Setelah mengerti niat tersembunyi lawannya, bagaimana mungkin si kampungan ini tidak memanfaatkan kesempatan untuk meminta imbalan besar dengan mengajukan syarat-syarat?
“Ini... Nyonya Gubernur.” Xia Ya mengusap dagunya, baru hendak tersenyum lebar, lawannya segera tersipu manis: “Marsekal Besar, panggil saja saya Monica. Belum lagi setelah Kesatuan Militer Bestar menyerah, apakah gelar Gubernur Distrik Militer ini akan terus dipertahankan... Bapak terus memanggil saya Nyonya, berarti Bapak tidak menganggap saya sebagai teman.”
Xia Ya terkejut, dalam hati berpikir 'Aku benar-benar tidak menganggapmu sebagai teman... Kalau sudah jadi teman, bagaimana bisa memulai pemerasan?' Setelah berpikir sejenak, Xia Ya melanjutkan dengan tertawa: “Baiklah... Monica. Soal proposalmu sebenarnya tidak ada masalah, tapi seperti yang kau lihat, pasukan kami baru saja merebut County Siltan, kekacauan besar ini harus diatur, pasukan saya juga tegang, ditambah daerah ini sudah setengah tahun diinjak-injak orang Odin, di mana-mana reruntuhan. Pasukan kami juga baru melalui pertempuran besar, prajurit lelah, persenjataan kurang. Sekarang suruh saya mengerahkan pasukan lagi, mungkin saya benar-benar tidak punya cukup kekuatan... Pasukan kavaleri saya sedikit, kalau semua dikirim ke Osgilia, tugas menjaga daerah dan mempertahankan daratan pasti akan terlalu berat...”
Dengan kecerdasan Nyonya Gubernur ini, mana mungkin tidak mengerti maksud Xia Ya yang sedang meminta harga tinggi? Melihat Xia Ya justru bermain drama, Nyonya Gubernur tidak bisa menahan rasa kesal di hatinya.
Kau duluan bertindak, Distrik Militer Korsika kau ambil juga sudah, aku tidak setengah kata pun berniat merebut. Sebagai kepala Kesatuan Militer Bestar, aku datang ke sini menemui kau, sudah menunjukkan itikad baik sepenuh hati! Lagipula biaya gabungan pasukan kali ini semuanya ditanggung pihak Bestar! Pergi ke Osgilia membela Raja, sebagai anak buah langsung Adrik, tentu kau Char yang dapat jasa besar membela Raja! Urusan bagus begini, kau masih rakus tak puas...
Namun kemarahan dalam hati hanya kilasan sesaat. Nyonya Gubernur adalah orang pintar, dia sangat paham situasi sekarang ini, dialah yang memohon pada orang... Siapa suruh pihaknya memegang "legitimasi hukum", sementara dirinya cuma "pemberontak"?
Momentum besar kali ini, Kekaisaran Bizantium pasti akan bangkit kembali, pemberontak runtuh berantakan. Jika ingin secepatnya memilih kubu, masuk kembali ke barisan Kekaisaran, terpaksa harus bergantung pada si kampungan ini.
Nyonya Gubernur menahan amarah di hati, senyuman di wajah semakin "akur", dengan perlahan berkata: "Kalau begitu masalah Marsekal Besar, jika pihak Bestar kami bersedia membantu sedikit..."
“County Siltan saat ini sedang dalam masa pemulihan pasca mengusir penjajah. Saya baru saja akan memerintahkan penataan daerah. Hal terpenting saat ini adalah memulihkan produksi lokal. Musim dingin hampir berakhir, pengolahan lahan di musim semi nanti sangat menentukan panen tahun depan. Pasukan saya harus sementara waktu bertugas di lahan pertanian. Personalia dan sumber daya kami sangat terbatas...”
Char masih menunjukkan ekspresi keberatan.
Nyonya Gubernur menarik napas dalam, menatap mata Char: "Seratus ribu kati bahan pangan, 300 bagal, semoga bisa sedikit mengisi kekurangan SDM dan sumber daya Yang Mulia?" Setelah jeda, Nyonya Gubernur akhirnya tak tahan: "Setelah ke Osgilia, jasa utama membela Raja tentu menjadi milik Yang Mulia Marsekal! Kesatuan Militer Bestar kami hanya pendukung. Dengan hubungan baik Anda dan Jenderal Adrik, serta kepercayaan keluarga kerajaan kekaisaran, Marsekal Char, Anda pasti akan diandalkan kekaisaran. Baik sebagai penguasa daerah maupun bangsawan tinggi, semuanya mudah diraih..."
Char tetap menunjukkan sikap penuh kesetiaan ksatria, serius menjawab: "Urusan negara lebih penting daripada kepentingan pribadi! Kekuasaan daerah atau gelar kebangsawanan, di mata saya hanyalah seperti Apa? Awan yang melayang. Rakyat dan tanah ini berada di bawah perlindunganku, mana mungkin aku meninggalkan mereka demi keuntungan pribadi dan pergi ke ibu kota meminta hadiah..."
Nyonya Gubernur hampir memuntahkan darah dalam hati, senyuman di wajahnya juga membeku sejenak sebelum akhirnya mendengus pelan. Wajahnya memucat, sambil mengataskan gigi dengan keras berkata: "150.000 kati bahan pangan, 500 ekor bagal! Yang Mulia, Kesatuan Militer Bestar kami bukan daerah penghasil pangan, bahkan kebutuhan pangan kami sendiri pun tak bisa mencukupi. Ini sudah merupakan cadangan terakhir pasukan kami!"
Char menghela napas, dengan ekspresi keberatan: "Monica! Kau menganggap aku sebagai manusia macam apa! Ini bukan masalah harta benda, melainkan..."
Nyonya Gubernur akhirnya murka!
Prak! Perempuan itu menampar meja sambil berdiri, melototi Char dan berteriak: "Cukup! Marsekal Besar, langsung saja sebutkan syarat-syaratmu!"
Char menatap perempuan itu sambil mengangkat kepala, menyadari lawannya benar-benar marah barulah ia berhenti berkelakar. Ia mengedipkan mata sambil tersenyum tipis: "300.000 kati bahan pangan, ditambah 20.000 kati benih! Untuk bagal, sejak musim semi nanti kami kekurangan tenaga kerja pertanian, paling tidak butuh 1.000 ekor bagal untuk mengolah lahan."
Nyonya Gubernur menyipitkan mata menatap Char, bola matanya seakan mengeluarkan api. Akhirnya ia menarik napas dalam-dalam: "300.000 kati bahan pangan sama sekali tidak mungkin! Paling banyak 200.000 kati bahan pangan! Benih 10.000 kati! Bagal maksimal 800 ekor!"
Melihat Char masih ingin berbicara, wajah Nyonya Gubernur menjadi suram: "Ini batas bawahku! Jika Tuan masih merasa kurang puas, Kesatuan Militer Bestar pun tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya akan berbalik pulang, menata ulang pasukan, sampai jumpa di hari esok!"
Char menghitung dalam hati, lalu tertawa terbahak: "Oke!"
※※※
Setelah persyaratan besar disepakati, detail masalah secara alami diserahkan pada bawahan untuk dirundingkan. Char segera menunjukkan sikap tuan rumah yang antusias, memberikan keramahan mewah kepada rombongan utusan Nyonya Gubernur.
Namun Nyonya Gubernur yang gelisah sama sekali tak berminat menerima jamuan. Hanya karena tahu Char juga butuh waktu untuk menyiapkan pasukan, ia memaksakan kesabaran dan tinggal beberapa hari lagi di kota baru ini.
Dalam beberapa hari ini, Char telah memindahkan sebagian personel dari County Moore.
Pasukan taklukkan yang sebelumnya menyerah telah diorganisir menjadi "Korps Pengawal Ketiga Wilayah Utara" di bawah komandonya. Dengan seluruh County Siltan yang telah menyerah, lebih dari 20.000 pasukan taklukkan berhasil diintegrasikan. Char memerintahkan Green untuk bertanggung jawab atas reorganisasi dan seleksi personel. Setelah memilih pasukan, 10.000 prajurit terbaik dipertahankan sementara sisanya dipensiunkan dan dijadikan petani.
Setelah lebih dari setahun tahun dihancurkan oleh orang Odin, populasi County Siltan menyusut drastis. 10.000 lebih mantan prajurit ini akan sangat membantu memulihkan tenaga pertanian.
Korps Ketiga ini dipercayakan pada Sogel. Jabatan "Jenderal Komando Korps Ketiga" milik Sogel akhirnya menjadi nyata, bukan sekadar gelar kosong lagi.
Char menerapkan prinsip "Percayai orang yang dipakai" dengan menghapus status distrik militer Korsika menjadi County Korsika. Administrator County sementara langsung ditunjuk kepada Sogel, mantan jenderal musuh yang kini memegang kendali penuh atas militer dan administrasi Korsika. Langkah ini awalnya menimbulkan keraguan di antara anak buahnya, mengingat Sogel bukan bagian dari inner circle Char sejak awal, melainkan mantan perwira Korsika. Mengembalikan pasukan taklukkan Korsika ke tanah air mereka dengan Sogel sebagai pemimpin, dikhawatirkan akan memicu pemberontakan...
Char sama sekali tidak khawatir. Pertama, ia percaya pada integritas Sogel dan tahu sang jenderal tidak punya ambisi pribadi. Kedua, ia menyisipkan "pasir" ke dalam "Divisi Ketiga" dengan memindahkan ratusan veteran dari First Army Corps-nya untuk menjabat sebagai perwira menengah-bawahan. Langkah reorganisasi standar ini justru disambut positif Sogel yang bahkan meminta 1.000 kavaleri Char ditempatkan di Korsika sebagai bukti loyalitas. Char justru menolak permintaan ini.
Pemilihan Administrator County Syltan membuat Char berpikir keras. Meski punya banyak perwira, sedikit yang kompeten dalam administrasi wilayah. Dengan jeda sementara perang, prioritas utama adalah memulihkan produktivitas daerah penghasil pangan ini. Penunjukan Administrator County menjadi posisi krusial.
Setelah lama berpikir, Xia Ya menemukan kelemahan dalam kelompok kecilnya: terlalu banyak jenderal dan sedikit pejabat sipil. Para jenderal ini ahli dalam pertempuran, tapi memimpin daerah, mengelola pemerintahan, atau mengatur produksi membuat orang-orang kasar ini mengerutkan kening.
Satu-satunya talenta serba bisa yang ada, setelah dihitung-hitung, hanya Anjing Gila Green seorang.
Masalah besar ini justru diselesaikan Green dengan merekomendasikan seseorang kepada Xia Ya.
※※※
"Kevin?"
Xia Ya terdiam sejenak, lalu segera tersadar. Kevin yang dimaksud bukan saudara seperjuangannya yang telah gugur di pasukan Rodria dulu, melainkan pemuda yang pernah dibawanya pulang suatu kali saat bepergian.
Ingat, pemuda ini belakangan bergabung di bawah komando Cato ke dalam sistem logistik. Saat memilih Administrator County untuk Syltan, tak disangka Green merekomendasikan orang ini.
Green menatap Char, perlahan berkata: "Dalam ekspedisi kali ini, Kevin adalah petugas logistik pasukan kita. Orang ini berani dan teliti, urusan pekerjaan pun cukup matang! Dan...kudengar dia dulunya anak pejabat, cukup paham urusan pemerintahan daerah, karakternya sangat kuat dan stabil. Yang paling penting, kesetiaannya tak perlu diragukan."
Hingga kini Green masih ingat, di saat situasi perang paling genting, Kevin ini justru mengusulkan kepala sendiri untuk menenangkan semangat pasukan. Loyalitas orang seperti ini kepada Char sudah pasti tak perlu dicurigai.
“Yang terpenting, setelah Kevin bekerja di sistem logistik selama beberapa waktu, dia sudah memiliki dasar yang cukup baik dalam perencanaan logistik dan keuangan. Di bidang administrasi, dia sendiri berasal dari keluarga kasim, sehingga latar belakang budayanya jauh lebih unggul dibandingkan orang-orang kasar di pasukan. Kandidat ini bisa dibilang sangat cocok.”
“Satu-satunya kekurangan adalah pengalamannya.” Green menghela napas: “Anak ini terlalu muda, baru masuk dinas kurang dari setengah tahun. Tiba-tiba dipromosikan ke posisi Administrator County, kemungkinan besar akan ada yang tidak tunduk di antara bawahannya.”
Ini memang sebuah masalah.
Di pasukan selalu mengutamakan senioritas dan latar belakang. Kevin kurang dalam kedua hal ini - bukan berasal dari lingkungan militer dan pengalamannya terlalu dangkal.
Selain itu, setelah pertempuran besar baru saja usai, para jenderal sedang menanti-nanti 'penghargaan berdasarkan jasa'. Di saat seperti ini, dengan banyak posisi tinggi di County Siltan yang kosong, jika langsung diberikan ke pemuda tak mencolok, pasti akan timbul kekecewaan di antara perwira yang telah berjasa.
Meskipun Sogel juga termasuk "pendatang baru" di bawah Char, namun usia dan riwayat hidupnya jelas. Dia membantu Char menarik 20.000 tentara yang menyerah, dan paling memahami wilayah Korsika. Jadi ketika ditunjuk memimpin Korsika, orang lain tak bisa protes.
Tapi Kevin ini agak kurang.
Masalah rumit ini ternyata tidak menghentikan Char.
Si kampungan hanya berpikir sejenak, lalu tertawa: "Ini sederhana. Karena dia terlalu muda untuk menjabat sebagai Administrator County, mari kita cari orang yang cukup dihormati untuk posisi ini."
Dia memandang Green: "Posisi Administrator County Syltan, kau yang ambil. Dengan statusmu sebagai Jenderal Divisi Kedua, kau akan merangkap jabatan Administrator County Syltan. Aku tahu bebanmu sudah terlalu berat, urusan Syltan juga tidak harus kau tangani langsung. Cukup gunakan kewibawaanmu sebagai Green senior untuk mencantumkan namamu sebagai Administrator County. Kevin ini akan dipindahkan ke bawahmu sebagai Ajudan Utama kantor Administrator County, bertugas atas nama ajudan pertama untuk menjalankan tugas Administrator County. Secara resmi, Green-lah Administrator County, tapi urusan administratif aktual biarlah dia yang mengerjakannya."
Ini memang sebuah solusi. Green tersenyum kecil dan tidak membahas masalah ini lagi.
Setelah hening sejenak, Green perlahan berkata: "Untuk wilayah Bestar, apakah Anda benar-benar bertekad mengirim pasukan ke selatan ke Kota Kekaisaran untuk membela Raja?"
Char tersenyum: "Ini bisa disebut kejutan tak terduga. Awalnya kita bertarung mati-matian merebut Pasukan Salju Merah hanya untuk berjaga-jaga jika Osgilia runtuh, agar kita punya kemampuan bertahan... Tapi sekarang situasi justru membaik. Karena itu, kita HARUS menyelamatkan Kota Kekaisaran! Paling tidak... kita harus menunjukkan sikap! Jangan lupa, kita juga butuh legitimasi hukum."
Keduanya saling memandang, sama-sama menyadari dalam hati bahwa gelar "Menteri Komando Wilayah Utara" di kepala Char hanyalah sebutan diri sendiri.
"Perjalanan ke Selatan harus segera dilaksanakan." Char tegas seperti memenggal paku: "Lebih cepat lebih baik! Dan... untuk ekspedisi ke Selatan ini, mengirim orang lain tidak akan berhasil. Aku harus memimpin pasukan sendiri pergi ke sana."
Logika ini juga dipahami Green.
Char memang harus pergi sendiri kali ini.
Berangkat ke Kota Kekaisaran untuk membela Raja hanyalah alasan formal. Yang paling krusial adalah Char harus menjalin kontak dengan faksi Jenderal Adrik, lalu melalui Jenderal Adrik, membuat pihak Istana Kekaisaran memahami situasi Utara saat ini. Prioritas utama adalah mendapatkan "jabatan resmi" yang diakui!
Setelah Kota Kekaisaran terbebas dari pengepungan, langkah berikutnya adalah merebut kembali wilayah yang hilang dan memulihkan perintah administratif. Jika pihak Istana mengetahui "Menteri Komando Wilayah Utara" julukan diri sendiri ini, dikhawatirkan akan disalahpahami sebagai rencana pemberontakan. Tanpa jabatan legal yang resmi, kekacauan internal mungkin akan terjadi terlebih dahulu.
“Tidak salah, pekerjaan ini harus kamu sendiri yang memimpin pasukan pergi sekali.” Green mengangguk: “Kamu pergi ke Kota Kekaisaran, harus lebih dulu menghubungi Adrik. Dengan bantuannya, meminta jabatan akan sangat santai.” Saat mengatakan ini, Green pura-pura santai sambil tertawa: “Kali ini kamu memiliki puluhan ribu pasukan tangguh, menguasai tanah tiga county, plus reputasi menghancurkan Pasukan Salju Merah. Pasukan kuat dan kuda perkasa, kekuatan sangat besar. Dalam situasi seperti ini, selama Kaisar tidak gila, Kota Kekaisaran pasti akan berusaha mendekatimu dengan strategi halus untuk menundukkanmu. Pertanyaan ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Satu-satunya keraguan adalah keluarga kerajaan selalu fokus pada taktik menyeimbangkan kekuatan. Meski kekuatanmu besar dan mereka terpaksa mendekatimu, tapi tidak akan benar-benar membiarkanmu hidup terlalu nyaman! Setelah perang saudara ini, kini kuanggap pihak Kota Kekaisaran paling takut pada warlord yang terpecah! Meski memberi kamu legitimasi, pasti akan mencari cara untuk membatasimu. Nanti, pasti akan menyelipkan 'pasir' ke dalamnya.”
Keduanya saling memandang, dalam hati sama-sama menyimpan ucapan yang tak terungkapkan.
Sebenarnya melihat situasi Xia Ya saat ini, menyebutnya sebagai "warlord separatis" benar-benar bukan tuduhan palsu!
Satu-satunya pembeda adalah Xia Ya sudah memiliki realitas memisahkan diri, tapi masih harus dilihat apakah dia punya niat untuk melakukannya!
Topik ini terlalu sensitif. Green tidak mau membahas detail, Xia Ya juga enggan memperpanjang. Keduanya hanya saling memandang, lalu segera mengalihkan pandangan.
Setelah membahas beberapa urusan rekonstruksi County Siltan dan persiapan pra-pengerahan pasukan, Green pun berpamit pergi.
Dalam dua hari, Char telah mempersiapkan semuanya dengan baik dan segera mengerahkan pasukan!
Resimen Kavaleri Independen pimpinan Sharba yang berjumlah 4.000 pasukan berkuda, Char hanya membawa satu regu bendera dengan formasi 2.000 pasukan berkuda, ditambah pasukan berkuda elit "senjata rahasia"-nya sendiri. Total sekitar 2.500 pasukan berkuda dibentuk menjadi pasukan ekspedisi ke selatan, berangkat dari Kota Baru dan bergerak ke selatan.
Lima ratus pasukan berkuda elit ini telah menunjukkan jasa perang gemilang dalam perang melawan Pasukan Salju Merah: menyergap Kota Baru, menghabisi Morka, lalu bergerak ke utara untuk menghadang pasukan besar kavaleri Pasukan Salju Merah dan memenangkan pertempuran! Bisa dikatakan, sebagian besar kontribusi dalam menghancurkan Pasukan Salju Merah berasal dari ratusan pasukan berkuda elit ini!
Char tidak memasukkan ratusan pasukan berkuda elit ini ke dalam resimen kavaleri Sharba, melainkan membentuknya menjadi unit terpisah sebagai resimen pengawal pribadinya, memberi nama "Batalyon Kavaleri Kuat" untuk pasukan berkuda yang luar biasa garang ini.
Penggunaan karakter "Kuat" () ini memang disengaja oleh Char. Dalam pandangannya, tokoh Top-Tier di dunia ini menyandang gelar "Yang Kuat", sementara pasukan kavalerinya adalah "Yang Kuat" di antara pasukan berkuda, layak disebut "Kavaleri Kuat".
Sekitar 2.500 pasukan berkuda bergerak ke selatan, ditemani oleh sosok Nyonya Gubernur yang cantik memesona.
Pasukan bergerak dari kota baru ke selatan menuju Kesatuan Militer Bestar. Perjalanan panjang pasukan berkuda tentu sangat melelahkan, namun Nyonya Gubernur ini sama sekali tidak mengeluh, terus mengikuti perjalanan pasukan berkuda tanpa bersuara.
Setelah berjalan tiga hari tiga malam dengan kecepatan tinggi, pasukan berhasil melewati perbatasan County Siltan dan memasuki wilayah kekuasaan Kesatuan Militer Bestar, akhirnya tiba di kota militer penting Hask yang dikendalikan oleh Bestar.
Sebelum pergi ke utara menemui Char, Nyonya Gubernur telah memobilisasi pasukannya di Kota Hask. Ketika pasukan Char tiba, pihak Bestar sudah menyiapkan segalanya untuk ekspedisi militer. Logistik dan persenjataan semuanya lengkap.
Kesatuan Militer Bestar kali ini mengerahkan tujuh ribu kavaleri pilihan.
Meskipun kekuatan militer Bestar termasuk tangguh dengan logistik memadai, kavaleri sebagai pasukan termahal di era senjata dingin mustahil dilengkapi dalam skala besar oleh satu kesatuan militer. Meski memiliki puluhan ribu pasukan, tujuh ribu kavaleri ini merupakan seluruh aset militer mereka.
Setelah pasukan berkuda Char tiba di Kota Hask dan melengkapi persediaan, mereka beristirahat selama satu hari di kota tersebut.
Kali ini ke Selatan, pasukan berkuda Char sebanyak dua ribu lima ratus, ditambah tujuh ribu pasukan berkuda dari Kesatuan Militer Bestar, total pasukan telah mencapai lebih dari sepuluh ribu. Secara resmi mengklaim "dua puluh ribu", sedangkan untuk pasukan gabungan sementara ini, semula menurut keinginan Nyonya Gubernur, ingin menggunakan bendera "Korps Wilayah Operasi Utara".
Namun Char menolak saran ini.
Ngaco... "Wilayah Operasi Utara" ini sejak awal hanyalah julukan sepihak yang dibuat-buat. Saat berada di Utara menggunakan bendera ini untuk mengontrol daerah masih bisa dimaklumi, tapi kalau sampai di Kota Kekaisaran, di bawah pengawasan langsung Kaisar masih berani menggunakan bendera palsu, itu sama saja dengan menampar wajah keluarga kerajaan secara terang-terangan!
Untuk ekspedisi ke Selatan kali ini, Char harus bertindak hati-hati, menunjukkan sikap rendah hati, baru ada harapan diterima oleh keluarga kerajaan. Bagaimana mungkin sejak awal langsung menyerang garis pertahanan mental rapuh mereka?
Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan: "Karena tujuan ke Selatan adalah untuk membela Raja, lebih baik kita sebut sebagai 'Pasukan Pelindung Negara'."
Saat Char mengucapkan keputusan ini, Nyonya Gubernur menatapnya dalam-dalam. Tatapan tajamnya seolah menangkap sesuatu yang tersembunyi. Meski merasa gelisah, Char memilih untuk tegas dan mengabaikan tatapan itu.
Nyonya Gubernur ini sangat blak-blakan dalam urusan pekerjaan. Pasukan Xia Ya baru saja tiba di Kota Hask, Nyonya Gubernur segera memerintahkan pengiriman pasukan transportasi dari dalam kota. Persediaan makanan, kereta-kuda, dan ternak yang dijanjikan untuk Xia Ya langsung diangkut ke utara menuju County Siltan untuk diserahkan.
Nyonya Gubernur bertindak gesit seperti lajang. Xia Ya pun tidak boleh terlalu pelit! Seluruh pasukan hanya beristirahat satu hari di Kota Hask sebelum segera bergerak ke selatan!
Sepuluh ribu kavaleri pilihan mengerek bendera besar "Pasukan Pelindung Negara". Xia Ya sebagai panglima utama memimpin pasukan yang penuh dengan perbekalan dan persenjataan. Pasukan kuat dengan kuda perkasa ini langsung menghadapkan arah ke Osgilia!
Yang paling mengejutkan Xia Ya adalah Nyonya Gubernur ini justru ikut serta dalam pasukan yang bergerak ke selatan!
Semula ekspedisi ke selatan untuk membela Raja ini, meski situasi besar di selatan saat ini sudah 70-80% pasti, diperkirakan tidak akan ada pertempuran besar. Tapi tetap saja ini adalah aktivitas militer - apa gunanya seorang perempuan ikut dalam pasukan? Lagi pula Nyonya Gubernur ini terlalu cerdik, membuat Xia Ya merasa khawatir memiliki wanita pintar tingkat dewa di sekelilingnya. Tapi mengingat kedua pihak sudah bersekutu, tidak pantas membantah keputusan ini.
Setelah berpikir sejenak, Char mencoba bertanya: "Anda ikut pasukan ke selatan, meninggalkan sarang tanpa pengawasan... Jangan lupa masih ada ketidakstabilan internal di pasukan Anda! Para menteri senior di bagian Anda, jika mereka mendukung Jenderal Liar saat Anda pergi berperang... Mungkin saat kembali, Anda tak punya pijakan lagi."
Nyonya Gubernur hanya tersenyum tipis, berkata datar: "Bukan masalah! Siluman Liar itu akan kubawa juga kali ini! Dengan pasukan besar di luar... Hmph, jika dia bersikap baik itu bagus. Kalau ada gerakan mencurigakan... Hmm, dalam perang, kematian satu dua orang itu biasa."
Char merasa bulu kuduknya berdiri mendengar ini.
Perempuan ini bicara santai dengan nada acuh, tapi kilatan tajam di matanya saat bicara jelas menunjukkan niat sebenarnya. Ungkapan "jika bersikap baik" hanyalah kedok. Rencana aslinya pasti ada di bagian akhir kalimat tadi!
Dalam perang, kematian beberapa orang adalah hal biasa!
Hehe! Perempuan ini ingin membuat Jenderal Liar "gugur di medan perang" selama ekspedisi kali ini...
