Tingkat Kesulitan S
Tak ada yang merespons Xi Shi. Hanya gadis bernama Xie Lingxi yang tampak ragu-ragu.
Kepercayaan masih kurang. Apakah tidak mau mengungkap identitas resmi, atau di antara pejalan Lingjing di sini selain aku, tak ada yang dari latar belakang resmi? Zhang Yuanqing sedang berpikir apakah akan memberi petunjuk, ketika Hebo si Jaket Hitam berbicara dingin:
"Kita sudah masuk Lingjing beberapa menit. Tak ada petunjuk apapun—artinya untuk menaklukkan dungeon ini, semuanya harus kita temukan sendiri. Jika kalian punya informasi, jangan disembunyikan. Kita di perahu yang sama."
Xie Lingxi mengangkat tangan perlahan, berbisik:
"Aku tahu sedikit informasi versi lama dungeon. Deskripsi Lingjing sudah berubah."
Apakah dia anggota organisasi resmi? Zhang Yuanqing mengamati gadis itu.
Alis Hebo berkerut:
"Deskripsi Lingjing berubah... Kurasa ini penyebab perubahan kesulitan Taman Bermain Jinshui. Ingat isi deskripsinya?"
"Aku lupa..." Huomo si Rambut Merah menggaruk kepala.
Xi Shi meliriknya, diam-diam menjauh sedikit sambil berkata lembut sambil tersenyum:
"Seorang entitas yang tak terdeskripsikan telah datang ke sini. Dialah yang mengubah tingkat kesulitan Taman Hiburan Jin Shui. Dia memerintahkan 'Ling' di taman hiburan untuk mencari seseorang, nama orang itu terdiri dari empat karakter. Siapakah gerangan?"
"Kui Wei Ren Fu" tak bisa menahan diri dan berkata:
"Menurutku siapa itu tidak penting, orang itu mungkin hanya bagian dari latar cerita. Yang penting adalah 'Ling' di taman hiburan. Mungkinkah peningkatan kesulitan Taman Hiburan Jin Shui ke level S karena 'Ling' tersebut mendapat kekuatan dari entitas itu sehingga menjadi sangat kuat?"
Sun Go Kong yang mengenakan sepatu doudou, celana ketat, dan setelan jas kecil matanya berbinar: "Masuk akal. Paman, kamu benar-benar pintar."
He Bo mengangguk perlahan, menyetujui pendapat pria paruh baya itu, lalu berkata:
"Kalau begitu, kita hanya perlu menghindari atraksi dengan unsur horor dan memilih fasilitas yang lebih sederhana untuk mengurangi risiko."
Dia menoleh ke Xie Lingxi: "Kamu tahu panduan detail versi lama?"
Mendengar ini, Zhang Yuanqing bergegas ingin menyampaikan informasi versi lama sebelum gadis itu merebut inisiatif. Namun tiba-tiba, "ding!" suara notifikasi Lingjing terdengar di pikirannya:
[Karena performa luar biasa Anda sebelumnya, misi tersembunyi telah terpicu. Anda ditunjuk sebagai ketua tim. Perhatian: Ada seorang anggota jahat yang menyamar di tim. Pastikan jumlah anggota tim tetap ≥3, atau hukuman akan diberikan: pengalaman level saat ini direset ke nol.]
[Perhatian: Sembunyikan identitas peran Anda dengan baik.]
"Bahkan ada misi tersembunyi?!" Pikiran Zhang Yuanqing dipenuhi umpatan "Cào", meski raut wajahnya tetap tenang, hatinya langsung merasa gundah.
Fasilitas di dungeon sangat berbahaya, dan dengan adanya werewolf yang menyusup ke dalam tim, tingkat kesulitan langsung melonjak.
"Tugas tersembunyiku adalah memastikan jumlah anggota tidak kurang dari 3 orang. Dari sini bisa disimpulkan, tugas si penjahat itu adalah mengurangi jumlah anggota hingga di bawah 3, bahkan menghabisi semua."
"Jika ingin memastikan tingkat keberhasilan, pilihan terbaik adalah mengidentifikasi dan memberantas si penjahat lebih awal. Tapi aku tidak bisa membuktikan identitasku sendiri, dan kepercayaan antar anggota juga kurang. Bisa-bisa malah dikambinghitamkan sebagai werewolf."
Sejenak, Zhang Yuanqing merasa tidak bisa mempercayai siapa pun. Bahkan gadis manis bernama Xie Lingxi itu seolah berubah menjadi serigala berbulu domba.
Tunggu! Taman Hiburan Jin Shui adalah Lingjing multi-pemain untuk semua profesi. Mungkinkah ada Profesi Jahat di antara anggota tim?
Mengingat pertentangan antar faksi, Profesi Jahat pasti adalah si penjahat... Ide brutal muncul di benak Zhang Yuanqing: menggunakan Red Dance Shoes untuk memaksa anggota tim menunjukkan kemampuan mereka, sehingga Profesi Jahat akan langsung terlihat.
"Tidak, ini terlalu gegabah. Akan membuat situasi tidak bisa ditawar lagi. Lagipula, apa benar sesederhana ini? Bagaimana jika salah tebak?" Dia menghela napas pelan, mengurungkan niat memanggil Red Dance Shoes.
Jika ternyata tidak ada Profesi Jahat di tim, tindakannya ini sama saja dengan langsung bermusuhan dengan anggota, dan permainan pun berakhir.
"Artinya, aku harus memimpin tim menyelesaikan proyek sekaligus mencari si penjahat? Benar-benar sesuai tingkat kesulitan S di Lingjing multi-pemain. Susahnya setara dengan Kuil Gunung, tapi dalam arti yang berbeda."
Bahkan sebelum dungeon dimulai, hati Zhang Yuanqing sudah terasa berat.
“Aku tahu panduan versi lama, tapi tidak setiap detail ku ingat……” Xie Lingxi berkata.
“Wah, gadis kecil, kamu hebat sekali. Pasti anggota organisasi resmi ya? Kakak tidak keberatan jalan bareng kan?” Xi Shi
Satu terlalu polos, satu menyimpan niat jahat… Zhang Yuanqing diam-diam mengamati kedua perempuan itu.
He Bo yang mengenakan hoodie hitam saat itu melirik dingin ke arah Zhang Yuanqing, berkata:
“Apa pendapatmu?”
Zhang Yuanqing merenung sejenak, lalu menjawab:
“Penilaian awal: peningkatan kesulitan terjadi pada fasilitas dengan elemen supernatural. Jadi mungkin atraksi lain tidak banyak berubah. Kita bisa memilih atraksi dengan tingkat kesulitan rendah berdasarkan panduan versi lama.”
Ekspresi suram He Bo menunjukkan sedikit apresiasi. Ia mengangguk, “Itu maksudku. Pantas disebut pemain berpengalaman yang telah melewati banyak Lingjing.”
Ia lalu menatap semua orang: “Apa ada yang keberatan?”
Semua orang mengangguk serempak seolah tak punya pendirian.
He Bo bertanya: “Gadis kecil, menurutmu fasilitas mana yang harus kita pilih?”
Xie Lingxi menggigit bibir kecilnya, bola mata hitam yang berkilau melirik ke sekeliling sebelum menunjuk rel baja bergelombang seperti naga:
“Itu yang paling mudah.”
Melihat roller coaster, mata semua orang berkedut. Xi Shi tersenyum kecut: “Kenapa?”
“Metode penyelesaian versi lama sederhana: naik kereta, tutup mata selama perjalanan, tunggu tiga putaran rel selesai.”
“Ini…” Pemuda bernama Qitian Dasheng mendongak melihat rel baja tinggi, tampak gentar. Ia menunjuk komidi putar tak jauh:
“Kalau yang ini? Aku rasa ini juga cukup aman.”
Xie Lingxi menggelengkan kepala, berkata dengan ekspresi serius: "Korsel hanya bisa dinaiki anak kecil. Kalau orang dewasa naik, mereka tidak akan bisa turun selamanya. Meski tidak ada bahaya nyata... Tapi itu akan terus berputar tanpa henti."
Naik saja langsung team wipe? Qitiandasheng mundur diam-diam satu langkah, tidak berbicara lagi.
"Kalau tidak ada keberatan, mari pilih roller coaster." He Bo berkata datar, tiba-tiba dia "ha" tertawa pendek:
"Yang bisa masuk Taman Hiburan Jin Shui, soal kepintaran tidak berani jamin. Tapi pasti tidak ada satu pun yang bangsawan berparas sempurna yang bodoh."
He Bo ini sengaja atau tidak sedang merebut hak suara dariku. Xie Lingxi sepintas terlihat polos, tapi yang bisa masuk level S, mungkin polos? Xishi dari awal terus menguji identitas orang, penampilan genitnya mungkin palsu...
Kuiweirenfu, penampilan sederhana dan jujur, tapi bisa analisis dengan tepat bahwa "elemen supernatural" adalah bahaya utama. Ini menunjukkan hatinya tidak sesederhana penampilannya.
Qitiandasheng agak penakut, agak mesum, tidak ada keunggulan mencolok tapi juga bukan pembuat masalah... Dari grup ini, menurutku yang paling aman adalah Huo Mo, kalau bisa dipastikan dia seorang Fire Mage. Sebaliknya, orang ini paling berbahaya.
Zhang Yuanqing menganalisis karakteristik rekan-rekannya, mengangkat tangan menyetujui: "Aku tidak keberatan, roller coaster saja."
Tanpa disadari, dia mulai melepas sebagian inisiatif, tidak lagi selalu mengambil alih, tapi tetap menjaga tingkat partisipasi tertentu.
Dia pernah baca panduan, tahu Xie Lingxi tidak berbohong. Roller coaster terlihat menegangkan, tapi cara bermainnya sebenarnya paling sederhana.
"Tentu saja, apakah cara bermain roller coaster masih sama seperti sebelumnya, tidak diketahui. Tapi apakah fasilitas lain tidak akan berubah?"
"Aku tidak keberatan."
"Aku juga tidak keberatan."
"Baiklah, lagipula bermain apapun sama saja."
Setelah membuat keputusan, rombongan menuju roller coaster. Mengikuti petunjuk papan penunjuk, mereka melewati koridor dan memasuki bangunan di bawah rel.
Ini adalah ruang kecil yang tidak luas. Di sebelah kiri pintu terdapat loker penyimpanan, sebelah kanan adalah loket tiket. Saat semua orang masuk ke ruangan, suara prompt Lingjing terdengar:
Ding! Anda mendapatkan tiket eksperimen roller coaster. Silakan mencapai lantai atas dalam 5 menit.
Ding! Barang-barang berlebih telah disegel. Silakan ambil kembali dari loker setelah proyek selesai.
Barang berlebih... Zhang Yuanqing reflek meraba pil biru kecil di sakunya, mendapati masih ada. Saat hendak lega, teriakkan Huo Mo mengguncang:
"Inventory tidak bisa dibuka!"
Semua orang panik, segera mencoba memanggil inventory. Tapi fungsi itu seolah tidak ada.
Qi Tian Dasheng dengan suara gemetar: "Skill... skillku juga tidak bisa digunakan. Kalian bagaimana?"
!!! Zhang Yuanqing jantungnya nyaris terhenti, secara naluriah mencoba menggunakan Night Roaming. Namun kekuatan Taiyin terkurung rapat dalam tubuhnya.
Yang lain mencoba berbagai cara, terbukti benar kehilangan skill.
Fenomena ini membuat para Spirit Realm Walker merasa sangat berat. Tanpa skill, apa bedanya mereka dengan orang biasa?
Saat itu, "Kui Wei Ren Fu" berkata:
"Skill aktif tidak bisa digunakan, tapi kemampuan pasif masih ada. Dan fisik kita juga tidak berubah."
"Sudah sampai sini, naik saja." Zhang Yuanqing memimpin menaiki tangga.
"Semua orang menaiki tangga dengan perasaan berat di hati, tiba di puncak bangunan. Di atas terdapat platform yang dipasang dua rel besi, dengan roller coaster kursi ganda yang diam terparkir di atasnya."
Para anggota tim memandang roller coaster dalam keheningan sejenak, tak ada yang berkomentar.
"Ah, saat seperti ini perlu contoh dari kapten Tim China seperti aku, sesuai dengan karakter yang kutampilkan sejak awal..." Zhang Yuanqing tersenyum:
"Terakhir kali naik roller coaster masih zaman sekolah, paling suka duduk di barisan depan."
Di bawah pandangan semua orang, ia naik ke kursi baris depan dan mengencangkan sabuk pengaman.
Anggota lain menghela napas lega dan mulai naik satu per satu.
"Aku punya fobia ketinggian..." Xi Shi berpura-pura memelas, ragu antara Zhang Yuanqing dan He Bo.
Dalam keraguannya, Xie Lingxi berambut hitam lurus sudah merebut tempat duduk di samping Zhang Yuanqing, membuat Xi Shi terpaksa memilih He Bo.
Zhang Yuanqing meliriknya, gadis itu membalas dengan senyum manis.
Setelah semua mengencangkan sabuk pengaman, He Bo di baris kedua berkata datar:
"Ingat tutup mata kalian. Jangan dibuka apapun yang terjadi. Tentu saja, jika ada yang ingin menguji aturan dengan nyawa, aku menyambut baik."
"Cara bicaramu tidak enak didengar." Huo Mo menyeringai.
Zhang Yuanqing menoleh memandang anggota di belakang. Baris kedua duduk He Bo dan Xi Shi, baris ketiga "Ayah yang Memalukan" dengan Huo Mo.
Qi Tian Dasheng yang agak pengecut tampak tersisih, sendirian di baris keempat.
Saat itu rel listrik menyala, dentuman "dong!" terdengar dari bawah kereta, roller coaster perlahan mulai bergerak.
Zhang Yuanqing menarik pandangannya dan melihat semua orang telah menutup mata mereka.
Ia menutup matanya, merasakan gerbong kereta perlahan merayap di atas rel. Awalnya sangat lambat, seolah sedang menaiki tanjakan curam. Saat roller coaster mencapai puncak, tiba-tiba berhenti.
Pada detik berikutnya, sensasi jatuh bebas yang kuat menyergap. Desiran angin kencang memekakkan telinga, diselingi teriakan kecil Xi Shi.
Seluruh tubuh Zhang Yuanqing tegang. Ia menyimak suara di sekelilingnya sambil menghitung waktu dalam hati.
Sekitar dua menit kemudian, roller coaster yang melaju kencang mulai melambat dan akhirnya berhenti.
Zhang Yuanqing membuka mata. Roller coaster telah kembali ke podium di puncak bangunan. Tidak ada kejadian aneh.
"Huu..." Ia menghela napas pelan. Tiba-tiba teriakan panik terdengar dari belakang.
Jantungnya berdebar kencang. Saat menoleh, pupil matanya menyempit tajam.
He Bo di baris kedua duduk dengan leher kosong - kepalanya telah hilang.
Huo Mo di baris ketiga berlumuran darah. Dengan gemetar ia mengangkat kepala di dadanya, suaranya bergetar:
"Ta...tidak berguna..."
"Menutup mata... tidak berguna..."
Ekspresi He Bo yang masih menutup mata terlihat tenang, seolah tidak merasakan kesakitan.
Rasa dingin menjalar dari dasar hati semua orang.
