Masalah feodal menjadi masalah besar pertama dalam pendirian Kerajaan Api, namun dengan Komite Pengembangan yang mengurusnya, Liszt tidak perlu banyak repot.
Ia hanya perlu menyetujui gelar Duke, Marquis, dan Piaget. Viscount, Baron, dan Lord ditetapkan oleh Komite Pengembangan berdasarkan jasa perang.
Kini ada masalah lain yang perlu pertimbangan matang di hadapan Liszt - membentuk kabinet dan dewan eksternal.
Sistem ksatria di dunia ini adalah sistem feodal budak tani, di mana setiap bangsawan tuan tanah adalah pemilik budak feodal. Kecuali kewajiban membayar pajak kepada atasan, hampir semua kekuasaan di wilayah feodal—termasuk peradilan, keuangan, militer, perdagangan, dan pertanian—sepenuhnya berada di tangan tuan tanah.
Tentu saja, sistem peradilan di wilayah tetap harus tunduk pada hukum kerajaan.
Karena itu, untuk memerintah Kerajaan Api, Liszt perlu fokus pada tata kelola Pulau Api dan tanah yang belum difeodalkan, serta mengendalikan para bangsawan di berbagai tingkat. Ini menyentuh sistem birokrasi kabinet untuk Pulau Api dan sistem birokrasi luar untuk Kerajaan Api.
Di kerajaan lain, urusan negara biasanya dibahas raja bersama para bangsawan besar. Para bangsawan juga harus menjabat di istana untuk mengelola urusan keluarga kerajaan.
Tapi di tangan Liszt...
Dia berencana memperkuat sentralisasi kekuasaan dengan membagi birokrasi menjadi kabinet dan kabinet luar.
Kabinet luar mudah diatur—Komite Pengembangan langsung ditambal-sulam menjadi kabinet luar. Menjelang Festival Tahun Baru, dia menerbitkan puluhan dekret pengangkatan atas nama Raja Kerajaan Api.
Adipati William Li*Tulip diangkat sebagai Menteri Utama Kabinet Luar.
Marquis Emily*Api sebagai Menteri Pertahanan Pertama, Pangeran Markus*Roda Kereta sebagai Menteri Pertahanan Kedua, dan Marquis Sasumit*Santo sebagai Menteri Pertahanan Ketiga—Menteri Pertama sebagai pemimpin departemen, sedangkan menteri kedua dan ketiga adalah asisten.
Mengangkat Marquis Dimalia*Batu Hujan sebagai Menteri Luar Negeri pertama, Marquis Yevich*Kacang Air sebagai Menteri Luar Negeri kedua...
Mengangkat Marquis Jeffrey*Furong Kui sebagai Menteri Dalam Negeri pertama, Marquis Duerte*Xingxingguo sebagai Menteri Dalam Negeri kedua...
Mengangkat Marquis Paris*Api sebagai Menteri Keuangan pertama, Count Gaoertai*Tiang Kapal sebagai Menteri Keuangan kedua...
Mengangkat Adipati Piero*Besi Abu-abu sebagai Menteri Peradilan pertama...
Mengangkat Chris*Kebenaran sebagai Menteri Sihir pertama, Kenli*Kebenaran sebagai Menteri Sihir kedua...
Mengangkat Marquis Brupoci sebagai Menteri Kelautan pertama...
Juga mengangkat berbagai marquis dan count lain sebagai Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Pendidikan, Menteri Pengrajin, Menteri Kesehatan, Menteri Transportasi, dll.
Pengangkatan kabinet eksternal tidak menimbulkan gelombang masalah. Faktanya banyak bangsawan enggan menjabat menteri eksternal. Kini negara telah berdiri, para bangsawan telah menjadi tuan tanah feodal yang lebih ingin membangun wilayah sendiri, paling hanya mematuhi perintah Raja saat perang.
Tapi kabinet eksternal adalah perintah Liszt. Para bangsawan yang menjabat menteri harus menyisihkan waktu untuk menjalankan tugas dan kekuasaan mereka.
Dibandingkan dengan kabinet eksternal yang diumumkan ke seluruh negeri.
Pembentukan kabinet dilakukan dengan sangat low-profile, alasan sederhana: Liszt tidak ingin tuan tanah feodal ikut campur dalam pekerjaan kepemimpinannya di Pulau Api. Dia langsung memilih staf manajemen khusus dari berbagai universitas, serta ksatria yang cocok dari Legiun Pembakaran, untuk membentuk kabinet yang sepenuhnya berada di bawah kendalinya.
Bersamaan dengan pembentukan kabinet luar dan dalam, dia juga membentuk Istana Dalam Matahari-Bulan-Bintang - sederhananya ini adalah pelayan khusus keluarga.
Kepala pelayan tua Carter yang sudah berusia lanjut, ditunjuk sebagai Kepala Istana Dalam.
Nyonya Mosen dengan keahlian khusus dalam menyeduh teh susu, diangkat menjadi Kepala Pelayan Wanita.
Nyonya Abi yang semakin gemuk, menjabat sebagai Kepala Urusan Dapur.
Thomas, mantan pelayan pribadi yang kemudian menjadi kepala pelayan Kastil Duri, ditugaskan sebagai Kepala Pelayan Pria.
Selain itu masih ada pejabat anggur, pejabat drama, pejabat perawatan kuda, pejabat protokol, dll. Hanya sedikit dari pejabat ini yang merupakan staf lama Liszt dari Kota Bunga, sebagian besar adalah pelayan yang dirampas dari Kerajaan Elang dalam beberapa tahun terakhir - kastil para bangsawan itu memang memiliki banyak pelayan.
Harga pelayan terampil di pasar budak tani bahkan lebih mahal daripada pengrajin.
Saat ini Istana Matahari-Bulan-Bintang telah memiliki lebih dari 1.800 pelayan yang bertugas mempertahankan operasional istana megah ini.
Meskipun saat ini di istana hanya Liszt yang benar-benar tinggal di sini, Ake, Emily, Paris dan lainnya tidak sering tinggal di kastil, Nyonya Penelope juga mengikuti Li William. Tapi meski hanya seorang diri, Liszt tidak mau mengorbankan kenyamanannya sendiri.
Seberapa megah istana kerajaan lain, istananya harus sama megahnya. Ini bukan hanya untuk kenikmatan, tapi juga untuk mencerminkan kemuliaan Keluarga Api.
Seorang raja yang ditakdirkan tercatat dalam legenda, bagaimana mungkin tidak memiliki istana megah dan pasukan pelayan yang memperindah kebesarannya!
……
"Inikah Istana Matahari-Bulan-Bintang? Sungguh megah tak masuk akal, kemewahan dan keagungannya melampaui imajinasi." Seorang komandan delegasi dari kadipaten yang datang menghadiri perayaan pendirian Kerajaan Api berdiri di koridor paviliun hubungan luar Kota Kerajaan Api, memandang ke arah Istana Matahari-Bulan-Bintang di kejauhan dengan kagum.
Wakil delegasi segera menimpali: "Yang Mulia, istana ini dibangun dengan partisipasi penyihir agung. Lihatlah dua gunung ini disatukan secara paksa dengan kekuatan sihir perkasa hingga menjadi bentuk seperti sekarang."
Wakil lain menambahkan: "Konon masih banyak bangunan ajaib yang belum dimulai pembangunannya. Kerajaan Api saat ini memiliki dua penyihir agung, bangunan sehebat apapun akan mudah bagi mereka."
"Benar, zaman berubah terlalu cepat. Beberapa tahun lalu siapa yang pernah mendengar nama Liszt? Tapi sekarang, Liszt telah menjadi legenda agung di timur laut Daratan Legenda yang tak bisa diabaikan siapa pun." Komandan delegasi itu berkecak lidah takjub.
“Bagaimanapun, Kerajaan Api diakui sebagai anak kemuliaan.”
“Hei, kalau aku bisa menunggangi seekor naga, sepuluh tahun umurku berkurang pun aku rela.”
“Kamu rela umur berkurang sepuluh tahun? Aku bahkan rela dua puluh tahun!”
“Hehe, kalau begitu bukannya baru naik naga langsung mati?”
“Apa maksudmu? Aku terlihat tua begitu? Usiaku baru 30 tahun!” Kedua wakil itu segera bertengkar lagi tentang topik pengurangan usia karena menunggang naga.
Ketua delegasi baru berbicara setelah mereka hampir berkelahi: “Sudah, berhenti bertengkar. Jangan sampai jadi bahan tertawaan manusia api... Cahaya kejayaan ksatria takkan bersinar padamu. Naga saja belum pernah disentuh, jangan bermimpi menungganginya. Fokuslah pada Warcraft. Lihatlah Kerajaan Api ini, betapa banyak ksatria penunggang burung.”
Mengikuti arah jarinya.
Terlihat di atas Kota Kerajaan Api, banyak ksatria yang menunggangi burung besar terbang melintas. Sebagian adalah Ordo Pengawal yang sedang berpatroli -
Pasukan Burung Merah, sebagian adalah bangsawan tuan tanah yang tiba di ibu kota untuk menghadiri upacara feodal. Dengan kontrak penjinakan hewan, semakin banyak ksatria penunggang burung terbang di Kerajaan Api.
Namun tak semua ksatria bisa mendapatkan kontrak penjinakan hewan. Harus memberikan kontribusi pada kerajaan dan menandatangani perjanjian kerahasiaan terlebih dahulu.
Tentu saja, seketat apapun protokol kerahasiaan, takkan bisa benar-benar rahasia.
"Keunggulan besar Kerajaan Api adalah kemampuan Phoenix Memimpin Ratusan Burung milik Liszt. Ia bisa mengusir monster burung dan lebih cepat membuat kontrak pelatihan hewan dengan ksatria. Monster buas berukuran raksasa jarang memiliki kesabaran menerima pelatihan manusia, apalagi mengakui ksatria dan membuat kontrak pelatihan hewan."
Ketika tiga anggota delegasi sedang menunjuk-nunjuk Kota Kerajaan Api.
Tiba-tiba di cakrawala jauh, muncul sosok raksasa. Semakin dekat, di bawah tatapan panik ketiganya, sosok itu perlahan mendekati Kota Kerajaan Api - seekor singa raksasa yang gagah. Bulu lebat, sorot mata tajam, dengan semangat mengamati seluruh Kota Kerajaan Api.
"Itu..."
"Itu Singa Nemea Raksasa! Petugas penerima tamu Kerajaan Api sebelumnya pernah mengingatkan, Kota Kerajaan Api memiliki Singa Nemea Raksasa sebagai binatang penjaga!"
"Ya Tuhan, sebesar itukah Singa Nemea Raksasa?!"
"Unicorn, Singa Nemea Raksasa, Phoenix (Burung Naga Api), dan kura-kura naga petir raksasa itu! Raja Kerajaan Api tidak hanya mahir menunggang naga, tapi juga memiliki daya tarik besar terhadap sub-naga!" Kekaguman komandan delegasi terpancar jelas.
Berhenti sejenak.
Menambahkan: "Cahaya kejayaan ksatria bersinar! Sungguh kehormatan bisa hidup sezaman dengan ksatria agung seperti ini, dan bisa menghadap langsung Yang Mulia Liszt!"
