Daftar 20 Besar Dirilis
Mengundang Guan Ya makan ke rumah? Aku tidak akan mengundang! Beberapa hari lagi kamu pasti lupa... batin Zhang Yuanqing.
Zhang Yuanqing harus mengakui, ia cukup tertarik pada Guan Ya. Siapa yang tidak suka kakak perempuan seksi dengan lekuk tubuh yang menggoda?
Selain itu, kecantikannya juga luar biasa. Sejak bergabung, Guan Ya selalu memperhatikannya dan banyak membantu.
Sebagai pemuda 21 tahun yang gampang terangsang, wajar saja jika tertarik pada kakak matang yang memesana ini.
Zhang Yuanqing bisa merasakan Guan Ya juga menaruh hati padanya. Sebenarnya hubungan cinta tidak perlu melewati ujian hidup-mati seperti di sinetron.
Pacaran normal biasanya tumbuh dari kebersamaan sehari-hari, kecocokan karakter, lalu berkembang alami menjadi hubungan.
"Tapi dia dan Guan Ya jelas belum sampai ke tahap itu, tiba-tiba mengundang lawan jenis untuk makan di rumah terasa kurang tepat. Bagaimana jika ditolak? Meski ahli bersosialisasi, harga dirinya mungkin tidak masalah..."
"Atau mungkin mobil sport Guan Ya yang terlalu mencolok. Dia cantik, sementara aku tampan muda tanpa kemampuan menghasilkan uang. Dicurigai sebagai gigolo sepertinya juga wajar. Dasar nenek-nenek pensiunan ini, santai ngumpet duit pensiun, kerjanya cuma ngerumpi..."
Sambil mengeluh, dia membuka post yang tadi.
Pola turnamen pertarungan tahun sebelumnya - Prediksi format turnamen tahun ini
"Pertama-tama tentang venue. Tahun-tahun sebelumnya menggunakan dungeon eksklusif Lima Faksi Besar. Bagi newbie mungkin bingung, aku jelaskan singkat: ada item bernama Token Faksi yang bisa menghasilkan 'dungeon eksklusif faksi', hanya anggota faksi tersebut yang bisa masuk."
"Setelah menaklukkan dungeon faksi, ketua faksi menjadi admin dungeon tersebut dengan beberapa hak akses dasar, termasuk membuka akses..."
Jadi venue-nya di dungeon faksi Aliansi Lima Unsur. Masuk akal karena menyelenggarakan 'olimpiade' di dunia nyata sulit cari lokasi. Area terpencil pun berbahaya untuk pergerakan massal anggota aliansi, rawan serangan Profesi Jahat.
Kedua, venue olimpiade bisa jadi target 'bom nuklir' Profesi Jahat yang bisa membunuh banyak sekaligus. Terakhir, jika pejalan Lingjing resmi menarik diri dari kota secara massal, Profesi Jahat akan manfaatkan celah untuk ciptakan kerusuhan.
Zhang Yuanqing akhirnya menemukan jawaban dari keraguan di hatinya.
Ngomong-ngomong, dia juga punya dungeon eksklusif, tapi karena anggota belum terpenuhi, dungeon khusus faksi belum bisa dibuka.
"Kembali ke topik, turnamen pertarungan beberapa tahun terakhir lebih fokus pada duel di ring, seperti yang kalian bayangkan - langsung bertarung di atas podium. Tapi karena pertimbangan siklus lima unsur, kompetisi ini kurang adil. Makanya ditambahkan mode pertandingan 'berbasis skenario' secara acak."
"Ini mirip dengan mode 'pertarungan tim' di dungeon yang pernah kalian alami, cuma di turnamen ini satu lawan satu. Tahun ini Taiyi Men dan Aliansi Lima Unsur bersama-sama mengadakan turnamen. Aku prediksi, pertandingan berbasis skenario bakal banyak unsur supranatural. Buruan kumpulin artefak dan bahan yang bisa ngalahin tubuh spiritual!"
Komentar di bawahnya:
"Prediksi bagus, lain kali jangan prediksi lagi."
"Kayaknya aku baca sesuatu, tapi juga kayak ga baca apa-apa."
"Bodoh aja bisa nebak, gausah sok pinter lu!"
Meski banyak yang ngetawain, buat newbie kaya aku ini post edukatif banget. Pertandingan berbasis skenario... di luar dugaan tapi masuk akal juga... Zhang Yuanqing berdecak kagum dalam hati.
Arena bertarung berbasis skenario akan meningkatkan faktor tak terduga. Yang diuji bukan cuma kekuatan fisik, tapi juga adaptasi terhadap lingkungan dan pemanfaatan sumber daya eksternal. Kemungkinan underdog menang jadi lebih besar.
Menurut Zhang Yuanqing, inilah cara yang benar bagi Spirit Realm Walker - baik di dungeon maupun dunia nyata, yang dinilai selalu kemampuan komprehensif.
Bukan sekadar "kekuatan fisik" belaka.
“Kekuatan dasar saya di Level 3 cukup kuat, tapi bukan yang teratas. Untungnya ada jubah Yin-Yang. Hmm, jubah Yin-Yang juga punya batas. Kalau bertemu yang tidak takut air dan api, akan sangat merepotkan...”
Zhang Yuanqing menyimpan ponselnya, memanggul tas ransel dan keluar rumah, bersiap menuju Kantor Polisi Distrik Kangyang.
“Di...di...”
Saat berjalan ke pintu masuk, suara input kode keamanan terdengar dari balik pintu baja.
“Bibi?”
Perempuan yang masuk mengenakan pakaian rumah sederhana, rambutnya dikeriting bergaya modern, wajahnya cantik dengan perawatan baik - tak lain adalah istri paman.
“Yuanzi!” Bibi menyambutnya dengan hangat, merogoh segepok uang kertas merah dari saku: “Ini uang jajan dari bibi. Meski paman bilang keluarga tidak perlu berterima kasih khusus, tapi bibi tetap ingin berterima kasih.”
“Terima kasih bibi, aku memang sedang butuh uang. Mengajak perempuan jalan-jalan itu mahal. Aku sedang PDKT, kalau nanti kehabisan uang bibi kasih lagi ya.” Zhang Yuanqing menerimanya dengan gembira.
Mendengar ini, senyum bibi semakin lebar.
……
Utara, villa terpencil di pinggiran kota.
Villa dengan dinding marmer putih itu berdiri di lereng bukit. Jalan besar berkelok-kelok membentang dari pintu gerbang villa, menyambung ke jalan nasional di kaki bukit.
Luas lahan villa mencapai dua hektar. Selain bangunan utama, terdapat taman bunga indah dengan kolam renang besar di tengahnya.
Belasan wanita cantik bertubuh tinggi mengenakan pakaian renang, ada yang bermain-main di kolam renang, saling mengoleskan tabir surya, atau membawa nampan makanan bolak-balik antara halaman dan villa.
Di tepi kolam renang berjejer meja-meja makan dengan hidangan lezat dan arak berlimpah.
Sekilas terlihat seperti pesta besar yang meriah.
Tapi jika diamati lebih seksama, tak ada pria lain di sini kecuali seorang lelaki kurus kering yang terbaring di kursi berjemur besar.
Selain itu, para wanita berbikini di villa itu, di sela-sela bermain dan menikmati makanan, selalu sesekali melirik si lelaki dengan pandangan penuh ketakutan dan kehati-hatian.
Lelaki kurus itu berkulit gelap, kurus hingga hampir tak ada lemak tubuh, tulang rusuk di sekitar dada dan perutnya tampak jelas membentuk pola.
Saat ini, seorang gadis muda berkulit pucat sedang duduk mengangkang di pinggangnya, menggigit bibir sambil mengerutkan dahi. Dia tampak menahan rasa sakit yang luar biasa, hidungnya sesekali mengeluarkan erangan perih.
Kulit hitam si lelaki kurus kontras tajam dengan pucatnya gadis itu.
Proses ini berlangsung lebih dari sepuluh menit hingga gadis itu berkeringat deras, bibirnya memucat dan menunjukkan tanda-tanda kehilangan tenaga.
Lelaki hitam kurus itu dengan acuh menepis gadis itu, berkata datar: "Selanjutnya!"
Seorang wanita tinggi yang sudah menunggu di samping segera duduk mengangkang dengan wajah pucat, matanya memancarkan ketakutan.
Lelaki hitam kurus itu tak lain adalah Jendral Dewa Nafsu dari Pasukan Militer, seorang Mist Lord level 6 yang menempati peringkat keempat di antara Delapan Jendral Dewa.
“Jendral Dewa Nafsu” bukan ID Spirit Realm-nya. ID aslinya sudah lama terlupakan. Sejak hari dia dipromosikan menjadi Saint, ID lama tidak lagi digunakan. Xiuluo menganugerahinya dua karakter: "Nafsu".
Jendral Dewa Nafsu, sesuai namanya. Dalam hal haus darah, dia tidak termasuk yang terhebat di antara Demon Tempter. Tapi soal nafsu birahi, hampir tak ada yang bisa menyainginya di dunia ini.
Jendral Dewa Nafsu adalah benih yang langsung kehilangan akal saat melihat wanita cantik. Setiap perempuan yang menarik hatinya, akhirnya akan menjadi budak dalam sangkar untuk memuaskan nafsunya.
Untuk wanita yang tidak bisa dibawa paksa karena alasan tertentu, dia akan menggunakan pemerasan atau bujukan untuk menjaga hubungan jangka panjang. Akhirnya mereka akan dilatih menjadi budak yang bisa dipanggil atau diusir sesuka hati dengan metode khususnya.
Selain itu, beberapa "barang" berkualitas tinggi yang sudah benar-benar patuh akan dikirim keluar oleh Jendral Dewa Nafsu. Mereka akan melayani orang-orang sukses dari berbagai profesi, bahkan pejabat tinggi.
Menjadi jaringan dan saluran Jendral Dewa Nafsu.
Dalam gelombang kenikmatan yang terus memuncak, Jendral Dewa Nafsu hampir mencapai klimaks. Tiba-tiba suara dingin terdengar di telinganya:
"Meskipun semua ini adalah kebebasanmu, tapi aku sudah menunggumu 30 menit. Kesabaranku habis."
Dengan wajah mengerikan, Jendral Dewa Nafsu menoleh. Dia paling benci diganggu saat sedang sibuk.
Tapi saat melihat pria yang berbicara itu, raut mengerikan di wajahnya langsung membeku. Dia mendorong perempuan itu dan bersujud sambil berkata gemetar:
"Hamba memberi hormat kepada Tianwang Ketakutan!"
“Di bawah payung pantai, berdiri seorang pemuda berjas hitam, tampan, anggun, dengan dua paku perak menempel di daun telinga.”
“Sorot matanya setajam ekspresi wajahnya yang dingin.”
“Tianwang Ketakutan, pemimpin Empat Raja Langit, petarung terkuat di bawah Xiuluo.”
“Tentang prestasi pertarungannya, sedikit yang diketahui publik. Hanya dua hal: pertama, Mo Jun pernah dibuat babak belur olehnya. Kedua, ketua Istana Dewa Air yang mempesona pernah bertarung hidup-mati dengannya, hasilnya tidak diketahui, namun Tianwang Ketakutan tetap bertahan.”
“Pemuda berjas hitam itu berkata datar:”
“Mata Iblis hilang kontak di Songhai. Sebelumnya, dia berencana membunuh Ketua Zhi Sha Gong. Pergilah ke Songhai, jaga kelancaran pasar gelap di sana, sekalian selidiki penyebab hilangnya Mata Iblis.”
“Mata Iblis menghilang? Si gila itu akhirnya gagal total?”
“Jendral Nafsu pertama kali merasa gembira. Jika ditanya siapa yang paling dibencinya, pasti Mata Iblis, karena pernah mengejarnya setelah dia memperkosa dan membunuh seorang perempuan tak berdaya.”
“Bagi Demon Tempter, ini masalah?”
“Tapi si gila itu memiliki obsesi kuat membersihkan dunia. Terhadap kejahatan Demon Tempter di Pasukan Militer, prinsip Mata Iblis adalah 'Tak melihat maka hati tenang', tapi jika melihat langsung - membunuh.”
“Jendral Nafsu kabur ketakutan ke markas. Akhirnya Xiuluo yang meredakan konflik ini.”
“Sejak saat itu, Jendral Nafsu pasti menghindari tempat mana pun yang dikunjungi Mata Iblis.”
“Hamba patuh!” Jendral Nafsu menjawab dengan hormat.
Pemuda berbaju jas hitam mengangguk ringan, pandangannya melirik para gadis cantik yang berjejalan, lalu menatap ke arah pintu gerbang villa, berkata:
“Saat datang tadi kulihat, pintu gerbang villa terkunci, kenapa harus dikunci? Apakah mereka tidak bebas?”
Mendengar itu, keringat dingin mengucur di dahi Jendral Nafsu, ia bergegas membela diri:
“Mereka bebas, mereka bebas! Asalkan mereka mau keluar, hamba akan segera membuka kunci. Hamba sama sekali tidak berani membatasi kebebasan mereka. Setiap orang terlahir merdeka, tak seorang pun berhak membatasi kebebasan orang lain dengan alasan apapun.”
Menghadapi Mata Iblis, dia masih bisa melakukan perlawanan sengit.
Tapi jika menghadapi junjungan ini yang bisa berubah kejam sewaktu-waktu, tak ada kesempatan baginya untuk melawan.
Tianwang Ketakutan mengangguk puas, suaranya dingin:
“Lain kali jika kulihat kau mengunci pintu lagi, bersiaplah kembali ke Lingjing. Mata Iblis malang telah kehilangan kebebasannya. Aku tak bisa mentolerir hal seperti ini, aku harus menyelamatkannya.”
Jendral Nafsu bersujud ke tanah: “Hamba pasti akan menyelidiki kebenaran di balik hilangnya Mata Iblis.”
Saat dia mengangkat kepala, Tianwang Ketakutan sudah menghilang.
……
Di belakang gedung kepolisian, bangunan kaca dua lantai.
Di bawah bimbingan Guan Ya, Zhang Yuanqing login ke forum resmi menggunakan laptop, mengklik opsi "Pendaftaran Sedang Hot" yang baru ditambahkan di halaman utama, lalu memasukkan ID Spirit Realm-nya dan kode verifikasi ponsel sebelum mengkonfirmasi pendaftaran.
“Sudah selesai!” Guan Ya yang berdiri di samping meja kerja mengangguk pelan.
“Terima kasih Kakak Guan Ya, ada waktu hari ini? Mau makan malam di rumahku?” Zhang Yuanqing mencoba bertanya.
Guan Ya menatapnya beberapa saat, lalu tersenyum: “Kamu sedang mengujiku?”
"Ah, di depan Pengintai, semua pikiran kecil tidak bisa disembunyikan..." Zhang Yuanqing jujur mengaku: "Kakak sepupu memberitahu Nenek tentang promosi jabatan, keluarga saya ingin mengundangmu makan untuk berterima kasih."
Pengintai hanya bisa melihat "petunjuk", tapi tidak bisa membaca pikiran.
Alasan yang diberikan Zhang Yuanqing tak terbantahkan.
"Nenekmu pernah bertemu denganku... kita bicarakan lagi setelah turnamen pertarungan selesai." Guan Ya tidak menolak, tapi juga tidak langsung menyetujui.
Oh iya, Nenek memang pernah bertemu dengannya, Nenek pasti mengira aku mulai menggoda Guan Ya sejak saat itu... Zhang Yuanqing hampir bisa membayangkan isi imajinasi Nenek saat bertemu Guan Ya.
Petugas keamanan cantik datang ke rumah untuk investigasi kasus, melihat cucunya yang tampan, nafsu berkobar, lalu menjalankan strategi penaklukan secara diam-diam hingga akhirnya berhasil mendapatkan cucu polos itu.
Atau, sang cucu yang melihat petugas keamanan cantik, nekat menggoda dengan bercanda nakal, sampai akhirnya sang wanita tak tahan digoda dan menjalin hubungan.
Jika skenario pertama yang terjadi, Nenek pasti akan merasa tidak nyaman, menganggap Guan Ya memanfaatkan jabatannya untuk mendekati cucunya.
Tapi jika skenario kedua, Nenek akan sangat senang, merasa cucunya memang pintar mengambil kesempatan, bisa sampai menaklukkan petugas keamanan.
Peristiwa sama, sudut pandang berbeda, sikap yang timbul pun berlawanan.
"Kakak Guan Ya, apa kamu akan ikut turnamen pertarungan?" tanya Zhang Yuanqing.
"Masih pertimbangkan..." Guan Ya mengerutkan alis:
"Jika ikut turnamen, senapanku mungkin tidak bisa dipakai. Kamu tahu sendiri, Pengintai di tahap Transcendent kurang memiliki skill serangan kuat, sulit meraih hasil bagus."
Senapanku termasuk tipe yang, jika bisa dihadang, ya aman-aman saja.
“Tidak bisa bertahan, pasti mati!”
Hampir tidak ada kemungkinan berhenti tepat waktu, jadi artefak seperti ini dilarang digunakan di turnamen pertarungan.
Semua artefak yang bisa membunuh dengan satu serangan dilarang digunakan.
Zhang Yuanqing mengangguk, "Oh, berarti Kepala Regu juga tidak akan ikut?"
Guan Ya mengiyakan sambil tersenyum, "Tapi dia pasti tidak akan mengaku kalau mundur karena kemampuan tempurnya kurang."
Zhang Yuanqing ikut tertawa, "Kurasa dia akan bilang: 'Turnamen pertarungan itu cuma ajang jadi tontonan monyet, tidak elegan sama sekali. Aku menolak ikut'."
Setelah berkata begitu, Zhang Yuanqing menjulurkan kepala ke arah kantor Kepala Regu dan berteriak:
"Kepala Regu, apa Anda ikut turnamen pertarungan?"
Beberapa detik kemudian, Li Dongze keluar dengan tongkat di tangan, memarahi:
"Jangan berteriak di area kerja, tidak elegan! Hmm... Aku tidak ikut."
Zhang Yuanqing langsung bertanya, "Kenapa?"
Li Dongze wajahnya serius: "Karena bertarung di depan orang banyak sangat tidak elegan. Aku tidak suka jadi tontonan monyet."
Zhang Yuanqing dan Guan Ya saling pandang lalu tertawa.
"Kalian tertawa apa?" alis Li Dongze berkerut.
"Kami tidak tertawa."
"Kalian jelas-jelas tertawa."
……
Siang hari berikutnya, setelah terus-menerus menyegarkan forum resmi, Zhang Yuanqing akhirnya melihat daftar 20 besar hasil analisis big data oleh para Sarjana.
Daftar 20 Besar Tingkat Sage Resmi (termasuk Taiyi Men)
Daftar 20 Besar level Transcendent Resmi (termasuk Taiyi Men)
Aku ingin tahu peringkat berapa... Zhang Yuanqing buru-buru membuka post kedua.
