Tanpa Judul
Ada misi lagi? Jimat pemecah auraku belum selesai dibuat!
Zhang Yuanqing bertanya: “Lao Da, jimat pemecah auraku belum selesai...”
“Tim patroli Songhai hanya kamu dan Guan Ya yang punya waktu luang.” Fu Qingyang menyumpal alasan mundurnya, lalu menjelaskan:
“Bukan hal darurat, kamu bisa urus dua hari lagi. Salah satu tokoh utama dalam peristiwa ini adalah rekanmu di dungeon pembunuhan.”
Rekan di dungeon pembunuhan adalah jaringan dan basis kekuatannya di Aliansi Lima Unsur. Zhang Yuanqing langsung tak lagi mengelak dan aktif bertanya:
“Masalah spesifiknya apa? Siapa yang sedang dalam kesulitan?”
Fu Qingyang berkata:
“Provinsi Sanzhuang Songhai ‘Baihu Wansui’ kemarin lusa mengalami percobaan pembunuhan, luka parah dan masih dalam kondisi koma. Divisi kota Songhai kekurangan personel, berharap Tim Patroli Songhai bisa membantu investigasi untuk menangkap pelaku.”
Baihu Wansui dibunuh diam-diam? Zhang Yuanqing mengerutkan kening. Dia masih sangat mengingat Baihu Wansui, anggota resmi yang mengikutinya di dungeon pembunuhan, dia termasuk karyawan berjas rapi.
Terutama, sangat pandai menjilatinya.
Fu Qingyang melanjutkan:
“Menurut investigasi rekan kerja Songhai, penyerang sudah lama mengincar Baihu Wansui. Tetangga di sekitarnya telah dipengaruhi diam-diam menjadi garis mata penyerang.
“Setelah percobaan pertama gagal, segera dilakukan pembunuhan diam-diam kedua di rumah sakit. Kali ini hampir membunuh ‘Baihu Wansui’, hingga kini masih tak sadarkan diri.
“Saya prediksi akan ada percobaan ketiga. Saat ini saya telah mengirim dua Tim Penjagaan Songhai dengan alasan dinas luar untuk dilindungi secara intensif di rumah sakit. Tapi penjagaan hanya sementara, apalagi tim penjaga tidak bisa meninggalkan wilayah terlalu lama. Setelah selesai membuat jimat pengusir energi jahat, segera pergilah ke sana.”
Zhang Yuanqing mengerutkan kening: “Mengapa tidak minta bantuan ke divisi Kota Kepiting?”
Songhai hanya kota tingkat prefektur dengan ahli terbatas, kekurangan personel bisa dimaklumi. Tapi Provinsi Sanzhuang adalah provinsi besar, divisi Kota Kepiting seharusnya memiliki cukup personel, tidak semestinya sepayah ini.
Fu Qingyang berkata datar: “Divisi Songhai menolak tunduk pada divisi Kota Kepiting. Mereka anggap setara, permintaan bantuan harus ke divisi tingkat lebih tinggi.”
“……” Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.
Dia teringat struktur organisasi cabang-cabang besar di Provinsi Sanzhuang. Biasanya, cabang di ibu kota provinsi mengkoordinasi seluruh pejalan Lingjing resmi di provinsi tersebut, serta mengawasi cabang-cabang kecil berbasis kota tingkat prefektur.
Cabang ibu kota berfungsi sebagai markas besar mereka, dengan konsentrasi petarung terkuat terbanyak di provinsi.
Tapi Provinsi Sanzhuang berbeda. Ibu kotanya adalah Kota Pangxie, namun kekuatan keseluruhan cabang Kota Pangxie hampir tidak jauh lebih kuat dibanding cabang-cabang kecil lain di provinsi itu.
Pasalnya, pejalan Lingjing resmi di Sanzhuang tersebar cukup merata di berbagai kota tingkat prefektur, dengan kekuatan yang relatif setara. Setiap cabang kecil di provinsi ini saling tidak mengakui otoritas satu sama lain, menganggap semua setara.
"Aku mengerti." Zhang Yuanqing mengakhiri panggilan lalu berbalik masuk ke kamar.
……
Pukul tiga setengah sore.
Zhang Yuanqing menerima telepon dari Li Chunfeng. Segera dia meletakkan kuas lukis, menginjak-injak kertas kuning bekas yang berserakan di seluruh ruangan, meninggalkan kamar, lalu mengendarai mobil Ratu menuju gerbang kompleks perumahan.
Beberapa menit kemudian, mobil putih itu tiba di gerbang. Melalui jendela, Zhang Yuanqing melihat seorang pemuda berkacamata hitam beraura lemah berdiri tenang di sebelah pos penjaga.
Fitur wajahnya cukup tampan, berpenampilan intelek seperti guru matematika di SMA.
Tak lain adalah Li Chunfeng.
"Toot~"
Zhang Yuanqing membunyikan klakson lalu menjulurkan kepala sambil berteriak ke penjaga:
"Dia temanku, tolong biarkan masuk. Aku lupa bawa kartu akses."
Kalau orang lain yang bilang begitu, penjaga pasti mengabaikan. Tapi begitu melihat itu Zhang Yuanqing, langsung dibukakan jalan.
"Sejak membeli villa di Kawasan Fu Family, Zhang Yuanqing rutin membeli buah-buahan untuk dikirim ke Manajemen Properti. Penjaga keamanan mendapat perlakuan khusus - ia menaruh satu kardus rokok Hua Zi di pos penjaga."
"Kini saat pergantian shift, hal pertama yang dilakukan penjaga adalah duduk di bawah AC sambil menyalakan sebatang Hua Zi, merasa seperti bos yang duduk di kantor."
"Pemilik properti di Kawasan Fu Family umumnya orang kaya atau terpandang, tapi jarang yang menghabiskan energi dan uang sebanyak ini untuk menjalin hubungan dengan Manajemen Properti. Jika ada masalah, mereka biasanya langsung menghubungi pimpinan perusahaan properti."
"Saat Li Chunfeng memasuki kompleks perumahan dan membuka pintu kursi penumpang depan, Zhang Yuanqing bertanya:"
"Tidak datang dengan mobil?"
"Li Chunfeng balas bertanya dengan tenang:"
"Saya bekerja untukmu, mengapa harus menyediakan mobil? Bukankah seharusnya kamu yang menyediakan?"
"...Zhang Yuanqing tertegun sejenak, 'Sikap kerjamu mirip dengan rekan kerjaku dulu. Kami memanggilnya pejuang anti-kerajinan.'"
"Sambil berbicara, Zhang Yuanqing diam-diam membuka Mata Bintangnya, mengamati Istana Takdir Li Chunfeng."
"Istana Takdir adalah inti dari 12 Istana Zodiak yang mewakili takdir seseorang - sesuatu yang tidak bisa diubah dengan cara biasa."
"Sebagai tindakan pencegahan, ia ingin memastikan apakah ada masalah dengan Li Chunfeng, mengingat teman yang dikenal di dungeon ini memiliki latar belakang organisasi rahasia."
"Istana Takdir sesuai dengan aura wajahnya, tidak ada penyamaran atau transformasi... Bukan juga sosok tingkat tinggi yang bisa membutakan mata hanya dengan melihat Istana Takdir-nya. Zhang Yuanqing menghela napas pelan."
"Tiba-tiba Li Chunfeng menyesuaikan kacamatanya dan berkata:"
"Selamat atas promosimu ke tingkat Saint!"
Zhang Yuanqing tertawa: "Ngomong-ngomong, saat di dungeon Desa Yin Yang, levelmu sudah tingkat tiga dengan Nilai Pengalaman melebihi 50%, kenapa tidak ikut dungeon pembunuhan? Aku malah berharap bisa bertemu denganmu di sana."
Li Chunfeng berkata dengan serius:
"Karena ada kamu!"
Apa? Zhang Yuanqing belum sempat bereaksi, Li Chunfeng sudah melanjutkan dengan nada datar:
"Aku sudah menduga kamu akan ikut dungeon pembunuhan, jadi sengaja menghindar. Jenius sepertimu pasti jadi target konspirasi organisasi jahat yang ingin menghalangi promosimu."
"Aku menghabiskan dua hari membuat model analisis. Probabilitasmu bertahan hidup di dungeon pembunuhan kurang dari 10%, jadi aku memilih mundur."
"Sayangnya, analisis saya salah."
Tidak, tidak salah. Kalau bukan karena aku menggunakan cheat, mungkin benar-benar mati di dungeon pembunuhan... Zhang Yuanqing memegang kemudi sambil bergurau:
"Jenius sepertiku tidak bisa diukur dengan data."
Li Chunfeng mengangguk sungguh-sungguh: "Benar, ke depannya aku akan memperbaiki metodologi analisis!"
Terlalu kaku, tidak bisa bercanda. Saat di dungeon Desa Yin Yang dia terlalu tegang, sampai tidak kusadari ini orang kayu... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati.
Tak lama, mobil putih berhenti di depan villa kecil. Zhang Yuanqing mematikan mesin dan membuka pintu, sambil menunjuk ke sebelah:
"Itu rumah Elder Fu Qingyang. Sudah kusiapkan kamar untukmu di sana, mulai sekarang kamu tinggal di situ."
Li Chunfeng memandang ke sekeliling, villa sebelah terlihat sangat megah dengan sebuah bangunan utama tiga lantai, ditambah dua bangunan tambahan yang saling terhubung oleh koridor, bagaikan istana.
Halaman depan yang sangat luas dipenuhi berbagai tanaman hias mahal, di tengahnya terdapat air mancur.
Dibandingkan dengan itu, "rumah mewah" yang ditempati Yuan Shi Tian Zun ini terlihat kurang istimewa, meski Li Chunfeng tahu harganya pasti sangat tinggi.
Villa besar yang begitu megah tentu tidak kekurangan kamar, tapi...
"Bercanda macam apa, suruhku tinggal bersama Elder Aliansi Lima Unsur?" Ekspresi tenang Li Chunfeng akhirnya menampakkan senyuman sinis: "Kau salah menilaiku."
"Salah menilai apa?"
"Salah menilai keberanianku."
Keduanya memasuki aula villa, Zhang Yuanqing memperkenalkan kepada empat anggota perempuan yang menunggu di ruang tamu:
"Li Chunfeng, Sarjana Level 3, anggota baru tim kita. Segala masalah akademis atau teknis bisa ditanyakan padanya. Tim kita tidak kekurangan petarung, tapi sangat membutuhkan talenta berpendidikan tinggi seperti dia."
Dia kemudian berbalik memperkenalkan kepada Li Chunfeng:
"Jiang Jingwei, Xie Lingxi. Jingwei adalah Huomo. Xie Lingxi dari garis keturunan langsung Keluarga Xie."
Dia tidak memperkenalkan Ratu dan Guan Ya, karena keduanya sudah saling kenal lama.
Guan Ya maju dan mengulurkan tangan: "Lama tidak berjumpa!"
Li Chunfeng segera menjabat tangannya, mengangguk: "Lama tidak bertemu, selamat atas promosi ke level Saint."
Dia kemudian juga berjabat tangan dengan Ratu.
Jiang Jingwei menangkup pinggang dan tertawa terbahak: "Li Chunfeng ya? Mulai sekarang ikut aku saja! Aku yang jagain kamu!"
Dia berjalan mendekati Li Chunfeng, dengan jujur menepuk bahu lawannya, "Songhai ini wilayahku. Kalau ada kebutuhan bilang saja. Apa yang Yuan Shi Tian Zun nggak bisa kasih, aku yang penuhi. Keluargaku kaya raya."
"Boleh!" Li Chunfeng mengangguk, memandang gadis berambut merah itu dengan heran. Tak disangka dirinya begitu disukai Saint cilik ini.
Kegembiraan yang terpancar dari sorot matanya jelas bukan basa-basi, melainkan tulus dari hati.
Guan Ya si Pengintai menyeringai, "Jangan seneng dulu. Dia cuma senang ada yang bisa ngerjain PR-nya."
Li Chunfeng: "？？？"
Zhang Yuanqing memarahi dengan suara berat: "Li Chunfeng ini Sarjana. Jangan hina dia dengan PR SMP."
Ekspresi Li Chunfeng baru mulai membaik ketika Yuan Shi Tian Zun menambahkan: "Aku nggak akan menghinanya. Cuma minta bantuan ngerjain skripsi."
...Li Chunfeng tiba-tiba ingin mengundurkan diri.
……
Dua hari kemudian, di ruang studi Fu Qingyang.
Zhang Yuanqing dengan lingkaran hitam di bawah mata menyerahkan setumpuk jimat penangkal bala ke meja:
"50 lembar semua di sini. Tidak mengecewakan tugas."
Fu Qingyang melirik sekilas lalu manggut puas:
"Lebih cepat sehari dari perkiraan. Seperti dugaanku, tekanan justru membuatmu semakin tajam. Kesulitan bisa memicu potensimu, sementara hidup nyaman hanya menggerogoti ketajamanmu."
"Sekarang selesaikan masalah di Kota Jinghai."
Zhang Yuanqing meninggalkan ruang studi, berbalik lalu mengetuk pintu kamar Ling Jun.
"Siapa?"
"Aku!"
"Yuan Shi Tian Zun dan anjing dilarang masuk."
"Sensei, saya ada urusan penting untuk berkunjung, sangat penting."
Ling Jun akhirnya membuka pintu, bergumam: "Langsung kentut saja!"
Zhang Yuanqing tanpa basa-basi mengeluarkan selembar "Jimat Bunga Persik", berkata:
"Sebenarnya, waktu itu saya memang menggunakan sihir terlarang. Ini adalah Jimat Bunga Persik yang dibuat dengan Spiritual Script dan material profesi pemusik, setelah digunakan bisa membuat orang dikelilingi bunga persik.
"Ini persembahan untuk sensei."
"Saudaraku seperjuangan, silakan masuk!" Ling Jun berkata dengan ekspresi tulus, sambil diam-diam membuka kantong celananya.
Zhang Yuanqing dengan sigap memasukkan jimat itu, sambil masuk ke kamar dia melanjutkan:
"Sensei, semalam saya tidur dengan Kakak Guan Ya. Menurut saya status anak laki-laki (perjaka) ini sebentar lagi berakhir, tapi dia masih agak menolak. Jadi saya ingin meminta petunjuk."
Ling Jun segera membuka barrier, terbelalak:
"Kamu sudah tidur di ranjangnya, tapi belum 'memukul home run'?"
Zhang Yuanqing menjawab: "Saya ingin, tapi dia belum siap. Harus menghormati perempuan dong."
"Kalau dia tidak mau, tidak akan membiarkanmu naik ranjang. Perempuan itu pemalu, mereka tidak akan pernah mengatakannya langsung. Saat seperti ini harus dirayu! Dasar bangsawan berparas sempurna yang bodoh! Pergi!! Saya tidak punya murid sepertimu." Ling Jun memasukkan jimat, langsung melupakan orang.
……
Kota Jinghai berada di sebelah Kota Jinshan, berjarak 1,5 jam perjalanan dari Songhai.
Pukul 6 sore, Zhang Yuanqing memimpin anggota timnya tiba di Rumah Sakit Rakyat Jinghai dengan mobil van.
Dua kapten dari tim penjaga Songhai dan seorang kapten dari Kota Jinghai telah menunggu sejak pagi di luar gedung rumah sakit.
Fu Qingyang mengirim Bai Long dan Tang Guoqiang untuk melindungi Baihu Wansui - keduanya adalah kenalan lama.
"Wei Yuanzhou, Level 4 Dewa Wabah, Kapten Tim III Kota Jinghai." Bai Long memperkenalkan.
Kapten dari Jinghai ini berusia sekitar 30 tahun, memiliki alis tajam seperti pedang, hidung mancung, tampan dengan raut wajah yang tegas, serta aura yang kalem dan stabil - memberi kesan pertama yang sangat baik.
Saint Level 4, atau kapten? Eh, kamu juga pejuang anti-kerajinan ya... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, lalu berjabat tangan dengannya dengan sopan dan bertanya:
"Bagaimana kondisi Baihu Wansui?"
"Dia mengalami luka parah. Artefak elemen kayu tahap Transenden yang dikombinasikan dengan perawatan medis berhasil stabilkan cedera, tapi masih tak sadarkan diri," kata Tang Guoqiang.
"Kenapa tidak pakai Elixir Kehidupan?" Zhang Yuanqing mengerutkan alis.
"Syaratnya belum cukup," jelas Wei Yuanzhou. "Menurut peraturan, hanya petugas yang bisa mengajukan permohonan dan menggunakannya. Lagipula kondisi cedera Baihu Wansui sekarang sudah stabil."
“Tidak setiap pemimpin adalah Fu Qingyang…” Zhang Yuanqing mengeluh dalam hati, dia sudah terbiasa menikmati sumber daya organisasi yang condong padanya. Mau apa saja diberikan, syarat tak cukup, Fu Qingyang juga bisa mengatasinya untuknya.
Tapi ini bukan kondisi normal.
“Jika dia masih diawasi oleh Profesi Jahat, semakin lama berbaring di rumah sakit, semakin tinggi bahayanya. Segera bawa aku ke ruang rawat inap!” Zhang Yuanqing melangkah cepat masuk ke gedung rumah sakit.
……
