Bab 56

Kategori:Fantasi Penulis:Anak Koran Jumlah Kata:1596 Update:25/04/01 13:37:45
Undangan Pernikahan “Di dalam kompleks rumah yang gelap gulita, sebuah lentera merah melayang mendekat, memancarkan cahaya kemerahan. Anehnya, sinarnya seolah terkunci di dalam sangkar, sama sekali tak mampu menerangi sekeliling.” “Lentera itu melayang hingga ke pintu, berhenti di hadapan Zhang Yuanqing. Hanya sebatas ambang pintu yang memisahkannya dengan lentera merah itu.” “Zhang Yuanqing bisa merasakan dengan jelas bahwa di balik ambang pintu itu berdiri seekor hantu, makhluk yang mengerikan dan angker. Namun sekeras apapun ia menatap, sosok hantu dalam kegelapan itu tetap tak terlihat jelas.” “Diam-diam ia mengerahkan Kekuatan Taiyin, bersiap untuk menggunakan Soul Devour setiap saat.” “Night Wanderer secara alami menekan tubuh spiritual, asalkan level tubuh spiritual itu tidak melebihi dirinya sendiri.” “Dari dalam kegelapan, sebuah tangan menjulur keluar. Dengan cahaya merah lemah, Zhang Yuanqing melihat tangan itu berwarna hijau kehitaman dengan kuku-kuku yang gelap mengerikan.” “Tangan hantu itu memegang setumpuk kartu nama berampul merah, seolah meminta Zhang Yuanqing untuk menerimanya.” “Zhang Yuanqing tak mau mengambilnya. Tangan hantu itu tetap terulur, situasi ini seperti pertarungan keinginan antara kedua pihak.” “Setelah lama sekali, suara Xi Shi yang gemetar berbisik pelan: ‘Wang Tai?’” “Melihat Wang Tai membeku tak bergerak, dia khawatir pria ini tanpa sadar telah memicu krisis dan mungkin sudah meninggal.” “Ah, menghindar atau menghadapi sama saja risikonya... Dengan pasrah Zhang Yuanqing menerima kartu nama itu. Tangan hantu kehitaman itu segera menarik diri, lalu lentera merah pun melayang pergi, kembali ke kedalaman kompleks rumah.” “Zhang Yuanqing turun dari podium, kembali ke timnya sambil mengangkat kartu nama di tangannya:” “‘Total lima lembar, sepertinya ini untuk kita.’” “Dia membagikan kartu nama satu per satu ke anggota tim. Semua orang membuka kartu tersebut—dasar merah dengan tulisan hitam, tertulis nama pengantin wanita dan delapan karakter astrologi. Sedangkan sisi mempelai pria masih kosong.” “Nama pengantin wanita adalah ‘Bai Lan’.” “Suara prompt dungeon bergema di telinga semua orang:” “Ding! Anda menerima undangan pernikahan Pengantin Hantu. Silakan tulis nama Anda. Pengantin Hantu akan memilih suami dalam satu jam.” “Tulis nama, lalu menunggu pemilihan suami satu jam kemudian?” “Apa yang terjadi jika terpilih oleh Pengantin Hantu? Semua orang memegang undangan sementara pikiran mereka melayang tak karuan.” “Zhang Yuanqing sedang bimbang karena saat perkenalan tadi menggunakan nama palsu Wang Tai. Haruskah menulis ‘Yuan Shi Tian Zun’ atau ‘Wang Tai’?” “Dia tak bisa memastikan apakah menggunakan nama palsu akan mendapat hukuman.” “Saat sedang merenungkan penulisan nama, tiba-tiba Zhang Yuanqing tersentak dan menatap rekan-rekannya:” “‘Masih ingat pengantar taman hiburan? Entitas yang tak terdefinisikan datang ke sini dan meminta arwah di taman hiburan mencari seorang pemuda dengan nama empat karakter.’” “Xi Shi dan yang lain tentu ingat, tapi tak paham maksudnya.” “Xie Lingxi yang paling cepat menangkap maksud. Ia melihat undangan di tangannya, ‘Maksudmu, mungkin ada kaitan antara dua hal ini...’” “Gadis itu menganalisis alur ini, pipi kecilnya langsung berubah pucat: ‘Figur tak terdefinisikan menyuruh Pengantin Hantu mencari pemuda, tapi malah menyuruh kita mengisi nama? Apa ini berarti pemuda yang dicari pengantin di rumah hantu adalah Spirit Realm Walker?’” “Bagaimana mungkin...” Xi Shi tertegun. “Mereka juga adalah pejalan yang telah mengalami banyak dungeon. Biasanya, pengenalan Lingjing berfungsi sebagai latar belakang, memberitahumu ini tempat seperti apa dan kejadian apa yang pernah terjadi.” “Hanya untuk membantu Spirit Realm Walker cepat memahami dungeon, tidak lebih dari itu.” “Sebelumnya, mereka mengira sosok tak terdeskripsikan yang mencari pemuda itu adalah karakter tertentu dalam Lingjing, bahkan mungkin monster.” “Tidak ada hubungannya dengan 'pemain'.” “Mana mungkin seorang Spirit Realm Walker biasa bisa mengubah esensi Lingjing?” “Ini cuma kebetulan kan? Kalau pernikahan arwah, pasti harus menulis nama.” Qi Tian Dasheng mengerutkan kening. Tidak, ini bukan kebetulan. Karena dalam strategi lama tidak ada urusan surat nikah ini. Ini muncul setelah Lingjing berubah. Ditambah dengan pengenalan Lingjing, mustahil keduanya tidak berkaitan... Zhang Yuanqing diam-diam waspada. Entah ini ilusi atau bukan, ia merasa informasi dalam pengenalan Lingjing itu terasa sangat familiar. “Zzzz... Hari itu, dia datang ke Taman Bermain Jin Shui...” Tiba-tiba, speaker Cat King di saku Zhang Yuanqing bersuara. Semua orang langsung menatap ke arah sakunya, tapi speaker itu diam kembali. Kenapa diam? Speaker ini aneh... Zhang Yuanqing menunggu beberapa detik. Setelah yakin speaker tetap diam, ia melanjutkan: “Mari kita isi nama dulu.” Ia membuka surat nikah dan mencoba menulis "Wang Tai" di kolom nama menggunakan pena hantu. Logikanya: Jika arwah di rumah hantu meminta penulisan nama, berarti "dia" juga tidak bisa melihat ID asli Spirit Realm Walker. Kalau tidak, surat nikah ini jadi tidak berguna. "Maka, ada alasan untuk menduga bahwa dungeon memperbolehkan Spirit Realm Walker menyamarkan ID, hanya saja tidak dinyatakan secara eksplisit, perlu disimpulkan sendiri." Sebenarnya menulis Yuan Shi Tian Zun juga tidak masalah, hanya mungkin timbul krisis kepercayaan antar anggota tim... Zhang Yuanqing berpikir, lalu melihat "goresan" yang ditulis jarinya membentuk huruf hitam: Wang Tai. Kemudian, dia membuat-buat tanggal lahir dan gender secara acak, eh, gender tidak dibuat-buat. Empat anggota tim lain meniru, menggunakan jari sebagai pena. Xie Lingxi mengangkat tumitnya, mengintip surat nikah Zhang Yuanqing dengan malu-malu, lalu menulis namanya sendiri. Di kolom gender, dia ragu sejenak sebelum mengisi "pria". Setelah surat nikah selesai, Zhang Yuanqing menyimpannya di saku dan melangkah melewati ambang pintu pertama kali, berkata: "Ayo masuk, lebih baik kalian semua mengikuti di belakangku." Melihat raut wajah kaku rekan-rekannya, dia bercanda untuk mencairkan suasana: "Sejak kecil zodiakku keras, hantu perempuan melihatku pun harus pertimbangkan cuti melahirkan." Semua orang: "..." Di saat seperti ini masih bisa bercanda, berani sekali atau tidak takut mati? Di dalam benar-benar ada hantu perempuan yang sedang menunggu dinikahi. Apa lelucon ini tidak cukup lucu? Zhang Yuanqing mengamati ekspresi mereka, lalu diam-diam masuk ke dalam rumah. Di balik ambang pintu adalah halaman luar yang cukup luas, dengan jalan setapak batu di tengahnya, dikelilingi koridor yang menempel di dinding luar. Saat mereka melangkah melewati ambang, lentera merah di bawah atap koridor menyala secara misterius, menambahkan nuansa merah tua pada kegelapan malam. Lentera-lentera itu seperti bola mata merah darah yang mengawasi dengan sunyi para pendatang yang memasuki halaman besar. Akhir jalan batu adalah sebuah aula besar dengan atap melengkung yang menjulang, pintu kisi-kisi tertutup rapat, cahaya temaram menyembul dari celah-celahnya. "Hmm..." Begitu melangkahi ambang pintu, mata Zhang Yuanqing berbinar: "Coba periksa apakah skill dan inventory kalian terkunci." Fire Demon dan yang lain tertegun, ada yang mencoba mengaktifkan skill, ada yang membuka inventory. Mereka kaget sekaligus senang menemukan bahwa kemampuan dan artefak mereka tidak terkunci dalam misi ini. Perasaan mereka campur aduk - senang karena punya bekal menghadapi bahaya, namun khawatir karena kebebasan menggunakan artefak dan skill berarti tingkat bahaya rumah hantu ini luar biasa tinggi. Di bawah pimpinan Zhang Yuanqing, semua orang melangkah perlahan. Dalam kesunyian malam, hanya derap langkah mereka yang terdengar. "Aaa~" Teriakan tiba-tiba itu membuat mereka yang sedang fokus semuanya kaget setengah mati. Fire Demon menoleh marah, melototi Xi Shi: "Apa maksudmu teriak-teriak?!" Wajah Xi Shi pucat pasi, jarinya gemetaran menunjuk koridor sepanjang belasan meter: "Di, di sana... di bawah lentera... ada perempuan..." Semua kepala berputar serempak. Lentera tetap tergantung diam, tak ada bayangan hantu sama sekali. Insiden ini membuat keempat orang yang sudah tegang semakin waspada. Zhang Yuanqing masih relatif tenang. Pengalamannya di dungeon supranatural sebelumnya plus statusnya sebagai Night Wanderer membuatnya tak lagi punya rasa takut bawaan terhadap hantu. Baginya, hantu sama saja dengan robot mobil - sama-sama makhluk fiksi. "Di sini aura hantu sangat pekat, di mana-mana terasa energi Yin yang bisa mematikan persepsiku. Tubuh spiritual yang terlalu lemah atau terlalu jauh tidak bisa kurasakan. Tapi, aku sudah bisa menggunakan Fu Mo Chu. Bahkan jika pengantin hantu datang, aku tidak takut..." Zhang Yuanqing menenangkan semua orang sambil memimpin tim maju. "Kalian sadar tidak? Dungeon hanya memberi petunjuk bahwa pengantin hantu akan memilih pengantin pria dalam satu jam." Ketakutan membabi buta tidak ada artinya. Dia mengalihkan perhatian rekan tim dengan informasi untuk meredakan kegelisahan mereka: "Menurutku, tingkah laku kita dalam satu jam ke depan akan menjadi kriteria pemilihan pengantin pria oleh pengantin hantu." "Yang tidak jelas adalah apakah terpilih sebagai pengantin pria berarti selamat atau justru mati... Selain itu, energi Yin di sini sangat kuat dan menyimpan banyak bahaya. Mungkin belum sampai satu jam, kita sudah habis semua." Entah apakah pengantin hantu masih termasuk penggemar ketampanan. Jika iya, sebagai orang tertampan di tim ini, tekananku sangat besar... Tak lama kemudian, mereka tiba di ruang utama. Zhang Yuanqing maju mendorong pintu kisi-kisi yang terkunci rapat. "Kreek~" Suara mengerikan itu bergema dalam gelapnya malam. Di ruang utama, cahaya lilin menerangi ruangan, karpet merah membentang. Di pilar-pilar tergantung kain merah. Ujung karpet merah terdapat dua kursi tradisional Tiongkok, meja persembahan berisi lilin dan buah-buahan, serta karakter '' (xi) berwarna merah menyala di dinding. Di kedua sisi karpet merah berdiri 7-8 boneka kertas masing-masing, mengenakan pakaian pelayan zaman kuno. Mata mereka tampak hidup, bibir merah menyala sedikit terangkat. "Yang paling menyeramkan adalah, kepala boneka kertas ini terpelintir membentuk sudut yang aneh, mata kosongnya menatap ke pintu, mengawasi semua orang yang mendorong pintu masuk." "Deng deng deng... Xie Lingxi mundur dengan wajah panik, tangan kecilnya menutupi mulut untuk menahan teriakan." "Pada kelirik ini, Zhang Yuanqing merasakan bulu kuduknya merinding." "Bukan karena ketakutan, melainkan karena semua boneka kertas ini adalah hantu..." "Setelah merasakan energi dengan seksama, dia menghela nafas lega—mereka semua hantu kecil." "Pengantin hantu mungkin tak bisa kuhadapi, tapi kalian para hantu kecil berani lancang di hadapan Tuan? Ini keterlaluan!" Zhang Yuanqing mengaktifkan Kekuatan Taiyin, memekatkan kegelapan di kedua matanya. Energi mengendap di dantian: "Pergilah!" "Boneka-boneka kertas di ruangan berhamburan, angin puyuh berdesir disertai tangisan arwah yang saling berebut kabur." "Xi Shi, Xie Lingxi, Fire Demon dan Monkey King di belakang tertegun menyaksikan pemandangan ini."