Musuh yang Tak Terduga
Mendengar nada serius Yuan Shi Tian Zun, Guan Ya dan Wei Yuanzhou secara bersamaan menatap Baihu Wansui.
"Masalah pelanggaran hukum..." Raut wajah Baihu Wansui tiba-tiba menjadi canggung, ia berkata terbata-bata:
"Kenapa tanya ini tiba-tiba? Aku, hmm, kadang juga memanfaatkan jabatan untuk cari uang tambahan, kamu tahu kan, uang dari organisasi meski tidak sedikit tapi untuk beli suite di Jinghai, harus nabung minimal 5 tahun buat bayar DP."
"Tapi aku cuma cari sedikit uang sampingan, sekitar ratusan ribu. Aku tahu batasan. Lagipula, semua orang juga begini..."
Wei Yuanzhou di sampingnya batuk-batuk kecil, berkata dengan tidak senang:
"Itu kamu. Aku tak pernah cari uang haram. Jangan salahkan lingkungan dan masyarakat. Selama jaga hati nurani, sebanyak apapun kotoran takkan korupsi menggrogoti tekad."
Baihu Wansui langsung merasa malu:
"Kak Wei, aku tak bisa dibandingkan denganmu. Kamu terkenal paling jujur di cabang kita. Tapi lihat, karena tidak mau ikut korupsi, kamu malah diasingkan sampai sekarang belum jadi petugas."
Zhang Yuanqing melirik ke Guan Ya yang mengangguk tipis.
Pasti bukan soal cari uang haram. Tapi terkait pelanggaran hukum, Baihu Wansui hanya mengaku cari uang cepat. Dengan tubuh lemah dan kondisi jiwa buruk, jika berbohong pasti tak bisa sembunyikan dari Guan Ya... Alis Zhang Yuanqing berkerut pelan.
Guan Ya berkata:
"Kamu istirahat saja. Kami akan jaga di rumah sakit beberapa hari ini. Jika pelaku pembunuhan diam-diam berani datang, kami akan tangkap untukmu."
Setelah selesai berbicara, dia melihat Yuan Shi Tian Zun membungkukkan punggung, keluar dari ruang pasien dalam diam.
"Ke mana!" tanya Guan Ya.
"Aku ke toilet dulu!" jawab Zhang Yuanqing.
Ke toilet untuk menyiram cucu-cucu ke kloset, sial, harus cari artefak penekan nafsu suatu hari nanti... Dalam hati Zhang Yuanqing mengumpat.
……
Pukul sepuluh malam, Hotel Wúhén.
Dua motor listrik melintasi jalan berlubang, belok, menuju hotel dan berhenti di depan pintu.
Kou Beiyue yang mengenakan seragam pengantar makanan membuka kotak makanan, mengangkat tumpukan kotak makan, lalu masuk ke hotel dengan dada membusung diikuti anak buahnya.
"Xiao Yuan, kubawakan makanan tengah malam. Dua orang kerja jadi pengantar makanan, cepet banget cari duit!"
Kou Beiyue meletakkan makanan di resepsionis, berkata dengan wajah sumringah.
Si Gendut melepas helm, membuka bungkusan makanan dengan sigap sambil bertanya:
"Dua orang memang lebih cepat, tapi Lao Da, banyak cara cari uang. Kenapa kita harus ngantar makanan?"
Kou Beiyue menjawab dengan wajah polos:
"Soalnya nggak bisa yang lain."
Si Gendut membuka mulut tapi tak bisa membantah, akhirnya membuka tas sambil menata kotak-kotak makanan.
Beberapa detik kemudian, dia bertanya lagi:
"Nggak juga, kan gampang cari uang. Sekarang Lao Da sudah jadi Saint, bisa jual artefak tahap Transenden jadi jutawan."
Sebelum Kou Beiyue sempat jawab, Xiao Yuan berkara dengan datar:
“Artefak tahap Transenden, jika tidak digunakan lagi, akan kami berikan kepada pejalan Transcendent dalam organisasi untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi bahaya, guna memastikan tingkat kelangsungan hidup.”
Si Gendut tersadar.
Ia tahu di bawah bimbingan Master Wuchen ada sebuah organisasi longgar yang biasanya berpencar, baru berkumpul di Hotel Wúhén saat master memberikan wejangan.
Tiba-tiba, suara "Ding" lift terdengar dari dalam hotel, diikuti seorang lelaki tua berwajah muram dan keriput yang keluar.
Dia mengenakan sepatu kulit usang yang kusut, kemeja lengan pendek murah seharga belasan yuan, dan celana panjang hitam yang sama murahnya.
Kulit lelaki itu hitam mengkilap, penuh kerutan bagai petani tua yang membanting tulang di sawah atau buruh kasar di proyek.
Kesan keras kehidupan yang terukir di wajahnya terlihat jelas.
“Paman Zhang?”
Kou Beiyue terkejut sekaligus gembira, “Kenapa Bapak ke sini? Kebetulan aku beli makanan malam, mari makan bersama.”
Lelaki berwajah muram itu menggeleng, “Aku datang untuk meminta petunjuk Master Wuchen. Masih ada urusan, tidak bisa makan.”
Setelah ragu, dia menatap Kou Beiyue, “Katanya Xiao Yuan, kasus kakakmu sudah ditutup?”
Kou Beiyue mengangguk kencang:
“Aku tidak punya obsesi lagi, akan fokus berlatih di bawah Master Wuchen. Ngomong-ngomong, Yuan Shi Tian Zun yang membantu pembukaan kasus ini. Paman kenal dia?”
“Dia memang berbakat. Harus kuakui, dia sedikit lebih hebat dariku. Dia ramah pada orang-orang seperti kita. Nanti akan kukenalkan.”
Mendengar itu, wajah yang telah mengalami banyak pahit getir kehidupan akhirnya menampakkan senyuman tulus:
"Bagus, bagus. Beiyue, kau sungguh beruntung..."
Tampaknya dia tidak pandai berbicara, hanya berulang-ulang mengatakan "beruntung", "bagus" dan semacamnya, kemudian diam membisu. Dengan canggung dan kaku, matanya beralih ke si Gendut.
Kou Beiyue buru-buru memperkenalkan:
"Dia anggota baru kita 'Hamba yang Memilih Majikan untuk Dikhianati', anak buahku... Paman Zhang adalah senior di organisasi kita, karakternya baik."
Bisa dilihat Kou Beiyue sangat menyukai orang tua yang ramah ini.
Seorang petani lugu, agak kaku, agak bodoh, tidak pandai bicara, tidak pandai bergaul.
Ini kesan pertama si Gendut terhadap Paman Zhang.
Dia membungkuk hormat: "Paman Zhang!"
Wajah tua yang kaku itu sempat terlihat kebingungan.
Kou Beiyue berkata:
"Paman Zhang, Xiao Yuan bilang kemarin kau dilukai pihak resmi? Siapa pelakunya? Apa parah? Sekarang aku sudah jadi Saint, aku bisa bawa anak buah membalas dendam untukmu."
Paman Zhang terdiam sejenak, lalu menggeleng: "Bukan masalah besar. Beiyue, Xiao Yuan, aku pulang dulu."
Lalu mengangguk pada si Gendut.
Kou Beiyue berkata: "Hati-hati di jalan."
Setelah Paman Zhang meninggalkan hotel, Kou Beiyue berkata pada si Gendut:
"Usia Paman Zhang sebenarnya sudah setara kakekku, tapi semua orang memanggilnya Paman Zhang, jadi aku ikut begitu. Kau ikuti saja panggilanku."
“Sifatnya agak pendiam, tapi baik hati. Dia sangat suka membantu aku. Kamu bisa cari Paman Zhang jika butuh bantuan di kemudian hari. Tapi Paman Zhang jarang datang ke Hotel Wúhén, biasanya tidak ketemu. Ah, beli makanan malammu tidak banyak. Lebih baik Paman Zhang pergi, kalau tidak pasti tidak cukup dimakan.”
Profesi bebas baik hati? Kalau orang lain bilang begitu, Si Gendut pasti akan Cih. Tapi setelah beberapa hari ini, dia paham ini adalah organisasi penebusan diri.
Xiao Yuan menatap punggung tua yang menjauh, alisnya berkerut halus.
……
Rumah Sakit Rakyat Jinghai.
Di ruang istirahat luar ruang perawatan khusus, Zhang Yuanqing duduk di kursi berpenyangga tinggi. Di samping meja ada kotak makan kosong dan bir kaleng.
“Kapten Wei, sudah berapa lama kamu naik ke Saint? Kenapa belum jadi petugas?” Zhang Yuanqing meneguk cola dingin, menatap pria di seberang.
Seluruh lantai ruang perawatan khusus telah dikosongkan. Pasien biasa dipindahkan ke kamar lain. Tangga dan pintu lift dijaga pejalan resmi.
Guan Ya yang punya kewaspadaan menguasai kamera pengawas rumah sakit. Si gadis licik di kamar sebelah menggunakan artefak untuk menyadap gerakan sekitar.
Tinggal menunggu Pelaku datang, semua akan serempak menyerang.
Wei Yuanzhou memutar sekaleng bir di tangannya, tersenyum: “Untuk naik jadi petugas, harus dapat jasa C tiga kali atau jasa B sekali. Orang bilang, jasa B ditukar nyawa. Jasa A cuma Elder yang bisa dapat. Kamu jenius, tidak paham pahitnya pejalan biasa.”
“Tidak tidak tidak, jasaku juga ditukar dengan nyawa.” Zhang Yuanqing membantah, lalu berkomentar pilu:
“Aku kira kamu seperti yang dikatakan Baihu Wansui, tidak mau ikut arus kotor sehingga dikucilkan.”
Wei Yuanzhou berkata dengan wajah serius:
“Mempertahankan integritas adalah batas dasar. Aku memang kurang cocok dengan mereka, tapi bukan berarti dikucilkan. Selama fokus bekerja, organisasi pasti akan memperhatikanmu, hanya butuh waktu.”
“Aku terlalu dangkal, menghukum diri sendiri dengan satu gelas.” Zhang Yuanqing mengangkat kaleng cola-nya.
Dia sangat mengagumi Dewa Wabah yang berwatak lembut dan menjaga reputasi ini. Dalam hatinya merenungkan apakah akan merekrutnya ke Songhai. Meski jasa belum cukup untuk jadi petugas di Songhai, tapi bisa merekomendasikan ke Fu Qingyang agar Wei Yuanzhou jadi kapten tim patroli.
Karena tim patroli yang mengejar buronan lebih cocok untuk mengumpulkan jasa. Ketika jasa sudah cukup nanti, Wei Yuanzhou bisa kembali ke Kota Jinghai sebagai petugas.
Menjadi petugas di Songhai cukup sulit. Sebagai kota setingkat provinsi, jabatan petugas biasanya diisi Saint level 5 atau 6.
Yang level 4 tidak banyak.
Wei Yuanzhou tersenyum mengangkat kaleng birnya, ikut menyesap.
Zhang Yuanqing berkata:
“Kapten Wei, pernahkah mempertimbangkan...”
Tiba-tiba, suara panik Xie Lingxi terdengar dari mikrofon versi Lingjing:
“Kakak Yuan Shi, aku dengar rekan kerja yang patroli di tangga jatuh! Ada suara pertarungan singkat. Detak jantung mereka masih ada, tidak mati, hanya pingsan...”
"Penyerang benar-benar datang! Kapan mereka menyusup ke rumah sakit? Kenapa Guan Ya tidak memberi peringatan? Tidak ada kamera pengawas di tangga, dia memilih membersihkan musuh di tangga terlebih dahulu..." Zhang Yuanqing langsung berdiri.
Di seberang meja, Wei Yuanzhou juga meletakkan kaleng birnya dengan raut wajah serius.
Dia juga memakai mikrofon versi Lingjing dan mendengar perkataan Xie Lingxi.
Zhang Yuanqing menekan mikrofonnya dan berkata:
"Apakah kamu mendengar langkah kaki penyerang? Dari arah mana?"
Terdengar teriakan Xie Lingxi: "Dia datang, menuju lantai kita... Hmm..."
Suara di mikrofon tiba-tiba terputus, digantikan oleh erangan manis si gadis licik.
Sesaat kemudian, Zhang Yuanqing dan Wei Yuanzhou di meja bundar itu kaki mereka lemas, kepala pusing, tubuh dilanda kelelahan dan kantuk yang hebat.
Pada saat yang sama, Zhang Yuanqing mendengar suara byuur pejalan Transcendent yang terjatuh di koridor.
Wei Yuanzhou secepatnya mengambil helai daun hijau muda dari inventory-nya, mengulumnya di mulut, lalu berkata dengan suara berat:
"Ini gas paralisis tak berwarna dan berbau. Sumbernya mungkin dari saluran ventilasi atau AC sentral. Racunnya tidak kuat, tapi akan sangat melemahkan kemampuan tempur kita..."
Dia langsung menyimpulkan modus operandi penyerang berdasarkan kondisi rekan-rekannya.
Racun serangga yang semakin pekat akan memiliki bau menyengat yang langsung terdeteksi. Penyerang ini cerdik, menggunakan sistem ventilasi rumah sakit seperti mengiris daging dengan pisau tumpul, perlahan melumpuhkan pejalan Lingjing resmi di dalam gedung.
Zhang Yuanqing menghela: "Hah... Sudah kuduga."
Seorang pemanggil arwah yang ahli menggunakan racun, dalam situasi jumlah personel lebih banyak, taktik apa yang akan diambil?
Saat tim patroli berdiskusi diam-diam, dugaan Li Chunfeng adalah - menggunakan pipa ventilasi untuk mengirimkan gas beracun.
Karena itu Zhang Yuanqing menempatkan orang lucu dan konyol serta pengantin hantu untuk menjaga AC sentral dan pipa ventilasi, sekaligus memberikan obat detoks yang dibuat oleh elemen kayu kepada setiap pejalan Lingjing yang bertugas.
Tak disangka tetap saja terkena efeknya.
Zhang Yuanqing memperkirakan, sebelum bertindak pemanggil arwah ini melakukan doa "khidmat" untuk menambahkan sebuah buff pada aksinya.
Dengan tenang dia memanggil Tongkat Kekuasaan Mountain Deity, memegang erat artefak yang memiliki "efek samping besar" namun sangat kuat ini, lalu mengaktifkan fungsi "kekuatan aneh" dari artefak tersebut.
Seketika, kekuatan dahsyat mengalir dari tongkat tersebut ke seluruh tubuh, kelemahan otot langsung menghilang.
Zhang Yuanqing membawa Tongkat Kekuasaan Mountain Deity berlari keluar ruang istirahat, tepat melihat di koridor terang-benderang seorang pria berbaju hitam panjang, tubuh membungkuk, bermasker, sedang menyerbu ke arah ruang perawatan khusus.
"Duk!"
Dia menancapkan Tongkat Kekuasaan Mountain Deity ke lantai, gelombang hijau menyebar - tanaman dalam pot di sekeliling koridor hidup kembali, tumbuh cepat, dan mengeluarkan sulur-sulur yang membelit musuh yang sedang menyerbu.
"Musuh yang mengenakan mantel dan membungkukkan punggungnya bergerak dengan kelincahan luar biasa, berputar, melompat kecil, menghindari sulur-sulur tanaman, lalu melompat tinggi dan menapak dinding untuk lolos dari cambukan sulur, tepat mendarat di depan Zhang Yuanqing."
Dari balik jubah hitam, muncul lengan yang mengenakan pelindung lengan baja, telapak tangan mirip kaki depan hewan pengerat besar dengan kuku tajam.
"Hwaak!"
Cakar itu menyambar udara mengeluarkan desisan tajam, dengan mudah merobek tubuh pemuda yang memegang Tongkat Kekuasaan.
Tapi itu hanyalah bayangan ilusi.
Ahli spiritual yang bertubuh bungkuk itu tertegun sejenak, lalu tubuhnya rebah ke kiri, punggung menempel erat di dinding seolah menghindari sesuatu.
"Braak!"
Ubin di tempatnya berdiri sebelumnya pecah berkeping-keping.
Sosok pemuda pengguna Tongkat Kekuasaan muncul kembali.
Gagal menghantam, Zhang Yuanqing langsung menendang dengan fleksibilitas luar biasa, ujung kakinya "Prak!" menyasar dagu ahli spiritual.
Sekilas ia melihat separuh wajah ahli spiritual itu: mata hitam seperti tikus besar, rambut memutih di pelipis, kerutan mata berbentuk ekor ikan yang dalam - pertanda usia lanjut.
Tubuh ahli spiritual itu tiba-tiba ambruk ke lantai, lagi-lagi menghindar dengan lincah.
Dung!
Tendangan seperti ular berbisa Zhang Yuanqing meninggalkan lubang dalam di dinding. Tanpa ragu ia menggunakan Star Escape Technique, tubuhnya berubah menjadi siluet bercahaya layaknya Star Official, tepat menghindari cakar yang menyambar pergelangan kakinya.
"Bentuk tubuh Zhang Yuanqing muncul kembali dalam jarak belasan meter, wajahnya pucat membiru. Di bawah kulitnya muncul tonjolan seperti cacing yang merayap perlahan."
Dia keracunan dan disusupi telur parasit.
Udara dipenuhi gas beracun dan debu seperti telur serangga yang masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan.
"Hukh-hukh, hukh-hukh..."
Sang Spiritualis tiba-tiba batuk keras, dada terasa sesak, tenggorokan tidak nyaman, menunjukkan gejala gangguan pernapasan.
Dahinya juga terasa terbakar.
Dia jatuh sakit, kuman sedang menyerang sistem imunnya dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan.
Ini adalah efek kuman yang dilepaskan Wei Yuanzhou di ruang istirahat.
Tiba-tiba di koridor, sebuah pintu ditendang kasar. Seorang gadis berambut merah melesat keluar, tubuh mungilnya langsung menyala dalam kobaran api Rage seperti meteor, menubruk Spiritualis dengan garang.
Spiritualis yang dalam kondisi tidak fit segera menyilangkan lengan mencoba menahan tubrukan meteor.
Namun bayangan berpakaian baju pengantin merah yang menggendong bayi kecil, muncul senyap di belakang Spiritualis dan merasuki tubuhnya.
"Boom!"
Meteor menghantam tepat di dada Spiritualis, melontarkannya hingga darah menyembur liar dan dada depan hangus terbakar.
Memanfaatkan kesempatan, Zhang Yuanqing menggunakan energi hidup kuat dari Night Wanderer untuk menekan racun serangga dan racun serangga. Tangan kirinya memegang Tongkat Kekuasaan Mountain Deity, sementara tangan kanannya memanggil Pisau Peminum Darah. Dengan kecepatan lebih tinggi, ia mengejar medium yang kerasukan. Pedang willow yang tajam menembus dada musuh dengan suara "Byur".
Tapi Zhang Yuanqing tahu, dengan energi hidup seorang medium level 4, serangan seperti ini belum cukup untuk mematikan.
Dengan tenang ia menarik pisau dan menghunuskan ke leher lawan, berencana memenggal kepala.
Medium yang terluka parah itu setelah jatuh ke lantai, gerakan tangan dan kakinya terlihat tidak lincah lagi, hanya bisa menggapai-gapai tanpa bisa menghindar efektif.
Karena Si Kocak telah mencuri kelincahannya.
Untuk menghadapi medium level 4 dengan strategi jumlah personel lebih banyak, ia tak perlu mengeluarkan semua artefak atau menggunakan skill seperti Howling Moon maupun Mengembara Jiwa.
Tiba-tiba terdengar suara "Braak" keras. Jendela kaca di samping kamar perawatan Zhang Yuanqing meledak.
Sebuah bayangan hitam menerobos jendela, melesat melewati kamar masuk ke koridor dan menabrak Zhang Yuanqing hingga terlempar.
Kecepatan sosok ini begitu ekstrim, sampai-sampai ia tak sempat bereaksi.
Terburu-buru, ia hanya bisa berguling sambil mengaktifkan Night Roaming untuk menyembunyikan diri.
Bayangan hitam itu tak melanjutkan pengejaran. Ia meraih bahu medium dan membawanya masuk ke kamar, lalu terbang keluar melalui jendela yang pecah.
Pandangan Zhang Yuanqing mengikuti mereka. Di balik deru suara kepakan sayap seperti baling-beling helikopter, terlihat perut lebah seksi berpola hitam-kuning dan siluet punggung yang tak asing namun terasa ganjil.
"Xiao Yuan?！"
Dia tertegun.
……
