Teriakan serak itu langsung dikenali oleh Char. Tak perlu diragukan, pastilah si Duoduo Luo si kaki anjing tak berhati nurani yang datang.
Kemunculan Duoduo Luo sungguh dramatis. Berdiri tegak di atas karpet terbang, satu tangan memegang bola kristal berpendar di belakang punggung, sinar kehijauan yang dipantulkan kristal itu pada katak hijau menciptakan aura misterius nan megah.
Yang paling mencengangkan, si bajingan ini kini terlihat jauh lebih percaya diri. Meski karpet terbang melesat kencang diterpa angin dahsyat, kakinya seolah tertancap paku di atas karpet. Rambutnya yang tertiup angin terlihat seperti tarian mistis, menunjukkan penguasaan yang sempurna. Kemampuan ini jelas berbeda jauh dengan si pecundang pengecut di masa lalu.
Namun, kesan cool Duoduo Luo hanya bertahan kurang dari sepuluh detik...
Kemunculan awan hitam itu memancing amarah burung api di atas. Makhluk itu meronta-ronta karena cahayanya terhalang, mengepakkan sayap berapi yang menyemburkan lidah-lidah api penghancur ke segala penjuru.
Duoduo Luo yang awalnya masih berdiri di atas Karpet Terbang sambil pamer, melihat api menyapu tubuhnya, langsung menjerit "Aduh!" dan buru-buru tiarap di atas karpet. Untungnya teknik kontrolnya terhadap karpet cukup mumpuni. Saat api menyapu, karpet sudah menurunkan kecepatan drastis. Dengan putaran kencang, mereka nyaris berpapasan di bawah kobaran api. Malangnya, rambut Duoduo Luo yang tersapu nyala api langsung terbakar, membuatnya berteriak kesakitan sebelum berhasil memadamkannya.
Flamingo yang gagal menyerang semakin mengamuk. Sayap hitamnya mengerut sedikit sebelum menyambar ke bawah. Tubuh raksasanya menciptakan pusaran angin kencang. Duoduo Luo yang melihat burung api raksasa menukik langsung panik. Saat paruh Flamingo menyemburkan cahaya merah, karpet terbangnya melesat naik 10 meter. Cahaya itu meleset dan menghantam tanah, hanya menyisakan percikan api di permukaan.
Duoduo Luo duduk di atas Karpet Terbang, melompat ke atas dan ke bawah, bermain kejar-kejaran dengan flamingo di langit. Meski flamingo itu kuat, namun ukurannya sangat besar. Meski kecepatan terbangnya tidak lambat, menghadapi karpet kecil yang lincah, dalam hal manuver berputar-putar tetap kurang gesit. Setelah beberapa kali berkelit Duoduo Luo, karpet itu dengan paksa terbang melewati paruhnya, berbalik arah, lalu dengan mudah mengitari punggung flamingo.
Dengan Duoduo Luo yang menarik perhatian flamingo di udara, Xiaya di darat mendapat kesempatan untuk bernapas. Dia langsung merasakan stamina seluruh tubuhnya pulih dengan cepat. Hanya dalam beberapa saat, sudah pulih 80-90%. Berbagai luka di tubuhnya sembuh dengan kecepatan ajaib. Hanya beberapa tarikan napas, rasa sakitnya sudah lenyap tanpa bekas!
Xiaya segera paham! Kehadiran Duoduo Luo bisa dimaklumi, tapi pemulihan dirinya yang ajaib ini... Pasti karena katak dalam bola kristal di tangan Duoduo Luo!
Darmandallas!!
Katak yang dibawa Duoduo Luo pasti adalah Darmandallas yang berubah wujud!
Dengan Duoduo Luo yang mengalihkan perhatian flamingo, ditambah stamina Xiaya yang sudah pulih, dia langsung berteriak "Hah!", melompat tinggi dari lubang besar. Dengan garpu api di tangan, dia langsung menerjang ke arah Tuan Tao yang ada di tepi lubang!
Kali ini Xia Ya mengambil pelajaran dari sebelumnya, tidak langsung menyerang. Dengan beberapa lompatan, dia dengan cepat mendesak Tuan Tao.
Tuan Tao yang kini sudah sadar kembali, melihat Xia Ya mendekat, langsung menebak niat lawannya: mendekat untuk menangani dirinya sebagai penyihir dari jarak dekat.
Bagi prajurit, ini pilihan paling bijak dalam menghadapi penyihir.
Meski kaget, Tuan Tao tetap tenang. Dengan senyuman sinis, tubuhnya masih mundur cepat seperti sebelumnya. Kemampuan terbangnya sangat mumpuni. Berapapun Xia Ya mengejar, jarak 10 meter antara mereka tetap terjaga. Dua bayangan itu saling kejar di lantai, satu menerjang maju, satu mundur.
Xia Ya yang tak bisa mengejar menjadi gelisah. Akhirnya dia mengayunkan tangan, berteriak tegas, dan melemparkan belasan titik cahaya hitam ke arah kepala Tuan Tao.
Itu adalah batu yang diambilnya dari lubang tadi, sudah dihancurkan menjadi belasan fragmen. Dengan tenaganya, lemparan sejauh 10 meter ini kekuatannya menyamai tembakan serentak belasan pemanah.
Cahaya hitam yang padat jatuh di depan Tuan Tao, wajah penyihir spirit tetap tenang, hanya ada kilatan cahaya di depannya. Lebih dari sepuluh batu yang dilontarkan dengan energi menghantam, namun seolah jatuh ke dalam aliran udara tak berwujud. Seperti batu yang dilempar ke permukaan air, seketika muncul lebih dari sepuluh riak di udara depan Tuan Tao, namun semua batu itu berhasil ditangkis dengan mudah.
Char yang melihat serangan batu tidak berhasil mengganggu lawannya, justru menunjukkan senyum licik di sudut bibir. Saat lebih dari sepuluh riak di udara depan Tuan Tao belum juga menghilang, dia sudah terbang melayang sambil menusukkan garpu apinya ke udara!
Syuuu! Seberkas cahaya merah tipis namun menyilaukan melesat keluar!
Kilatan Tusukan Naga ini dikeluarkan Char dengan seluruh kekuatan, tepat pada momentum yang sangat!
Sebelumnya, bahkan sebelum Char melakukan serangan balik, Dora di benaknya sudah mengajukan sebuah ide!
“Kekuatan orang ini jelas belum mencapai level yang kuat. Alasan dia bisa menahan Tusukan Naga-mu bukan karena bisa mengubah ruang sesuka hati seperti para ahli, tapi hanya mengandalkan barrier pertahanan sihir yang kuat. Selain itu, umumnya barrier pertahanan sihir terpasang di tempat tetap. Tapi barrier ini bisa bergerak mengikuti tubuhnya, jelas ini bukan sihir yang diaktifkan, melainkan pasti ada peralatan sihir canggih yang dia bawa. Barrier ini mungkin melekat pada peralatan sihir tertentu, atau mungkin berupa gulungan sihir pertahanan tingkat tinggi. Banyak penyihir memilih cara ini karena barrier biasa tidak bisa dipindahkan. Cara ini seperti membuat pelindung portabel. Tapi sihir yang sudah terpasang di peralatan sifatnya kaku, tidak fleksibel seperti sihir yang diaktifkan langsung oleh penyihir. Artinya... ADA CELAH!
Sihir pertahanan yang sudah dipasang sebelumnya hanya bisa bereaksi sesuai frekuensi yang sudah ditentukan. Singkatnya, jika kamu menyerang sekali, dia bisa menahan. Tapi jika kamu menyerang sepuluh kali berturut-turut dengan cepat, sihirnya tidak akan sempat bereaksi!! Ini seperti saat berkelahi: Saat lawan menahan pukulan pertama, tenaganya sudah habis digunakan. Dalam prinsip teknik bela diri, ini disebut 'tenaga lama sudah habis, tenaga baru belum terbentuk'. Jika menyerang lagi di celah ini, kamu bisa menembus barrier pertahannya!”
Ucapan ini, sebelum Char bertindak, telah diutarakan Dora dengan cepat di benak Char. Char sendiri tidak bodoh, kemampuan memahaminya termasuk yang terbaik, langsung paham saat diberi petunjuk.
Setelah pengejaran gila-gilaan ini, dia melemparkan segenggam batu kerikil untuk memancing barrier pertahanan sihir lawan. Saat cahaya sihir pertahanan itu berkedip dan mulai memudar, tepat di saat cahaya sihir itu hampir benar-benar menghilang...
Cahaya Tusukan Naga telah langsung menusuk ke depan!
Ekspresi angkuh Tuan Tao, pada momen ini, akhirnya berubah pucat!
Semburan cahaya merah ini langsung menembus barrier pertahanan sihir di depannya. Kebetulan cahaya sihirnya baru saja menghentikan serangan batu sebelumnya, namun belum sempat dikumpulkan kembali...
Saat cahaya merah ini hampir mengenai wajah Tuan Tao, orang sepuh ini tiba-tiba memutar tubuhnya. Tubuh tuanya bergerak lincah seperti ikan di air sambil menarik tongkat sihirnya untuk menahan di depan wajah. Bersamaan itu, bagian tubuhnya di atas pinggang mendadak melengkung ke belakang...
Denting jelas terdengar saat cahaya merah menghantam tongkat sihir Tuan Tao. Tongkat itu langsung terbelah dua di bagian tengah. Separuh tongkat melayang ke udara, sementara permata di ujungnya "pek!" berubah menjadi serbuk!
Sementara cahaya merah Tusukan Naga menyela tongkat sihir, sudut pandang menyambar pipi Tuan Tao dan melesat ke kejauhan, hingga puluhan meter jauhnya, membelah batu di kejauhan saat itu juga sebelum akhirnya bubar!
Baru sekarang Tuan Tao dengan cepat melakukan serangkaian jungkir balik di udara mundur lebih dari sepuluh langkah. Saat berdiri, rambutnya terurai berantakan dengan ekspresi yang mulai tercoreng, wajahnya berganti-ganti antara merah dan hijau pucat.
Char mengeluarkan satu Tusukan Naga. Jurus ini sangat menguras stamina, membuatnya sedikit terengah-engah sehingga tak sempat mengejar.
Dalam sekejap, Tuan Tao akhirnya berdiri tegak. Melihat tongkat sihir di tangannya yang sudah hancur separuh, sorot matanya menyala dendam. Dengan kasar ia melempar tongkat tak berguna itu ke tanah, menatap tajam Char di hadapannya sementara dadanya naik turun tak karuan.
"Ternyata hebat!" Tuan Tao mengatupkan gigi, suaranya tak lagi sesantai sebelumnya, terdengar getir: "Berani-beraninya menghancurkan tongkat sihirku... Hmph, rupanya meski kau seorang prajurit, cukup paham juga tentang sihir! Bisa melihat Kelemahan barrier magic-ku! Hmph..."
Char sudah memulihkan napasnya. Menggenggam garpu api, ia bersiap mendesak maju - kalau bukan sekarang memukul anjing tenggelam, kapan lagi?
Seorang penyihir tanpa tongkat sihir... Masih punya kemampuan apa?
Tuan Tao, sorot matanya melintas kebencian. Melihat Xia Ya kembali mengangkat garpu api ingin mencari keuntungan lagi, penyihir spirit ini malah menyeringai sinis: "Hmph! Cara licik, kau kira bisa mengalahkanku? Hmph... Lihatlah kau juga bukan orang tak berpengetahuan! Apa kau tidak tahu, spirit tak hanya ahli sihir? Hmph, soal teknik bela diri, apa aku takut padamu?!"
Setelah mengucapkan itu, Tuan Tao menggoyangkan lengan panjangnya. Tangan kanannya dengan cepat menarik sesuatu dari lengan kiri, saat tangan kanannya terangkat, kini sudah memegang pedang pendek berkilauan.
Tuan Tao berputar di tempat, pedang pendek di tangannya langsung membentuk lingkaran cahaya. Krekk! Rambut panjangnya yang awalnya berantakan langsung terpotong sebagian. Rambut pendek yang tersisa meski terlihat kurang rapi, tapi jadi lebih praktis dan rapi.
Hanya dari tindakan ini, Xia Ya langsung menyingkirkan sikap meremehkannya!!
Memotong rambut panjang yang berantakan, dalam pertarungan berikutnya bisa menghindari banyak masalah, mencegah rambut mengganggu pandangan...
Dari gerakan ini saja, sudah cukup membuktikan si kakek tua ini bukan sekadar penyihir! Setidaknya dalam pertarungan jarak dekat, jelas bukan orang awam!
Tapi... Sial! Kalau soal bertarung, apa Tuan Besar Xia Ya ini takut sama si kakek tua?!
Di dalam hati Char, muncul sebuah aura keperkasaan. Dia mengangkat garpu apinya dan langsung menerjang! Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya merah, aura mengerikan merah sudah dikerahkan, energi mentalnya langsung mencapai puncak!
Di bawah pengaruh aura mengerikan merah, ketajaman indra Char langsung meningkat berlipat ganda. Hanya beberapa langkah gagah, dia sudah berada di depan Tuan Tao, mengayunkan garpu api ke arah kepala!
Tapi segera, Char menyadari dia masih meremehkan lawan.
Tuan Tao bergerak!
Begitu bergerak, gerakannya langsung selincah hantu, melayang-layang bagai daun di terpa angin kencang, atau kupu-kupu di antara hamparan bunga. Gerakannya ringan dan anggun, namun begitu cepat sampai membuat Char kalang kabut! Meski aura mengerikan merah telah memperkuat energi mentalnya, mata Char hampir tak bisa mengikuti gerakan Tuan Tao!
Orang tua ini bagai asap tipis yang meliuk di antara jaring-jaring cahaya merah garpu api Char. Langkah kakinya ringan dan cepat, bagai penari ulung yang meninggalkan jejak bayangan membingungkan...
Char menghujamkan garpu apinya lebih dari sepuluh kali, tapi 90% hanya mengenai udara! Beberapa kali nyaris kena, tapi selalu ditangkis lembut oleh pedang pendek di tangan Tuan Tao.
Yang lebih mengejutkan, teknik bela diri Tuan Tao ini benar-benar...
Hampir seperti diciptakan untuk meng-counter Xia Ya yang bertipe kekuatan!
Xia Ya menggunakan aura mengerikan merahnya yang biasanya tak tertandingi, dengan kekuatan begitu dahsyat. Bahkan lawan setingkat pun akan dirugikan (mengingat level Xia Ya sekarang, hanya yang lebih kuat yang bisa mengalahkannya).
Tapi, Tuan Tao ini adalah prajurit murni bertipe teknik. Gaya menghindarnya seperti hantu, bahkan di tengah serangan ganas bagai badai, ia bisa menemukan celah untuk menyelinap. Bahkan saat terpojok, hanya dengan menyentil tombak api Xia Ya menggunakan pedang pendeknya, teknik memanfaatkan dan menghindari tenaga lawannya nyaris sempurna! Meski senjata mereka bertabrakan, saat Xia Ya berusaha menekan dengan kekuatan mentah, pedang Tuan Tao sama sekali tak memberikan tahanan. Kekuatan sebesar apapun hanya disentuh sebentar lalu dilempar kembali dengan gerakan anggun, mempertahankan jarak.
Serangan ganas Xia Yi seperti badai, jurus "Penghancur Ribuan Pasukan" yang diajarkan orang tua itu sudah dilakukan dua kali, tapi bahkan ujung baju Tuan Tao pun tak tersentuh. Malah Tuan Tao yang menusuknya tiga kali berturut-turut dengan serangan dingin!
Syukurlah kecepatan Char sendiri juga sangat tinggi, berhasil menghindari bagian vital. Tubuhnya yang telah ditingkatkan juga sangat kuat, hanya paha kirinya yang terluka goresan, darah mengalir deras. Meski tidak mematikan dan lukanya langsung sembuh dengan sendirinya, hal ini membuat Char cukup kesal.
Sejak debutnya, dia sudah tak terhitung kali berkelahi. Kecuali ketika menghadapi lawan level jauh di atasnya seperti Hasting, belum pernah ada musuh yang membuatnya merasa terkalahkan seperti ini.
Setelah bertarung berjam-jam, Char merasa seperti sedang berkelahi dengan udara!
Syukurnya, setelah lebih dari sepuluh kali kontak, Tuan Tao tiba-tiba melompat jauh mundur, berdiri stabil sepuluh langkah sambil memeriksa senjatanya dengan wajah suram.
Ternyata pedang pendek berkilau di tangannya sudah penuh dengan tujuh delapan celah di mata pedang!
Memang garpu api Char terlalu tajam. Meski Tuan Tao sudah menghindari benturan kekuatan, dalam pertarungan sengit setengah hari ini, senjatanya akhirnya hancur karena ketajaman garpu api itu.
Char langsung tersenyum lebar: "Aha, biar kamu menghindar! Meski kamu lari secepat apapun, senjatamu..."
Sayangnya, senyuman puas diri Char belum sepenuhnya mekar, wajahnya langsung muram kembali.
Rupanya Tuan Tao dengan sembarangan melemparkan pedang pendek itu ke tanah, namun dengan tangan kiri menarik, dari lengan tangan kanan menyambar... Setelah cahaya hitam muncul, di tangannya kini ada senjata baru!
Sebilah tombak panjang dengan mata tombak berbentuk segitiga, seluruh tubuhnya berkilau hitam legam, mengeluarkan hawa dingin menusuk yang samar!
Char langsung memaki: "Sial! Ini kan tombak perang segitiga Hasting! Dasar brengsek tua curang!! Benar-benar tidak masuk akal!!"
Tuan Tao mengangkat alis: "Bisa membunuhmu itu sudah masuk akal!"
Sambil berkata demikian, dia menegakkan tombak segitiga dan menyerang.
Char frustasi, terpaksa memegang garpu api untuk melawan. Kali ini mereka kembali beradu, senjata mereka bertabrakan dua kali. Ternyata tombak segitiga Hasting juga termasuk senjata legendaris. Meski mungkin tak sehebat garpu api Char, perbedaannya tidak terlalu besar. Dalam duel senjata kali ini, Tuan Tao tidak lagi dirugikan.
Namun dalam pertempuran kali ini, situasi justru berbalik secara bertahap menguntungkan Char.
Meskipun tombak segitiga di tangan Tuan Tao cukup keras dan tajam, tombak sepanjang lebih dua meter ini sangat berat. Tombak sepanjang dua meter lebih pada dasarnya adalah senjata panjang yang digunakan dalam pertempuran berkuda. Harus diayunkan membentuk lingkaran untuk mengeluarkan kekuatan maksimal.
Namun sayangnya, teknik bela diri Tuan Tao adalah tipe lincah dan tajam khas ras spirit. Jika dia memegang pedang pendek, pasti bisa bergerak laksana kupu-kupu menembus bunga... Tapi saat harus menggendong tombak sepanjang dua meter lebih, andai masih bisa melakukan Langkah Kupu-Kupu Menembus Bunga, pasti dia sudah menjadi Sang Kuat sejak lama!
Tombak perang segitiga yang tajam ini justru membuat gaya menghindar serupa hantu Tuan Tao melambat 2-3 level. Meski masih secepat angin puyuh, tapi tak lagi membuat kalang kabut. Di bawah penguatan aura mengerikan merah, Char sudah bisa sepenuhnya mengikuti ritme lawan.
Senjata keduanya berbenturan ding ding dang dang 7-8 kali. Tuan Tao yang lebih dirugikan - dalam hal kekuatan, dia sama sekali bukan tandingan Char. Dengan tenaga penuh, garpu api Char menghantam berkali-kali hingga Tuan Tao merasa sesak dada, kedua lengannya mulai nyeri...
Akhirnya Char berteriak keras, garpu apinya menusuk bak pelangi menembus matahari. Dalam cahaya merah, Tuan Tao akhirnya terlambat menghindar. Dipaksakan napas, kedua lengannya memeluk tombak perang segitiga untuk menahan keras.
BOOM! Bayangan Tuan Tao yang memeluk tombak panjang terlempar keras ke udara, terbang lurus sejauh lima enam meter sebelum jatuh berat ke tanah. Setelah mendarat, tubuhnya berguling dua kali. Belum sempat bangkit, si kakek tua langsung memuntahkan darah dari mulut. Tombak perang segitiga di tangannya akhirnya tak bisa lagi dipertahankan - kedua tangan melepaskan pegangan, senjata itu pun jatuh ke tanah.
Menundukkan kepala melihat bekas darah di dada, sorot mata Tuan Tao memancarkan kilatan kebencian. Melihat Char kembali mengacungkan garpu api hendak menerjang, ia segera melesat mundur dengan gesit sambil mengeluarkan siulan mendesak.
Char baru saja hendak menusukkan garpu api, tiba-tiba suara lengkingan nyaring menggema dari atas. Cahaya merah raksasa menghujam ke bawah. Kali ini Char menyadari bahayanya, buru-buru melompat mundur ke belakang.
Cahaya merah itu mendarat di depannya, debu beterbangan seketika. Tanah terkoyak membentuk lubang raksasa. Burung api berputar-putar di langit!
Burung api mendengar panggilan tuannya, akhirnya mengorbankan Duoduo Luo yang sedang dikejar. Saat ini, penyihir malang itu sudah dikejar sampai pantatnya mengeluarkan api, tertiarap di karpet terbang dengan beberapa bagian bajunya yang hangus terbakar.
Burung api gagal dalam serangan pertamanya, berputar-putar lagi dan membuka mulutnya menghadapi Char...
Char menghela napas, terpaksa mundur lagi sambil memegang garpu api dengan kedua tangan, bersiap untuk bertarung habis-habisan.
Tepat pada saat itu, Duoduo Luo yang berada di udara tiba-tiba menunjukkan ekspresi tegas di wajahnya. Dengan teriakan keras, karpet terbangnya menyambar turun dan mendarat cepat di depan Char!
Duoduo Luo si pengecut, justru menghadang di depan Char. Dengan sikap protektif, dia berdiri menghadapi Flamingo!
Sekejap itu, bahkan Char pun terdiam kaku.
Wajah Duoduo Luo pucat pasi, tatapannya kosong, kedua kakinya gemetaran - jelas sudah ketakutan sampai puncak, namun bibirnya tetap tergigit kuat. Menghadapi Flamingo yang mendekat, dia mengangkat tangan kanannya - di jari tengahnya terpasang cincin besi hitam berdesain unik.
Lalu, Duoduo Luo mengacungkan jari tengahnya ke arah Flamingo...
（Apakah si tua ini sudah gila?!）
Meski sering memaki dan memukul Duoduo Luo, Char tetap membela orang dekat. Melihat penyihir ini nekat mencari mati, dia buru-buru ingin maju sambil berteriak: "Duoduo Luo cepat menghindar! Kau bisa mati!!"
Duoduo Luo telah menutup matanya, otot pipinya berdenyut-denyut. Dengan cepat dia bergumam sesuatu...
Sekejap berikutnya, perubahan drastis terjadi!
Pada jari tengah Duoduo Luo yang tegak berdiri, cincin besi hitam itu tiba-tiba memancarkan aura hitam yang segera berubah menjadi semacam peluncur kecil berbentuk busur tangan.
Bila diamati lebih dekat, di puncaknya terdapat pipa logam bundar yang memancarkan aura hitam pekat.
Benda ini digenggamnya erat di tangan, memberikan kesan yang sangat tidak wajar.
Char langsung mengenali benda itu, tapi justru terdiam membeku.
Desain benda ini jelas-jelas pernah ia lihat di gua bawah tanah Darmandellas... hanya ukurannya yang berkali-kali lipat lebih kecil...
Benda ini ternyata adalah...
Boom!!!!
Ledakan dahsyat itu membuat jantung Char berdebar kencang!
Sebuah pilar cahaya hitam raksasa melesat dari jari tengah Duoduo Luo menembus langit!!
Pilar hitam itu melaju dengan kecepatan hampir menyentuh batas maksimal! Di sekujur tubuhnya, aliran listrik berdenyut-denyut bagai kepompong energi! Dalam cahaya hitam itu terasa getaran ruang yang terdistorsi.
Pilar hitam itu menyambar secepat kilat! Phoenix Fire bahkan belum sempat menggerakkan tubuhnya untuk menghindar ketika serangan itu menghujam tepat di wajahnya!
Dentuman itu seolah memperlambat waktu hingga mencapai titik paling lambat!
Seolah-olah bisa melihat jelas pilar cahaya ini, menghantam langsung kepala burung phoenix. Binatang iblis raksasa ini, setelah kepalanya tertembak, cahaya hitam langsung menembus dari kepala hingga ujung sayapnya! Kemudian, mulai dari otak dan lehernya, sayap di tubuhnya langsung terbakar menjadi abu dalam aura hitam! Tubuhnya tiba-tiba mengembang seperti balon, setelah mencapai ukuran tertentu, langsung menyusut drastis!
Bang!!!
Dari langit, bergema suara gedebuk dahsyat!
Saat mengangkat pandangan, burung phoenix raksasa itu sudah lenyap tanpa bekas!
Langit dipenuhi kabut hitam yang sedang menyebar, diselubungi fragmen-fragmen tak berbentuk berukuran macam-macam, berhamburan seperti hujan deras ke tanah yang sudah hangus!
Satu serangan saja, kekuatannya luar biasa!!
Char terpana sama sekali, mulutnya menganga lebar, dagunya hampir copot!
Duoduo Luo masih menutup rapat matanya, mengatupkan gigi, mengacungkan jari tengah tangan kanannya ke langit...
Penyihir malang itu terhuyung-huyung, lalu terjatuh ke belakang di atas karpet terbang.
Meski sudah tergeletak, Duoduo Luo tetap mempertahankan pose mengacung jari tengahnya ke langit...
“Tuan Tao yang berada di kejauhan, wajahnya pucat bagai mayat, tiba-tiba bersimpuh di tanah dengan suara 'plung', seolah tubuhnya lemas tak berdaya!”
Char akhirnya tersadar, meludah keras sambil menggosok-gosok matanya dengan kasar, bergumam pelan.
“Sialan! Duoduo Luo si nak ini, gaya jari tengahnya benar-benar keterlaluan sialan!”
