Menunjukkan Keagungan di Hadapan Publik
"Apa yang spesial dari dungeon Kota Yin Yang sampai dia merasa tidak bisa langsung serahkan ke database?" Ling Jun curiga:
"Mau disimpan diam-diam keluarga Fu?"
Fu Qingyang mengambil pisau garpu, melanjutkan sarapan: "Bahkan jika begitu, itu wajar."
Selain sebagai anggota Aliansi Lima Unsur, Guan Ya juga anggota inti keluarga Fu. Memprioritaskan kabar "barang bagus" untuk keluarga adalah hal yang logis.
Fu Qingyang juga menduga mungkin sepupunya menemukan sesuatu yang tidak biasa di dungeon Kota Yin Yang.
Keduanya terus menyantap makanan sambil mengobrol santai.
"Kapan kamu pulang ke Ibukota?"
"Tahun setengah lagi. Kalau balik ke Ibukota harus menghadapi para pacar, terlalu merepotkan."
"Setahun setengah lagi, pacarmu di Songhai juga akan banyak sampai bikin pusing."
“Sebenarnya tidak semuanya adalah pacar. Aku suka berinteraksi dengan wanita, membahas angin dan bulan, berdiskusi tentang kehidupan, sesekali memberi hadiah kecil. Ini hubungan ala Plato, tapi mereka selalu merasa diriku pacar mereka, sigh.”
“Harimau tak akan melahirkan anak anjing!” Fu Qingyang menyeringai dingin.
“Kau boleh menghina ayahku, tapi jangan menghinaku. Dia punya anak hanya untuk melatih Spirit Realm Walker. Aku berbeda, aku mengejar hubungan romantis, penyatuan jiwa. Kadang emosi tak tertahan, aku juga mendambakan penyatuan fisik.” Ling Jun berkata dengan emosi.
Saat itu, Bunny Girl kembali membawa laptop dan dengan hati-hati meletakkannya di samping Fu Qingyang.
Dia membuka kunci layar laptop, membuka email, lalu mengunduh lampiran yang dikirim Guan Ya.
Beberapa menit kemudian, Ling Jun menyaksikan postur santai Fu Qingyang berubah tegak, raut wajah datarnya menjadi serius, sorot mata tenangnya berubah tajam.
Ini jarang terlihat pada Fu Qingyang. Menurut pemahaman Ling Jun, ini berarti dia menghadapi situasi besar atau sesuatu yang mengguncangnya.
Kalau tidak, pria berwajah datar itu takkan bereaksi seperti ini.
“Apa yang tertulis dalam laporan?” tanya Ling Jun.
“Guan Ya bilang, Desa Yin-Yang punya alur cerita tersembunyi. Tim dengan kekuatan berbeda akan mengalami plot berbeda. Mereka melewati jalur cerita tersulit tadi malam, dan jalur itu belum pernah ditaklukkan.”
“Hanya itu?”
“Tingkat kesulitan jalur itu mungkin mendekati dungeon tingkat S.”
“Tak menyangka Kota Yin-Yang menyimpan plot sekompleks ini. Tapi dungeon Lingjing ada ribuan, jumlah instance yang belum di-explore tak terhitung. Ini seharusnya bukan rahasia besar.”
Fu Qingyang meliriknya, berkata datar: "Musuh yang mereka hadapi adalah Li Xianzong."
Ling Jun yang sedang minum susu menyemburkannya "Byur!".
Fu Qingyang yang punya obsesi kebersihan mengernyitkan alis.
Ling Jun mengusap mulutnya sembarangan, bertanya: "Ada petarung kuat di Profesi Tertib?"
Fu Qingyang menggeleng: "Yuan Shi yang membunuh Li Xianzong."
Ling Jun terdiam sejenak, lalu menghela napas:
"Dia... Kecepatan perkembangannya membuat bulu kudukku meremang. Di masa muda kita, levelnya mungkin segini. Kalau diberi 1-2 tahun lagi, bisa sejajar dengan kita. Maka Empat Tuan Terhormat resmi akan jadi Lima Tuan."
Tiba-tiba dia tersenyum girang:
"Sejak ujian faksi jahat dimulai, para Transcendent muda terus dipukul. Akhirnya kita bisa balas dendam. Ha! Aku bisa bayangkan ekspresi para pejalan faksi jahat dengar kabar ini."
"Tapi Elder Sun pasti marah lagi. Elder Sun itu... Hukh-hukh, nanti aku stop bercanda begini."
Fu Qingyang melempar tatapan bertanya: "Hm?"
Ling Jun menghela napas panjang:
"Beberapa waktu lalu kan Elder Sun baru keluar dari Lingjing, terus dia main ke forum dan tiba-tiba merasa generasi muda Taiyi Men malas berlatih. Akhirnya dia memanggil Yuan Ting ke ibu kota untuk dilatih langsung. Beberapa hari lalu dia juga upload video latihan khusus ke situs resmi Taiyi Men, langsung aja nggak ada yang berani ngejek lagi."
Fu Qingyang berkata datar: "Semoga saja."
Dia membawa laptop, meninggalkan ruang makan.
Dalam laporannya, Guan Ya menjelaskan secara detail performa Yuan Shi Tian Zun di dungeon, termasuk berbagai detil, dan menyebutkan keberadaan artefak tersembunyi.
Detail artefak tidak dijelaskan Guan Ya, tapi ditegaskan bahwa Yuan Shi Tian Zun berhasil membalikkan situasi dengan mengandalkan artefak tersebut.
Tugasnya sekarang adalah "menyunting" laporan ini, melakukan revisi tertentu - mempertahankan fakta Yuan Shi Tian Zun memimpin tim menaklukkan dungeon dan membunuh Li Xianzong, sambil menyembunyikan keberadaan artefak.
Laporan penaklukan Lingjing setara dengan strategi atas. Setelah diupload ke database, pejalan Lingjing dengan hak akses memadai bisa melihatnya, termasuk anggota potensial Mawar Malam dan kutu loncat yang berhubungan dengan Profesi Jahat.
Maksud Guan Ya memintanya melalui Li Dongze untuk menyerahkan laporan ini dan meminta keputusannya, ya ini.
……
Provinsi Sanzhuang, Kota Pangxie.
Di apartemen mewah lantai 16 kawasan elit pusat kota, Ratu dengan fitur wajah mencolok dan anting lingkaran perak di daun telinga, duduk di sofa tunggal empuk. Di depan meja kaca kecil di balkom, laptop mungil tergeletak.
“Dia mengenakan kacamata hitam, kulit wajahnya yang pucat, warna hitam kacamata, serta bibir yang dioles lipstik, menciptakan aura gadis campuran yang menggugah hati.”
Saat ini, dia sedang menunduk membalas pesan Guan Ya:
“Mengerti, saat menulis laporan, saya tidak akan mencantumkan jubah itu.”
Sang Ratu meletakkan ponselnya, melanjutkan mengetik dengan cepat di keyboard.
Laporan tugas semacam ini bisa ditulis nanti kalau ada waktu, yang penting sekarang berselancar di internet dulu.
“…Setelah memasuki Kota Yin-Yang, saya menemukan ada dua rekan dari pihak resmi dalam tim. Kalian pasti tidak akan menebak siapa mereka. Benar, Yuan Shi Tian Zun dan Guan Ya dari Divisi Songhai. Yuan Shi Tian Zun lho, selebritas besar! Akhirnya bertemu langsung. Pertama-tama kesan pertama saya padanya, hm… seorang anak anjing kecil yang sangat tampan…”
Sang Ratu menghapus kata “anak anjing kecil”, lalu mengetik ulang:
“Pemuda tampan berusia awal dua puluhan, bersih, lebih ganteng dari yang saya bayangkan. Level pertama yang kami hadapi adalah ‘Kutukan Kucing’… Prosesnya tidak akan saya ceritakan, hanya akan ditulis di laporan. Yang bisa saya katakan adalah level ini sangat menegangkan, berkat Yuan Shi Tian Zun kami bisa selamat.”
“Level kedua adalah seorang janda yang katanya genit. Salah satu rekan tim kami tergoda si janda, hampir saja terjadi hal-hal tak senonoh. Sekali lagi berkat Yuan Shi Tian Zun, seluruh tim selamat tanpa cedera.”
“Sekarang bagian penting, duduk yang tegak! Level ketiga adalah pertarungan melawan boss bersama kedua faksi. Kalian pasti tidak akan menyangka – kapten faksi jahat adalah… Li Xianzong!”
“Sungguh kebetulan, tak menyangka mereka bertemu di dungeon. Jika Li Xianzong perempuan, aku curiga apakah mereka punya hubungan terlarang.
“Pertempuran ini sangat sulit. Memang pantas Li Xianzong masuk daftar buronan level Transcendent. Belum pernah kulihat Profesi Jahat seganas ini. Di akhir, karena alasan tak bisa diungkap, musuh jadi tak terkalahkan sementara pasukan kami melemah. Kami terpaksa kabur.
“Saat itu aku sudah putus asa dan siap mati di dungeon. Tapi... Harus kukatakan, Yuan Shi Tian Zun benar-benar jenius penakluk dua Level S! Kemampuan, kecerdasan, dan taktiknya melebihi bayangan kalian semua.
“Dia memimpin kami membalikkan keadaan, memenangkan pertarungan faksi, dan membunuh Li Xianzong sendiri. Aaaah... TS benar-benar jatuh cinta padanya!!”
Setelah mengedit post, Ratu memperbaiki beberapa typo lalu mengklik kirim.
Beberapa jam berikutnya, ia bersandar malas di sofa sambil menyeruput kopi perlahan.
Di laptop, bunyi "ding-dong" notifikasi balasan terus berderet, bahkan mencapai beberapa pesan per detik saat puncaknya.
"Haha, sesuai prediksi! Postinganku trending dan pasti jadi sticky. Dua minggu lagi poinku cukup untuk jadi admin forum..." pikir Ratu gembira.
Saat ia menghabiskan kopi dengan santai, sudah 30 menit berlalu.
Ratu baru meletakkan cangkir, merefresh post. Forum sudah gempar dengan ribuan balasan.
Postingan diberi tanda merah dan dipasang di atas oleh admin.
: Bohong kali, TS kaya gini ngejar viral bohongin komentar keterlaluan. Minimal kamu karang cerita yang lebih masuk akal, contohnya Li Xianzong nyerang Yuan Shi Tian Zun lagi, tapi si cerdik Yuan Shi Tian Zun bisa kabur lagi dari sial.
Jiang Yang: Mungkin TS ini fans Yuan Shi Tian Zun ya, nulis artikel panjang buat nyelametin image idolanya sekalian nyemangatin temen-temen dari pihak resmi?
Pinang Plus Rokok Kekuatan Tak Terbatas: Bener, lebay banget, dari level pertama sampe ketiga, semua jasa Yuan Shi Tian Zun? Berarti kalian para rekan satu tim ini sampah semua? Kok gue ga pernah nemu kapten sekeren gini? Ya, soalnya karakter yang bisa taklukkan dua Level S berturut-turut lebih langka dari harta negara, wajar kalo gue ga pernah nemu. Pertanyaan wajar, jangan marah.
Lebih dari sepuluh komentar selanjutnya mempertanyakan keaslian postingan.
Sampai lebih banyak orang menemukan thread ini dan ikut diskusi, beberapa "netizen" yang dekat dengan Ratu mulai berkomentar:
George Si Babi Kecil: Pertama, Ratu bukan fans Yuan Shi Tian Zun, dia aja ga ngefans sama Empat Tuan Terhormat, apalagi Yuan Shi Tian Zun. Selain itu, dari yang gue tau, dia ga bakal nulis karangan bohong kaya gini buat ngejar viral. Tapi kalo isi postnya beneran, hari ini gue bakal full day makan kuaci online.
Jennie si Pemikat：Aku ingat Ratu sempat posting minggu lalu bahwa waktu masuk dungeon semakin dekat, menurutku dia tidak bohong. Waduh, kalau begitu kejadian ini benar-benar besar, bakal seru nih. Yuan Shi Tian Zun jago banget!!!
Gua Ren You Ji：Mungkin pertanyaanku tidak pantas ditanya sekarang, tapi aku tetap penasaran: godaan janda yang disebutkan itu maksudnya "jarum emas menusuk putik bunga persik"? Apa jandanya cantik, segar? Jangan salah paham, aku juga akan segera masuk Lingjing, cuma mau riset akademis.
Dua faksi yang berselisih pendapat terus berdebat, membuat panasnya postingan semakin tinggi. Kemudian, para Spirit Realm Walker dari Divisi Songhai mulai turun tangan.
Li Dongze：Ya Tuhan, tidak ada petarung kuat lain di timmu? Benarkah Yuan Shi yang mengalahkan Li Xianzong? Oh Tuhan, Tuhan! Aku sampai ingin memukul kepalamu yang seperti anjing ini dengan tongkat.
Permaisuri：Bukannya orang ini atasan Yuan Shi Tian Zun? Apa maksudnya ini? Dia belum tahu? Kalau begitu isi postingannya patut dipertanyakan.
Bai Long：Aku tidak tahu kebenaran postingan itu, tapi yang pasti Yuan Shi memang akan masuk Lingjing dalam waktu dekat, itu pun Lingjing multipemain. Kami sempat membahasnya kemarin.
Qing Teng：Ratu bukan dari Songhai, mustahil dia tahu Yuan Shi akan masuk Lingjing. Kemungkinan besar postingannya benar, mana mungkin kebetulan begini. Bagaimana dia melakukannya? Luar biasa, sulit dipercaya.
Raja Tinju：Sial! Aku sudah bertaruh lima juta[：500，jutaan] yuan bahwa Yuan Shi dan Li Xianzong akan imbang. Habis semua modalku!
Dengan partisipasi rekan dari Divisi Songhai dalam diskusi, suara-suara yang meragukan segera mereda. Semua orang sambil berdiskusi duduk di depan laptop menyegarkan strategi atas di database.
Kota Yin Yang termasuk dungeon tahap Transenden. Pejalan Lingjing level Transcendent bisa mencarinya, meski hak akses tidak cukup untuk melihat detail, tapi pencarian tetap memungkinkan.
Menjelang siang, admin forum secara pribadi memposting thread:
Yuan Shi Tian Zun bertemu Li Xianzong di Kota Yin Yang, Li Xianzong tewas
Menggemparkan forum resmi.
……
Hotel Huayu.
Xie Lingxi dengan bersemangat menyegarkan forum resmi. Ia sudah duduk di depan laptop sejak pagi.
Meski sebagai anggota non-resmi tidak bisa mendaftar akun, berkomentar atau posting, tapi hanya dengan membaca diskusi tentang Kakak Yuan Shi di thread dan komentar, ia sudah sangat girang dan puas.
Memang pria yang kukagumi! Begitu cepat membalas dendam. Sudah kubilang, dengan potensi Kakak Yuan Shi mana mungkin kalah dari Li Xianzong... Xie Lingxi memutar scroll wheel dengan puas, tenggelam dalam hujan diskusi.
Para pejalan Lingjing resmi itu, sebelum hari ini masih sok berkomentar tentang perbedaan Kakak Yuan Shi dan Li Xianzong, dengan nada seolah-olah kesal karena baja tidak bisa ditempa.
Hmph, sekarang setiap kalimat "Yang Mulia Tianzun", tak punya muka.
Popularitas Kakak Yuan Shi semakin melambung. Hadiah untuknya dari organisasi jahat pasti naik... Akun "Panggil aku Ratu" itu sepertinya dari Provinsi Sanzhuang kami, terus-terusan bilang "sangat mencintai Yuan Shi Tian Zun", benar-benar menyebalkan...
Saat itu, asisten wanita menghampiri sambil membawa ponsel, berbisik: "Nona, keluarga utama ingin bicara denganmu."
Xie Lingxi tak melepaskan pandangan dari laptop, berkata datar: "Bilang padanya, karena ajarannya, aku sudah memutus semua hubungan dengan Yuan Shi Tian Zun."
"Apa?" Suara pria paruh baya yang marah terdengar dari pengeras suara: "Lingxi, kamu... bagaimana bisa sebodoh ini?"
"Ayah, bukankah ini keinginanmu?"
"Aku..." Pria di telepon tersedak sejenak, lalu melunakkan nada: "Bisa diperbaiki?"
"Aku bisa mencoba, tapi..." Xie Lingxi menghela napas: "Ayah, kau harus rela mengeluarkan biaya besar. Siapkan dua artefak dan sepuluh juta tunai."
“……”
……
Pondok Wisata Shi Jing.
Sorot lampu mobil menyibak kegelapan malam, mobil putih berhenti di luar area pondok wisata.
Bibi Xiao Yuan yang berparas cantik mematikan mesin mobil, membuka pintu, lalu berdiri di samping mobil sambil menatap hotel pondok wisata yang berpendar cahaya di kegelapan.
Hari ini ia mengenakan celana jeans warna terang, tank top hitam dan jaket wanita, lekuk tubuh dewasa yang menggoda dengan kaki jenjang, pinggul bulat, pinggang ramping, dan payudara besar terpampang sempurna.
Pondok Wisata Shi Jing adalah pasar gelap yang dikenalnya baik, tempat berkumpulnya Profesi Jahat lainnya.
Beberapa waktu lalu baru diketahui pasar gelap Tian Lingling digrebek habis-habisan, mayat-mayat berserakan membusuk tanpa ada yang mengurus.
Akhirnya para Profesi Jahat yang sering mengunjungi bar bawah tanahlah yang menemukan lokasi kejadian, lalu menghubungi kepolisian hingga pihak resmi datang membereskan.
Setelah melalui proses verifikasi yang ketat, Bibi Xiao Yuan memasuki resor pertanian, melewati aula yang dipenuhi pengunjung, dan di bawah tatapan takjub banyak orang, tiba di harem resor tempat ia bertemu pemiliknya.
Pemilik resor pertanian itu adalah seorang wanita desa berpenampilan sederhana, rambut hitamnya diselipi kilau keperakan, usianya diperkirakan di atas empat puluh.
Ia sedang duduk di tepi sumur di halaman belakang, membuat kulit tahu.
"Xiao Yuan ya."
Wanita paruh baya itu menatap ke atas lalu kembali fokus pada pekerjaannya: "Kau jarang datang ke sini, apa yang kau lakukan beberapa tahun terakhir?"
Wanita ini adalah anggota Perkumpulan Spiritual yang pernah menjadi mentor Xiao Yuan. Meski cukup baik padanya, perbedaan prinsip membuat Xiao Yuan tidak bergabung dengan perkumpulan tersebut.
Merasa bersalah pada mantan mentornya, Xiao Yuan jarang mengunjunginya.
"Bekerja di sebuah hotel," jawab Xiao Yuan datar. "Kak Yan, aku datang untuk membeli informasi."
Wanita paruh baya itu tidak merespons, terus membuat kulit tahu.
Xiao Yuan melanjutkan, "Aku ingin informasi tentang Li Xianzong - rencana terbarunya, area persembunyiannya, dan sebagainya. Semakin detail semakin baik."
Ia mengumpulkan informasi Li Xianzong untuk dijual ke Yuan Shi Tian Zun yang masih berutang padanya.
Utang belum lunas, jangan sampai Li Xianzong justru yang mengalahkannya.
"Tidak perlu lagi." Wanita itu tetap menunduk bekerja.
"Apa maksudnya?" Xiao Yuan mengerutkan kening.
"Li Xianzong terbunuh dalam dungeon," jawab wanita paruh baya.
Apa? Kabar ini membuat Xiao Yuan kaget. Meski kematian Spirit Realm Walker di Lingjing sudah biasa, seperti Jenderal yang gugur di medan perang...
"Tapi di keliruk ini terdengar, tetap terasa absurd dan konyol."
"Seorang jenius sekuat ini, mati begitu saja? Keberuntungan Yuan Shi Tian Zun terlalu berlebihan."
Xiao Yuan merenung: "Ini kabar dari Pasukan Militer?"
"Bukan, dari Aliansi Lima Unsur."
"Hm?"
Perempuan paruh baya akhirnya mengangkat kepala, melepaskan tangan, serius berkata: "Kabarnya di forum Aliansi Lima Unsur, Yuan Shi Tian Zun dan Li Xianzong masuk dungeon yang sama. Jenius Pasukan Militer itu sudah dibunuh."
Xiao Yuan membeku.
Perempuan paruh baya berbicara dengan tempo stabil:
"Hadiah buruan Yuan Shi Tian Zun naik ke peringkat 4, imbalannya sangat besar. Kalau butuh uang, kau bisa coba memburunya. Songhai dan Kota Jinshan tidak jauh.
"Ah, pihak resmi punya jenius seperti ini, banyak orang jadi sulit tidur dengan nyenyak. Takut muncul lagi Fu Qingyang kedua."
Setelah bicara, dia mengamati Xiao Yuan yang masih membeku, alisnya berkerut pelan: "Ada apa?"
Orang ini... Xiao Yuan tersadar, menarik napas dalam, pura-pura santai: "Aku tahu. Kalau ada kesempatan, akan kuburu Yuan Shi.
……
Di kamar.
Zhang Yuanqing membuka mata. Matahari terbenam di barat, cahaya merah darah.
Waktu menunjukkan pukul 18:30.
Dia membuka mata dengan penuh vitalitas, merasa seluruh tubuh dipenuhi kekuatan, ingin memukul Xiuluo, menginjak marsekal, meneriaki Pemimpin Taiyi hingga mundur - kondisi terbaik sepanjang masa.
Memakai sandal, menuju ruang tamu. Dari dapur terdengar suara Nenek menggoreng bahan makanan.
"Nek, aku laper. Cepetan dong!" Zhang Yuanqing merengek.
Nenek sama sekali tidak menghiraukannya.
Zhang Yuanqing memberi salam pada kakeknya, lalu kembali ke kamar.
Ia mengambil ponsel, mematikan mode pesawat, lalu memeriksa pesan yang belum dibaca.
Guan Ya mengirim pesan siang tadi yang menyatakan strategi atas sudah selesai ditulisnya, sambil mengingatkannya untuk beristirahat.
Zhang Yuanqing keluar dari aplikasi chat, membuka forum resmi dengan tak sabar. Melihat semua postingan yang memujinya, suasana hatinya langsung membaik. Ia tersenyum dan tenggelam dalam pujian itu hingga tanpa terasa sudah 30 menit.
Ratu cukup paham situasi ya, dengan sukarela membantuku tampil hebat di depan orang... Ternyata manusia memang butuh pamer, pamer bisa menghilangkan kekesalan...
……
Setelah makan malam, Zhang Yuanqing kembali ke kamar. Duduk di meja belajar, ia mengeluarkan catatan latihan Yin-Yang Sanren dari inventory.
Catatan tangan dari sosok yang sezaman dengan Nyonya Gunung Tiga Jalan ini, entah rahasia apa yang tercatat di dalamnya.
Mungkin bisa mengungkap misteri Lingjing, meski hanya sebagian.
Zhang Yuanqing membuka lembaran kulit buku yang menguning dan rapuh dengan hati-hati.
……
