Mencoba ledakan bibit
Setelah mengusir asisten wanita, Xie Lingxi membuka aplikasi chat di ponselnya dan mengirim pesan ke Yuan Shi Tian Zun:
"Kakak Yuan Shi, karena kamu, aku bertengkar dengan Ibu."
Yuan Shi Tian Zun: "Apa yang terjadi? Ibumu tidak memberiku cek kosong untuk menjauh darimu."
Xie Lingxi mengirim emoji malu-malu: "Kalau Ibu benar-benar memberimu cek untuk meninggalkanku, apakah kakak akan menerimanya?"
Yuan Shi Tian Zun: "Omong kosong apa lagi ini!"
Xie Lingxi hendak membalas dengan emoji senang, tiba-tiba melihat balasan: "Tentu aku terima. Uang gratis kenapa tidak? Aku kan tidak bodoh."
Xie Lingxi: "..."
Ia menyeringai, baru perlahan menceritakan soal permintaan surat undangan dari ibunya.
Setiap kali mengobrol dengan Kakak Yuan Shi, Xie Lingxi sengaja mengulur-ulur waktu agar bisa lebih lama berkomunikasi.
Awalnya, Kakak Yuan Shi cukup antusias menanggapi, sambil meminta foto dirinya pakai stoking hitam atau foto seksi dengan bahu terbuka, tapi Xie Lingxi selalu malu-malu menolak.
Lama-kelamaan, Kakak Yuan Shi mulai malas meresponsnya.
Xie Lingxi pernah mendengar perkataan ibunya, laki-laki memang seperti ini. Baru akan menganggapmu sebagai dewi jika diberi keuntungan, kalau tidak, kamu bukan apa-apa di hatinya.
Secara teori, dia seharusnya sesekali memberi sedikit 'hadiah' kecil pada Kakak Yuan Shi, terus menggantungkannya. Tapi Xie Lingxi punya pemikirannya sendiri.
Dari pemahamannya, Kakak Yuan Shi adalah tipe yang terlihat sembrono di permukaan, tapi sebenarnya tidak suka menggubris wanita. Dia mungkin akan merespon gadis cantik berpostur bagus, tapi menjauhi perempuan dengan perilaku bebas.
Jadi Xie Lingxi hanya menggunakan metode lain untuk menggantungnya.
Yuan Shi Tian Zun: "Oh, ini namanya tidak berbakti. Ibu ingin menonton pertandingan, kenapa tidak diberi? Benarkah undangan itu dijual 100 ribu? Bibi bisa hubungi saya. Uang bukan masalah, yang penting karena kamu."
Sungguh kelancangan Kakak Yuan Shi... Xie Lingxi: "Kakak Yuan Shi yang terbaik."
……
Provinsi Sanzhuang, Villa Xiehu.
Di ruang teh yang dipenuhi aroma cendana, terdapat kursi rotan, meja teh, penyekat, dan set teh. Seorang wanita paruh baya berwajah biasa mengambil penjepit kecil, dengan anggun dan perlahan memecahkan kue teh untuk menyeduhnya.
Di samping meja teh, di kursi rotan, duduk malas seorang wanita cantik bergaun warna aprikot. Dia meletakkan ponsel, mengerutkan hidung mancungnya dan bergumam:
"Anak durhaka ini, setuju dengan begitu mudah, pasti mau menipuku."
Postur tubuhnya subur berisi, perut rata seperti gadis muda, namun payudara yang montok tak tertandingi oleh remaja putri, pantat berisi membentuk lekuk lembut dan padat saat tertekan di kursi rotan.
Usianya terlihat awal tiga puluhan, memiliki wajah segitiga yang memesona dengan garis mata hitam menonjolkan sorot mata yang berkilau dan hidup.
Yang langka, di balik aura kematangannya, terselip keluguan khas gadis remaja.
Perempuan itu menatap wanita paruh baya di seberang nampan teh, berkata:
"Bibi Wang, pergilah ke Songhai, ambilkan undangan itu untukku."
Wanita paruh baya itu menghela nafas: "Nyonya, mengapa harus bersitegang dengan Nona?"
Perempuan itu tersenyum lembut:
"Dayang itu selalu mengoceh tentang Yuan Shi Tian Zun, kiri-kanan 'Kakak Yuan Shi', pasti hatinya sudah berdebar-debar. Aku harus melihat sendiri."
Bibi Wang menggeleng: "Benarkah begitu?"
Sikap perempuan itu berubah drastis, menangkup pinggang membentak:
"Ibu ini ingin membuatnya tahu siapa ibu dan siapa anak. Tak mau beri undangan, ya Ibu ambil paksa. Masih berani melawan?"
……
Kantor Polisi Distrik Kangyang.
Di kantor Kepala Regu, Zhang Yuanqing mengunyah sedotan, menyeruput cola ber-es.
"Sudah kutanya Fu Qingyang, dia pun tak tahu dungeon final seperti apa. Karena dibuat dadakan, strategi atas pasti belum ada."
Guan Ya yang duduk di sofa merapatkan kaki panjang berbungkus stoking hitam, berkata.
Di sisi lain sofa tunggal, Li Dongze memegang cerutu di tangannya sambil bergumam:
"Jangan pertimbangkan cara-cara curang ini. Karena para Ketua Aliansi turun tangan langsung, tidak akan ada peserta yang mengetahui informasi dungeon sebelum dibuka."
Elder Zhenyan Shichang berkata dengan bijaksana:
"Tapi kita bisa memperkirakan tipe dungeon berdasarkan elemen eksternal. Pertama, ini pasti non-kematian. Tidak perlu penjelasan lebih lanjut."
Guan Ya dan Zhang Yuanqing mengangguk.
Level S kesulitan, tipe non-kematian, mungkin hanya muncul dalam kondisi seperti ini. Jika dungeon dihasilkan otomatis oleh Lingjing, bahkan dungeon level A jarang yang non-kematian.
Level S hampir semuanya bertipe kematian.
Komandan Regu Zhenyan melanjutkan: "Kedua, inti dungeon ini adalah pertarungan, persaingan, untuk menentukan tiga terbaik. Maka plot dungeon sendiri tidak akan terlalu kompleks - maksudku tidak rumit, bukan tidak sulit."
Jika plot terlalu kompleks, itu akan menjadi kompetisi keahlian memecahkan teka-teki. Menurut penilaian Li Dongze, porsi puzzle tidak akan sebesar itu. Di dungeon manapun, kekuatan fisik selalu prioritas utama, diikuti kecerdasan.
Meski kecerdasan seringkali bisa mengalahkan yang kuat dengan taktik atau jumlah, tapi jangan lupa: di hadapan kekuatan absolut, segalanya ibarat harimau kertas.
Guan Ya mengangguk halus dan menyambung:
"Jadi pada akhirnya tetap bergantung pada kekuatan. Dalam hal ini, Yuan Shi, jika kamu berusaha keras, masuk tiga besar masih mungkin. Tapi harapan jadi juara sangat tipis."
Dia menatap Zhang Yuanqing sambil tersenyum:
"Jangan merasa tidak puas, pertarungan Zhao Chenghuang melawan Jingwei itu kan sudah kamu lihat. Jingwei memiliki bakat alamiah, bisa melepaskan kekuatan setara awal tahap Sage. Jika saat itu yang menghadapinya adalah Tu Di Gong, orang tua itu mungkin juga akan terluka parah."
"Kalau Sun Miaomiao, mungkin akan menghindari serangannya dan mengulur waktu sampai masa ledakan Jingwei berakhir. Tapi Zhao Chenghuang, tanpa menggunakan mayat yin, pelayan arwah atau artefak, mengandalkan kekuatan sendiri berhadapan langsung, bahkan mengalahkan Jingwei."
Li Dongze berkomentar haru: "Saat itu saya juga ada di sana, jurus yang digunakan Zhao Chenghuang benar-benar belum pernah terdengar, terlalu kuat. Yuan Shi, kamu harus akui, jika saat itu yang ada di posisimu adalah kamu, kamu tidak akan bertahan."
Aku bisa menggunakan jubah Yin-Yang dan Red Dance Shoes untuk mengganggunya, tapi kedua artefak ini memiliki durasi pakai. Yang pertama 10 menit, yang kedua 5 menit. Jika dalam waktu itu tidak bisa menguras Zhao Chenghuang sampai mati, aku pasti kalah. Ini belum menghitung artefak dan pelayan arwah Zhao Chenghuang... Zhang Yuanqing dalam hati menghela nafas, di luar tetap tersenyum:
"Kepala Regu, tidakkah menurutmu jurus Zhao Chenghuang itu sangat tidak elegan?"
Li Dongze tertegun, lalu mengangguk-angguk: "Benar, sangat tidak elegan!"
Ia sangat setuju dengan pandangan Zhang Yuanqing.
Saat itu, Wang Tai dengan rambut acak-acakan, tatapan kosong dan lingkaran hitam di mata membuka pintu kantor dengan lesu:
"Yuan Shi, daftar peringkat baru dari tim Sarjana sudah keluar. Kamu bisa login ke situs resmi untuk melihatnya."
Mata Zhang Yuanqing berbinar: "Baik, terima kasih."
Wang Tai mengangguk: "Jangan ganggu saya kalau tidak ada keperluan."
Zhang Yuanqing, Guan Ya dan Li Dongze serentak menunduk memeriksa ponsel mereka.
Daftar 8 besar telah dirilis
1：Zhao Chenghuang.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan dua level A, empat level B (Catatan: Kami hanya mencatat dungeon level B ke atas)
2：Tudigong
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan satu level A, enam level B.
3：Sun Miaomiao.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan satu level A, tiga level B.
4：Yuan Shi Tian Zun.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan dua level S, satu level A, Catatan: Dungeon level A tersebut adalah Kota Yin Yang, dikabarkan Yuan Shi Tian Zun berhasil memecahkan tugas tersembunyi yang belum pernah tersentuh siapapun.
5：Tian Xia Gui Huo.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan tiga level A, enam level B.
6：Yin Chi.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan sembilan level B.
7：Qing Songzi.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan satu level A, tiga level B.
8：Yuan Ting.
Catatan kinerja sebelumnya: Pernah menaklukkan empat level B.
"Posisi Zhao Chenghuang tetap sulit digoyahkan. Dari awal hingga akhir, kami belum melihatnya menggunakan artefak kuat atau pelayan arwah andalannya. Sebelum pengumuman daftar, tim kami mengalami perbedaan pendapat mengenai peringkat Sun Miaomiao dan Yuan Shi Tian Zun, akhirnya memutuskan mempertahankan urutan tiga besar. Tapi tidak bisa dipungkiri, peluang Yuan Shi Tian Zun menggantikan Sun Miaomiao sangat besar."
"Sebagai fire master yang bijaksana, peringkat kelima Tian Xia Gui Huo sangat pantas... Yuan Ting cukup mumpuni, tapi dalam hal strategi dungeon, dia benar-benar tidak memiliki pencapaian menonjol, jadi kami menempatkannya di posisi terbawah."
Guan Ya setelah membaca post tersebut tersenyum berbinar: "Lumayan, Yuan Shi kamu naik ke peringkat keempat, dan berpeluang menggantikan Sun Miaomiao menjadi peringkat ketiga."
"Bagiku, selain posisi pertama, peringkat lain sama saja." Zhang Yuanqing dalam hati bergumam, Peringkat ketiga bahkan tidak lebih baik dari keempat, buat apa memberi hadiah "hairclip imut" kepadaku?
"Berpakaian perempuan lalu berlagak manja!"
Daftar peringkat ini cukup kredibel. Di kolom komentar, selain perdebatan tentang peringkat Yuan Shi Tian Zun, tidak ada keberatan terhadap posisi karakter lain.
Panggil aku Ratu: Para kutu buku ini hanya bisa melihat data. Kalian takkan pernah tahu seberapa hebatnya Yuan Shi Tian Zun di dalam dungeon.
Sang Ratu memimpin protes membela Yuan Shi Tian Zun.
"Berdecak, Yuan Shi, Ratu hampir jadi fans fanatikmu. Pasti sangat membanggakan ya?" Guan Ya mengangkat bibir merahnya, tersenyum:
"Ada minat melakukan sesuatu dengan fans? Misalnya olahraga favorit Scorpio."
Ini dia...dia sedang mengujiku lagi...Zhang Yuanqing kali ini penuh percaya diri, berkata tegas:
"Kakak Guan Ya, tolong jangan nodai persahabatan murni antara aku dan Ratu!"
Ia terlebih dulu membersihkan hubungan dengan perempuan lain, lalu memuji sesuai hobi Guan Ya:
"Kakak Guan Ya banyak membimbingku dalam pekerjaan. Aku orang yang tahu membalas budi."
Guan Ya tertegun sejenak, senyuman di wajahnya semakin cerah.
Hidup mentor kehidupan! Akan kuberi dupa setiap hari...Zhang Yuanqing bersemangat dalam hati.
"Hukh-hukh!" Li Dongze bersuara berat: "Aku bisa memberi cuti dua jam. Sekarang, keluarlah dari kantorku!"
……
Malam hari.
Zhang Yuanqing mengusir Bibi yang ingin main game di kamar keponakan, berganti piyama, berencana tidur awal untuk persiapan dungeon besok.
Sambil mencoba mengantuk, ia merancang strategi pertempuran esok hari.
"Menghadapi tiga terkuat, artefak tahap Transenden di gudang faksi Penjaga Macan Putih sudah tidak berguna. Sedangkan untuk peserta di luar tiga besar, artefak milikku sendiri sudah cukup. Jadi besok tidak perlu mengajukan permohonan artefak ke Fu Qingyang."
"Sebenarnya ranking keempat dari para Sarjana ini cukup baik. Selama tiga besar tidak berubah, di mata peserta lain, trio itu tetap ancaman terbesar. Ini memberi peluang untuk membangun aliansi strategis."
"Setelah masuk dungeon, aku harus mencari sekutu. Meskipun Yuan Ting dari Taiyi Men, dibanding yang lain, dialah yang paling kukenal. Bisa dijadikan mitra. Yang lain nanti lihat situasi..."
Ia merenung dalam diam, tapi entah mengapa, di hatinya selalu ada kegelisahan.
Zhang Yuanqing menelisik lubuk hatinya, akhirnya memahami sumber kegalauannya.
Kemampuan kontrol mengerikan Zhao Chenghuang terhadap Kekuatan Taiyin.
Meski tak pernah diungkapkan, harus diakui sebagai sesama Night Wanderer, menyaksikan skill Zhao Chenghuang membuatnya merasa inferior.
Sama-sama level 3, teknik Spiritual Script-nya sangat matang. Dengan kemampuan sendiri menciptakan mayat yin level 4, penguasaan Kekuatan Taiyin-nya luar biasa.
Perasaan kalah di segala aspek ini sungguh tidak nyaman.
"Seandainya aku bisa menguasai teknik ini..." batin Zhang Yuanqing.
Dengan begitu kesenjangan bisa dipersempit, benar-benar memiliki modal untuk menyaingi Zhao Chenghuang.
Tapi aku tak mampu, tidak memiliki kontrol setajam itu... Zhang Yuanqing menarik selimut menutupi kepala.
Tidur saja.
Ruangan menjadi sunyi, AC berdesir menghembuskan angin dingin. Belasan detik kemudian, Zhang Yuanqing tiba-tiba membuka selimut dan bangkit dari tempat tidur.
"Mungkin... aku bisa melakukannya..."
Dia teringat satu pemikiran: Kemampuan Zhao Chenghuang untuk meningkatkan kekuatan berasal dari penguasaan luar biasa atas tubuh dan Kekuatan Taiyin, pengendalian ini membuat Zhao Chenghuang berada dalam keseimbangan yang rumit.
Penguasaan ekstrim atas tubuh seperti ini, dia pun bisa melakukannya.
Benar, memicu penyakit lama!
Dalam kondisi itu, otaknya bekerja melebihi kapasitas normal. Selain memiliki daya ingat luar biasa, penguasaan atas tubuh juga akan meningkat.
Setelah memicu penyakit lama, mencoba membuat Kekuatan Taiyin menjadi Rage lalu menguasainya dengan kontrol diri yang kuat untuk mencari keseimbangan - apakah ini juga bisa menghasilkan peningkatan kekuatan seperti Zhao Chenghuang?
Begitulah gagasan ini muncul. Zhang Yuanqing langsung meninggalkan ranjang empuk, membuka laci kepala tempat tidur, menuangkan sisa pil dalam botol ke telapak tangannya.
Kambuhnya penyakit lama ditambah Kekuatan Taiyin yang kebablasan bisa langsung membunuhku. Saat mencoba jangan sampai terbawa emosi. Begitu tidak sanggup menahan, langsung berhenti dan minum pil... Dia berdiri di tepi ranjang, menarik napas dalam lalu menutup mata mulai memvisualisasikan wajah ayahnya.
Beberapa menit kemudian, otak Zhang Yuanqing berdengung keras. Gambar-gambar pecah membanjiri pikiran, telinganya dipenuhi suara tanpa arti.
Otaknya seperti CPU yang bekerja maksimal. Memori masa lalu dan informasi luar memenuhi setiap sudut pikirannya.
Dia tidak menghiraukan informasi tidak berarti ini, menenangkan emosi, merasakan Kekuatan Taiyin dalam tubuhnya, perlahan-lahan mencoba menghubungkannya.
Kekuatan Taiyin dalam tubuhnya semakin mengganas, mulai mengamuk liar di dalam tubuh, tapi dipaksa dikendalikan oleh tekadnya.
Braak, braak...
Jantungnya berdegup kencang seperti genderang, terus menerus menghantam rongga dada, dadanya terlihat naik turun jelas.
Tiba-tiba, kulit di bawah piyama memucat kebiruan lalu menyebar cepat. Sekejap, warna kulit Zhang Yuanqing berubah menjadi hitam kebiruan. Bersamaan itu, dia merasakan sensasi kesemutan dari ujung jari. Melihat ke bawah, sepuluh jarinya tumbuh kuku hitam runcing yang dililit kabut hitam samar.
"Sakit... Sangat sakit... Tubuh seperti terkoyak..."
Limbung dia berjalan ke cermin panjang di dekat jendela. Di cermin terpantul monster dengan pupil mata merah menyala, wajah mengerikan, dan kulit hitam kebiruan.
"Aku berhasil?!"
Hati Zhang Yuanqing berdebar gembira. Monster di cermin itu menyunggingkan senyum mengerikan.
Tiba-tiba otaknya terasa dicambuk sakit. Kekuatan Taiyin dalam tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kebablasan. Segera dia menelan pil biru kecil di tangannya.
Sakit di otak mereda. Kekuatan Taiyin berangsur stabil di bawah kendali kuatnya.
Dia terus menatap bayangannya di cermin. Setelah 3-4 menit, sakit di otak kembali menyerang. Dia menelan beberapa pil biru kecil lagi lalu membatalkan "mode ledakan".
Zhang Yuanqing terjatuh ke lantai dengan suara braak, terengah-engah.
Rasa kantuk terus menyerang, sambil masih sadar dia cepat-cepat menganalisis:
"Tanpa pil biru kecil, waktu ledakan kekuatan sekitar tiga puluh detik. Makan enam tujuh pil bisa bertahan tiga menit. Jika tidak menghitung resistensi obat, persediaan pil di rumah cukup untuk menopang ledakan kekuatan selama sepuluh menit."
"Aku... aku juga bisa melepaskan kekuatan yang melampaui tahap Transenden..."
Zhang Yuanqing meregangkan mulutnya menunjukkan senyum, lalu terjerembab dalam tidur panjang.
……
