“Di dalam gua yang bergetar hebat ini, Char langsung terjatuh ke dalam lubang tanah, Darwin melarikan diri panik, sayangnya di radius ini masih tersisa seorang yang patut dikasihani.”
“Siapa?”
“Tentu saja Tuan Duoduo Luo sang Penyihir Besar Berjubah Putih.”
“Sang penyihir yang lemah hanya bisa bersandar sambil merintih kesakitan, yang tadinya sudah lemah dan setengah sadar, diguncang getaran dari bawah hingga sedikit tersadar. Saat melihat sekeliling, bayangan Tuan Char sudah menghilang, naga jelmaan Darwin pun kabur entah ke mana. Duoduo Luo langsung merasa geram.”
“Nenek! Katanya mau membawaku kabur bersama, si Tuan kampungan itu malah hilang! Apakah nyawa budak memang tak berharga?!”
“Sang penyihir malang hampir meneteskan air mata. Tepat saat itu, getaran dahsyat tiba-tiba berhenti. Gua ini kembali sunyi senyap, hanya terdengar suara kristal yang pecah berjatuhan dari dinding gua.”
“Kasihan! Benar-benar kasihan!!”
“Kasihan aku Tuan Duoduo Luo, bakat langka sejak lahir, pahlawan sejati, harus terkubur di lubang hitam tak bernyawa ini tanpa alasan jelas?”
“Duoduo Luo dilanda kesedihan mendalam, matanya memerah, dua tetes air mata berderai-derai jatuh ke tanah.”
Baru dua tetes air mata jatuh, tiba-tiba terdengar erangan sakit halus. Suara sialan yang terlalu familiar itu bergema: "Duoduo Luo, kau belum mati, Laozi juga masih hidup. Ngapain nangis begitu?"
Mengangkat kepala melihat, namun melihat di tengah gua itu, tangan dengan susah payah meraih tepi rekahan tanah, mencengkeram erat batu tebing, dan perlahan mengeluarkan kepala.
Meskipun wajahnya hangus terbakar sampai tak bisa dikenali, Duoduo Luo yang terlalu hafal dengan tuannya pasti langsung tahu: ini pasti Tuan Kampungan-nya!
Xia Ya menghela napas, mengerahkan tenaga menyangga tubuhnya naik. Dengan susah payah berguling, akhirnya berhasil merangkak keluar. Terkapar di tepi rekahan sambil terengah-engah.
Seluruh tubuhnya terasa remuk. Tak ada satu bagian pun yang tidak sakit. Tenaganya sudah habis terkuras. Bisa merangkak naik saja sudah keberuntungan kotoran anjing Tuan Besar Xia Ya. Mana ada sisa tenaga untuk berdiri?
Terbaring di sana, akhirnya meledak marah-marah.
"Memang nasib sial ini selalu bawa masalah. Ke mana pun pergi, masalah itu selalu nempel. Parahnya, makin lama makin gila! Setahun penuh menjelajah utara-selatan, berperang ke mana-mana. Kapan istirahat setengah hari pun pernah?"
"Tiap kali nyawa sialan ini hampir habis terkuras!"
“Andai saja Laozi kali ini bisa pulang selamat, Laozi akan berbaring di kediaman komandan, beristirahat dengan sialan selama beberapa bulan! Siapa yang berani keluar lagi untuk mengambil risiko, dialah si bajingan!”
Melihat penampilan Char yang tidak seperti manusia maupun hantu, Duoduo Luo yang sudah melihatnya dan tahu Tuan tidak meninggalkannya, penderitaan dalam hatinya langsung menguap. Dia menggosok matanya sekuat tenaga, lalu merangkak dengan susah payah ke arah Char.
Kedua senjata itu dalam kondisi luka berat setengah cacat. Setelah lama menunggu Duoduo Luo merangkak mendekat, sang penyihir pun hanya tersisa setengah nyawa. Memandangi Char, setelah ragu sebentar, Duoduo Luo tetap mengucapkan mantra. Begitu mendengar mantra itu, Char langsung mencengkeram lengannya, berkata pelan: “Kamu masih bisa bertahan? Jangan sampai pakai sihir sendiri malah tewas duluan.”
Duoduo Luo tertawa pahit: “Tuan, sepertinya sementara ini aku belum mati. Tubuhku lemah, sisa kekuatan magis ini bahkan tidak cukup untuk menyembuhkan diri sendiri, apalagi membawa kita berdua kabur. Tuan perlu memulihkan tenaga dulu baru bisa menggendongku lari.”
Char baru melepaskan genggamannya, membiarkan Duoduo Luo mengerahkan sisa kekuatan magisnya. Sebuah aura putih dari buku penyembuhan membungkus tubuh Char, membuat luka bakar di tubuhnya perlahan sembuh. Dalam beberapa saat, Char mendapatkan kembali sedikit tenaga. Meski masih luka berat, setidaknya sudah bisa bergerak dipaksakan.
“Tuan, bagaimana dengan Darwin itu?”
“Kabur.” Char mengerutkan kening.
Tadinya sudah kehabisan tenaga, mengira hanya tinggal menunggu mati, jadi tak memikirkan hal lain. Pada titik ini, sedikit semangat pulih, nafsu untuk hidup membanjiri, otak juga lebih jernih: "Aku tadi jatuh ke bawah, untung masih ada sisa tenaga mencengkeram batu, hanya mendengar ledakan di belakang, Long tua itu menjerit sekali, lalu tak ada suara lagi, kira-kira sudah kabur. Tapi..."
Menoleh melihat lubang tanah dalam tak berujung di belakang, Char menelan ludah: "Makhluk itu... masak belum keluar?"
Memikirkan ini, dalam hati Char hanya ada satu kata "lari", baru hendak mengangkat Duoduo Luo, tiba-tiba mendengar lengkingan panjang dari jurang bawah tanah di belakang, desiran suaranya tak jelas apa gerak-geriknya, seperti malam di hutan pegunungan mendengar tangisan binatang buas tak dikenal.
Char merinding, yang lebih membuat bulu kuduknya merinding adalah suara itu awalnya masih di kedalaman bawah tanah, sekejap seolah sudah sangat dekat!
Char belum tersadar, sudah mendengar huuush dari jurang itu, lalu bayangan seolah tiba-tiba melompat keluar!
Bayangan itu hitam pekat, bahkan mata tajam Char pun tak bisa melihat rupa lawannya. Bayangan hitam itu tiba-tiba melesat bagai kilat hitam, bolak-balik beberapa kali dalam gua. Char hanya bisa menangkap samar-samar sosok gelap itu. Sosok itu lalu mengeluarkan lengkingan panjang, "Syu!", dan langsung menerobos keluar melalui lubang di langit-langit gua, lenyap tanpa jejak.
Char terbelalak takjub.
Ini... masak iya dewa goblin itu?
Tak disangka, makhluk itu begitu keluar malah tak sekilas pun memandangnya, langsung pergi begitu saja?
Sayangnya, rasa syukur Char ini hanya bertahan sejenak.
Bayangan hitam yang menerobos keluar lubang gua itu tiba-tiba disambut raungan menggelegar dari atas. Auman itu sarat kepanikan dan ketakutan.
Seketika mata Char berbinar!
Itu suara Darwin!
Usai riuh rendah itu, suasana kembali hening. Beberapa saat kemudian, terdengar ledakan "Bang!" yang mengguncang. Tubuh emas Darwin yang megah jatuh terjerembab dari lubang langit-langit gua, menghujam tanah dengan dahsyat.
Naga emas malang itu penuh luka di sekujur tubuhnya. Sepasang sayap hitam di punggungnya sudah hilang entah ke mana. Luka mengerikan itu seolah-olah sayapnya dicabut paksa dari badannya!
Char segera menyadari, Darwin pasti tidak sempat melarikan diri jauh sebelum Dewa Goblin mengejarnya dan berhasil menangkapnya, lalu entah bagaimana dibawa kembali.
Melihat Darwin mendarat dengan erangan kesakitan, mengangkat kepalanya dengan susah payah, Char baru melihat gigi taringnya sudah patah lebih dari setengah, bahkan cakar kanannya terdistorsi secara tidak wajar—jelas dipatahkan dengan paksa!
Char merasa ngeri menyaksikannya!
Darwin yang seharusnya adalah jiwa Naga Suci berwujud naga emas dengan kekuatan luar biasa, bahkan dirinya yang sudah mencapai level Kuat pun hampir hancur dalam pertarungan. Tapi tak disangka, di tangan Dewa Goblin itu, hanya dalam beberapa saat singkat tubuhnya bisa rusak parah seperti ini?
Terkejut, Char membuka matanya lebar-lebar dan berusaha mencari bayangan Dewa Goblin, tapi di mana?
Darwin mengangkat lehernya sambil mengaum semakin keras, terus-menerus menyemburkan semburan napas keemasan dari mulutnya, namun jeritan kesakitannya justru semakin menjadi.
Di depan mata Char yang terpana, kedua tanduk emas di kepala Darwin tiba-tiba terbelah, kulit dahinya merekah sendiri—sebuah lubang menganga muncul di tengah dahinya yang utuh!
"Suara 'huuush'! Aura hitam mulai menyembur perlahan dari irisan di kepala naga, melayang di udara dan mengeras membentuk gumpalan. Darwin yang terlihat, kepalanya sudah tertunduk miring tak bergerak, tak ada lagi tanda kehidupan.
Segumpal aura hitam melayang-layang di udara sambil bergerak-gerak, berubah menjadi berbagai bentuk. Dari dalamnya terus-menerus terdengar jerit kesakitan dan rintihan.
Char langsung merasakan debaran keras di dalam hatinya!!
Ini... suara naga suci itu!
Mungkinkah aura hitam ini adalah jiwa sang naga suci? Dipaksa dicabut paksa dari tubuh Darwin oleh dewa goblin?!
Jerit kesakitan naga suci semakin panik, suaranya semakin lemah, hingga akhirnya berubah menjadi nada permohonan.
Tapi aura hitam itu tetap bergerak-gerak, berubah-ubah bentuk. Tiba-tiba—suara decit!—gumpalan hitam itu terbelah dua! Dari dalamnya muncul sesuatu seperti cahaya bintang yang perlahan mengambang keluar. Cahayanya begitu terang menyilaukan, memaksa Char mengalihkan pandangan.
"Ampun! Ampun!! Aku bersedia tunduk!! Akan jadi pelayan yang paling hina dan setia! Ahh!!!!!"
“Suara terakhir permohonan ampun Naga Suci yang panik, segera menghilang. Dua gumpalan aura hitam yang terkoyak itu berputar cepat mengelilingi cahaya bintang, lalu sedikit demi sedikit terserap ke dalamnya, akhirnya menguap tanpa bekas.
Saat Xia Ya masih terpaku, tiba-tiba sebuah suara di udara menyadarkannya.
Suara itu penuh dengan sorak gembira.
Meski masuk ke telinga, suara itu tetap familiar bagi Xia Ya.
Jelas-jelas adalah...
“Ook-Ook! Ook-Ook!!”
Xia Ya langsung berkeringat dingin.
Ork?
Ternyata... memang bahasa goblin...
※※※
Situasi semakin aneh. Cahaya bintang itu seperti menyedot seluruh energi arwah hitam Naga Suci, sinarnya semakin menyilaukan, putarannya kian cepat. Xia Ya paham: benda ini sudah "membunuh" Naga Suci, pasti takkan melepaskannya.
Bahkan Naga Suci pun kalah, apalagi dirinya yang terluka – bukan mungkin, PASTI tak bisa menang!
Cahaya itu mulai mengembang. Dalam gumpalan sinar, bayangan sesuatu mulai terbentuk.
Waktu mendesak. Xia Ya tiba-tiba menyambar Duoduo Luo yang ada di sebelahnya, cepat-cepat berkata: “Cepat! Kau masih punya sisa kekuatan magis?”
Duoduo Luo juga ikut panik, digoyang-goyang Char beberapa kali, lalu menghela napas: “Masih, se, sedikit lagi……”
“Transformasi! Cepat! Transformasi!!!”
“Eh?” Duoduo Luo terdiam: “Transformasi?”
“Ya! Cepat! Ubah kita berdua!! Cepat!!”
“Menjadi... apa, Tuan……”
“Jadi goblin!!!”
Duoduo Luo langsung memutar matanya.
Jadi... goblin?!?
Sihir transformasi memiliki ribuan variasi. Makin tinggi level makhluk yang diubah, makin tinggi level transformasi yang dibutuhkan. Tapi di dunia ini, tak ada penyihir transformasi yang mau mengubah diri jadi makhluk rendahan kotor seperti goblin.
Jadi goblin?!
Melihat Duoduo Luo masih termenung, Char mengepal gigi dan langsung menampar Duoduo Luo. Tamparan ini akhirnya menyadarkannya. Penyihir itu tak berani ragu, memaksakan sisa kekuatan magis terakhirnya, akhirnya melemparkan aura transformasi.
Seketika tubuh Char disinari cahaya hijau, kulitnya berubah hijau instant. Tubuhnya berkedip beberapa kali, berubah menjadi goblin bergigi taring dan muka hijau.
Tapi postur tubuhnya yang perkasa tetap tak bisa disamakan dengan goblin kecil lemah. Meski jadi goblin, sikapnya tetap gagah perkasa – Di dunia sekarang, hanya Raja suku goblin Tian Gong yang posturnya agak mendekatinya.
Tapi setelah Duoduo Luo menggunakan sebuah mantra transformasi, kekuatan magisnya sudah habis, tak punya tenaga cadangan untuk menggunakan yang kedua, langsung memutar matanya dan pingsan kaku.
Melihat ini, Char langsung panik, hendak mengguncang-guncang Duoduo Luo lagi, tapi dari belakang sudah terdengar suara.
Prak!
Jelas suara sesuatu yang menginjak pecahan kristal di lantai!
Seluruh tubuh Char kaku, perlahan-lahan menoleh, dan akhirnya melihat wujud lengkap makhluk di depannya.
Ini... dewa goblin dari legenda!
Begitu melihatnya, Char tertegun mulut menganga, ribuan pikiran berputar di otaknya tanpa tahu harus berkomentar apa.
Dengan kebijaksanaan dan peradaban goblin kuno yang luar biasa, selama ratusan tahun mengerahkan sumber daya tak terhitung, membuka Zona Penciptaan Dewa, kumpulkan para jenius goblin dengan kebijaksanaan kolektif, ambil keunggulan semua ras makhluk hidup di dunia, menciptakan wujud paling sempurna, bakat sihir tak tertandingi, dll... segalanya diklaim sebagai dewa paling sempurna tanpa cacat!
Ternyata... ternyata...
Char berusaha menelan ludahnya.
Karena "dewa goblin" yang berdiri di depannya ini, terlihat jelas-jelas...
Tingginya cuma sampai dadanya, kulit hijau zamrud, wajah hijau bergigi taring, rupa yang buruk.
Jelas-jelas seekor... goblin.
※※※
Memandangi "makhluk" ini, Char tiba-tiba merasa seperti terjebak dalam skenario buruk!
Ini, ini dia makhluk kuat "paling sempurna tanpa cacat" sialan, yang diklaim telah mengumpulkan semua kelebihan ras lain sebagai eksistensi sempurna nan perkasa?!
Seorang... goblin?!
Di mana keadilan langit?!!
