Menyerahkan Diri
...Melihat ponsel yang masih dalam panggilan, sumpah serapah "Cào Nǐ Mā" mengganjal di tenggorokan Zhang Yuanqing.
Jelas terlihat, si kaos dalam hitam telah menelepon Xiahou Tianyuan sebelum pertarungan, lalu meninggalkan ponsel di sini.
Seluruh suara pertarungan tadi, termasuk teriakan "Night Wanderer" dari si kaos dalam, telah didengar Xiahou Tianyuan.
Artinya, Xiahou Tianyuan sekarang tahu bahwa Night Wanderer-lah yang membunuh bawahannya dan menyandera "saksi".
"Dengan kelangkaan Night Wanderer, sikapnya dalam masalah Zhi Sha Gong, dan 'hubungan'-nya dengan Wang Qian, Xiahou Tianyuan hanya perlu punya sedikit akal, pasti langsung mencurigai dia."
"Apa dia benar-benar fire master? Ini beneran fire master? Fire master punya otak seperti ini?" Zhang Yuanqing mengumpat dalam hati, membungkuk mengambil ponsel, suaranya parau berkata:
"Halo?"
"Yuan Shi Tian Zun, apakah ini kamu!"
Suara tenang Xiahou Tianyuan terdengar dari speaker:
"Kamu tidak perlu ikut campur. Aku tidak berniat memusuhimu. Pembunuhan beberapa orang itu tidak akan kupermasalahkan. Asal kamu tinggalkan perempuan itu dan pergi sekarang, permusuhan kita selesai. Bahkan bisa kuberi beberapa artefak, atau apapun yang kamu mau - jangan ditutup telepon..."
Xiahou Tianyuan sedang dalam perjalanan. Saat ini dia sangat ingin mengulur waktu untuk menahan Yuan Shi Tian Zun.
Zhang Yuanqing mengejek: "Aku bukan Yuan Shi Tian Zun, Wo Nen Die!!"
Dia menutup ponsel, melemparkannya ke api, lalu menendang keras pintu yang terkunci.
Dentuman "Brak!" terdengar saat Zhang Yuanqing menerobos kamar, matanya menyapu cepat.
Di sudut dekat jendela, seorang perempuan berbaju hitam panjang dan kaos putih meringkuk membelakangi tembok, pergelangan tangan dan kakinya dibungkus lakban tebal.
Wajahnya penuh ketakutan memandangi orang asing yang menerobos masuk, seperti burung puyuh yang ketakutan.
"Jangan takut, aku petugas keamanan. Aku datang menyelamatkanmu."
Zhang Yuanqing mengatakan sambil mengulurkan tangannya ke pinggang belakang, mengambil "Pisau Peminum Darah" dari 'void', lalu dengan gerakan ringan memotong selotip di antara pergelangan tangan dan kaki.
"Kamu petugas keamanan?"
Wanita itu terlihat lesu dengan bayangan kesedihan di matanya. Mata merah berurat darah itu menatapnya, akhirnya memancarkan sedikit kilau harapan.
Fitur wajahnya cukup menawan, memiliki kemiripan dengan Wang Qian, tergolong tipe cantik klasik.
Mungkin karena hampir melahirkan, tubuhnya sangat berisi namun pinggangnya ramping.
"Tak ada waktu untuk penjelasan, aku akan membawamu pergi. Ada kebakaran di luar." Zhang Yuanqing menyentaknya bangkit, bertanya: "Bisa jalan sendiri?"
"B-bisa..."
Wang Qian menjawab gagap.
Mereka berlari keluar ruangan secara berurutan. Udara dipenuhi asap menyengat yang membuat Wang Qian terbatuk-batuk, tapi tak berani berhenti, terus mengikuti petugas keamanan muda itu.
Sampai di ruang tamu, Zhang Yuanqing berbicara cepat sambil berjalan: "Tadi kulihat mobil hitam di depan villa, apakah itu kendaraan mereka?"
"Ya, ya... Aku dibawa kemari dengan mobil hitam..." Wang Qian pucat pasi melihat mayat yang dijilat api di ruang tamu.
Zhang Yuanqing segera menyeret mayat fire master ke halaman, meraba-raba empat jenazah sambil bertanya:
"Apakah hanya empat orang yang menculikmu?"
Saat bicara, tangannya sudah mengeluarkan kunci mobil dari saku pria gemuk berperut buncit.
“Ya, katanya……” Raut wajah Wang Qian semakin pucat. Sebagai orang biasa, kapan dia pernah melihat pemandangan lautan darah dan mayat-mayat berserakan seperti ini?
Apakah semua ini dibunuh oleh petugas keamanan muda di hadapannya?
Zhang Yuanqing melemparkan kunci mobil ke Wang Qian sambil berkata dengan cepat:
“Ambil kuncinya, pergi!”
Sambil berbicara, dia membungkuk mengambil dua mayat dijepit di ketiak, lalu menggenggam pergelangan kaki dua mayat lainnya dan menyeretnya di tanah. Bersama Wang Qian, mereka berlari keluar dari vila.
Wang Qian terus menoleh gelisah saat berlari. Dia terkejut melihat petugas keamanan muda itu tetap lincah meski membawa beban ratusan kilogram.
“Buka kunci, buka pintu, cepat!” teriak Zhang Yuanqing.
Matanya cepat mengamati sekeliling. Kawasan vila sepi, belum jam kerja jadi tak ada orang yang lewat.
Soal kamera pengawas di pinggir jalan atau kemungkinan ada penghuni vila lain yang mengintip dari jendela, itu sudah di luar kendalinya. Lagipula yang terekam adalah wajah Xiahou Tianyuan.
Wang Qian menekan tombol kunci dengan gemetar dan membuka pintu mobil.
Zhang Yuanqing melemparkan empat mayat ke kursi belakang, merebut kunci mobil dari tangan wanita yang membeku itu sambil melotot:
“Ayo naik!”
Dia membuka pintu pengemudi dan masuk ke dalam.
Saat kelas dua SMA, Zhang Yuanqing sudah mengantongi SIM. Waktu itu tempat kursus mengemudi menawarkan diskon untuk siswa dan menjanjikan bisa lulus dalam satu musim panas.
Bibinya langsung setuju ketika mendengar tawaran itu. Dia mengeluarkan uang dari pinggangnya untuk membiayai keponakan laki-lakinya belajar menyetir.
Zhang Yuanqing lulus ujian teori sampai praktek SIM sekali jalan, pelatih langsung memuji punya bakat alamiah, jago mengemudi.
Tapi setelah lulus ujian SIM, Zhang Yuanqing tidak pernah menyentuh mobil lagi.
PRND artinya apa... Ini beda dengan transmisi manual... Duduk menguatkan pantat, dia melirik tuas transmisi, tiba-tiba wajahnya kaku.
"Bisa nyetir?"
"Bisa."
"Kamu yang nyetir..."
Keduanya cepat bertukar tempat duduk. Wang Qian menyalakan mobil, tangan gemetaran memegang kemudi, menginjak gas sekuat tenaga.
Mobil meluncur cepat di jalan kompleks vila. Zhang Yuanqing takut dihadang Xiahou Tianyuan di gerbang, terus menerus mendesak.
Belasan detik kemudian, gerbang vila muncul di depan. Zhang Yuanqing bersuara berat:
"Jangan berhenti, tabrak saja!"
"Apa kamu benar-benar petugas keamanan?" Wang Qian bertanya dengan suara terisak.
"Jangan banyak bicara, tabrak!" Tekannya semakin keras.
Wang Qian mengeratkan gigi, pasang nyali, gas diinjak habis.
Dalam dentuman mesin, mobil hitam menerobos palang gerbang, melesat pergi.
"Ke Kantor Polisi Distrik Kangyang!"
Zhang Yuanqing berkata singkat lalu bersandar di jok, memejamkan mata.
Rencana awalnya adalah menembak mati penculik, menyelamatkan Wang Qian, lalu menghilang diam-diam agar Xiahou Tianyuan curiga ke Zhi Sha Gong.
Tapi sekarang identitasnya mungkin sudah terbongkar, rencana sebelumnya tidak bisa dipakai, harus buat strategi baru.
Untungnya sudah ada rencana cadangan... Zhang Yuanqing membuka mata, meraba ponsel, menghubungi Fu Qingyang.
Bunyi "dudu" terdengar lima kali, telepon tersambung. Suara dingin Fu Qingyang terdengar dari speaker:
"Ada apa?"
“Komandan Fu, saya telah menyelesaikan prosedur penegakan keadilan.”
“Hasilnya?”
“Target penyanderaan telah berhasil diselamatkan. Dalam prosesnya, empat penculik melakukan perlawanan sengit dan telah saya tembak hingga tewas. Saat ini saya sedang membawa jenazah dan sandera menuju Kantor Polisi Distrik Kangyang, mohon instruksi!”
“Bagus!” Pujian Fu Qingyang terdengar: “Bawa jenazah kembali. Jangan lakukan _questioning the spirit_, biarkan anggota Taiyi Men yang menanganinya. Kita perlu dakwaan ganda. Sekarang saya akan mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Xiahou Tianyuan dengan alasan membahayakan stabilitas masyarakat.”
Zhang Yuanqing menarik napas lega, lalu bertanya lagi:
“Dakwaan seperti ini mungkin tidak cukup untuk melumpuhkan Xiahou Tianyuan, bukan?”
Dengan suara datar namun dingin, Fu Qingyang mengucapkan kata-kata yang membuat Zhang Yuanqing terkesiap:
“Selain membahayakan stabilitas masyarakat, Xiahou Tianyuan mungkin juga terlibat dalam pembunuhan bayaran, pembunuhan berencana, penganiayaan disengaja, pemerkosaan, prostitusi ilegal, dan penyelenggaraan prostitusi. Saya perlu menyelidiki secara menyeluruh.”
Saya masih terlalu hijau... Zhang Yuanqing melanjutkan: “Bagaimana dengan Xiahou Xin?”
Fu Qingyang menjawab singkat: “Itu tergantung pada hasil interogasi terhadap Xiahou Tianyuan.”
Ide bagus! Zhang Yuanqing bertanya lagi: “Lalu keluarga Xiahou?”
……Fu Qingyang berkata dengan nada datar: “Kau harus tahu batas.”
“Baik, Komandan!”
Zhang Yuanqing mematikan telepon.
……
Di sisi lain, tiga mobil van impor melaju kencang menuju kompleks vila.
Kendaraan berhenti di luar vila. Xiahou Tianyuan melihat belasan petugas properti sedang memadamkan api dengan selang air dan alat pemadam kebakaran.
Asap hitam mengepul dari jendela-jendela yang terbuka lebar.
"Xiahou Tianyuan wajahnya pucat pasi, duduk di dalam mobil tanpa bicara sepatah kata pun. Pengawal yang menyertai membuka pintu turun, masuk ke vila."
"Tak lama kemudian, pengawal buru-buru kembali, membungkuk di samping jendela mobil:"
"Mayat dan perempuan itu sudah dibawa pergi."
"Mayatnya juga dibawa... Xiahou Tianyuan mengatupkan gigi, otot rahang menonjol. Ia menahan amarah, menelepon ayahnya Xiahou Xin:"
"Ayah, perempuan itu dibawa oleh pihak resmi. Yuan Shi Tianzun yang waktu itu kupukul... Aku juga tak tahu bagaimana dia menemukan tempat ini... Orang-orang yang kutugaskan di vila semuanya tewas, mayatnya juga dibawa... Sekarang harus bagaimana?"
"Saat ini, Xiahou Tianyuan mulai merasa panik."
"Keluarga Xiahou telah berbisnis bertahun-tahun. Di Aliansi Lima Unsur, banyak anggota berasal dari keluarga Xiahou atau menerima keuntungan dari mereka."
"Tapi Aliansi Lima Unsur sangat besar dengan faksi-faksi rumit, tidak semuanya takut pada keluarga Xiahou."
"Masalah seperti ini, tanpa bukti atau eksposur, orang malas berkonfrontasi mati-matian dengan keluarga Xiahou. Tapi dengan bukti, situasi akan berbeda."
"Panik apa!" Xiahou Xin tetap tenang, merenung beberapa detik:"
"Segera serahkan diri."
"Serahkan diri?" Suara Xiahou Tianyuan meninggi: "Bagaimana mungkin aku..."
"Tiba-tiba ia tersadar: 'Maksud Ayah?'"
"Xiahou Xin mengangguk, bicara mantap: 'Serahkan diri ke siapa, tak perlu kuajari kan.'"
"Xiahou Tianyuan lega, tersenyum: 'Mengerti.'"
"Tentu saja serahkan diri ke Pejalan resmi yang dekat dengan keluarga Xiahou, mencari perlindungan atas nama penyerahan diri."
"Sama sekali tidak boleh jatuh ke tangan orang luar, seperti petugas Daerah Kangyang Fu Qingyang."
Xiahou Tianyuan mematikan telepon, senyum di wajahnya memudar, meninju keras punggung kursi sambil menggeretak gigi:
"Yuan Shi Tian Zun, aku akan membunuhmu! Aku akan menyelidiki identitas aslimu dan membuatmu membayar!"
……
Di dalam mobil yang melaju kencang, Zhang Yuanqing menyalakan layar ponselnya, membuka aplikasi chat, dan mengirim pesan ke Wang Qian:
"Kakakmu sudah aman."
……
