"Bab 578 Kaisar VS Goblin"

　　"Siji Siji!" 　　"Wajah polos Goblin langsung dipenuhi kemarahan. Makhluk hijau kecil ini tiba-tiba berbalik, matanya menyala-nyala mengawasi Thor Hannigan." 　　"Thor Hannigan merasakan bulu kuduknya berdiri. Perasaan ancaman mencekam menyelubungi dirinya!" 　　"Hanya dalam sekejap, beragam emosi bergolak di mata Thor Hannigan." 　　"Terkejut, heran, tak percaya, lalu berubah menjadi antusiasme, ketertarikan, dan akhirnya kewaspadaan mendalam!" 　　"Jelas, Kaisar Odin yang telah melampaui tingkat pencapaian di atas Yuan dan mencapai level Dewa legendaris ini, kini merasakan krisis tak terduga dari goblin kecil yang tak mencolok ini!" 　　"Insting bawaan ini ibarat harimau berhadapan dengan singa perkasa - dua pemenang sejati yang saling mengancam, kewaspadaan alami antar predator puncak!" 　　Melihat perjalanan karier Thor Hannigan selama puluhan tahun, dia telah menghadapi banyak lawan kuat. Dari Pengepungan Kota Raja Odin tiga puluh tahun lalu, hingga pertempuran sengit di Kota Suci Babilonia beberapa hari lalu. Berapa banyak jagoan se-benua yang telah dikalahkannya, bahkan bertemu top player manusia seperti Saint Roland Garros. 　　Tapi, bahkan Saint Roland Garros sekalipun, tak pernah memberinya perasaan terancam yang begitu mengejutkan! 　　Goblin kecil di hadapannya ini bagai jarum tajam yang deras menusuk hingga ke kedalaman jiwa Thor Hannigan! 　　Stimulasi yang belum pernah ada sebelumnya ini langsung membuat Thor Hannigan bersemangat! 　　Kuat! Senjata yang luar biasa kuat!! 　　Makhluk kuat yang belum pernah terlihat sebelumnya ah!!! 　　Seketika, api berkobar dalam hati Thor Hannigan! 　　…… 　　Ork mengawasi tajam manusia di depannya ini, "si Siji Siji" yang disebut Char. 　　Goblin kecil tak punya pola pikir rumit. Secara instingtif ia merasa akrab dengan Char, manusia yang mengeluarkannya dari jurang bawah tanah ke cahaya, manusia yang selalu baik padanya, manusia yang memberinya kue kacang merah. 　　Selain itu, Ork sama sekali tidak paham. 　　Tapi setidaknya sekarang, ia mengerti beberapa prinsip dasar. 　　Manusia yang ia sayangi bernama Char ini terluka parah, banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. 　　Dan Char ini memberitahuku, luka-luka ini adalah ulang orang di samping ini! Jadi, orang ini sangat "Siji Siji"!! 　　Ork yang polos sama sekali tidak memiliki pola pikir yang kompleks, ia masih mengandalkan hubungan akrab berdasarkan insting bawaan untuk menilai benar salah. 　　Karena Char adalah orang yang dekat dengannya—maka, yang menyakiti Char ini, tak diragukan lagi adalah musuh! 　　Terhadap musuh harus bagaimana? 　　Jawaban ini sebenarnya sangat sederhana! 　　Sepuluh juta tahun sebelumnya, para pengepung diriku, semuanya adalah musuh! 　　Karena sudah Siji Siji—ya mati saja! 　　Hmph, mati saja! 　　Memikirkan ini, Ork meraih tangan ke dalam saku bajunya—tubuh hijaunya mengenakan jubah pendek putih kecil yang dibuat khusus, sangat pas. Ork mengeluarkan sepotong kue kacang merah dari sakunya, meletakkannya di mulut lalu menggigit dengan keras, mengunyah deras sambil menatap tajam Kaisar Suci Odin. 　　Lalu, goblin kecil itu perlahan mendekati Thor Hannigan, hampir menyentuh hidung Thor Hannigan barulah ia berhenti, mengangkat kepalanya tinggi-tinggi—meski tinggi badannya paling hanya sampai dada Thor Hannigan, bahkan jika berjinjit, kepalanya takkan mencapai dagu Thor Hannigan. 　　Tapi justru saat ini, tubuh goblin yang rapuh berdiri di depan Thor Hannigan yang merupakan orang Odin, namun dalam hal aura, seolah-olah goblin kecil ini terlihat lebih garang beberapa tingkat. 　　"Kamu... yang melukai... Char!" Bahasa manusia yang diucapkan goblin terdengar kikuk, namun nada kemarahan dalam kata-katanya sudah sama sekali tak coba disembunyikan. 　　Thor Hannigan mendengus, ia menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum penuh kebanggaan: "Goblin yang kuat sekali! Aku tak menyangka di dunia ini masih ada satu..." 　　"Kamu, benar tidak! Kamu, kamu, benar tidak, benar tidak!" Goblin sama sekali tak menghiraukan ucapan Thor Hannigan, mengangkat satu tangannya dan menuding hidung Thor Hannigan. 　　"......" Thor Hannigan merasa frustasi - penampilan makhluk ini yang melompat-lompat, mana ada secuil gaya seorang jago? Dengan nekat, Thor Hannigan hanya bisa tertawa pahit: "Baiklah, aku yang melakukannya, jika kau ingin membelanya, aku sangat ingin bertarung dengan Tuan!" 　　"Kamu! Orang jahat!" Ork menelan suapan terakhir kue kacang merah, lalu dengan suara melengking pendek berteriak: "Orang jahat, Siji Siji!" 　　Kemudian... 　　Boom！！！！！！！！！！！！！！！ 　　Tiba-tiba sebuah ledakan dahsyat, bagaikan halilintar di padang terbuka yang meledak di permukaan tanah! 　　Setelah jeritan Ork, cakar kecilnya yang tadinya masih menunjuk hidung Thor Hannigan telah menggenggam menjadi sebuah tinju kecil, langsung menghantam ujung hidung Thor Hannigan dengan satu pukulan! 　　Lalu, inilah suara guntur yang menggema! 　　Satu pukulan kecil, namun menciptakan gejolak seolah langit akan runtuh! Di bawah dentuman dahsyat itu, bayangan Thor Hannigan langsung melayang seperti meteor! Seketika menembus awan, bagai bayangan yang melintasi langit, lenyap di kejauhan padang terbuka... 　　SATU PUKULAN!!! 　　Ork melompat-lompat di tempat, meneriakkan beberapa umpatan ke arah langit, baru kemudian menepukkan tangan dengan puas sebelum berbalik menghadap Char. 　　Tanpa disadarinya, Char yang menyaksikan ini hampir membuat dagunya copot terkejut! 　　Ini... ini... 　　Apa-apaan ini?! 　　Hanya satu pukulan sialan?! Satu pukulan langsung melayangkan Kaisar Suci Odin? Sampai tak terlihat lagi?! 　　Ini kan Kaisar Suci Odin!! Yang membunuh seketika Histen dan empat petarung hebat lainnya, dengan mudah mengalahkan Merlin si Domain Yuan Kecil, mengalahkan ibu Saint Roland Garros si Domain Yuan Besar! Petarung terkuat umat manusia!!! 　　Char memandangi goblin yang sedang mengayunkan tinju kecilnya dengan bangga itu, tiba-tiba butiran keringat dingin mengalir di dahinya! 　　…… 　　Goblin itu mulai melangkah mendekati Char, tapi baru beberapa langkah, Ork tiba-tiba berhenti, wajah hijaunya mengerutkan kening, ragu-ragu sebelum menoleh ke langit di kejauhan. 　　"Hah?" 　　Syu!! 　　Sebuah kilat liar menyambar dari kejauhan, akhirnya mendarat dengan ledakan boom beberapa meter di depan Ork! 　　Thor Hannigan memandang Ork dengan wajah penuh amarah yang meluap, aura perang gila Kaisar Suci Odin berkobar di seluruh tubuhnya. Bajunya sudah compang-camping, wajahnya berdebu, terutama hidungnya yang terlihat miring ke samping. 　　"Cih!" 　　Thor Hannigan meludah deras, mengusap-usap hidungnya dengan kasar lalu meluruskan balok hidung yang sudah bengkok karena pukulan. Luka-luka di tubuhnya pun segera sembuh. 　　"Licik!" geram Thor, "Kau ini petarung Top-Tier! Tega menyergap diam-diam! Dasar pecundang, bagaimana bisa kau dapatkan kekuatan seperti ini!! Ayo kita bertarung secara resmi! Majulah, goblin!!" 　　Thor Hannigan benar-benar murka - sebelumnya Ork si goblin itu langsung menyerang tanpa aba-aba... Di otak Ork memang tak ada konsep itu. Sejak lahir ia terus-menerus dikepung pasukan sekutu berbagai ras, bertarung tanpa henti, lalu dipaksa tunduk dengan segel. 　　Tak pernah ada yang mengajarinya: Pertarungan antara jago harus memperhatikan kesopanan. 　　Tapi Ork mulai menghargai musuh di hadapannya ini. 　　“Dalam ingatan, para lawan yang pernah berdiri di hadapannya untuk bertarung—entah itu Paladin atau Penyihir Besar manusia, bahkan para Raja Spirit dan Raja Kurcaci yang angkuh... tak satu pun yang tetap berdiri setelah terkena pukulannya!” 　　Satu-satunya, mungkin hanya naga suci itu? 　　Sedangkan makhluk di hadapannya ini... 　　Mata kecil hijau Ork itu memancarkan cahaya aneh. 　　Goblin yang tak pandai bicara itu hanya menuding Kaisar Suci Odin dengan jari hijaunya. 　　“Kau! Ayo!” 　　Boom!! 　　Thor Hannigan yang murka tak peduli lagi, terbang ke atas dan langsung menghantam dengan satu pukulan! 　　Pukulan ini murni dan jujur, tanpa setengah kebohongan, benar-benar sederhana hingga nyaris terlihat kikuk! 　　Menghadapi pukulan ini, Ork tak menghindar—seolah sejak lahir tak tahu arti menghindar. 　　Bahkan, seolah sengaja mengarahkan kepalanya untuk menyambut pukulan itu! 　　Tinju Thor Hannigan menghantam hidung runcing Ork. Seketika wajah goblin itu ambles ke dalam! 　　Berbeda dengan pukulan goblin, Thor Hannigan yang berada di posisi superior ini menghantam hingga Ork bahkan tak sempat berteriak sebelum tubuhnya terhempas ke tanah oleh angin tinju! 　　Lantai langsung menganga lubang dalam, sosok kurus Ork lenyap seketika! 　　"Bumi bergemuruh, berguncang!" 　　Padang Merah seolah-olah mengalami gempa bumi yang langka. Di samping lubang raksasa di permukaan tanah, retakan liar mekar dengan ganas, seolah-olah padang terbuka ini terputus oleh pukulan dahsyat itu! 　　Penyebaran retakan hanya dalam beberapa saat telah menjalar ratusan li! Sebuah ngarai tercipta di tempat itu! 　　Satu pukulan Kaisar Suci, aura dewanya begitu perkasa!! 　　Char sudah tak bisa berdiri tegak. Retakan itu melintas tepat di bawah kakinya. Dengan gesit Char melompat ke samping, namun melihat Naga Emas Ada yang tiarap sekarat menjerit kesakitan sebelum jatuh ke dalam ngarai. Tanpa pilihan, Char menyambar ekor naga itu, melemparkan tubuhnya dengan kasar ke belakang. 　　Guncangan tanah baru berhenti setelah beberapa menit. 　　Thor Hannigan masih berdiri di sana dengan posisi tinju, wajahnya penuh amuk. Dengusan kerasnya menggema sementara matanya tertancap tajam pada lubang raksasa di hadapannya - lubang yang tampak tak berdas itu. 　　"Kalau belum mati, segera naik ke sini! Pukulan ini balasan untuk sergapanmu tadi!" 　　Dari kedalaman ngarai, terdengar suara batuk goblin. 　　Beberapa saat kemudian, sosok kecil merangkak naik dari tepi ngarai. Hidung goblin itu telah amblas ke dalam. Ork tampak sangat jengkel. Setelah naik, ia bersin keras. Hidung yang semula amblas itu ajaib menonjol kembali. Ork yang penuh debu itu batuk-batuk deras, lalu menuding Kaisar Suci Odin sambil tertawa: "Ook-Ook!! Kau! Lagi!" 　　Thor Hannigan mana mungkin tahan dengan provokasi ini? Sang Kaisar Suci mengaum keras, kembali terbang menghampiri dengan tinju terkepal. Kali ini Ork tetap tidak menghindar, hanya tinju mungilnya juga menyambut... 　　Saat kedua tinju bertabrakan, seolah seluruh ruang bergetar hebat. Seketika cahaya menyilaukan meledak di antara kedua kepalan! 　　Cahaya itu langsung memicu ledakan. Gelombang cahaya bergelombang, udara pun meledak! Dalam sekejap mata, badai dahsyat mengamuk di tempat itu dengan suara BOOM! 　　Char berteriak kencang, tangan terkepalnya menghunjam ke tanah padang. Di tengah badai, tubuhnya terangkat terbang, tapi kedua tangan mencengkeram erat tanah sehingga tak terhempas. Sang Naga Emas di belakangnya celaka, langsung lenyap tanpa jejak diterjang badai... 　　"Badai ini terasa seperti berlangsung selama satu abad! Ketika badai akhirnya berakhir, bentangan langit berbintang terlihat luar biasa cemerlang, langit transparan bagai dicuci, tak tersisa sehelai awan pun!" 　　Thor Hannigan dan Goblin Ork, dua makhluk berbeda ukuran, masih mempertahankan posisi tinju mereka. Namun keduanya perlahan mulai mundur. Tubuh Ork tergoyang, lengan kurusnya tiba-tiba meledak, sebatang lengan utuh retak berantakan, terdistorsi parah. 　　Wajah Thor Hannigan berubah pucat. Lengan kanannya tiba-tiba mengeluarkan kabut darah. Tubuh daging dan darah itu seketika berubah menjadi hujan darah! 　　Satu kali tabrakan, dua petarung level Dewa sama-sama menderita luka parah! Keduanya kehilangan satu lengan! 　　Meski sama-sama terluka, tak satu pun dari mereka mengeluarkan erangan. Mereka hanya saling menatap dengan sorot mata tajam. 　　Sorot mata Thor Hannigan semakin berkilauan, aura perangnya berkobar dahsyat! 　　Sementara sorot mata Ork dipenuhi niat jahat liar bagai binatang buas. 　　"Lawan yang baik! Ternyata benar-benar lawan sepadan! Di dunia ini, akhirnya ada lawan sepertimu!" Thor Hannigan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. 　　Ork mengeratkan gigi: "Kau! Siji siji! Lebih baik mati saja!" 　　Ucapan serupa, namun menyiratkan emosi yang berbeda. 　　“Kekuatan kita sudah melampaui batas maksimal dunia ini. Jika ingin bertarung dengan baik, hanya ada satu cara: mengeluarkan tingkat pencapaian yang sesungguhnya.” Thor Hannigan menyeringai sinis: “Goblin, beranikah kau?!” 　　“Ook-Ook! Matilah!” 　　Goblin itu berlari maju. Tubuh mungilnya terlempar ke udara, hampir menabrak dada Thor Hannigan. Tubuh Thor langsung terlempar seperti bintang jatuh. Namun di udara, dia berputar dan segera kembali sambil memuntahkan darah. Rongga dadanya ambruk, tapi setelah menarik napas dalam-dalam, pulih seketika. Dia tiba di depan Ook dan melayangkan tendangan ke jantung goblin itu. Goblin kecil itu kembali terlempar ke ngarai di padang terbuka. Suara boom bergema sementara bebatuan di ngarai retak dan berjatuhan. 　　Thor Hannigan berdiri di tempat, tiba-tiba mengaum kencang! 　　Auman itu seolah datang dari zaman kuno, membawa kesan penderitaan namun penuh kegagahan! 　　Tubuhnya perlahan gemetar, lalu aura di sekelilingnya mulai meningkat dengan liar! Hampir terlihat jelas medan energi di sekujur tubuhnya perlahan terbentuk! Ini jelas bukan cahaya aura tempur biasa, melainkan murni momentum dari seorang individu yang terkonsentrasi hingga berwujud nyata! 　　Char tiarap di tanah, mengangkat kepala. Dia jelas merasakan tekanan dahsyat di udara sekitar! 　　Tekanan ini berasal dari bumi, langit, bintang-bintang, bahkan udara itu sendiri! 　　"Dan semua tekanan tak berujung ini, seolah mengarah pada satu target——Kaisar Suci Odin, Thor Hannigan!!" 　　Thor Hannigan saat ini berdiri di sana, tapi di mata Char, sosoknya seolah tak bisa dilihat dengan jelas! Yang terlihat hanyalah bayangan hampa! 　　Seolah bayangan ini sudah sepenuhnya tak diterima oleh dunia ini! 　　Seolah seluruh dunia dan ruang telah murka, reaksi kuat terhadap sosok yang tak selaras dengan dunia ini! 　　Ini perasaan yang aneh, seakan...dunia ini sedang menolak keras Kaisar Suci Odin!! 　　Thor Hannigan menarik napas dalam-dalam, sorot matanya kini tajam bagai pedang. Saat menatap Char, bahkan terasa sakit nyata yang menusuk! 　　"Nak! Sudah kau pahami? Kesempatan langka semacam ini!" 　　Suara Thor dingin tanpa setitik emosi manusiawi: "Inilah kekuatan sejatiku! Kekuatan yang sudah melampaui semua aturan dunia! Aturan Langit Bumi tak bisa menampungku lagi! Segala sesuatu di dunia ini menolakku, ingin mengusirku dari ruang ini! Semua hukum alam beroposisi dan memusuhiku!" 　　Di akhir ucapannya, dia memandangi Char dengan dingin, kata demi kata. 　　"Ini...adalah...DEWA!" 　　…… 　　Dewa! 　　Di hati Char, seolah ada kilatan pencerahan yang memahami makna tersembunyi! 　　“Arti dari level Dewa, apakah seperti ini?!” 　　Tingkat pencapaian Yuan Agung adalah dengan meleburkan diri sepenuhnya ke dalam dunia ini, menjadi bagian dari dunia—Dunia adalah Aku, Aku adalah Dunia! Selama dunia tak musnah, Aku pun takkan musnah! 　　Sedangkan yang melampaui tingkat Yuan Agung adalah transisi dari "melebur" menuju "melompat keluar"! 　　Namun "melompat keluar" ini bukan lagi inisiatif diri sendiri, melainkan peningkatan kekuatan yang telah mencapai tingkat di mana dunia ini tak sanggup menampungnya! Pada tingkat ini, dunia takkan lagi mentolerir keberadaanmu! Keberadaanmu sendiri merupakan ancaman bagi aturan ruang dunia ini! 　　Seluruh Langit Bumi, seluruh dunia, seluruh ruang, akan menjadi musuhmu!! 　　“Dewa, inikah... yang disebut Dewa?” 　　Darah mengalir dari sudut mulut Char, tiba-tiba hatinya bergetar penuh emosi—Ia sangat menyadari, ini mungkin satu-satunya kesempatannya merasakan secara nyata tingkat pencapaian di atas Yuan Agung!! 　　Begitu rupanya... Begitu rupanya!! 　　Dewa, ternyata seperti ini!! 　　…… 　　Thor Hannigan memandangi Char dengan dingin: “Ingatlah perasaan ini, nak! Saat ini, dari semua orang yang kukenal, kaulah satu-satunya yang punya kesempatan menyentuh tingkat pencapaian ini!” 　　Sambil berkata demikian, ia memalingkan wajah dengan kasar, menatap jurang retakan di padang terbuka itu. 　　Ork terhuyung-huyung muncul dari bawah tanah. Tubuh mungilnya mengenakan baju compang-camping. Dengan gerakan tegas, Ork merobek semua pakaiannya hingga tubuh kurus keringnya berdiri telanjang bulat di antara Langit dan Bumi! 　　"Saat ini, goblin kecil itu di mata Char, seolah-olah juga berubah menjadi bayangan ilusi, tidak bisa dilihat dengan jelas lagi!" 　　"Tekanan tak kasat mata antara langit dan bumi itu, seolah-olah juga langsung menerjang goblin dalam sekejap!" 　　"Ork kecil itu bahkan telah meningkatkan aura-nya hingga setara dengan Kaisar Suci!" 　　"Dewa??" Sudut mata Ork seolah berkedut, lalu ia melotot ke Kaisar Suci Odin: "Ork! Paling benci!! Dewa! Pergi! Mati!!"