Walau aku mati, masih ada anakku; anak akan melahirkan cucu, cucu akan melahirkan cicit; anak punya anak, anak punya cucu; keturunan takkan pernah habis...
Jawaban tegas Adipati Batu Safir membuat Liszt tak bisa menahan kekaguman.
“Dia ini akan mengambil nyawa semua pria dalam keluarga untuk menjamin kehidupan Naga Safir, demi mempertahankan status keluarga pemelihara naga. Mungkin para bangsawan mana pun akan membuat pilihan seperti ini, keluarga pemelihara naga adalah pemain yang mengendalikan permainan di bawah sistem ksatria, bukan bidak catur.”
“Tapi.”
Liszt melihat keriput di pipi adipati agung, lalu bertanya sambil merenung: “Lich Andy dikurung di bunker bawah tanah, ya?”
Kilatan kebencian muncul di matanya, sang adipati menjawab: “Benar, aku tidak membunuhnya.”
“Tentang aspek spiritual, terutama yang menyentuh konten Lich dan Lord Wilayah Naga, seberapa banyak penelitian yang sudah kalian lakukan? Berapa banyak hasil berharga yang diperoleh?”
“Ribuan penelitian, tapi tak ada titik terang. Bahkan transformasi Lich pun tak bisa dibalikkan... Andy menyelesaikan transformasi akhirnya dengan bantuan artefak suci peninggalan kuno. Adapun Lord Wilayah Naga, itu hanya legenda belaka, tak ada taktik untuk mewujudkannya.”
“Kuingat seratus tahun lalu, ada Penyihir Besar bernama Curtis*Kebenaran yang ingin membantu anggota Keluarga Safir menjadi Lord Wilayah Naga.”
“Kisah ini bukan rahasia, tapi sedikit berbeda dengan versi yang beredar. Curtis si orang gila itu tidak pernah menguasai teknologi kepemimpinan wilayah naga. Dari awal dia memang berniat mengubah Annuut menjadi Lich. Tiga kerajaan besar tahu hal ini, kalau tidak tentu sudah menyerang dan merampas... Pemberontakan terjadi justru karena penelitian Lich-nya dikuasai Andy.”
Jawaban Adipati Batu Safir membuat Liszt agak kecewa, awalnya dia mengira bisa mendapatkan teknologi Lord Wilayah Naga dari tangan lawannya.
Setelah merenungkan dengan cermat, dia tetap berkata: "Sebenarnya kamu seharusnya menghubungi saya lebih awal, bukan meneliti metode penyelamatan Naga Safir sendirian. Kamu harus tahu penyihir agunglah yang mewakili sihir sejati, bahkan jika sihir roh diserahkan ke penyihir agung untuk diteliti, tidak akan terlalu sulit."
Sang adipati menunjukkan senyuman canggung——dia sama sekali tidak berani menyerahkan Naga Safir kepada Liszt dan Ake untuk diteliti, bagaimana jika bakpao daging dilempar ke anjing lalu tidak kembali, bukankah itu lebih tragis dari sekarang.
Sepertinya membaca kekhawatiran Adipati Batu Safir.
Liszt berkata: "Sebenarnya saya punya transaksi yang rencananya akan dibahas beberapa waktu lagi, lebih baik dimanfaatkan sekarang... Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Daratan Legenda, bertemu cucu Andy yaitu Andre yang sedang merancang strategi melawan Orichalcum Dragon, hampir mencapai tingkat kesuksesan."
"Apa!" Adipati Batu Safir hampir melompat.
Anthony yang sedang melayani di samping dengan semangat memecahkan cangkir teh tanpa sengaja: "Yang Mulia, di mana sekarang si sisa-sisa Andre itu?"
Keduanya memfokuskan perhatian pada Andre, malah mengabaikan poin penting yang ingin disampaikan Liszt tentang "Orichalcum Dragon", padahal Orichalcum Dragon yang ajaib inilah yang sebenarnya bisa menyebabkan keheranan dalam eksistensi.
Dia memberi isyarat dengan tangan sambil berkata: "Tenang dulu, Andre berani merampok naga milikku, sudah pasti kutangkap. Aku sudah lama bersiap menyerahkannya ke Adipati Agung Andrew sebagai hadiah ulang tahun, sekaligus menukar informasi tentang Lord Wilayah Naga. Jika Yang Mulia tidak sabar, lain kali akan kukirimkan dia ke sini."
"Mohon Yang Mulia wajib mengirimkan Andre ke sini. Meski tidak ada data Lord Wilayah Naga, hamba bersedia segera menyerahkan semua hasil penelitian tentang roh yang dimiliki."
"Tentu saja boleh, tapi apa kamu yakin tidak perlu kuminta penyihir agung meneliti perbaikan roh Naga Safir?"
"Ini..."
Adipati Agung Andrew tampak ragu, namun Anthony yang baru saja mereda kegembiraannya langsung berkata: "Ayah, masih ragu apa? Bukankah kita semua pengikut Yang Mulia? Bukankah seharusnya kita meminta Yang Mulia dan Tuan Akroides mengobati Naga Safir?"
Dia tidak ingin mati muda. Apalagi setelah mendengar Liszt baru saja merampas seekor Orichalcum Dragon, dia akhirnya tersadar - Naga Safir di rumahnya ini mungkin benar-benar tidak berarti di mata lawan.
Bagaimanapun, lawan memiliki Naga Tak Berbentuk dari golongan Naga Suci, juga Orichalcum Dragon dari kategori Naga Logam Magis.
Nilai satu ekor naga biasa saja sudah jauh melebihi Naga Safir cacat ini.
Melihat sikap Anthony.
Adipati Batu Safir akhirnya menghela napas dan berkata, "Kalau begitu, kami merepotkan Yang Mulia dan Tuan Akroides untuk menyelamatkan Naga Safir. Segala kebutuhan silakan disampaikan, Keluarga Safir bersedia menghabiskan seluruh harta kekayaan untuk mengobati roh Naga Safir yang terluka."
"Mungkin tidak sesulit yang dibayangkan untuk diobati. Bagaimanapun, biaya pengobatan pasti ditanggung Keluarga Safir, tapi saya bisa membebaskan biaya jasa."
Memastikan masalah pengobatan Naga Safir telah disepakati.
Liszt segera menanyai tujuan kedatangannya kali ini: "Adipati Agung Andrew, apakah Anda masih bisa bertahan dalam satu pertempuran? Atau bisakah Anthony membawa Naga Safir ikut bertempur?"
"Maksud Yang Mulia adalah...?"
"Saya berencana mengeluarkan Perintah Pembukaan Lahan atas nama Safir ke Kerajaan Elang. Saya akan menyita waktu para Ksatria Naga Kerajaan Elang, sementara Naga Safir akan bekerja sama dengan ksatria untuk merampas populasi. Pengembangan Kepulauan Api membutuhkan terlalu banyak sumber daya manusia."
"Saya memang tak bisa menunggangi naga lagi. Tapi selama saya belum mati untuk sementara, Naga Safir bisa memiliki kekuatan tempur penuh untuk mendukung Anthony dalam Perang Perintah Pembukaan Lahan."
"Kalau begitu kita tentukan waktunya. Sekarang bulan September, jangan ditunda. Awal Oktober kita mulai Perintah Pembukaan Lahan."
"Seperti keinginanmu."
……
Keluarga Safir, setelah Liszt mengirim Andre, segera membungkus data penelitian tentang roh yang telah diatur dan mengirimkannya kembali sebagai hadiah balasan untuk Liszt.
Kemudian.
Adipati Agung Andrew berjalan dengan tongkat, secara pribadi membawa Andre ke kedalaman bunker bawah tanah, mempertemukan Andre dengan Marquis Banteng.
"Andy, aku sudah tepati janji. Lambat laun akan mempertemukanmu dengan kakekmu. Sekarang saatnya menggenapi janjiku. Bukankah kau bilang Andre akan membantumu meraih segalanya? Dia sudah datang. Lalu apa yang kau inginkan?" Adipati Batu Safir tertawa.
Meski kondisi fisiknya semakin memburuk, tak mengurangi semangatnya yang menggebu.
Justru Marquis Banteng yang biasanya tenang bagai sumur kuno, kini matanya yang menyala api biru berkedip-kedip tajam melihat Andre yang pucat tapi gemuk: "Andre?!"
"Kakek?" Andre yang sudah menjadi anak gendut karena terlalu banyak makan makanan sampah dan energinya menyusut, terkejut lalu menunduk malu: "Maafkan aku, Kakek. Andre jadi tawanan, gagal membangkitkan keluarga kita, juga gagal mewujudkan mimpi Kakek."
Berbulan-bulan hidup sebagai tahanan telah menghancurkan semua harapannya. Pemuda jenius yang dulu penuh semangat itu kini jadi sampah yang putus asa.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kau sedang menjalankan strategi... Bagaimana kau sampai seperti ini?" Marquis Banteng bertanya gelisah.
Andre tiba-tiba bersujud sambil menangis: "Aku tak tahu! Ksatria Naga menyerang diam-diam! Bahkan Orichalcum Dragon-ku dirampas! Semuanya binasa, Kakek!"
Marquis Banteng gemetar duduk di kursi, terus mengulang: "Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin......"
Adipati Agung Andrew justru tertawa terbahak-bahak tanpa henti: "Puas, baru pertama kali dalam bertahun-tahun merasakan kepuasan seperti ini. Andy, melihat penampilanmu sekarang sungguh menggelikan. Kau ingin merampas segala milik Keluarga Safir, tapi malah kehilangan segalanya. Apa kau sudah merasakan apa itu keputusasaan dan penyesalan?"
"Menyesal? Tidak, mustahil aku menyesal!" Andy menderu, "Mengapa sejak kecil aku yang harus melayanimu? Kita sama-sama keturunan Ksatria Naga Safir generasi pertama, mengapa aku hanya jadi pelayan kastilmu? Mengapa kau bisa menunggang naga sementara aku harus memberikan senyuman palsu!"
Adipati Agung Andrew berkata dengan nada sinis: "Inilah takdir. Beberapa orang terlahir dengan status lebih tinggi."
"Ha! Konyol! Kau pikir dirimu lebih unggul? Sebenarnya kau hanyalah belatung yang hidup di tubuh naga! Bakatmu tak ada apa-apanya dibandingku. Andre bahkan lebih unggul dari semua keturunanmu!" Marquis Banteng berdiri, tubuhnya mengembang dan menyusut seirama getaran api biru.
Dia menatap tajam Adipati Agung Andrew, berkata kata demi kata: "Meski aku gagal, kau pun tidak sukses. Sakitnya roh terkoyak akan menyertaimu sampai mati. Naga Safir juga pasti akan mati. Kau dan seluruh keluargamu di belakang punggungmu akan mati bersamaku!"
"Benarkah kau berpikir begitu?"
Adipati Agung Andrew tiba-tiba merasa lawannya sangat menggelikan dan mengasihani, kepuasan membalas dendam masih belum hilang: "Sayangnya, kau hanya seorang yang gila berdelusi, sedangkan aku, mengenal seorang penyihir agung yang akan membantu Keluarga Safir mengobati luka roh Naga Safir."
Setelah berkata demikian, dia tak lagi menghiraukan Marquis Banteng yang menderu.
Memerintahkan ksatria dan penyihir di sekitarnya: "Segel dia, Tuan Akroides telah mendesak untuk segera mengirim Lich ini guna mendukung proses pengobatan."
