"Jaringan sihir?"
Li Si Te yang sedang memeluk Ake matanya berbinar, kekhawatirannya sebelumnya langsung sirna digantikan kejutan: "Menyentuh jaringan sihir, apakah Ake terstimulasi oleh air mata putri duyung hingga bisa menyentuh jaringan sihir? Dulu Jonas*Bulan Melihat Rumput pernah bilang, Penyihir Besar yang ingin naik pangkat jadi penyihir agung harus menyentuh jaringan sihir!"
Fakta membuktikan bahwa misi asap bukanlah ulah tangan-tangan hitam di belakang layar, melainkan proyeksi kehendakku sendiri.
Mungkin karena aku terus memberi petunjuk bawah sadar, berharap Ake bisa naik pangkat jadi penyihir agung, maka terciptalah misi peta reruntuhan kuno ini, lalu mendapatkan air mata putri duyung ini.
Memikirkan ini.
Dia kembali berkomentar: "Tak disangka sebelum aku sukses mengendarai naga, Ake sudah akan naik pangkat jadi penyihir agung. Sebenarnya secara usia dia hanyalah seorang gadis yang belum dewasa... Harus diakui, bakat Ake benar-benar luar biasa. Ikan duyung seperti Ies juga pernah belajar sihir, tapi dia cuma bisa beberapa sihir standar."
Menyisir rambut biru laut yang berantakan di pipi Ake, Li Si Te melanjutkan pengaktifan Mata Magis untuk mengobservasi kondisi energi sihir dalam tubuh Ake.
Fenomena pertukaran energi sihir yang tak berbentuk itu, tiba-tiba menjadi jelas bagaikan matahari menembus awan - bukan pertukaran dengan energi magis yang terlepas, melainkan terhubung dengan jaringan sihir yang misterius, terus-menerus berkomunikasi dengan energi di dalam jaringan sihir.
"Kalau dilihat seperti ini, sumber energi penyihir agung bukan lagi berasal dari penyerapan energi magis di sekitar, tapi langsung mengambil dari jaringan sihir. Apakah ini berarti bahkan di medan pertempuran, penyihir agung tetap bisa mengandalkan energi jaringan sihir untuk melepaskan sihir daya ledak tinggi?"
Jika benar demikian, status penyihir akan langsung meningkat ke tingkat yang menakutkan.
Dan sangat mungkin ini benar, lagipula penyihir agung dikenal sebagai petarung yang mampu berhadapan sendirian dengan naga, hanya setingkat di bawah kekuatan puncak ksatria naga.
Profesi prajurit tanpa naga mana pun mungkin takkan bisa mengalahkan penyihir agung.
Menurut sistem latihan yang ada di dunia yang diliat Liszt, ksatria telah mendominasi segalanya. Warisan prajurit kuno dan warisan penyihir kuno sama-sama merosot. Hanya penyihir yang meski agak melemah, tetap menjadi sistem latihan utama yang tak tergantikan.
Ksatria punya ksatria naga, penyihir punya penyihir agung, keduanya adalah profesi puncak yang menekan zaman.
"Ake sudah mulai menapaki jalan penyihir agung, menyentuh jaringan sihir sekali hampir berarti telah terhubung. Aku juga hampir sukses menunggang naga... Semoga Buah Hati Misterius Naga bisa mantap, langsung membuat Huo Long kecil Rio pingsan!"
"Ji-you."
Paus pelangi Rose berenang-renang di sekitarnya, memberikan sihir kepada Liszt -
Membrana Pernapasan Pelangi. Ake tidak membutuhkan bantuan sihir seperti ini, bahkan dalam keadaan koma dia tetap bisa bernapas bebas di bawah air, ini adalah insting alami. Melihatnya tak kunjung bangun, Liszt memasukkannya ke dalam kerang.
Sambil menunggu dia sadar, Liszt melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan sebelumnya.
Sekop tulang dengan santai menggali tanah.
Patung wanita bersenjata enam yang paling dekat dengan patung putri duyung di kursi utama, akhirnya bagian bawah tubuhnya terpapar dalam pandangan Liszt - bagian bawah tubuh bukan milik manusia, melainkan tubuh besar yang terdistorsi, agak mirip ekor putri duyung tapi juga seperti tubuh ular raksasa.
Dia terus menggali patung wanita bersenjata empat berikutnya, setelah bagian bawah tubuh terbuka, bentuknya juga campuran antara tubuh ular dan ekor ikan. Patung wanita bersenjata dua pun memiliki ciri serupa.
Selanjutnya patung monster bersenjata enam, bagian bawah tubuhnya sama namun memiliki sirip ikan yang menakutkan. Patung-patung sisanya tidak perlu digali, semua memiliki penampilan serupa. Dia langsung melompat untuk menggali patung Ikan Chou, bagian bawah tubuh patung ini memiliki postur tegak mirip katak.
Memandangi patung-patung ini, Liszt merenung sejenak.
Berbicara sendiri: "Patung-patung ini agak mirip Naga dalam permainan, lebih baik kita sebut mereka Naga... Naga dengan tubuh bagian atas perempuan, sebut saja Naga Lapisan Atas, terdiri dari tingkat dua lengan, empat lengan, enam lengan; Naga dengan tubuh bagian atas monster, sebut saja Naga Lapisan Bawah, juga memiliki tingkat dua lengan, empat lengan, enam lengan."
Maka.
Ras yang diwakili oleh Kuil Ikan Jelek ini telah menjadi jelas.
Penguasa adalah Putri Duyung, kekuatan menengah adalah Naga Lapisan Atas dan Bawah, sementara kekuatan dasar adalah Ikan Jelek.
"Yang belum diketahui adalah apakah Putri Duyung, Naga, dan Ikan Jelek harus dikategorikan sebagai satu spesies. Dari bentuk biologis, seharusnya ada isolasi reproduksi. Mungkin ini peradaban laut campuran multi-ras: Putri Duyung sebagai penguasa, Naga Lapisan Atas sebagai bangsawan, Naga Lapisan Bawah sebagai rakyat jelata, dan Ikan Jelek sebagai budak?"
Sayangnya Kuil Ikan Jelek ini hanya menyimpan patung-patung dan koin air mata Putri Duyung yang hancur, tidak ada lagi yang bisa mengungkap sejarah era pembangunannya.
"Peradaban ini ingin dicatat dalam 《Pertempuran Naga di Padang Liar》, tapi tetap harus kusempurnakan sendiri." Liszt menggelengkan kepala.
Terlalu banyak karya yang sedang direncanakan, 《Pertempuran Naga di Padang Liar》 sudah lama terbengkalai. Mungkin saat dia menjadi Lord Wilayah Naga dan umurnya bertambah panjang, baru akan diselesaikan saat bosan.
Waktu terus berlalu.
Liszt makan bekal kering di bawah air.
“Di luar Kuil Dewa Ikan Jelek telah gelap, menandakan malam tiba. Dia hampir kehilangan kesabaran, bersiap membawa Ake beserta kerangnya pergi dari sini. Saat itu juga Ake yang tak sadarkan diri, energi sihir dalam tubuhnya tiba-tiba mereda, dan dia sendiri perlahan bangun.”
“Kakak.”
“Kamu sudah bangun, bagaimana perasaanmu, ada bagian yang tidak nyaman?”
Ekspresi bingung Ake cepat kembali normal, sepasang mata birunya semakin berkilau dan jernih: "Ake baik-baik saja, Kakak, sekarang merasa sangat baik. Tadi Ake terus tertidur ya, rasanya seperti bermimpi panjang, dalam mimpi pemikiran Ake berubah menjadi seberkas cahaya, berenang-renang di samudera energi sihir."
Liszt bertanya dengan antusias: "Apakah itu menyentuh jaringan sihir?"
Ake mengingat-ingat dengan cermat, lalu mengangguk tegas: "Ya, itu sensasi menyentuh jaringan sihir, Kakak. Ake sudah tahu mengapa penyihir zaman Kekaisaran Bulan merosot... Dengan formasi sihir air mata putri duyung, Ake sempat menyentuh jaringan sihir dan merasakan kebesarannya, hanya saja ia sedang menyusut, hanya penyihir agung yang bisa mencapainya."
“Jelaskan secara detail!”
“Hm.” Ake mulai mendeskripsikan dengan sungguh-sungguh jaringan sihir yang disentuhnya.
Menurut persepsinya, jaringan sihir bukanlah sekedar jaring, memang agak mirip dengan 'medan' yang pernah dijelaskan Liszt sebelumnya, tapi masih memiliki sifat-sifat 'jaring'.
Jaring atau medan ini, menjaga seluruh dunia - setidaknya bagian yang bisa dirasakan Ake, mencakup semua aspek dan sudut dunia.
"Jika jaringan sihir tidak menyusut, setiap penyihir adalah node yang bisa menggunakan jaringan sihir untuk merapal mantra. Tapi karena penyusutan, penyihir standar kehilangan kemampuan node dan hanya bisa mengambil energi magis, sedangkan penyyihir agung masih bisa menggunakan jaringan sihir."
"Tidak heran!" Liszt tersadar.
Penyihir dengan dukungan jaringan sihir jelas tidak takut serbu ksatria. Tapi ketika jaringan menyusut, penyihir standar langsung tumbang, membuat serbuan ksatria membentuk wilayah anti-sihir.
Ake melanjutkan: "Dalam persepsi Ake tadi, Kakak seperti jaringan sihir kecil dengan medan dan jaring sendiri. Jadi latihan dan pertarungan ksatria tidak terbelenggu jaringan. Sebaliknya, saat banyak ksatria berkumpul, jaringan mereka akan beresonansi dan memperluas pengaruh."
"Lalu apakah jaringan sihir masih terus menyusut?"
"Ya."
"Berarti penyihir agung juga suatu hari akan kehilangan bantuan jaringan?"
"Ake tidak tahu, tapi dengan tingkat penyusutan saat ini, mungkin butuh ribuan tahun sebelum jaringan membuang penyihir agung."
Seiring penjelasan Ake, Liszt mulai menangkap - mungkin penyusutan jaringan sihir ini seperti kedatangan zaman akhir spiritual.
