Philip diangkat berdiri, jaring di tubuhnya sudah dilepas. Tapi ia jelas merasakan dua orang yang menahannya di samping sangat berpengalaman. Mereka mencengkeram pergelangan tangan, lengan, dan sendinya - sedikit saja ia berani melawan, lawan bisa langsung mematahkan lengannya kapan saja.
"Teknik terampil seperti ini jelas adalah metode yang hanya dikuasai tentara tua yang licik dalam pasukan. Tapi rombongan ini justru bersembunyi di tempat terkutuk terpencil seperti ini, dan sekarang Philip akhirnya bisa melihat jelas - dua orang yang membawanya di belakang jelas-jelas mengenakan seragam militer resmi Kekaisaran Bizantium, hanya saja di dada mereka tidak ada lencana yang menandakan nomor resmi pasukan......"
Tapi setidaknya pasti, dari penampilan mereka sama sekali bukan pemberontak.
Begitu terpikir ini, pikiran Philip langsung aktif bergerak.
"Melanjutkan perjalanan larut malam, bahkan memilih jalur sempit terpencil yang sulit ditemukan......" Suara yang tadi berteriak "tunggu sebentar" itu bergema di depan mata. Philip mengangkat kepalanya, melihat seorang pria berdiri di hadapannya. Pria itu memandangnya dari posisi superior, rambutnya agak berantakan, juga mengenakan seragam perwira Bizantium. Hanya saja kerah bajunya terbuka, memperlihatkan kaus dalam putih di dalamnya. Pria ini terlihat masih sangat muda, mungkin baru awal dua puluhan. Tapi sorot matanya yang mengamatinya seolah dipenuhi kematangan yang menguasai segalanya, nada suaranya tenang dan terukur: "...Kelihatannya kamu pasti punya urusan mendesak yang tidak boleh diketahui orang, sampai nekat datang ke tempat semacam ini."
Philip menggigit bibirnya, memilih untuk diam.
Orang yang berbicara ini memiringkan kepalanya, seseorang di sampingnya sudah mengambil barang bawaan dan kantong yang dibawa Philip, membukanya. Hanya ditemukan beberapa koin emas dan segenggam koin tembaga, serta sedikit obat luka. Selain itu, tidak ada barang lain yang ditemukan.
Philip sendiri termasuk orang yang cerdik. Sepanjang perjalanan ke Kota Kekaisaran Osthia yang harus melewati wilayah pendudukan musuh yang luas, mana mungkin berani membawa barang-barang yang bisa mengungkap identitas? Seragam dan lencana dari pasukan penjaga County Moore sudah pasti tidak mungkin dibawa.
Tidak menemukan barang berharga, pemuda di depannya malah tidak terkejut, justru mengangguk: "Bagus, barang-barangmu bersih... menunjukkan kau orang yang cermat. Tapi sayang, justru terlalu bersih malah menimbulkan kecurigaan."
Ia menatap Philip: "Orang biasa bepergian tak mungkin tidak membawa satu pun barang identitas. Justru karena tidak ada, berarti kau sengaja menyembunyikan identitas! Ini wilayah Distrik Militer Armenia, tapi kau menyamar dalam perjalanan. Hanya ada satu kemungkinan: Kau berada di pihak yang berseberangan dengan Armenia atau kelompok pemberontak. Hmph, terlihat buru-buru tapi jelas seorang prajurit. Pasti kurir militer... Dari divisi mana? Yang Ketujuh, atau Divisi Keenam? Atau pasukan penjaga daerah county lain?"
Philip terbelalak, tak menyangka pemuda di hadapannya ini hanya dengan mengandalkan beberapa barang tak bermakna di tubuhnya, ternyata bisa menyimpulkan begitu banyak — hampir menebak 70-80% kebenaran!
Pemuda itu tersenyum tipis, mengangkat tangan memberi isyarat pada dua orang di belakang Philip untuk melepaskannya. Ia mendekat dan menepuk bahu Philip: "Baiklah, ekspresimu membuktikan tebakanku benar. Rupanya kau sekutu... Jangan khawatir, kami bukan pemberontak. Kami Pasukan Pusat Kekaisaran."
Philip berdiri, memandang sekelilingnya. Tujuh delapan pria berotot dengan aura garang, jelas berjiwa prajurit sejati — yang lebih penting, meski berdiri di tanah, banyak dari mereka yang kakinya terlihat bengkok secara alami seperti kebiasaan bertahun-tahun — Philip yang kini sudah berpengalaman di kemiliteran langsung mengenalinya: Rombongan ini tak lain adalah pasukan kavaleri.
Melihat sorot mata Philip menyapu kaki para sekutu, pemuda itu terkekeh: "Ternyata matamu cukup jeli. Tak usah ditebak lagi, kami adalah..."
Suara pemuda itu tiba-tiba tersendat sejenak, seolah ragu, lalu melanjutkan dengan nada lebih berat: "Kami... Hah, mungkin kami bisa disebut Kavaleri Rodrian."
Rodria?!
Philip langsung matanya berbinar, mengawasi dengan penuh emosi ke arah pemuda ini.
Rodria?! Divisi Ketiga Belas?!
Bukankah dirinya dikirim oleh Char untuk mencari Divisi Ketiga Belas?!
Aura lesu di tubuh pemuda ini hanya sesaat, lalu kembali tegak: "Namaku Rhinehardt, boleh tahu pasukan mana yang Tuan wakili? Tolong beri tahu identitasmu!"
Setelah Philip menjelaskan asal-usulnya, Rhinehardt terdiam. Ekspresinya aneh sambil mengamati Philip lama-lama: "Rupanya Xia Ya Leiming punya visi jauh, sampai mengirim orang untuk menghubungi Jenderal Ruhr."
Wajah Rhinehardt berubah: "Untung kau bertemu kami. Tak perlu ke Kota Kekaisaran. Pasukan utama Kavaleri Rodrian sudah masuk kota. Kau tak akan temui Jenderal Ruhr dan Putra Mahkota..."
Ia tertawa pahit: "Bahkan sampai sekarang, keberadaan Kavaleri Rodrian sendiri masih dipertanyakan."
Philip masih bingung. Rhinehardt sudah menepuk tangan. Beberapa bayangan manusia langsung muncul di sekeliling.
“Bersihkan tempat ini, jangan tinggalkan jejak, kami kembali.”
※※※
Philip dibawa oleh orang-orang ini, pemuda bernama Rhinehardt berjalan berdampingan dengannya, sepanjang perjalanan sesekali menyelingi percakapan ringan dengan beberapa pertanyaan yang tampak tidak mencolok. Tanpa disadari, informasi asal-usul dan pengalaman Philip berhasil dikorek.
Saat Philip tersadar, pemuda ini bahkan telah berhasil mengungkap masa lalunya di kesatuan prajurit.
Rombongan berputar-putar di jalan gunung, melewati beberapa persimpangan, lalu tiba di gunung belakang. Sebuah gua setengah terbuka dengan mulut gua yang sudah digali sebagian, yang akan bocor seperti saringan saat hujan turun.
Melihat topografi sepanjang jalan, Philip menyadari ini pasti gua tambang tua terbengkalai yang disebutkan pemburu penunjuk jalan itu.
Tambang di sini sudah habis ditambang beberapa tahun lalu dan ditinggalkan.
Saat tiba di depan gua, sebelum Philip sempat bereaksi, siulan nyaring berbunyi. Ratusan bayangan manusia bermunculan dari lereng bukit dan gua, semua membawa pedang kuda mengkilap. Beberapa memegang busur silang pendek di posisi strategis, memandang tajam dari ketinggian.
“Semua adalah orang kami.” Rhinehardt tersenyum tipis, dalam senyumannya masih terlihat rasa sungkan: “Berada di tempat berbahaya, harus berhati-hati.”
Philip merasa terkejut dalam hati, memandangi prajurit-prajurit ganas ini yang jelas-jelas berbentuk pasukan elit berpengalaman tempur, masing-masing menunjukkan kedinginan khas veteran.
Setelah memasuki lembah setengah terbuka ini, ternyata di balik gunung masih ada hamparan rumput luas, di belakangnya dipelihara sekawanan besar kuda, dipasang beberapa tenda, sebagian besar orang memang tinggal di gua tambang yang terbengkalai itu.
Philip sekilas memperkirakan, setidaknya ada dua hingga tiga ribu pasukan. Meski lembah ini cukup luas, menampung begitu banyak pasukan tetap terasa agak sesak, namun pasukan ini jelas-jelas adalah pasukan pilihan. Begitu banyak orang yang bersembunyi di lembah ini, tapi tetap teratur rapi tanpa kebisingan sedikitpun, malah terkesan disiplin ketat.
Philip semakin yakin tiga poin terhadap klaim lawan yang menyebut diri sebagai "Kavaleri Rodrian" sebelumnya.
Rhinehardt membawa Philip masuk ke gua tambang dengan jendela atap setengah terbuka. Ruang sebenarnya dari tambang ini berada di bawah tanah, sementara lapisan atas gua cukup luas. Philip dengan santai menyuruh bawahannya mundur, menunjuk sebuah batu di tanah sambil tertawa: "Tempatnya sangat sederhana, silakan Tuan duduk sesuka hati."
Philip panik dalam hati, duduk di seberang Rhinehardt. Rhinehardt kembali menyapu pandangannya ke Philip beberapa kali, lalu dengan khidmat memberikan penghormatan dan perlahan berkata: "Dari County Moore ke sini, ribuan li jaraknya, sepanjang jalan melewati daerah pendudukan musuh, tingkat-tingkat yang bertumpuk. Tuan datang sendirian, menempuh ribuan li, melewati daerah musuh yang bertubi-tubi. Hanya nyali ini saja sudah patut dihormati. Barusan anak buah kami agak menyinggung perasaan, di sini saya memohon maaf."
Philip buru-buru berdiri membalas penghormatan. Rhinehardt dengan ekspresi tetap tenang tersenyum: "Sebenarnya, Tuan Xia Ya Leiming dari departemen Anda punya hubungan erat dengan Divisi Ketiga Belas kami. Dulunya Tuan Char berasal dari Divisi Ketiga Belas, jadi secara ketat, kita semua seharusnya dianggap sekutu."
Philip kembali mengucapkan beberapa kata sopan. Rhinehardt ini memandangi Philip sambil berujar perlahan: "Tuan datang dari ribuan li jauhnya, ingin bertemu dengan Sang Jenderal Ruhl. Tapi tidak tahu pesan apa sebenarnya yang diperintahkan Tuan Char untuk disampaikan? Apakah minta bantuan? Atau meminta sesuatu yang lain?" Sambil berkata demikian, ia menatap dalam-dalam ke arah Philip.
Philip hatinya sedikit ragu, bagaimanapun tugas yang diberikan Char kepadanya adalah urusan besar yang penting, mana mungkin dia sembarangan memberitahu orang lain? Saat masih bimbang, tiba-tiba terdengar suara Rhinehardt yang melanjutkan pembicaraan dengan nada santai, seolah tanpa setitik amarah: "Situasi Utara sudah kacau balau, berbagai kesatuan militer yang dikuasai pemberontak telah mengibarkan bendera pemberontakan, orang Odin kembali menyerbu gerbang negara. Semula kami mengira Utara sudah menjadi tanah hangus, tak menyangka masih ada tokoh perkasa Kekaisaran seperti Tuan Char Leiming yang bertahan mati-matian mempertahankan situasi. Sungguh mengagumkan. Namun, meskipun Tuan Char Leiming berbakat luar biasa, berniat membangun tatanan baru di Utara, tetap saja akan menghadapi berbagai pembatasan."
Setelah jeda sejenak, Rhinehardt sengaja menghela napas panjang, lalu memandang mata Philip dengan sengaja: "Tidak tahu jabatan apa yang kini diemban Tuan Char Leiming? Bagaimana status militernya?"
Philip langsung merasa jantungnya berdebar, menjawab: "Hmm... Saat ini Tuan Char menjabat sebagai Administrator County Moore sementara. Jabatan militernya tetap sebagai penjaga daerah..."
"County Moore hanya punya formasi satu regu bendera saja. Jabatan Tuan Char ini terlalu kecil." Rhinehardt justru tersenyum sendiri, saat mengucapkan ini nada suaranya mengandung makna tersirat yang khas.
Philip merasa bulu kuduknya merinding tatkala bertatapan dengan sorot mata tajam pemuda itu. Ia merasa ucapan lawannya mengandung makna tersirat, jelas-jelas telah menembus maksudnya. Setelah ragu beberapa detik, akhirnya dengan santai ia berkata: "Tuan Char mengutusku ke Ibukota untuk memohon legitimasi. Sang Tuan berniat membereskan wilayah utara, melawan pasukan asing, membasmi pemberontak... Namun untuk menyatukan berbagai kekuatan, beliau membutuhkan status dan identitas resmi. Tanpa itu, bagaimana bisa membuat orang tunduk? Maka diutuslah aku ke Ibukota, satu sisi untuk melaporkan situasi utara, di sisi lain memohon pengesahan status bagi Tuan kami agar bisa bertindak lebih leluasa."
Rhinehardt mengeluarkan suara "Hmph", nadanya tetap datar namun membuat jantung Philip berdebar kencang! Perwira muda itu tersenyum: "Kira-kira jabatan apa yang diinginkan Tuan Char? Jenderal? Komandan Wilayah Pertempuran? Atau yang lain?"
Philip terdiam, berpikir masalah sebesar ini bukanlah wewenang mereka berdua. Untuk apa membahasnya?
"Berapa pasukan yang ada di County Moore sekarang?" tanya Rhinehardt tiba-tiba.
Setelah ragu sejenak, Philip menjawab jujur: "Saat aku berangkat, sebagian anggota Divisi Keenam sudah mulai bergabung."
"Hmm, itu bekas pasukan Jenderal Ruhl. Tampaknya mengirimmu menemui Sang Jenderal adalah ide bagus, Tuan Char. Jika tak dapat jabatan, setidaknya surat rekomendasi dari beliau bisa mempersatukan mantan pasukan Divisi Keenam itu."
Sambil berkata, Rhinehardt tersenyum tipis: "Sayangnya, ide Tuan Xia Ya Leiming memang bagus, tapi kamu terlambat beberapa hari——namun beruntung kamu bertemu kami."
Philip tampak bingung dengan ucapan senjata ini.
Rhinehardt tiba-tiba tersenyum, di depan Philip ia berbalik dan membuka beberapa rak di belakangnya, akhirnya mengeluarkan beberapa lembar file. Setelah merapikan di depannya dan menyiapkan pena, ia bergumam sebentar lalu mulai menulis dengan cepat di kertas kosong. Usai menulis, ia mengambilnya dan meniupkan energi, lalu merogoh tas sambil tertawa: "Syukurlah, makhluk-makhluk ini tidak hilang. Kalau harus membuat set baru lagi, akan menghabiskan waktu."
Yang dikeluarkan senjata ini justru segumpal lumpur gerinda. Benda semacam ini biasanya digunakan penggemar seni ukir untuk berkreasi. Rhinehardt memegang lumpur ini, membuka file lama sambil memperhatikan cap di atasnya dengan seksama. Dengan gesit ia mengambil belati kecil dan mulai mengukir dengan cepat.
Gerakannya sangat mahir. Dalam beberapa saat, dengan ilmu sejatinya ia telah membentuk suatu bentuk. Ia menghela napas: "Sudah lama tidak bermain ini, tangan jadi agak kaku."
Sambil menambahkan minyak cap, ia membabatkannya dengan suara 'prak' ke file tersebut!
Mengambil dan memeriksanya sebentar, ia memberikan ke Philip sambil tertawa: "Benda ini seharusnya bisa membantu Tuan Xia ya?"
Philip mengambil dan melihat, tiba-tiba sepasang matanya melotot, wajah pucat: "Ini! Ini..."
Di dokumen tersebut, konten yang tertera jelas:
"Demi memeriksa mantan Komandan Perlengkapan Militer County Moore, Baron Xia Ya Leiming yang memiliki keberanian luar biasa dan banyak jasa, secara khusus menganugerahkan kehormatan ini sebagai bentuk penghargaan. Dengan ini menunjuk Xia Ya Leiming sebagai Komisioner Urusan Militer Wilayah Utara Kekaisaran, menguasai urusan militer County Moore, Pasukan Nuozi, County Siltan, serta wilayah perbatasan. Memberikan wewenang penuh untuk mengambil keputusan darurat, mengizinkan mengambil pasukan yang ditempatkan di berbagai daerah untuk melatih pasukan baru. Secara khusus mengangkat Xia Ya Leiming sebagai Jenderal Pasukan Baru, sekaligus memberikan otoritas untuk mengangkat perwira berbagai level. Semua otoritas militer dan sipil wajib berkoordinasi, tidak boleh lalai atau menunda. Diharapkan sang komisioner dapat membangkitkan semangat rakyat, mengusir penjajah asing, dan memberantas pemberontakan dalam negeri."
Di bagian bawah tercantum jelas stempel Markas Besar Militer Kekaisaran! Segala tanda tangan lengkap, bahkan terdapat tanda tangan autograf, serta stempel pribadi Putra Mahkota Garcia!!
Surat penugasan semacam ini, setidaknya secara permukaan, sudah sangat lengkap!
Berdasarkan isi dokumen tersebut yang lebih mengerikan, dengan beberapa kalimat sederhana, Xia Ya Leiming diangkat sebagai "Komisioner Komando Utara", sekaligus diberikan kekuasaan militer dan politik atas berbagai county di utara, diizinkan menarik pasukan yang ditempatkan untuk membentuk pasukan baru - ini sama saja dengan membiarkannya secara terang-terangan merekrut pasukan lain!!
Perintah seperti ini hampir sama saja dengan menyerahkan seluruh county utara Kekaisaran kepada Xia Ya!!
Sejak berdirinya Kekaisaran hingga saat ini, selain di era Perang Pendirian Kerajaan, belum pernah ada surat pengangkatan yang begitu berlebihan untuk seorang jenderal!
Philip membuka mulutnya lebar-lebar, terdiam lama sebelum akhirnya berteriak: "I-ini palsu! Jelas-jelas ini baru saja kau tulis sendiri, tanda tangan itu hasil palsuanmu, cap itu juga hasil ukiranmu sendiri! Kau... kau..."
Rhinehardt tetap tenang, senyumannya masih hangat: "Tentu saja palsu. Surat pengangkatan seperti ini mana mungkin ada yang asli. Tapi yang palsu ini justru lebih efektif daripada yang asli, percaya tidak?"
Mengabaikan keterkejutan Philip, Rhinehardt kembali mengambil kuas dan kertas, menulis dengan gesit. Tak lama, sepucuk surat lainnya telah selesai.
Wajah Philip langsung pucat ketika membaca surat tersebut.
Surat ini jelas-jelas meniru gaya bicara Jenderal Ruhl untuk ditujukan kepada anak buah lama di Divisi Keenam! Rhinehardt ini benar-benar luar biasa. Gaya penulisan suratnya, mulai dari diksi hingga intonasi, bahkan candaan dan makiannya, persis seperti ciri khas Ruhl!! Isi suratnya tak lain adalah peringatan kepada para anak buah nakal Divisi Keenam agar patuh pada Perwira Xia Ya Leiming...
"Jangan heran. Aku sudah cukup lama menjadi penasihat di sisi Jenderal Ruhl. Setiap kali dia malas, aku yang selalu menggantikannya mengurus dokumen militer. Karena itu, aku bisa meniru gaya tulisannya. Soal tanda tangan... banyak dokumen militer yang sebenarnya ku tanda tangani atas namanya, dan tak ada yang menyadarinya."
“Palsu, semuanya palsu, buat apa yang palsu……” Philip tak tahu apakah dia menangis atau tertawa.
Plung! Philip sudah duduk terjatuh di tanah.
Ini adalah kejahatan berat memalsukan surat perintah Markas Besar Militer Kekaisaran, memalsukan tanda tangan Putra Mahkota, dan memalsukan dokumen militer!!
“Kalau kamu pulang sendirian membawa barang seperti ini, memang tidak berguna. Tapi jika aku membawa tiga ribu kavaleri Rodrian bersamamu, dengan statusku sebagai Komandan Batalion Pengawal Pribadi Lord Ruhr… yang palsu pun bisa jadi asli!!”
Rhinehardt menyeringai dingin, ekspresinya tetap tenang, tatapannya bak kilat!!
