Menara-menara iblis menghilang dengan kecepatan yang terlihat mata, membuat Liszt menyaksikan berbagai jenis iblis yang masih mempertahankan bentuk asli mereka semasa hidup.
Ada iblis yang berasal dari putri duyung yang jatuh, Naga yang jatuh, Ikan Jelek yang jatuh, serta iblis setengah manusia setengah kepiting, setengah manusia setengah lobster, setengah manusia setengah hiu - semua ras bijaksana penghuni Laut Iblis yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Putri Duyung.
Bahkan ada iblis yang berasal dari sirene yang jatuh.
Sayangnya, polusi dari Naga Kutukan telah mengkontaminasi seluruh Laut Iblis, tak satu ras pun yang luput, semuanya berubah menjadi iblis. Fungsi pemurnian alami laut melalui erosi ribuan tahun sempat mengembalikan kehidupan di Laut Iblis dengan berkembangbiaknya kembali biota laut, namun menara-menara iblis yang berkumpul justru melawan proses alam ini.
Hingga akhirnya Liszt dan pasukannya berhasil menyingkirkannya sepenuhnya dari lautan.
"Laut memang sangat luas, sudah tiga bulan waktu berlalu, baru membersihkan sepertiga luas Laut Iblis." Liszt menunggangi naga air Wat, sangat terkesan, "Bahkan jatuhan paus Leviathan saja sudah melihat lebih dari empat ekor, membuktikan betapa makmurnya Laut Iblis dulu."
Leviathan adalah makhluk raksasa laut, sekarang sepertinya sudah punah, hanya menyisakan jenazah yang perlahan tenggelam ke dasar laut, nutrisinya menyuburkan laut gersang yang tercemar oleh iblis.
Dibandingkan dengan perairan dekat pantai, makhluk di Laut Iblis masih terlalu sedikit.
"Setelah iblis dimurnikan, laut suatu hari akan kembali berwarna-warni seperti dulu, hanya saja, tak akan ada lagi kerajaan putri duyung yang bijaksana berkuasa." Duke Besar Barat-
Eternia menghela napas pilu, dia adalah putri duyung tertua, meski lahir di laut yang sudah tercemar, masih sempat menyaksikan secercah kemakmuran masa lalu.
Enam putri duyung lainnya tidak seberuntung ini, sejak lahir sibuk menghindari polusi kekuatan Naga Kutukan, hanya mendengar keindahan zaman kuno lewat cerita.
"Dengan pemurnian total, Oktober tahun ini bisa menyelesaikan pembersihan Laut Iblis. Saat itu tiba, menyeberangi tepi Laut Iblis seharusnya sudah sampai di Daratan Mafa."
Liszt sangat menunggu-nunggu hal ini.
Saat ini dia sedang aktif mengeksplorasi empat tempat. Tempat pertama adalah bulan, tapi formasi teleportasi bulan belum diketahui kapan bisa diperbaiki; tempat kedua adalah tanah pengasingan, pencarian Naga Peri berada di sini, apakah dia dan Ake bisa memiliki buah cinta, juga harus di tempat ini.
"Lokasi ketiga adalah Daratan Mafa di tepi Laut Iblis. Menurut legenda yang tercatat dalam lukisan dinding, ini seharusnya tempat Naga Bayang-bayang mati dan terjun bebas."
"Wilayah ini dulunya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Matahari. Tidak diketahui bagaimana kondisinya sekarang, atau seperti apa spesies yang terkontaminasi oleh Naga Bayang-bayang seharusnya eksis."
"Lokasi keempat adalah wilayah kutub utara yang diselimuti es abadi. Bahkan laut di sana membeku total dengan suhu sangat ekstrem hingga naga pun tak bisa menjelajahinya. Legenda lukisan dinding menyebut Naga Kesunyian jatuh di sini, tidak diketahui apakah jenazahnya sudah membusuk atau belum."
"Ake, kalian lanjutkan memurnikan laut di sini. Aku pulang dulu."
"Hm, Kakak urus saja pekerjaanmu."
Liszt tidak terus-menerus mengikuti rombongan pembersih laut. Ia mengendarai naganya kembali ke Kerajaan Api yang memang membutuhkan penanganannya di berbagai urusan kerajaan.
Setelah empat bulan lebih mencerna, Kerajaan Elang telah sepenuhnya tergantikan oleh Kerajaan Api.
Wilayah luas sedang dipetakan oleh Ahli Sihir dari Royal Arcane Academy yang membawa sekstan untuk mengukur denah lokasi dan garis lintang-bujur, kemudian melukiskannya menjadi peta akurat yang disimpan dalam arsip.
Para bangsawan semua menyerah. Sebagian besar tetap mempertahankan wilayah kekuasaan mereka, bahkan tetap hidup dalam kemabukan. Namun sikap Liszt yang tidak menyentuh mereka sekarang bukan berarti selamanya. Ia telah merencanakan mobilisasi perang ksatria wilayah kekuasaan sebelum melancarkan aneksasi tiga kerajaan.
“Biarkan perang menghabiskan bangsawan yang lapuk, melahirkan kalangan bangsawan baru yang mampu menyesuaikan diri dengan sistem Kerajaan Api.”
“Di bidang penyihir, Liszt mengirim ahli sihir Laird*Kebenaran untuk mengajak dan merekrut sebagian besar penyihir di wilayah bekas Kerajaan Elang, memasukkannya ke Royal Arcane Academy untuk direformasi agar secepatnya beradaptasi dengan sistem Ahli Sihir.”
“Bisa dikatakan, Kerajaan Elang yang telah diubah wajahnya dengan cepat menjadi Kerajaan Api.”
……
“Tahun ke-3 Kalender Api, bulan Juli.”
“Di kawah gunung berapi raksasa di wilayah bekas Kerajaan Elang, magma yang berguguk tiba-tiba meledak, menyemburkan dua lidah api yang segera berubah menjadi naga api raksasa yang menutupi langit dan seorang manusia kecil.”
“Manusia itu mendarat di Panggung Taring Naga milik naga api.”
“Keduanya segera menyatu menjadi satu.”
“Terbang menjauh.”
“Tak lain adalah Liszt dan Rio.”
“Dengan mata setengah tertutup, Liszt berkata dengan nada sinis: 'Rio, kau rasakan? Takdir sedang memberitahuku bahwa ada yang sudah tak sabar mulai mengincarku.'”
“'Oh hou!'”
“'Sayangnya, mereka tak tahu bahwa aku hampir menguasai takdir. Setiap gerak-gerik mereka dalam radius kendaliku.'”
“'Oh hou!'”
“'Ayo! Jika mereka mengira sudah menyiapkan jebakan untuk membunuhku, mana mungkin aku tak datang mendukung. Permainan belalang dan burung gereja - pikir mereka diri sebagai belalang atau burung?'”
Segera satu jiwa dan satu naga kembali ke kastil istana peristirahatan sementara——yang sebelumnya merupakan istana peristirahatan keluarga kerajaan Elang, sekarang semuanya menjadi istana peristirahatan Liszt.
"Yang Mulia, Anda telah kembali." Kepala pelayan istana peristirahatan, bersama para pelayan membungkuk menyambut.
"Atur makan malam."
"Seperti yang Anda kehendaki."
Hanya Liszt yang menikmati makan malam, Emily, Paris, Hippolyta, Lucy dan saudari Rose, tidak ikut ke istana peristirahatan ini. Bagaimanapun Liszt datang ke kawah gunung berapi terdekat untuk latihan spiritual, bukan untuk menikmati cinta pria-wanita. Latihan harus fokus.
Semakin cepat memecahkan batas, semakin cepat menguasai dunia.
"Yang Mulia, malam ini Anda ingin mencicipi anggur dari Château Dompol atau bir hitam dari Dataran Tinggi Shivara?"
"Berikan jus jeruk segar." Liszt melirik kepala pelayannya yang dikirim dari istana Kerajaan Api. Setiap istana peristirahatan memiliki seorang pelayan kerajaan api yang ditugaskan sebagai kepala pelayan. Pelayan muda ini menyisir rambutnya dengan cermat, tubuhnya berdiri tegak.
Di bawah sorotan lampu, bayangan hampir tak terlihat.
Kepala pelayan mundur selangkah, memberi isyarat pada pelayan pria untuk mengantarkan jus. Kemudian ia sendiri memegang botol, mengelap leher botol dengan serbet makan, menuangkan jus jeruk keemasan ke gelas Liszt.
Tepat ketika Liszt menusuk foie gras di piringnya, bersiap untuk menyuapkannya ke mulut.
Sang kepala pelayan tiba-tiba melemparkan botol jus di tangannya. Dengan gerakan lengan, sebuah pisau belati melesat keluar dan langsung mengarah ke jantung Liszt dengan tusukan keras.
Plek.
Liszt dengan cepat meraih pergelangan tangan kepala pelayan, menggoyangkannya hingga pisau belati terjatuh. Bibirnya menyungging senyum mengejek: "Kamu cuma orang biasa, ngapain ikut-ikutan main pembunuhan?"
Sang kepala pelayan tak menjawab. Ia cekikikan sementara darah hitam mengalir dari sudut bibirnya - telah menggigit racun di gigi palsunya, bunuh diri.
Senyum sinis Liszt tak pudar. Dengan lembut, diinjaknya bayangan kepala pelayan itu.
Seketika.
Bayangan kepala pelayan bergetar seperti riak air. Siluet samar muncul sambil meludahkan darah, berubah menjadi pria telanjang.
Di tangannya masih tergenggam sepasang cangkir emas bertatahkan permata warna-warni.
"Lagi-lagi Raja Bayang-bayang? Kaisar Zhupite benar-benar rela mengeluarkan modal. Sayang, andai kau mengirim Naga Bayang-bayang, mungkin bisa membunuhku. Tapi cuma Raja Bayang-bayang dengan artefak kuno, mau apa?" Ia memberi isyarat pada pelayan dan penjaga yang panik untuk terus bekerja, sambil membungkuk memungut cangkir emas itu.
Memeriksanya dengan saksama di genggaman.
