Berhadapan di Pengadilan
Setelah keluar dari ruang tertutup, sinar matahari cerah menyilaukan pupil mata hingga terasa perih dan mengeluarkan air mata.
"Skill-ku sudah pulih, tapi mayat yin menghilang..." Dia berdiri di pintu ruang tertutup sambil memandang sekeliling, terkejut menemukan dirinya berada di koridor terbuka asrama guru dengan deretan kamar di belakangnya, langit biru di depan, dan taman kecil di bawah.
"Kamar 3-208."
Zhang Yuanqing menoleh melihat nomor kamar tempat dia dikurung.
"Dalam petunjuk misi, TKP terletak di kamar 404 Gedung 3, tepat di lantai empat gedung ini."
Untunglah, ini menghemat waktu mencari gedung asrama. Mengingat waktu yang tersisa hanya sekitar satu menit, jika bertemu tim detektif saat mencari TKP, dia benar-benar harus mencoba melawan tujuh lawan sendirian.
Pertarungan akhir segalanya belum dimulai, tapi pertandingan langsung mencapai klimaks...
Zhang Yuanqing berlari kencang mencari koridor, menerobos menuju lantai empat.
Tak lama kemudian, dia tiba di lantai empat dan langsung menemukan kamar 404.
Pintu terkunci rapat, tapi ini bukan masalah bagi Zhang Yuanqing. Dengan cara yang tidak merusak TKP, dia menggunakan skill Mengembara Jiwa, melepaskan tubuh spiritualnya untuk menembus pintu baja dan masuk ke dalam.
"Krek!"
Kunci pintu terbuka, tubuh spiritual di balik pintu memutar gagangnya.
“Tubuh spiritual kembali, Zhang Yuanqing mendorong pintu baja dan masuk ke kamar 404.”
“Dia memanggil kacamata Insight, pandangannya menyapu cepat ruang tamu dari meja kopi, televisi, sofa, hingga berbagai perabotan lain. Semua barang tertata rapi, jelas ini bukan TKP pertama.”
“Zhang Yuanqing melangkah cepat melewati ruang tamu, mendorong pintu kamar dan ruang studi. Di ruang studi, dia menemukan lokasi pembunuhan.”
“Ruang studi berantakan dengan kursi terbalik, buku-buku berserakan, pecahan kaca di mana-mana, menunjukkan pemandangan setelah perkelahian sengit. Di lantai terdapat bercak darah yang sudah mengering.”
“Di sudut ruang studi terdapat ranjang tunggal dengan selimut berantakan.”
“Hanya mayat yang tidak terlihat, mungkin sudah dibawa kepolisian.”
“Zhang Yuanqing yang mengenakan kacamata Insight mengamati dengan tatapan tajam, menyapu setiap sudut ruang studi seperti scanner. Sambil melihat dan berjalan, dia tidak melewatkan detail apapun, termasuk bawah ranjang tunggal.”
“Hanya dengan TKP, aku tidak bisa membuktikan diri. Waktu hampir habis...”
“Tiba-tiba mata Zhang Yuanqing berbinar. Dia membuka tas kerja dan mengambil ponsel.”
“Ponsel tidak terkunci, langsung menyala begitu disentuh. Bahkan tanpa operasi lain, layar yang menyala langsung memutar sebuah video.”
“Dalam video, cahaya redup menyelimuti ruang studi dengan tirai tertutup dan lampu mati, menciptakan suasana temaram. Sudut pengambilan gambar mengarah ke meja tulis dimana sosok berkemeja duduk membelakangi lensa, mengenakan masker, sedang mengetik di laptop.”
“Hukh-hukh...” Orang di meja kerja batuk beberapa kali, berbicara dengan suara hidung yang kental:
"Belakangan musim berganti, saya kena flu!"
Sudut pandang ponsel turun sebentar, orang yang memegang ponsel duduk.
Disusul keheningan selama belasan detik, setelah berjuang dalam dilema, pemilik ponsel akhirnya membuka mulut:
"Profesor Li, tujuan saya datang ke Ibukota kali ini adalah meminta Anda meninjau naskah ini."
Profesor Li di depan meja membelakangi dia, tidak menghiraukan, seolah merasa tak ada yang perlu dibicarakan.
Pemilik ponsel berseru panik: "Saya tahu naskah edisi sebelumnya kurang memuaskan, penjualannya buruk, merusak reputasi Anda. Tapi kali ini saya datang dengan keyakinan, mohon tinjau buku baru saya, pasti Anda puas."
Suara Professor Li yang berat karena hidung tersumbat menjawab:
"Saya sudah tidak tertarik dengan naskahmu."
"Profesor Li..." Pemilik ponsel langsung berdiri.
"Cukup!" Profesor Li juga berdiri, nada suaranya melunak:
"Mengingat kau sudah datang jauh-jauh ke Ibukota, saya takkan membuatmu berlari bolak-balik sia-sia. Tinggalkan naskahnya. Mari kita minum arak, kau juga bisa ceritakan idemu. Tapi soal akan saya pakai atau tidak, itu hak prerogatif saya."
Pemilik ponsel tersentak gembira.
Dalam video, Profesor Li berjalan menuju lemari kaca di samping meja, mengeluarkan botol arak impor berbentuk ketel.
Profesor Li membawa botol kembali, menatap kamera sambil berkata:
"Kenapa kau pegang ponsel?"
"Ti-Tidak apa-apa..."
Adegan berakhir di sini, diduga tersangka menghentikan perekaman dan memasukkan ponsel ke saku.
Begini rupanya... Zhang Yuanqing memegang ponsel, mengerutkan alis sambil merenung.
Tiba-tiba, langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari koridor luar, disusul suara kunci mobil yang dimasukkan ke lubang kunci, kemudian pintu baja di luar ruang tamu terbuka.
Sekelompok orang "gemerincing" menerobos masuk.
Yang muncul adalah tim detektif yang dipimpin Zhao Chenghuang dan Dewa Tanah.
Saat ini Zhao Chenghuang dan kawan-kawan telah berganti pakaian petugas keamanan, beberapa orang membawa tas kerja, tampak seperti sedang bertugas resmi.
Creeeek~ Zhang Yuanqing menarik kursi berpenyangga tinggi dan duduk sambil menyilangkan kaki, memandangi semua orang dengan senyum sinis:
"Pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, jalinan cahaya dan bayangan, duel antara pelaku kejahatan dan detektif, semuanya akan berakhir hari ini. Pintu takdir telah terbuka, para detektif, kalian akan menghadapi akhir masing-masing."
"Sebagai penjahat, aku masih akan bebas berkeliaran. Karena yang bisa mengalahkanku hanyalah detektif legendaris Holmes..."
Sorot matanya tajam, sudut mulutnya menyeringai dingin, ekspresinya misterius dan sombong, layaknya penjahat besar yang karismatik dalam drama TV.
Belum sempat dia selesai berbicara, Sun Miaomiao memotong dengan suara nyaring:
"Yuan Shi Tian Zun, kau terlalu larut dalam peran? Jangan buang waktu, ayo mulai masuk ke plot."
Zhang Yuanqing berkata dengan suara berat:
"Langsung bertarung begitu mulai, itu perbuatan antek-antek kecil. Penjahat karismatik harus punya dialog spesial, pembukaan spesial, baru sesuai dengan kelasnya."
Sun Miaomiao mengedipkan mata besar hitamnya: "Tapi kau juga tidak punya karisma kok, aneh deh~"
“Zhang Yuanqing ekspresinya kaku, tak ada mood untuk melanjutkan, melambaikan tangan seperti mengusir lalat:”
“Mulai saja mulai saja, gua buang bom ke gedung ibu～”
Suara pengumuman Lingjing bergema di telinga delapan peserta seiring ucapannya:”
“Seluruh personel telah hadir, pertarungan dimulai. Segmen ini adalah——Persidangan!”
“Mode pertarungan: Detektif diminta menunjukkan bukti untuk menjerat tersangka. Tersangka harus membuktikan diri dalam waktu ditentukan, terlambat dianggap bersalah. Jika tersangka berhasil membuktikan diri, detektif harus menunjukkan bukti baru dalam waktu ditentukan, terlambat dianggap tersangka tak bersalah.”
“Catatan: Dilarang menggunakan skill atau kekerasan fisik dalam segmen ini.”
Aturannya sederhana: Tersangka harus membantah satu per satu bukti kesalahan yang diajukan detektif untuk membuktikan diri. Justru karena sederhana, hampir tak ada celah untuk dimanipulasi.
Usai mendengar, Sun Miaomiao menoleh ke Tianxiang Guihuo dan memuji:
“Tebakanmu tepat, level ini ternyata tentang siapa yang punya lebih banyak 'senjata'. Kita punya bukti kejahatan Yuan Shi Tian Zun yang melimpah, peluang menang besar.”
Tianxiang Guihuo tersenyum sombong, berkata:
“Di babak ini, memang detektif lebih diunggulkan. Tapi pasti tersangka juga punya andalan. Dan andalan itu... mungkin ada di tas kerja di dekat kakimu, Yuan Shi Tian Zun.”
Zhang Yuanqing mengangguk: “Memang ada beberapa petunjuk di dalamnya.”
“Ditemukan di sel tahanan?”
“Benar.”
Tianxiang Guihuo merenung sambil berkata:
“Kami tadi berada di sebuah ruangan lantai bawah, mendapat pengumuman misi bahwa dalam delapan menit akan menangkap tersangka. Saya menghitung waktu terus, kamu butuh sekitar enam menit untuk kabur dari sel.
“Berdasarkan levelmu, bisa diperkirakan tingkat kesulitan kabur dari sel. Tingkat kesulitan itu menentukan seberapa penting petunjuk di tas kerja. Kamu hampir gagal kabur dalam dua menit terakhir, artinya petunjuk di tas kerja itu sangat krusial.”
Semua orang langsung menatap Zhang Yuanqing.
“Benar, sangat penting.” Zhang Yuanqing mengangguk sambil tersenyum, memberikan konfirmasi.
Ekspresi Sun Miaomiao dan yang lain langsung berubah kompleks, bahkan Zhao Chenghuang yang angkuh pun mengangkat alisnya, matanya bolak-balik memandang Yuan Shi Tian Zun dan Tianxia Gui Huo.
Saat di ruangan sebelumnya, Tianxia Gui Huo berani membuat spekulasi tentang mekanisme misi ini berdasarkan barang dan informasi yang didapat tim detektif. Pengumuman sistem tadi membuktikan tebakannya.
Prediksi akurat.
Kini, Zhang Yuanqing tidak hanya berhasil kabur dari sel, tapi juga mendapatkan petunjuk penting yang meningkatkan kesulitan kemenangan tim detektif.
Dari aspek-aspek ini terlihat, kemampuan kedua orang itu dalam strategi atas dungeon memang di atas kita.
Zhao Chenghuang menarik kembali pandangannya, berkerut dahi:
“Jangan banyak bicara, mulai saja.”
Setelah berkata demikian, petugas keamanan berbaju dinas itu membuka tas kerjanya, mengambil sebuah dokumen sambil membaca pengumuman:
“Tersangka Yuan Shi Tian Zun, Anda adalah ghostwriter Profesor Li. Karena tidak rela dipecat, kemarin pukul tiga sore mengunjungi Profesor Li untuk membujuknya melanjutkan kerjasama.
“Karena Profesor Li tidak setuju, terjadi pertengkaran verbal yang berlanjut menjadi konflik fisik. Dalam kemarahan, saya menggunakan pisau buah di meja untuk membunuhnya. Saya sendiri pingsan setelah terkena hantaman asbak di belakang kepala oleh Profesor Li sebelum dia mati.
“Istri Profesor Li pulang setelah mengajar dan menemukan suaminya yang sudah mati serta Anda yang tidak sadarkan diri.”
Setelah selesai membacakan dokumen, pandangannya tertuju pada Zhang Yuanqing dan tiba-tiba menjadi tajam:
“Sekarang kami menunjukkan bukti: Sidik jari Anda ada di pisau buah; Foto memar di belakang kepala Anda.”
Zhao Chenghuang mengeluarkan laporan forensik terkait satu per satu dari map, memperlihatkannya kepada tersangka Yuan Shi Tian Zun.
Selama proses ini, peserta lain tetap diam, mengamati dengan tenang bagaimana Yuan Shi Tian Zun akan merespons.
Penonton di luar arena juga menyaksikan dalam keheningan yang sama.
Saat ini, arena pertarungan sunyi seperti bioskop, semua orang terhanyut dalam plot cerita hingga lupa berbicara.
Rupanya kronologi kasusnya seperti ini... Zhang Yuanqing menyimak dengan seksama, memahami detail kejadian. Bersamaan itu, terdengar pengumuman sistem di telinganya:
Ding! Anda harus membuktikan diri bukan pelaku pembunuhan dalam 10 menit. Hitung mundur dimulai...
Yang harus saya bantah adalah sidik jari di pisau buah dan memar di belakang kepala. Sidik jari di pisau adalah fakta yang harus dibantah dengan alasan logis...
Di bawah tatapan semua orang, Zhang Yuanqing langsung masuk ke dalam peran: "Boleh saya tanya, Petugas Zhao, apakah TKP ada yang dirusak?"
Zhao Chenghuang menjawab datar: "Selain barang bukti yang diambil untuk pemeriksaan, semuanya tetap seperti kondisi awal."
Zhang Yuanqing melanjutkan: "Sebelum membuktikan diri tidak bersalah, saya ingin melihat laporan investigasi TKP."
"Dia perlu memverifikasi satu hal untuk membersihkan namanya sendiri."
"Tapi laporan investigasi TKP adalah bagian dari proses penyelidikan petugas keamanan, termasuk alur kerja resmi, bukan salah satu bukti yang tercantum kali ini."
Tianxia Guihuo menggeleng menolak: "Selain bukti, kami tidak punya kewajiban memenuhi permintaanmu, termasuk laporan investigasi TKP."
Zhang Yuanqing mengabaikannya, menatap Zhao Chenghuang sambil mengejek:
"Tentu saja, Petugas Zhao bisa menolak. Bagaimanapun, saya sangat kuat. Kemudahan apapun bisa membuat saya membalikkan keadaan. Ketakutan kalian, saya mengerti!"
Zhao Chenghuang mengangkat alis, "Teknik provokasi yang kasar."
Dengan gerakan cepat, dia melemparkan dokumen investigasi TKP termasuk foto dan catatan tertulis.
"Hei, kamu..." Tianxia Guihuo berseru pendek dengan wajah memerah marah.
Meski teknik provokasinya kasar, tapi efektif... Zhang Yuanqing tersenyum. Untuk menghemat waktu, dia cepat-cepat melewati laporan tentang mayat dan sidik jari, fokus memeriksa barang bukti di TKP.
Setengah menit kemudian, dia mengembalikan laporan dan mulai membela diri:
"Sebenarnya, saya penderita rabun 500 derajat. Seperti diketahui, tanpa kacamata dunia akan buram. Tidak ada serpihan lensa di TKP, laporan investigasi juga tidak mencantumkannya. Artinya, kacamata saya pecah tidak sengaja sebelum mengunjungi Profesor Li."
"Bagaimana mungkin saya membunuh tanpa kacamata?"
Zhang Yuanqing membuka tas kerjanya, mengeluarkan kacamata pecah dan memperlihatkannya ke semua orang.
Kacamata itu memiliki bingkai kiri yang kosong, sedangkan bingkai kanan masih menyisakan lensa yang penuh retakan.
Yin Chi mendengung: "Tidak ada kacamata, tidak menghalangimu bertarung dengan korban dan membunuhnya dengan pisau buah. Rabun bukan berarti buta. Ini tidak bisa jadi bukti bahwa kamu tidak bersalah."
"Tidak jelas melihat benda, berbeda dengan kemampuan membunuh orang." Zhang Yuanqing mengangguk, berkata:
"Tapi bekas perkelahian di TKP bisa membuktikan aku tidak membunuh."
Sun Miaomiao mengejar: "Bagaimana membuktikannya?"
"Jika aku berniat membunuh Profesor Li saat kacamataku rusak dan penglihatanku kabur, pasti akan menyembunyikan pisau dan menyergapnya diam-diam sampai tewas seketika. Aku tidak mungkin berkelahi karena dengan penglihatan kabur, belum tentu menang." Zhang Yuanqing menjelaskan panjang lebar:
"Jadi bekas perkelahian di ruang studi itu adalah bukti bahwa aku tidak bersalah."
Pengumuman sistem dungeon tidak berbunyi, argumentasi dinyatakan tidak valid.
Tianxiang Guihuo tersenyum:
"Kamu benar. Tapi mungkin saja saat ingin menyergap, karena penglihatan terlalu kabur, kamu membuat kegaduhan sehingga ketahuan Profesor Li lalu terjadi perkelahian."
"Memang ada kemungkinan seperti itu!" Zhang Yuanqing mengiyakan. Saat senyum mulai mengembang di wajah Sun Miaomiao dkk, ia balik bertanya:
"Tapi kenapa darahnya ada di belakangku?"
Sambil berkata demikian, ia bangkit dari kursi berpenyangga tinggi membelakangi semua orang.
Baru saat itu semua melihat ada noda darah kering besar di punggungnya, serta sedikit darah menghitam di bagian belakang celana.
Zhang Yuanqing berbalik badan, tersenyum tipis:
“Hasil laporan forensik menunjukkan korban tewas karena jantungnya ditusuk senjata tajam. Tapi kenapa darah bisa memercik ke belakangku? Aku tidak mungkin membunuhnya dengan membelakangi mayat. Dengan mempertimbangkan kacamata dan pola percikan darah, bisa disimpulkan bahwa pelakunya bukan aku.”
Ding! Detektif harus membuktikan tersangka sebagai pelaku dalam 10 menit. Hitung mundur dimulai...
Ternyata cukup dengan mengajukan kejanggalan untuk menciptakan paradoks, tuduhan detektif bisa dipatahkan. Meski ada sidik jariku di pisau buah, asas praduga tak bersalah tetap berlaku... Zhang Yuanqing perlahan menghela napas.
Tian Xia Gui Huo menyipitkan matanya. Meski sangat kecewa, hasil ini sudah dia antisipasi mengingat lawannya adalah Yuan Shi Tian Zun.
Tidak semudah itu menyelesaikannya.
Peserta lain mengerutkan kening. Meski sebelumnya ada yang memilih Zhao Chenghuang seperti Qing Songzi dan Tu Di Gong, tapi itu di babak sebelumnya. Di ronde ini, Yuan Shi Tian Zun adalah target bersama mereka.
Jika Yuan Shi Tian Zun tidak tersingkir, semua peserta akan dikurangi 10 poin.
……
Di luar arena, para pejalan Lingjing resmi menyaksikan dengan penuh minat.
"Saat melihat TKP, aku langsung menyadari titik ini. Ternyata Yuan Shi Tian Zun juga menemukannya. Tapi aku bisa tahu karena profesiku sebagai Pengintai. Bagaimana dia bisa? Benar-benar cepat berpikirnya."
"Sekarang tekanan beralih ke tim detektif. Baru ini seru! Turnamen pertarungan ke depan harus pakai format begini, keren banget."
"Ah, membosankan sekali. Adu fisik saja! Kalau tidak, gantian aku yang turun ke ring."
"Cis, fire master yang kasar."
……
Tu Di Gong yang mengenakan jaket dan celana kulit berkata dengan ceria:
“Anak muda, lumayan. Tanpa pengalaman investigasi, bisa membalikkan tuduhan secepat ini. Benar-benar punya bakat alamiah. Biar orang tua ini juga ikut mengujimu.”
Dia segera mengambil setumpuk dokumen dari tas kerja yang dibawanya, berkata:
“Petugas keamanan menemukan tiga sidik jari di TKP, yaitu milikmu, Profesor Li, dan istrinya. Menurut kesaksian tetangga Wang, pada pukul tiga sore hari itu, hanya kamu satu-satunya yang berkunjung ke Profesor Li sampai istrinya pulang kerja dan menelepon polisi. Jadi pasti kamu Pelaku-nya.”
Ding! Anda harus membuktikan diri bukan Pelaku pembunuhan dalam 10 menit. Hitung mundur dimulai...
Zhang Yuanqing kembali mendengar pengumuman sistem.
Ini adalah pertarungan tidak adil. Bagi detektif, cukup mengeluarkan bukti secara sistematis dan menuduh tersangka untuk mengalihkan tekanan.
Sebaliknya, tersangka harus memutar otak membuktikan kesucian diri berdasarkan informasi yang ada.
Sidik jari dan kesaksian mengarah padaku. Bagaimana membalikkannya? Tidak bisa, karena bukti ini nyata. Bagaimana mungkin membalikkan hal yang nyata... Zhang Yuanqing merenung lama tanpa bicara.
Para peserta seketika lega, dengan senang hati menghitung waktu dalam hati.
Ganti perspektif. Jika bukti kuat tak bisa dibantah, bagaimana membuktikan kebenaranku? Dari sudut pandangku, untuk membuktikan kesucian diri, berarti Pelaku pasti orang lain... Dia mengingat detail kasus, matanya berbinar:
“Dari saat aku masuk ruangan sampai istri Profesor Li kembali, memang tak ada tamu lain. Tapi bagaimana jika Pelaku sudah ada di dalam ruangan saat itu?”
Sidik jari dan kesaksian adalah bukti kuat, tapi belum tentu benar!
Ekspresi Tian Xia Gui Huo tiba-tiba menjadi muram.
Peserta lain terlambat dua detik menyadari, kemudian hati mereka berdesakan tenggelam—kecerdikan dan ketangguhan Yuan Shi Tian Zun membuat mereka kewalahan.
……
