Pemakaman
Suasana tiba-tiba menjadi kaku, kedua pihak saling berhadapan beberapa detik, tiba-tiba Xia Shu Zhi Lian menekan headphone-nya menyampaikan pikiran:
“Aku tidak keberatan. Jika bukan karena Yuan Shi Tian Zun, setidaknya separuh dari kita akan tewas di dasar laut, bahkan mungkin terjadi team wipe. Lagi pula dari awal sampai akhir aku tidak berkontribusi apa-apa.”
Setelah berkata demikian, dia melirik Hong Ji Ge yang juga tidak berkontribusi.
Api di mata Hong Ji Ge mereda. Dia menggaruk kepalanya kasar: "Sudahlah! Di dungeon, solidaritas yang terpenting. Aku juga tidak berkontribusi, terserah kamu."
Yin Ji tidak "berbicara", hanya mengangguk lembut.
Free Eagle merasa sangat tidak rela. Artefak dengan fungsi unik dan mengerikan seperti ini bisa disebut senjata pamungkas di Tingkat Sage. Mustahil bilang tidak tergiur.
Tapi sebagai eksekutor berpengalaman organisasi Heavenly Punishment, dia tahu harus membaca situasi. Dia menelan kembali ketidakrelaan itu ke perut.
Yun Meng ingin protes tapi mengurungkan niat. Dia memang berkontribusi - mengorbankan satu nyawa untuk trial and error.
Tapi sekarang tidak ada yang menyebut hal itu. Yuan Shi Tian Zun seolah lupa kontribusinya. Hati Yun Meng sakit, tapi tidak ingin membuat keributan.
Tiba-tiba "teriakan" Xiahou Aotian memotong semua orang:
"Jika sudah selesai dengan roda putar, cepat hancurkan pusat formasi! Aku sudah menghabiskan satu artefak, yang ini juga hampir tidak kuat. Kampret kalian semua~"
Yin Ji menoleh, tapi yang terlihat bukan Xiahou Aotian yang dikepung pasukan mayat yin, melainkan ribuan mayat yin yang sudah bebas dari segel, mengerumuni mereka dari segala penjuru.
Dari kejauhan, mereka seperti kawanan piranha haus darah.
Zhang Yuanqing tidak sempat memeriksa informasi artefak, cepat-cepat menyimpan piringan Yin-Yang, mengeluarkan Tongkat Kekuasaan Mountain Deity, dan mengayunkannya kuat-kuat. Cahaya hijau lembut menyebar seperti riak, ganggang yang melayang di sekitarnya kembali bermutasi, membentuk jaring pertahanan yang dengan ganas melilit mayat yin.
Tapi ini hanya bisa menahan mayat yin sebentar.
"Cepat hancurkan pusat formasi!" desak Zhang Yuanqing yang tidak memiliki serangan area.
Semua orang menatap kapal perang sepanjang belasan zhang sambil mengerutkan kening.
Saat itu, Hong Jige yang selama ini hanya berlagak menawarkan diri: "Aku yang urus, beri waktu tiga menit."
Dengan lincah ia berenang ke geladak, meraih tas ransel hijau tentara dari void, lalu mengeluarkan bungkus bahan peledak timer dan memasangnya di geladak sambil membungkuk.
Kemudian ia berenang keluar geladak, menuju sisi kiri kapal, dan memasang bahan peledak dengan cara sama.
Artefak ini bisa memproduksi sembilan bungkus bahan peledak sekaligus dengan waktu cooldown 24 jam. Meski kekuatannya paling besar, kelemahannya banyak, cocok untuk penghancuran titik atau jebakan, bukan pertempuran langsung.
Di saat seperti ini, aku selalu menghargai daya penghancur fire master... Zhang Yuanqing mengalihkan pandangan, mengayunkan Tongkat Kekuasaan Mountain Deity hingga terdengar "Byur!", menghancurkan mayat yin yang berhasil menembus rintangan ganggang dan menerjang dengan garang.
Saat ini, garis pertahanan yang terdiri dari ganggang laut terkoyak membentuk beberapa lubang. Mayat yin yang memiliki kekuatan luar biasa dan ahli dalam air menyelam masuk seperti ikan, dengan wajah pucat membengkak dan gigi hitam menganga, menerjang para Saint di dalam lingkaran.
Xia Shu Zhi Lian yang berdempetan dengan Yuan Shi Tian Zun mengayunkan pedang pendek tajamnya, memenggal satu per satu mayat yin yang menyerang.
Jika jumlahnya tidak banyak, dia masih bisa menanganinya.
Begitu pasukan mayat yin menyerbu lingkaran pertahanan secara besar-besaran dan berkerumun, Pendekar Pedang yang berada di dalam air akan kewalahan dan pasti mati.
Setelah bertahan dengan susah payah selama tiga menit, suara Hong Jige terdengar melalui headset:
"Cepat mundur! Aku akan meledakkannya."
Dia mengeluarkan pengendali jarak jauh dari tasnya dan menekan tombol merah.
"Boom!"
Dasar laut yang gelap tiba-tiba disinari kilatan api menyilaukan. Gelombang kejut yang membawa arus bawah yang ganas menghancurkan semua yang dilalui. Lumpur yang mengendap di dasar laut beterbangan seperti badai pasir.
Bangkai kapal yang sebelumnya tertata rapi diterbangkan oleh arus bawah yang mengerikan, saling bertabrakan hingga badan kapal yang lapuk terkoyak dan kayu-kayu patah beterbangan.
Dalam kekacauan itu, Zhang Yuanqing yang telanjang dada memeluk instruktur wanita elegan sambil memasang huxinjing yang sudah disiapkan di dadanya.
Cahaya kuning redup menyala, membentuk area aman yang bertahan dari guncangan.
“Xia Shu Zhi Lian” tiba-tiba dipeluk pria, secara naluri menyatukan telapak tangan untuk mendorong, lalu menyadari "Yuan Shi Tian Zun" sedang melindungi dirinya, segera menarik tenaga. Telapak tangannya yang lemas bertumpu pada dada kekarnya.
Arus bawah yang kacau dan mengamuk bertahan hampir setengah menit, baru perlahan mereda.
Xia Shu Zhi Lian buru-buru melepaskan Yuan Shi Tian Zun, melirik ke sekitar untuk menyembunyikan rasa canggung kecil di hatinya.
"Semua baik-baik saja?" Zhang Yuanqing menekan headphone, memanggil rekan satu tim.
Night Wanderer bisa menembus kegelapan, tapi tak bisa melihat melalui arus keruh yang kacau.
"Formasi sudah hancur, kita bisa kembali ke permukaan." Suara Yin Ji terdengar dari headphone, sementara anggota lain tak merespons.
Entah karena terluka parah atau kehilangan headphone.
Zhang Yuanqing melihat ke Xia Shu Zhi Lian, menunjuk ke atas membuat gerakan naik, lalu mendorong kakinya untuk melesat ke permukaan.
Xia Shu Zhi Lian merapatkan kedua kakinya, mengibaskan bagian bawah tubuh seperti putri duyung. Pinggang rampingnya yang kencang berputar, sirip kaki menghasilkan daya dorong besar dengan kecepatan seimbang Zhang Yuanqing.
Keduanya segera menerobos area berlumpur, melihat Yin Ji yang juga muncul dari arus keruh dengan anggun.
Zhang Yuanqing memandang ke bawah. Lumpur yang teraduk ledakan menyelimuti area puluhan meter, terus meluas. Di tepi area ini, mayat yin yang membengkak bertebaran mengambang.
Ada yang terbalik, ada yang tergeletak, bagai daun kering yang berantakan tergantung di air.
Setelah "formasi" kehancuran qi-nya, sekumpulan mayat yin ini berubah menjadi mayat sungguhan yang kehilangan "keberadaan spiritual".
Ketiga orang menunggu sejenak, tiba-tiba melihat "lumpur keruh" bergolak. Elang Kebebasan yang bertubuh agak gemuk segera menyembur keluar dan bergabung dengan anggota tim.
Dia tidak terluka, hanya headsetnya yang hilang dalam "arus bawah" ganas yang terangkat oleh ledakan, tertinggal di dasar laut.
Tak lama kemudian, seekor ular piton bersisik hitam besar menyembul keluar, tubuhnya meliuk-liuk bergerak seperti layang-layang mendekat.
Kelima orang berkumpul, menunggu beberapa menit lagi hingga Hongji Ge tiba, tapi Xiahou Aotian tak kunjung muncul.
"Xiahou Aotian mana?" Zhang Yuanqing menyampaikan pikirannya sambil memberi isyarat tangan ke rekan yang kehilangan headset.
Hongji Ge memahami maksudnya, menunjuk ke dasar laut lalu membuat gerakan menggorok leher dan menjulurkan lidah, menandakan Xiahou Aotian kemungkinan sudah "GG".
Xia Shu Zhi Lian menunjuk ke permukaan air: "Dia tidak terkena dampak ledakan, mungkin sudah kabur ke permukaan."
"Apa ini benar-benar mengusir kita dari kelompok protagonis?" gumam Zhang Yuanqing sambil menyetujui pendapat Xia Shu Zhi Lian.
Setelah formasi hancur, mayat yin kehilangan keberadaan spiritualnya. Xiahou Aotian sudah bebas dari kesulitan, dan berada di luar jangkauan serangan ledakan, mustahil mengalami kecelakaan.
Diam-diam pergi sendiri tanpa pamit, menunjukkan dia sedang marah.
Ternyata orang ini masih "sombong" juga.
Setelah lumpur yang terangkat mulai mengendap, air laut masih keruh tapi visibilitas mulai jelas. Zhang Yuanqing "menekan" headset-nya:
"Kita periksa perahu naga itu."
Disertai gerakan tangan, dia menunjuk ke perahu naga di tengah bangkai kapal.
“Mau ngapain?” Hongjige memegang tradisi mulia bertanya langsung tanpa berpikir sendiri.
“Berdasarkan perkiraanku, kelompok Spirit Realm Walker sebelumnya mungkin memicu tugas tersembunyi sehingga mereka hancur total. Tempat mereka memicu tugas tersembunyi itu pasti di perahu naga atau Pulau Yashan.” Zhang Yuanqing mengutarakan pendapatnya:
“Misi utama mereka adalah menghancurkan formasi dan membereskan mayat yin ini, jadi kurasa kemungkinan besar perahu naga yang memicu tugas tersembunyi. Monster yang harus dihadapi Petugas Yin Ji dan Xiahou Aotian pasti ada di bawah.”
Mendengar itu, Free Eagle langsung berenang ke atas tanpa ragu, menunjukkan sikapnya.
Dia tak mau mengambil risiko untuk misi orang lain.
Hongjige menunjuk ke dasar laut lalu ke dirinya sendiri, menggelengkan tangan kuat-kuat sebelum mengikuti Free Eagle.
Berbeda dengan Free Eagle yang enggan mengambil risiko, dia memang tak bisa membantu - sang iblis api bisa 'menaklukkan' segalanya di darat, tapi di bawah laut hanya bisa menjulurkan pantat.
“Xia Shu, kamu naik dulu.” Zhang Yuanqing menyampaikan pikirannya, lalu menunjuk permukaan air ke ular raksasa yang ragu-ragu.
Yun Meng menghela napas lega, meliuk-liukkan tubuhnya yang anggun menuju permukaan.
“Yuan Shi, hati-hati.” Dia menggerakkan pinggul bulat dan pinggang rampingnya dengan anggun, mengayunkan kaki hingga menciptakan gelembung-gelembung, berenang naik layaknya putri duyung.
Zhang Yuanqing menyaksikan rekan satu timnya pergi, lalu memalingkan pandangan ke wanita dewasa bercadar hitam: “Ayo kita turun.”
Yin Ji mengangguk ringan, lalu pertama kali menyelam ke bawah. Rok hitamnya terbuka, membuat Zhang Yuanqing melihat dua kaki giok bergoyang di balik rok, samar terlihat.
Ia segera menarik pandangannya, mengayunkan anggota tubuhnya untuk menyelam lebih dalam. Arus bawah berlapis-lapis mengelilingi tubuhnya, memberikan dorongan.
Ledakan tidak sampai memengaruhi area ini. Perahu naga tergeletak diam di dasar laut.
Tak lama, mereka mendarat di haluan perahu naga. Geladak ditutupi lumpur lembut yang tebal. Zhang Yuanqing dan Yin Ji berjalan hati-hati di atas lumpur licin itu.
Dua jejak kaki besar dan kecil tertinggal di belakang mereka.
Perahu naga ini juga merupakan kapal perang, bukan untuk hiburan. Badan kapal hanya dua tingkat, kabin gelap dan sunyi dengan lapisan lumpur tipis di mana-mana. Senjata, meja-kursi terlihat berserakan.
Tidak ada barang antik, kaligrafi, penyekat berwarna-warni atau hiasan lain seperti yang dibayangkan.
Setelah berjalan beberapa saat, mereka tiba-tiba berhenti serempak, memandang tajam ke depan.
Di sana terlihat ranjang sepanjang dua meter. Di atasnya terbaring seorang anak laki-laki berusia 7-8 tahun mengenakan jubah resmi merah dengan pinggiran hitam di kerah dan lengan.
Anak itu menyilangkan tangan di perut, terbaring kaku.
Kaisar kecil dari Dinasti Selatan Song? Zhang Yuanqing melirik Yin Ji. Seolah mengerti maksudnya, Yin Ji mendekati ranjang dan memeriksa dengan saksama. Suara lembutnya terdengar di headset:
"Ini bukan mayat yin."
Zhang Yuanqing baru mendekat dan berdiri sejajar dengannya di depan ranjang, “Aku ingat dalam Pertempuran Laut Yashan, yang melompat ke laut sambil menggendong Kaisar kecil adalah Lu Xiufu. Mayat yin berjubah ungu yang kita habisi sebelumnya kemungkinan adalah dia. Sekarang Kaisar kecil juga ada di sini, menurutmu apa BOSS terakhir dungeon ini?”
Yin Ji menggeleng lembut: “Tidak tahu.”
Dia menoleh sedikit, sorot mata indahnya menatapnya tenang, “Mengapa datang membantuku? Jika ada BOSS di sini, dengan levelmu, mungkin sudah binasa.”
Zhang Yuanqing tidak menatapnya, tetap mengamati mayat Kaisar kecil, pikiran merespons:
“Jika aku tidak membantumu, siapa lagi? Mengandalkan Fangshi tak berguna itu? Kita semua anggota organisasi, partner dan rekan seperjuangan bawaan lahir. Di dungeon berbahaya seperti ini, mengambil risiko untuk rekan satu tim bukankah hal yang wajar?”
Ucapannya mengandung taktik licik, bertujuan memenangkan simpati Yin Ji dan membangun persahabatan awal.
Sedangkan Yin Ji yang dingin dan menjaga jarak dengan semua orang, jika mengucapkan kata-kata ambigu yang muluk-muluk, hanya akan membuatnya jijik dan semakin menjauh.
Tapi respons yang berdiri di atas moral dan tingkat organisasi, formal namun tetap berperasaan seperti ini, pasti bisa memenangkan simpatinya.
Dalam hal interaksi sosial, Zhang Yuanqing sangat berpengalaman.
Benar saja, sorot mata Yin Ji yang seperti memantulkan air musim gugur itu langsung melunak, “Terima kasih!”
Zhang Yuanqing hendak merespons, tapi tiba-tiba mengeluarkan suara “Hah?” sambil terus menatap mayat Kaisar kecil, lalu membungkuk dan membalikkan tubuh bocah itu.
"Tampak sebuah celah membuka di tengkuk Kaisar kecil, merambat sepanjang tulang punggung hingga masuk ke dalam jubah resmi."
Yin Ji tertegun sejenak.
Zhang Yuanqing merobek jubah resmi dari tubuh Kaisar kecil, akhirnya melihat jelas "celah" di punggungnya yang membentang dari tengkuk hingga tulang ekor, persis seperti kepompong yang ditinggalkan oleh serangga.
Yang terbaring di ranjang hanyalah sebuah tubuh yang ditinggalkan, ke mana tubuh aslinya pergi?
Keduanya saling memandang, raut wajah secara perlahan menjadi suram.
Setelah hening beberapa detik, Yin Ji menarik napas dalam: "Mari kita pergi dulu dari sini, kembali ke permukaan laut."
Zhang Yuanqing mengangguk, membuang tubuh kosong itu, lalu bersama Yin Ji setengah berjalan setengah berenang meninggalkan kabin kapal. Keduanya mengendalikan aliran air untuk cepat naik ke atas.
"Splash!"
Mereka muncul secara bersamaan dari ombak.
Saat itu, langit dan bumi diselimuti kegelapan kebiruan, fajar akan segera tiba.
Kapal terapung tidak jauh, bergoyang oleh ombak. Di geladak tampak jelas lima rekan satu tim berdiri tegak.
Zhang Yuanqing dan Yin Ji berubah menjadi cahaya bintang yang magis, mendarap di geladak kapal.
"Sepertinya kalian tidak mengalami bahaya." Xia Shu Zhi Lian tersenyum tipis, lalu menambahkan: "Ada temuan apa?"
Zhang Yuanqing melepas earphone, melemparkannya ke Xiahou Aotian yang kelihaian itu, lalu menceritakan penemuan di kapal naga kepada rekan satu tim.
"Monster itu sudah berada di Pulau Yashan." Ia menatap ke arah siluet pulau di kejauhan, menyimpulkan.
Wajah Free Eagle berubah drastis, langsung berkata:
"Aku tidak akan ke Pulau Yashan. Sebagian besar bahaya di dungeon sudah teratasi, tinggal satu bos tersisa. Ini bukan misi utama kita, tidak perlu pergi untuk mencari mati."
Mendengar itu, Hong Ji Ge, Yun Meng, dan Xia Shu Zhi Lian menunjukkan raut ragu-ragu.
Wajah tampan Xiahou Aotian berubah, terkejut dan marah, dagunya terangkat dengan keras kepala:
"Aku juga tidak pernah mengandalkan kalian para figuran, tapi kalian sungguh tidak punya rasa setia kawan! Yin Ji dan aku berperang berdarah-darah di dasar laut untuk mengatasi masalah belakang kalian, tapi kalian langsung menjual kami?"
Free Eagle yang sudah lama meninggalkan prinsip berbahasa asing, menyeringai dingin membantah:
"Jangan sok suci. Kita semua masuk dungeon ini bersama, tidak ada yang berkorban untuk siapa-siapa."
Ia melirik Yun Meng bertiga, nada suaranya bernada menggoda, "Tidak mudah mencapai Tingkat Sage. Kita semua punya keluarga dan teman. Mengapa harus mati untuk misi kalian berdua? Sebelum malam ini, aku bahkan tidak mengenalmu!"
Dia sedang berusaha membentuk klik.
Ucapan yang logis dan menyentuh itu menghilangkan keraguan di wajah Hong Ji Ge dan Yun Meng.
Xiahou Aotian menggigit gigi hingga berbunyi, sementara Yin Ji yang sejak tadi diam hanya mengerutkan alisnya yang halus.
Meski ucapan Free Eagle benar, trouble maker seperti ini dalam dungeon adalah faktor ketidakstabilan yang bisa menyebabkan team wipe. Tidak, begitu tim berpisah di sini, hasilnya pasti team wipe... Setelah menemukan kelainan pada mayat Kaisar Kecil, Zhang Yuanqing sudah hampir memahami seluruh mekanisme dungeon.
Xia Shu Zhi Lian dengan ragu bertanya, "Yuan Shi, apa pendapatmu?"
Hong Ji Ge dan Yun Meng pun menoleh memandang Yuan Shi Tian Zun.
"Xiahou Aotian menatapnya erat, sementara Yin Ji yang selalu bersikap dingin melirik dengan harapan tersembunyi di matanya."
"Tanpa disadari, Yuan Shi Tian Zun telah memperoleh wibawa tertentu dalam tim melalui tindakan dan kemampuannya sendiri."
"Zhang Yuanqing tidak langsung menjawab pertanyaan Xia Shu Zhi Lian. Dia melakukan gerakan yang membingungkan semua orang: mengeluarkan tiga lembar Fu Sha Talisman sambil berkata,"
"'Yun Meng, tadi di dasar laut tidak sempat kuberitahu. Ini kompensasiku untukmu. Nilainya setara dengan kontribusimu pada papan putar penaklukan.'"
"Yun Meng yang polos terkejut sekaligus senang. Sedikit kekecewaan di hatinya langsung lenyap. Dengan penasaran dia menerima talisman itu, bertanya,"
"'Ini jimat? Barang sekali pakai ya? Hmm, fungsinya untuk apa?'"
"Zhang Yuanqing menjelaskan:"
"'Mengandung kekuatan Dewa Matahari level Master. Tidak untuk menyerang, tapi bisa memurnikan semua efek negatif. Agak lemah terhadap racun serangga, tapi mematikan untuk arwah dendam.'"
"Mata indah Yun Meng tiba-tiba bersinar terang bagaikan mengandung bintang-bintang."
"'Memurnikan semua efek negatif... Talisman ini benar-benar musuh bebuyutan Alkoholik!' Freedom Eagle menatap tiga talisman itu dengan iri yang tak tersembunyikan."
"Hong Ji Ge berdecak-decak, dalam hati mengira Yuan Shi Tian Zun sangat dermawan. 'Berapa gedung yang dia punya?'"
"Setelah Yun Meng dengan gembira menyimpan talismannya, Zhang Yuanqing menatap Freedom Eagle dan berkata:"
"'Jika kita bubar sekarang, pasti terjadi team wipe.'"
"Freedom Eagle menyunggingkan bibir dengan sikap meremehkan, jelas tidak percaya."
"'Maksudmu gimana?' tanya Hong Ji Ge."
……
"Pukul 4:30 dini hari, langit masih kelam.
Musim panas, tinggal 30 menit lagi fajar akan menyingsing. Mobil hitam melintasi jalanan sunyi, menyusuri distrik CBD yang ramai.
Di sini penuh mal dan gedung perkantoran. Siang hari ramai oleh kerumunan orang, lalu lintas macet, tapi ketika malam tiba, terasa kosong dan sunyi senyap tanpa jejak manusia.
Selain cahaya redup lampu jalan, gedung-gedung pencakar langit berdiam serentak. Jendela-jendelanya gelap gulita, tak ada secercah cahaya pun.
Mobil berhenti di depan restoran Barat di tepi jalan. Sepanjang jalan ini, hanya restoran ini yang masih menyala lampunya dan membuka pintu, seolah tetap beroperasi.
Pintu mobil terbuka, sepatu kulit mengilap menginjak aspal. Tuan Bill yang mengenakan setelan jas rapi keluar dari mobil, berdiri di tepi jalan, matanya menatap ke dalam restoran.
Kemudian ia menengok ke sekeliling, memastikan tak ada orang, meninggalkan mobilnya, lalu masuk ke dalam restoran.
Begitu Fang Pu melangkah ke restoran mewah itu, hidungnya langsung menangkap aroma harum yang menyengat.
Di meja persegi tengah restoran, duduk pria berjas hitam polos dengan topeng perak setengah wajah. Tangannya memegang pisau dan garpu, sedang memotong steak tomahawk mini.
"Tepat waktu. Duduklah, steaknya sudah dianginkan." Pria itu tak mengangkat kepala, menunjuk steak tomahawk mini di seberangnya.
Tuan Bill perlahan maju, menarik kursi berpenyangga tinggi dan duduk, menemani pria itu menyantap hidangan.
"Setelah mencoba banyak steak, yang paling cocok dengan selera saya tetap daging rib eye Australia yang dikeringkan." Pria itu melahap steaknya dengan rakus, seperti hantu kelaparan yang baru lahir.
Tuan Bill makan dengan lebih anggun, berkata:
"Ketua, bagaimana rencana Anda menangani Klub Dionysus? Jika tidak ingin turun tangan, saya bisa bernegosiasi dengan Aliansi Lima Unsur agar pimpinan guild diizinkan datang ke Songhai untuk menyelesaikan ini."
"Para tetua itu terlalu akrab dengan Klub Dionysus. Justru karena saling tahu akar-akarnya, sulit untuk bertarung. Untuk melawan pemabuk itu, kita harus keluar dari pola gerakan mereka, serang dengan taktik mendadak." Pria itu meletakkan pisau dan garpu, menunjuk setelan hitamnya, "Lihat, apa ini?"
Bill yang sedang menanti penjelasan strategi tertegun. Ia sadar selalu ketinggalan dengan pola pikir sang ketua, mencoba menebak:
"Dada yang lapang milik Anda?"
Pria itu menggelengkan jari: "Dada saya memang lapang, gadis cantik yang pernah bersandar di sini juga bilang begitu. Tapi yang kutunjukkan adalah setelan hitam ini, khusus kubeli kemarin."
Setelan? Bill tak mengerti.
Pria itu menghela nafas: "Kau pria terhormat tapi kurang humor. Setelan hitam polos hanya dipakai di dua acara: pernikahan atau pemakaman."
Bill akhirnya paham, berseru penuh antusias:
"Ketua, maksud Anda akan memimpin pemakaman mereka? Tahu lokasinya? Perlu hamba bantu?"
Sang ketua tak langsung menjawab. Dengan santai ia menyelesaikan potongan steak terakhir, baru kemudian tersenyum:
“Tugasmu adalah membawa mereka ke sini, dan menyelesaikannya dengan sangat baik.”
Tuan Bill terkejut, langsung menoleh ke arah jendela. Entah sejak kapan, lampu jalan di tepi jalan telah padam semua. Di dalam restoran terang benderang, sementara di luar gelap gulita dan sunyi senyap.
……
