“Mereka tidak akan berpisah tim ke selatan! Salvador itu siluman bukanlah orang bodoh! Hughes jelas bukan!! Sekarang kita di sini, tertancap ketat di Osgilia, pemberontak masih bisa bersatu menghadapi kita! Tapi begitu harus berpisah tim ke selatan, internal pemberontak akan pecah! Saat itu... Hmph, semua tahu, pergi ke selatan merampas wilayah adalah pekerjaan termudah yang memberi keuntungan, sementara tetap di sini mengunyah tulang keras Osgilia adalah pekerjaan paling sulit tanpa imbalan. Dalam situasi itu, para gubernur kesatuan militer pemberontak yang bukan orang bodoh, siapa yang tidak ingin merampas daging berlemak, siapa yang tidak ingin melempar tulang keras ke orang lain! Begitu perselisihan seperti ini muncul, internal mereka tak akan lagi bisa menyatu... Jadi, Salvador dan Hughes pasti akan mencegah hal ini terjadi! Hughes dan Salvador adalah dua pasukan pemberontak terkuat, selama mereka berdua menekan, pemberontak tidak akan berpisah tim ke selatan.”
Meski telah mencapai kondisi sepuh dan lemah seperti ini, Kaisar Cantos Agung masih berbicara tentang hal-hal ini dengan pikiran jernih dan tekad baja. Hanya saja, meski nada suaranya tegas, aliran energinya perlahan melemah.
Salemboniri diam-diam menghela napas: "Yang Mulia... Tapi kami..."
“Salembo……Aku beritahu kamu, kami akan MENANG! Kami akan memenangkan Perang ini! Kami akan mengalahkan mereka, kamu percaya tidak!” Mata Kaisar tua tiba-tiba bersinar terang, tatapannya tajam membara menatap Salemboniri: “Mereka tidak mungkin bertahan lama! Persatuan mereka di hadapan keuntungan besar, mustahil bertahan! Dan hal paling bodoh yang mereka lakukan adalah membiarkan orang Odin masuk! Hmph! Sekarang situasi Utara kacau balau, serigala buas Odin sudah melangkahkan kaki ke rumah kita……”
“Baginda, inilah yang paling saya khawatirkan.” Perdana menteri tua menundukkan kepala: “Jika hanya pemberontak, mungkin kita masih bisa bertahan, tapi pasukan 100 ribu orang Odin sudah masuk, empat county utara telah jatuh……Kita……”
“Tapi, yang perlu khawatir, apakah kita?” Kaisar tua tiba-tiba menunjukkan senyuman sinis: “Salemboniri, lupa? Utara kita hanya punya empat county! Tapi ada hampir dua puluh kesatuan militer, semuanya milik para pemberontak!! Serigala perkasa Odin yang masuk ini, biarkan saja empat county itu mereka rebut! Tapi kemudian? Serigala Odin yang rakus ini tidak akan puas hanya dengan empat county! Begitu waktu berjalan……100 ribu pasukan di luar, apakah orang Odin ini bisa menahan diri melihat daging berlemak di depan mata mereka? Kebodohan!!”
Saat keringat dingin mengucur deras di dahi Salemboniri, dia mengangkat kepala dan menatap Kaisar dengan suara serak, "Paduka! Rencana yang selama ini Paduka susun ternyata..."
"Utara sudah lama bukan milik kita!" Kaisar tua menyipitkan matanya: "Situasi ini bukan baru terjadi sekarang, sejak puluhan tahun lalu, Utara sudah lepas dari genggaman kita! Empat county di perbatasan itu tidak punya arti penting bagi kita. Mempertahankannya justru memaksa kita mengerahkan beberapa korps reguler pusat untuk berjaga. Lalu, sebenarnya Utara milik siapa? Milik para pemberontak! Milik Korsika, Armenia, para brengsek Salvador! Realitas ini sebenarnya sudah ada selama puluhan tahun, sayangnya kita tak pernah memahami logika di baliknya! Kalau memang Utara bukan milik kita, lebih baik... lepaskan saja! Biarkan pasukan Odin masuk, biarkan mereka bertarung dengan para pemberontak, saling cabik-cabik dan berebut!"
Kaisar tua mengepal tinjunya hingga tulang-tulang berderak: "Pasukan Odin takkan pernah sampai di gerbang Osgilia! Para pemberontak juga takkan pernah setuju pasukan Odin bersatu dengan mereka di bawah tembok Osgilia!! Karena untuk mencapai Osgilia, pasukan Odin harus berbaris sejauh tiga ribu li dari Utara! Tapi jangan lupa, sepanjang tiga ribu li itu adalah wilayah kekuasaan kesatuan militer Thema!! Bukan milik kita! Bagaimana mungkin para bajingan itu mengizinkan seratus ribu pasukan Odin masuk dengan gagahnya ke wilayah mereka?!"
Kaisar Cantos Agung pada saat ini seolah tiba-tiba mendapatkan semangat baru, mengayunkan kedua tinjunya dengan tegas seperti memenggal: "Waktu! Asalkan kita bisa memenangkan waktu! Asalkan kita bertahan mati-matian di Osgilia! Setengah tahun... tidak! Tiga bulan! Bahkan tidak perlu selama itu, Utara pasti akan kacau balau!! Serigala-serigala Odin yang sudah masuk pintu itu tidak akan puas dengan wilayah kekuasaan di tangan mereka, mereka pasti ingin merebut lebih banyak! Internal pemberontak juga tidak akan terus bersatu! Selama orang Odin masih bergerak-gerak mengancam, pasti ada di antara mereka yang buru-buru pulang melindungi wilayahnya sendiri! Begitu kelompok pemberontak ini terbelah, mereka tidak akan bisa bersatu kembali! Utara akan terjerumus dalam bara perang, dalam kekacauan! Saat itu datang, musuh terbesar pemberontak bukanlah kita, melainkan orang Odin! Biarkan mereka bertarung! Bertarung setahun, tiga tahun! Silahkan!! Daging busuk Utara yang telah tumbuh di tubuh Kekaisaran selama puluhan tahun ini, sebenarnya sudah lama harus kita potong tegas dan buang!! Sayangnya, aku tak pernah memahami prinsip ini - tidak, atau lebih tepatnya, aku paham tapi tak kunjung memutuskan! Bagaimanapun itu wilayah tiga ribu li!! Tapi sekarang, kita sudah tak punya pilihan lagi! Salemboniri, bertahanlah! Mempertahankan Osgilia adalah kesempatan kemenangan kita!! Begitu Utara kacau dan pemberontak terpecah, pasukan di luar kota pasti akan runtuh!"
Masalah warlord Kekaisaran terletak di Utara! Kekuatan warlord di Selatan lemah, selama ada penyusupan Odin di Utara yang menahan pemberontak ini, kami bisa dengan tenang menguasai situasi Selatan! Saat itu tiba...hanya perlu dua tahun, pasukan di tangan kami cukup untuk membersihkan sisa-sisa kekacauan di Selatan! Begitu Selatan ditaklukkan, kami masih menguasai separuh negara!!”
Separuh negara?!!
Mata Salemboniri tiba-tiba berbinar, hatinya berdebar kencang, terpana oleh rencana gila yang diungkapkan Sang Kaisar tua ini!
Tapi setelah dipikir matang, rencana seperti ini seolah menjadi satu-satunya jalan untuk bertahan hidup dari jurang kematian!
Separuh negara! Separuh negara!
Melepaskan seluruh wilayah utara Kekaisaran - toh wilayah-wilayah ini sudah lama bukan milik pemerintah pusat, sudah terpecah-pecah oleh kesatuan militer Thema! Karena sudah bukan milik kita lagi, lebih baik kita lepas saja!
Lempar ke orang Odin dan pemberontak biar mereka saling berebut dan bertarung! Sampai otak berceceran pun lebih baik!
Sementara di dalam Kekaisaran, konsentrasikan kekuatan di Selatan, satukan Selatan! Selatan selalu menjadi daerah lemah kesatuan militer Thema - secara historis sistem kesatuan militer Thema memang dibuat untuk mencegah invasi orang Odin. Karena Selatan berada di garis belakang Kekaisaran, jarang ada kesatuan militer Thema di sana, kekuatan warlord pun tidak terlalu kuat.
Asalkan rencana Yang Mulia benar-benar berhasil...
Berjuang dengan wilayah Utara sementara dilemparkan ke mereka untuk diperebutkan! Kekaisaran hanya perlu memusatkan kekuatan, membasmi Selatan! Maka tetap akan memiliki separuh negara.
Meski tampak hanya menyisakan separuh negara... namun separuh negara ini sepenuhnya milik pemerintah pusat Kekaisaran, perintah dari atas-bawah seragam, larangan dan perintah dipatuhi!
Satu adalah Kekaisaran megah namun terpecah di mana-mana, tidak tunduk pada pemerintahan pusat yang tua dan lemah.
Satu adalah keputusan tegas memotong daging, wilayah tinggal separuh, namun bisa 100% mendengar perintah pusat - separuh negara yang utuh.
Secara wilayah meski seperti kehilangan banyak, namun... secara kekuatan, malah jauh lebih kuat!!
Jika benar-benar bisa menggenggam separuh negara erat di tangan, ke depan menggalang semangat, mengintegrasikan kekuatan, mempercepat persiapan perang, memimpin pasukan ke Utara, masih takut tidak ada kesempatan merebut kembali wilayah Utara?
Mencari kehidupan dalam kematian!
Mencari kehidupan dalam kematian!!
Salemboniri sampai di sini, tiba-tiba jantungnya bergetar, memandang Kaisar Cantos: "Sang Kaisar, rencana ini..."
"Adalah Kavhill, yang merancang untukku semasa hidupnya."
Kaisar Cantos menyebut nama Kavhill, seolah tubuhnya bergoyang, berbisik: "Dari deklarasi perang sampai sekarang, setiap langkahku sesuai rencana yang dia susun. Aku juga tahu rencana ini terlalu berisiko, tapi Kavhill bilang... Jika tidak dilakukan, Kekaisaran pasti binasa! Jika dilakukan, masih ada lima puluh persen harapan hidup!"
Ternyata benar Kavhill ya...
“Salemboniri di dalam hati hampir tak tahan menghela napas, teringat sosok yang dianggapnya sebagai musuh terbesar ini, entah mengapa tiba-tiba muncul rasa menggigil di hatinya.
Rencana keseluruhan ini, ternyata seperti ini!
“Salemboniri.” Kaisar Cantos Agung perlahan tenang, postur tegaknya saat emosi tadi kembali melengkung, duduk di sana seolah energi terakhir dalam tubuhnya terkuras setelah pidato berapi-api tadi. Panggilan rendah ini membuat Salemboniri merasa gelisah.
“...Aku harus meminta maaf padamu.”
“Yang Mulia!” Sang perdana menteri tua cepat-cepat menundukkan kepala.
“Tidak, kau tak perlu berkata apa-apa.” Kaisar Cantos tersenyum getir: “Aku tahu, jabatanmu sebagai perdana menteri selalu terasa hambar. Saat Kavhill masih ada, sebagian besar kekuasaan kuserahkan padanya. Posisimu selalu canggung. Sejak perang, semua usahamu di ibu kota, keteguhanmu, kesetiaanmu...”
Ia mengangkat jarinya, pria paruh baya yang diam di sudut ruangan melangkah keluar, meletakkan gulungan naskah di hadapan sang perdana menteri tua.
“Bukalah.” Kaisar Cantos tersenyum tipis, senyuman itu mengandung makna ambigu.
Salemboniri membuka gulungan dengan tangan gemetar, hanya melihat dua baris, wajahnya langsung berubah. Tangannya gemetar hingga gulungan terjatuh ke lantai. Ia mengangkat kepala dengan wajah pucat pasi: "Paduka!"
Pada gulungan itu tercantum jelas Daftar Kandidat Penghargaan Kekaisaran!
Seluruh anggota klan Salemboniri tercantum sebelas nama - semua anak laki-laki Klan Sorom yang masih bisa diandalkan saat ini! Yang termuda baru lima belas tahun, sedangkan yang tertua adalah Salemboniri sendiri!
Semua diberi gelar kebangsawanan tinggi dan jabatan penting! Sekali gebrak, delapan gelar kebangsawanan disematkan ke Klan Sorom! Dua Pangeran, tiga Viscount, tiga Baron! Dekret ini juga menyatakan dengan tegas: sebuah county makmur di selatan ditetapkan sebagai wilayah kekuasaan Klan Sorom!!
Sejak berdirinya Kekaisaran seribu tahun silam, hanya segelintir pendiri negara di era awal yang pernah mendapat kehormatan gelar sebanyak ini dan wilayah seluas itu! Di era modern ini, mana ada klan yang bisa meraih kekuasaan sebesar ini?!
Jika dekret ini dilaksanakan, bisa dibilang Klan Salemboniri Sorom akan langsung dinobatkan sebagai keluarga paling berpengaruh di seluruh Kekaisaran!!
Reputasi sebesar ini, sepanjang sejarah hanya bisa disaingi oleh Klan Tulip di masa kejayaannya dulu!
“……Hadiah yang begitu besar ini membuat Salemboniri tidak terkejut? Tangannya gemetar hingga tidak bisa memegang gulungan ini, dia hanya membuka mulut dan menatap Kaisar Cantos Agung dengan tatapan kosong.
“……Aku……” Kaisar Cantos berbisik: “Aku sudah mengirim orang keluar kota malam ini... membawa dekrit tulisan tanganku ke markas Kavaleri Rodrian.”
Kaisar tua tersenyum tipis: “Aku sudah menulis dekrit suksesi dengan tangan sendiri, mewariskan tahta kepada Garcia. Kuharap kalian akan membantunya dengan baik di masa depan... Dia...”
Dia menunjuk surat penghargaan di depan Salemboniri, tersenyum datar: “Hadiah ini tidak kuberikan ke Adrik, tidak ke Ruhr... Salemboniri, kau harus pahami niatku! Mengerti?”
Salemboniri gemetar, melototi Kaisar tua. Setelah menarik napas dalam beberapa kali, barulah dia berkata dengan suara serak: “Aku... mengerti!”
Menyeimbangkan!
Ini adalah penyeimbangan!!
Hadiah besar yang diberikan padaku ini, di satu sisi merupakan kompensasi atas rasa bersalah Kaisar tua selama bertahun-tahun, sekaligus penghargaan atas kesetiaanku pada Kekaisaran. Di sisi lain, alasan utamanya adalah: penyeimbangan!!
Jika Kekaisaran berhasil melewati krisis ini, jika rencana yang ditinggalkan Kavhill benar-benar berhasil.
Kekaisaran akan menguasai separuh negeri, memperkuat pemerintahan, dan bersiap untuk masa depan.
Tapi setelah itu, masih ada masalah yang harus dihadapi!
Pasukan-pasukan bawahan ini memegang kekuasaan militer yang terlalu besar!
"Meskipun Adrik adalah perwira penting dari Faksi Elang yang dipercaya Sang Kaisar, dia sekarang sudah menjadi Menteri Urusan Militer dengan kewibawaan yang mulia... Jika pertempuran ini dimenangkan, bahkan bisa dikatakan bahwa kewibawaan Adrik di pasukan akan menyamai Adipati Minas yang tua! Apalagi, para jenderal dari Resimen ke-2 dan ke-9 semuanya adalah anak buah lama Adrik! Sedangkan Divisi Ketiga Belas pimpinan Ruhr adalah hasil didikan Adrik selama sembilan tahun!"
"Setelah pertempuran besar, para jenderal Faksi Elang di Kekaisaran ini semuanya memegang kekuasaan pasukan. Saat itu datang, siapa yang bisa menjamin mereka tidak akan berubah menjadi faksi warlord kedua?!"
"Bahkan jika loyalitas Adrik dkk tidak perlu diragukan, namun sebagai raja, sama sekali tidak boleh mentolerir bawahan yang memiliki kekuatan dominan!!"
"Untuk menyeimbangkan kekuatan militer di masa depan, maka Salemboniri-lah yang dipilih keluarga kerajaan untuk menjadi penyeimbang yang setara dengan pihak militer!"
※※※
"Pasukan pemberontak tidak akan memisahkan pasukan ke selatan. Jika Osgilia bertahan, situasi pertempuran bisa dikendalikan. Jika Osgilia jatuh, kekalahan sudah pasti." Dax memandangi Char sambil tersenyum: "Osgilia adalah mata angin dari badai ini... Menurutku, meski pasukan pemberontak terlihat kuat sekarang, sebenarnya mereka sudah terjebak dalam situasi menunggang harimau—sulit turun! Hmph... Puluhan ribu pemberontak itu hanyalah sarang serangga, mudah dihancurkan!"
