Memperoleh buah hati naga misteri, sukses menunggangi Naga Zamrud Muda, sekaligus menenangkan Huo Long kecil Rio - perjalanan ke Pulau Hati ini sudah sempurna.
Saat Ake memberitahu Li Si bahwa semua cabang Pohon Buah Hati sudah mati.
Ia memanggil misi asap, kali ini tugas akhirnya terselesaikan: "Misi selesai, hadiah berupa tambang zamrud muda." Memang harus ada yang mati antara Naga Zamrud Muda atau Pohon Buah Hati agar dianggap sukses.
"Sekarang Pulau Hati ini mungkin sudah mulai berubah jadi tambang zamrud muda. Tidak tahu berapa permata terlatih yang bisa ditambang, atau berapa tambang kristal pendamping yang didapat..."
"Naga Permata menghasilkan permata tidak seperti naga tak berbentuk yang memuntahkan beberapa koin permata dari mulutnya, melainkan melalui energi yang terus-menerus mengkontaminasi, akhirnya menyerbu lapisan bumi sehingga membentuk tambang kristal. Di dalam tambang kristal ini, akan tersebar permata-permata yang berkembang sempurna satu per satu secara sporadis, juga banyak permata cacat."
"Mineral ikutan Zamrud Muda adalah kristal hijau muda. Dengan volume darah yang dikeluarkan Naga Zamrud Muda kali ini, mungkin kontaminasi seluruh Pulau Hati bukanlah hal sulit."
"Soalnya biasanya Naga Permata cukup menggunakan energinya untuk mengkontaminasi mineral, tapi kali ini Naga Zamrud Muda menggunakan nyawanya untuk mengkontaminasi mineral."
"Tidak mudah ya!"
"Pulihkan tubuhmu dengan baik, Naga Zamrud Muda." Liszt merasakan hati Naga Zamrud Muda yang masih terlelap, penuh perasaan, "Tak kusangka aku sekarang jadi orang yang punya tambang!"
"Sumber daya untuk mendirikan kerajaan akhirnya didapat."
"Sayangnya lokasi Pulau Hati kurang strategis, terlalu dekat dengan daratan dan Kadipaten Safir. Untungnya tidak berada di jalur pelayaran, kalau tidak sangat mudah terungkap. Sekarang pulau ini tidak hanya punya tambang, tapi juga ada naga yang sedang memulihkan diri,diketahui dunia luar."
"Dia termenung sejenak, lalu fokus pada misi asap baru."
"Misi: Naga Zamrud Muda telah mengairi dengan nyawanya sebuah Buah Hati Naga Misteri dan tambang zamrud muda, tetapi energi sihir yang tercecer juga mengubah lingkungan Pulau Hati. Pepohonan di pulau mungkin telah berubah diam-diam, pantau terus perubahan ini. Hadiah: Sebidang besar pohon mutasi."
“Maksudnya hutan kecil yang mirip suplir ini?” Liszt menengok melihat sekeliling hutan kecil di pulau itu. Karena naga zamrud muda pingsan, seperempat hutan sudah tertimpa.
Pepohonan di sini belum punya nama.
Hanya mirip tanaman pakis dari zaman dinosaurus di Bumi, jenis yang tinggi besar, batangnya lurus tegak, daunnya aneh. Di Bumi, tanaman pakis sudah berevolusi dari kayu tinggi menjadi semak pendek, satu-satunya pakis berkayu yang tersisa adalah suplir yang masuk buku pelajaran sebagai tanaman lindung kelas satu nasional.
“Bagaimana kalau kita sebut saja suplir?”
Dia suka menyamakan tanaman di dunia ini dengan flora Bumi. Setiap varietas yang mirip langsung diberi nama dari Bumi.
Jadi, dengan cepat ditetapkan bahwa semua tanaman di hutan kecil ini disebut suplir.
Mata Magis diaktifkan. Sementara Ake sibuk terus melakukan eksperimen, dia terus memantau hutan kecil itu, mengawasi perubahan pada suplir. Sebelum ada petunjuk misi, dia tidak tahu manfaat suplir - tidak berbuah, bukan bahan ramuan ajaib, dan kayunya pun tidak cukup kuat.
Tapi sekarang setelah terkontaminasi energi sihir naga, mungkin akan terjadi perubahan ajaib yang ditunggu-tunggu.
Tentu saja Liszt tidak fokus sepenuhnya pada hutan suplir. Dia masih harus membantu eksperimen Ake dan merenungkan rencana lanjutan untuk Naga Zamrud Muda dan Pulau Hati.
Pulau Hati pasti harus dilindungi, menunggu perkembangan tambang zamrud muda, juga menunggu kemungkinan pertumbuhan pohon buah hati ketiga; Naga Zamrud Muda lebih harus dilindungi, membiarkannya beristirahat di sini tidak aman, jika Kerajaan Elang mulai mencari, sangat mungkin terungkap.
Bisa dibayangkan, kesatria naga mati, naga hilang, betapa gilanya Kerajaan Elang nanti.
Dalam waktu dekat laut jelas-jelas tidak akan tenang, bahkan mungkin memicu perang kacau tiga kerajaan besar di timur laut daratan legendaris——kesatria naga menarik satu helai rambut namun menggerakkan seluruh tubuh, kejatuhan Karlo*Violet, kelahiran kesatria naga Li Si dan penyihir agung Ake, semuanya adalah peristiwa besar yang cukup mengguncang.
Tentu saja.
Li Si tidak takut.
Dia dan Ake jika tidak bisa menang tetap bisa lari, di laut luas ini kecepatan Ake jelas-jelas tercepat, bahkan bisa membantunya menyusup ke laut dalam——satu-satunya yang perlu dikhawatirkan adalah keluarganya, untungnya dia sudah difeodal, meski belum memisahkan cabang keluarga, tapi hubungan sudah tidak erat.
Dalam kondisi normal, dia akan dianggap sebagai individu terpisah, takkan ada yang melampiaskan kemarahan pada keluarganya.
"Tapi bagaimanapun, Naga Zamrud Muda harus dilindungi baik-baik, jangan biarkan terus koma di sini, kalau tidak datang seekor monster unggas pun bisa memakannya hidup-hidup... Mungkin harus memindahkan Naga Zamrud Muda ke Pulau Dodo untuk disembunyikan, bukan dibiarkan di Pulau Hati."
“Pulau Dodo jauh dari daratan, juga jauh dari Kadipaten Safir. Kerajaan Elang takkan menyadari pulau kecil ini betapapun mereka mencari.”
“Juga takkan mudah merasakan energi yang dipancarkan Naga Zamrud Muda.”
“Sudah diputuskan seperti ini.”
“Setelah Ake selesai dengan eksperimennya, suruh dia membantu mengangkut Naga Zamrud Muda ke Pulau Dodo.”
Ake bisa mengendalikan pusaran air naga untuk mengangkat Naga Zamrud Muda, lalu melesat ke Pulau Dodo. Jika tidak, Rio pasti takkan sanggup terus terbang sambil membawa naga ratusan ton, juga tak ada kapal yang cukup besar untuk mengangkut naga dewasa sepanjang 45 meter – sekadar aura yang terpancar dari naga itu sudah bisa membuat seluruh awak kapal mengeluarkan busa.
……
Malam tiba.
Hutan suplir belum menunjukkan perubahan yang kasat mata, Ake masih sibuk dengan eksperimennya. Baik naga maupun Pohon Buah Hati, semuanya menyimpan banyak rahasia yang menunggu untuk dipecahkan.
Namun setelah menyantap makan malam mewah, Liszt langsung memotong eksperimen Ake: “Jangan kerja malam-malam, keseimbangan antara kerja dan istirahat adalah kehidupan yang sebenarnya.”
“Tapi Ake masih punya banyak eksperimen yang harus diselesaikan cepat.” Ake enggan beristirahat.
Tapi tak bisa melawan keuletan Liszt: “Bahan eksperimen yang belum selesai langsung masukkan ke cincin dimensi. Kalau punyamu penuh, pakai punyaku. Pokoknya malam ini dilarang melakukan eksperimen, cepatlah tidur.” Dia selalu waspada terhadap penyihir, tak ingin Ake menjadi gila dalam mengejar Kebenaran.
"Belakangan ini aku mulai menyadari Ake terlalu terobsesi dengan sihir, ini bukan pertanda baik. Sebagai sirene kecil yang belum dewasa, persepsinya tentang dunia harus dibentuk dengan benar."
Ake malah merengek: "Tapi Kakak, Aku tidak bisa tidur kalau tidak melakukan eksperimen."
"Kalau begitu lihatlah bintang-bintang. Kemarilah, akan kuajarkan ilmu baru tentang cara mengamati bintang-bintang. Konon di era Kekaisaran Bulan ada Peramal Bintang, kalender yang kita gunakan sekarang adalah peninggalan mereka. Aku berencana merekonstruksi sistem perbintangan ini, mungkin kau bisa membantuku mewujudkan ide ini."
Ake mengangguk: "Hm."
Proses belajar dimulai. Liszt mencoba membangun fondasi ilmu astronomi dengan pengetahuan seadanya yang dia peroleh dari menonton TV.
"Bintang di langit terbagi menjadi dua jenis: bintang tetap dan planet. Kebanyakan yang kita lihat dengan mata telanjang adalah bintang tetap, tapi tidak menutup kemungkinan ada planet yang terselip di antaranya. Posisi bintang tetap hampir tidak berubah, sedangkan planet terus bergerak. Dengan mengamati orbitnya dan menghitung menggunakan gravitasi universal, kita bisa mengetahui apakah kita berada dalam sistem galaksi raksasa."
Tiba-tiba Ake bertanya: "Lalu apa gunanya mengetahui semua ini tentang planet?"
Liszt pun tenggelam dalam lamunan.
