Philip sendiri mengaku sebagai sosok yang berani dan tak punya belas kasihan. Dulunya dia adalah pemimpin kelompok prajurit, seorang pahlawan di wilayahnya. Bahkan demi membalas dendam pribadi, dia pernah berani memimpin pasukan besar untuk membantai kafilah dagang di pinggiran ibu kota – meskipun saat itu gagal karena campur tangan Char. Tapi ini cukup membuktikan bahwa Philip sama sekali bukan pengecut.
Namun kali ini, saat berhadapan dengan pemuda bernama Rhinehardt ini, Philip seperti tersambar petir hingga tak bisa bereaksi.
Keterlaluan!! Keterlaluan!!!
Di hati Philip kini hanya ada satu suara:
Pemuda ini adalah orang gila! Gila yang sejati!!
Menarik napas dalam tiga kali, lalu menelan ludah dengan deras——faktanya karena tegang, tenggorokan dan mulut Philip benar-benar kering saat ini. Dengan susah payah ia berhasil menstabilkan suaranya: "Kau... Menurutku ucapanmu ini terlalu gila dan absurd, Tuan Rhinehardt! Dokumen penting seperti ini, bagaimana bisa dipalsukan?"
"Mengapa tidak?" Rhinehardt mendengus, suaranya penuh penghinaan, nada bicara seolah menepis debu: "Apa keraguanmu?"
"Legitimasi." Philip menggelengkan kepala: "Atasanku, Tuan Char, membutuhkan identitas legal untuk memerintahkan berbagai sistem kekuatan di bawahnya. Harus ada identitas yang legal dan cukup berwibawa agar semua orang dari berbagai sistem yang berbeda itu patuh."
"Apakah seorang Komisioner Wilayah Utara yang mengendalikan kekuasaan militer dan politik di county-county utara, bisa merekrut pasukan di berbagai daerah——kekuasaan dan posisi seperti ini, masih belum 'berwibawa'?" Rhinehardt tertawa getir: "Aku benar-benar tidak bisa membayangkan jabatan apa yang lebih besar, kecuali mengangkat Tuan Char sebagai Menteri Urusan Militer? Atau mungkin Perdana Menteri?"
“Tidak!! Aku... aku...” Philip dengan penuh amarah menggaruk-garuk rambutnya sendiri, bergumam dengan suara rendah yang gelisah: "Tapi dokumen sialan palsu ini! Palsu! Kita tidak bisa membawa barang palsu ini ke Tuan Char! Dia juga tidak bisa menggunakan barang palsu ini untuk memberi perintah ke pasukan-pasukan penuh pembangkangan dari berbagai faksi!! Bagaimana mungkin memalsukan ini? Ini benar-benar permainan anak-anak!! Begitu ada yang melaporkan ke markas besar, mengajukan pertanyaan sederhana, mengirim satu dokumen resmi, kebohongan ini akan terbongkar!!"
Rhinehardt tertawa, Philip menyadari bahwa senyuman pemuda ini sangat unik. Senyuman lembut dan santun di wajahnya, bahkan ada nuansa malu-malu yang membuat orang merasa akrab. Pemuda dengan senyuman polos ini menunjukkan gigi putih bersihnya, tapi kata-katanya justru membuat jantung berdebar-debar!
"Bertanya? Siapa yang akan bertanya? Dan bagaimana caranya?" Makhluk ini terlihat santai: "Sekarang Osgilia dikepung seperti ember besi, seekor lalat pun tak bisa masuk. Dari County Moore ke Osgilia, terpisah ribuan li, siapa yang punya kemampuan untuk bertanya? Kecuali tumbuh sayap dan terbang ke Osgilia? Konfirmasi ke markas besar? Lelucon!"
Setelah berhenti sejenak, si nak muda ini perlahan mengacungkan dua jari: "Poin kedua yang menjadi alasan pasti adalah... Tuan Philip, jelas-jelas Anda tak punya pengalaman EXP menjabat jabatan resmi, jadi Anda tak paham sistem lapuk dalam struktur ini. Di dalam sistem ini, selalu ada hal-hal ajaib dan tak terduga yang mungkin tak Anda mengerti sebagai orang luar... Singkatnya, yang Anda sebut 'pasukan berbagai faksi' itu tak lain adalah Divisi Keenam yang kalah perang atau pasukan-pasukan berkemah di berbagai daerah. Ingatlah satu hal: pasukan-pasukan ini, entah sudah kalah bertempur, entah berada di Jalan Buntu! Hukum militer Kekaisaran terhadap pasukan yang kehilangan wilayah jagaannya sangatlah tegas! Tanggung jawab atas hilangnya wilayah, hukuman ringannya pecat jabatan, yang berat bisa dihukum mati!! Kejeniusan dokumen palsu yang kubuat ini terletak pada surat pengangkatan yang langsung membebankan seluruh tanggung jawab penjagaan wilayah Utara ke kepala Tuan Char! Sebagai 'Komisioner Wilayah Utara', semua pejabat militer-politis di berbagai County Utara - sambil mematuhi Tuan Char - juga menyerahkan tanggung jawab mereka kepada Char... Artinya, para pemimpin pasukan yang kehilangan markas dan wilayah tak perlu khawatir lagi dihukum. Di saat seperti ini, mereka hanya berharap urusan ini memudar. Siapa yang nakal menulis surat ke markas besar ibu kota untuk memverifikasi hal ini? Bupa kalau Menteri Urusan Militer teringat kasus ini lalu mengambil langkah hukuman atas kehilangan wilayah mereka?"
Philip terpaku, poin ini sama sekali tidak terpikir olehnya, tapi dia segera tersadar: "Ta... Tapi sebagian besar wilayah Utara toh sudah jatuh! Jika tanggung jawab ini dialihkan ke kepala Tuan Char kami, bukankah ini membuatnya menjadi kambing hitam?"
"Bodoh, lupa kalau penunjukannya palsu?" Rhinehardt justru menyambit Philip dengan sikap yang sok benar.
Philip memutar matanya.
"Makanya, setelah perintah ini kami bawa pulang, para bajingan di bawah sana sebagian besar tidak akan punya keraguan, bahkan ini justru hasil yang mereka idam-idamkan. Lagi pula..." Rhinehardt tertawa: "Divisi Keenam adalah awak lama Jenderal Ruhl, beberapa ribu Kavaleri Rodrian di tanganku ini juga ada mantan anak buah Jenderal Ruhl dari Divisi Keenam dulu. Ketemu nanti, kita semua adalah rekan perang lama. Orang Divisi Keenam pasti tidak akan curiga, apalagi ada saya sebagai Komandan Batalyon Pengawal Jenderal Ruhl dan surat asli sang Jenderal."
Philip wajahnya memerah: "Ta... Tapi hal begini, sekalipun bisa ditutupi sementara, tak mungkin disembunyikan selamanya! Begitu situasi perang berubah, jalur komunikasi lancar, pasti akan ketahuan. Saat itu tiba, ini... ini kejahatan berat!!! Memalsukan perintah militer dan kerajaan, menyamar sebagai menteri penting kekaisaran, mengambil alih kekuasaan militer-politik daerah, ini... ini hampir setara dengan pemberontakan!! Saat itu, Tuan Char kami..."
Ekspresi senyum Rhinehardt perlahan memudar. Ia menatap Philip, lalu menggelengkan kepala perlahan dengan kekecewaan: "Jika orang-orang di bawah Tuan Char semuanya memiliki pandangan sempit seperti Anda, lebih baik kembalikan Surat Penugasan ini. Saya pun tak perlu membawa pasukan bergabung dengan Tuan Char."
Philip memerah wajah: "......"
Rhinehardt menghela napas: "Visi pendek... Baiklah, sepertinya Anda takkan mengaku kalah. Akan kujelaskan dengan jelas sampai Anda paham."
Wajah muda itu tiba-tiba menunjukkan kesombongan, namun di balik arogan itu tersembul semangat penguasaan situasi dan sikap superior. Nada datarnya menyimpan aroma keyakinan absolut yang tak terbantahkan.
"Renungkan situasi Tuan Char saat ini! Kemungkinan pertama: tanpa surat pengangkatan dan legitimasi, ia tak bisa memberi perintah kepada bawahannya. Pasukan tercerai-berai. Begitu orang Odin pulih, mereka akan menghabisi kalian. Nantinya, Tuan Char mungkin gugur sebagai pahlawan - meski menurut kabar yang kudengar, ia bukan tipe yang mati mulia. Kemungkinan besar lari ke pelosok gunung dengan sisa pasukan, jadi kepala maling atau pemimpin suku bajakan..."
Tak bisa dipungkiri, andai saja Char sendiri berdiri di sini dan mendengar penilaian Rhinehardt tentang dirinya, pasti dia akan senang hingga bertepuk tangan riang sambil meneriakkan "Soulmate!"
“……Kemungkinan kedua, Tuan Char, adalah memanfaatkan perintah ini sepenuhnya untuk menelan satu per satu kekuatan pasukan dari berbagai faksi yang berbeda, lalu setelah berhasil mengonsolidasi dan mengatur dengan baik, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk bersaing dengan musuh apa pun! Pada saat itu, dalam situasi besar di Utara, dia bisa menyerang jika memungkinkan atau bertahan jika harus mundur……Jika tiba-tiba jiwa Adipati Tulip merasukinya, mungkin dia bisa memimpin pasukan puluhan ribu untuk mengusir invasi asing, memberantas kerusuhan internal, dan menjadi jenderal legendaris……Atau jika dia berusaha melindungi diri sambil menjaga perdamaian di wilayahnya, dia tetap akan menjadi bentang setia Kekaisaran di Utara – Pada saat itu, baik Tuan Char menjadi Pahlawan Kekaisaran yang merebut kembali wilayah, maupun menjadi komandan militer yang menguasai suatu daerah……Saat itulah, meskipun pihak atasan Kekaisaran mengetahui pemalsuan jabatan Tuan Char, hmph, kuberitahu, jika Yang Mulia Kaisar, Perdana Menteri, Menteri Urusan Militer dan lainnya tidak berubah menjadi idiot, mereka bukan hanya tidak akan membongkar kepalsuan itu, malahan akan mengakuinya dengan enggan! Bahkan akan memberikan penghargaan yang lebih besar untuk memperkuat posisi Tuan Char!!”
Philip membuka mulutnya lebar-lebar, matanya membelalak memandangi pemuda ini. Setelah beberapa saat lamanya, barulah dia berkata dengan gagap: “Kamu… Bagaimana bisa kamu memiliki keyakinan sebesar ini?!”
“Philip tidak percaya! Dari lubuk hatinya yang terdalam, ia tidak percaya! Meskipun ia punya sedikit kecerdikan, namun pada dasarnya hanyalah mantan pemimpin resimen prajurit, mana mungkin memiliki strategi jangka panjang dan wawasan tata letak yang bisa menembus momentum besar kerajaan?”
Elit Kekaisaran tidak hanya tidak akan membongkar kebohongan, malah akan membantu Tuan menyembunyikannya? Bahkan memberi penghargaan lebih besar?
Ngaco?!
“Aku akan bicara terus terang padamu.” Rhinehardt tersenyum manis, namun sorot mata dinginnya membuat Philip merinding: “Wilayah utara Kekaisaran sudah hancur lebur, wilayah luas di utara ini sejak lama sudah bukan milik Kekaisaran! Kehilangan tanah ini, dari Kaisar sampai Perdana Menteri di tingkat atas Kekaisaran, semuanya sudah mengaku kalah!! Di saat seperti ini, jika Tuan Char kalian bisa langsung memutar balik situasi, memimpin puluhan ribu pasukan tangguh merebut kembali wilayah, menunjukkan prestasi yang membangkitkan semangat... Di momen seperti ini, elit Kekaisaran pasti sangat mendambakan! Kekaisaran yang sudah terpuruk sampai tahap ini, dipenuhi bau kematian dan kelabu di seluruh penjuru, justru sangat membutuhkan figur pahlawan yang berani maju! Jika Tuan Char bisa memerankan tokoh pahlawan ini, itu sama saja memberikan apa yang dibutuhkan elit Kekaisaran! Di saat seperti ini, demi momentum Kekaisaran, demi membangkitkan semangat rakyat dan pasukan, Kekaisaran sama sekali tidak akan melakukan tindakan bodoh yang merusak sandarannya sendiri! Mereka malah akan memberi Tuan Char hadiah dan gelar tak terhitung, menjadikannya bantuan sekuat ini di utara! Dan, biar kukatakan lebih kasar lagi...”
RhinehardtPhilip。
“……Biarkan aku bicara lebih blak-blakan. Saat itu tiba, junjunganmu telah memiliki puluhan ribu pasukan tangguh. Jika dia perlu waktu untuk mengkonsolidasi kekuatan ini, mencerna sepenuhnya, menguasai dengan erat, membangun loyalitas mutlak di seluruh hierarki... Saat itu, Kekaisaran berada ribuan li jauhnya. Hmph, Tuan Char punya pasukan, logistik, wilayah kekuasaan, kewibawaan... Menurutmu elit pemerintah pusat Kekaisaran ini babi-babi bodoh? Berani melakukan hal yang menyinggung junjunganmu? Menghina faksi kuat yang memegang kekuatan militer besar dengan prestasi gemilang? Saat itu, elit Kekaisaran justru akan berebut menjilat telapak kakimu! Paling buruk, kalau Tuan Char sampai terpojok dan memihak Odin atau pemberontak, barulah itu bencana sebenarnya!"
Setiap kalimat analisis ini membuat pikiran Philip menjadi kosong! Jantungnya berdebar kencang, dia merasa pemuda di depannya ini adalah monster sejati. Mana mungkin penampilan awal dua puluhan ini?! Makhluk ini jelas rubah tua berbalut kulit manusia!!
"Jika junjunganmu kalah dan mati, itu karena dia tak punya kemampuan atau nasib kurang beruntung." Rhinehardt berkata datar: "Asalkan dia bisa mempersiapkan kekuatan pasukan dan mengukuhkan posisi, urusan ini takkan terbongkar. Tak Tergoyahkan."
Philip tampaknya berhasil diyakinkan, namun kemudian terpikir olehnya—Char mengutusnya untuk mengerjakan urusan sepenting ini, tapi ia malah membawa pulang dokumen palsu... Ia ragu sejenak: "Urusan sebesar ini harus dirahasiakan! Tapi... bagaimana aku harus memberi jawaban pada Tuan Char? Apakah aku harus menyembunyikan ini dari beliau juga..."
Hatinya merasa gelisah, sementara Rhinehardt tertawa terbahak-bahak sambil menepuk bahu Philip keras-keras, berkata dengan penuh makna: "Tenanglah... Menurut kabar yang kudengar, Char si Guntur ini bukanlah orang yang polos. Hē hē... Kalau dia benar-benar polos, mustahil bisa bertahan hidup di zaman kacau seperti ini. Kau tak perlu khawatir—Tuan Char-mu bukan hanya tidak akan menghukummu, malah akan berterima kasih padamu."
Ia menyodorkan file itu ke pelukan Philip: "Simpan baik-baik. Aku akan memerintahkan pasukan untuk berkumpul di luar. Mari kita segera berangkat ke County Moore di utara."
Dengan senyum, ia melanjutkan: "Di sini masih ada tiga ribu Kavaleri Rodrian. Char dulunya juga berasal dari Kavaleri Rodrian, jadi dia punya hubungan lama dengan mereka. Menaklukkan tiga ribu pasukan ini pasti mudah. Dengan pasukan inti ini, kita bisa mencaplok pasukan-pasukan lain satu per satu, membubarkan formasi mereka lalu merekrut ulang dengan orang kepercayaan yang loyal. Paling lama beberapa bulan, semua akan kita telan habis. Saat itu... situasi sudah pasti, tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan."
Philip linglung ditahan oleh Rhinehardt keluar dari gua tambang ini. Setelah berada di luar, Rhinehardt memanggil beberapa perwira dan memberikan perintah. Dalam waktu seperempat jam, ribuan prajurit di lembah telah siap berbaris rapi. Kecuali pasukan yang bertugas di pinggiran, sebagian besar telah berkumpul di lembah menunggu perintah Rhinehardt.
Rhinehardt menarik Philip berdiri di depan antrian yang berkerumun gelap. Meski malam hari, di bawah cahaya bulan dan bintang, formasi ribuan pasukan di lembah tetap terlihat rapi dan ganas.
Rhinehardt melompat ke atas batu besar. Dari posisi tinggi, ia memandangi ribuan pasukan sambil menarik napas dalam. Dengan suara lantang ia berteriak: "Pasukan Divisi Ketiga Belas! Dengarkan baik-baik!"
Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Aku Rhinehardt, Komandan Batalion Pengawal! Kalian pasti sudah kenal. Selama beberapa bulan ini, aku memakai jubah perang Divisi ke-13 yang terhormat, tinggal di tenda, makan ransum yang sama, berlatih bersama... Tapi ada satu hal yang lebih dari kalian - sebagai pengawal Sang Jenderal, pantatku sering ditendang tiap kali beliau mengamuk!"
Kalimat terakhir itu memancing tawa terkekang dari beberapa prajurit - senyuman kekompakan yang penuh pengertian.
“……Segera, nada suara Rhinehardt berubah, tatapan kedua matanya bahkan di tengah kegelapan malam bersinar bagai dua pedang tajam!
“……Beberapa hari yang lalu, di malam itu, semua Tuan-tuan yang hadir telah mengalami bersama saya!”
Kalimat ini langsung membuat suasana di bawah membeku! Banyak prajurit tak kuasa menundukkan kepala, beberapa bahkan sudah mengeratkan kedua tinju mereka dengan diam-diam, sementara yang lain wajahnya dipenuhi kesedihan dan kemarahan yang mengerikan...
“Aku tahu, di antara kalian banyak yang merasakan kesedihan mendalam di hati! Aku tahu, di antara kalian banyak yang menanggung aib dalam-dalam! Aku juga tahu, di antara kalian banyak yang membenci perintah mundur yang memaksa kita mundur kala itu! Dan aku tahu, semua kalian ingin sekali bergabung dengan saudara-saudara penyerang kala itu, maju bersama mereka! Mati di bawah gerbang Kota Osgilia bersama mereka!! Karena kalian adalah Kavaleri Rodria yang mulia! Kalian menganggap diri sebagai desertir yang penuh aib dan dosa! Hati kalian ingin menusuk diri sendiri berkali-kali, bukan?!”
Kata "desersi" yang menggema di telinga setiap orang membuat hampir separuh dari mereka menegakkan kepala dengan gagah sambil melototi Rhinehardt di atas, beberapa bahkan mulai mengaum dalam gelap.
“Laozi bukan desertir!!”
“Tak ada desertir di Rodria!!”
“Malam itu Laozi ingin tetap bertahan!!”
“Kenapa waktu itu tidak biarkan kami mati!!”
“Kami bukan pengecut!!”
“Tuan, bawa kami bunuh pemberontak! Kami semua rela mati di medan perang!!”
Gemuruh penuh semangat dan keberanian justru membuat mata Rhinehardt yang berdiri di atas semakin berkilau. Pemuda ini mengerahkan suara berenergi dan berseru: "Tenang! Semua tenang!! Dengarkan Laozi bicara!!"
Setelah dua kali teriakannya, di bawah penertiban para perwira bawahan, suasana langsung hening.
"Aku tahu, kalian penuh kekecewaan! Jantung kalian merasa terhina! Merasa lemah!" Rhinehardt menghela napas, perlahan berkata: "Sebenarnya, bukankah aku juga sama! Kalau bisa memilih, waktu itu aku juga ingin ikut Jenderal Ruhl charge formasi, meski mati di medan perang! Meski mati bersama rekan sejawat!"
Di sini, dia menegakkan dada, berdiri di atas batu itu, tubuhnya tegak lurus seperti tombak, menghadapi ribuan tatapan yang menatap dari bawah, berseru keras: "Tapi kalian harus ingat!! Kami adalah prajurit! Tentara!! Tugas tentara adalah mati untuk negara!! Kami tidak takut mati! Tapi yang kami takuti adalah setelah mati, tugas dan misi kami tidak terselesaikan!! Aku tahu kepahitan dan kelemahan kalian! Sekarang kuberitahu, hari itu, kami tidak bersama-sama membunuh musuh, tidak melakukan charge formasi, tidak menumpahkan darah kami bersama rekan-rekan yang gugur! Bukan karena kami desersi, apalagi karena pengecut! Tapi karena kami punya pekerjaan yang jauh lebih penting!! Aku bisa jamin, misi dan Quest kami jauh lebih sulit daripada mati! Bahkan bisa dikatakan, mulai dari detik ini, sebagian besar dari kalian akan mengalami penderitaan dan risiko yang tak terbayangkan! Kalian akan menghadapi situasi yang lebih mengerikan dari kematian! Musuh yang kalian hadapi jauh lebih kuat daripada para pemberontak itu!!!"
Rhinehardt mengaum, suaranya menggema seperti guntur: "Kalian takut tidak!!!"
Tanpa ragu, ribuan suara serentak bersahutan: "Bupa!"
"Baik! Kalau begitu akan kukatakan padamu!" Rhinehardt mengangkat lengannya menunjuk ke utara: "Di utara! Saat ini! Sekarang! Di saat negara kita menghadapi kesulitan terberat dalam seratus tahun terakhir! Di saat para pemberontak pengkhianat negara sedang membuat ulah! Di utara kita, ribuan li jauhnya, para orang Odin, para barbar kejam dan brutal, telah memanfaatkan konflik internal kita, menerobos masuk ke wilayah kekaisaran kita!!
Para Tuan-tuan yang hadir, sebagian besar adalah veteran dari Rodria! Sebagian besar kalian telah mengikuti pasukan ke perbatasan sejak era Jenderal Adrik, dan telah bertempur berkali-kali melawan orang Odin! Beberapa lainnya dipindahkan dari Divisi Keenam yang mengikuti Jenderal Ruhl, juga pernah membunuh orang Odin! Kami telah membuat para Odin itu babak belur di tangan kami!
Dahulu, saat negara kita belum dilanda konflik internal, seganas apapun orang Odin itu, kapan kami pernah takut pada mereka?! Kami telah berjuang dengan berdarah-darah berkali-kali, setiap kali berhasil menahan para barbar itu di Padang Api Liar, mengusir mereka jauh dari rumah kita! Tak pernah sekalipun membiarkan cakar para barbar itu menginjak tanah air kita!!
Tapi sekarang, pada titik ini! Para barbar itu, para barbar yang terkutuk, memanfaatkan konflik internal kita, merobohkan rumah kami, menerobos masuk ke wilayah kekaisaran! Di Utara, saat ini, para barbar itu telah menguasai tanah kami, membunuh rakyat kita, mempermalukan istri dan anak perempuan kita, membakar kota dan lahan pertanian, merampas persediaan makanan terakhir para petani... Katakan padaku, Kavaleri Rodrian yang pemberani! Katakan padaku, bisakah kalian membiarkan hal ini terus terjadi! Katakan padaku! Bisakah pedang kuda di tangan kalian mentolerir cakar brengsek itu menginjak tanah kami!!!!”
“Tidak bisa!!!!”
Rhinehardt membentak keras: "Kami adalah Kavaleri Rodrian! Kami prajurit yang mulia! Sekarang Kekaisaran membutuhkan kami untuk berdarah, untuk mati! Sebagai tentara, kami tidak bisa memilih tempat kematian!! Aku tahu kalian ingin bertarung, bertarung sampai mati melawan para pemberontak! Tapi situasi sekarang, Utara lebih genting daripada Osgilia! Perintah yang kami terima adalah pergi ke Utara, mengusir para penjajah!! Kalian mungkin tidak punya kesempatan mati di Osgilia, tidak bisa gugur di sini! Tapi darah kalian akan mengalir di Utara, akan menggenangi County Moore, County Siltan, County Norse, ribuan li tanah subur di wilayah utara Kekaisaran!!!
Inilah misi kami!!
Mati di Osgilia mungkin mudah, tapi di Utara, kami harus menghadapi situasi yang lebih sulit dari sini! Di sana ada lawan lama kami Pasukan Bendera Hitam dan Hasting! Ada Pasukan Chi Xue! Juga Korps Awan Guntur!!
Kami meninggalkan sini bukan sebagai desersi! Tapi Kekaisaran membutuhkan kami mati di tempat yang lebih membutuhkan darah kami!!!
Di arah yang sedang kutetapkan ini, ada Pasukan Bendera Hitam, Pasukan Salju Merah, Pasukan Awan Guntur Tian, lebih dari seratus ribu barbar Odin yang lebih liar, kuat, dan brutal daripada pemberontak. Sekarang aku akan membawa kalian ke sana, untuk mengusir para barbar itu kembali ke Utara dengan pedang kuda kalian! Untuk memenggal kepala para barbar itu dan menggantungnya di perbatasan dengan pedang kuda kalian!!
Kalian, berani tidak ikut aku?!”
……
Melihat ribuan prajurit yang telah berhasil dibakar semangat juang dan darahnya oleh Rhinehardt, hampir setiap prajurit di bawahnya wajahnya penuh semangat, mata merah darah, bagaikan binatang buas yang meraung-raung.
Memandangi situasi di lapangan seperti ini, Philip yang berdiri di samping tiba-tiba merasa ada rasa kompleks di hatinya. Ia mengangkat kepala memandang Rhinehardt yang berdiri di atas dengan wajah penuh kebanggaan, muncul pikiran aneh dalam hatinya.
Nak ini... terlalu menakutkan!
※※※
Setelah berhasil membangkitkan moral, ribuan sisa pasukan Rodria yang terkurung di lembah ini langsung menghilangkan kelesuan selama ini, memancarkan semangat juang yang berapi-api.
Memanfaatkan kesempatan ini, Rhinehardt bahkan terang-terangan melakukan sebuah tindakan!
Ia secara resmi mengeluarkan surat pengangkatan palsu yang dibuatnya sendiri, mengumumkan akan memimpin sang tuan ke utara untuk bergabung dengan Administrator County Moore, Tuan Xia Ya Leiming. Selain itu dinyatakan bahwa Kekaisaran telah memerintahkan pengangkatan Tuan Xia Ya Leiming sebagai Utusan Khusus Urusan Militer Utara yang menguasai kekuasaan militer dan politik beberapa county di wilayah utara.
Meskipun pengangkatan ini membuat banyak perwira bingung, namun mengingat sebagian besar pasukan Rodria yang melakukan charge sebelumnya, Jenderal Ruhl memang pernah meninggalkan perintah tertulis agar para bawahan ini mematuhi perintah Rhinehardt menuju utara. Maka surat pengangkatan yang sekarang dikeluarkan Rhinehardt ini kemungkinan besar ditandatangani oleh Jenderal Ruhl bersama Putra Mahkota sebelum keberangkatan.
Lebih lanjut, Rhinehardt dengan tepat waktu mendorong Philip ke depan untuk memperjelas identitasnya sebagai utusan penghubung yang dikirim oleh Tuan Xia dari County Moore. Hal ini semakin menepikan keraguan dalam hati para hadirin.
Tentu yang terpenting adalah, pilihan untuk pergi ke utara dan menjadi bawahan Tuan Xia - kandidat ini merupakan satu-satunya figur yang bisa diterima oleh ribuan sisa pasukan Rodria di lembah.
Xia Ya Leiming adalah mantan kavaleri Rodria. Harus diakui, tradisi memperhatikan asal-usul dan pengalaman adalah hal yang tak terhindarkan dalam organisasi militer di era manapun. Meski tak lama berkarier di Kavaleri Rodrian, Xia Ya Leiming telah mengalami Pertempuran Berdarah di Dataran Alabaster bersama rekan-rekannya. Bahkan dalam situasi terjepit, ia memimpin pasukan kecil yang bertahan di markas utama untuk bertarung habis-habisan melawan Pasukan Bendera Hitam milik Hasting. Prestasi legendarisnya "bertarung satu lawan satu melawan Hasting" meski secara resmi diklaim oleh Bonfret si kelinci malang, namun seluruh anggota Kavaleri Rodria tahu persis bahwa orang yang melukai Hasting di medan perang saat itu adalah Xia Ya Leiming si siluman itu!
Selain itu, dalam pertempuran tersebut, performa Xia Ya benar-benar luar biasa. Keberanian dan kemampuan bertarungnya jelas di atas rata-rata. Sebagai mantan pengawal pribadi Jenderal Adrik, banyak veteran di pasukan yang memiliki hubungan baik dengannya. Pada pertempuran terakhir, Xia Ya memimpin 200 kavaleri tidak resmi untuk menerobos formasi musuh, membuka jalan darah demi menyelamatkan sepuluh ribu pasukan kami yang terkepung. Adegannya memeluk mayat Kevin si kepala plontos sambil merintih kesakitan di ambang pintu markas utama, disaksikan langsung oleh ribuan pasukan yang selamat.
Bisa dikatakan, Xia Ya Leiming sudah lama diterima oleh kelompok Rodria sebagai "sekutu". Setelah Xia Ya Leiming mendapatkan penghargaan dari Kekaisaran dan kemudian menerima penghargaan khusus serta tanggung jawab besar dari Kaisar, kabar ini menggema di seluruh Kavaleri Rodrian. Banyak yang merasa bangga: "Lihat! Orang hebat itu juga lulusan Rodria!"
Ditambah lagi, di bawah komando Xia Ya masih banyak veteran Kavaleri Rodrian yang semuanya dianggap keluarga. Jika harus ke Utara untuk tunduk pada perintah karakter sembarangan seperti kucing anjing, mungkin para kavaleri bangga ini akan merasa tidak nyaman.
Tapi untuk Xia Ya Leiming, tidak ada masalah sama sekali.
Sedangkan surat pengangkatan yang dibawa Rhinehardt, jabatan yang diberikan sepertinya terlalu tinggi...
Sial! Itu adalah tokoh hebat lulusan Rodria kita! Setiap orang yang keluar dari Rodria adalah pahlawan hebat! Mengangkat sebagai utusan khusus bukan masalah, bahkan langsung menjadi jenderal di markas besar pun wajar!
Kavaleri Rodrian yang semangat juangnya terbakar, setelah perintah Rhinehardt, hanya membutuhkan waktu singkat untuk menyelesaikan penataan dan mobilisasi. Sebelum subuh, pasukan sudah berangkat.
Seluruh pasukan, total 4.464 orang, dengan kuda kurang dari 3.000 ekor - sebelumnya jumlah kuda lebih banyak, namun selama bersembunyi di lembah ini, pasukan telah menyembelih kuda perang yang terlalu kurus untuk dijadikan persediaan makanan.
Mengenai lokasi ini yang masih berada di wilayah pemberontak Armenia, untuk pergi ke County Moore di utara dan bersatu dengan pasukan Xia Ya Leiming, harus menempuh perjalanan ribuan li, melewati tak terhitung wilayah pendudukan musuh... Masalah rumit ini sama sekali tidak membuat bingung para prajurit di bawah.
Takut apa! Kami adalah Kavaleri Rodrian! Kami tidak pernah mempertanyakan perintah, kami hanya maju terus!
Apapun musuh di depan, bunuh mereka! Hancurkan mereka!!
Kami hanya terus maju!!
※※※
Para prajurit bawahan mungkin tidak perlu memikirkan, namun tanggung jawab besar membawa ribuan orang melalui ribuan li wilayah pendudukan musuh, inilah beban yang harus dipikul Rhinehardt.
Saat pasukan sedang berbenah, Rhinehardt justru mengumpulkan beberapa perwira di gua tambang untuk rapat darurat - Philip tidak bisa membantu urusan ini, hanya bisa menunggu di luar menyaksikan pasukan berkumpul.
Hampir subuh, Rhinehardt baru keluar dari gua tambang dengan mata merah bersama sekelompok perwira.
Nak muda ini matanya penuh garis-garis darah, namun ekspresinya tetap santai, masih mempertahankan senyuman riang yang khas.
Philip tampak tak tenang, ia berjalan mendekat dan berkata pelan, "Sepanjang perjalanan ke utara... jarak tempuhnya tak pendek! Membawa begitu banyak orang, mungkin belum keluar dari Armenia, kita sudah akan diganggu pemberontak. Tanpa logistik, tanpa bala bantuan, ribuan pasukan terisolasi, mungkin..."
Beberapa perwira yang berdiri di sebelah Rhinehardt saling bertukar pandang, tiba-tiba mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Salah satu perwira meninju bahu Philip sambil berbisik, "Tuan Philip, soal ini tak perlu kau khawatirkan. Biar kami beri tahu... meski kini kami adalah Kavaleri Rodrian, tapi setengah tahun lalu, kami semua adalah bawahan Jenderal Ruhl dari Divisi Keenam."
Perwira lain menambahkan sambil tersenyum, "Percayalah, kita tinggal lari saja, dijamin para pemberontak itu bahkan tak bisa mengejar kentut kita." Ia menatap Philip dengan pandangan penuh makna, "Urusan kabur-mengabur, di dunia ini hampir tak ada yang lebih ahli dari kami."
Keringat dingin mengucur di dahi Philip: "..."
※※※
Saat fajar menyingsing, pasukan telah sepenuhnya dikerahkan. Atas perintah Rhinehardt, seluruh pasukan bergerak meninggalkan lembah, keluar dari dalam gunung, menuju jalan besar.
4.000 prajurit berkuda melakukan pergerakan cepat pasukan. Meski terjadi kekurangan kuda dan kondisi kuda perang tidak baik, Rhinehardt justru tidak menunjukkan niat menghemat tenaga kuda. Sebaliknya, dia memerintahkan seluruh pasukan untuk mempercepat laju, mengabaikan pemborosan tenaga kuda, dan bergerak maju dengan seluruh kekuatan!
Sepanjang perjalanan, meski kuda perang tidak sampai mati, para prajurit berkuda lebih memilih berkuda berdua dan berusaha keras melanjutkan perjalanan.
Dengan taktik pergerakan cepat pasukan yang mengabaikan biaya ini, dua hari kemudian 4.000 Kavaleri Rodrian melancarkan serangan mendadak ke kota kecil di utara Distrik Militer Armenia!
Kota kecil ini terletak di utara Armenia, jauh dari Osgilia, sehingga dianggap sebagai garis belakang Distrik Militer Armenia. Bagian utaranya berbatasan dengan distrik militer pemberontak lainnya. Kota ini menjadi stasiun transit untuk pengiriman perbekalan dan persenjataan beberapa pasukan pemberontak. Karena situasi genting di Osgilia dan posisinya di garis belakang, pasukan yang ditempatkan di sini hanya dua batalyon ditambah pasukan pendukung, total kurang dari seribu orang.
Serangan mendadak 4.000 prajurit berkuda berhasil menerobos masuk ke dalam kota hanya dengan satu kali charge. Selanjutnya, situasi berubah menjadi dominasi sepihak.
Rhinehardt segera memerintahkan untuk mengosongkan lebih dari sepuluh gudang yang menumpuk di sini. Di kota juga terdapat lebih dari 400 ekor kuda perang militer dan 800 ekor kuda pengangkut serta ternak yang berhasil direbut oleh 4.000 prajurit berkuda. Ini menjadi tambahan besar bagi Kavaleri Rodrian yang mengalami kekurangan mobilitas parah.
“Beberapa perwira mantan Divisi Keenam menyusun rencana, mengulang trik lama dengan mengumpulkan semua kereta kuda di kota. Mereka memuat persediaan logistik dalam jumlah besar, bahkan seragam dan zirah pemberontak Armenia yang tersimpan di dua gudang kota, semuanya direbut Rhinehardt. Dengan satu perintah, seluruh pasukan berganti pakaian menggunakan zirah besi ringan berkualitas dari Armenia, membawa pedang kuda berbahan besi unggul produksi Armenia.”
“Segera setelah itu, mereka membakar habis gudang dan bangunan di kota. Empat ribu prajurit berkuda pun pergi meninggalkan tempat.”
“Dengan memperoleh kuda perang, bagal, dan kereta kuda dalam jumlah besar, mobilitas Kavaleri Rodrian langsung terjamin. Rhinehardt memerintahkan pasukan untuk berpisah——Pada situasi genting seperti ini, membubarkan pasukan yang sudah tipis jelas merupakan tindakan sangat berisiko. Tapi Rhinehardt yang berani melawan langit ini benar-benar nekat melakukannya!!”
“‘Untuk merebut Osgilia, Hughes si siluman itu sampai matanya merah ingin menjadi Raja! Sarang dan garis belakangnya sudah kehabisan pasukan! Di sini, dia tidak punya pasukan lincah yang bisa menangani kami!’”
“Alasan Rhinehardt diterima oleh semua orang.”
“Empat ribu lebih prajurit berkuda kemudian dibagi menjadi empat pasukan seribu orang, masing-masing bergerak ke utara melalui empat rute berbeda.”
Dalam tiga hari, empat pasukan seribu orang yang menyamar sebagai pemberontak Armenia masing-masing menyergap empat kota kecil di perbatasan utara Armenia, menyita banyak perbekalan, melanjutkan pengisian kuda dan bagal untuk mempertahankan mobilitas jarak jauh. Setiap kali tiba di suatu lokasi, mereka membakar dan merampas semua persediaan di kota tersebut.
Seketika, empat lokasi di utara Armenia hampir bersamaan mengirim sinyal api darurat. Ternyata pasukan cadangan yang tersisa di daratan Armenia terlalu sedikit, dan serdadu penjaga yang ditugaskan juga bukan bakat unggul. Menghadapi sinyal api di segala penjuru, mereka malah waspada, mengira ada pasukan musuh besar. Dengan kekuatan terbatas ini, mereka tidak berani berpencar untuk menyelamatkan, hanya bisa memerintahkan penarikan pasukan sambil mengirim utusan cepat ke garis depan untuk menyampaikan kabar ke Hughes meminta keputusan.
Ketika Hughes menerima kabar bahwa sarangnya diserang dari berbagai arah, Kavaleri Rodrian sudah keluar dari perbatasan utara Armenia dan memasuki County Esria.
Setelah memasuki County Esria, di lokasi pertemuan yang sudah ditentukan sebelumnya, empat pasukan kavaleri yang sepenuhnya menggunakan bagal kembali berhasil bersatu. Mereka langsung merebut kota kecil perbatasan County Esria. Saat ini, dari 4000 prajurit berkuda ditambah bagal dan ternak pengangkut, jumlah hewan tunggangan sudah mencapai rata-rata dua ekor per orang (kuda perang masih sedikit), dengan banyak kereta kuda yang menyertai.
Rhinehardt segera memerintahkan pasukan untuk tidak beristirahat dan terus bergerak ke utara. Pasukan besar kembali memisahkan satu tim kecil berjumlah lima ratus orang. Rhinehardt mengalokasikan kereta kuda ke unit kecil tersebut. Dengan penuh gegap gempita, mereka mengenakan seragam dan peralatan pasukan Armenia, mengibarkan bendera Armenia, bergerak melalui jalan besar menuju ibukota kabupaten Esria!
Gerakan militer yang begitu mencolok ini langsung mengagetkan pemberontak Esria. Seorang komandan penjaga pemberontak mengirim kurir untuk menghadang dan menuntut penjelasan di tengah jalan: "Bagaimana pasukan Armenia kalian bisa melintasi wilayah kami tanpa izin?!"
Tentu saja, kurir yang dikirim tak akan kembali.
Unit kecil lima ratus orang ini bergerak dengan kecepatan tinggi, dalam dua hari sudah mencapai gerbang ibukota kabupaten Esria. Rombongan kereta kuda yang banyak berbaris di bawah tembok kota membentuk formasi, menancapkan bendera-bendera untuk membuat Formasi Keraguan. Jumlah pemberontak di dalam kota yang tidak terlalu banyak, melihat formasi di luar, mengira pasukan luar memiliki kekuatan besar. Mereka tidak berani keluar menghadapi musuh, hanya bisa menggunakan Lingkaran sihir di kota untuk menghubungi atasan dan meminta bantuan darurat sambil menutup gerbang kota rapat-rapat.
Sepanjang malam, gemuruh genderang perang di luar kota tak henti-hentinya. Pasukan penjaga di dalam kota hanya bertahan di posisi masing-masing, tidak berani keluar.
Setelah subuh, "kamp pasukan Armenia" di luar justru sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerang, hanya suara genderang yang masih terdengar putus-putus.
Pasukan penjaga di kota akhirnya mulai curiga. Mereka mengirim ratusan orang untuk melakukan serangan palsu. Hasilnya, dengan mudah mereka memasuki kem yang ternyata kosong sama sekali, tak ada jejak musuh!
Di dalam kem hanya ada puluhan petani dari sekitar yang ditangkap, memegang genderang dan menabuh secara tidak teratur. Pasukan penjaga murka, setelah menginterogasi diketahui bahwa petani-petani ini direkrut lokal. Lawan memberikan hadiah besar sepuluh koin emas per orang, asal mereka menabuh genderang semalaman. Mereka juga diintimidasi bahwa ada pemanah bersembunyi di hutan belakang - jika berani lari meninggalkan genderang, akan langsung ditembak mati...
Ternyata, di hutan belakang sama sekali tidak ada pemanah.
Sementara itu, waktu sudah melewati satu malam penuh. Lima ratus prajurit berkuda itu sejak lama telah pergi jauh...
Pemberontak Esria murka. Mereka memerintahkan semua pasukan penjaga memperketat pertahanan, sekaligus mengirim utusan ke Armenia Utara untuk mengirim surat tuduhan kepada Hughes: "Mengapa mengabaikan perjanjian aliansi dan berani mengirim pasukan melewati wilayah kami?!"
Hughes tentu menolak mengakui. Kedua pihak pun terlibat perang mulut yang berlarut-larut...
Enam hari kemudian, sebuah pos perbatasan utara Esria diserang mendadak!
Ini adalah pertempuran tersulit yang dihadapi 4.000 kavaleri Rodria dalam perjalanan ke utara!
4.000 pasukan berkuda terus maju, bahkan menghancurkan dua tim kecil pos pemeriksaan di sepanjang jalan, serta menggiring beberapa petani dan warga biasa setempat. Rombongan besar prajurit terluka yang panik dan warga sipil membanjiri gerbang kota.
Rhinehardt sendiri memimpin lebih dari 100 prajurit paling elit yang terpilih, menyamar di antara para pengungsi!
Dua jam kemudian, persiapan di dalam kota telah selesai. 4.000 pasukan berkuda di luar tiba di gerbang kota. Saat itu juga, Rhinehardt di dalam kota bersama 100 lebih prajurit elit tiba-tiba melakukan serangan. Rhinehardt sendiri mengenakan zirah lengkap sambil memimpin pasukan merebut gerbang kota. Dalam pertempuran sengit itu, Rhinehardt menderita tiga luka berat dan tidak kurang dari sepuluh luka ringan! Dari 100 prajurit elit yang dibawa masuk, lebih dari separuhnya tewas atau terluka. Akhirnya mereka berhasil membuka gerbang kota - hanya dalam hitungan beberapa saat! Pasukan berkuda di luar segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menerobos masuk, langsung merebut gerbang kota ini!
Pertempuran ini merupakan yang paling banyak menelan korban dalam perjalanan 4.000 Kavaleri Rodrian ke utara, dengan total lebih dari 400 tewas dan terluka.
Awalnya ada ribuan pasukan penjaga di gerbang kota yang hanya mengandalkan tembok tinggi untuk bertahan. Begitu gerbang kota ditembus, bagaimana mungkin mereka bisa menahan Kavaleri Rodrian dalam pertempuran terbuka? Hanya dalam sekejap mereka pun tercerai-berai.
Setelah merebut gerbang kota, 4.000 Kavaleri Rodrian kali ini beristirahat selama satu hari. Saat County Esria yang gempar mulai memobilisasi satu korps pasukan untuk membalas, mereka sudah pergi meninggalkan kota kosong ini, melanjutkan perjalanan ke utara.
Setelah melewati perbatasan, kita akan sampai di County Siltan!
County Siltan telah diduduki oleh orang Odin. Pasukan pemberontak dari County Esria yang mengejar hanya berhenti di perbatasan, tidak berani melanjutkan karena khawatir memicu konflik tidak perlu dengan orang Odin. Mereka terpaksa menelan pil pahit ini dengan pasrah.
Meski County Siltan dikuasai Odin, pertahanannya justru kosong. Bahkan Mannings sendiri memimpin pasukan ke Distrik Militer Korsika. Kabarnya sedang memobilisasi pasukan untuk pertempuran besar guna merebut ibukota distrik militer tersebut, berencana menghancurkan lawan yang terus merepotkan ini.
4.000 Kavaleri Rodrian kali ini lebih kooperatif. Dengan persediaan kuda dan perbekalan yang cukup, mereka langsung menerobos masuk. Melewati desa, kota kecil, dan kota tanpa menyerang, hanya berputar dan bergegas. Sekalipun diketahui pasukan penjaga Odin di kota, pengejaran mereka sia-sia.
Empat hari mars paksa siang-malam membuat sebagian besar kuda mati kelelahan. Prajurit juga kehabisan tenaga. Saat pasukan Odin kacau-balau—harus diakui sistem komando militer Odin sangat kacau dan ketinggalan zaman—dengan Mannings pergi ke Korsika, koordinasi internal Pasukan Salju Merah menjadi lamban. Setelah orang Odin bereaksi, 4.000 kavaleri telah bergerak ke utara, melintasi wilayah, dan memasuki County Moore!
“Sepanjang perjalanan ini, Rhinehardt terluka dalam pertempuran dan mengalami guncangan terus-menerus, hingga tubuhnya menjadi kurus kering. Seluruh pasukan akhirnya benar-benar mengakui keunggulan perwira muda yang terlihat lemah ini.”
“Setelah akhirnya tiba di wilayah County Moore, Rhinehardt baru memerintahkan pasukan untuk sedikit mengurangi kecepatan, sambil mengirim kurir berkuda ke Kota Danzeer untuk melakukan kontak.”
“Hanya saja, dia memanggil Philip ke hadapannya.”
“Pemuda ini sudah terlihat sangat lelah dan pucat. Meski tubuhnya lemah akibat luka berat, cahaya di kedua matanya justru terlihat semakin menyeramkan.”
“Err... Tuan Philip, ada satu hal lagi yang perlu kujelaskan padamu. Hehe... Tolong jangan marah karena baru sekarang kuberitahu.”
“Melihat senyuman Rhinehardt, Philip langsung merasakan kegelisahan yang kuat. Dengan wajah masam dia berkata: ‘Nada suaramu seperti ini pasti pertanda kabar buruk.’”
“Rhinehardt tersenyum tipis, memberi isyarat agar Philip mendekat. Dengan suara direndahkan dia berbisik: ‘Masalah surat penugasan palsu itu, hanya kita berdua yang tahu... Nanti ketika sampai di tangan atasanmu, dia pasti juga akan menyadarinya. Ucapanku sebelumnya benar – ketika atasanmu sudah berwibawa nanti, elit Kekaisaran terpaksa mengakui posisinya. Tapi ada satu hal penting...’”
“Apa?”
“……Dalam periode waktu inilah, sebelum Tuan Char kalian bisa mengukuhkan posisi, menelan pasukan-pasukan lain dari berbagai departemen, dan menyelesaikan integrasi kekuatan bawahannya, rahasia ini sama sekali tak boleh bocor! Jika perintah palsu ini terbongkar, orang-orang yang sejak awal sudah tak tunduk pasti akan langsung memberontak! Jadi...”
“Jadi apa?” Philip mengerutkan kening, kegelisahan di hatinya semakin menjadi.
“Aku khawatir, demi stabilitas, Tuan Char kalian mungkin akan membunuh kami berdua untuk membungkam kami.”
Perkataan Rhinehardt membuat jantung Philip berdebar kencang, wajahnya langsung berubah pucat: “Apa katamu?!”
“Ini wajar saja,” Rhinehardt berkata dingin. “Menurut perhitunganku, sekalipun Tuan Char kalian bijaksana dan perkasa, untuk menelan kekuatan berbagai departemen itu, lalu merapikannya, menempatkan anak buah loyalnya sendiri, menyatukan hati rakyat... setidaknya butuh waktu setengah tahun hingga setahun. Dalam periode ini, informasi sama sekali tak boleh bocor. Setelah itu, bocor pun tak masalah... Saat itu semua orang sudah mengikutinya, dan harus tetap seterusnya. Tapi tahun kritis di belakang ini sangat menentukan! Demi situasi besar, mungkin Sang Tuan akan tega mencari kesempatan untuk diam-diam membuat kami berdua tutup mulut selamanya...”
Philip langsung berteriak marah: “Omong kosong! Tuan Char sama sekali bukan orang yang tak punya belas kasihan!”
Rhinehardt menatap mata Philip lama-lama, lalu tiba-tiba menghela napas.
“Ekspresi wajah si nak muda ini langsung berubah jadi agak tidak normal dan kompleks,” dia berbisik pelan, “Aku justru berharap, dia ini orang yang tak punya belas kasihan... Kalau hatinya nggak cukup kejam, bisa-bisa di tengah zaman kacau kayak gini, nggak bakal bisa bertahan. Kalau sampai salah ikut bos yang terlalu lembek, itu lebih parah daripada mati sekalian.”
