Begitu menyebut ras spirit, bahkan si kampungan yang tidak takut langit maupun bumi pun terdiam.
Jika harus memilih satu ras yang paling membenci manusia di dunia ini – bukan Long, bukan kurcaci, juga bukan goblin... jawabannya sungguh di luar dugaan: ras spirit!!
Ras kurcaci hanya menyukai kesendirian dan enggan berinteraksi dengan ras lain. Mereka lebih suka bersembunyi di alam liar dan perbukitan, menggali gua-gua besar untuk tempat tinggal. Long sebagai makhluk paling superior berdiri gagah di ujung utara benua dengan penuh kesombongan. Adapun goblin... sial! Siapa peduli dengan tikus-tikus hijau yang hanya bisa teriak "Ook-Ook" ini?
Ironisnya, fakta bahwa ras spirit yang baik hati dan cinta damai bisa membenci manusia sampai ke tulang sumsum, membuktikan bahwa perbuatan manusia benar-benar telah melampaui batas.
Konon ras spirit adalah ras yang keras kepala hingga nyaris kaku. Di seantero Benua beredar pepatah: Jika seorang spirit membencimu, dia akan membencimu sampai mati. Jika seorang spirit mencintaimu, bahkan jika kau tusukkan pedang ke dadanya, dia tetap akan mencintaimu.
Meski hiperbolis, kalimat ini mencerminkan kekeras-kepalaan ras spirit dalam tingkat tertentu.
Sikap permusuhan ras spirit terhadap manusia konon berakar dari era prasejarah zaman kuno. Legenda menyebutkan di masa itu, manusia melakukan pengkhianatan yang membuat spirit menderita kerugian besar. Sejak itu, hubungan manusia dan spirit selalu dalam status permusuhan - kebencian yang terpelihara selama sepuluh juta tahun tak pernah sirna. Atau bisa dikatakan, membenci manusia telah menjadi tradisi mereka, sementara mereka sama sekali tak punya kebiasaan mengubah tradisi apapun.
"Karena sejak dulu kami memang membenci kalian, maka... meski tak tahu alasannya, tapi karena ini tradisi, jadi... kami terus membenci kalian" - alasan yang benar-benar sialan...
Tentu saja ras spirit bukan makhluk tolol. Banyak faktor yang memperdalam permusuhan mereka terhadap manusia.
Misalnya perusakan alam oleh manusia, penghancuran hutan, pembantaian binatang iblis dan ras lain - semua ini dianggap dosa besar oleh spirit yang mencintai alam.
Dan yang lebih penting lagi, praktik perdagangan budak di kalangan manusia!
Ras spirit adalah pemanah ulung alamiah, ras spirit adalah seniman berbakat alami, ras spirit dikaruniai bakat sihir bawaan... Dan di balik semua aura ini, ada satu ciri khas: ras spirit semuanya terlahir dengan kecantikan luar biasa!
Kecantikanlah yang menjadi Dosa Asal ras spirit.
Ditambah lagi dengan para pejabat berkuasa yang hidup dalam dekadensi di kalangan manusia, yang memiliki obsesi tak lazim terhadap kecantikan. Spirit dengan pesona ras asing yang lemah lembut dan cantik secara alami pun menjadi koleksi paling favorit para bangsawan.
Ya, Anda tidak salah baca—"koleksi" dengan tanda kutip!
Dalam ras spirit, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir telah ditakdirkan memiliki wajah dan penampilan yang rupawan. Konon hampir setiap spirit mahir bernyanyi dan menari, dipenuhi energi spiritual kehidupan alam. Karena itu, budak spirit sering menjadi komoditas rebutan di hierarki penguasa dunia manusia. Gadis spirit yang tertangkap manusia akan segera berubah menjadi barang mahal di pasar gelap. Begitu menjadi budak, nasib mereka adalah disiksa para bangsawan bermuka tembok atau hidung belang. Ada yang menjadi barang langka yang sangat berharga, dirotasi dari tangan satu penguasa ke lainnya sebagai mainan seumur hidup. Bahkan keturunan hasil hubungan dengan manusia pun mewarisi kecantikan ini, hanya untuk mengulangi siklus nasib yang sama...
Dan karena situasi seperti ini, bahkan muncul ras baru di seantero benua — "half-spirit".
Ras spirit sangat melarang pernikahan dengan ras asing, sehingga kemunculan half-spirit menjadi bukti bersalah yang telanjang bulat atas perbuatan keji manusia.
Yang paling membuat ras spirit murka adalah, karena banyak pejabat berkuasa di antara manusia memiliki orientasi seksual menyukai hubungan sesama jenis, objek perdagangan budak spirit tidak hanya terbatas pada perempuan dalam ras spirit - bahkan spirit pria pun tak bisa menghindari bencana ini. Begitu spirit pria tertangkap, besar kemungkinan akan dibeli oleh pejabat berkuasa untuk dijadikan anak laki-laki kesayangan...
Spirit adalah makhluk langka dengan individu yang kuat, namun kemampuan reproduksi yang rendah, hanya di bawah Long. Setiap budak spirit bisa dijual dengan harga yang hampir mahal di pasar. Justru harga tinggi ini semakin memicu pedagang budak untuk terus maju dalam gerakan perdagangan budak spirit. Selama ribuan tahun, tak terhitung tim penangkap budak yang tumbang di padang gurun, hutan, dan lautan Chaotic Territory tempat spirit berkembang biak. Tak terhitung air mata darah spirit yang menjadi jalan menuju kekayaan para pedagang budak.
Dalam sejarah, gerakan ini pernah mencapai puncak ratusan tahun silam. Dulu karena menginginkan nilai kekayaan budak ras spirit yang besar, dua negara yaitu Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Odin pernah bersatu membentuk pasukan gabungan untuk ekspedisi ke Hutan Lautan tempat habitat ras spirit di Chaotic Territory. Pasukan gabungan berjumlah lebih dari sepuluh ribu orang ini mencakup prajurit liar Odin, prajurit jiwa binatang, serta pasukan berkuda elit Bizantium.
Ekspedisi itu berakhir dengan kekalahan. Kurang dari sepuluh persen dari sepuluh ribu pasukan gabungan yang berhasil keluar hidup-hidup dari Hutan Lautan. Sebagian besar dihancurkan oleh pasukan suku ras spirit di dalam Hutan Lautan, dengan mayoritas tewas akibat panah dan sihir alam ras spirit. Namun pasukan yang tersisa yang berhasil lolos membawa ratusan tawanan ras spirit. Konon ada seorang perempuan ras spirit yang cantik luar biasa direbut oleh Kaisar Bizantium saat itu. Karena kecantikannya yang luar biasa, dia sangat dipuja oleh Sang Kaisar hingga melahirkan keturunan darah kerajaan. Tapi karena statusnya sebagai setengah spirit, dia tidak bisa mendapat identitas resmi kerajaan. Saat masih kecil, sang kaisar memerintahkan untuk membuangnya ke dalam sumur dan dicekik hingga tewas!
Setelah peristiwa itu, ras spirit yang murka mengeluarkan pernyataan: manusia menempati urutan pertama dalam Daftar Paling Tidak Disukai ras spirit! Setiap manusia yang berani memasuki Hutan Lautan akan diusir oleh ras spirit.
Bisa membuat ras spirit yang secara alami baik dan lembut terdesak sampai seperti ini, sudah bisa ditebak betapa dalam dosa yang dilakukan manusia terhadap ras spirit.
Tapi dibandingkan spirit tradisional, Dark Elf adalah varian baru yang menyimpang yang muncul dari kalangan ras spirit.
Dark Elf juga dijuluki Dark Elf dekaden, legenda mengatakan spirit-spirit ini telah mengkhianati keyakinan ras spirit, membuang sifat-sifat baik, lembut, cinta damai dan kesukaan akan alam yang menjadi ciri khas spirit tradisional. Dark Elf ini licik, kejam, rakus dan penuh racun. Karena pengkhianatan terhadap keyakinan, mereka diusir oleh dewa spirit, melepaskan diri dari komunitas spirit tradisional. Kulit mereka berubah menjadi hitam, tetap mempertahankan kecantikan dan berbagai bakat ras spirit, namun lebih suka bersembunyi di kedalaman hutan, menyerang berbagai ras yang melewati wilayah mereka - bahkan termasuk ras spirit sendiri.
Jika deklarasi ras spirit tradisional terhadap manusia hanya berbunyi: Masuk ke Lautan Hutan, akan diusir...
Maka Dark Elf bertindak lebih radikal: Semua manusia yang masuk ke Lautan Hutan dan terdeteksi oleh Dark Elf, akan dikejar untuk dibunuh dengan seluruh kekuatan!
※※※
"Meski Char tumbuh di Wildfire Town dan tahu perselisihan antara ras spirit dengan manusia, jika tanaman ajaib Magic Kiss ini berada di tempat lain, bahkan di wilayah kekurcacian sekalipun, Char yakin dengan persiapan matang dan keahliannya menavigasi topografi Wildfire, ditambah sedikit keberuntungan, mungkin masih ada harapan untuk mencoba – tapi kalau di wilayah ras spirit, lebih baik langsung menyerah saja."
Menghela napas, Char menatap Duoduo Luo yang wajahnya penuh kepedihan. Tanpa berkata-kata, dia menepuk lembut bahu sang penyihir.
Bidarduo mengantar mereka berdua ke kedai minum di barat kota, tak jauh dari Koloseum. Saat memasuki kedai, suasana sudah riuh rendah. Udara dipenuhi bau alkohol dan asap rokok. Begitu melangkah masuk, sorakan tawa riuh menyambut mereka.
"Geli, dasar mulut besar! Katanya mau menantang si Char? Hahaha... Dia kan jagoan yang bahkan bisa mengalahkan Hasting!"
"Iya! Kalau memang sakti, mending langsung tantang Hasting saja!"
"Wahahaha! Pasti kebanyakan minum air kencing kuda nih orang."
"Bukan minum, tapi terlalu banyak main perempuan! Dikirimnya jagoan level Hasting bisa ditangani seperti cewek biasa... Wkwkwk!"
Di tengah gelak tawa yang tak terkendali, Char melihat seorang kenalannya—Ge Li, pendekar pedang perak dari Empat Elit Kota Raja—dengan wajah merah padam berdiri di samping meja. Si tampan tong kosong ini meletakkan Pedang Salib Peraknya di sebelahnya—tentu bukan yang pernah diputus oleh Char di Padang Api Liar. Di tengah ejekan, wajah Ge Li memerah hingga keunguan sebelum akhirnya menepuk meja dan meraung: "Diam semua!!"
Dengan gerakan cepat dia menghunus pedang salib perak yang mahal itu. Meski di kedai minum yang remang, ujung pedang tetap memancarkan kilau perak. Baju zirah ringannya dari kulit badak dan lempengan baja murni yang tertancap rapi, ditambah pedang dingin di tangannya, membuat aura mengintimidasi. Gelak tawa di sekitarnya pun mereda.
"Hmph! Kalian brengsek! Tunggu sampai Tuan Ge Li mengalahkan si udik bernama Char itu, membuatnya bersimpuh dan membenturkan kepala ke lantai! Lihat siapa yang berani mengejekku lagi!!"
Para pengunjung kedai yang paham betul kemampuan Ge Li sebenarnya, meski menahan tawa, tak ada yang berani memancing lebih jauh karena status keluarga Ge Li. Suasana pun mendadak hening.
Melihat tak ada lagi yang berkomentar, Ge Li semakin jumawa. Dengan gagah dia menepuk meja: "Minuman keras, sekarang juga!!"
Pemilik kedai minum di samping segera membawa piring kayu besar yang dipenuhi gelas kayu berisi minuman keras. Ge Li mengambil satu gelas, mendongakkan kepala, meneguknya sekali habis. Di wajahnya langsung terlihat tanda-tanda mabuk, tertawa terbahak-bahak: "Bagus! Aku traktir satu ronde untuk semua! Setelah mabuk berat, besok lihatlah Tuan Muda seperti aku mencari masalah dengan si udik bernama Char itu!"
Usai bicara, dia melesat licin dari kursi dan menggeser jatuh ke bawah meja. Orang-orang di kedai terdiam sejenak, lalu semua tertawa terbahak-bahak.
Kebiasaan Tuan Ge Li yang suka memaksakan diri biarlah... Yang penting ada minuman gratis. Para pemabuk dan prajurit terbuang berhamburan merebut gelas di meja. Yang tak kebagian menepuk-meja keras memaksa bos segera mengantarkan minuman.
Char masuk ke kedai di tengah keriuhan ini. Dari kerumunan dia menyelak, menyentak Ge Li dari bawah meja. Ge Li sudah tak sadarkan diri, mengangkat kelopak mata melihat Char sebentar tapi tak mengenalinya. Matanya justru menangkap Bidarduo di samping Char. Ge Li tertawa parau: "Yi, penyihir kita datang... Ayo, minum bersama..."
Saat Bidarduo masuk dan melihat kondisi Ge Li yang mabuk berat, hatinya langsung dipenuhi kekecewaan besar.
Dia sengaja membawa Char ke sini, ingin memanfaatkan kesempatan untuk memberi pelajaran pada Char. Kedai minum ini dipenuhi pemabuk dari Kota Kekaisaran, sebagian besar adalah ksatria terdegradasi. Ge Li berasal dari keluarga bangsawan terkemuka, memiliki minat kuat pada seni bela diri, namun sifatnya yang impulsif membuatnya tidak bisa menguasai teknik tinggi. Meski kemampuannya biasa saja, dia selalu berlagak seperti jagoan. Sebagai pelanggan tetap di sini, para ksatria terdegradasi Jianghu tahu betul sifat tuan muda bangsawan ini. Terkadang mereka memberikan pujian kosong untuk menyenangkan hatinya dan mendapatkan minuman gratis. Namun Ge Li memang cukup populer di sini. Bidarduo hanya ingin memancing Char datang. Begitu Ge Li melihat Char, pasti langsung berkhianat. Saat pertarungan terjadi, semua ksatria terdegradasi di kedai akan berpihak padanya. Meski maling kecil ini kejam, dengan keunggangan jumlah yang mutlak, bukankah dia pasti akan babak belur?
Tapi begitu tiba, Ge Li sudah mabuk sampai tidak bisa mengenali orang. Bagaimana bisa memancing keributan?
Para ksatria pemabuk di kedai ini mengakui Ge Li, tapi tidak mengakui Bidarduo. Mereka bukan orang bodoh. Siapa yang tidak melihat bahwa penyihir Bidarduo ini hanyalah bajingan yang numpang hidup di dekat Tuan Muda Ge Li? Siapa yang benar-benar menganggapnya penting?
Melihat tidak bisa bertindak, Bidarduo menahan diri dalam hati, menarik Char untuk mencari kursi dekat dinding dan duduk, memesan beberapa gelas bir gandum.
Char minum bir dengan lahap, sementara Geli sudah tertidur lelap di pangkuan Bidarduo. Si kampungan itu terlihat sama sekali tidak waspada, hanya asal menenggak bir. Kurang dari beberapa menit, enam gelas sudah masuk perutnya. Tapi kemampuan minumnya luar biasa, enam gelas minuman keras ditelannya tanpa wajahnya berubah, bahkan pipinya tidak memerah sedikitpun. Sorot matanya justru semakin tajam, terus mengamati gerak-gerik Bidarduo, terkadang tersenyum penuh makna yang membuat bulu kuduk Bidarduo merinding. Tidak diketahui rencana apa yang disimpan si buas ini.
Saat gelas kedelapan habis, tiba-tiba terdengar keributan di ambang pintu kedai. Suara kasar dan berat menggema masuk: "Kalian ikut-ikutan gua ngapain! Pulang semua! Gua cuma mau minum dua gelas, tidak akan membuat masalah kok!"
Tiba-tiba pintu kedai minum didorong terbuka, sosok berotot dan gagah menerobos masuk. Bagian atas tubuhnya mengenakan armor dada dari kulit sapi, di punggungnya tergeletak kapak perang raksasa. Rambut merahnya yang liar terurai seperti belasan kuncir kecil ala orang Odin yang terikat di belakang kepala. Tak lain adalah raksasa Nygull dari Empat Elit Kota Raja. Kapak perang di punggung Nygull jelas merupakan harta pusaka baru yang dibuat belakangan. Dengan langkah besar ia berteriak, "Geli! Geli! Kau ada di sini, kawan?!"
Suara bergemuruhnya mengguncang debu di ring lentera kedai hingga berhamburan pup-pup ke bawah.
Yang membuat Char terkejut, setelah raksasa Nygull masuk, lima prajurit berjubah panjang menyusul dari luar pintu. Salah satunya berambut pendek keabu-abuan yang tegak seperti jarum baja di kepalanya, dari kejauhan menyerupai landak. Postur tubuhnya sedang, meski mengenakan jubah prajurit katun panjang, aura vitalnya memancar kuat. Gerakannya penuh keganasan layaknya macan tutul. Di pinggangnya tergantung sarung pedang kulit hiu dengan sebilah pedang panjang tertancap, satu tangan mencengkeram gagang pedang, satunya terlipat di belakang. Sorot matanya memancarkan semangat tempur yang tajam.
Begitu melihat orang ini, jantung Char berdebar kencang: Ini benar-benar antagonis yang kejam!
Prajurit kepala landak ini memiliki ekspresi dingin, mengikuti di samping Nygull tanpa sepatah kata. Prajurit lain di sebelahnya berbisik: "Tuan Muda, Yang Mulia telah memerintahkan, ke mana pun Tuan pergi, kami harus mengikuti. Jika meleset setengah langkah, kami akan dihukum cambuk saat kembali."
Nygull mencibir: "Kalian jangan ikuti aku. Paling-paling cambukannya akan kugantikan."
Para prajurit yang merupakan penjaga pribadi keluarga ini menunjukkan ekspresi tidak setuju. Dalam hati mereka berpikir: "Dengan status Tuan Muda, hukuman cambuk tidak mungkin kau gantikan. Jika kami kehilangan jejakmu, bukankah kami yang akan dihukum?"
Ruangan yang redup dipenuhi kerumunan. Nygull berteriak beberapa kali mencari Geli yang tak terlihat. Tiba-tiba sang prajurit kepala landak yang pendiam itu menyipitkan mata, tatapannya langsung tertuju pada Char yang duduk di sudut jauh. Saat Char sedang mengamatinya, keduanya saling bertatapan. Kilatan sorot mata tajam sesaat muncul dari mata prajurit itu, lalu menghilang saat ia kembali diam mengawal Nygull.
Xia Ya merasakan dadanya berdebar kencang. Saat saling bersilangan dengan lawannya, dalam sekejap ia merasakan jantungnya berdegup liar. Sebuah tekanan energi tak kasat mata langsung menyergap kesadarannya, membuat punggungnya basah oleh keringat dalam sekejap. Beberapa kali tangannya nyaris tak kuasa menahan dorongan untuk mencabut garpu api! Sorot mata sang lawan terasa nyata, bahkan sekilas pandang biasa tadi membuat matanya perih tertusuk!
Tekanan energi sekuat ini hanya pernah ia rasakan secara samar saat berhadapan dengan Hasting!
Raksasa Nygull mengitari kedai minum setengah lingkaran. Di sinilah Xia Ya akhirnya mengambil keputusan. Tiba-tiba ia melompat berdiri sambil mengaum keras, tangan mengangkat meja di depannya lalu menyepaknya hingga berkeping-keping. Gemerisik kayu pecah bersamaan dengan cipratan minuman dan piala yang berterbangan. Ditambah aumannya yang mengguntur, seisi kedai pun terhenyak dalam keheningan, dikepung oleh sorotan mata tak terhitung dari sekeliling.
Xia Ya mendengus keras, dada membusung sambil bertopang pinggang. "Empat Elit Kota Raja, reputasi tak sesuai kenyataan! Badut rendahan, cuma jago kosmetik!!"
Begitu suaranya melengking keras, kata-kata itu langsung bergema ke seluruh ruangan. Setiap orang mendengarnya dengan jelas. Penyihir Bidarduo terlihat terkejut, mengeluarkan suara "Yi", matanya menatap Xia Ya dengan heran, tak mengerti alasan di balik aksi gila pria ini.
Reputasi kosong, tak sesuai kenyataan... Bukankah Tuan Besar sudah mengetahuinya sejak lama? Untuk apa teriak-teriak seperti ini?
Nygull akhirnya melihat Xia Ya. Raksasa itu menjerit "Aya!", wajahnya berubah drastis. Tangannya meraih kapak besar di punggungnya lalu menuding Xia Ya: "Ah! Kau! Pencuri kelas teri itu!!!"
Xia Ya tertawa terbahak, memamerkan aura perkasa sambil sedikit mengangkat dagu: "Hmph, Sang Master hadir di hadapanmu! Rupanya kau masih ingat... Bagus! Sang Master tak pernah ganti nama atau marga, aku Xia Ya Leiming! Sungguh lucu! Saat masuk tadi, anggota Empat Elit Kota Raja macam Pendekar Pedang Perak Ge Li yang tak berguna itu berkoar mau menantangku? Tapi begitu bertemu malah jadi kucing mabuk! Empat Elit Kota Raja cuma jago omong kosong, berani meremehkan Laozi! Hmph, di utara saja Laozi sudah mengalahkan Hasting, apalagi kalian ikan-ikan kecil ini!!!"
Sambil berkata demikian, Xia Ya maju dua langkah, mengepal tinjunya: "Hey! Empat Elit Kota Raja! Ayo maju sekalian!"
Begitu kata-kata ini terucap, seluruh wajah di ruangan itu berubah pucat.
Perubahan ekspresi Nygull tak terduga, tak menyangka bisa bertemu si bintang sial Xia Ya di sini. Yang lebih mengejutkan, orang ini... Dia ternyata adalah Xia Ya Leiming? Xia Ya Leiming yang baru-baru ini menjadi legenda karena mengalahkan Hasting?
Bukan hanya Nygull, Bidarduo pun terpaku. Meski samar-samar ingat nama si kampungan itu Xia Ya, tapi banyak orang dengan nama mirip. Tak disangka maling kecil yang pernah merampok rombongan mereka ini ternyata adalah jagoan baru yang konon mengalahkan Odin Hasting?
Sementara para pemabuk dan prajurit terbuang di kedai minum sebelah benar-benar terbelalak.
Xia Ya Leiming? Si nakal ini adalah Xia Ya Leiming itu? Jagoan baru yang sedang naik daun?
Sial... Kalau dia sudah bisa mengalahkan Hasting, ngapain repot-repot menantang Empat Elit Kota Raja yang tong kosong ini?!
Tidak takut merendahkan derajat?!
Nygull bergumam dalam hati, melototi Xia Ya. Inginnya mengaum untuk menguatkan nyali, tapi tatapan Xia Ya membuatnya ciut. Ucapan kerasnya berubah jadi taktik: "Kau! Kau Xia Ya Leiming? Kau... kau datang ke sini buat apa?! Ketahuilah, kami Empat Elit Kota Raja bukan sembarangan!"
“Ngapain! Kudengar di Kota Kekaisaran ada empat anak muda yang suka berbuat kacau, kemampuan bela dirinya cuma kelas delapan, tapi kemampuan menggombalnya juara satu! Mereka bahkan membuat julukan konyol 'Empat Elit Kota Raja' untuk pamer! Laozi tidak tahan melihatnya. Kebetulan Laozi baru datang ke ibu kota, ingin menguji kemampuan para jagoan terkenal di sini. Kalian berempat akan jadi sasaran pertamaku!”
Ucapan ini membuat orang-orang sekitar semakin bingung: Mau menguji jagoan ibu kota? Kenapa tidak cari yang benar-benar jagoan? Kalau mau cari nama dengan bertarung, se-ibu kota ini jumlah jago bela diri sampai ribuan pun tak akan sampai ke level 'Empat Elit Kota Raja' ini! Entah otak Xia Ya ini rusak dari mana, sampai dengar reputasi kelompok ksatria konyol ini lalu buru-buru datang cari masalah?
Tapi pilihan targetnya benar-benar tidak masuk akal?!
“Cukup omong kosong, ayo ayo! Biar aku lihat kemampuan para jagoan ibu kota!!”
Xia Ya tertawa terbahak-bahak, melangkah besar langsung menyerbu ke depan. Dengan santai ia mengambil sebuah kursi dan melemparkannya ke arah Nygull dari jarak beberapa langkah: “Ini tantangan kehormatan antar ksatria, yang lain jangan ikut campur! Kalau tidak, jangan salahkan aku!”
Dengan auman Xia Ya, kursi itu melesat menghantam kepala Nygull. Raksasa ini akhirnya menunjukkan kemampuannya dengan mengangkat kapak besar dan membelah kursi itu menjadi serpihan kayu beterbangan.
Nygull tertegun sejenak. Melihat Char sudah menerjang ke depan, teringatlah aksi barbar itu mencabut pohon besar dengan tangan kosong di Padang Api Liar. Hatinya menggigil, reaksi pertama di otaknya adalah melemparkan kapak dan kabur. Tapi mengingat semua mata di kedai minum sedang mengawasinya, dan usia mudanya masih ingin menjaga muka, dengan gigi terkepal dia mengayunkan kapaknya.
Char sudah mengeluarkan garpu apinya yang hitam legam. Dengan gerakan kilat, dalam beberapa langkah besar dia hampir menempel di depan Nygull.
Prajurit berambut landak di samping Nygull awalnya memancarkan semangat tajam saat Char mulai bergerak. Tapi begitu melihat aksi sebenarnya, matanya menyipit sementara bibirnya menyungging senyuman sinis. Alih-alih maju, malah mundur dua langkah dan menyandar di dinding dengan tangan terlipat.
Garpu api Char menghunjam ke kapak Nygull. Jantung Nygull serasa tercebur - dia sudah bisa membayangkan akhirnya: kapak patah lagi oleh satu pukulan barbar ini, tubuhnya terlempar, dan dengan keberuntungan terbaik mungkin hanya satu tulang rusuk yang patah.
Tapi di hadapan publik, jatuh dengan sekali pukulan akan membuat muka benar-benar hancur.
Namun saat garpu api benar-benar bertabrakan dengan kapak perang, ekspresi takut di wajah Nygull tiba-tiba berubah. Matanya melotot penuh keheranan menatap Char.
“……Yi？！”
Nygull langsung merasakan serangan lawannya yang sangat aneh. Padahal sebelumnya dia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin, tapi begitu kapaknya diayunkan, tiba-tiba garpu api lawan terasa lemas tanpa titik tahanan sama sekali. Saat garpu api dan kapaknya bertabrakan, alih-alih ada benturan, justru terdengar suara "boom"! Char melompat ke belakang seolah terlempar terbang!
Aura Nygull memang terlihat sangat mengerikan. Char yang terlihat seperti terpental oleh serangannya, berteriak keras saat tubuhnya menghantam dinding hingga membuat dinding itu cekung ke dalam. Potongan besar plester berjatuhan. Setelah mendarat, Char menggelengkan kepala sambil berteriak: "Keren!"
Langsung memelintir langkah dan menyerang lagi.
Dia menggunakan jurus pedang bayangan yang baru dipelajarinya. Gerakannya mengikuti lengkungan kapak lawan dengan lincah - namun dari luar terlihat seperti Char yang terhuyung-huyung di bawah gempuran kapak Nygull yang garang...
Akhirnya, terlihat garpu api di tangan Char kembali menyentuh kapak Nygull. Tubuh Char gemetar, seolah ada kekuatan tak kasat mata yang sangat hebat menghantamnya. Garpu api terlempar ke udara, Char terjatuh ke samping sambil menabrak beberapa meja hingga sup dan minuman tumpah ke tubuhnya. Setelah mengambil kembali garpu api itu, dia mundur beberapa langkah sambil melotot penuh "kemarahan" ke Nygull dan menggelegar: "Aduh! Aura tempur yang luar biasa sakti!!"
？？
Nygull hanya kebingungan mendengarnya.
Aura tempur? Kalau Laozi bisa jurus semacam itu, mana mungkin kemarin di Padang Api Liar sampai kau perlakukan seperti itu, bocah?
Namun di saat ini, wajah Char yang tampak polos tiba-tiba menampilkan ekspresi yang luar biasa kompleks. Sekejap mata, rasa tidak puas, frustasi, kemarahan, dan penghinaan bermunculan di wajahnya!
Akhirnya Char menghentakkan kakinya keras-keras, dengan gerakan cepat menyimpan garpu api. Suaranya parau seolah penuh kepedihan, seluruh tubuhnya gemetar, matanya menatap tajam Nygull: "Empat Elit Kota Raja memang hebat! Aku mengaku kalah! Hari ini aku mengakui keunggulanmu, lain waktu jika ada kesempatan setelah latihan teknik beladiriku kuasai, akan kubicarakan lagi jurus andalan Empat Elit Kota Raja!"
Setelah mengucapkan itu, si kampungan ini malah membuka suaranya, melompat ke atas meja sambil mengaum: "Aku Xia Ya Leiming tekniknya kalah dibanding orang, dalam pertarungan adil, kalah di tangan Empat Elit Kota Raja yang termasyhur! Aku Xia Ya Leiming lapang dada menerimanya!"
Suara ini menggema jauh, bukan hanya terdengar oleh para penonton keramaian, pemabuk, dan prajurit terpelajar di sekitar kedai minum, tapi mungkin bahkan pejalan kaki di luar pintu pun mendengarnya!
Hah? Aku... menang?!
Nygull masih bingung dalam hati, tapi entah bagaimana secara tak terduga dia tiba-tiba "menang"?! Dia meletakkan kapaknya, melototi Xia Ya, mengedipkan mata beberapa kali, tetap tak paham apa yang sebenarnya terjadi? Si buas yang dulu memperbaiki dirinya dengan buruk itu, tiba-tiba kalah di tangannya?
Mungkinkah... Hatinya tiba-tiba dipenuhi kegembiraan liar, mungkinkah kekuatannya baru-baru ini meningkat pesat tanpa disadarinya sendiri?
Tapi dia bukan orang bodoh, pikiran gila itu lenyap seketika. Dia melihat Xia Ya sudah buru-buru turun dari meja, menarik Duoduo Luo yang datang bersamanya, seolah takut Nygull akan menyesali bantuannya. Xia Ya merebut pintu keluar sambil berlari sambil berteriak: "Empat Elit Kota Raja keahliannya luar biasa, aku Xia Ya Leiming mengakui kekalahan, tak bisa protes!!" dan seterusnya...
Dengan satu tarikan napas, Char menarik Duoduo Luo keluar pintu besar, melompat ke atas kuda, dan berlari ratusan meter di jalanan. Char memalingkan pandangan ke belakang melihat tak ada pengejar, lalu menghela napas lega di dalam hati. Seketika ia tertawa terbahak-bahak penuh kejahatan ke langit.
"WAHAHAHAHA! Akhirnya beres! Kambing hitam ini akhirnya berhasil kulempar! WAHAHAHAHA!!" Char tertawa terpingkal-pingkal: "Kali ini Laozi benar-benar bebas!! Empat Elit Kota Raja, sungguh orang-orang baik!"
Duoduo Luo dengan wajah penuh keanehan: "Tuan, Anda... maksud Anda sebenarnya apa?"
Char menatap Duoduo Luo: "Ah, belum mengerti? Bagus kalau belum mengerti. Duoduo Luo, cukup tahu mulai hari ini, di Kota Kekaisaran tak akan ada lagi para pengganggu yang seperti lalat mengawasi dan menyergap kita, HAHAHA!!"
Sambil menyipitkan mata, ia berkata: "Karena barusan Laozi sudah melempar kambing hitam ke orang lain! Haha! Di zaman sekarang, mencari orang bodoh yang berani jadi kambing hitam seperti ini benar-benar langka!"
Duoduo Luo langsung tersadar: Para pengganggu di ibukota yang selama ini menyergap Char sebenarnya hanya mengincar reputasinya sebagai "jago yang mengalahkan Hasting". Terjebak oleh ketenaran, semua orang berebut mengalahkan Char untuk meningkatkan nilai pasar diri mereka.
"Sekarang berbeda, Xia Ya sudah 'kalah' dari Nygull, artinya beban popularitas ini langsung dibebankan ke Empat Elit Kota Raja yang malang... Jika orang lain ingin meningkatkan nilai diri, mereka harus mencari sosok 'Empat Elit Kota Raja' yang berhasil mengalahkan Xia Ya—jagoan yang bahkan bisa mengalahkan Hasting."
Setelah patung emas hancur, Xia Ya bukan lagi target para prajurit bajingan yang ingin terkenal. Sedangkan Nygull dari Empat Elit Kota Raja yang meruntuhkan patung emas Xia Ya dengan tangannya sendiri...
Duoduo Luo semakin merinding memikirkan akting spektakuler Xia Ya tadi, sorot mata penuh kepahitan, kekecewaan, penghinaan, kemarahan dll yang sangat detail setelah 'kekalahan' itu. Penyihir itu menghela napas: "Tuan... kau benar-benar tak tahu malu!"
Xia Ya tersenyum tipis: "Terima kasih... Aku anggap ini pujian."
