Meski kabar kemenangan dan propaganda besar-besaran yang sengaja dibuat Char telah menyegarkan semangat pasukan dan rakyat, bahkan memicu gelombang baru pendaftaran militer,
Namun, atas peringatan Green, Char tetap memerintahkan untuk sementara tidak merekrut pasukan baru.
Alasannya sederhana: wilayah kekuasaannya tidak bisa menghidupi terlalu banyak pasukan. Saat ini, bagi Char yang hanya menguasai setengah county, menghidupi dua korps saja sudah proporsi yang sangat mengerikan.
Berbeda dengan kegembiraan rakyat, korps utara yang baru dibentuk diam-diam menjalankan strategi longgar di luar namun ketat di dalam.
First Army Corps yang baru dibentuk telah dimobilisasi secara diam-diam. Hampir setiap hari kurir militer berkuda cepat datang dan pergi dari markas di luar Kota Danzeer. Di jalan menuju Kota Mesta, banyak pula kurir yang berlarian tergesa-gesa.
Meski memberikan pukulan deras kepada orang Odin, baik Char maupun Green sama-sama paham bahwa kerugian ini masih jauh dari membuat Mannings dan Pasukan Salju Merah mengalami cedera serius. Tindakan selanjutnya Mannings yang baru saja menderita kerugian kecil ini masih sulit diprediksi.
Bagaimanapun juga, kelompok kecil pimpinan Char ini telah memulai persiapan perang dengan tegang.
First Army Corps dari Kesatuan Militer Utara mengirimkan tiga resimen ke selatan, sementara resimen kavaleri independen juga mulai bergerak. Lebih dari 10.000 pasukan secara bertahap dikirim ke selatan, berkemah di bagian selatan County Moore sepanjang jalur strategis dua sungai, siap menghadapi serangan besar-besaran Pasukan Salju Merah ke utara.
Aset Char tidak banyak. Untuk menghadapi situasi ini, Kepala Logistik Cato nyaris mempertaruhkan nyawanya. Dalam dua bulan masa jeda ini, seluruh persediaan anak panah dan zirah yang berhasil diproduksi langsung didistribusikan ke pasukan garis depan.
Wilayah kekuasaan Char terpaksa memperpanjang sistem pangan secara tak terbatas, larangan minum diperpanjang tanpa batas waktu, dengan memprioritaskan semua persediaan dan bahan pangan yang bisa dimobilisasi untuk pasukan.
Pada momen kritis ini, rakyat County Moore sama sekali tidak mengeluh. Didorong oleh kemenangan kecil sebelumnya, mereka tetap bersedia mengepal gigi melewati masa sulit ini.
Kira-kira lima belas hari kemudian, daerah selatan justru menjadi sangat sepi. Hasil laporan pengintai yang dikerahkan dalam jumlah besar sama sekali tidak menemukan kabar pergerakan Pasukan Salju Merah ke utara.
Seolah-alah setelah menderita kerugian kecil ini, Mannings benar-benar memilih untuk memendam amarah.
Situasi seperti ini membuat Char dan Green merasa campur aduk antara senang dan khawatir.
Yang menggembirakan adalah selama orang Odin tidak bergerak ke utara, mereka bisa memperoleh lebih banyak waktu untuk bernapas. Saat ini pihak mereka masih terlalu lemah, harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memulihkan diri dan memperkuat kekuatan. Baru dengan begitu mereka akan memiliki modal untuk bertarung melawan orang Odin di masa depan.
Yang mengkhawatirkan adalah situasi tidak biasa ini belum tentu pertanda baik - Mannings termasuk sedikit tokoh berpengaruh di antara orang Odin yang terkenal tegas, berani, dan penuh strategi. Kenapa dia bisa menerima kerugian seperti ini? Pasti ada rencana lain di baliknya!
Benar saja! Setelah Char menunggu beberapa hari, mata-mata yang kembali dari selatan akhirnya membawa kabar yang mengejutkan!
Sekitar delapan hari sebelum kabar ini sampai ke tangan Char, Mannings sendiri memimpin 30.000 pasukan inti Salju Merah akhirnya berhasil merebut ibukota Distrik Militer Korsika!
Proses pertarungan penuh dramatis: Mannings awalnya berpura-pura mundur dengan menarik pasukan secara cepat dari medan perang sambil menunjukkan kesan tergesa-gesa. Pasukan penjaga kota yang dipimpin putra kedua Gubernur Korsika nekat mengejar keluar kota, akhirnya terjebak dalam penyergapan Mannings. 20.000 pasukan Korsika disergap dengan korban lebih dari separuh, sisanya menyerah total.
Hanya putra kedua Gubernur Korsika itu yang berhasil kabur bersama belasan penunggang kuda dengan bertarung mati-matian, namun tujuan pelariannya tidak diketahui.
Mannings segera balik menyerang. Kali ini, menghadapi kota yang kosong pertahanan, orang Odin tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga - ibukota Distrik Militer Korsika langsung jatuh dalam sekali serangan! Gubernur Distrik Militer Korsika gagal melakukan breakthrough dan akhirnya ditangkap hidup-hidup oleh orang Odin saat mencoba kabur. Mayoritas pejabat di Kantor Gubernur menyerah.
Mannings memerintahkan penahanan Gubernur Distrik Militer Korsika lalu resmi mengambil alih kendali wilayah tersebut. Setelah dokumen penyerahan Gubernur Korsika dikirim ke berbagai daerah, sebagian besar sisa-sisa pasukan kecil lokal di Distrik Militer Korsika menyatakan menyerah. Hampir hanya dalam dua tiga hari, sebagian besar wilayah Distrik Militer Korsika menyerah tanpa perlawanan melalui proklamasi resmi!
Distrik Militer Korsika adalah salah satu faksi tradisional dari lima puluh empat kesatuan militer Thema di Kekaisaran. Seluruh kekayaan, harta benda, dan perbekalan yang terkumpul selama bertahun-tahun tiba-tiba jatuh ke tangan Mannings! Pasukan Salju Merah Odin langsung mendapatkan suplai besar-besaran! Konon saat menaklukkan ibukota kabupaten Korsika, persenjataan, logistik, zirah, senjata, dll yang dirampas dari orang Odin menumpuk seperti gunung! Semua ini adalah aset yang dikumpulkan oleh para gubernur Korsika selama beberapa generasi!
Pasukan Korsika yang menyerah juga mencapai lebih dari 20.000 orang.
Kali ini, Mannings tidak lagi menggunakan metode kejam. Tidak seperti pembantaian tawanan Pasukan Ketujuh Kekaisaran Bizantium sebelumnya, ia merekrut seluruh 20.000 tentara yang menyerah ini. Dengan menunjuk sejumlah kecil kepala suku Odin dan pasukan Odin untuk pengawasan, ia mengubah 20.000 tawanan ini menjadi pasukannya sendiri.
Terakhir, Mannings melakukan tindakan yang mengejutkan! Ia justru memindahkan pos komandonya ke Kantor Gubernur di ibukota Distrik Militer Korsika!
Tindakan ini secara resmi menandai penggabungan total Distrik Militer Korsika!
Berkat kemenangan ini, nama Mannings dan Pasukan Salju Merah langsung menggema di seluruh Benua! Wilayah kekuasaan dan populasi yang dikuasai Mannings langsung bertambah dua kali lipat! Ditambah perebutan logistik dan persediaan dalam jumlah besar!
Dia langsung mengontrol wilayah dan populasi setara dua county, serta merekrut 20.000 pasukan Corsica yang menyerah. Dengan kekuatan yang solid dan posisi strategis di utara Kekaisaran Bizantium, dia mengawasi ketat kesatuan-kesatuan militer di selatan!
Saat kabar ini tersebar, guncangan yang terjadi bukan hanya dirasakan oleh Char...
Pertemuan Meja Bundar Merah faksi warlord Bizantium pada dasarnya adalah kelompok yang mirip aliansi. Dalam perang saudara ini, hampir semua faksi warlord berada di kubu yang sama. Tak diragukan lagi, Distrik Militer Korsika juga bagian dari kubu pemberontak. Meski tidak mengerahkan banyak pasukan untuk mengepung Osgilia, sebagai anggota Meja Bundar Merah, mereka tetap memberikan dukungan logistik dan anggaran militer besar-besaran untuk pasukan sekutu pemberontak di garis depan, sekaligus mengibarkan bendera pemberontakan!
Menurut semangat perjanjian aliansi "Senasib Sepenanggungan" yang diterbitkan Meja Bundar Merah, salah satu sekutu mereka justru dimusnahkan oleh kekuatan asing yang mereka sendiri undang masuk... Seluruh hartanya ditelan bulat-bulat...
Fakta ini menimbulkan guncangan dan pengaruh multidimensi di dalam Aliansi Pemberontak Meja Bundar Merah.
Awalnya tujuan Aliansi Pemberontak memancing orang Odin ke selatan sangat sederhana: untuk menangani tiga korps reguler pusat yang setia kepada keluarga kerajaan di utara Kekaisaran - Divisi Keenam, Korps Ketujuh, dan ancaman besar Korps Rodria! Dengan menggunakan pasukan Odin untuk menahan ketiga pasukan resmi yang loyal kepada keluarga kerajaan ini, barulah pemberontak bisa mengerahkan pasukan besar-besaran untuk mengepung Osgilia tanpa khawatir ancaman pasukan faksi pro-kerajaan di belakang garis belakang mereka.
Bisa dikatakan tujuan strategis ini pada dasarnya tercapai: Pasukan Salju Merah menghabisi Korps Ketujuh, sementara Pasukan Bendera Hitam Hasting menyelesaikan Divisi Keenam. Hanya Korps Rodria yang meninggalkan markas dan melakukan serbuan ribuan li untuk membantu Kota Kekaisaran.
Namun setidaknya, pemberontak bisa melanjutkan pengepungan Osgilia dengan menambah pasukan tanpa kekhawatiran akan ancaman dari belakang.
Berdasarkan penilaian Meja Bundar Merah, kesepakatan dengan orang Odin seharusnya memuaskan keserakahan mereka dengan tiga atau empat county di utara. Lagipula barbar Odin yang tak paham strategi politik akan membutuhkan waktu lama untuk mengkonsolidasi wilayah seluas itu. Bahkan beberapa anggota pemberontak berpikir: gulingkan dulu keluarga kerajaan, nanti ada kesempatan mengusir kembali orang Odin yang bodoh itu.
Masalahnya... situasi sekarang jauh melampaui dugaan Meja Bundar Merah!
Mannings, siluman itu, berani menyerang sekutu mereka sendiri?! Tindakan ini sama saja dengan merobek habis perjanjian rahasia antara orang Odin dan Meja Bundar Merah! Ini adalah pengkhianatan!
Yang lebih mengkhawatirkan, jika Odin berani menelan Distrik Militer Korsika... Setelah berkhianat, apa lagi yang akan dilakukan Mannings? Setelah mendapat Distrik Militer Korsika, apakah si rakus ini akan mengincar markas belakang distrik militer pemberontak lainnya?!
Bahkan jika Mannings berhenti... Tiga pasukan Odin yang menyerbu ke selatan! Bagaimana dengan Pasukan Bendera Hitam Hasting di garis barat dan pasukan kerajaan Odin? Apakah mereka akan "terinspirasi" oleh tindakan Mannings untuk mengangkat pisau pembantaian...
Saat ini banyak anggota Aliansi Pemberontak yang mengerahkan pasukan elit ke Osgilia. Meski kekuatan di markas tidak bisa disebut lemah... Tapi ingat, pasukan Korsika yang SEMUA berada di markas justru dihancurkan sekaligus oleh Mannings!
Aliansi Pemberontak, ketika menerima kabar mengejutkan ini, tiba-tiba terjebak dalam keheningan yang aneh! Mereka sama sekali tidak bisa memberikan reaksi apa pun!
Hanya orang yang memiliki indra penciuman tajam yang paham: Bukan mereka tidak bereaksi, tapi menghadapi perubahan drastis ini, internal aliansi sudah kacau seperti panci rebusan akibat pertengkaran!
Di dalam Meja Bundar Merah, masalah mengenai cara menghadapi pekerjaan kali ini telah terpecah menjadi setidaknya tiga posisi berbeda.
Beberapa kesatuan militer yang dipimpin Gubernur Armenia Hughes, karena wilayah kekuasaan dan sarang mereka tidak berada di Utara dan tidak terancam oleh orang Odin, dengan keras mengusulkan untuk melanjutkan Pengepungan Osgilia. Bahkan mereka menganggap bisa sementara mengambil strategi mengulur waktu dan toleransi terhadap orang Odin.
Sementara sekelompok anggota yang dipimpin Ketua Upacara Meja Bundar Merah Salvador, demi mempertahankan martabat Aliansi Meja Bundar Merah, bersikeras memberikan respon keras dan tegas terhadap pengkhianatan orang Odin ini! Jika menunjukkan kelemahan di saat seperti ini, dikhawatirkan orang Odin akan semakin diberi hati minta jantung. Ke depan, kelompok ini mungkin akan semakin rakus mengulur cakar ke daerah lain. Dari perspektif jangka panjang, begitu keluarga kerajaan Bizantium digulingkan dan faksi baru berdiri, berbagai kesatuan militer akan berubah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang tetap harus bersatu dalam aliansi melawan orang Odin. Sangat tidak boleh terlihat terlalu lemah dan mudah ditaklukkan di momen krusial seperti sekarang.
Sedangkan posisi ketiga, adalah mereka yang sarangnya berada tidak jauh di utara, langsung terancam oleh serangan pasukan Odin. Para anggota pemberontak ini mulai goyah, bahkan banyak yang menganggap harus menarik pasukannya kembali ke sarang untuk melindungi diri. Fondasi mereka semua berada di sarang, jika sarang mereka dalam bahaya, maka keluarga, harta, dan pasukan di garis depan yang berada di wilayah kekuasaan militer, dikhawatirkan semangat pasukan akan segera hancur - sebenarnya tanpa perlu menunggu saat itu, sekarang setelah pasukan Odin merebut Distrik Militer Korsika, keributan dengan berbagai tingkat telah muncul di pasukan pemberontak distrik militer sekitar.
Tiga pihak ini terus-menerus berdebat selama dua hari penuh tanpa bisa mencapai kesepakatan.
Akhirnya, pada hari ketiga setelah menerima kabar, Meja Bundar Merah mengeluarkan solusi yang dipaksakan untuk diterima mayoritas - atau lebih tepatnya, solusi yang tidak pantas disebut sebagai solusi...
Protes!
Atau lebih tepatnya, ini adalah upaya untuk menguji reaksi dan rencana selanjutnya pasukan Odin saat ini.
Salvador, Gubernur Hughes, dan para gubernur distrik militer lainnya bersama-sama menandatangani surat protes resmi Meja Bundar Merah terhadap Kekaisaran Odin, kemudian melalui saluran darurat rahasia, mengirimkan dokumen setingkat surat negara ini ke dalam wilayah Kekaisaran Odin melalui formasi teleportasi sihir darurat, sehingga dokumen tersebut segera sampai ke tangan pihak Odin.
Pada surat protes ini, anggota Meja Bundar Merah bersama-sama menandatangani protes kolektif terhadap tindakan khianat yang dilakukan oleh komandan Pasukan Salju Merah Kekaisaran Odin, Mannings. Mereka menyatakan tindakan ini telah merusak hubungan kerja sama persahabatan yang telah lama terjalin antara Meja Bundar Merah dengan Kekaisaran Odin, melukai persahabatan yang susah payah dibangun, serta merugikan kepentingan anggota Meja Bundar Merah! Demi kepentingan jangka panjang, Meja Bundar Merah menuntut Kekaisaran Odin untuk segera menghentikan perilaku merusak aliansi ini di garis depan oleh Pasukan Salju Merah, mengembalikan wilayah Distrik Militer Korsika yang diduduki, membebaskan tawanan perang, dan secara khusus menuntut pelepasan tanpa syarat Gubernur Korsika yang ditawan.
Dokumen setingkat surat negara ini setelah dikirim ke Kekaisaran Odin, dikabarkan segera muncul di sebuah aula batu yang dingin dan luas di dalam istana kekaisaran Odin.
Ini adalah aula batu berukuran seratus langkah lebar dan seratus langkah panjang, dengan kapasitas yang mampu menampung lebih dari seribu orang di ruang luasnya.
Gaya arsitektur kekar Kekaisaran Odin terpampang jelas di sini. Dinding-dindingnya tanpa hiasan mewah, hanya batu raksasa yang dipotong persegi dengan warna aslinya yang hitam legam! Tampak kokoh dan keras bagai besi!
Pada jendela-jendela raksasa setinggi beberapa meter, tergantung tirai merah raksasa... Terbuat dari bahan kulit binatang yang diwarnai merah.
“Tirai jendela merah, dinding hitam, campuran warna seperti ini memberikan kesan yang sangat kejam dan berdarah!”
Di dinding tergantung berbagai senjata berat: palu raksasa, palu bermata, palu rantai, pedang besar, kapak berat……
Di tengah rumah besar ini, di atas meja besi cor murni, sebuah "surat negara" tergeletak diam dalam nampan kayu, namun sudah tercabik-cabik menjadi gulungan!
Di tengah ruangan, sosok tinggi gagah berdiri tegak. Kedua bahunya yang lebar seolah mampu menopang puncak gunung. Dari belakang, seluruh tubuhnya membentuk segitiga terbalik yang menakjubkan, dengan garis proporsional yang menyatu sempurna dengan kekuatan!
Sebuah telapak tangan kekuatan perlahan meletakkan pedang bermata lebar di atas meja, lalu dengan lembut mengusap bekas keringat basah di gagang pedang.
“Hmph... Mannings itu benar-benar berani. Tak kusangka dia berani mengambil keputusan nekat, berkonfrontasi dengan para pemberontak Bizantium tanpa seizinku.”
Suara dingin bergema di aula besar, seolah berbicara sendiri.
Suara itu terdengar seperti logam beku: berat, dingin, keras! Meski hanya gumaman, gelombang kekuatan dalam suaranya menggetarkan senjata-senjata di dinding hingga berdengung.
“……Awalnya aku masih berniat memarahi Manning atas tindakan semena-menanya, tapi melihat reaksi orang Bizantium yang justru seperti ini... Maka bukan hanya aku tidak bisa menghukum Manning, malah harus memberinya hadiah besar.”
……
※※※
Pertemuan Meja Bundar Merah yang penuh kegelisahan akhirnya mendapatkan jawaban dari pihak Kekaisaran Odin.
Yang mengejutkan, jawaban tersebut ternyata merupakan surat balasan tulisan tangan Sang Kaisar Suci Odin sendiri—penguasa tertinggi Kekaisaran Odin yang diakui sebagai prajurit terkuat pertama umat manusia!
Namun ketika Salvador dan para pemimpin Aliansi Pemberontak seperti Gubernur Hughes membuka surat balasan Sang Kaisar Suci ini, semua orang terbelalak.
Pasalnya surat balasan ini hanyalah pengembalian surat protes kenegaraan mereka sebelumnya, dengan tambahan satu kalimat jawaban di bagian bawah yang ditulis oleh Sang Penguasa Legendaris Odin.
“Banyak omong! Jika ingin tanah, bawa pasukanmu sendiri dan rebutlah!”
Para pemimpin pemberontak: “……”
……
※※※
“Manning ini... Sepertinya kita semua meremehkannya.”
Di ruang rapat kediaman kepala kota Danzeer, hampir semua tokoh inti di bawah komando Char telah berkumpul. Yang berdiri di depan para hadirin sedang berbicara dengan lancar adalah seorang pemuda kurus berwajah pucat nan anggun—Rhinehardt.
“……” Rhinehardt menundukkan alisnya, bergumam berat: “Sebelumnya kami semua mengira dia mungkin tidak berani benar-benar melakukan pekerjaan sekejam ini, bagaimanapun invasi orang Odin kali ini, kami semua bisa menilai bahwa mereka pasti bekerja sama dengan pemberontak. Tapi Mannings baru saja mengukuhkan posisi sudah berani menelan Korsika... Padahal tangan pemberontak masih memegang ratusan ribu pasukan. Awalnya kami semua mengira, pertikaian antara Pasukan Salju Merah dan pasukan Korsika mungkin akan berakhir di bawah mediasi kedua pihak, paling-paling orang Korsika menderita beberapa kerugian... Tapi Mannings justru berani bertindak sekejam ini, satu pisau ini sama saja langsung menusuk titik vital pinggang Aliansi Pemberontak!”
“……Yang ini, saya justru merasa Mannings ini mungkin terlalu ceroboh.”
Yang menyatakan pandangan berbeda adalah Philip.
Sejak benar-benar dijadikan orang kepercayaan oleh Char, keyakinan Philip semakin bertambah, perlahan mulai berani menunjukkan diri lebih banyak dalam tim inti ini.
Ia menatap Rhinehardt sambil mengerutkan kening: “Saya justru merasa ini kesalahan taktis Mannings. Meskipun dia mendapatkan tanah, populasi, dan pasukan yang menyerah dari Distrik Militer Korsika, tapi... pihak pemberontak tidak akan tinggal diam. Bahkan demi mempertahankan persatuan aliansi internal mereka, mereka harus turun tangan. Begitu Aliansi Pemberontak mengerahkan pasukan untuk menangani Mannings, tentara Odin yang jauh dari daratan itu... khawatirnya...”
“Rhinehardt melirik Philip: 'Aku akui apa yang kau katakan masuk akal, tapi... Jika kau berpikir seperti ini, bahkan di dalam Aliansi Pemberontak pun selalu berpikir demikian! Jadi karena merasa punya keunggulan ini, mereka tak pernah benar-benar khawatir orang Odin berani berkhianat! Saat sebelumnya terjadi gesekan bahkan perkelahian antara Mannings dan orang Corsica, Aliansi Pemberontak hanya mengirim mediator. Mereka sama sekali tak menyangka Mannings benar-benar berani membasmi satu kesatuan militer! Karena itulah... aku bilang Mannings itu, kita meremehkannya! Semua orang mengira dia tak berani, tapi justru dia melakukannya - ini momentum terbaik, sebelum ada yang turun tangan mencegah, langsung menelan seluruh wilayah kekuasaan Korsika sekaligus!'"
"Tapi jika sekarang Aliansi Pemberontak mengerahkan pasukan..."
"Aliansi Pemberontak PASTI takkan mengirim pasukan!" Rhinehardt memotong ucapan Philip dengan tegas seperti memenggal paku dan memotong besi, nada suaranya penuh kekuatan bak benturan logam.
Jenderal muda ini menunjukkan keteguhan di wajahnya, namun di balik alisnya tersembunyi kecemasan mendalam. Ia memalingkan pandangan, sorot mata tajamnya menatap Char: "Tuan, tiba-tiba aku khawatir dengan hal yang jauh lebih penting!"
Menarik napas dalam-dalam, nada suara Rhinehardt penuh dengan keseriusan dan kegentingan yang tak terbantahkan.
“Aku khawatir, tindakan semena-mena Mannings ini akan tiba-tiba membangkitkan ambisi seluruh Kekaisaran Odin dari penguasa hingga rakyat!” Sorot matanya dipenuhi kegelisahan: “Sebelum ini, baik Aliansi Pemberontak maupun Kekaisaran Odin, bahkan kami semua di sini, di dalam hati semua memiliki pikiran yang sama: ekspedisi ke selatan orang Odin kali ini hanyalah upaya mengambil keuntungan dari konflik internal kami, paling-paling mereka hanya akan merebut beberapa county beserta tanah dan populasi. Benar kan? Aku yakin bukan hanya pemberontak yang berpikir demikian, orang Odin sendiri pun berpikir begitu, bahkan para hadirin di sini, sepanjang waktu pasti juga berpikir seperti itu!”
Di sini, Rhinehardt tiba-tiba meningkatkan suaranya dan berteriak: "Sebenarnya kita semua salah! Tindakan Mannings kali ini adalah sebuah sinyal! Bahkan sinyal kuat yang telah membangunkan seluruh Kekaisaran Odin! Apakah Tuan-tuan pernah memikirkan makna di balik sinyal ini? Sebenarnya... orang Odin dan kita semua salah! Kita semua meremehkan krisis kali ini! Faktanya, orang Odin sepenuhnya mampu mendapatkan lebih banyak dalam kesempatan ini! Krisis yang melanda Kekaisaran kita jauh lebih dalam dan berat daripada yang terlihat oleh mata! Orang Odin... Jika mereka berani mengambil risiko dan mengerahkan kekuatan, mereka bahkan mungkin menggunakan kesempatan ini untuk menghancurkan Kekaisaran kita sepenuhnya! Bukan hanya sekadar menduduki beberapa county dengan keuntungan kecil! Ya, jika mereka berani bertaruh, mengambil risiko, dan mengerahkan segalanya... Coba pikirkan baik-baik, kita benar-benar memiliki kemungkinan kehancuran negara bahkan kepunahan bangsa! Dan Mannings... Aku curiga apakah pria ini juga melihat hal ini, sehingga dia berani melakukan gerakan sebesar ini! Tindakannya kali ini kemungkinan besar akan membangunkan ambisi di dalam negeri Odin! Terutama... Sang Kaisar yang dijuluki nomor satu di Benua itu!"
