Hasil Hukuman
Mendengar perkataan Ratu, semua orang di ruang tamu segera duduk tegak mengeluarkan ponsel, login ke forum resmi.
Di forum, Divisi Songhai menerbitkan pengumuman lima menit yang lalu, isinya:
“Laporan investigasi kelalaian berat Yuan Shi Tian Zun. Setelah verifikasi kami, pada 6 Juli, Divisi Jinghai mengajukan permintaan bantuan karena anggota 'Baihu Wansui' dibunuh diam-diam.
“Yuan Shi Tian Zun memimpin tim menangani kasus ini. Terungkap pelaku pembunuhan 'Baihu Wansui' adalah kakek Wei Yuanzhou, Medium Spiritual yang pernah jadi buronan karena kasus pembantaian keluarga di Kabupaten Qinghe, Provinsi Yu (lihat lampiran).
“Wei Yuanzhou yang khawatir 'Baihu Wansui' menghalangi promosinya menjadi petugas, berkomplot dengan kakek Medium Spiritual untuk membunuh rekan kerja. Rencana gagal karena kedatangan Yuan Shi Tian Zun, lalu ia membunuh kerabat darah untuk menghabisi saksi demi jasa. Menurut aturan Aliansi Lima Unsur, Wei Yuanzhou pantas mati.
“Setelah mengungkap kasus ini, Yuan Shi Tian Zun dalam kemarahan melakukan pembunuhan terbuka. Dari segi perasaan bisa dimaklumi, dari segi hukum tak bisa ditolerir. Divisi kami tak akan melindungi pelanggar hukum. Kami minta markas besar memecat dan mengeluarkan Yuan Shi Tian Zun, larangan kerja seumur hidup plus penjara 20 tahun sebagai contoh.”
Jiang Jingwei marah besar setelah membaca pengumuman:
"Klaim penjelasan macam apa ini? Apa para Elder Divisi Songhai sudah gila? Aku akan telepon Ayahku, biar dia memukuli sampai mati para Elder Anjing ini."
"Elder Anjing cuma ada satu," Guan Ya membetulkan sambil tertawa:
"Jingwei, lihat komentar di bawah ini."
Jiang Jingwei menggeser layar untuk melihat komentar di bawah:
Sarjana Wenyuange: Berkolusi dengan Profesi Jahat untuk membunuh rekan kerja, membunuh saudara darah setelah sukses? Keji sekali! Kejadian sekeji ini terakhir kudengar di Paviliun Burung Tembaga.
Fenghuo Liaoyuan: Apakah Wei Yuanzhou itu tidak pantas mati? Yuan Shi Tian Zun benar membunuhnya! Laozi juga pasti akan bertindak kalau ada di sana, biar tidak mengecewakan profesi Fire Master.
Permaisuri: Bagus dibunuh! Apa Divisi Songhai ini idiot? Pemecatan? Larangan kerja seumur hidup? Penjara 20 tahun? Apa mereka ingin memaksa Yuan Shi Tian Zun memberontak? Kalau Markas Besar berani lakukan ini, sungguh mengecewakan.
Kelinci Bulan: Ternyata begini. Aku terus menyerukan agar semua tenang, tunggu pengumuman Markas Besar. Tapi terlalu sedikit orang berakal.
Niu Xiaomei: Demi seorang sampah, memecat Yuan Shi Tian Zun? Apa otak petinggi Divisi Songhai sudah dimakan jiangshi?
Yuki-Onna: Meski Yuan Shi Tian Zun bersalah, tapi ada alasan yang bisa dimaklumi. Ini justru membuktikan dia orang bermoral dan berjiwa membara. Aku sudah baca lampirannya - Spiritual Medium itu kasihan sekali, Wei Yuanzhou benar-benar binatang!
Penggemar Ruhong: Salah strategi, karena sebelumnya petinggi tidak mengeluarkan pengumuman. Banyak yang sudah terbawa ritme.
Jiang Jingwei semakin senyum lebar membacanya.
Sebelumnya dia menemani Ratu berdebat online, marah sampai kepala nyaris meledak (arti harfiah), hampir tak sabar ingin PK offline dengan para pejalan Lingjing resmi yang menuduh Yuan Shi Tian Zun membunuh rekan kerja.
Lalu tidak berani membuka forum lagi.
Sekarang, meski di kolom komentar masih ada yang bilang "tetap tidak boleh membunuh", "di mana peraturannya", "tidak bisa menutupi pelanggaran berat Yuan Shi Tian Zun", tapi yang membela Yuan Shi semakin banyak, terutama anggota perempuan.
Di satu sisi, pejalan perempuan lebih emosional. Di sisi lain, prestasi Yuan Shi Tian Zun memberantas Jendral Dewa berhasil memenangkan simpati dan rasa terima kasih banyak anggota perempuan.
Li Chunfeng mengalihkan pandangan dari layar laptop, memandang Guan Ya dan Ratu, berkata:
"Pernyataan terakhir Divisi Songhai itu maksudnya memutihkan nama Yuan Shi Tian Zun dengan gaya black propaganda? Pasti akan ada manuver lanjutan."
Guan Ya "mm" menjawab, dengan nada kakak yang paling paham adiknya: "Kemungkinan besar itu trik kotor Fu Qingyang."
Ratu tidak menghiraukannya, terus asyik membalas komentar satu per satu, menghujat semua yang mencela Yuan Shi Tian Zun.
Benar saja, 30 menit kemudian sebuah post cepat-cepat dipinnding dan diunggah ke atas, judulnya sensasional:
Jika markas besar menghukum berat Yuan Shi Tian Zun, saya akan langsung mengundurkan diri. Post ini sebagai bukti!
Pembuat postnya adalah Baihu Wansui.
Dalam isi postnya, dia menangis histeris menceritakan kekejaman Wei Yuanzhou, menggambarkan dua kali percobaan pembunuhan terhadap dirinya, tak percaya bahwa pengabdiannya untuk pihak resmi dan kerja kerasnya untuk divisi malah berakhir seperti ini.
Dalam post-nya dia menegaskan, semua yang dialaminya di permukaan tampak Wei Yuanzhou sebagai biang keladi, tapi apakah pihak resmi tidak punya tanggung jawab?
Wei Yuanzhou berpenampilan lembut, tapi sebenarnya adalah orang gila dengan mental terdistorsi. Pemeriksaan fisik besar tahunan pihak resmi selalu gagal mendeteksi orang jahat berhati gelap seperti ini.
Semua yang terjadi hari ini adalah akibat sistem yang tidak sempurna di Divisi Jinghai, bahkan sampai ke markas besar.
Tulisan pendek ini disusun dengan gaya yang sangat menggugah, membuat orang tersentuh.
Di akhir ditutup dengan kalimat: Yuan Shi Tian Zun memang bersalah, tapi menurutku markas besar lebih salah. Laporan pengunduran diri sudah kusiapkan, setelah hasil hukuman markas besar keluar akan kuserahkan. Langit dan bumi luas, mana tempat yang tak bisa didatangi Saint?
Begitu post ini muncul, komentar di bawahnya serempak menyalahkan markas besar dan Divisi Jinghai, gila-gilaan membawa ritme.
Gelombang belum reda gelombang baru sudah datang, post kedua dengan konten sama persis menyusul.
"Jika markas besar menghukum berat Yuan Shi Tian Zun, saya akan segera mengundurkan diri. Jadikan post ini sebagai bukti!"
Pembuat post adalah Putri Peony, dilengkapi foto laporan pengunduran diri.
Lalu muncul post ketiga, keempat, kelima. Dalam waktu 30 menit, halaman depan forum dipenuhi "post pengunduran diri", umumnya dari Saint baru.
Rekan yang pernah bertempur bersama Yuan Shi Tian Zun di dungeon pembunuhan level Transcendent.
Ada juga para kapten Divisi Songhai seperti Li Dongze, Bai Long, Qing Teng, plus pendukung fanatik Yuan Shi yang terbawa ritme seperti grup "Niu Xiaomei".
Di bawah post-post ini, pasukan bayaran dari berbagai divisi aktif berkomentar untuk menjaga popularitas.
Meskipun jumlah buzzer ini tidak terlalu banyak, mungkin hanya sekitar seratus orang, dibandingkan dengan skala Aliansi Lima Unsur, ini hanya sebagian kecil. Tapi jangan lupa, di dunia maya yang selalu bersuara adalah minoritas, sementara mayoritas diam, sehingga terkesan sangat masif.
Pada akhirnya, admin forum terpaksa memberlakukan larangan bicara massal, melarang semua komentar dan posting baru, barulah situasi mereda.
Li Chunfeng dengan enggan mematikan forum, berkata:
"Sayangnya forum resmi menggunakan sistem registrasi nama asli, tidak bisa membuat buzzer dalam jumlah besar. Kalau tidak, aku bisa membantu. Haih, bagaimana caranya Divisi Songhai melakukan ini?"
Sebagai Sarjana, di bidang teknologi hacker, dia sangat percaya diri.
"Bagaimana cara membuat staf dari berbagai divisi di seluruh negeri menjadi buzzer?" wajahnya penuh rasa ingin tahu.
Forum resmi bukanlah forum website biasa. Anggota keluarga Lingjing meski mendapatkan hak akses, tapi tidak punya hak posting.
Setiap akun di balik opini sepihak tadi adalah Spirit Realm Walker yang nyata.
Guan Ya menyeringai sinis: "Meyakinkan dengan kebajikan!"
"Apa?" Li Chunfeng tampak bingung.
Guan Ya tidak menjelaskan, bangkit dari ruang tamu menuju tangga:
"Aku mau tidur sebentar, selanjutnya tinggal menunggu pengumuman dari markas besar."
……
Ibukota, pinggiran kota.
Kamp pelatihan Taiyi Men dibangun di pinggiran kota yang jauh dari permukiman, dikelilingi pegunungan dan sungai. Dengan kedok klub, mereka menguasai pegunungan sekitar dan membangun area latihan serta asrama di sana.
Ada tanah pengawetan mayat, area pemeliharaan jiwa, lapangan tembak, arena latihan fisik, medan pertempuran kelompok...
Tentu saja, ada banyak fasilitas hiburan seperti sirkuit balap, lapangan golf, lapangan sepak bola, arena kuda, tenis indoor, gym, dan lain-lain.
Di pegunungan juga ada waduk yang bisa digunakan untuk snorkeling, memancing, bersampan, serta berbagai aktivitas air lainnya.
Ditambah pemandangan yang indah, membuat lokasi ini dijadikan area rekreasi bagi tingkat tinggi Taiyi Men dan Aliansi Lima Unsur. Beberapa petugas senior dan para Elder suka membuka kebun sayur serta beternak unggas di pegunungan untuk menikmati hari-hari santai.
Tapi bagi Night Wanderer tingkat menengah-rendah, tempat ini bagai mimpi buruk.
Semua fasilitas hiburan tidak ada hubungannya dengan mereka. Setiap hari mereka menjalani latihan intensif dan pertarungan, bahkan kerap dipukuli babak belur oleh Star Official atau Elder.
Yuan Ting yang baru menyelesaikan latihan hariannya kembali ke asrama untuk mandi, mengganti pakaian bersih, menyiapkan koper sambil bersenandung gembira. Dia berencana pergi ke bangunan utama klub untuk minum.
Sudah dua bulan dia tinggal di kamp pelatihan ini. Besok akhirnya bisa kembali ke Songhai dan meninggalkan tempat angker ini.
Melewati alun-alun kecil dengan air mancur, dia memasuki bangunan utama klub yang terang benderang. Lantai satu adalah restoran, lantai dua bar, lantai tiga dan empat pusat hiburan dengan lapangan tenis, ice skating indoor, net cafe, dll.
Saat tiba di bar yang memutar musik lembut, pandangan Yuan Ting langsung menangkap beberapa wajah familiar yang duduk di booth dekat jendela.
"Sun Miaomiao dengan wajah bulat dan mata besar yang polos; Zhao Chenghuang dengan ekspresi dingin dan angkuh, serta seorang wanita dewasa yang memesona dan seksi."
Dia mendekat dan duduk di tepi meja, mengangguk ke arah wanita seksi itu terlebih dahulu, lalu menatap Sun Miaomiao dan Zhao Chenghuang sambil tersenyum:
"Kalian berdua, aku akan pergi besok. Maaf tidak bisa menemani. Ngomong-ngomong, kalian masih ada sisa waktu pelatihan setengah bulan kan."
Setelah dipromosikan menjadi Saint, kelompok Sun Miaomiao dan Zhao Chenghuang dikirim ke kamp pelatihan selama satu bulan penuh sebelum boleh pergi.
Selama periode itu mereka akan diajarkan teknik pertempuran Star Official, pengetahuan, karakteristik dungeon, dll.
"Lihat dirimu yang sombong itu." Sun Miaomiao mengerutkan hidungnya.
"Aku tidak tahan lagi di tempat angker ini. Masih banyak rahasia yang ingin kubagikan. Terakhir kali baru saja memposting, ponsel langsung disita Elder." Yuan Ting menggerutu sambil menatap wanita seksi itu:
"Petugas Yingying, kamu datang untuk liburan ya?"
Nada bicaranya agak hormat, sebagian karena tradisi, sebagian lagi karena lawan bicaranya adalah Saint senior yang jauh lebih kuat dari mereka para Saint baru.
Wanita seksi itu tidak menjawab, melirik ke arah Sun Miaomiao.
Yuan Ting segera bertanya: "Ada kejadian menarik di luar? Berdasarkan pengalamanku, setidaknya ada satu skandal besar setiap bulan. Bagikan dong."
Wajahnya dipenuhi antusiasme.
"Kami baru saja membicarakan Yuan Shi Tian Zun. Si bocah ini ribut lagi." Suara Sun Miaomiao terdengar jernih.
Yuan mata bersinar: "Ada apa sih."
Yin Ying yang memesona dan cantik lalu menceritakan insiden Yuan Shi Tian Zun membunuh anggota pihak resmi di cabang Jinghai tanpa izin.
"Hiss, berani sekali dia. Ini bisa berujung pecat dan penjara loh." Yuan terkejut.
Yin Ying tersenyum: "Masalah ini cukup heboh, forum Taiyi Men mengadakan debat. Saya tidak setuju dengan tindakan Yuan Shi Tian Zun, lalu memposting thread debat. Miaomiao menghujatku seharian, jadi aku datang main ke sini."
Sun Miaomiao ekspresinya tiba-tiba canggung, "Aku lupa pakai akun cadangan."
Dia memanfaatkan kekuasaan kakeknya untuk membuat banyak akun cadangan di forum. Biasanya berdebat selalu pakai akun cadangan, kadang ada kesalahan seperti sekarang.
Oh, pertengkaran online sampai PK offline... Yuan melirik Sun Miaomiao yang bermata besar, dalam hati berkata: Kamu sudah Saint, ngapain takut? Adu fisiklah dengan Yin Ying, biar ada tontonan sebelum aku pergi.
Zhao Chenghuang berkata dingin:
"Manusia bukan mesin, punya emosi dan semangat. Jika semua harus ikut aturan, malah kehilangan rasa kemanusiaan."
Ini pernyataan dukungan terbuka untuk Yuan Shi Tian Zun.
Yin Ying meliriknya: "Setelah masuk dungeon pembunuhan, pendapatmu tentang Yuan Shi Tian Zun berubah?"
Zhao Chenghuang meneguk arak kuat, berwibawa: "Bicara sesuai fakta saja."
Tiba-tiba Yuan melihat ke dalam bar, tertegun lalu berbisik pelan:
"Lihat, petugas Yin Ji..."
Di sudut itu, di tempat duduk dekat jendela, duduk seorang wanita dengan tubuh anggun yang wajahnya ditutupi kerudung hitam. Sorot matanya seperti permata di kegelapan, dalam dan berkilau, sangat cantik.
Di sampingnya ada secangkir arak, tapi tak disentuhnya. Ia memandang keluar jendela menatap pemandangan pegunungan, tertegun dalam lamunan.
Tenang, anggun, melankolis.
Meski sekarang sudah menjadi Saint, tapi kesenjangan status antara Saint Level 4 dan level 6 sangat besar. Yuan Ting tak sadar menekan suaranya, seperti sedang membicarakan orang penting.
Sun Miaomiao mengangguk, "Kakak Yin Ji akan segera masuk dungeon, dia ke kamp pelatihan untuk pemanasan."
Ketiga orang itu mengobrol sembari menyesap arak. Zhao Chenghuang sesekali menyelipkan komentar. Waktu berlalu dengan cepat.
Setelah beberapa cangkir arak, Yuan Ting bangkit dengan puas, kembali mengangkat alis sambil tertawa:
"Kalian lanjutkan latihan, aku duluan ya. Hahaha..."
Di tengah tawanya, ia melihat pelatih kamp pelatihan masuk. Setelah memandang sekeliling, pelatih itu langsung menuju ke meja mereka.
"Yuan Ting, ada sesuatu yang harus kubicarakan." Pelatih berhenti di sisi meja.
"Apa itu?" Melihat raut wajah pelatih yang muram, hati Yuan Ting terasa berat.
"Atasan baru saja memberi kabar, karena beberapa hal tak terduga, anggota kamp pelatihan tidak boleh dikirim keluar lagi. Mereka yang masa tugasnya hampir habis diperpanjang setengah bulan. Sebenarnya tidak apa kukasih tahu, persediaan jimat penangkal sial menipis. Untuk keamanan, sebisa mungkin memanggil kembali Night Wanderer untuk menghindari situasi yang ketat." Kata pelatih.
“Jimat apa pun itu, menghindari situasi yang ketat... Yuan Ting tidak menyerap satu kata pun. Di benaknya hanya bergema empat kata: 'tinggal setengah bulan lebih'.
“Tidak! Tidak! Tidak……”
Yuan Ting merosot perlahan di tepi meja, jeritan memilukan bergema di dalam bar.
Sun Miaomiao dengan girang mengangkat tangannya:
“Saya traktir minum semua!”
……
Di ruang rapat bernuansa teknologi, Grand Elder Di Hong memandangi para Elder di sekeliling meja, bersuara berat:
“Mari bahas hukuman untuk Yuan Shi Tian Zun. Rekomendasi Divisi Songhai adalah: pecat dan penjara untuk pelaku utama Yuan Shi Tian Zun, pecat Jiang Jingwei dan Guan Ya dengan larangan direkrut permanen.
“Menurut aturan organisasi, Yuan Shi Tian Zun akan menghadapi hukuman penjara 5-10 tahun, pencabutan semua jabatan, dan larangan direkrut permanen. Dua kaki tangan diturunkan jabatan dan dapat poin hukuman besar.
“Pertimbangkan prestasi gemilang Yuan Shi Tian Zun, hukuman bisa dikurangi.”
Grand Elder Baihua Hui mendengus:
“Divisi Songhai main strategi mundur sambil menyerang. Hari ini saya terima telepon minta ampun dari si anjing tua. Saranku: Yuan Shi Tian Zun masih baru di pihak resmi, rasa memiliki belum kuat. Hukuman berlebihan bisa memaksa dia pergi. Untuk jenius, kita harus lebih toleran - edukasi utama, hukuman pendukung. Turunkan jadi kapten, lalu panggil ke markas besar untuk pendidikan ideologi selama setahun.”
Di Hong menggeleng halus: “Terlalu ringan.”
Grand Elder Chihuo Bang segera menyambar:
“Kita harus mempertimbangkan sikap marsekal dan pemimpin faksi, meskipun mereka tidak akan memberikan pendapat apa pun. Selain itu, saya menerima telepon dari Kepala Keluarga Xie yang berharap markas besar bisa memberikan hukuman ringan dalam kasus ini, karena ini akan menentukan pasokan Elixir Kehidupan. Pendapat pribadi saya, anak ini bangkit terlalu cepat dan mulai mengabaikan aturan. Tidak bisa dibiarkan, perlu ditempa karakternya. Tapi pemecatan pasti tidak mungkin. Saran saya adalah penjara satu tahun, turunkan pangkat ke anggota biasa, dan catat pelanggaran berat.”
Elder Di Hong tetap menggelengkan kepala:
“Yang dia bunuh bukan praktisi independen atau Profesi Jahat, melainkan pejalan Lingjing yang terdaftar. Bahkan jika itu Elder, tanpa alasan khusus harus diberi hukuman penurunan jabatan. Selain itu, potong semua bonus dan tunjangan, pertahankan gaji pokok, tiga tahun tidak boleh promosi ke petugas. Bagaimana pendapat kalian?”
Saat itu, seorang Elder muda berkata:
“Apakah kalian semua melihat forum?”
Meja rapat pun hening.
Para Elder markas besar yang sibuk mengurus segudang urusan biasanya tidak menyentuh informasi daring.
Elder muda itu menjelaskan tren opini di forum sambil menyeringai sinis:
“Fu Qingyang ini memang banyak akal liciknya. Tapi ini juga membuktikan sebagian besar anggota organisasi mendukung Yuan Shi Tian Zun.
“Kita harus pertimbangkan dampak hukuman berlebihan: Pertama, apakah akan mempengaruhi kepercayaan pejalan tingkat menengah-rendah terhadap organisasi. Kedua, kerugian dan opini jika para Saint itu benar mengundurkan diri. Ketiga, kita harus waspada pada Fu Qingyang dan keluarga Fu.”
Berhenti sejenak, ia berkata perlahan: “Para Saint itu memiliki organisasi di belakangnya, yang diorganisir oleh Fu Qingyang. Menurutku pengunduran diri bukanlah gertakan. Jika kita mengabaikan, Fu Qingyang kemungkinan besar akan mencaplok para Saint ini.”
“Keluarga Lingjing bagai pangeran yang memisahkan wilayah. Jika dibiarkan, konsekuensinya tak terhingga. Penjaga Macan Putih-nya sudah menjadi terlalu besar untuk dikendalikan.”
Elder Dihong termenung tanpa bicara.
……
Keesokan harinya, pagi-pagi.
Zhang Yuanqing terbangun dari derap langkah kaki. Membuka mata dan bangun, ia mendengar langkah itu semakin mendekat, akhirnya berhenti di depan pintu.
Di pintu berdiri Fu Qingyang berbalut putih, diikuti Bunny Girls membawa kotak makanan.
Bunny Girls menggesek kartu sistem akses, masuk ke kamar, dan mengatur makanan satu per satu.
Zhang Yuanqing melirik hidangan mewah itu dan tersenyum:
“Ini makanan terakhir sebelum eksekusi?”
Melihat ekspresi tenang Fu Qingyang, ia langsung tahu hukuman dari markas besar telah turun.
Fu Qingyang berkata:
“Markas besar telah mengeluarkan putusan: diturunkan jadi anggota biasa, semua bonus dan tunjangan dipotong, gaji pokok dipertahankan, dikurung di Kawasan Fu Family selama sebulan, dan dilarang promosi jadi kapten atau petugas selama setahun.”
Penurunan jabatan, pemotongan gaji, hambatan karir... Tapi poin jasaku tidak direset. Artinya setahun lagi aku bisa kembali. Kuota material miliarkanku hilang... Selain kerugian finansial yang menyakitkan, hukumannya tidak terlalu berat... Zhang Yuanqing menganalisa cepat lalu bertanya:
“Bagaimana dengan kutukannya, apa kata markas besar?”
Fu Qingyang berkata datar, "Cabang tidak melaporkan masalah kutukan. Jika markas besar tahu kamu dikutuk, hukuman akan lebih dari ini. Para Elder berpendapat, setelah kamu naik level ke Sovereign, kutukan akan hilang dengan sendirinya. Masalah ini tidak perlu dibahas lagi."
"Mengerti." Zhang Yuanqing memahami.
Dengan adanya kutukan, dia seperti bom waktu. Untuk mencegah kejadian serupa terulang, hukuman markas besar pasti berupa penahanan plus pendidikan pemikiran.
Itu berarti kehilangan kebebasan.
Soal pemecatan, Zhang Yuanqing tidak pernah mengira markas besar akan memecatnya.
Anggota jenius dengan potensi sebagai calon Ketua Aliansi, organisasi mana pun pasti akan bersikap "memberi pelajaran" dan "menghukum", bukan melepasnya.
Jika benar-benar jahat, mereka akan menghapuskanmu.
Fu Qingyang melanjutkan:
"Tinggallah di sini beberapa hari, persiapkan dungeon dengan baik. Setelah situasi ketat berlalu, kamu bisa pergi kapan saja. Selama satu bulan penahanan, jangan muncul di depan anggota pihak resmi lain."
Zhang Yuanqing mengangguk, "Lao Da, kembalikan ponselku. Selain itu, siapkan alat dan material untuk menggambar jimat. Paling lambat seminggu, aku harus masuk dungeon."
Fu Qingyang ragu sebentar, "Boleh, tapi jangan posting di forum."
Setelah mendapat jawaban tegas dari Zhang Yuanqing, dia berbalik dan pergi.
Setelah Fu Qingyang pergi, Zhang Yuanqing buru-buru mengisi perutnya, berbaring di ranjang, menutup mata. Kesadarannya menembus tanda di laut kesadarannya, memasuki tubuh Mayat Merah.
……
Di kamar, pintu lemari pakaian terbuka. Mayat Merah dengan fitur wajah sempurna membuka mata, melangkah keluar, berjalan mantap ke meja belajar. Dia membuka laci, mengambil Cat King Speaker dan memasukkannya ke sabuk pinggang.
“Kemudian, dia membuka laci kepala tempat tidur, mengambil sebotol pil biru kecil, lalu pergi ke jendela dan memanjat keluar.”
“Menggunakan unit AC luar sebagai pijakan, Mayat Merah dengan lincah melompat masuk melalui jendela koridor, tiba di luar rumah.”
“Dia berjalan menuju lift, bersiap pergi ke Kawasan Fu Family.”
“Ding!”
“Pintu lift terbuka. Di dalamnya ada nenek dengan keranjang belanja, serta bibi yang sedang merengek sambil menggandeng lengan ibu.”
“Kedua pihak tertegun.”
……
“Bab 60”
“Peninggalan Mo Jun”
“Bukan, belanja pagi-pagi buta? Aku cuma pergi beberapa hari, kebiasaan nenek berubah segitu drastis? Eh, malam ini kayaknya akhir pekan, bibi juga di rumah. Ini jadi canggung...”
“Zhang Yuanqing dalam hati menggerutu. Awalnya ingin tersenyum anggun ala 'gadis baik', tapi ingat terakhir kali Mayat Merah dirasuki si tua bangka. Dia pun meniru wibawa dingin Fu Qingyang, menyapa dengan sopan namun menjaga jarak:”
“Mertua baik.”
“Sebenarnya ingin menyebut 'Ibu', tapi merasa kurang tepat.”
“Nenek terdiam sejenak, lalu tersenyum canggung: 'Ah, iya... Kamu Bai Lan ya? Mau cari Yuanzi kami?'”
“Karena insiden kesalahpahaman sebelumnya, nenek masih agak canggung bertemu gadis ini, bingung harus bersikap bagaimana.”
“Meski Yuanzi bilang hubungannya dengan Bai Lan yang cantik luar biasa ini cuma teman biasa, nenek tak percaya. Mungkin belum pacaran, tapi pasti saling suka.”
“Zhang Yuanqing berpikir cepat, tiba-tiba mendapat ide. Dia berkata:”
“Zhang Yuanqing sudah lama tidak menghubungi saya, pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat. Saya datang untuk menengok, tapi sepertinya dia tidak ada di rumah……”
Sambil berkata demikian, dia membuat ekspresi "sedih dan kecewa" yang dilebih-lebihkan.
Mendengar ini, Nenek mengangguk-angguk puas. Tampaknya Yuanzi benar-benar mendengarkan nasihatnya. Ini baru benar. Kalau sudah tinggal di rumah Guan Ya, harus serius menjalin hubungan. Bersikap plin-plan bukanlah gaya keluarga Chen. Bahkan pamannya yang dianggap keluarga gagal itu pun sangat setia dalam hubungan asmara.
“Dia sudah beberapa hari tidak pulang, tinggal bersama pacarnya!” Nenek sengaja mengucapkan bagian terakhir dengan suara lantang, lalu berpura-pura mengajak, “Sudah datang jauh-jauh, masuklah dulu. Makan siang di sini saja.”
Zhang Yuanqing langsung tahu itu hanya basa-basi Nenek. Semakin antusias Nenek, semakin tidak tulus. Dia menjawab, “Tidak perlu, Bu. Saya masih ada urusan.”
Langsung melesat masuk ke lift.
Melihat itu, Nenek menarik putrinya keluar dari kabin lift, lalu berdiri di depan pintu lift sambil tersenyum:
“Lain kali kalau dia pulang, jangan lupa mampir makan di sini.”
Pintu lift perlahan menutup.
Nenek berkomentar dengan haru:
“Gadis yang cantik sekali. Sayang Yuanzi sudah punya pacar. Tapi kalau nanti Guan Ya putus dengan Yuanzi, Bai Lan ini bisa jadi pilihan yang bagus.”
“Bu, pola pikir seperti ini namanya memelihara Bei Tai.”
“Bei Tai apa itu? Yuanzi masih muda, masa depannya belum pasti. Kalau benar-benar putus, Bai Lan ini sangat cocok.”
“Mereka berdua tidak secantik aku!” Jiang Yu'er berkata dengan bangga.
“Kamu kok mau bandingin diri sama mereka? Mereka itu juniormu.” Nenek kesal: “Ngomong-ngomong, udah lama nggak jodohin kamu. Minggu depan siap-siap kencan buta ya.”
“Duh Bu, aku masih pengen nemenin Ibu beberapa tahun lagi~” Jiang Yu'er langsung merayu.
……
Zhang Yuanqing mengendalikan Mayat Merah masuk ke Kawasan Fu Family, menyerahkan pil biru kecil dan Speaker Cat King ke tubuh aslinya.
“Ngomong-ngomong, kamu juga udah seminggu nggak mandi, bau lemari pakaian nih.” Zhang Yuanqing mengendus hidungnya, memutuskan untuk memandikan Mayat Merah.
Hmm, meskipun ini mayat yin milikku, tapi kalau dia mandi di sini kurang pas. Jangan-jangan Fu Qingyang dateng cari aku, liat aku tiduran di ranjang sedangkan mayat yin berdiri di bawah shower, dia pasti langsung lempar cek kosong suruh aku ninggalin Guan Ya... Sambil menyimpan Speaker Cat King dan pil biru kecil, Zhang Yuanqing mengoperasikan Mayat Merah keluar dari ruang bawah tanah.
Awalnya dia mau minta tolong Bunny Girls untuk memandikan mayat yin, dulu waktu titip mayat yin di Fu Qingyang, Bunny Girls tiap hari mandiin dia.
Tapi Zhang Yuanqing berpikir lagi, lagipula nanti mau ketemu anggota tim patroli, mending minta Guan Ya saja yang mandiin mayat yin.
Menyusuri tangga ke lantai satu aula, Zhang Yuanqing langsung melihat Ling Jun yang santai sedang membawa seorang gadis cantik masuk ke villa.
"Gadis itu rambut hitamnya seperti air terjun, sorot matanya bagaikan mata rusa kecil di hutan, jernih dan bersinar, wajah segitiga yang manis, alis panjang dan lurus, hidung mancung bibir indah, memadai kecantikan lugu remaja dan daya tarik wanita dewasa, dua aura bertolak belakang yang menyatu memancarkan pesona memikat yang luar biasa."
"Gadis yang cantik sekali... Zhang Yuanqing yang sudah melihat banyak wanita cantik pun tak bisa menahan diri untuk memandanginya. Saat Ling Jun dan perempuan itu mendekat, ia mengangkat alis sambil tersenyum:"
"Apakah gadis ini kekasih barumu atau mantanmu?"
"Baik baru maupun mantan, jangan diucapkan di hadapannya. Itu tidak menghormati perempuan. Menghormati perempuan adalah prasyarat untuk mendapat simpatinya, ingat!" Mentor Ling Jun mendidik muridnya, tiba-tiba wajahnya berubah marah:
"Dasar kau, jimat bunga persik itu ada masalah kan? Kau sengaja menjebakku?"
Ternyata dia juga terkena jebakan jimat bunga persik? Zhang Yuanqing pura-pura tidak tahu dengan ekspresi polos:
"Tidak kok? Masalah apa? Kenapa bilang begitu?"
Ling Jun menariknya ke samping, berbisik pelan:
"Setelah pakai jimat itu, awalnya memang manjur. Aku langsung bisa menaklukkan calon pacar yang sudah lama dikencani. Tapi saat kubawa ke hotel untuk 'diskusi mendalam', seorang pelayan wanita hotel tiba-tiba masuk tanpa izin dan mulai memotret kami berdua dengan gencar.
"Pelayan wanita bilang sudah lama menyukaiku, kalau aku tidak menerimanya, dia akan mengunggah foto ke internet. Hmm, hotel itu sering kudatangi, wajar kalau pelayan wanita suka padaku yang muda dan kaya, tapi tak kuduga dia akan seekstrem itu."
Jadi dia juga terkena kutukan Mata Iblis? Zhang Yuanqing mengejek diri sendiri dalam hati, berkata:
"Bukankah ini membuktikan efeknya bagus? Dengan kemampuan sensei, harusnya bisa memanfaatkan situasi, satu naga dua phoenix."
Ia segera yakin, jimat bunga persik memang bermasalah. Barang sekali pakai ini memiliki efek samping, konsekuensi dari gabungan keberuntungan asmara dan kutukan asmara. Harus lebih hati-hati menggunakannya.
Ling Jun sudut mulut berkedut:
"Pelayan wanita itu umurnya setua ibuku, beratnya dua kali lipat ibuku!"
"Itu memang agak sulit..." kata Zhang Yuanqing.
Saat itu, gadis muda di kejauhan yang memadukan kesucian dan menggoda, mengerutkan alis:
"Ling Jun, kau menampung perempuan di rumah Fu Qingyang? Kapan dia jadi semudah ini diajak kompromi?"
Kalimat ini membuat Zhang Yuanqing dan Ling Jun saling pandang, serentak menggigil.
"Hukh-hukh..." Ling Jun membersihkan tenggorokannya, "Teng'er, dia ini Yuan Shi Tian Zun, tepatnya, mayat yin Yuan Shi Tian Zun."
Gadis bernama "Teng'er" itu mendekat, mengamati beberapa detik, lalu mengangguk paham, "Ternyata benar mayat yin."
Suaranya merdu seperti burung bulbul, pelafalan jelas, langsung terasa logat Ibukota.
Ling Jun melanjutkan perkenalan:
“Yuan Shi, ini sepupuku perempuan, Miao Tenger.”
Sepupu?! Zhang Yuanqing tertegun, ekspresinya tiba-tiba menjadi aneh. Matanya menatap gadis di depannya dari atas ke bawah. Jika tidak salah ingat, Yuan Ting pernah bilang bahwa sepupu perempuan dan bibi Ling Jun adalah kekasih Mo Jun. Ibu dan anak ini mencintai Mo Jun sampai mati tanpa penyesalan, akhirnya dikurung oleh Grand Elder Baihua Hui.
Mo Jun sudah mati, jadi dia dibebaskan? Atau mungkin Ling Jun punya sepupu perempuan lain?
Tapi melihat tingkat kecantikan gadis ini, ini memang tipe favorit Mo Jun.
——Mo Jun suka semua yang cantik.
Miao Tenger mengernyitkan alisnya halus, merasa tersinggung.
“Ngomong-ngapain lihatin dia? Kan sudah punya pacar, jangan macam-macam sama sepupuku,” Ling Jun mengangkat tangan dan menjentikkan jari di depan matanya.
Tiba-tiba jadi penasaran dengan audio sepupumu... Zhang Yuanqing menarik kembali pandangannya, “Aku perlu ke rumah sebelas sekarang.”
“Nanti dulu!” Ling Jun tersenyum, “Sepupuku sengaja datang mencarimu.”
“Mencari aku?” Hati Zhang Yuanqing berdebar. Pikiran pertamanya: Apakah karena Yuan Ting yang mulutnya tidak ada penutup, Miao Tenger ini datang untuk menghukumku?
“Begini, sepupuku ingin membicarakan sesuatu dengan Anne dari Asosiasi Dewi Kecantikan. Tapi karena insiden serangan Klub Dionysus, dia sedang bersembunyi dan tidak bisa dihubungi. Kamu kan dekat dengan Anne, jadi ingin minta tolong menghubungkannya,” Ling Jun menjelaskan tujuannya.
Mencari Anne? Urusan apa dia dengan Anne... Zhang Yuanqing mengerutkan kening, “Boleh tanya alasannya? Setidaknya aku perlu tahu apakah sepupumu punya niat baik atau buruk.”
Ling Jun berbalik melihat sepupu perempuannya, berpikir sejenak, lalu berkata:
"Alasannya tidak bisa dijelaskan, tapi aku jamin tidak ada niat jahat. Kamu bisa mengajak Anne ke Kawasan Fu Family, pasti aman."
Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu berkata:
"Baik, 5 menit lagi kamu temui aku di ruang bawah tanah, akan kuberi jawaban."
Setelah berkata demikian, dia meninggalkan villa besar dan belok ke unit kecil di sebelah.
Masuk ke villa kecil miliknya, pertama yang dilihatnya adalah Jiang Jingwei yang sedang berguling-guling di lantai.
"Jingwei, kau berguling-guling untuk apa?!"
Mendengar itu, Jiang Jingwei mengangkat kepala, "Hah? Kau mayat yin Yuan Shi Tian Zun? Ah, kau Yuan Shi Tian Zun sendiri!"
Wajah mungilnya yang cantik berubah gembira, lalu berkerut sambil berkata:
"Aku tidak dikurung, hukuman markas besar diumumkan terlalu cepat. Kata ibu sore ini Kepala Rumah Tangga akan menjemputku, aku harus sekolah lagi."
Dia merintih kesakitan lalu mulai berguling-guling lagi di lantai.
Zhang Yuanqing berkata dengan penuh wibawa: "Sekolah adalah kenangan pahit setiap orang dewasa, juga ujian yang harus dilalui. Nanti kalau sudah besar akan baik-baik saja."
Setelah dewasa jadi Budak Korporat.
"Kakak Yuan Shi, kamu datang~"
Xie Lingxi keluar dari ruang bioskop, hendak menubruk dada Zhang Yuanqing seperti "burung walet pulang ke sarang". Ratu di belakangnya melepas anting perak dan melemparkannya.
Dua anting berubah menjadi lingkaran air, membelit pergelangan kaki Xie Lingxi hingga terjatuh "Prak!" di lantai.
Li Chunfeng keluar dari kamar kecil sebelah bioskop, mengamati Mayat Merah: "Mayat yinmu sangat cantik."
"Guan Ya di mana?" tanya Zhang Yuanqing.
“Dia sedang tidur di lantai atas, dia belum istirahat dengan baik beberapa hari ini.” Ratu mengangkat pandangan melihat langit-langit.
Zhang Yuanqing mengangguk, memandangi anggota tim satu per satu, berkata:
“Hukuman dari markas besar untuk saya, kalian pasti sudah lihat. Mulai hari ini, saya bukan lagi kapten kalian. Untungnya Guan Ya hanya dikurangi bonus dan tunjangannya, tidak ada penurunan jabatan. Mulai sekarang dialah kapten kita.”
“Selain itu, kecuali Guan Ya, Jingwei dan saya, reward dan jasa kalian dalam misi di Kota Jinhui dan Jinghai akan tetap dibagikan oleh cabang seperti biasa.”
Ratu bertanya:
“Masa tahananmu satu bulan. Selama ini, apakah tidak ada misi sama sekali?”
Zhang Yuanqing mengangguk: “Dalam dua minggu ke depan, saya harus mempersiapkan diri untuk masuk dungeon. Sementara tidak akan ada misi, silahkan beraktivitas bebas.”
Setelah memberikan penjelasan, dia menoleh ke Li Chunfeng, berkata:
“Apakah kamu punya saluran untuk membeli atau memesan artefak? Saya butuh senjata jarak dekat yang kuat. Markas besar mencabut tunjangan dan menurunkan hak akses saya, jadi saya tidak bisa membeli melalui cabang.”
Permintaan ini bukan hanya permintaan tulus, tapi juga cara untuk menguji Li Chunfeng.
Di antara semua artefaknya, Pisau Peminum Darah adalah satu-satunya senjata jarak dekat. Tapi kualitasnya terlalu rendah, semakin tidak sesuai dengan levelnya. Ini kesempatan baik untuk mencari senjata dingin yang kuat.
Sekaligus bisa menguji apakah Li Chunfeng benar-benar berhubungan dengan Lian Sanyue di belakang layar.
Hanya Sarjana level Master yang menguasai skill pembuatan peralatan. Berdasarkan audio Brother Bing di Cat King Speaker, Lian Sanyue jelas-jelas adalah Sarjana level Master.
Alis Li Chunfeng berkerut, ragu beberapa detik, lalu berkata:
“Saya akan mencarikan informasi untukmu.”
Zhang Yuanqing mengangguk, melewati semua orang, menaiki tangga menuju lantai dua, lalu membuka kamar Guan Ya.
Saat dia memutar gagang pintu, Guan Ya sudah terbangun, mengangkat kepala sebentar sebelum kembali berbaring sambil bergumam:
"Lagi tidur, jangan ganggu."
Zhang Yuanqing mendekati ranjang dan merebahkan diri di sampingnya, memeluk pinggang Guan Ya dari belakang sambil berkata:
"Kakak baik, sudah lama tidak mesra."
Guan Ya membelakangi dia, menyeringai sinis:
"Tiba-tiba begitu mesra, takut aku marah ya? Pas, kita perlu bicara. Kemarin kenapa berani membunuh Wei Yuanzhou begitu saja? Itu calon petugas resmi. Yuan Shi, ini tidak seperti kamu."
Zhang Yuanqing menjelaskan tentang kutukan Mata Iblis, lalu berujar penuh keyakinan:
"Jangan khawatir. Setelah aku masuk dungeon, akan minta artefak dari Nyonya Gunung Tiga Jalan. Cermin Hantu itu bisa tekan kutukan. Kamu pernah pakai."
Guan Ya langsung lega mendengar nama Cermin Hantu, fungsi artefak itu sudah dia buktikan sendiri.
"Sepupu kita benar. Jangan ekstrem, harus ikut aturan. Lembaga resmi ada untuk jaga ketertiban. Kecuali benar-benar jalan buntu." Zhang Yuanqing mengakui kesalahan.
Guan Ya mengejek: "Siapa sepupumu? Berani bilang begitu di depannya?"
"Sepupumu kan sepupuku juga." Zhang Yuanqing menyender untuk mencium pipi Guan Ya.
Guan Ya mendorongnya tiba-tiba, tanpa sengaja menyentuh dua "daging besar". Keduanya tertegun.
“Pergi kau, jangan cium aku pakai tubuh perempuan, jijik banget!”
Guan Ya tiba-tiba tersadar, bulu kuduk di lengannya berdiri, ia menendang Mayat Merah hingga jatuh dari ranjang.
Sebagai perempuan dengan orientasi seksual normal, perasaannya saat ini seperti straight guy kaku yang pantatnya diraba gay.
“Apa kau iri payudaraku lebih besar darimu?” Zhang Yuanqing menepuk pantatnya sambil bangun, bergumam kesal.
Melakukan alis Guan Ya yang melengkung seperti daun willow naik, ia buru-buru mengubah ucapan: “Punyamu yang besar, punyamu yang besar...”
Guan Ya bergumam kesal:
“Akan kubuang mayat yin ini cepat atau lambat. Fu Qingyang si brengsek, sengaja mau bikin jijik ya.”
Ia sudah lama muak dengan Mayat Merah, sayangnya ini hadiah Fu Qingyang untuk Yuan Shi, tak bisa marah sembarangan.
“Hampir lupa urusan penting, mandikan mayat yinku dan ganti baju, sudah dua minggu tidak kubersihkan.” Zhang Yuanqing menambahkan penjelasan berlebihan: “Sebelumnya selalu Bunny Girls yang memandikannya.”
Tak memberi kesempatan Guan Ya menolak, ia menutup mata dan mengembalikan kesadaran ke tubuh asli.
……
“Anne, aku punya teman yang ingin menemuimu, lokasinya di villa Fu Qingyang. Bisa datang sekarang?”
Di dalam sel, Zhang Yuanqing mengirim pesan ke Anne.
Beberapa menit kemudian, Anne membalas:
“Tidak masalah, aku segera ke sana.”
……
Empat puluh menit kemudian, Ling Jun menjemput Anne di luar villa.
Perempuan itu duduk di mobil shuttle yang dikemudikan Bunny Girls, rambut emasnya disanggul rapi. Angin menerbangkan rambut pelipis dan dahinya, sorot mata birunya memancarkan pesona memikat.
“Dia mengenakan gaun renda ringan yang melayang, dipadukan dengan kemeja denim lengan pendek, beraura peri, sangat wanita dewasa, sekaligus memancarkan kesan baik-baik.”
“Sayangku Anne, kau semakin cantik.”
Ling Jun menyambutnya, refleks profesionalnya muncul seolah membuka pelukan.
Anne turun dari mobil shuttle, tersenyum berbinar sambil mengangkat tangan menghentikan pendekatannya:
“Tuan Ling Jun, menjaga jarak dengan wanita adalah tindakan seorang pria terhormat.”
Ling Jun berdecak:
“Sayangnya niat bunga jatuh dihanyutkan air!”
Secara permukaan dia mengejek diri sendiri, tapi sebenarnya sedang menyindir Anne. Wanita ini saat baru tiba di daratan Tiongkok dulu berpakaian seksi dan menggoda, bergaya genit, memamerkan pesonanya.
Sekarang penampilannya cenderung konservatif, anggun, dan manis – perubahan yang sengaja dia lakukan untuk memikat hati Yuan Shi Tian Zun.
Tapi Ling Jun tahu, meski Yuan Shi memiliki hati pria yang suka wanita, keberaniannya tidak sebesar itu. Bahkan Guan Ya pun belum berhasil dia taklukkan.
Parahnya lagi, pria itu memiliki batas moral yang cukup baik. Setelah punya pacar, secara naluri menjaga jarak dengan gadis lain.
Anne tidak memahami makna pepatah Mandarin ini. Dia tak ambil pusing:
“Tuan Yuan Shi menyuruhku menemui seseorang. Tolong antar saya.”
Ling Jun membawanya masuk ke villa, menyusuri tangga dua arah menuju lantai dua, lalu memasuki kamarnya.
"Miao Tenger duduk di tepi jendela, di atas meja bundar di depannya terdapat sebuah manik hijau jade, perabotan dan dinding ruangan pun diselimuti nuansa kehijauan."
"Silakan duduk!"
Miao Tenger mengangkat tangannya membuat gerakan "silakan".
Ling Jun menutup pintu dan pergi.
Anne duduk di samping meja, memandanginya dengan sikap terbuka, dalam hati terkagum-kagum pada kecantikan luar biasa gadis itu serta aura unik yang memadukan kesucian dan kemenyan.
"Sepertinya aku tidak mengenalmu." Senyum sopan Anne mengembang.
"Sekarang sudah kenal." Kata Miao Tenger.
Auranya tidak dingin, sekilas terlihat seperti gadis tetangga yang polos, namun bila diamati lebih lama terasa ada daya pikat yang menggoda. Tapi saat benar-benar berinteraksi, akan terasa sikap dinginnya.
"Ada keperluan apa dengan saya?" Anne bersikap langsung.
Miao Tenger berkata lembut:
"Kudengar di Departemen Luar Negeri Asosiasi Dewi Kecantikan ada seorang wanita bernama Betty, dia pernah menjadi kekasih Mo Jun. Apakah Nona Anne mengenalnya?"
"Ya ampun, tolong jangan sebut namanya di depanku! Dia musuh bebuyutanku! Karena berhasil menggoda Mo Jun, dia merebut posisi yang seharusnya menjadi milikku. Sampai sekarang aku masih anggota level dua di departemen luar negeri." Anne mengangkat kedua tangan dengan gerakan kesal, raut wajahnya dipenuhi kegeraman.
Miao Tenger tidak menghiraukan kemarahan Anne, wajahnya tetap tenang dengan suara lembut:
"Kalau begitu, apakah kamu tahu apakah Mo Jun pernah memberikannya fragmen peta?"
"Fragmen peta yang ditinggalkan Mo Jun untuk Betty?" Mata Anne berbinar.
Ia tak melupakan misi utamanya ke daratan, yaitu mencari benda penting untuk Ketua.
Benda ini dulunya dicuri Mo Jun dari Ketua dengan bualan manis. Setelah Mo Jun mati, benda itu tak kembali ke Lingjing.
……
