Warna Dasar Karakter
Dari pemuda ceria menjadi raja iblis yang suram dan jahat, transformasi Raja Mata Iblis terasa mulus seperti tak ada sambungannya, memberi kesan alami sempurna.
Seolah-olah dia memang orang dengan dua sisi: baik dan jahat.
Otot tubuh bagian atas Raja Mata Iblis mengembang, urat-urat menonjol di bawah kulit, ekspresinya garang bagaikan pembunuh dari neraka.
Dia berusaha melepaskan diri dari pohon kamper, seluruh sel bergetar karena gerakannya, kanopi pohon bergemeresik.
“Kau bisa menimbun kekuatan sebanyak ini? Tidak mungkin...” Elder Anjing terkejut, wajah anjingnya yang imut menunjukkan ekspresi terkejut yang manusiawi.
Urat-urat merayapi pipinya seperti dewa perang angker, Raja Mata Iblis mengangkat sudut mulut kiri:
“Kekuatan Dewa Perang Kuno berasal dari hati dan tekad! Selama semangat juangku tak padam, kekuatanku takkan pernah habis!”
Elder Anjing mengangguk paham:
“Rupanya kau diam-diam menumpuk kekuatan selama ini...”
"Di sini, kilau aneh muncul di matanya yang seperti kancing hitam: 'Aku tahu kau sangat menghargai Yuan Shi Tian Zun, tapi tak kusangka posisinya di hatimu setinggi ini.'"
Hanya karena sebuah informasi yang belum terkonfirmasi, amarahnya sudah hampir membuatnya kehilangan akal, bahkan tak segan menunjukkan kekuatan yang lama disembunyikan.
"Cinta-benci" Profesi Jahat berbeda dengan orang biasa. Pertemanan puluhan tahun mungkin tak berarti bagi mereka, namun sekelebat pandangan atau pengakuan sesaat bisa membuat mereka mempertaruhkan nyawa untukmu.
Cacat dan terdistorsi.
Elder Anjing berkata datar: "Yuan Shi Tian Zun belum mati!"
Sel yang bergetar tiba-tiba tenang. Kanopi pohon berhenti bergoyang. Raja Mata Iblis tertegun, wajahnya tampak bingung saat bertanya:
"Mengapa tidak kau beri tahu sejak awal?"
Elder Anjing tak bisa menahan tekanan dalam nada bicaranya: "Kau sendiri yang tiba-tiba mengamuk tanpa alasan."
"Oh, kalau begitu tidak apa!" Cahaya pembunuhan dan kebengisan di mata Raja Mata Iblis langsung menghilang. Sudut bibirnya melengkung kembali ke ekspresi cerahnya:
"Apa yang terjadi padanya?"
Elder Anjing terdiam lama sebelum akhirnya berkata perlahan: "Dia membunuh seorang rekan kerja."
Mata lelah Raja Mata Iblis tiba-tiba berbinar. Kepalanya maju tak sadar, tatapannya membara menatap Elder Anjing, dengan nada gemetar penuh antisipasi:
"Jelasakan detailnya! Detailnya..."
Elder Anjing mengerutkan alis, tidak menyukai wibawa antusias Raja Mata Iblis, "Beberapa hari lalu, dia pergi menjalankan misi di cabang Jinghai..."
Segera, dia menceritakan secara singkat kejadian di cabang Jinghai kepada Mata Iblis. Di akhir cerita, Elder Anjing menghela nafas:
"Dia seharusnya bisa memilih jalan yang lebih rasional dan tepat. Tapi dia nekat mengabaikan konsekuensi hingga membuat kesalahan fatal."
Mata Iblis membeku seperti patung kayu.
Sel tahanan sunyi senyap. Setelah lama terdiam, tawa berat tiba-tiba menggema.
Tawa itu semakin mengeras, berubah menjadi sorak riang, lalu menjadi gelak liar.
"Wahahahaha..."
Mata Iblis tertawa terbahak-bahak ke langit, wajahnya dipenuhi kegirangan.
Ini berbeda dengan senyum sinis khasnya yang biasa. Kali ini tawanya begitu bebas, begitu liar, memenuhi setiap sudut ruangan dengan gema.
"Sudah cukup tawamu?" Elder Anjing menatapnya dengan pandangan merendahkan, "Orang lain bisa mengira kau akan naik taon hari ini!"
Raja Mata Iblis mengabaikannya. Tertawanya masih terus bergema, baru berhenti setelah puas. Dengan mata berbinar dia bertanya:
"Sejak pertemuan terakhir, sudah kurasakan aura kekerasannya mengental. Apa yang dia ucapkan saat membunuh? Ekspresi wajahnya bagaimana? Kau punya rekaman video? Cepat, tunjukkan padaku! Hahaha~"
"CUKUP!"
Elder Anjing tampak murka. Cakarnya menghantam lantai.
Sulur-sulur hidup bergerak, melilit mulut Raja Mata Iblis hingga tak bisa bersuara.
Setelah suasana reda, Elder Anjing menggerakkan cakar untuk menarik kembali sulurnya. Dengan suara berat dia bertanya:
"Aku paham Yuan Shi. Dia cerdik, bijaksana, selalu mempertimbangkan untung rugi, tapi tetap rasional. Bukan tipe yang keras kepala dan semena-mena.
“Kamu yang mengutuknya, benar kan!
“Aku ingin tahu, sebenarnya bagaimana kamu melakukannya.”
Raja Mata Iblis mengangkat sudut mulutnya, “Kamu salah paham satu hal. Aku memang mengutuknya, tapi itu cuma omongan kosong. Aku hanya Demon Tempter, bukan Gu Sorcerer.”
Elder Anjing tertegun.
……
Kawasan Fu Family, ruang bawah tanah.
Di kamar seluas 30 meter persegi, Zhang Yuanqing duduk di meja bundar sambil menatap pria berkacamata emas di seberangnya, tersenyum:
“Ketemu lagi, Dokter Sun!”
Pria paruh baya itu bertubuh ramping tapi tidak terkesan lemah, justru memancarkan ketegaran bak bambu. Kemeja putih dan kacamata emasnya menyamarkan ketajamannya.
Dialah psikolog yang bertugas mengevaluasi kondisi jiwa pejalan Lingjing Songhai saat pemeriksaan fisik besar.
“Aku dengar kabarmu.” Dokter Sun menghela nafas, “Seharusnya kamu datang lebih awal.”
“Kepala Regu sudah mengingatkanku. Tapi aku tidak merasa punya masalah. Orang gila mana yang mengakui kegilaannya, kan?” Zhang Yuanqing menjawab polos.
Mata Dokter Sun berbinar: “Artinya kamu mengakui ada gangguan jiwa?”
“Aku tidak merasa.” Zhang Yuanqing menggeleng, lalu melanjutkan:
“Sampai sekarang pun aku tak merasa salah membunuh Wei Yuanzhou. Tapi setelah tenang, kupikir saat itu aku kurang rasional. Seharusnya aku mengikat dan membawanya ke Songhai.
“Jika itu diriku yang dulu, mungkin akan kulakukan seperti itu. Aku bisa merasakan perubahan besar dalam diriku sekarang. Jadi, akalku berkata, mungkin aku harus periksa ke psikiater.”
“Mampu mengakui kesalahan sendiri menunjukkan masih ada ruang untuk perbaikan.” Dokter Sun mengangguk, sebagai psikiater berpengalaman, ia dengan mudah memahami maksud Yuan Shi Tian Zun.
Ini seperti, dulu aku penakut dan lemah, sekarang aku menjadi pemberani. Diriku sendiri bisa merasakan dengan jelas perubahan sebelum dan sesudahnya.
Tapi Yuan Shi Tian Zun saat ini tidak akan merasa dirinya bermasalah, karena persepsi diri adalah hal yang sangat subjektif. Orang gila tidak pernah menganggap dirinya gila.
Dokter Sun bertanya: “Menurutmu apa alasan yang membuatmu mengalami perubahan signifikan dalam waktu singkat?”
Zhang Yuanqing menjawab tanpa ragu:
“Itu kutukan Mata Iblis! Dasar taiyang* itu! Dia pernah mengutukku agar gila seperti dirinya. Saat itu aku tidak peduli, tapi tanpa sadar aku mulai terpengaruh. Kamu tidak kesal?” (*Taiyang = konsep matahari/energi Yang, digunakan sebagai umpatan)
Dokter Sun mengerutkan kening: “Tapi menurut Elder Fu, Mata Iblis sama sekali tidak mengutukmu. Demon Tempter memang tidak memiliki skill kutukan.”
“Aku juga tidak paham. Elder Anjing juga bilang aku tidak dikutuk, tapi faktanya seperti ini.” Zhang Yuanqing menghela napas.
Masalah ini jelas tidak akan ada kesimpulan. Dokter Sun merenung beberapa detik, lalu memulai langkah kedua diagnosis psikologisnya dengan suara lembut:
“Menurutmu, apakah Wei Yuanzhou pantas mati?”
“Pembunuh keluarga sendiri, mana mungkin tidak pantas mati!” Zhang Yuanqing mengangguk mantap.
"Memang pantas mati, tapi mengapa kamu mengabaikan fakta membunuh rekan kerja diam-diam?" Dokter Sun bertanya.
"Membunuh rekan kerja tentu salah, tapi ini termasuk menggunakan cara kotor untuk mencapai tujuan. Orang sukses di dunia ini, siapa yang tidak pernah menggunakan cara licik? Memang pantas mati, tapi aku tidak akan marah karena ini." Zhang Yuanqing berkata.
Obsesi kebersihan moral yang semakin parah membuatnya menjadi radikal dan paranoid, termasuk versi yang sangat dilemahkan dari Raja Mata Iblis... Dokter Sun membuat penilaian dalam hati dan melanjutkan topik ini:
"Sebelum datang ke sini, aku sudah mengumpulkan informasi tentangmu sebanyak mungkin. Yang paling menarik perhatianku adalah kasus Paviliun Burung Tembaga. Aku ingin bertanya, apa sikapmu sekarang terhadap para pejabat terlibat itu."
Pertanyaan ini membuat Zhang Yuanqing terdiam lama. Dokter Sun menunggu dengan sabar, tidak mendesak, dengan senyum hangat dan ramah tetap terpancar di wajahnya.
Dalam desahan panjang, Zhang Yuanqing berkata:
"Aku melihat kesombongan atasan. Aku sangat marah, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa... Baru-baru ini aku pernah mengatakan ini, itu perasaan paling nyataku. Aku tidak puas dengan hukuman lanjutan untuk Paviliun Burung Tembaga, tidak puas dengan sikap Kepolisian Distrik Shakou yang menolak mengakui kesalahan, tapi aku tak bisa mengubahnya."
"Seperti kebanyakan orang, aku hanya bisa menggerutu dalam hati."
Dokter Sun segera bertanya: "Kalau sekarang?"
Zhang Yuanqing menjawab perlahan: "Mungkin aku masih akan menahan diri."
Mungkin masih akan menahan diri, artinya ada kemungkinan untuk menjalankan titah langit... Dokter Sun mengangguk, lalu mengembangkan topik dengan penuh taktik:
“Tak dapat dipungkiri, dunia ini penuh dengan kekuasaan yang sewenang-wenang. Keadilan dan keadilan juga bersifat relatif. Seorang dewasa dengan pengalaman sosial dan kehidupan yang kaya seringkali sulit dicuci otaknya, karena mereka telah menyaksikan terlalu banyak ketidakadilan dan kegelapan, sehingga tidak lagi percaya pada kebaikan. Bagaimana menurutmu?”
Zhang Yuanqing mengangguk: "Meski kamu sedang mencoba mengorek informasi dariku, aku setuju dengan pendapatmu."
“Tidak, bukan mengorek, ini berbagi perasaan!” Dokter Sun membetulkan, lalu mendengarkan Yuan Shi Tian Zun melanjutkan:
“Karena hati manusia memang demikian. Dalam sifat manusia ada sisi baik, tapi juga keegoisan dan kegelapan yang ekstrim. Seseorang yang memiliki kekuasaan pasti akan mengupayakan keuntungan untuk diri sendiri dan keluarga, sehingga mereka akan merampas dari yang tidak berkuasa. Maka lahirlah eksploitasi dan penindasan.”
Zhang Yuanqing berkata: “Aku merasa tak berdaya karena tak bisa mengubah sifat manusia.”
Dokter Sun telah memahami mental Yuan Shi Tian Zun secara awal, menangkap psikologinya, lalu masuk ke langkah ketiga - membimbing.
Dia berkata:
“Benar, sifat manusia tak bisa diubah. Mengapa tidak mencoba hidup berdampingan dengannya? Kita bisa melihat sisi gelap manusia dengan lebih rasional dan objektif.”
“Bagaimana menurutmu?”
Matanya berbinar-binar menatap Yuan Shi Tian Zun.
Zhang Yuanqing tersenyum. Ia menatap balik Dokter Sun, berkata kata demi kata: “Mengapa aku harus hidup berdampingan dengannya?”
Dokter Sun tertegun.
……
“Tidak mungkin!”
Elder Anjing meninggikan suara: “Meski aku tidak mendeteksi aura kutukan padanya, efek yang kau inginkan telah tercapai. Yuan Shi memang menjadi radikal dan eksentrik dalam waktu singkat, ini fakta objektif.”
Raja Mata Iblis menunjukkan senyum mengerikan, berkata:
“Ingat kata-katanya saat mengunjungiku dulu.”
Elder Anjing menghela nafas sejenak, "Dia berkata, keserakahan adalah sifat alami manusia. Kita harus menghadapi kodrat manusia, menghadapi sisi gelap itu. Sambil memberantas kejahatan dan menegakkan kebaikan, kita juga harus belajar berbaur dengan dunia. Aku sangat mengagumi perkataannya yang penuh akal sehat itu, itu benar."
Raja Mata Iblis tertawa terbahak-bahak:
"Kentut! Omong kosong! Dia sedang membodohimu, tidak, dia sedang membodohi dirinya sendiri!"
"Apa maksudmu?!" Wajah Elder Anjing berubah serius.
Raja Mata Iblis balik bertanya:
"Tahukah kau mengapa aku mengagumi Yuan Shi Tian Zun? Aku bahkan tidak kenal dekat dengannya. Yang kusuka adalah prinsipnya yang tak pernah menyalahgunakan kekuasaan, tak pernah menindas rakyat, dan keberaniannya bertarung habis-habisan demi keadilan."
"Tapi orang seperti ini, meski langka, jika kucari dengan susah payah pasti bisa kutemukan. Namun tak pernah sekalipun kuanggap mereka sekutu, apalagi memandang seorang 'pahlawan keadilan' sebagai teman seperjuangan."
"Hanya Yuan Shi Tian Zun pengecualiannya. Tidakkah kau merasa aneh?"
Elder Anjing terdiam. Setelah merenung lama, hatinya mulai menangkap maksud tersirat:
"Maksudmu..."
Raja Mata Iblis tertawa dengan sombong:
"Karena dialah sosok seperti itu! Kelicikannya adalah kamuflase untuk menyembunyikan kefanatikan. Rasionalitas hanyalah topeng untuk membodohi diri dan orang lain."
"Dia adalah seorang gila yang fanatik. Di matanya tersembunyi binatang buas. Sejak pertemuan pertama, kutunggangi aroma sesama dari Yuan Shi Tian Zun, meski disamarnya dengan sangat baik."
“Dia ditakdirkan menjadi rekan saya, kita akan bekerja sama di jalan setapak membersihkan dunia, dan akhirnya menciptakan dunia yang benar-benar adil tanpa penindasan maupun kekuasaan absolut.”
Tawa bersemangat Mata Iblis bergema di dalam ruangan.
……
Mengapa harus hidup berdampingan dengannya... Dokter Sun terdiam lama, menatap tajam Zhang Yuanqing:
“Apa kau tahu sedang bicara apa? Ucapanmu ini tak ada bedanya dengan Mata Iblis.”
Perbedaan terbesarku masih punya akal, dia tidak cukup waras... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, lalu berkata:
“Saya tahu ini terdengar ekstrem. Mari saya beri contoh, Dokter Sun. Jika Anda melihat tinja anjing di jalan, dan kebetulan punya waktu serta alat untuk membersihkan sampah, apakah Anda akan membersihkannya?”
“Tentu!” Dokter Sun mengangguk.
“Nah, saat saya masih orang biasa, saya hanya berani menggerutu dalam hati tentang ketidakadilan. Tapi sekarang saya punya kemampuan menyapu bersih segala kotoran dan najis, mengapa harus menahan diri? Hidup berdampingan hanyalah kompromi saat tak berdaya.” Zhang Yuanqing mengungkapkan isi hatinya.
“Analogi Anda salah. Contoh yang tepat adalah: jika melihat perampokan di jalan, saya akan menaklukkan pelakunya lalu menyerahkan ke kepolisian agar hukum yang menghukum.”
“Bukan memotong tangan perampoknya. Jika kekuasaan hukum jatuh ke tangan individu, itu baru ketidakadilan bagi orang lemah. Yuan Shi, jika semua orang seperti Anda, di mana letak tatanan?”
Zhang Yuanqing membantah:
“Apakah kau pernah berpikir, ketika kau menyerahkan perampok itu ke kepolisian, ternyata dia adalah adik ipar kepala kepolisian daerah? Begitu kau pergi, mereka langsung melepasnya. Dia terus merampok di luar. Apakah ini adil bagi kaum lemah?
“Jika kau ngotot berkata pasti ada hukum yang menghukum kepala kepolisian dan adik iparnya, maka contohku tadi tetap valid. Mungkin ketua tim inspeksi adalah kakak ipar mereka.”
……Dokter Sun dalam hati berkata, aku hampir terbawa omonganmu.
Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara selembut mungkin:
“Tadi sudah kita bahas, sifat buruk manusia perlu dihukum. Aliansi Lima Unsur terus melakukan investigasi dan memberikan hukuman bagi anggota yang lalai. Contohmu itu kasus spesifik, termasuk manipulasi konsep.
“Jika semua orang bertindak sepertimu, dunia akan kacau balau.”
Zhang Yuanqing terdiam. Untuk waktu yang lama ia tak bersuara, seolah tak berkutik.
Saat Dokter Sun hendak memperkuat pemahamannya, Zhang Yuanqing menunduk dan berbisik pelan:
“Kau kenal kakek Wei Yuanzhou?”
“Pernah dengar!” Dokter Sun mengangguk.
“Lalu siapa yang bersuara untuknya? Siapa yang memberinya keadilan? Organisasimu yang katanya akan menghukum, selama belasan tahun membesarkan cucu, apakah ada hukuman? Apakah keadilan ditegakkan? Kalau bukan karena jalan buntu, maukah dia mengambil jalan ekstrem? Orang zaman dulu berkata, benda yang tidak rata akan bersuara. Jika tak ada yang memberiku keadilan, aku harus bersuara.” Kata Zhang Yuanqing:
“Orang seperti dia jelas bukan kasus individual. Aku bahkan tidak yakin, ketika kau bilang 'selalu menghukum', apakah itu berarti menghukum mayoritas dan hanya menyisakan beberapa yang lolos, atau hanya menghukum minoritas kecil sementara lebih banyak penjahat yang pantas mati masih bebas berkeliaran.
“Kelompok pelanggar hukum yang ditangani Aliansi Lima Unsur mungkin belum sebanyak tiran yang dibunuh Mata Iblis dalam setahun. Mungkinkah sebagian besar perampok dan pelanggar hukum itu masih bebas tanpa hukuman? Bahkan mungkin mereka takkan pernah dihukum seumur hidup.
“Lalu atas dasar apa kau menyatakan aku salah?”
Dokter Sun terdiam sejenak.
Zhang Yuanqing melanjutkan:
“Aku membunuh Wei Yuanzhou, tapi sebenarnya tidak merasa lega. Meski pantas mati, dia juga korban. Akhirnya keluarga malang itu kehilangan penerus.
“Lalu apa penyebab utama tragedi ini? Apakah aku?
“Aku akui caraku kurang tepat, terlalu impulsif. Seharusnya ada cara lebih baik, karena aku punya kemampuan dan saluran untuk menghukum Wei Yuanzhou.
“Tapi Dokter Sun, banyak orang tidak punya akses untuk mengadu.”
Ruangan sunyi. Setelah lama terdiam, Dokter Sun berdiri:
“Aku paham pandanganmu. Menurutku sesi konseling hari ini sudah tidak perlu dilanjutkan.”
Ia mengangguk ringan lalu meninggalkan kamar.
……
Ruang studi Kawasan Fu Family.
Didampingi Bunny Girls, Dokter Sun menemui Fu Qingyang.
“Bagaimana hasil diagnosisnya?” tanya Fu Qingyang.
Dokter Sun menyampaikan kembali percakapan mereka kepada Fu Qingyang sambil menghela napas:
"Memiliki rasa keadilan yang sangat kuat, tapi ekstrem, keras kepala, mudah bertindak impulsif. Yang lebih buruk, konsepnya mengandung kebenaran dan logika tertentu yang selaras dengan keadilan publik dan suara hati. Ini justru semakin menyulitkan upaya mengubahnya. Dengan cara apa kita harus membalikkan sesuatu yang benar?
"Tapi jika tidak bisa efektif menahan dan memperbaikinya, di masa depan dia mungkin akan menjadi Raja Mata Iblis kedua."
Raut wajah Fu Qingyang berubah suram. Siku bertumpu di meja, ia berkata perlahan:
"Sampai sekarang kita masih belum tahu bentuk kutukan yang digunakan Mata Iblis. Elder Anjing sudah pergi menguji Mata Iblis. Nanti akan saya sampaikan hasilnya, semoga bisa memberi inspirasi untuk rencana pengobatanmu."
Usai bicara, melihat Dokter Sun tampak ragu, ia mengerutkan alis. "Ada yang ingin disampaikan? Silakan."
Dokter Sun mengangguk, lalu berkata:
"Mungkin... Mata Iblis sama sekali tidak mengutuknya."
Fu Qingyang tertegun: "Apa maksudmu?!"
Dokter Sun merapikan kata-katanya:
"Saat pemeriksaan fisik besar, saya pernah menanyakan kondisi keluarganya. Yuan Shi Tian Zun kehilangan ayah sejak kecil. Ibunya menitipkannya pada Nenek dan Kakek, jarang mengurusnya.
"Seorang anak yang tiba-tiba tinggal di lingkungan asing pasti sangat terpengaruh. Apalagi jika sering di-bully selama masa sekolah..."
Raut wajah Fu Qingyang semakin muram. Ia memotong dengan dingin: "Apa sebenarnya maksudmu?"
Dokter Sun tersenyum getir:
“Apakah ada kemungkinan bahwa inilah Yuan Shi Tian Zun yang sebenarnya? Kemampuan bergaul yang luar biasa adalah pilihan adaptasinya terhadap lingkungan. Rasionalitas yang kita lihat sebelumnya juga demikian.”
“Sifat rasional dan ekstrovert hanyalah topeng karakternya. Pada dasarnya, dia seorang yang keras kepala dan tak mau menyerah.”
“Dalam evaluasi saya pernah menulis, dia adalah seorang idealist... Ini sebenarnya puncak gunung es dari karakter aslinya.”
Di sini dia melirik Fu Qingyang. Melihatnya menyimak dengan wajah masam, barulah dia melanjutkan:
“Setelah menjadi Spirit Realm Walker, kemampuannya semakin kuat dan levelnya meningkat. Bawah sadarnya merasa tak perlu lagi menyamar, sehingga karakter aslinya mulai muncul.”
Fu Qingyang membalas dengan nada kesal:
“Tidak, Yuan Shi bukan seperti itu. Jika semua sifatnya selama ini palsu, menurutmu aku takkan menyadarinya?”
Dokter Sun berkata:
“Ini mungkin terjadi. Contohnya, dia sendiri tak menyadari karakter aslinya. Seperti yang sering kita sebut... kepribadian kedua!”
……
