Laporan
Di apartemen mewah, Guan Ya duduk di ranjang sambil memeluk lutut. Di depannya ada tablet yang memutar drama percintaan urban.
Setelah dipengaruhi perasaan oleh Yuan Shi, dia tak bisa tidur atau menikmati drama. Sudah duduk 5-6 jam sampai pantatnya sakit.
"Hah..." Guan Ya mengusap titik antara alisnya, wajah ayunya terlihat lelah.
Dengan stamina tubuhnya, tidak tidur 2 hari pun tak masalah. Tapi masalahnya adalah kegelisahan hati. Dulu di forum saat membaca postingan tentang kematian di dungeon, dia hanya menghela nasib.
Tapi kini tiba-tiba teman dekatnya terlibat badai hidup-mati.
Sejujurnya, Guan Ya cukup menyukai anak itu. Tampan, muda, berpotensi, bicaranya lucu. Semakin dilihat semakin disuka.
"Yang paling penting, dia sangat pandai menginjak gas."
Di Tim 2, Wang Tai adalah pribadi pendiam. Li Dongze yang menganggap diri elegan merasa candaan mesum tak pantas untuk pria beradab. Hanya Yuan Shi yang bisa mentolerir level humor Guan Ya bahkan mampu mengimbanginya.
Tapi si kecil yang menggemaskan ini, kali ini kemungkinan besar akan terjebak.
Guan Ya belum pernah mengalami Level S, namun ada sepupu di keluarganya yang berbakat luar biasa. Saat tahap Transcendent dan Sage, dia beberapa kali dapat dungeon Level S yang nyaris merenggut nyawanya. Sepupu itu pernah menjelaskan secara detail kesulitan spiritual realm level S.
Setiap spiritual realm level S memiliki bidang ujian berbeda. Bisa menaklukkan satu Level S tak menjamin bisa melewati yang kedua, karena manusia punya kelemahan. Tak ada orang yang mahir di segala bidang.
Keberhasilan Yuan Shi terhadap Red Dance Shoes mengandalkan ingatan kuat (menurutnya sendiri). Tapi kemampuan ini mungkin tak berguna di Taman Bermain Golden Water.
Guan Ya bahkan sudah mempersiapkan skenario terburuk.
Tiba-tiba, dering ponsel yang menusuk memenuhi kamar tidur, membuat Guan Ya kaget.
Hmm? Teleponku di saat seperti ini? Matanya terbuka lebar, kepala menoleh cepat ke arah layar ponsel yang menyala - Yuan Shi Tian Zun!
Saat itu, Guan Ya seolah mendengar debaran jantungnya sendiri yang kencang.
Dengan gemetar dia mengambil ponsel, menarik napas dalam, lalu mengangkat telepon: "Yuan Shi?"
Baru dua kata terucap, nafas Guan Ya langsung tertahan.
"Kakak Guan Ya, aku sudah menaklukkan Golden Water Amusement Park." Suara familiar terdengar dari speaker.
...Guan Ya terduduk lesu, hanya satu pikiran yang berkecamuk: Dia kembali menaklukkan spiritual realm Level S!
"Kakak Guan Ya? Kakak Guan Ya, apakah kamu mendengarkan?"
Suara Zhang Yuanqing menariknya kembali ke realita, Guan Ya berteriak:
“Kamu sudah menaklukkan spiritual realm level S lagi, dasar bocah kecil, dasar bocah kecil...
“Kamu tahu apa artinya ini? Kepala Regu pasti akan senang sampai gila.”
“Ya, aku sudah membayangkan apa yang akan dia katakan,” Zhang Yuanqing tertawa: “Dia akan bilang: Ya Tuhan, apakah Engkau mendengar doa setiaku? Ya, pasti Engkau mendengar...”
Selain itu, aku bukan bocah kecil. Dia membenarkan dalam hati.
Guan Ya tertawa "haha" sambil menendangkan kaki panjangnya dengan girang: “Jangan pernah mengejeknya di depan Kepala Regu, atau dia akan menghancurkan kepalamu.”
Zhang Yuanqing juga tertawa, Guan Ya tak tahan menahan rasa penasaran dan berkata:
“Kamu belum lihat forum kan? Tadi malam ada lagi petugas resmi yang masuk ke Taman Bermain Golden Water, namanya He Bo. Rekan-rekan yang akan masuk Lingjing akhir-akhir ini panik semua. Bisa ceritakan situasi Taman Bermain Golden Water padaku?”
Strategi atas Lingjing dan artefak memiliki daya tarik kuat bagi pejalan, seperti wanita cantik bagi LSP.
“Tidak, tidak bisa kuberitahu.” Zhang Yuanqing langsung menolak.
Guan Ya terkejut, dia tidak menyangka Yuan Shi akan menolak. Menurutnya hubungan mereka seharusnya sudah sangat dekat.
“Kecuali kamu kirim foto stoking hitam dan kaki indah sebagai hadiah.” Zhang Yuanqing berkata sambil terkekeh.
Sang supir tua mendengus, senyum kembali merekah di wajahnya:
“Foto tidak menarik, lebih baik kamu naik taksi ke rumahku sekarang, biar kulihat sampai puas. Aku juga akan memberimu stoking untuk dibawa pulang bikin teh susu stoking.”
Zhang Yuanqing membahas dengan serius: "Menurutku menggunakan stoking untuk membuat teh susu terlalu sia-sia, lebih baik dipakai untuk membersihkan tombak."
Guan Ya terbaring di ranjang, tertawa hingga payudara yang montoknya bergetar: "Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti ini di depan wanita? Ada lagi? Ada lagi..."
……
Pukul 07.30 pagi, hal pertama yang dilakukan Li Dongze setelah bangun adalah meraih ponsel di laci kepala tempat tidur, memeriksa apakah ada panggilan tak terjawab atau pesan yang belum dibaca.
Hatinya sulit menyembunyikan kekecewaan.
"Benar-benar anak yang tidak bisa membuat orang tenang..."
Li Dongze menghela napas, menatap langit-langit selama belasan detik sebelum akhirnya bangun dan berpakaian. Gerakannya penuh wibawa, perlahan namun pasti, tak peduli seberapa buruk perasaannya atau seberapa berat beban di hatinya.
Elegan tidak boleh ditinggalkan.
Di meja makan, Li Dongze menyantap sarapan yang dibuat asisten rumah tangga, namun pikirannya tidak tertuju pada makanan.
Dungeon tahap Transenden, seharusnya sudah keluar dalam satu malam. Jika belum ada kabar sampai siang nanti... Perasaan Li Dongze semakin berat, makanan pun terasa tak berasa. Ia meletakkan sumpit:
"Bawa makanan ini pergi."
Asisten rumah tangga yang sibuk di dapur membalas, baru saja hendak merapikan meja saat mendengar dering ponsel majikannya dari kamar tidur.
"Saya yang ambil..."
Dia berbalik menuju kamar tidur, tiba-tiba melihat sang majikan melompat dari kursi dengan raut wajah bersemangat: "Jangan, tidak usah!"
Kemudian, pria yang selalu menjunjung tinggi elegan ini, dengan cara yang sama sekali tidak elegan, berlari ke kamar tidur.
Li Dongze berlari ke sisi ranjang, melihat panggilan masuk bertuliskan "Yuan Shi Tian Zun". Napasnya tiba-tiba menjadi tersengal. Ia meraih ponsel dan mengangkat telepon, menarik napas dalam-dalam untuk menjaga suaranya tetap tenang:
"Yuan Shi, kau berhasil keluar?"
Raut wajah Li Dongze menegang.
"Kepala Regu, saya berhasil keluar hidup-hidip." Suara Zhang Yuanqing terdengar lelah: "Saya langsung menghubungi Anda begitu keluar."
Dia dan Guan Ya terus mengobrol sampai sekarang, sampai lupa waktu.
Ekspresi tegang Li Dongze mulai melunak. Ia segera bertanya:
"Apakah kau terluka? Apakah ada dampak psikologis atau trauma mental yang serius?"
"Ada. Di taman bermain, pengantin hantu itu begitu mencintaiku sampai tak mau menikah dengan siapapun kecuali aku. Sungguh sulit menolak kasih sayangnya. Saya merasa sangat bersalah sampai mengalami trauma psikologis yang mendalam."
"Sepertinya tidak ada masalah. Saya lega." Senyum tipis muncul di wajah Li Dongze:
"Kau baru saja keluar, istirahatlah dulu di rumah. Datanglah ke kantor beberapa hari lagi. Tapi segera tulis strategi atasnya dan kirim ke email saya. Hadiah dan penghargaan terkait akan saya ajukan. Oh ya, apakah persediaan cola di rumahmu cukup? Akan saya kirim beberapa kardus."
Aneh, Kepala Regu tidak mengucapkan "Ya Tuhan"... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, "Tidak perlu, Kepala Regu. Saya lebih suka saat Anda bersikeras bilang 'beli sendiri'."
Li Dongze: "..."
Setelah menutup telepon, Li Dongze menarik napas dalam-dalam dan tak bisa lagi menahan emosinya, "Ya Tuhan, Tuhan Yang Maha Kuasa, apakah Engkau mendengar doa hamba-Mu yang setia ini..."
Dia salah. Anak muda ini bukan sekadar berbakat, tapi jenius luar biasa.
"Jika menaklukkan satu spiritual realm level S mungkin ada unsur keberuntungan, maka menaklukkan dua level S sudah bukan sekadar keberuntungan. Dia benar-benar layak dipersiapkan sebagai calon petugas."
"Bahkan berpotensi mencapai level Elder."
"Di antara Spirit Realm Walker generasi muda Aliansi Lima Unsur, Fu Qingyang adalah kandidat paling potensial menjadi Elder. Tapi bahkan dia hanya pernah menaklukkan satu spiritual realm level S."
……
Di lantai dua vila, di atas meja makan, Fu Qingyang yang mengenakan setelan jas putih dengan rambut kuda pendek tampan menusuk rapi, memegang pisau dan garpu dengan ekspresi datar memotong telur dadar dan steak.
Di seberangnya, Ling Jun yang mengenakan kaos oblong dan celana pendek santai sedang melahap makanannya dengan rakus.
Tiba-tiba, gadis kelinci datang menghampiri sambil membawa ponsel, berkata lembut:
"Kakak-kakak, telepon dari Li Dongze."
Fu Qingyang mengalihkan pandangannya ke ponsel, meletakkan pisau dan garpu, lalu melirik sahabatnya yang asyik melahap makanan tanpa peduli sekitar.
"Ada apa?" Suaranya dingin saat mengangkat telepon.
"Centurion, Yuan Shi Tian Zun sudah keluar. Dia berhasil menaklukkan Taman Bermain Golden Water!" Suara Li Dongze terdengar sangat bersemangat.
Kresek... Fu Qingyang melirik si tampan yang garpunya jatuh ke meja, sudut bibirnya melengkung: "Aku tahu."
Dia menyerahkan ponselnya ke gadis kelinci, tersenyum:
"Kurang persiapan, harusnya aku bertaruh denganmu."
Meski berkata begitu, nada suaranya penuh kegembiraan tanpa secuil penyesalan.
“Aku selalu merasa, beberapa spiritual realm level S itu seharusnya akhirnya ditaklukkan oleh Taiyi Men kita...” Ling Jun malah tampak sangat menyesal, dengan wajah berduka berkata: "Elder Sun benar-benar tidak waras."
Fu Qingyang terkejut: "Kamu juga tahu soal ini?"
"Oh, ini meme baru di forum Taiyi Men kita. Aku juga kadang browsing forum kok."
"Kalian... Begitu menghina Elder, tidak takir dihukum?"
"Gak apa-apa, Elder Sun tidak bisa internetan, bahkan ponsel aja hampir tidak bisa dipakai." Ling Jun mengambil kembali pisau dan garpu, berkata:
"Tapi kali ini mungkin sulit disembunyikan. Saat menaklukkan Terowongan She Ling, dia adalah bibit unggul yang perlu dipantau. Sekarang berhasil menaklukkan level S lagi, membuktikan anak ini punya otak dan potensi. Pencapaiannya di masa depan pasti tidak rendah. Aduh, sekarang aku juga agak menyalahkan Elder Sun."
"Ngomong-ngomong, dia sudah dua kali menaklukkan misi level S. Untuk tugas ketiga, minimal level A. Jika berhasil, masa depannya cerah. Jika gagal, mati muda... Eh, mau kemana?"
Fu Qingyang terus berjalan keluar:
"Lapor ke Dewan Tetua, ajukan pencairan medali dan bonus secepatnya. Sebelum Taiyi Men kalian mencuri, aku harus meyakinkan dengan kebajikan. Oh ya, jika Taiyi Men ingin strategi atas Taman Bermain Golden Water, harus tambah budget."
……
Provinsi Sanzhuang, Vila Pinggir Danau.
Sinar matahari pagi menerobos jendela lantai. Xie Lingxi keluar dari kamar mandi membungkus handuk, tubuh gadisnya belum sepenuhnya berkembang. Meski tidak seberisi dan seksi wanita dewasa, tapi menang di segi keceriaan remaja. Lututnya masih kemerahan.
"Danau buatan berkilauan seperti emas, di tepiannya tumbuh pohon willow yang baru bertunas, pemandangannya sangat indah."
"Saat itu, mobil-mobil mewah berderet menyusuri jalan tepi danau menuju arah vila."
"Tok tok～"
"Pintu kamar tidur berketuk beberapa kali. Xie Lingxi mengambil cangkir teh, menyesapnya dengan anggun, suaranya dingin:"
"'Masuk.'"
"Asisten wanita berbaju setelan jas kecil mendorong pintu masuk, berhenti di belakangnya dengan sopan:"
"'Nona, ini data yang Anda minta.'"
"Xie Lingxi tidak menerimanya. Ia duduk di sofa dekat jendela kaca, masih membalut handuk mandi, menyilangkan kaki mungilnya yang seputih giok. Elegan dan berwibawa layaknya CEO wanita, ia berujar datar:"
"'Bacakan untukku.'"
"Asisten itu membuka berkas dan melapor:"
"'Wang Tai, anggota Tim 2 Daerah Kangyang dari Divisi Songhai Aliansi Lima Unsur. Atasan langsungnya adalah Li Dongze, Pengintai Level 3 Pasukan Harimau Putih. Pekerjaannya sebagai Sarjana."
"'Ini informasi dasar saja. Kami hanya bisa mengakses data dasar seperti ini. Foto, identitas asli, dan sejenisnya tidak dapat ditelusuri.'"
"Di organisasi resmi, data dasar semacam ini terbuka untuk internal dan boleh dipublikasikan sebagai bagian dari arsip personalia."
"Namun identitas asli hanya bisa diakses oleh atasan langsung atau Dewan Tetua."
"Sarjana... Xie Lingxi mengangguk pelan, dengan aura 'older sister' yang kuat berkata:"
"'Cari lagi data anggota lain Tim 2. Periksa lingkaran sosial Wang Tai. Awasi forum resmi Taiyi Men dan Aliansi Lima Unsur. Segera beri tahu saya begitu ada kabar tentang keberhasilan penaklukan Taman Hiburan Emas.'"
"Asisten wanita itu mengangguk patuh."
"Xie Lingxi melanjutkan, "Atur mobil, aku mau pergi ke Songhai. Selain itu, kirim undangan resmi atas nama Keluarga Xie ke Divisi Songhai Aliansi Lima Unsur. Nona ini hendak urusan di Songhai dan berharap Wang Tai dari Tim 2 Daerah Kangyang yang menjemputku.""
Asisten wanita menatap ke jendela, ragu-ragu:
"Para sesepuh keluarga hampir semua sudah datang, tidakkah Nona ingin menemui mereka dulu? Siang nanti ada pesta, semua orang menanti untuk merayakan kesuksesanmu menaklukkan spiritual realm level S."
"Mereka hanya menunggu strategi atas saja." Xie Lingxi mendengus, mengubah sikap dinginnya menjadi lemah gemulai seperti gadis belia:
"Aku baru 17 tahun, wajar saja jika masih suka bermain. Leluhur sangat menyayangiku, pasti tidak akan marah."
Asisten wanita menghela napas pasrah.
……
Setelah melapor ke Kepala Regu, Zhang Yuanqing mengganti baju tidur, mengacak-acak rambutnya, pura-pura mengantuk sambil menguap, lalu memutar gagang pintu menuju ruang tamu.
Nenek sedang di dapur, Kakek sudah pergi keluar. Kakak sepupu Chen Yuanjun sudah sarapan. Di meja makan hanya Jiang Yuer yang berjongkok di kursi, menjepit roti goreng dengan kelingking.
Kebiasaannya mengunyah dengan bibir terkuncup membuat pipi bulatnya terlihat seperti hamster sedang makan.
Mendengar suara pintu kamar keponakan laki-lakinya, Jiang Yuer mengangkat pandangan dan berseru manja:
"Aku akan habiskan semua roti goreng ini, biar kamu hanya minum bubur tawar..."
Tiba-tiba suaranya tercekat, matanya terbelalak memandang Zhang Yuanqing.
"Diam saja ngapain." Zhang Yuanqing duduk di sebelahnya.
Jiang Yuer memalingkan muka, menghindari tatapannya.
"Tante, kenapa daun telingamu memerah?"
“Urusanmu apa?”
