Data Detail Terowongan She Ling
Setelah sepupunya selesai makan bubur dan berangkat kerja, Zhang Yuanqing kembali ke kamar untuk tidur lagi.
Saat terbangun, telinganya mendengar efek suara penuh energi. Matanya melihat cahaya layar TV berkedip di kamar gelap tanpa lampu menyala.
Dia duduk dan melihat ke arah jendela. Bibi sedang duduk bersila di depan TV sambil bermain PS5-nya, menggulung lengan bajunya hingga menampakkan dua lengan putih yang mulus. Tubuhnya yang mungil bergoyang-goyang mengikuti gerakan joystick.
Zhang Yuanqing menguap lebar, menyalakan lampu, lalu mendekati bibinya dari belakang sambil memperhatikan permainannya.
Bibi sedang memainkan game horor dengan visual yang menyeramkan dan musik yang mengerikan. Karakter utamanya adalah sosok kecil buruk rupa yang membawa kapak berdarah, merangsek maju sambil menyisakan jejak darah dan daging yang bertebaran.
Cahaya TV memantul di matanya yang jernih bagai air musim gugur. Wajah ovalnya yang halus bersinar dengan sedikit kegembiraan.
"Game ini bagus, cocok dimainkan malam hari. Lumayan buat penyembuhan diri," kata Bibi tanpa menoleh.
Bibi punya tiga hobi: jalan-jalan di mall, nonton film horor, dan main game horor.
Penyembuhan atau justru perusakan mental, wanita abnormal... Zhang Yuanqing menyembunyikan pikirannya sambil bergumam: "Emang seru sih."
Bibi menoleh, melotot padanya. "Ngapain juga pura-pura sama aku?"
Dia kembali fokus ke layar sambil berkata:
"Sebenarnya ini game penyembuhan diri. Semua hantu di dalamnya cuma imajinasi anak kecil itu. Dia penderita gangguan jiwa yang terus berjuang melawan ketakutannya sendiri. Akhirnya dia berhasil menembus kegelapan dan melihat cahaya. Endingnya sangat mengharukan."
Saat Bibi berbicara, Zhang Yuanqing sudah menuangkan segelas air untuk dirinya. "Konsepnya bagus," katanya sambil meneguk air.
Bibi mengangguk-angguk lalu melanjutkan:
“Setiap boss memiliki pola spesifik yang tersembunyi, asal kita jeli mengamati, bahkan seorang anak kecil pun bisa mengalahkan iblis yang menakutkan. Tapi visual dan musik yang horor sering membuat orang ketakutan dalam hati, kehilangan penilaian yang tenang.
“Kamu juga main yuk.”
Zhang Yuanqing tidak ada mood menemani tante kecilnya bermain game. Sudah hampir 20 jam sejak keluar dari Lingjing, dalam belasan jam lagi Lingjing akan terbuka kembali. Yang menunggunya mungkin adalah kematian.
Lebih baik dia memikirkan apa yang harus dilakukan di 10 jam terakhir hidupnya agar tidak meninggalkan penyesalan.
Telepon mamanya untuk memaki? Memeluk tante kecil sambil menangis histeris? Terakhir kali menemani paman bernyanyi, menari, dan rap?
Tiba-tiba dia sadar dirinya ternyata tidak punya hal yang sangat disesalkan, juga tidak punya keinginan yang didambakan. Sebagai mahasiswa dari keluarga cukup mampu, hidupnya memang tidak punya banyak masalah.
Hanya orang yang sudah melewati lika-liku hidup yang punya banyak penyesalan tak terlepaskan.
“Aiyo, kamu main dong!” Tante kecilnya menggeliatkan pinggang rampingnya, merajuk.
Memandang siluet indahnya, mata Zhang Yuanqing berangsur lembut. Dia duduk di samping tante kecilnya, mengambil stik game dari tangannya.
Jika hidup hanya tinggal belasan jam, menemaminya main satu ronde game lagi juga tidak buruk.
Di bawah bimbingan tante kecil yang mengunyah keripik sambil cerewet, Zhang Yuanqing berhasil menyelesaikan game. Melihat waktu, sudah pukul 11 malam.
“Bagus bagus, bakatmu lumayan.”
Tante kecil menghisap jari putihnya, menepuk-nepuk bahu keponakan laki-lakinya sambil memuji, sekalian mengusap air liur ke bajunya.
“Jijik nggak sih, jorok banget.” Zhang Yuanqing mengernyit jijik.
“Cih, ini mah nectar dan giok cair. Jangan nggak tahu diri!” Jiang Yuer berkata dengan kelancangan.
“Nectar dan giok cair? Berapa per kilonya?” Zhang Yuanqing mengejek dengan sinis.
“Nggak dijual berapa pun. Tapi tante bisa kasih kamu beberapa teguk.” Jiang Yuer menceletuk, berpura-pura hendak menempelkan air liurnya ke Zhang Yuanqing.
Zhang Yuanqing condong ke belakang menghindar.
Krak!
Gagang pintu berputar. Nenek berdiri di ambang pintu mengerutkan alis memandangi mereka.
Zhang Yuanqing dan Jiang Yuer langsung duduk tegak kaku.
“Mau makan nggak sih?” Nenek membentak, “Malam nggak tidur siang malah tidur, bangun cuma main game. Jadi manusia pengin jadi dewa, di bumi pengin naik langit?”
Zhang Yuanqing meletakkan stik game, “Iya iya, sebentar lagi makan.”
Nenek melirik dingin ke putrinya. Si tante pun minggir malu-malu ke kamar tidurku.
……
Makan malam masih dihangatkan. Nenek memanaskan kembali lauk yang sudah dingin. Zhang Yuanqing makan asal kenyang lalu kembali ke kamar, memeriksa keberadaan Talisman Penenang Mayat di inventory.
Kemudian meninjau panel atributnya sendiri.
Sambil berharap Li Dongze punya kabar baik, ia merenungkan detail-detail Kuil Gunung.
Saat menemani tante main game tadi, ia mendapat pencerahan baru.
"Mengingat Lingjing juga merupakan sebuah permainan, apakah ada aturannya? Jika menemukan polanya, meskipun dia hanya anak laki-laki yang lemah, mungkin bisa menyelesaikan level dengan sukses."
Saat pikiran liar berkelebat, dering ponsel yang menusik membuat jantung Zhang Yuanqing berhenti berdetak.
Ia meraih ponsel di kepala tempat tidur, layar menampilkan nomor tak dikenal, lalu memutuskan menerima panggilan.
"Halo, apakah ini Zhang Yuanqing?"
Suara seksi terdengar dari speaker, membuat Zhang Yuanqing tersenyum girang dan buru-buru bertanya:
"Apakah informasi tentang Terowongan Sheling sudah didapatkan?"
Guan Ya membenarkan dengan suara "Hmm":
"Shizhang sudah meminta data lebih detail untukmu dan menyuruhku mengirimkannya ke emailmu. Aku tahu kalian anak muda jarang membuka email, jadi menelepon untuk memberitahumu."
Memang layanan resmi, pilihan bergabung dengan mereka tepat... Hati Zhang Yuanqing langsung cerah, menahan dorongan untuk langsung membuka laptop, ia berkata dengan tulus:
"Tolong sampaikan terima kasihku ke Li Shizhang dan Kak Guan Ya. Jika tugas ujian ini berhasil kuselesaikan, aku akan mentraktir kalian makan."
Menyelesaikan ujian dengan sukses... Guan Ya menghela napas dalam hati, ragu sejenak sebelum melanjutkan dengan suara yang jarang terdengar lembut:
"Baik, kami tunggu."
Ia sudah membaca data dari Taiyimen, setelah membacanya hanya ada perasaan dingin dan putus asa. Pantas saja Shizhang murung sepanjang hari.
Di hati Li Dongze, anggota baru pengembara malam ini mungkin akan gagal dalam tugas ujian.
Setelah menutup telepon, Zhang Yuanqing menarik kursi ergonomisnya dan buru-buru menghidupkan laptop untuk membuka email.
Di antara tumpukan email belum terbaca, ia menemukan surel dari Guan Ya.
Mengunduh lampiran dokumen tersebut.
……
Terowongan She Ling, Lingkungan No.0079, Tingkat Kesulitan: S, Tipe: Individu (Tipe Kematian)
Tugas Utama 1: Bertahan hidup selama 3 jam.
Tugas Utama 2: Jelajahi Lingkungan No.0079.
Sama seperti tugas uji cobaku... Zhang Yuanqing bersemangat, ini pertanda baik. Semakin sesuai deskripsi konten dengan tugasnya, semakin baik.
Adegan Lingkungan No.0079 bukanlah Terowongan She Ling, melainkan kuil kuno dari Dinasti Ming bernama Kuil Nyonya Tiga Gunung.
Menurut perkiraanku, nyonya ini seharusnya adalah Dewa Malam dengan tingkatan yang sangat tinggi, atau mungkin sudah tidak bisa lagi disebut Dewa Malam. Tidak jelas apakah benar ada nyonya yang luar biasa ini di masa Ming, mungkin hanya rekaan Lingkungan.
Kemudian terdapat deskripsi panjang tentang perbuatan Nyonya Tiga Gunung yang sesuai dengan apa yang dilihat Zhang Yuanqing di kuil.
Lanjut membaca:
Tugas bertahan 3 jam relatif sederhana. Awalnya, setelah membaca catatan, saya dihantui hantu dendam yang terus-menerus menyedot energi Yang makhluk hidup sampai korban mati.
Dewa Malam memiliki penindasan alami terhadap arwah. Saya tidak terlalu kesulitan mengusirnya, tapi ketika ingin menelannya, mengalami hambatan besar. Mungkin ini perlindungan Lingkungan untuk hantu dendam.
Semua yang membaca catatan akan terkena kutukan, dihantui hantu dendam tanpa henti. Metode pengusiran apapun hanya bersifat sementara. Setiap pengusiran memberi waktu aman sekitar 15 menit.
Patut disebutkan bahwa tata letak Kuil Dewa Gunung terdiri dari satu ruang utama dan dua harem yang berdekatan. Lilin di ruang utama adalah benda yang sangat kuat, memiliki kemampuan untuk menangkal roh jahat dan memurnikan. Bersembunyi di ruang utama berarti aman. Namun konsekuensinya, lilin ini akan menghilangkan rasa takut dalam diri. Jika terlalu lama terpapar cahaya lilin, seseorang akan menjadi tidak takut apapun - hal yang mematikan di Lingkungan Spiritual berbahaya ini. Selain itu, lilin tidak bisa dipindahkan atau dibawa keluar dari Lingkungan Spiritual.
Setelah setengah jam di ruang utama, aku tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari harem, disertai raungan yang membuat merinding seperti bukan dari makhluk hidup. Setelah beberapa saat ragu, akhirnya aku memutuskan untuk menjelajahi harem.
Ruang utama memang tempat aman, ini sudah kubicarakan sendiri. Tapi tak kusangka sumbernya adalah lilin, padahal kupikir itu karena Nyonya Dewa Gunung yang cantik...
Teriakan minta tolong ternyata berasal dari pohon beringin besar itu. Aku tidak mendengar raungan, tapi bagian timur harem benar-benar mengerikan... Zhang Yuanqing merasakan dingin menjalar di tulang punggungnya.
Ia menarik napas dalam-dalam dan fokus membaca bagian selanjutnya. Informasi di bawah ini sangat penting, jika bisa mengetahui kondisi harem lainnya sebelumnya, ia bisa menghindari bahaya saat eksplorasi.
Pohon beringin itu sangat berbahaya, jangan menengok ke belakang, jangan menengok ke belakang...
Pohon beringin ini sepertinya memiliki kesadaran, tapi mengapa meminta pertolongan? Soal raungan mengerikan itu, aku tidak menemukan sumbernya karena munculnya sepatu dansa merah... yang menghentikan eksplorasiku.
“Contoh Teks A-1……”
Aku sama sekali tidak bisa mengingat langkah tariannya, terlalu kacau dan rumit. Bagi yang tidak punya pengalaman menari seperti aku, ini mustahil. Bahkan penari profesional pun takkan sanggup. Aku gagal, Sepatu Merah mulai memburuku.
Aku berhasil kabur ke aula utama, tapi dua tulang rusukku remuk diinjaknya. Kurasa aku sudah tahu sifat aslinya—item yang mengerikan ini bisa melacak melewati medan apapun, takkan berhenti sebelum tujuannya tercapai. Diduga kuat ini adalah item berbasis aturan.
Sulit dipercaya! Sebuah Lingkungan Uji Cobaan ternyata menyimpan item berbasis aturan. Sekarang aku paham mengapa Qian Shou yang sudah membawa item tetap tewas di Kuil Gunung. Tak heran tak ada yang pernah lolos dari lingkungan ini—pesertanya cuma Pemula Night Wanderer level 1 atau orang biasa, mana mungkin menang?
Penyebab kemerosotan Kuil Gunung masih belum jelas. Rahasia perubahan selama ribuan tahun itu pun masih misteri. Semoga misi kedua berhasil agar organisasi bisa dapat jawaban.
Data berakhir di sini, tidak ada kelanjutan.
Zhang Yuanliang tahu, Night Wanderer itu mungkin sudah tewas dalam misi kedua.
