Guru Kehidupan
"Menang? Langsung menang gini?"
"Kenapa ada dua Yuan Shi Tian Zun? Apa operasinya? Sama sekali nggak ngerti. Siapa yang bisa jelasin?"
"Masih belum ngerti? Dari awal Yuan Shi Tian Zun pakai klon. Tubuh aslinya terus sembunyi di sekitar, nunggu kesempatan nyerang. Gerakan ini benar-benar racun! Aku terus mikir gimana dia ngatasi kemampuan observasi Guo Hezu. Langsung bikin klon sih nggak kepikiran."
"Agak licik sih. Tapi Guo Hezu juga pakai artefak untuk menahan Yuan Shi Tian Zun. Semua main sesuai aturan, kalah ya nggak bisa protes."
"Nggak sampai satu menit... Meski singkat tapi seru banget. Yuan Shi Tian Zun masih kayak pertandingan sebelumnya, suka settingan, suka perhitungan. Dia bukan tipe yang suka pertarungan seru."
"Guo Hezu juga jago. Strateginya benar, manfaatin kesempatan serang jarak dekat, diselesaikan dengan cepat. Dia nggak bisa nunda, nunda berarti kalah. Tapi kayaknya Yuan Shi Tian Zun udah prediksi ini. Waduh, dalam satu menit singkat ada banyak pertarungan tak terlihat."
Dibandingkan dengan gemuruh tepuk tangan usai pertarungan Jiang Jingwei dan Zhao Chenghuang, penonton di kawah gunung berapi kali ini jauh lebih kalem, tanpa sorak-sorai gegap gempita.
"Tapi diskusinya sangat ramai, seperti fans yang selesai menonton pertandingan game, setelahnya berdebat sengit tentang strategi kedua tim, menyalahkan kelemahan pemain tertentu, di mana responsnya bermasalah, gelombang team fight mana yang seharusnya tidak terburu-buru."
"Semangat membahas itu terasa jelas dari tulisan-tulisan mereka."
"Sedangkan pertarungan Zhao Chenghuang dan Jiang Jingwei, mereka hanya bisa berkata: Waduh!"
"Paling banter menambahkan 'hebat', tapi tidak ada diskusi dan keterlibatan selevel mengkritik strategi besar ini."
"Pertandingan Yuan Shi Tian Zun dan Guo Hezu, mereka bisa memahaminya, bahkan bisa memberikan komentar."
"Tim medis di luar lapangan bergegas masuk ke lahar, mengangkat Guo Hezu yang terus mengucurkan darah."
"Meski tebakan ini tidak mengenai titik vital, jika tidak segera dihentikan perdarahannya, nyawa peserta bisa terancam."
"Zhang Yuanqing menikmati sorak-sorai penonton, mendengar diskusi mereka yang riuh rendah, hendak meninggalkan kolam lahar."
"Tapi saat mengangkat kaki kiri, kaki kanannya tiba-tiba bergerak tak terkendali. Perintah otak dan eksekusi tubuh bertentangan, membuatnya tersandung hampir terjatuh."
"Cào, efek samping Mirror Flower Water Moon muncul... Zhang Yuanqing membeku di tempat, tak berani bergerak."
"Elder berambut merah berdiri di tepi kawah, memandang Yuan Shi Tian Zun yang masih berdiri gagah di tengah lapangan menikmati pujian orang-orang, dengan kesal berkata:"
"'Kau belum juga naik? Ingin lanjut bertarung lagi?'"
"Zhang Yuanqing menoleh dan berkata tulus: 'Elder, tubuhku mengalami masalah, tidak bisa bergerak. Bisakah Anda mengantarku?'"
"Wajah pemuda berambut merah itu menjadi muram:"
“Membawa Anda sebentar tidak masalah, tapi bisakah Anda berhenti berbicara dengan membelakangi saya? Ini adalah bentuk penghormatan dasar.”
“Oh, maaf!” Zhang Yuanqing segera berbalik badan.
Elder pemuda berambut merah itu urat dahi menonjol: “Menghadapku dengan sisi samping tubuh, itu yang disebut penghormatan?”
“……”
Pemuda berambut merah itu mendengus keras, mengibaskan cambuk yang terbuat dari obor untuk mengait pinggang Yuan Shi Tian Zun, lalu melemparkannya ke tepi seperti ikan mati.
……
Sun Miaomiao berjongkok di samping Zhao Chenghuang, tertawa:
“Bagaimana? Masih berpikir Yuan Shi Tian Zun tidak istimewa?”
Sebagai kandidat unggulan Taiyi Men, para orang tua di organisasi itu mengumpulkan kandidat unggulan sebelum 16 besar untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan peserta top 10, menyusun taktik spesifik.
Saat itu, penilaian Zhao Chenghuang terhadap Yuan Shi Tian Zun adalah kemungkinan besar terhenti di 16 besar, maksimal 8 besar, mustahil masuk 4 besar.
Zhao Chenghuang menatap mata besar hitam legam lawannya, merenung sejenak lalu berkata:
“Dia sangat ahli memanfaatkan artefak dan lingkungan. Semakin kacau dan kompleks situasinya, semakin kuat kemampuannya. Jika arena perempat final berupa dungeon berkesulitan tinggi, dia mungkin jadi rival berat kita.”
Sun Miaomiao mengangguk pelan.
Di tempat lain yang tidak mencolok, Anne berbisik sambil tertawa: “Menarik, gaya bertarung Yuan Shi Tian Zun agak mirip Mo Jun tapi terlalu tersamar. Tentu saja, semua peserta lain juga tersamar.”
Dia sangat puas dengan penampilan Yuan Shi Tian Zun. Setiap kemenangan Yuan Shi meningkatkan nilai evaluasinya.
Tuan Bill bertanya: “Tersamar?”
Anne mengangguk: "Gaya bertarung Mo Jun sangat terencana namun liar. Dia suka menghina perempuan dalam keluarga lawan sebelum pertempuran untuk memancing emosi musuh. Untuk ini dia bahkan menciptakan mantra khusus. Anggota Aliansi Lima Unsur ini terlalu sopan saat memulai pertarungan, ini sangat tidak baik."
Tuan Bill awalnya bertanya sekadar basa-basi, tapi sekarang jadi tertarik: "Mantra ciptaan Mo Jun? Jika bukan rahasia, saya ingin mendengarnya."
Anne mengangkat bahu: "Ucapan kotor biasa, tidak layak diulang. Hmm... Ada juga yang tidak vulgar, tapi kami tidak mengerti maknanya."
Dia mengingat-ingat, lalu berkata: "Aku dan ayahmu adalah rekan seperjalanan, aku dan ibumu memiliki persahabatan Guan-Bao."
Tuan Bill mengulang kalimat itu dengan suara rendah, lalu menggeleng: "Tidak paham maksudnya. Ini bisa memancing kemarahan?"
Anne tertawa: "Coba teriakkan kalimat itu."
......Tuan Bill terdiam beberapa detik, perlahan menggeleng: "Lupakan, aku belum mau kembali ke Lingjing saat ini."
Di sisi lain, sama seperti si pesona Anne, ada seorang wanita paruh baya beraura seksi yang sangat terkesan dengan Yuan Shi Tian Zun.
Zhu Rong menyipitkan matanya yang indah, menatap siluet samar Yuan Shi Tian Zun di kejauhan, senyumnya mempesona namun berbahaya:
"Benar-benar mainan yang menyenangkan."
Pertarungan-pertarungan selanjutnya berlangsung tertib. Saat senja tiba, daftar 8 besar akhirnya keluar.
Zhao Chenghuang, Tudi Gong, Sun Miaomiao, Yin Chi, Yuan Shi Tian Zun, Qing Songzi, Yuan Ting, Tianxia Guihuo.
Elder pemuda berambut merah yang memimpin pertandingan berseru keras:
"Kompetisi resmi berakhir!"
……
Zhang Yuanqing kembali ke sarangnya sendiri, jendela terbuka lebar, angin senja berhembus kencang, menerbangkan ujung tirai.
Di luar kamar terdengar suara gemericik nenek yang sedang memasak, orang-orang yang pulang kerja membawa tas punggung, keluar-masuk kompleks perumahan, lalu lalang di jalanan.
Semua orang terburu-buru, menyeret tubuh lelah mereka pulang, tepat waktu untuk jam makan malam. Setelah makan malam, mereka harus beristirahat demi menyambut perjalanan kerja esok hari.
Senja Songhai riuh ramai, meski dipadati manusia namun kurang terasa nuansa kehidupan. Kecuali di kompleks tua yang dihuni penduduk asli, sulit melihat ibu-ibu yang bersantai di bawah pohon atau kakek-kakek yang main catur berkelompok.
"Nenek, makan malam sudah siap? Perutku lapar." Zhang Yuanqing membuka pintu kamar, mengintip keluar sambil berteriak.
"Kapan kamu pulang?" Suara nenek terdengar dari dapur: "Tunggu 30 menit lagi."
"Oh!"
Zhang Yuanqing menarik kembali kepalanya, mengambil ponsel, seperti biasa mengirim pesan kemenangan untuk pamer ke Xiao Yuan.
"Lumayan!" Xiao Yuan membalas pesannya.
Beberapa detik kemudian, pesan lain masuk: "Jangan mencariku beberapa hari ini. Aku mungkin sedang dilacak."
Dilacak... Hati Zhang Yuanqing berdesir, dia mengirim pesan:
"Apakah orang dari organisasi resmi?"
Xiao Yuan: "Tidak tahu. Pihak itu sangat hati-hati, levelnya mungkin cukup tinggi. Saat ini belum ada tindakan berlebihan. Aku berencana memancing lebih jauh."
Jika tidak salah ingat, Xiao Yuan adalah Gu Sorcerer Tahap Sage. Karakter level segini meski berhadapan dengan pihak resmi masih punya kemampuan bertahan... Zhang Yuanqing mengirim pesan:
"Beri tahu jika butuh bantuan."
Meskipun saat itu tiba, Yuan Shi Tian Zun di tahap Transenden agak kurang relevan, tetapi jika pihak lawan adalah organisasi resmi, maka identitas Yuan Shi Tian Zun akan berguna. Selain itu, dengan Master Wuchen yang melindungi Xiao Yuan, kekuatan biasa sulit mengancamnya.
Jadi Zhang Yuanqing tidak terlalu khawatir.
Xiao Yuan: "Baik."
Zhang Yuanqing pun tidak berbicara lagi, tapi beberapa menit kemudian, Bibi Xiao Yuan mengirim emoji senyum.
Zhang Yuanqing membalas tanda tanya, tapi tidak ada respons dari pihak lawan.
Apa maksudnya? Dia agak bingung.
Saat itu, Zhang Yuanqing melihat ada yang @-nya di grup Penjaga Macan Putih. Setelah membukanya:
You Feng Lai Yi: @Yuan Shi Tian Zun, klon yang kamu gunakan hari ini adalah "Mirror Flower Water Moon" dari gudang faksi kita kan? Sulit mempengaruhi Pengintai yang ahli insight dengan gangguan, keputusanmu menggunakan klon sangat cerdas. Kamu pemain yang pandai memanfaatkan artefak.
You Feng Lai Yi: Aku sudah membuat daftar kelebihan-kekurangan 8 finalis dan artefak penangkalnya. Untuk peringkat 4-8, kamu bisa temukan artefak yang cocok di gudang faksi Penjaga Macan Putih. Tapi untuk Zhao Chenghuang, Sun Miaomiao, dan Landlord, tidak ada artefak yang sesuai di gudang faksi kecuali level Sage, tapi aku tidak merekomendasikannya.
Penggunaan artefak level Sage memiliki batas yang kabur antara melanggar aturan dan tidak.
Sejauh ini belum ada yang menggunakan artefak level Sage. Orang-orangan sawah Zhang Yuanqing memang sampai level itu, tapi termasuk kategori alat bantu.
Xiao Nao Fu: Berisiko dianggap melanggar aturan, dan akan dikritik karena dianggap menang tidak sportif. Dengan popularitasmu saat ini, harus jaga reputasi.
Ling Jun: Dari situasi saat ini, Yuan Shi masuk tiga besar masih agak sulit. Awalnya saya kira kamu bisa masuk tiga besar, tapi setelah melihat pertandingan selama beberapa hari ini, kemampuan tiga peserta teratas melebihi ekspektasi saya. Rasanya meski kamu menggunakan artefak itu, tetap sulit menang.
Dia mengacu pada Red Dance Shoes.
Qicilang: Jika Yuan Shi Tian Zun kurang beruntung dan besok bertanding melawan tiga besar, dia akan terhenti di delapan besar. Lao Da, bagaimana pendapatmu? ＠Fu Qingyang
Fu Qingyang: Peraturan pertandingan besok mungkin akan diubah. Saya baru dapat kabar dari Elder, markas besar sepertinya ingin memasukkan delapan peserta ke dungeon kesulitan tinggi, menentukan tiga besar dengan mode racun serangga. Saat ini masih dalam rapat pembahasan.
Beberapa anggota grup yang aktif langsung terkejut.
Qicilang: Kalau begitu, berarti turnamen pertarungan level Transcendent hari ini sudah berakhir?
You Feng Lai Yi: Heh, dari pemahaman saya tentang markas besar, rapat minimal tiga hari. Besok tidak ada turnamen pertarungan, diganti istirahat.
Xiao Nao Fu: Menurut saya ini bagus. dungeon pembunuhan besar memang menggunakan mode racun serangga. Markas besar mungkin ingin membuat kompetisi ini lebih mirip dungeon pembunuhan, agar delapan peserta bisa beradaptasi lebih awal. Secara tidak langsung terlihat markas besar ingin fokus melatih delapan peserta.
Fu Qingyang: Tunggu keputusan markas besar. Jika mereka dimasukkan ke dungeon, Yuan Shi mungkin bisa mengejar juara. Tapi performa Zhao Chenghuang hari ini sudah kamu lihat, dengan satu jurus itu saja, peluang kemenanganmu langsung turun di bawah 30%. ＠Yuan Shi Tian Zun
Yuan Shi Tian Zun: En!
"Kalau kita ganti ke dungeon, faktor eksternal meningkat, memang bisa meningkatkan peluang menangku. Tapi ahli seperti Zhao Chenghuang juga bukan pemula di dungeon. Lagipula kita sama-sama Night Wanderer, faktor yang merugikan dia pasti juga merugikan aku. Tetap susah..."
Tapi demi sepatu Houtu, aku tetap tidak boleh menyerah.
Zhang Yuanqing tidak mau bahas hal-hal tidak menyenangkan, mengirim pesan pribadi ke Ling Jun:
"Aku mau tanya. Ada seorang ibu-ibu profesional tiba-tiba mengacuhkan aku. Kamu kan ahli urusan wanita, bantu analisis dong."
Ling Jun: "???"
Ling Jun: "Wah dasar anak ini, seleramu berat juga ya."
Zhang Yuanqing: "Tapi tubuhnya seksi wajahnya cantik."
Ling Jun: "Boleh juga kau, punya masa depan cerah."
Yuan Shi Tian Zun: "Begini, dia baru-baru ini menghadapi bahaya kecil, mungkin sengaja memberitahuku. Aku baru sadar, kalau karakternya yang seperti itu, kalau bahaya serius pasti langsung minta tolong. Urusan kecil dia malas mengatakannya. Jadi pasti sengaja memberitahu aku."
Ling Jun: "Terus kamu jawab apa?"
Yuan Shi Tian Zun: "Bilang saja kalau butuh bantuan. Lalu dia kirim emoji senyum, setelah itu tidak merespons lagi."
Ling Jun: "Coba jelaskan karakternya, aku bantu analisis."
Zhang Yuanqing pun menjelaskan karakter Xiao Yuan secara detail ke Ling Jun.
Setelah mendengar, Ling Jun merasa seperti pemain level Raja melihat pemula Perunggu yang asal-asalan, mengirim deretan emoji "keringat":
“Wanita tipe ini, pertahanan psikologisnya sangat kuat, dingin pada semua orang, tapi sebenarnya sangat mendambakan kehangatan. Jadi sangat menghargai rekan. Terhadap pelamar, dia akan menolak dan menjauh secara refleks, memukuli semua kemungkinan tanpa peduli baik buruk.”
“Untuk menghadapi wanita seperti ini, pertama harus memaksa dengan gigih tapi perhatikan batas, buat dia tak berdaya tapi tidak jijik. Lalu, pahami dia, amati dia, temukan titik kelembutan hatinya, lalu serang cepat langsung mematikan, seperti caramu menghadapi bidak penyeberang sungai hari ini.”
Yuan Shi Tian Zun: “Perumpamaanmu ini membuatku merasa aneh. Lalu?”
Ling Jun: “Lalu dia akan mulai menyukaimu, mengamati dan mengujimu, diam-diam menguji dengan hal kecil, tapi takkan mengatakannya langsung. Jika ada kesalahan dalam responsmu, dia akan langsung menarik diri.”
Zhang Yuanqing tersadar, buru-buru mengirim pesan: “Bagaimana memperbaikinya?”
Ling Jun: “Dia melarangmu datang? Lakukan sebaliknya, lebih baik diam-diam datang. Di satu sisi tunjukkan hormat pada pilihannya, di sisi lain tunjukkan perhatianmu. Ingat, wanita tipe ini manja tapi haus kehangatan. Jadi 'memaksa gigih' pasti efektif. Jika kau menganggap serius kata 'jangan'-nya, itu konyol.”
“Masuk akal, masuk akal.”
Zhang Yuanqing mengirim serangkaian emotikon "menerima sembah sujudku, tuan besar".
Dia melanjutkan dengan mengirim pesan bertanya:
“Hubunganku dengan seorang kakak sudah mentok lama. Meski toleransinya padaku tinggi dan dekat, tapi selalu terasa ada langkah yang kurang, lebih dari teman tapi belum jadi kekasih.”
Ling Jun: “Yang kau maksud pasti Guan Ya.”
Zhang Yuanqing mengirim emotikon "hormat pada bos" untuk menyembunyikan rasa canggung di hatinya.
Ling Jun: “Tak perlu malu. Di masa mudaku, aku juga pernah ingin punya dua sahabat wanita: satu bernama adik Lin, satu kakak permata. Plus dayang seperti Qingwen yang menghangatkan ranjang. Lebih baik lagi ada wanita paruh baya seperti Qin Keqing yang mengajariku dewasa. Laki-laki muda pasti punya fantasi begitu. Mana ada pria awal 20an yang mengaku tak tergoda?”
Di mata Ling Jun, Yuan Shi Tian Zun adalah tipe pria straight yang suka banyak kakak cantik tapi belum punya pacar sama sekali.
Meski Yuan Shi Tian Zun jago bergaul dan sosialisasi, urusan menjalin hubungan asmara berbeda. Itu butuh EXP. Tak ada pengalaman ya tetap mentah.
Sosok yang sangat percaya diri dalam bersosialisasi dan playboy itu dua hal berbeda.
Ling Jun: “Tapi jujur, aku tak sarankan kau mendekati Guan Ya. Dia seorang Pengintai. Kalau kau selingkuh, mustahil lolos dari pengawasannya. Apalagi kau tak bisa mengalahkannya. Saat hubunganmu hancur, kau akan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga.”
Yuan Shi Tian Zun: “……”
Ling Jun: “Tapi karena kau bertanya, akan kuajari. Guan Ya berasal dari keluarga Lingjing yang berpandangan tinggi. Orang biasa tak akan diliriknya. Tapi reputasi Yuan Shi Tian Zun-mu cukup untuk itu.”
“Karakternya agak aneh, saat ngomong canda mesum bahkan aku sendiri sampai memerah malu dan tidak tahan. Tapi kamu tidak masalah, ini adalah faktor penting untuk mendapatkan simpatinya. Menurut analisaku, ada tiga alasan hubunganmu dengannya mentok.”
“Pertama, kalian belum lama berkenalan. Wanita dari keluarga turun-temurun seperti dia tidak akan mengkonfirmasi status pacaran dengan pria dalam waktu singkat.”
“Kedua, masih terkait latar belakang keluarga. Meskipun dia pemberontak, dia sadar akan identitasnya. Dalam hal memilih pasangan, keluarga pasti akan menancapkan campur tangan. Mungkin dia merasa kamu belum pantas bertemu orang tuanya, jadi menjaga jarak.”
“Ketiga, kalian masih kurang katalis. Misalnya pengakuan romantis, krisis perpisahan hidup-mati, atau mabuk-mabukan yang berujung hubungan intim.”
“Ngerti ngerti...” Zhang Yuanqing tertegun membaca.
Ling Jun: “Masih ada? Kalau tidak, aku mau makan dulu.”
Masih ada, masih ada Ketua Zhi Sha Gong... Yuan Shi Tian Zun: “Sudah, terima kasih master.”
Zhang Yuanqing mengklik foto profil Ling Jun, mengubah catatannya menjadi: Mentor Kehidupan!
……
Villa Fu Jiawan.
Di ruang makan, Fu Qingyang memegang pisau dan garpu menikmati makan malam mewah, pandangannya tertuju pada Ling Jun di seberang meja yang sedang tersenyum-senyum memandang ponsel.
Alisnya berkerut, suaranya datar:
“Pacaran baru? Bukan. Ekspresimu penuh kepuasan, kesombongan, dan sedikit kegembiraan licik. Pacar tidak akan membuatmu berekspresi serumit ini.”
Ling Jun meletakkan ponsel: “Tentu saja aku puas dan bangga bisa menyebarluaskan konsep dan akademisiku.”
"Dia menusuk sepotong daging panggang dan mengunyahnya sambil berkata: 'Yuan Shi Tian Zun mengirim pesan untuk meminta saran tentang beberapa hal.'"
Fu Qingyang berkata dengan ekspresi datar: "Meminta saran tentang cara merayu wanita?"
"Bukan!" Ling Jun mengerutkan kening serius: "Meminta saran tentang cara menjadi sepupumu."
……
Setelah makan malam, Zhang Yuanqing berbaring di ranjang sambil membuka post-forum resmi, sesekali mengobrol santai dengan Guan Ya.
Sesekali merespon Xie Lingxi dan Ratu.
Pikirannya masih tertuju pada perkataan Fu Qingyang sebelum makan.
Jika markas benar-benar mengubah format kompetisi, ini bukan hanya soal kekuatan fisik tapi juga faktor lingkungan dan karakter peserta.
Target selanjutnya jelas: kumpulkan data kepribadian 8 besar finalis, buat profiling logika perilaku mereka.
"Guan Ya dan Kepala Regu adalah Pengintai, besok minta bantuan mereka untuk analisis karakter peserta 8 besar."
Setelah memutuskan, dia mematikan ponsel dan menyelimuti diri dengan selimut AC.
Ringtone ponsel yang menusuk telinga berbunyi.
Nomor yang muncul adalah Fu Qingyang.
"Halo, Centurion?" Zhang Yuanqing mengangkat telepon.
"Datang ke Kawasan Fu Family. Elder Anjing ingin bertemu." Suara Fu Qingyang dingin seperti embun beku bulan Desember.
"Elder Anjing mencariku?" Zhang Yuanqing bingung: "Ada apa?"
Dengan status sosial Elder, biasanya mereka tidak mudah menemui orang. Lagipula kalau ada urusan, kenapa tidak dibicarakan saat turnamen siang tadi?
"Untuk menemui Raja Mata Iblis!" Kata Fu Qingyang.
……
