Lambang Sky Knight - Terbang; Sihir tingkat tinggi Penyihir Besar - Kemampuan menghilang.
Pada momen ini Paris langsung menembus batas dua sistem latihan, menjadi Pendekar Sihir Cahaya yang menguasai kemampuan Sky Knight sekaligus Penyihir Besar.
Bukan sekadar Pendekar Sihir Cahaya biasa, pantas disebut Pendekar Pedang Besar Sihir Cahaya.
Masih dalam kondisi menghilang, Paris kembali ke lokasi semula dan menampakkan diri dalam posisi berlutut satu kaki di hadapan Liszt: "Terima kasih atas bimbingan Yang Mulia. Paris bersedia menjadi senjata di tangan Yang Mulia, siap dikendalikan dan diserbu ke medan perang!" Dia telah sepenuhnya menyatu dengan sistem ksatria.
Mata Magis Liszt masih berfungsi, mengamati dengan cermat aliran energi tempur dalam tubuh Paris, sambil berkata santai: "Kesuksesanmu mencapai terobosan tidak menyia-nyiakan kerja kerasku dan Ake."
Paris segera membungkuk hormat ke Ake: "Terima kasih atas bantuan Yang Mulia Akroides, Paris akan mengingatnya selamanya."
Ake yang selalu menyukai bicara langsung: "Kamu baru saja naik pangkat dengan sistem latihan baru, masih banyak informasi yang perlu kamu berikan untuk melengkapi catatan dan penelitianku."
Paris menjawab penuh kesungguhan: "Merupakan kehormatan besar."
Rasa terima kasihnya tulus. Tak ada yang tak ingin menjadi kuat, bahkan bagi seorang perempuan. Apalagi setelah melihat Emily, pengikut termuda Liszt, berlatih dengan kegilaan yang membuatnya tersentuh - hanya dengan menjadi kuat seseorang bisa melihat punggung Tuan Lord.
Mengikuti Tuan Lord, membangun negara baru, menjadi bagian dari legenda.
Namun Liszt merasa agak getir melihat sikap terlalu hormat Paris ini.
Paris yang berani membunuh bangsawan, bahkan nekat menerobos kastil, lalu yang pipinya memerah saat menemuinya - semua itu telah menghilang. Yang tersisa hanyalah seorang ksatria terlatih di bawah sistem ksatria. Bukan berarti perubahan ini buruk, tapi kepribadian hidup yang terhapus selalu meninggalkan rasa kehilangan.
Liszt menyukai pengikut yang setia, meski seperti boneka kayu, asal loyal padanya.
Namun bagi mereka yang dikenal sejak masa sulit, dia berharap mereka bisa mempertahankan kepribadian aslinya. Sayangnya, di tengah gelombang sistem ksatria, sulit bagi seseorang untuk mempertahankan karakter lamanya. Karena itu dia menarik Ake untuk bermain piano dan menyanyi, tidak ingin Ake menjadi "Penyihir baik" berikutnya.
Orang gila yang menyiksa diri demi penelitian sihir dan Kebenaran.
"Paris, kau baru saja naik pangkat. Luangkan waktu beberapa hari untuk mengenali perubahan tubuhmu. Tidak perlu terburu-buru membantu penelitian Ake. Jangan lupa datang ke Kastil Duri untuk makan malam bersamaku."
"Seperti yang Anda kehendaki, Yang Mulia."
……
Paris segera pergi mempelajari kekuatan barunya.
Liszt memanggil misi asap: "Misi terselesaikan. Hadiah: petunjuk Ksatria Sihir Api."
Kenaikan pangkat Paris yang sukses membuktikan jalan untuk Pendekar Sihir Cahaya, maka secara teori Ksatria Sihir Api juga mungkin dilatih. Petunjuk mudah ditemukan.
Langsung bertanya pada penyihir agung: "Ake, apa observasimu tentang Pendekar Sihir Cahaya? Untuk memproduksi massal Pendekar Sihir Cahaya atau Ksatria Sihir Api, apakah kau punya ide lengkap?"
"Masih perlu analisis dan perbandingan, tapi Ake sudah punya gagasan utuh. Dalam waktu tertentu, metode latihan Pendekar Sihir Cahaya, Ksatria Sihir Api, dan berbagai ksatria sihir naga lain mungkin terpecahkan."
“Baguslah, tapi tak perlu terburu-buru. Proyek penelitian sihirmu terlalu banyak, kerjakan perlahan.”
“Hm.”
Ake mengangguk sambil berkata demikian, namun langsung memasuki laboratoriumnya.
Liszt sendiri memilih kembali ke ruang perpustakaan. Ia mulai merenungkan pengamatannya saat Paris naik pangkat, berusaha mengungkap rahasia di baliknya. Mungkin karena terlalu banyak yang diamati, pikirannya menjadi kacau. Usaha merangkumnya tak kunjung membuahkan poin-poin jelas.
Suasana hatinya agak gelisah.
Ia menarik napas dalam beberapa kali untuk menenangkan diri, lalu memanggil misi asap dengan konsentrasi penuh.
“Misi: Bersama perhatian tulus Ake, suburnya hutan bakau, serta tumbuhnya generasi baru gigolo dan burung api kecil, peri kecil bakau merah Nami tetap menjaga keceriaannya setiap hari. Pertahankan kondisi ini. Hadiah: Sebuah Peri Besar Bakau Merah.”
“Nami juga akan berevolusi.”
Melihat tulisan ular berasap, semangat Liszt kembali membara.
Meski Nami bukan peri yang dikontraknya secara resmi, ikatan emosional mereka tak berbeda. Peri ini terus membuktikan nilai dirinya melalui kerja keras.
Posisinya dalam hati Liszt jauh melampaui elf-elf kecil lainnya.
“Mengingat misi asap telah diturunkan, tepat untuk membuat Ake menyisihkan setengah jam setiap hari bermain dengan Nami. Ini menjaga suasana hati Nami tetap baik sekaligus membebaskan Ake dari belenggu sihir, merilekskan hatinya.” Liszt segera membuat keputusan yang sekaligus memenuhi dua tujuan.
Lalu tertawa.
Mencari Peri Besar Rumput Laut Hutan Ganggang Raksasa Pike di laut, menukar Marquis Nu Tao dengan Peri Besar Ercis Eshi, menjelajahi Hutan Gunung Bakar menemukan Peri Besar Wutong Fenix Eni, menstimulasi evolusi peri kecil duri Jela menjadi Peri Besar Duri, sekarang merawat peri kecil bakau merah Nami untuk berevolusi menjadi Peri Besar Bakau Merah.
Peri Besar kelima, akan segera didapat.
Sungguh menggembirakan.
Tak lama kemudian kabar menggembirakan lainnya dikirim armada ekspedisi melalui panggung sihir: mereka menemukan pulau besar di perairan 400 km selatan Kepulauan Pertama.
Perkiraan awal, luas pulau ini tidak lebih kecil dari Pulau Karang——Dengan rasio konversi, Pulau Kuda Hitam setara luas kabupaten biasa, Pulau Karang setara kota biasa. Luas kota biasa umumnya sekitar sepuluh ribu kilometer persegi, benar-benar pulau besar.
“Pulau itu hijau subur, bahkan di tepi pantai terdapat hutan bakau yang lebat, dan terlihat banyak burung laut berputar-putar. Aku sedang memimpin armada ekspedisi mencari tempat pendaratan yang tepat, bersiap untuk mendarat dan menjelajahi pulau. Kami akan beristirahat di tempat sambil menunggu kapal Flame menyediakan logistik tambahan untuk armada.”
Setelah mendengar pesan yang ditransmisikan dari platform sihir.
Liszt segera menyuruh Lucy dan Rose membalas surat: “Beritahu Yevich, aku akan segera mengirimkan Flame berangkat. Selain itu suruh dia jangan masuk ke pedalaman pulau, cukup jelajahi sekeliling area luar saja. Prioritas utamanya adalah mencari sebanyak mungkin pulau di perairan sekitarnya!”
Perang akan segera tiba, Liszt sudah tidak punya ksatria cadangan untuk mengambil alih misi eksplorasi.
Apalagi jarak eksplorasi pulau sekarang semakin jauh, sulit untuk melakukan persediaan cepat - dia dan Ake tidak mungkin menghabiskan waktu berlayar di laut hanya untuk mengirim logistik ke armada ekspedisi.
Tiga pulau, Pulau Kura-kura Naga, Gugus Pulau Pertama, semuanya masih dalam keadaan belum dikembangkan. Sekarang ditambah satu pulau besar lagi, benar-benar tidak ada tenaga untuk menjelajahi.
Bahkan jika dia sendiri pergi ke pulau baru, sulit untuk menyelesaikan eksplorasi pulau dalam waktu singkat.
Meskipun Lintasan Mata Naga sangat perkasa, tapi jika hutan terlalu lebat, sulit menemukan kondisi tanaman di lapisan bawah sehingga mengabaikan Warcraft, ramuan ajaib, dan peri. Dulu di Gunung Bakar, setelah diterus-terusin lima atau enam hari, kalau tidak melihat Rumput Ulat Peri Besar Fenghuang yang bertengger di Wutong, mungkin tidak akan pernah menemukan Burung Naga Api.
“Harapannya di balik pulau ini terdapat gugusan pulau yang lebih besar... Pulau Kuda Hitam berjarak 3.300 kilometer dari Kepulauan Pertama, sementara Kepulauan Pertama berjarak 400 kilometer dari pulau baru. Totalnya melebihi 3.700 kilometer, yang membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk ditempuh dengan kapal layar biasa.”
Bahkan Ake yang mengendarai Flame (Kapal Api) dengan kecepatan tinggi pun membutuhkan 7-8 jam untuk sampai.
Jaraknya memang terlalu jauh.
