Memeriksa Penyebab Penyakit
“Tuuut～”
Bel berdering sangat lama sebelum Bibi Xiao Yuan menerima telepon, berkata dengan nada kesal: “Langsung kentut saja!”
“Hm, nada bicaramu kok seperti habis makan mesiu…” Zhang Yuanqing menampilkan senyum ramah:
“Bibi Xiao Yuan, lama tak berjumpa, aku sangat merindukanmu. Bukankah aku masih berutang sepuluh ribu padamu? Aku ingin tahu apakah Ibu punya waktu sekarang, bolehkah aku berkunjung?”
Master Wuchen sebelumnya pernah berpesan, berharap dia tidak lagi mengunjungi penginapan, karena jalan kebaikan dan kejahatan berbeda, jangan sampai menyesatkan diri sendiri.
Karena itu, meski Zhang Yuanqing jago bersosialisasi, setelah sang bos besar secara eksplisit melarang, dia tak berani sembarangan mengunjungi.
Menelepon kali ini adalah cara untuk mencari jalan memutar, meminta Bibi Xiao Yuan membantu menanyakan sikap Master Wuchen.
Bibi Xiao Yuan menjawab dingin dengan suara “Huh”: “Kalau tidak ada urusan penting, aku tutup telepon.”
“Pemeriksaan fisik besar pihak resmi akan segera dimulai. Konon, Divisi Songhai mengajukan permohonan Tiger Token.” Zhang Yuanqing berbicara serius: “Aku ingin meminta pendapat Master Wuchen.”
Di ujung telepon terdiam beberapa detik, suara Bibi Xiao Yuan berubah dingin:
“Apa kau khawatir interaksi dengan kami akan menjadi potensi ancaman, mempengaruhi posisimu di pihak resmi, reputasimu?”
Zhang Yuanqing dengan tajam menangkap adanya emosi dalam nada bicaranya, sepertinya dia tidak senang.
Tiba-tiba, dia mendengar samar-samar teriakan rendah seorang pemuda di ujung telepon: “Lepaskan aku! Urusanku bukan urusanmu! Dengan siapa kau menelepon? Kok bisa kau terlibat dengan orang resmi?”
Disusul suara **Braak** yang berat, lalu erangan tertekan sang pemuda. Sepertinya dia dipukul sampai pingsan.
“Eh, Bibi Xiao Yuan, apa aku mengganggumu?” Zhang Yuanqing bertanya hati-hati: “Itu... putramu?”
“Putra?” Suara Xiao Yuan tiba-tiba melengking tinggi.
“Zhang Yuanqing mendengar suara gigi gemeretak, dia tertawa kering: \”Bibi Xiao Yuan, tolong tanyakan untukku.\””
“Bibi Xiao Yuan adalah wanita yang usia sulit ditebak, tubuhnya berlekuk sempurna dengan keindahan wanita dewasa namun tetap memancarkan vitalitas gadis muda. Matanya bulat dan menggoda, kulitnya putih dan halus.”
“Tapi aura dan kesan yang dia pancarkan sama sekali bukan seperti remaja.”
“Karena itu Zhang Yuanqing juga sulit memperkirakan usianya. Mungkin tiga puluh, mungkin empat puluh. Memiliki seorang putra setengah dewasa tampaknya juga tidak aneh.”
“\”Tunggu!\””
“Bibi Xiao Yuan membalas dengan nada dingin lalu mematikan telepon.”
“Sekitar sepuluh menit kemudian, dia menelepon balik nomor Zhang Yuanqing:”
“\”Master Wuchen berkata, Tiger Token adalah artefak bertipe aturan untuk profesi Pengintai. Di hadapannya, tak ada yang bisa berbohong. Kecuali memiliki artefak atau kekuatan setara untuk menetralisirnya.”
“\”Master juga menambahkan, daripada memikirkan cara memblokir kemampuan artefak, lebih baik pertimbangkan siapa yang akan mengendalikannya. Selain itu, secara pribadi saya rasa reputasi kami masih baik. Hubunganmu dengan kami hanya sekadar kenalan biasa. Dengan jasamu, Aliansi Lima Unsur takkan memutus masa depanmu karena hal ini.”
“\”Selesai. Kalau tak ada urusan lain, tutup saja.\””
“Ternyata dia memang marah. Bibi Xiao Yuan cukup sensitif. Baru sedikit menunjukkan kekhawatiran, dia langsung menangkap sinyal dan bersikap ingin memutus hubungan. Sungguh wanita dengan harga diri tinggi...”
“Zhang Yuanqing berdehem: \”Sebenarnya ada satu hal lagi. Aku dapat Token Faksi. Ingin bertanya, apakah Bibi Xiao Yuan berminat bergabung dengan faksiku?\””
“Kamu... ingin mengundangku bergabung dengan faksi?” Bibi Xiao Yuan terdiam sejenak, tampak tidak percaya, lalu berkata dengan suara berat:
“Apa kamu sudah memikirkannya matang-matang? Aku ini Profesi Jahat. Jika kamu mengundangku ke faksimu, pernahkah kamu mempertimbangkan konsekuensinya? Jika belum, izinkan aku jelaskan: Pertama, kamu tidak akan bisa lagi mengundang teman-teman dari pihak resmi ke faksimu. Ini akan merusak jaringan pertemananmu. Profesi Tertib liar juga akan menjauh karena kehadiran Profesi Jahat di faksimu, membuat Token Faksimu menjadi tidak berguna.
“Kedua, jika rahasia ini terbongkar, konsekuensinya akan jauh lebih serius daripada situasi saat ini. Meskipun kamu punya rekam jejak dan jasa, kamu pasti tidak akan bisa menjadi petinggi Aliansi Lima Unsur. Pemeriksaan latar belakang oleh pihak resmi sangat ketat.”
Zhang Yuanqing menjawab: “Aku tahu. Tapi aku tetap ingin mengundang Bibi Xiao Yuan.”
“Kamu!” Xiao Yuan spontan marah, lalu tiba-tiba suaranya melunak: “Mengapa...”
Zhang Yuanqing terdiam cukup lama, lalu perlahan berkata:
“Memang benar, kebanyakan Profesi Jahat adalah penjahat kelas kakap karena karakteristik profesinya. Untuk orang seperti itu, aku tidak akan memberi toleransi atau belas kasihan. Tapi aku juga tahu tidak semua Profesi Jahat adalah orang jahat, seperti Bibi Xiao Yuan, atau Kui Wei Ren Fu.”
Bibi Xiao Yuan berkata dingin: “Kamu tidak benar-benar mengenalku. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan.”
Zhang Yuanqing melanjutkan:
“Aku tidak tahu masa lalumu, tapi aku percaya siapa pun yang berniat baik patut mendapat kesempatan penebusan diri. Seperti Kui Wei Ren Fu yang terpaksa melakukan pembunuhan karena masyarakat tidak memberinya keadilan. Jadi dia mengambil pedangnya sendiri untuk merebut kembali keadilan itu.”
“Aku memang tidak tahu masa lalumu, tapi aku mengenalmu yang sekarang, percaya pada penilaianku sendiri.”
Xiao Yuan menyeringai dingin: “Mungkin suatu hari kau akan mati karena kepercayaan buta.”
Zhang Yuanqing segera menyahut: “Kalau begitu matiku bermakna, dan tak akan kusesali.”
Dia diam seribu bahasa.
Zhang Yuanqing berbicara dengan serius, melanjutkan:
“Aku belum lama bergabung dengan pihak resmi, tapi sudah melihat terlalu banyak Profesi Tertib yang berbuat jahat. Aku punya prinsip baik-buruk sendiri, tidak akan dibelenggu Lingjing. Jika Aliansi Lima Unsur mengucilkanku dari lingkaran kekuasaan inti, paling-paling jadi partai oposisi.
“Selain itu, tujuan awal aku membentuk geng memang ingin membangun jaringan independen di luar institusi resmi.”
Ucapan Zhang Yuanqing ini sangat tulus, benar-benar jujur tanpa kepalsuan. Tapi tujuan utamanya bukan sekadar membujuk Xiao Yuan masuk geng, juga ingin menyampaikan filosofinya ke Master Wuchen melalui mulut Xiao Yuan.
Sikap Master Wuchen sudah jelas - menjaga jarak.
Tapi Zhang Yuanqing tak ingin melepas "kaki besar" ini. Ia berencana merawat hubungan baik demi jaminan ekstra di masa depan.
Xiao Yuan mendengarkan diam-diam, lalu berkata: “Kalau kau sudah yakin, aku tak keberatan. Tak perlu menjelaskan panjang lebar. Nanti buka gudang, klik tombol cari di kanan atas, masukkan ID Spirit Realm-ku, aku akan terima undangan. Ngomong-ngomong, nama gengmu apa?”
Nadanya jauh lebih lembut, berbeda dengan nada dingin sebelumnya.
“Kebangkitan Para Arwah!”
“？？？”Bibi Xiao Yuan mengubah nada bicara, berkata dengan dingin: "Maaf, prinsip kita berbeda. Urusan gabung organisasi tidak usah dibahas lagi."
Zhang Yuanqing mendengar nada sibuk dari ponsel, kepalanya dipenuhi tanda tanya.
Ada apa dengan perempuan ini? Plin-plan sekali. Tadi sudah sepakat baik-baik.
Ah! Tampaknya tidak bisa dihindari. Lebih baik hadapi saja. Untung tidak melakukan hal buruk... Zhang Yuanqing menghela nafas dalam hati.
……
Di Hotel Wúhén, Xiao Yuan meletakkan ponsel sambil mencibir: "Nama yang jelek."
Setelah berpikir sebentar, ia mengambil kembali ponsel dan mengirim pesan ke Yuan Shi Tian Zun:
"Aku akan pertimbangkan!"
Kemudian ia menaruh ponsel di meja, mengangkat pandangan ke arah lobi hotel tempat seorang pemuda terbaring tak bergerak di ubin dingin.
Usianya sekitar 16 tahun, wajah pucat, alis tebal, sorot mata berkilau seperti bintang - tampan namun tajam bagaikan anak anjing serigala.
Saat ini kemarahan di wajahnya semakin menjadi, tapi berbeda dengan sebelumnya - kali ini bercampur kekecewaan dan kesedihan:
"Xiao Yuan, sejak kapan kau berhubungan dengan organisasi resmi? Kau mengkhianati kita! Dulu kita semua bersumpah mengikuti latihan Master Wuchen, melupakan masa lalu, menebus diri, tidak bergaul dengan faksi jahat maupun Profesi Tertib."
Semakin marah, ia mengaum seperti anak singa: "Aku mau bertemu Master Wuchen!"
Bibi Xiao Yuan meliriknya, berkata datar: "Orang tadi... Master Wuchen juga mengenalnya."
"Apa?" Ekspresi pemuda itu membeku, tertegun beberapa detik, aura garangnya mereda, dan ia berkata dengan canggung: "Oh, kalau begitu, tidak apa-apa..."
Tiba-tiba ia mulai berteriak lagi: "Xiao Yuan, cepatlah netralkan efek obat bius ini dariku!"
"Kamu ingin balas dendam, aku tak keberatan. Tapi jika kamu ingin bunuh diri, aku tak bisa tinggal diam." Xiao Yuan melangkah keluar dari belakang konter dengan sepatu flat, sama sekali tak menoleh padanya:
"Renungkanlah tindakanmu di sini. Aku akan menemui Master Wuchen di atas."
Ia masuk ke lift dan naik ke lantai empat, berhenti di depan kamar 404.
"Tok! Tok!"
Xiao Yuan mengetuk pintu dengan lembut dan berbisik: "Master, ini saya."
Usai berkata, ia memutar gagang pintu. Pemandangan sekitar berubah cepat, koridor hotel berubah menjadi kuil kuno yang dipenuhi asap dupa.
"Yuan Shi Tian Zun mengundang saya bergabung dengan kelompoknya." Xiao Yuan membungkuk hormat.
Master Wuchen membelakanginya, suara penahanan kesakitan bergema:
"Kamu datang meminta pendapatku, bukan menolak. Itu sudah menunjukkan ketertarikanmu. Apa yang dia katakan padamu?"
Xiao Yuan menunduk, menyampaikan kembali ideologi Yuan Shi Tian Zun kepada Master Wuchen.
Sosok berbaju jubah biru tua itu duduk diam bagai patung. Setelah lama terdiam, akhirnya suara berat itu kembali bergema:
"Benarkah dia berkata begitu?"
Xiao Yuan mengangguk lembut: "Kata-kata tanpa bukti."
"Kalau begitu pergilah verifikasi sendiri." Master Wuchen berkata perlahan.
……
Dua hari kemudian, Rumah Sakit Tangshi.
Rumah Sakit Tangshi merupakan aset Baihua Hui, termasuk unit rumah sakit swasta terkemuka di Songhai, digunakan sebagai lokasi pemeriksaan fisik besar.
Mobil van mewah versi panjang berhenti di luar klinik, pintu geser listrik terbuka, Jingwei yang pertama melompat keluar dari kabin, rambut merahnya berkibar seperti obor.
"Jingwei, pelan-pelan, ingat selalu untuk menjaga keanggunan. Banyak rekan kerja yang melihat di sini."
Li Dongze yang bertongkat melangkah turun, cuaca semakin panas tapi ia masih mengenakan setelan resmi: jas hitam, kemeja putih, rompi gelap. Paling-paling hanya melepas jasnya.
Kumis tipisnya pun tertata rapi.
Zhang Yuanqing kemudian menyusul keluar dari mobil, sambil tersenyum ia berbalik dan mengambil pose gentleman dengan mengangkat punggung tangan sebagai tumpuan, berkata:
"Ayo, Nyonya Guan, peganglah tangan Sang Kaisar."
Guan Ya memandangnya dengan kesal lalu tersenyum, meletakkan tangannya di atas punggung tangan Zhang Yuanqing, lalu turun dengan bantuannya.
Di depan, Li Dongze yang bertongkat diam-diam mengamati adegan ini. Sebagai Kepala Regu, ia tidak menyetujui "hubungan asmara kantor", tapi juga tak punta alasan untuk menentang. Lagipula ia hanya kepala regu, bukan orang tua mereka.
Hmm, secara usia sebenarnya cukup untuk menjadi senior Yuan Shi, tapi Guan Ya yang berusia 27 tahun hanya memanggilnya 'kakak'.
Guan Ya ini benar-benar memetik tunas muda... Li Dongze menggelengkan kepala halus.
Zhang Yuanqing melepas tangan Guan Ya, lalu menoleh ke Fujiwara di dalam mobil:
"Kepala Regu Fujiwara, kapan Anda kembali bekerja?"
Karena pemeriksaan fisik besar, Jingwei dan Fujiwara dipanggil kembali. Pemeriksaan ini bersifat wajib - tidak boleh izin apalagi absen, kecuali sedang di Lingjing atau sudah mati.
Teng Yuan mendorong kacamata di tulang hidungnya dengan ekspresi kurang semangat terhadap kehidupan:
"Mengapa harus bekerja, hidup ini singkat. Seharusnya kita menikmati hidup alih-alih menyia-nyiakan waktu berharga untuk mencari uang dan bertarung, meski tujuannya untuk menjaga ketertiban."
Ah, kau benar-benar ikan asin yang tak tertolong... Zhang Yuanqing tak melanjutkan percakapan, mengikuti Li Dongze dan yang lain masuk ke rumah sakit.
Melewati gedung poliklinik dan IGD, semakin jauh mereka masuk, semakin sepi lingkungan sekitar. Akhirnya, anggota Tim 2 berhenti di depan sebuah bangunan kecil yang ditutupi pepohonan.
Di pintu masuk bangunan kecil itu berdiri dua penjaga berpakaian resmi dengan pinggang tegak dan raut wajah serius.
Mereka adalah pejalan Lingjing resmi yang telah lulus pemeriksaan fisik besar.
Li Dongze memimpin anak buahnya mendekat, menyerahkan dokumen. Setelah verifikasi, seluruh rombongan masuk ke dalam bangunan.
Lobi lantai satu yang luas dipadati lebih dari dua puluh orang - anggota tim pejalan resmi Daerah Kangyang yang sudah dikenal Zhang Yuanqing.
Para kapten seperti Tang Guoqiang, Bai Long, Qing Teng, Raja Tinju berkumpul sambil berbisik-bisik.
Bawahan mereka juga berkelompok sambil mengobrol dan tertawa, terkadang diselingi suara tawa jernih dari pejalan wanita.
Zhang Yuanqing bahkan mendengar beberapa rekan wanita berkata:
"Katanya Yuan Shi Tian Zun dari Tim 2 juga akan datang."
"Tidak sabar menunggu. Ratu di forum bilang dia tampan, Kapten Qingteng kita juga bilang dia pemuda yang menjanjikan."
Selain petugas pemeriksaan kesehatan, ada belasan penjaga berjas formal yang berdiri tertib di berbagai posisi, menyumpal akses seperti jendela, pintu tangga, dan pintu utama.
"Ini kayaknya mau langsung mengeksekusi mata-mata kalau ketahuan..." gumam Zhang Yuanqing dengan perasaan bersalah.
"Yo! Pahlawan kita Yuan Shi Tian Zun datang."
Big Muscle yang menyadari kedatangan seseorang langsung menoleh. Melihat Yuan Shi Tian Zun, wajahnya langsung merekah senyum lebar.
Yuan Shi Tian Zun?
Suara lantang sang fire master menggema di lobi lantai satu.
Lobi yang semula ramai mendadak hening. Semua orang serentak menoleh "swas!" ke arah pintu masuk.
Seketika, Zhang Yuanqing merasa ratusan tatapan menancap di tubuhnya - ada yang mengamati, mengintai, bahkan ada yang penuh kepuasan...
Langsung dikenali? Apa penampilanku terlalu mencolok? Zhang Yuanqing melirik Kepala Regu yang sedang mengelus kumis tipisnya, lalu menoleh ke Teng Yuan berkacamata dengan tatapan kosong, dan Wang Tai yang sama sekali tak berekspresi...
Oh, ternyata karena kontras dengan rekan-rekannya.
"Tampangnya memang oke, masih muda pula, kayak anak anjing kecil."
"Baru awal dua puluhan kan? Enak ya, cowok seusia itu stamina lagi top."
Di tengah bisikan-bisikan itu, Qing Teng melototi para staf perempuannya.
Cakar-cakar kecil yang lagi horny ini.
Sifat elemen kayu adalah yang paling kompleks di antara semua profesi - mulia, angkuh, kalem, bersemangat. Beberapa di antaranya memiliki energi hidup yang kuat dengan nafsu berkembang biak menggebu, terutama di musim semi.
"Ditambah lagi, perempuan dalam profesi ini memiliki wajah menawan dan tubuh yang anggun. Jadi banyak elemen kayu perempuan menjadi socialita terkenal di organisasi."
"Beberapa tahun lalu, bahkan pejalan Lingjing pernah berkelahi dan cemburu buta demi socialita, membuat reputasi elemen kayu di tahap Transenden buruk di Aliansi Lima Unsur."
Setelah memberi peringatan lewat tatapan ke bawahan perempuannya, Qing Teng menyambut anggota Tim 2 sambil tersenyum:
"Yuan Shi, sekarang kamu jadi idola para cewek di Divisi Songhai."
Bai Long mengamati Yuan Shi Tian Zun sambil berkomentar: "Katanya kamu sudah Level 3? Kayaknya aku nggak bisa merekrutmu. Gimana kalau kamu masuk Tim-ku saja? Aku akan menyerahkan tempat duduk kapten ke kamu."
Li Dongze di sampingnya menghela nafas. Sebulan lalu, mereka masih berkomplot diam-diam ingin mengambil anggota, sekarang sudah merendahkan diri sampai minta orang jadi kapten.
"Pujian yang berlebihan, Kapten Bai Long. Pengalamanku masih kurang untuk jadi kapten." Zhang Yuanqing menjawab dengan rendah hati.
Big Muscle menepuk bahunya keras-keras: "Li Xianzong saja kaubunuh. Jadi kapten apalah susahnya. Kau benar-benar membuat Divisi Songhai bangga!"
Tiba-tiba pintu ruang pemeriksaan di sebelah kiri terbuka. Seorang pria paruh baya keluar dengan raut wajah yang tak enak dilihat.
"Wajahmu pucat. Apa badanmu kurang sehat?" Rekannya menyambutnya.
"Jangan tanya, jangan tanya." Pria itu cepat-cepat melambaikan tangan, enggan membicarakan lebih lanjut.
Dari kejauhan, Guan Ya mendekati telinga Zhang Yuanqing dan berbisik pelan:
"Dia kurang vitalitas ginjal..."
"Aroma hangat dan harum menghembus di cuping telinga, membawa sensasi kesemutan. Zhang Yuanqing menggosok-gosok telinganya dan berbisik pelan:
"Bagaimana kamu tahu... oh, kamu seorang Pengintai. Kakak Guan Ya, sepertinya tidak ada peralatan di sini. Bagaimana cara memeriksa tubuh?"
Level pertama Pemeriksaan Fisik Besar adalah memeriksa status kesehatan fisik. Spirit Realm Walker juga bisa sakit, toh mereka tetap makhluk berbasis karbon.
Guan Ya menjelaskan:
"Untuk pemeriksaan fisik di Divisi Songhai, kami hanya butuh satu alat bernama 'Detektor Tabib Legendaris'. Ini adalah artefak tingkat tinggi dari profesi Pemusik. Dengan pemindaian sinar khusus ke seluruh tubuh, semua penyakit bisa terdeteksi.
"Termasuk kondisi yang dikendalikan kemampuan khusus juga bisa terdeteksi."
Dikendalikan kemampuan khusus... Pantas saja Mo Jun bilang tidak bisa lolos Pemeriksaan Fisik Besar. Kekuatan Piala Suci yang Jatuh memang jahat tapi tidak tersembunyi, jadi tidak bisa lolos pemeriksaan... Zhang Yuanqing akhirnya paham.
Sekaligus merasa tidak sabar ingin mencoba tahap ini.
Penyakit lama berupa sakit kepala selalu menjadi beban hatinya. Sebelum menjadi Spirit Realm Walker, ia selalu khawatir takut suatu hari obat khususnya tidak manjur lalu meninggal.
Apalagi, mamanya yang seorang wanita karier sudah membawanya ke berbagai rumah sakit besar tapi tak pernah menemukan penyebab penyakit.
Dalam penantian panjang, para pejalan Lingjing resmi di depan keluar satu per satu dari ruang pemeriksaan menuju lantai dua untuk tahap kedua.
"Li Dongze!"
Suara panggilan terdengar dari ruang pemeriksaan.
Akhirnya giliran Tim 2.
Li Dongze bersandar pada tongkatnya, menatap bawahan di belakangnya dengan senyum elegan:
“Jika tidak keberatan, mari masuk bersama. Menurutku pemeriksaan kesehatan bersama bisa meningkatkan keakraban, dan sebagai Kepala Regu, aku juga berkewajiban mengetahui kondisi fisik kalian.
“Ini tidak wajib. Jika ingin menjaga privasi tubuh, bisa menunggu di luar.”
Setelah berkata demikian, ia mengangkat tongkatnya dan masuk ke ruang pemeriksaan.
Zhang Yuanqing yang sudah penasaran langsung menyusul, diikuti Jiang Jingwei tanpa ragu yang ingin ikut meramaikan.
Guan Ya mengerutkan alis, ragu sejenak, akhirnya juga masuk ke ruang pemeriksaan mengikuti mereka.
Sedangkan Teng Yuan dan Wang Tai, keduanya tak punya keinginan khusus, hanya mengikuti arus.
Di dalam ruangan, Zhang Yuanqing melihat "Detektor Tabib Ajaib" - sebuah perangkat setinggi pinggang orang dewasa berbentuk silinder, mirip pilar pengisian daya yang diperbesar.
Podium logam dan bodi mesin berwarna putih, dengan layar persegi di permukaan silinder.
Sebuah kabel terhubung ke mesin, ujungnya berupa scanner berbentuk huruf T.
Seorang tabib wanita berbaju putih di balik meja melirik orang-orang yang masuk dan bertanya:
“Mana Li Dongze?”
Li Dongze meletakkan tongkatnya dan duduk di samping meja: “Saya.”
Tabib wanita itu mengangguk dingin, tanpa mempedulikan Zhang Yuanqing dkk, langsung mengarahkan scanner ke dahi Li Dongze.
“Di di...”
Lampu peringatan kuning di scanner menyala, memancarkan sinar merah linier yang memantul di dahi Li Dongze.
Mesin segera mengeluarkan suara elektronik:
Di di, mulai diagnosis... Diagnosis: gastritis erosif. Saran: jaga pola makan, hindari alkohol dan makanan pedas... Diagnosis selesai!
Li Dongze berdiri sambil menghela napas, "Lambung bermasalah memang penyakit lamaku, tapi sungguh sulit berhenti minum arak."
Tabib wanita melirik laptopnya, "Jiang Jingwei!"
Daftar diurut sesuai urutan bergabung.
"Aku! Aku!..." Jingwei menyikut Li Dongze lalu duduk di meja. Tabib wanita mengarahkan scanner ke dahinya:
Di di, mulai diagnosis... Tidak ditemukan penyakit. Lambung agak membesar, kecerdasan emosional sedikit rendah. Saran: hindari makan berlebihan... Diagnosis selesai!
Semua orang: "..."
Kecerdasan "sedikit rendah"? Mesin rusak ini cukup punya jiwa sosial. Bukannya mestinya "sangat bodoh"? Zhang Yuanqing nyaris tertawa.
Tabib wanita memandang Jingwei dengan iba, "Kondisi gadis ini baik. Lambungnya memang besar, tapi ini bukan penyakit. Setiap fire master punya lambung besar. Selanjutnya, Guan Ya."
Zhang Yuanqing langsung fokus.
Di di, mulai diagnosis... Tidak ditemukan penyakit. Tubuh Anda terawat baik. Pertahankan... Diagnosis selesai!
Guan Ya menatap Zhang Yuanqing sambil tersenyum percaya diri.
Spirit Realm Walker muda umumnya punya tubuh sehat. Berikutnya Teng Yuan, si pemalas tua juga cukup bugar meski minus mata tinggi.
Wang Tai punya banyak masalah kesehatan: perlemakan hati, wasir, gangguan endokrin, dll.
"Sarjana di tahap Transenden memiliki peningkatan fisik yang sangat rendah. Wang Tai mungkin jago di kalangan orang biasa, tapi di antara Spirit Realm Walker, dia cuma ayam lemah."
"Yuan Shi, giliranmu!" Li Dongze berkata.
Zhang Yuanqing tetap berdiri di tempat, menarik napas dalam-dalam dengan ekspresi tegang.
"Cepat, cepat." Jiang Jingwei mendesak. "Biar aku lihat apakah kamu sakit."
Guan Ya tersenyum manis. "Tenang, kamu tidak akan kurang vitalitas ginjal. Aku jago menilai orang."
Zhang Yuanqing duduk di tepi meja, menegakkan pinggangnya.
Tabib wanita berbaju putih mengulangi prosedur sebelumnya, mengarahkan scanner ke dahinya.
……
