"Yang Mulia, ini kah Kota Giok? Mereka kah Pembunuh Bulan itu? Aku kira Pulau Api masih daerah terpencil, meski dua tahun lebih dikembangkan, lingkungannya takkan berubah. Tak disangka Kota Giok sudah sebesar ini." Yevich*Kacang Air menghela nafas.
Meski sudah lama menjadi tawanan dan mengikuti Liszt, dia tidak punya banyak pengalaman "pertempuran besar", tak memahami kemampuan organisasi kuat Liszt sebagai penerus sosialis.
Bagi tuan tanah manapun, membuka lahan pertanian butuh bertahun-tahun. Tapi dia hanya menekankan proyek besar cepat-cepat, bayaran buruh penuh, budak bisa menggosok batu jadi pasir. Apalagi cuma membakar hutan, membuka sawah, membangun pondok kayu, plus penyihir kuno yang memimpin proyek besar.
Skala Kota Giok sekarang jauh melampaui kota besar berpenduduk 100.000 jiwa - hanya tanpa kemewahan kota besar, tapi dalam hal peradaban dan kebersihan, jauh mengalahkan kota mana pun.
Toilet, saluran pembuangan.
Ini bangunan standar yang menjadi fokus utama Liszt.
Sebuah kota boleh tak punya bangunan megah, boleh hanya berisi pondok-pondok kayu kecil, tapi sama sekali tak boleh tanpa toilet, tak boleh ada limbah mengalir sembarangan.
"Sekarang formasi teleportasi Xiong Yu telah selesai dibangun, Kota Xiong Huang juga telah memulai pembangunan. Kadipaten Gunung Es saat ini dilanda kekacauan internal, persaingan antara Sang Pangeran dan Pangeran Kedua telah mencapai puncaknya. Pasti ada ksatria yang hancur karenanya, kamu perlu lebih banyak menghubungi dan berusaha merekrut mereka bersama-sama."
"Yang Mulia tak perlu khawatir, saya terus merencanakan hal ini. Namun yang saya hubungi baru beberapa bangsawan kecil. Meski Duke Gunung Es sudah pikun, tetap waspada terhadap campur tangan orang luar dalam perselisihan antar anaknya. Jika saya berlebihan, mudah memicu Duke tua untuk menyerang."
"Jangan takut, Kerajaan Api adalah penyokongmu. Jika Duke tua berani menyerang, katakan padanya - jika terjadi sesuatu padamu, saya akan mengirim kesatria naga untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri Kadipaten Gunung Es."
"Masih menggunakan nama Kerajaan Elang?"
Liszt berpikir sejenak: "Kamu bisa berperan sebagai calo antara Kerajaan Elang dan Kerajaan Api, melakukan perdagangan budak tani atau komoditas lain. Saat momen krusial bisa membuka kartu, intinya kerja sama dengan Kadipaten Gunung Es menguntungkan kedua pihak, jika tidak mereka yang akan dirugikan."
Bahkan Kekaisaran Guishuang pun mengincar Kerajaan Api, Liszt sama sekali tidak mempedulikan permusuhan dari kadipaten kecil.
Kekuatannya cukup untuk membuatnya merajalela di timur laut Daratan Legenda.
……
"Misi terselesaikan, hadiah satu Peri Besar."
Dengan selesainya pembangunan formasi teleportasi Xiong Yu, misi asap otomatis tercapai dan mendapat satu Peri Besar. Untuk sementara asal-usul peri ini masih belum diketahui.
Liszt juga tidak terlalu memperhatikan, fokusnya sekarang sepenuhnya tertuju pada misi asap baru.
“Misi: Pangeran Besi Abu-abu kembali ke Kadipaten Besi Abu-abu. Meski kehilangan Naga Besi Mulut Abu-abu, masih menguasai kekuasaan negara secara dominan. Namun delegasinya telah diam-diam pergi ke Kerajaan Api, membawa permohonan bantuan lagi padamu. Bukankah ini sebuah kesempatan? Bantulah Pangeran Besi Abu-abu. Hadiah: Petunjuk naga aluminium.”
“Petunjuk naga aluminium!”
Seketika dia mengerti maksud Pangeran Besi Abu-abu yang dulu menukar petunjuk Naga Orichalcum dengan perlindungan dua puluh tahun. Ternyata Piero*Besi Mulut Abu-abu juga menguasai petunjuk naga aluminium. Pasti dia sedang menyusun strategi diam-diam untuk naga aluminium, bersiap mengandalkannya untuk menstabilkan negara kembali.
“Tapi dia minta bantuan padaku, maksudnya apa? Jangan-jangan ingin kusuruh bantu taklukkan naga aluminium? Apa dia tidak takut bakpao daging dilempar ke anjing... Cih, apa dia tidak takut aku langsung merampas naga aluminium? Dalam hal menunggang naga, tak ada persahabatan - siapa yang bisa rebut, itu jadilah miliknya!”
Bagaimanapun, selama naga aluminium masih liar, Liszt sudah menunjuk calon untuk naga ini.
Di timur laut Daratan Legenda, belum pernah terdengar ada naga aluminium. Aluminium adalah logam biasa, namun seperti titanium yang dijuluki "Mithril kecil", aluminium dijuluki "kristal kecil" sebagai bahan pembuatan peralatan energi sihir premium. Efek konduksi energi sihir dan penguatan rune sihir, semuanya memiliki performa sangat baik.
"Nilai naga aluminium tidak sebanding dengan Naga Logam Magis, tapi termasuk naga bernilai tinggi di antara naga logam. Jika Pangeran Besi Abu-abu mendapatkan naga aluminium, pasti akan menjadi penguasa paling bijaksana di Kadipaten Besi Abu-abu."
"Sayangnya kamu meminta bantuan ke sini..."
Tanpa membuat Li Si menunggu cemas, hampir tepat dua jam setelah misi dikirim, dia menerima informasi dari Kastil Hati Nurani melalui panggung sihir.
Ada orang yang mengaku utusan Kadipaten Besi Abu-abu ingin menemui dia.
"Suruh dia datang, aku akan menerimanya di kantor pemerintah Kota Alang-Alang." Li Si penasaran apa sebenarnya yang dibutuhkan Pangeran Besi Abu-abu darinya.
Tak lama kemudian, di kantor pemerintah Kota Alang-Alang, Li Si bertemu dengan utusan Pangeran Besi Abu-abu.
Seorang Sword Saint muda berambut pirang mata hijau yang tampan: "Utusan Pangeran Besi Abu-abu, Lawrence*Lyu menghadap Yang Mulia Raja Api."
"Tak perlu upacara. Apa urusan penting yang membuat Pangeran mengirimmu secara rahasia?" Gaya khas Li Si yang langsung menusuk tanpa basa-basi munafik.
Lawrence menyesuaikan diri dulu sebelum menjelaskan: "Seorang ksatria binaan Yang Mulia Pangeran diculik Kerajaan Elang... Dia mungkin anak haram Yang Mulia, jadi kami mohon bantuan Yang Mulia."
"Anak haram... Untuk seorang anak haram perlu meminta bantuanku?" Ejekan halus terdengar dalam nada Li Si, "Harga apa yang pantas Pangeran tawarkan untuk gerakanku?"
“Yang Mulia bersedia menyerahkan lima Peri Besar.”
“Lima Peri Besar, tapi mempertaruhkan nyawa saya masuk ke wilayah Kerajaan Elang yang berbahaya?”
“Situasinya tidak seperti itu, Yang Mulia. Yang menangkap ksatria itu bukan keluarga kerajaan Elang, melainkan seorang Marquis pemilik wilayah. Hanya saja Marquis ini adalah pewaris pejuang kuno, kekuatannya sangat perkasa. Karena tahu Kadipaten Besi Abu-abu tidak dilindungi naga, dia meremehkan Yang Mulia.”
Jelas Lawrence tidak jujur, menganggap Liszt terlalu naif.
Seorang anak haram, sekaliber apapun, tidak mungkin worth it ditebus dengan harga lima Peri Besar. Kalau benar ada lima Peri Besar, langsung tawar-menawar dengan Marquis itu saja.
Lagipula.
Meski ada konflik dengan keluarga kerajaan Elang, jika benar meminta bantuan mereka, mungkin keluarga kerajaan akan mengabaikan harga diri negara bawahan. Paling-paling, Kadipaten Besi Abu-abu pasti bisa meminta bantuan Kadipaten lain yang pasti ingin mendapat lima Peri Besar.
Tidak mungkin langsung datang menemui Liszt untuk menyelamatkan anak haram ini.
Apalagi misi asap sudah memberi petunjuk naga aluminium, Liszt tidak akan percaya omongan kosong ini meski dia bodoh sekalipun.
Pasti ksatria ini menguasai petunjuk naga aluminium.
“Lawrence, berhenti bicara omong kosong. Jelaskan dengan detail maksud Duke Piero sebenarnya. Kalau tidak, segera pulang saja, saya tidak akan mengundangmu makan malam.”
