Patung batu berbentuk naga, total 108 buah.
Tersebar di sekitar altar tanpa pengelompokan berdasarkan jenis, urutannya agak kacau. Liszt dan Ake yang masih terkejut mulai mengamati dengan cermat patung-patung naga batu ini.
"Penyihir agung purba yang menguasai Daratan Legenda pasti memiliki pemahaman tentang naga yang jauh lebih komprehensif daripada sekarang. Patung-patung naga batu ini kira-kira mewakili semua jenis naga yang ada."
"Kakak bisa mengenali semua patung batu naga ini?"
"Tidak tahu, mari kita eliminasi satu per satu yang sudah kita kenal dulu. Misalnya kita kesampingkan dulu semua naga permata, total ada 36 jenis naga permata."
Patung naga batu memiliki warna dan material pembuatan yang berbeda-beda, sehingga mudah mengidentifikasi naga permata.
Dari merah ke hijau, biru ke kuning, ungu ke merah muda, total ditemukan 39 patung naga yang menyerupai naga permata.
“Patung batu ini warnanya jernih, postur tubuhnya mungil, jelas merupakan ukiran naga tak berbentuk; yang ini hijau segar mengkilap, ukurannya juga tidak terlalu besar, seharusnya adalah ukiran Naga Giok; lalu yang ini, warna permata yang kusam, berbeda dengan 36 jenis warna Naga Permata yang kita ketahui, mungkin juga bukan termasuk naga permata.”
Dari 36 patung naga batu yang tersisa, semuanya sesuai dengan jenis-jenis Naga Permata masing-masing, mulai dari Naga Safir Kerajaan hingga Naga Zamrud Muda, lengkap semuanya, dan rasio ukurannya juga sangat sesuai.
Kemudian mereka mengumpulkan patung naga batu yang memiliki kilau logam, total ada 54 jenis. Di antaranya Naga Besi, Naga Tembaga, Naga Timah, Naga Logam, Naga Perak, Naga Platina, Naga Aluminium, Naga Timbal dapat diidentifikasi, namun masih banyak yang tidak bisa dikenali dan hanya terlihat samar-samar.
“Yang ini adalah Huo Long (Naga Api).”
“Yang ini adalah Naga Es.”
“……”
Dengan cepat delapan jenis Naga Elemen berhasil diidentifikasi. Di antara Naga Logam, Naga Permata, dan Naga Elemen, ternyata postur Naga Elemen relatif lebih besar, terutama Naga Api yang paling besar.
“Ini adalah Naga Asap, Kakak lihat, benar-benar seperti gumpalan kabut.” Ake menunjuk sebuah patung naga batu sambil berkata. Patung tersebut menggambarkan naga yang terbentuk dari gumpalan-gumpalan asap, tidak diragukan lagi itu adalah Naga Asap.
"Pandangan Liszt tertahan lama pada patung batu Naga Asap. Meskipun dalam pikirannya sudah muncul 'telur' Naga Asap, tapi penampakan asli naga ini baru pertama kali ia lihat. Tak disangka sesuai namanya, benar-benar terbentuk dari gumpalan asap."
"Hingga saat ini, 54 jenis Naga Logam, 36 jenis Naga Permata, 8 jenis Naga Elemen, serta Naga Tak Berbentuk, Naga Giok, dan Naga Asap telah berhasil diidentifikasi."
"Masih tersisa tujuh patung naga batu yang agak sulit dikenali."
"Ake, menurutmu patung batu bertekstur permata yang kusam ini apakah Naga Senja? Lihat cara ukiran sisiknya, apakah ada kesan lensa?"
"Bentuk naga pada patung batu ini tidak mencolok, postur tubuhnya juga tidak besar, hanya sisiknya yang sangat bertekstur."
Ake mengambang mendekat, setelah mengamati dengan cermat berkata: "Benar juga ada, Kakak. Ini pasti Naga Senja."
"Hm, sementara ditetapkan sebagai Naga Senja." Liszt segera berpindah ke patung naga batu baru, "Naga Suci sudah diketahui empat jenis, tinggal terakhir Naga Peri. Dari sisa patung naga, garis tubuh naga ini paling lembut dan ramping, agak feminim, mungkinkah ini Naga Peri?"
"Postur tubuhnya sedang, sementara ditetapkan sebagai Naga Peri." jawab Ake, mengingat informasi tentang Naga Peri yang sangat minim, hanya tahu mungkin ada di tanah pengasingan.
Liszt menganggukkan kepala: "Jadi sekarang masih tersisa lima patung batu berbentuk naga, di antaranya seharusnya masih ada tiga jenis naga jahat, Naga Kutukan, Naga Bayang-bayang, Naga Kesunyian, lalu Naga Kutukan Ake, kamu pasti tahu yang mana?"
Ake menunjuk salah satu patung: "Yang ini, bentuknya hampir sama dengan sisa kekuatan Naga Kutukan, sangat menyeramkan dan mengerikan."
Patung Naga Kutukan ini bentuknya agak mirip dengan 《Monster Hunter》. Sisiknya berwarna abu-abu kecokelatan, tubuhnya ramping seperti ular, sayapnya juga seperti kerangka tulang, seluruh tubuhnya seolah dibungkus sisik yang menutupi tulang-belulang, hampir tidak ada daging sama sekali.
Sekilas langsung bisa mengenalinya sebagai Naga Kutukan.
"Masih ada empat patung naga lagi, masing-masing jauh lebih besar dari patung Huo Long, selain Naga Kesunyian dan Naga Bayang-bayang, dua patung lainnya pasti apa?"
"Mungkin Naga Jaringan Sihir dan Naga Bulan." Kata Ake.
"Aku juga berpikir begitu. Dan sebagai naga yang memecahkan batas, postur Naga Jaringan Sihir pasti yang terbesar. Jadi patung ini adalah patung Naga Jaringan Sihir." Dia menunjuk patung terbesar di antara semuanya, sorot matanya terlihat agak berat, hanya sebuah patung saja sudah memberi tekanan besar.
Sungguh patung Naga Jaringan Sihir ini terlalu besar, lima atau enam kali lebih besar dari patung Huo Long, seluruh tubuhnya dipenuhi duri tajam seperti naga landak.
Meskipun mata naga hanyalah ukiran batu, namun aura acuh tak acuh terhadap makhluk hidup dan kesombongannya terpancar jelas.
"Postur tubuh Naga Mantra seharusnya mirip dengan Naga Kesunyian dan Naga Bayang-bayang. Dari tiga patung batu yang tersisa, dua yang kecil mungkin adalah mereka. Sementara patung yang lebih besar ini, berukuran sekitar dua pertiga dari Naga Jaringan Sihir, pastilah naga bulan yang berhasil dibunuh leluhur Pembunuh Bulan."
Naga Bulan terdengar indah dari namanya, dan kenyataannya memang terlihat cantik. Yang paling mencolok adalah sepasang sayapnya yang berbeda dari yang lain.
Sayap ini sangat mirip dengan sayap Elf Kecil, Peri Besar, maupun Naga Peri - semuanya transparan seperti sayap capung.
Keduanya berdiri di atas kepala Naga Bulan, mengamati patung batu ini dengan cermat. Di saat yang sama, pertanyaan tentang hubungan antara Naga Bulan dan peri muncul dalam hati mereka.
"Di zaman leluhur Pembunuh Bulan, peri masih berupa peri serangga yang tak bisa berevolusi... Setelah leluhur mereka membunuh Naga Bulan, peri modern mulai bisa berevolusi... Ake, bagaimana pendapatmu?"
"Sisa kekuatan Naga Kutukan bisa mencemari laut. Mungkin sisa kekuatan Naga Bulan juga menimbulkan 'polusi' - dan yang tercemar mungkin adalah peri serangga. Bukankah kekuatan Naga Bulanlah yang memberi kemampuan evolusi pada peri?" Ake mengajukan kemungkinan.
“Aku juga berpikir begitu. Lihatlah, energi sihir Naga Jaringan Sihir bisa digunakan semua penyihir. Ini membuktikan naga-naga yang luar biasa ini kekuatannya sudah menyentuh... aturan. Bisa dikatakan mereka adalah perwujudan aturan itu sendiri.”
Ini adalah kontemplasi Liszt tentang eksistensi batas dimensi.
Menurutnya, Naga Elemen, Naga Permata, Naga Logam, termasuk Naga Suci, meski merepresentasikan puncak kekuatan tertentu, masih jauh dari penguasaan sebenarnya.
Mereka hanya memanifestasikan kekuatan, bukan mengendalikannya.
Sedangkan naga jahat seperti Naga Bulan, Naga Jaringan Sihir, dan Naga Kutukan jelas-jelas telah melampaui batas. Mereka bukan sekadar menguasai kekuatan, tapi mulai memahami aturan di baliknya: Naga Jaringan Sihir menguasai aturan sihir, Naga Bulan aturan peri, Naga Kutukan aturan kutukan.
“Meski belum tahu akurasi tebakanku, persepsiku tentang dunia ini semakin jelas. Juga tentang cara Rio dan aku memecahkan batas dimensi.”
“Hehe, selamat ya Kakak.” Ake tersenyum, “Ake juga mau ucapkan selamat untuk diri sendiri. Lebih banyak Kebenaran yang tersingkap cadarnya.”
“Haha, saling mengucapkan selamat. Sekarang masih ada dua patung batu: Naga Bayang-bayang dan Naga Kesunyian. Menurutmu bagaimana membedakannya, Ake?”
“Naga ini jelek sekali, dan hitam legam seperti bayangan, mari kita tentukan sementara sebagai Naga Bayang-bayang. Patung batu ini punya banyak sisik seperti bola lampu biru, tubuhnya gemuk seperti kodok besar, lebih baik kita sebut sementara sebagai Naga Kesunyian.”
“Baik, sudah diputuskan begitu!”
“Hm, nanti kalau Ake sudah menyisihkan waktu, akan pulang untuk melukis buku 『Ensiklopedia Ilustrasi Naga』 dan memasukkannya ke dalam 『Ensiklopedia Besar』.” Ake tidak lupa statusnya sebagai editor-in-chief 『Ensiklopedia Besar』.
