Kota yang Hilang
Sebelum fajar, jalan menuju Kota yang Hilang akan muncul?
Zhao Chenghuang menekan dulu informasi lain, memandang bulan purnama di ufuk sambil merasakan fluktuasi Kekuatan Taiyin.
Setelah matahari terbenam, kekuatan Taiyin berada di titik terendah. Pada tengah malam, kekuatan Taiyin mencapai puncaknya sebelum mulai melemah.
Sebagai Night Wanderer yang menyatu dengan kegelapan, mereka bisa memperkirakan waktu berdasarkan intensitas Kekuatan Taiyin.
"Tentu saja, ini hanya bisa dilakukan oleh Night Wanderer yang berpengalaman, yang telah menjalani pelatihan khusus dan menghafal intensitas Kekuatan Taiyin pada periode waktu berbeda."
"Beberapa Night Wanderer pemula tidak memiliki kemampuan seperti ini."
"Sekarang pukul 1 pagi..." Zhao Chenghuang merasakan kehadirannya selama beberapa detik, lalu membuat penilaian akurat.
Tiba-tiba, dia mendengar Yuan Shi Tian Zun di dekatnya berkata:
"Sekarang jam berapa? Aku rasa sudah pukul 2 pagi."
Benar-benar newbie yang baru jadi Night Wanderer! Meski kuat dalam pertempuran, detail seperti ini mengungkap fondasi yang rapuh! Pikir Zhao Chenghuang.
Sun Miaomiao mengerutkan alis indahnya yang runcing, berkata:
"Salah! Ini masih pukul 11 malam."
Penilaian tentang kuat-lemahnya Taiyin benar, energi yin pukul 11 malam dan 1 pagi sama, tapi terbalik. Pelatihan Elder Sun untuk Miaomiao masih kurang... Zhao Chenghuang menggeleng.
"Menurutku sudah pukul 2 pagi," kata Yuan Ting.
Kacau! Orang ini masih kurang latihan di kamp... Zhao Chenghuang meliriknya, berkata dengan nada datar dan ekspresi dingin:
"Sekarang pukul 1 pagi."
Setelah itu, Zhao Chenghuang melihat Yuan Shi, Sun Miaomiao, dan Yuan Ting berjalan menjauh diam-diam.
"Dia salah ngomong."
"Iya, jelas-jelas sudah pukul 2 pagi."
"Gak mau main sama dia."
Sudut mulut Zhao Chenghuang berkedut. Ia menarik napas dalam, lalu menatap semua orang di lapangan:
"Sekarang pukul 1 pagi. Fajar masih lama. Sebelum masuk Lost City, kita harus istirahat cukup. Kecuali Night Wanderer dan Earth Fiend, yang lain istirahat di sini."
“Night Wanderer dan Earth Fiend yang kelelahan tenaga bisa melapor padaku……”
Dengan tertib dia mengatur tugas patroli dan penjagaan, persis seperti seorang pemimpin.
Spirit Realm Walker dari kubu Mountain Deity melirik Yuan Shi Tian Zun yang duduk bersila di batu tak peduli apapun, lalu menurut instruksi Zhao Chenghuang: yang perlu istirahat pun istirahat, yang patroli pun patroli.
JK Jepang Asano Ryo mendekat sambil membawa katana panjang, berbisik:
“Yuan Shi Tian Zun, kau direbut kekuasaannya.”
Zhang Yuanqing memicingkan mata: “Kau harus memanggilku 'Yang Mulia Yuan Shi Tian Zun'.”
Asano Ryo berbisik pelan:
“Yang Mulia Yuan Shi Tian Zun, Baginda direbut kekuasaannya. Zhao Chenghuang itu ingin merebut posisi pemimpin Baginda, mengapa Baginda membiarkannya berulah? Semua orang jelas-jelas mendukung Baginda!”
Zhang Yuanqing mengangguk serius:
“Perkataanmu masuk akal. Kalau begitu, Ryo-chan, tolong bunuh penjahat terkutuk itu untukku.”
“Ha?” Ekspresi lugu Asano Ryo membeku, gumamnya: “Aku...aku tidak bisa mengalahkannya...”
Guan Ya di samping menghela nafas. Gadis Jepang ini tidak bisa dibilang bodoh, bahkan agak cerdik, tapi terlalu polos.
Guan Ya menasihati:
“Tidak sadarkah kau? Apapun yang Zhao Chenghuang katakan, semua tetap akan bertanya pendapat Yuan Shi. Jika dia tidak menolak, baru perkataan Zhao Chenghuang berlaku.
“Kalau begitu buat apa konflik dengan Zhao Chenghuang karena hal sepele? Lagipula Yuan Shi juga tidak suka urusan remeh temeh ini. Adanya Zhao Chenghuang justru membuatnya lebih santai.”
Asano Ryo merenung sejenak lalu tersadar:
“Oh, ini yang sering diajarkan ayahku tentang keseimbangan politik.”
“Keseimbangan politik apa?” Gadis berambut merah mendekat, antusias bergabung dalam obrolan: “Bukannya keseimbangan politik itu dengan membasmi habis lawan politik?”
Saat ketiga gadis itu ribut mengobrol, Zhang Yuanqing membuka papan poin:
1: Yuan Shi Tian Zun, Night Wanderer, Level 3, 508 poin
2: A Yi, Gu Sorcerer, Level 3, 230 poin
3: Wei Wo Du Zun, Water Ghost, Level 3, 225 poin
4: Zhao Chenghuang, Night Wanderer, Level 3, 220 poin
5: Bai Wu Jinji, Demon Tempter, Level 3, 215 poin
6: Sun Miaomiao, Night Wanderer, Level 3, 213 poin
7: Jiang Jingwei, fire master, Level 3, 200 poin
8: Jiu Lou Yu, Pengintai, Level 3, 190 poin
9: Ta Sui Ling Xiao, Gu Sorcerer, Level 3, 180 poin
10: Takdirku Di Tanganku Bukan Langit, Illusionist, Level 3, 138 poin
Selain peringkat 2 dan 3 yang tetap, daftar 10 besar mengalami perubahan drastis. Zhao Chenghuang, Sun Miaomiao dan Jiang Jingwei masuk 7 besar.
Peringkat 24 besar bahkan lebih kacau balau. Dalam daftar 11-24, kubu Mountain Deity menduduki 10 posisi sementara kubu hantu gunung hanya 4.
Guan Ya juga meroket ke peringkat 20.
Asalkan bisa mempertahankan peringkat ini, promosinya menjadi Saint pasti sukses.
“Mereka yang mengikutiku harus kita bantu masuk 24 besar. Kalau tidak, mereka harus memilih antara mengundurkan promosi Saint atau ikut dungeon pembunuhan di akhir tahun...”
“Peringkat Kou Beiyue agak rendah ya, nomor 42. Buat dia, naik ke level Saint sih gampang, yang penting jaga nyawa bocah ini...”
“Aku hanya perlu membunuh A Yi dan Wei Wo Du Zun, lalu bisa sejajar dengan Mo Jun dan marsekal wanita...”
Tapi kedua orang ini adalah petarung top. Kalau duel satu lawan satu, Zhang Yuanqing masih percaya diri. Tapi kalau team fight, faktor risiko meledak. Susah membunuh mereka.
Peserta top 5 kill list punya poin tertinggi, tapi yang bisa masuk 5 besar pasti bukan pemula.
Dulu Mo Jun bisa nyaris habisi semua petugas resmi, pasti karena jadi pengkhianat yang bekerja sama dengan Profesi Jahat.
Kalau tidak, poin Mo Jun bukan 900-an, tapi 1000 bahkan 2000.
Sebenarnya berdasarkan perhitungan poin, kekuatan spesifik Mo Jun dan marsekal wanita di level Transcendent bisa diperkirakan.
Menurut Zhang Yuanqing, mereka tidak jauh lebih kuat darinya.
Perlu diketahui, total peserta di Papan Poin adalah 60 orang.
Rasio jumlah kubu Mountain Deity dan kubu dewa sekitar 1:2.
Zhang Yuanqing mematikan Papan Poin, lalu menyodok pinggang ramping Guan Ya dengan siku: "Kakak Guan Ya, pinjamkan kakimu untuk bantal."
Guan Ya: "Pergi sana!"
Zhang Yuanqing: "Kalau tidak mau, aku akan cari Putri Peony."
Guan Ya melotokinya.
Zhang Yuanqing langsung membenamkan kepala di kaki yang bulat dan lembut itu. Ternyata tidak ditolak.
"Dari pertempuran penyergapan di labirin, hingga menghadapi kubu Shan Gui sendirian, tubuh spiritualnya terus-menerus diserang. Jiwanya sudah kelelahan, dan segera tertidur pulas.
Tak tahu berapa lama, dia dibangunkan oleh Guan Ya. Gadis campuran itu menyodorkan seikat buah liar sambil berkata:
"Sebentar lagi fajar, makanlah dulu.
"Ini dipetik Putri Peony dan yang lain dari hutan, aman dimakan."
Zhang Yuanqing bangun dengan kepala pusing. Menghirup udara dalam-dalam beberapa kali, setelah cukup oksigen masuk, kepalanya mulai jernih.
Dia menerima buah dari Guan Ya, mengunyahnya dalam diam sambil memandangi rekan-rekan di lapangan.
Ada yang masih duduk menguap, ada yang mulai meregangkan badan. Karena sudah beristirahat, mereka semua tampak segar dan bersemangat.
"Prak! Prak!"
Zhang Yuanqing menepuk tangan menarik perhatian semua orang.
Tanpa sadar mereka meletakkan kegiatan masing-masing, menatap pemuda yang melompat ke atas batu.
Berdiri di atas batu, Zhang Yuanqing berseru lantang:
"Saudara-saudara, fajar hampir tiba. Kita akan menuju Kota yang Hilang untuk pertarungan terakhir melawan kubu Shan Gui. Sudah pasti ini akan jadi pertempuran hidup-mati yang sangat berbahaya.
"Setiap orang bisa mati, termasuk saya. Tapi sebagai Spirit Realm Walker berpengalaman yang sudah melewati ujian hidup-mati, berani masuk dungeon pembunuhan berarti sudah siap mental.
"Kuharap setelah masuk Kota yang Hilang, kita bisa bersatu, patuh pada perintah, bersama-sama naik level ke Saint, menuju masa depan yang cerah."
Semua orang ada yang diam seribu bahasa, ada yang mengangguk pelan, tidak terlalu terbawa suasana.
Setelah mencapai posisi dan level seperti sekarang, kecuali beberapa orang bodoh, sebagian besar adalah orang licik berpengalaman yang sudah terbiasa menerima janji kosong atasan dan meminum "sup jiwa".
Tidak mungkin darah mereka langsung mendidih dan semangat membara hanya karena perkataan sederhana Zhang Yuanqing.
Zhang Yuanqing tiba-tiba mengalihkan topik:
"Mungkin bagi kalian, menghentikan serangan kubu Hantu Gunung sendirian adalah prestasi hebat. Tapi bagiku, ini belum batas kemampuanku."
"Masih banyak kartu as yang belum kugunakan. Bahkan jika harus membantai seluruh kubu Hantu Gunung pun bukan masalah. Semakin banyak musuh terbunuh, semakin banyak kuota tersedia. Setiap kuota berarti kesempatan kalian untuk naik level menjadi Saint."
"Tapi kekuatanku sendiri tidak cukup. Kita harus bersatu. Kurepetisi: patuhi perintah, jaga persatuan. Paham?"
Mendengar ini, mata para pejalan mulai berbinar.
Yuan Shi Tian Zun masih menyimpan kartu as? Pertempuran di Kuil Gunung ternyata belum batas kemampuannya...
"Paham!"
Semua orang menjawab dengan suara lantang, wajah bersemangat.
Ternyata janji kosong tetap efektif, tergantung cara atasan menyampaikannya.
……
Di saat yang sama, Bai Wu Jinji berdiri di atas batu, memandangi rekan-rekannya siap berpidato:
"Seperti dugaan, aturan Kota yang Hilang pasti sederhana: tidak perlu memecahkan teka-teki atau eksplorasi. Pertarungan sengit adalah satu-satunya hukum, dan ini adalah bidang keahlian kita!"
“Semua kartu as Yuan Shi Tian Zun sudah habis. Kami memahami semua taktiknya. Setelah berdiskusi semalaman, kami telah menemukan solusi untuk mengatasinya.
“Tapi yang tidak mereka tahu adalah, kartu as kami belum ditunjukkan.
“Profesi Tertib mana bisa melawan Profesi Bebas kami? Mereka semua sampah masyarakat.
“Yuan Shi Tian Zun yang sudah kehabisan kartu as, apa yang bisa dilawannya terhadap kami? Dia juga sampah. Saudara-saudara, Kota yang Hilang adalah kesempatan kita untuk membantai pejalan beraturan. Aku sudah mencium manisnya darah, bagaimana dengan kalian?”
“Bunuh mereka semua!”
Para Profesi Jahat di bawah panggung bersemangat.
Saat itu, semburat fajar menyinari langit timur. Kegelapan surut seperti air pasang, langit berwarna biru keabuan yang remang-remang.
Fajar telah tiba.
……
Ding! Jalan menuju Kota yang Hilang telah terbuka. Segeralah tiba di lokasi.
Pada saat ini, semua Spirit Realm Walker di dungeon secara kompak membuka peta.
Sebuah jalur merah muncul di hutan purba yang luas, mengarah ke cekungan di tengah hutan.
Tempat itulah Kota yang Hilang.
……
Berjalan selama setengah jam mengikuti jalur merah di peta, kubu Mountain Deity akhirnya berhasil menembus hutan purba yang lebat. Mereka melihat langit biru dan reruntuhan kota di depan mata.
Seolah memasuki dunia lain.
Meskipun dunia ini juga diselimuti vegetasi yang melimpah.
Di depan mereka terdapat jalan layang dengan jembatan yang patah. Pilar-pilar penyangga berdiri sepi, dipenuhi lumut yang menunjukkan jejak zaman dan kesuraman.
Zhang Yuanqing dan yang lainnya memandang ke depan, melampaui jalan layang, di kejauhan terlihat gedung-gedung rusak dengan kerangka baja yang terbuka. Sebagian telah runtuh, sebagian lagi penuh lubang akibat erosi waktu. Beberapa terbungkus sulur hijau lebat, beton keras menjadi nutrisi bagi akar-akar tanaman untuk tumbuh dan merambat.
Jalan raya lurus dipenuhi retakan dan ditumbuhi lumut, sedangkan lumut menyediakan dasar kehidupan bagi rumput liar.
Kendaraan berhenti berantakan di pinggir jalan, penuh karat kehitaman, ban kempes dikelilingi rumput liar...
Alam telah menguasai segalanya.
"Sungguh menakjubkan, ternyata kota akan seperti ini setelah manusia menghilang," ujar Sun Miaomiao dengan kagum.
Ding! Selamat, Anda telah menyelesaikan misi sampingan kedua, mendapatkan 20 poin.
Misi sampingan kedua adalah menembus hutan terlarang yang luas untuk mencari Kota yang Hilang.
Ding! Misi sampingan keempat: Ritual persembahan yang belum selesai.
Deskripsi misi: Dahulu kala, seorang kultivator jahat menyusup ke kota manusia. Ia mengontrol semua makhluk hidup di kota, menggunakan darah dan jiwa para korban tak berdosa sebagai tumbal untuk mempersembahkan kepada entitas mengerikan dari dimensi lain, berusaha mendapatkan kekuatan lebih besar.
Entitas mengerikan itu meresponsnya dan turun ke dunia nyata. Namun, Mountain Deity yang usil menghentikan semuanya. Dengan daging darahnya membentuk gunung, bulu-bulunya berubah menjadi hutan, kehendaknya menjelma menjadi kera gunung pemberani, mengunci entitas mengerikan itu dalam kolam darah.
"Waktu berlalu, tahun-tahun panjang membuat Segel mengendur. Mayat Cultivator jahat berubah menjadi monster haus darah. Didorong oleh obsesi, ia mencuri empat Hati Hutan."
"Persyaratan misi: Kolam Darah berada di pusat kota, dikelilingi empat formasi. Kalahkan Cultivator jahat, rebut kembali permata 'Hati Hutan', dan perkuat Segel."
"Seperti dugaan saya, level ini tidak perlu dipecahkan. Target misi ditunjukkan secara jelas... Tujuan kubu Mountain Deity adalah merebut kembali Hati Hutan. Lalu tujuan Mountain Ghost adalah menghalangi kita?"
"Dua kubu akan bertempur memperebutkan empat 'Hati Hutan'?"
Zhang Yuanqing menganalisis dalam hati.
Semua orang tetap diam, mencerna dan menganalisis konten misi.
Guohezu yang mengenakan celana tempur lorek berkata:
"Situasi tidak menguntungkan kita. Kubu Mountain Ghost dibantu Cultivator jahat, tidak terlalu optimis."
Tianxia Guihuo menyatakan:
"Itu bukan Cultivator jahat, tapi monster hasil evolusi mayat dan obsesinya setelah mati. Seharusnya tidak dalam kondisi puncak, maksimal level 4 awal. Jadi kekuatan kubu Mountain Ghost paling setara dengan kita."
rombongan menyusuri jalan setapak rusak, memasuki reruntuhan kota.
Sambil berbicara mereka berjalan, menemukan rusa, anjing liar, monyet dan hewan lain berkeliaran di reruntuhan. Melihat orang asing mendekat, mereka langsung kabur dan mengintai dari kejauhan.
Tiba-tiba Putri Peony mengendus hidungnya:
"Ada bau darah..."
"Baru saja dia selesai bicara, semua orang yang berjalan perlahan telah melihat pemandangan di depan - di balik rumput tinggi, sekawanan anjing liar sedang mengunyah mayat.
Mayat itu baru saja mati, darahnya masih belum kering.
Pupil mata Zhang Yuanqing menyempit.
Dia mengenal almarhum, ID Spirit Realm "Keadilan dalam Pedang", peringkat keempat daftar praktisi independen sebagai Gu Sorcerer, bahkan lebih tinggi dari "Mengintip dari Celah".
Kenapa bisa mati di sini?
Apakah kubu Mountain Ghost sedang ribut internal?
Jiang Jingwei melemparkan beberapa bola api untuk mengusir anjing liar yang menggerogoti mayat.
Semua orang melangkah mendekat, Guohezu berjongkok memeriksa dan berkata:
"Lehernya diremukkan, jantungnya dicabut. Tidak ada luka lain. Mati sangat cepat, bahkan tidak sempat berubah menjadi wujud serangga beracun. Pelakunya pasti sangat kuat dan menakutkan."
Raut wajah Zhang Yuanqing menjadi serius:
"Kita semua salah memahami misi sampingan keempat, ini berbeda dengan yang kita bayangkan."
