Sofie memandang Xia Ya sambil tersenyum, berkata datar: "Kenapa? Apakah Tuan masih merasa tak rela?"
Xia Ya mengerutkan kening, berpikir sejenak sebelum akhirnya menghela napas: "Wilayah yang susah payah kita rebut ini malah harus diserahkan begitu saja menurut perkataanmu. Meski alasanmu masuk akal, tapi... nanti saat menjalankan pekerjaan, pasti akan ada lebih banyak masalah yang muncul."
“Tempat-tempat ini pada akhirnya adalah wilayah Kekaisaran.” Sofie menahan kesabarannya, menatap mata Char sambil tertawa: “Dewasa, sejak beberapa puluh tahun lalu Kekaisaran sudah sengaja ingin memberantas sistem thema, hanya karena sistem thema ini sudah menjadi berwibawa, tiap kesatuan militer membawa pasukan mendeklarasikan diri, pemerintah pusat Kekaisaran tidak punya kekuatan untuk memberantas sampai tuntas celah tersembunyi ini, sehingga ditunda dari hari ke hari, menimbulkan konflik internal raksasa yang bersinar hari ini. Secara hukum, Anda bukan Gubernur Distrik Militer, juga bukan kesatuan militer Thema yang menerima gelar, melainkan Garnisun yang dibentuk Kekaisaran, Garnisun bukanlah thema, ini adalah zona militer murni, seharusnya tidak terlibat dalam urusan pemerintahan daerah. Hanya karena situasi Utara Kekaisaran sekarang terlalu chaos, hubungan dengan pemerintah pusat terputus, Kota Kekaisaran sulit menjangkau kita, sehingga terpaksa membenarkan dengan diam situasi semi-independen Pasukan Utara kita sekarang. Tapi secara hukum, Garnisun Utara tidak punya kekuasaan untuk intervensi dalam urusan pemerintahan daerah.”
"Selain itu, wilayah kekuasaan yang saat ini ada di tangan Anda sudah terlalu megah. Garnisun secara tradisi seharusnya merupakan area militer perbatasan. Wilayah yang sekarang Anda kuasai, baik County Siltan, Korsika, Boro... semuanya bukan wilayah perbatasan lagi, dan tidak berbatasan langsung dengan perbatasan. Dari sudut pandang ini, sungguh tidak masuk akal bagi Anda untuk terus mempertahankan wilayah-wilayah ini. Meskipun ibu kota saat ini belum bisa berbuat apa-apa terhadap kita, dalam jangka panjang pasti akan muncul orang-orang yang berseru miring. Tuan, kelompok Pasukan Utara pada dasarnya masih baru. Fondasi kita belum cukup kokoh, jaringan koneksi juga belum luas, sementara kewibawaan Anda masih jauh dibanding para pejabat tua legendaris kekaisaran seperti Adrik atau Adipati Minas. Sebagai peserta baru, jika gegabah berdiri di masa genting, mungkin bukan hal yang baik. Untuk saat ini, bersikap lebih rendah hati atau melakukan sedikit kompromi, belum tentu merugikan Anda."
"Meskipun Pasukan Utara kita saat ini memiliki kekuatan terbesar, pasukan terkuat, dan wilayah terluas, secara keseluruhan penilaian pribadi saya adalah: sekarang belum saatnya bagi kita untuk langsung melompat ke panggung utama ini! Prinsip 'pohon besar menarik angin' tak perlu saya jelaskan lagi pada Anda. Apalagi pohon besar Anda ini fondasinya belum cukup kokoh untuk menghadapi angin kencang. Untuk saat ini, serahkan saja panggung itu kepada para petinggi ibu kota. Biarkan orang lain berebut di pusaran angin itu. Yang terbaik bagi Anda adalah diam-diam mengamati dari tepian sambil terus mengumpulkan kekuatan."
“Mohon Ibu Kota Kekaisaran mengirimkan pejabat administratif daerah, Anda sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir tentang kehilangan kendali atas daerah. Perlu diketahui, sekarang adalah zaman kacau! Di tengah zaman kacau, kekuasaan militer adalah yang paling penting. Apalagi wilayah kekuasaan yang kita pegang sekarang jaraknya sangat jauh dari Ibu Kota Kekaisaran, di tengahnya masih terhalang wilayah faksi warlord. Sekalipun Ibu Kota benar-benar ingin menarik kembali tanah ini, untuk sementara mereka tidak berdaya memperhitungkannya. Paling-paling hanya mengirim beberapa pejabat untuk mengambil alih urusan pemerintahan daerah, mengangkat mereka sebagai gubernur atau administrator daerah semacam itu. Tapi coba pikirkan—kekuasaan militer tetap tergenggam erat di tangan Anda! Di seluruh Utara, selain Pasukan Utara kita, apakah masih ada pasukan Kekaisaran lainnya? Sekalipun Ibu Kota mengirim para pejabat itu, tanpa persetujuan kita, mereka tidak akan bisa bergerak seinci pun untuk benar-benar menguasai daerah! Sekeliling semuanya adalah faksi warlord. Pejabat daerah perlu menjaga wilayah, mempertahankan keamanan daerah, bahkan penjagaan daerah, serta penarikan pajak dan pendapatan—semuanya harus dilaksanakan dengan mengandalkan pasukan di tangan Anda. Mereka sama sekali tidak punya kekuatan, hanya pejabat administratif daerah tanpa wewenang. Sekalipun benar-benar menjadi gubernur atau administrator, bukankah mereka tetap bisa Anda bentuk sesuai keinginan? Mau dia bulat ya dibulatkan, mau dia pipih ya dipipihkan! Jika mereka berani melawan keinginan Anda, Anda tinggal menarik pasukan yang mempertahankan daerah—perintah administratif mereka mungkin tidak bisa keluar dari pintu rumah mereka sendiri!”
“Poin terakhir adalah masalah fiskal.” Sofie tertawa ringan, “Sebenarnya inilah yang paling penting, tapi melihat situasi saat ini, kekhawatiran saya jadi berkurang. Pada dasarnya, wujud penguasaan pemerintah pusat Kekaisaran atas daerah terbesar terlihat dari pemungutan pajak. Jika di masa normal, saya takkan pernah memberi saran untuk mengundang pejabat dari ibu kota. Tapi sekarang berbeda! Jalur transportasi utara-selatan sudah terputus. Kecuali kita bisa menghabisi beberapa faksi warlord yang menghalangi antara kita dan ibu kota sekaligus, membuka jalan utara-selatan... Kalau tidak, kendali ibu kota atas daerah hanya akan ada secara simbolis! Pejabat yang dikirim pun takkan bisa mengangkut pajak daerah ke ibu kota! Dengan begitu, kendali fiskal tetap di tangan Anda! Para pejabat utusan itu toh harus hidup mengikuti kemauan Pasukan Utara kita.”
“Dengan melakukan ini, kita dapatkan reputasi dan pengaruh, tapi sebenarnya kita tidak benar-benar kehilangan apa pun. Menyerahkan tanah ke pusat hanyalah kemurahan nominal belaka. Lebih baik diberikan saja. Tapi kita dapat banyak keuntungan, bukankah itu menyenangkan?”
Char tertawa. Dia menggaruk-garuk kepalanya, berseru lantang: “Baiklah, penjelasanmu memang masuk akal. Kalau sudah begini, tak perlu dipikir lagi... Hmph! Aku selalu percaya padamu!”
“Tepat seperti itu, Yang Mulia.” Sofie berdiri dengan penuh keseriusan, lalu membungkuk hormat. Ekspresi gadis muda ini sangat serius saat berkata perlahan: “Percayakan saja semuanya padaku!”
※※※
“Ini hanyalah sikap formal belaka.”
Ruhr menunjukkan senyuman bahagia di wajah: "Tapi, bisa-bisanya dia membuat posisi seperti ini, memang si nak ini sudah berkembang. Jika dulu, mungkin dia tidak akan terpikir untuk melakukan pekerjaan seperti ini."
Si Gemuk meneguk dari piala lalu mengusap daging berlemak di pipinya, tertawa kering dengan nada sinis: "Kurasa ide ini mungkin dari murid kecil Kavhill... Hanya dia yang bisa punya ide licik seperti ini! Hmm... Tapi dengan ini, para pejabat di Kota Kekaisaran pasti akan sibuk lagi. Hehe, jabatan administrasi di beberapa county, mulai dari Administrator County sampai pejabat tingkat rendah, jumlahnya tidak sedikit..."
Tebakan Ruhr ternyata menjadi kenyataan.
Segera setelah dokumen penyerahan beberapa wilayah county oleh Xia Ya ke ibu kota diumumkan, istana langsung merespons positif. Di satu pihak, Jenderal Xia Ya Leiming mendapat pujian tinggi, sementara markas besar juga mengumumkan serangkaian penobatan jasa perang. Dalam Pasukan Utara, mulai dari Green ke bawah, semua yang berjasa dalam perang ini mendapat penghargaan. Gelar kebangsawanan Xia Ya Leiming memang tidak naik (dia sudah jadi Adipati, tidak mungkin naik lagi.), tapi beberapa julukan istana tidak berharga bertambah, seperti Medali Keberanian Emas Kekaisaran, Medali Kehormatan Pahlawan Kekaisaran, dan sebagainya yang diumbar tanpa henti. Sedangkan jabatannya sebagai "Jenderal Garnisun Utara" tetap tidak mengalami kenaikan.
Bagaimanapun, menurut sistem militer Kekaisaran, "Jenderal Garnisun" termasuk dalam kategori komandan tentara regional di level jenderal, satu tingkat lebih tinggi dari Jenderal Divisi. Jika naik pangkat lagi, mungkin hanya tersisa pangkat Wakil Marsekal.
Tapi... Char baru berusia awal dua puluhan. Pangkat marsekal meski hanya wakil, untuk usia dua puluh tahunan terlalu mengerikan. Saat ini, gelar marsekal Kekaisaran hanya dimiliki Adipati Minas yang telah membaktikan seluruh hidupnya di militer.
Meski Adrik berjasa besar, dia tak pernah mendapat pangkat marsekal. Baru setelah kudeta militer dan menguasai kekuasaan penuh, dia memaksa Kaisar memberinya gelar "Marsekal Pelindung Negara" yang secara resmi menaikkannya ke level marsekal.
Sedangkan Char... dia masih terlalu jauh untuk mencapainya.
Hadiah lain... seperti harta benda, jangan ditanya. Kekaisaran sekarang bahkan kehilangan daerah pajak terakhir di selatan yang telah dikuasai Adipati Minas. Pasokan ibukota sudah menipis - mustahil meminta uang.
Singkatnya, setelah memenangkan perang ini, hasil yang didapat Char hanyalah segelintir gelar bangsawan kosong, penghargaan, dan medali tak berharga untuknya dan bawahannya.
Dari sudut ini, kerugiannya besar - gelar bangsawan saja, wilayah kekuasaan Kekaisaran tinggal berapa? Meski diberi gelar bangsawan tanpa wilayah, apa gunanya?
Di pihak Char, beberapa county menyerahkan tanah mereka ke pemerintah pusat Kekaisaran, dan ratusan jabatan dikirimkan. Hal ini langsung menimbulkan gelombang kehebohan di seluruh lapisan Ibu Kota!
Ratusan jabatan! Ini adalah ratusan posisi yang muncul sekaligus!
Perlu diketahui, situasi Kekaisaran sedang lemah. Berbagai faksi dan keluarga berpengaruh di Ibu Kota sebagian besar memiliki kekhawatiran akan masa depan negara. Di saat seperti ini, siapa yang tidak ingin mencari jalan keluar terbaik untuk diri sendiri?
Bagi keluarga-keluarga besar terkemuka, inilah saatnya untuk bertaruh. Entah menjadi Partai Pro-Kerajaan yang setia dengan mendukung keluarga kerajaan, atau berkolusi diam-diam dengan jaringan pendukung warlord, atau menyelinap mendukung Adipati Minas di Selatan, atau mendukung Adrik (karena sifat Adrik yang tidak pernah memihak dan polos, sangat sedikit bangsawan yang mendukungnya).
Di saat seperti ini, Char yang bangkit di Utara juga jelas merupakan kandidat baru yang layak dipertimbangkan.
Tuan Char ini memiliki gelar Adipati, prestasi perang, pasukan, wilayah kekuasaan, usia muda, dan masa depan cerah. Yang lebih penting, fondasinya masih dangkal sehingga membutuhkan perluasan jaringan koneksi! Fondasi yang dangkal berarti sedikit orang di bawah komandonya. Sebuah tim baru yang sedang berkembang pasti akan memiliki banyak posisi kosong di masa depan!
Kapal besar Pasukan Utara ini, kalau tidak berusaha naik sekarang, kapan lagi?
Ketika Xia Ya masih di Kota Kekaisaran dulu, sudah banyak keluarga bangsawan terkemuka yang memberinya uang dan perempuan. Kini Xia Ya melangkah lebih jauh, bahkan membagikan ratusan jabatan pemerintahan. Mana mungkin para bangsawan itu tidak bergegas mendekat?
Keluarga-keluarga besar bertindak seperti ini, sementara para pejabat yang terpuruk dan tidak sukses juga menaruh harapan untuk meraih kesuksesan dengan bergabung pada orang kuat dari Utara ini.
Untuk sementara, orang-orang dari berbagai pihak sibuk bolak-balik ke markas besar militer mencari informasi, ada yang mengunjungi teman di Administrasi Kekaisaran untuk menjalin hubungan. Keluarga besar ingin menumpang kapal besar Xia Ya Leiming, sedangkan pejabat kecil yang tidak sukses berharap bisa mendapatkan jabatan di Utara, dan sebaiknya segera meninggalkan Kota Kekaisaran yang penuh krisis ini!
Meski ratusan jabatan terlihat banyak, tapi jika benar-benar dibagi, jumlahnya tetap tidak cukup!
Posisi penting yang benar-benar bernilai hanyalah jabatan Administrator County di beberapa wilayah dan Administrator kota besar. Jumlah posisi seperti ini bisa dihitung dengan jari. Mereka yang tidak punya fondasi atau latar belakang tak perlu berharap. Sedangkan jabatan administratif menengah-rendah lainnya pun tak cukup untuk dibagi oleh beberapa keluarga besar. Para pejabat kecil yang tak sukses hanya bisa mengais sisa-sisa dingin yang tertinggal.
Namun Adrik dari markas besar hanya mengamati pembagian kue ini dengan dingin——sebenarnya Adrik sudah memegang kekuasaan besar. Semua orang mengira Marsekal Pelindung Negara ini pasti akan menempatkan beberapa orang kepercayaannya sendiri.
Namun tak disangka, pihak militer sama sekali tidak bersikap tentang posisi beberapa county ini, bahkan ada yang sengaja mengajukan Adrik untuk memutuskan beberapa jabatan, namun semuanya ditolak dengan datar oleh Adrik.
Baiklah, Tuan Adrik ingin tampil adil, itu urusan pribadinya. Karena dia tidak mau, kita semua tidak perlu sungkan lagi.
Ratusan jabatan dengan cepat disetujui oleh Administrasi Kekaisaran. Perdana Menteri tua Salemboniri menyelesaikan semuanya dalam dua hari, membiarkan para bangsawan terkemuka berkompromi, membagi "kue", tanpa mencampuri atau menempatkan sekutu - "Kalau kalian sudah sepakat, aku tinggal tanda tangan".
296 "orang beruntung" segera terpilih.
Setelah kompromi dan komunikasi dari berbagai pihak Kekaisaran, 296 pejabat yang terpilih menjadi objek kekaguman banyak orang, terutama beberapa pejabat tinggi yang didorong keluarga berpengaruh: Administrator County dan Administrator, yang sebenarnya adalah kader cadangan yang telah lama dipersiapkan.
Para bos besar di Kekaisaran juga tidak lupa menjaga muka Char: Setelah daftar jabatan ditetapkan, beberapa posisi gemuk diserahkan kepada Char untuk diisi oleh orang-orang pilihannya. Berbeda dengan Adrik, Char menerima dengan senyuman beberapa jabatan menguntungkan itu, mengisi daftar dengan nama-nama yang dipromosikan dari internal Pasukan Utara.
Daftar baru para pejabat di beberapa county utara Kekaisaran ini dengan cepat mendapat persetujuan markas besar militer, persetujuan Kantor Administrasi, mandat langsung dari Yang Mulia Kaisar, bahkan Jenderal Xia Ya Leiming dari utara juga mengajukan surat dukungan.
Dengan demikian, tampak seperti win-win solution.
Namun, bagi 296 orang beruntung itu, masih ada satu masalah terakhir yang harus dihadapi.
Bagaimana mencapai utara.
Dari Kota Kekaisaran ke Utara, harus melewati daerah yang dikontrol beberapa faksi warlord.
Perjalanan ini tidak dekat! Jika ratusan pejabat pergi ke utara tanpa pengawalan, bisa disanderakan faksi warlord di tengah jalan.
Pihak Kota Kekaisaran frustasi, terpaksa lagi-lagi mengarah ke Xia Ya.
Meminta Jenderal Garnisun Utara Xia Ya Leiming mengirim pasukan untuk mengantar para pejabat yang baru dilantik.
……Xia Ya tidak mau lanjut!
Dia segera mengirim surat balasan: Tidak bisa dilakukan!
Pasukan Utara baru saja melalui pertempuran besar, beberapa kesatuan militer baru stabil, masih harus menjaga ketertiban daerah, membersihkan sisa pemberontak, kekuatan militer tegang, mana ada sisa tenaga untuk mengirim pasukan ke utara menjemput pejabat?
Alasannya terdengar muluk, pihak Kota Kekaisaran pun frustasi.
Akhirnya, si gemuk Ru yang diabaikan semua orang mengajukan ide yang tak terduga.
"Lebih baik… minta bantuan orang Landis saja, naik kapal lewat jalur laut……"
