Naga api muda yang dipasangkan dengan ksatria naga tak menguasai manual energi tempur, kalah dari Naga Zamrud Muda dewasa dengan ksatria naga ahli manual energi tempur, ini fenomena yang sangat normal.
Liszt sama sekali tidak merasa tertekan.
Meski bukan ksatria naga sejati dengan warisan, tapi dia berani menantang tiga ksatria naga sendirian. Karena sejak Perang Pembantian Naga ini dimulai, semuanya telah berada dalam kendalinya. Dia tidak bertarung sendirian, penyihir agung Ake adalah partner pentingnya.
"Jadi dalam proses bertarung sambil mundur melawan Ksatria Naga Zamrud Muda, dia terus beradaptasi dan cepat mempelajari cara bertarung lawan, sekaligus menyelaraskan resonansi ksatria naga-nya dengan Rio."
Kekuatan tempurnya terus meningkat, pengalaman pertarungannya melonjak drastis, pemahamannya tentang gaya dan teknik pertarungan ksatria naga berkembang pesat.
Ini semua adalah teknik yang tidak bisa dipahami dengan santai hanya melalui pengamatan atau latihan mandiri.
Meski belum memiliki manual energi naga, dengan pengalaman tempur yang terkumpul, menciptakan manual energi naga miliknya sendiri terasa tidak akan sulit.
"Sekarang sudah merasakan ketakutan?"
Karl*Violet dengan wibawa menggelegar telah menguasai situasi perang, dengan semangit berkobar dia menggoda Liszt: "Bukannya sok berani mau jadi pengacau? Coba sekarang ganggu lagi! Membantai satu naga itu biasa, dua naga baru legenda!"
Liszt diam sambil fokus multitasking - bertahan pasif sambil belajar teknik tempur, sekaligus aktif mengubah posisi di medan pertempuran.
Umpatan verbal takkan menggoyahkan keyakinan baja yang tertanam dalam sanubarinya.
Ketika belum bisa mengendarai naga, pertarungan melawan Marquis Nu Tao dari Ksatria Wilayah juga mengalami tekanan gila-gilaan, akhirnya mengandalkan teknik memanah untuk membalikkan situasi perang. Setelah itu tak ada yang ingat bagaimana dia dihancurkan dan dikejar Marquis Nu Tao, hanya ingat bagaimana dia mengalahkan Ordo Ksatria Bergemuruh dan mengalahkan Ksatria Wilayah!
Di sini tidak ada penjumlahan atau pengurangan positif-negatif, hanya pemenang mengambil semuanya!
Di laut di bawahnya, Ake sedang mengamati dengan tenang perang pembantian naga, mengunci sosok Naga Zamrud Muda. Hanya perlu satu sinyal, Ake akan melepaskan sihir dahsyat, tidak perlu mengalahkan Karlo, cukup mengunci Naga Zamrud Muda sejenak untuk memberi Liszt kesempatan membunuh.
……
Dipora*Batu Hujan.
Ekspresi wajahnya berubah, seolah menyatu dengan peran Ksatria Naga Zamrud Muda, bergumam: "Begini! Hancurkan dia, hancurkan! Bunuh Huo Long, musnahkan safir!" Melihat Ksatria Naga Zamrud Muda terus menekan Huo Long ke laut, wajahnya menakutkan dan hatinya berdebar.
Seperti Marquis Nu Tao yang menjadi bahan tertawaan Kerajaan Elang, sebagai Pedang Suci muda yang tertangkap musuh dengan mudah dan kastil direbut sekejap, dia pun menjadi bahan tertawaan di sekitar Muara Deru.
Muka Keluarga Batu Hujan habis dipermalukan oleh paman dan keponakan mereka.
Jadi ketika Alonzo mengumpulkan Ordo Ksatria untuk bertempur, paman dan keponakan langsung bergabung tanpa ragu, demi menghapus aib sebelumnya. Namun "kegagalan memalukan di awal misi", Marquis Nu Tao kembali ditangkap di sorotan publik - bahkan jika perang dimenangkan, Keluarga Batu Hujan tidak akan bisa mengangkat kepala lagi.
Seorang Ksatria Wilayah terhormat malah dua kali menjadi tawanan, sungguh mengundang ejekan.
Dia tidak tahu bahwa ksatria naga api itu adalah Liszt, dia hanya tahu setelah menghancurkan Naga Safir, menyelamatkan Marquis Nu Tao dalam kekacauan masih bisa memulihkan sedikit harga diri.
"Belatung lalat Safir, takkan ada yang bisa mencegah kehancuranmu! Setelah Perang Pembantian Naga usai, aku Sword Saint Sungai Debora akan membunuh di tempat seribu kepala ksatria, untuk membersihkan noda yang mencoreng nama keluarga!"
……
Kapal bendera kapal layar cepat istana.
Sang Pangeran menahan napas gugup, khawatir nafasnya mempengaruhi pertarungan pembantian naga di ujung langit. Ayahnya yang menunggangi Naga Safir sedang berjuang melawan serangan Ksatria Naga Perunggu, darah Naga Safir terus mengalir dan energinya terus menipis, terlihat semakin goyah.
"Syukurlah, Alonzo juga mulai kelelahan, serangannya melemah. Ayah masih bisa bertahan beberapa saat!" Dia hanya melirik sekilas pertarungan antara Ksatria Naga Safir dan Ksatria Naga Perunggu.
Memusatkan perhatian pada adegan pertarungan Ksatria Naga Zamrud Muda yang mendominasi Ksatria Naga Api: "Meski tidak tahu siapakah Yang Mulia Ksatria Naga ini, aku berharap Anda bisa bertahan! Nasib Safir bergantung pada perlawanan Anda!"
Di sampingnya.
Nesta*Anggrek Bunga Besar juga tegang, semua orang bisa melihat Adipati Agung sudah kehabisan tenaga. Sementara Ksatria Naga Api juga terancam - naga apinya yang masih muda jelas bukan tandingan naga perunggu dewasa, ukuran tubuhnya saja lebih kecil satu atau dua kali lipat.
"Anthony, kita hampir merapat." Nesta tiba-tiba menyadari armada kapal telah mendekati garis pantai.
"Aku tahu."
"Keputusan harus tetap diambil. Ksatria Naga Api hampir tak bisa bertahan, dia sebentar lagi jatuh ke laut. Dengan properti elemen api, kekalahannya akan sangat mengenaskan."
Sang Pangeran mengangkat tangan menyela Nesta, pipinya memancarkan kebimbangan dan harapan yang tak terbendung: "Tunggu sebentar, tunggu lagi!"
Dia menunggu.
Semua orang menunggu.
Para ksatria Kerajaan Elang berjejer di haluan kapal, menanti detik-detik Ksatria Naga kerajaan mereka menghabisi kedua Ksatria Naga Safir ini.
Untuk menyelesaikan penaklukan Safir - bakar, bunuh, rampas, balas dendam atas penghinaan 150 tahun lebih.
"Hahaha!"
"Kaget juga aku! Kukira Ksatria Naga Api itu hebat, ternyata cuma segini!"
"Menyaksikan pertarungan empat Ksatria Naga, menyaksikan dua naga jatuh - tak ada penyesalan seumur hidup!"
"Cahaya kejayaan ksatria bersinar, kesatria naga kita tak terkalahkan!"
"Yang Mulia Alonzo dan Yang Mulia Karlo penuh wibawa, lalat Safir tetap hanya lalat!"
Sebaliknya, armada kapal Safir terasa sunyi senyap.
Tak ada yang punya suasana hati untuk bicara.
Saat Huo Long muncul, mereka terkesima dan gembira, merasa semuanya kembali ke jalur yang familiar. Tak ada yang bisa mengalahkan Kadipaten Safir. Namun kini naga Sang Adipati masih mengucurkan darah, sementara kesatria naga api terus-menerus digantung oleh Naga Zamrud Muda, sama sekali tak sesuai dengan kerennya penampilan sebelumnya.
"Coba lebih keras!"
"Jangan sampai mati!"
……
Liszt tak tahu pendapat orang-orang yang menyaksikan dari jauh.
Juga tak peduli apakah mereka menunggu-nunggu atau mengutuk, memaki atau menyemangati. Ia hanya menjalankan rencananya dengan serius. Setengah jam pertarungan membuat energi Rio turun drastis meski tak berdarah, terus menerima kerusakan di bawah serangan Karlo.
Tapi semuanya worth it.
Karena ia telah berhasil menurunkan lokasi medan pertempuran hingga kurang dari 100 meter di atas permukaan laut, seolah merasakan Ake sedang menunggu sinyalnya di atas laut.
Tiba-tiba ia mengendalikan Rio untuk berguling, menghindari trauma dari tombak naga perak.
Lalu tiba-tiba membuat Rio mengeluarkan suara siulan melengking yang mengguncang permukaan laut, menciptakan irama gerakan yang unik. Hampir seketika setelah siulan itu menembus ke bawah permukaan air, lintasan mata naga melihat konsentrasi energi sihir biru-putih di dalam air laut yang membentuk pola besar menyerupai formasi sihir.
Pada detik berikutnya.
Pilar-pilar air, pisau-pisau, dan vortex bermunculan dari permukaan laut. Di udara tiba-tiba muncul puting beliung air yang terbentuk dari aliran air. Semua ilusi magis kuat yang terkumpul melalui sihir ini hanya punya satu target: Karlo yang sedang mengejar Liszt.
Dalam keadaan tak siap, Karlo sama sekali tidak sempat bereaksi sebelum dihajar oleh serangan sihir perkasa ini.
Cincin air membelenggu tubuh Naga Zamrud Muda, sementara pilar-pilar air dan pisau terus mengikisnya. Aliran air tak berbentuk yang terkonsentrasi melalui sihir memiliki daya hantam melebihi baja. Sebenarnya tidak sulit bagi ksatria naga yang sudah bersiap untuk menghindari serangan sihir yang terlihat megah tapi titik serangannya tersebar acak ini.
Tapi Karlo sama sekali tidak punya persiapan.
Matanya terbelalak.
"Ini...!"
Teriakan itu baru saja keluar ketika Naga Zamrud Muda sudah dihantam sihir hingga berguling-guling tak karuan, pusing tujuh keliling tanpa sempat melakukan gerakan bertahan.
Saat jiwa dan naganya baru mulai sadar dan mencoba meronta keluar dari serangan sihir.
Liszt yang sorot matanya menyala seperti api, sudah mengendalikan Rio dengan lincah menghindari sisa-sisa sihir, menerjang ke dekat Naga Zamrud Muda. Pedang Naga Es mengerahkan energi naga properti api yang sedahsyat ini, terpaksa menancap ke bagian tulang belikat Naga Zamrud Muda, lalu memanfaatkan daya dorong Rio untuk membuka luka besar.
Darah naga yang hangat menyembur, membasahi kepala dan pipi Liszt, lalu terbakar oleh api sebelum berjatuhan seperti hujan.
"Graaah!"
Naga Zamrud Muda mengeluarkan teriakan mencekam yang terdengar hingga puluhan li!
Melepaskan darah naga dari Pedang Naga Es, suara jernih Liszt bergema di antara deru sihir: "Karl, pertarungan baru saja dimulai!"
