UTUSAN MARKAS BESAR
"Telepon Lingxi." Xie Su mengambil ponsel, menoleh ke istrinya.
Istri yang jelita itu tersenyum:
"Pasti dayang ini bosan dikurung, tidak ingin tinggal di Songhai lagi. Tuan, jangan langsung setujui, gantung dia sebentar. Dayang itu masih muda tapi sudah main akal-akalan padaku, perlu dilatih."
Ia menggerakkan pinggang rampingnya lalu duduk di meja.
Segera mengangkat telepon dan berkata: "Lingxi, rindu Ayah?"
"Ayah, cepat ke Songhai, cepat ke Songhai!"
Suara putrinya yang panik terdengar dari pengeras suara, agak melengking seolah ada kelainan.
"Ada apa? Rindu rumah ya? Mau Ayah menjemputmu dari Songhai?" Xie Su berkata sambil melirik istrinya yang sedang melambaikan tangan di seberang meja.
Berpura-pura kesulitan, jangan biarkan dia pulang... Ibu Xie membisikkan pesan bisu.
Beberapa wanita memang punya bakat berkelahi sejak lahir. Tanpa "saudari" di rumah, ibu dan anak pun bisa bertengkar.
Xie Su tidak pernah ikut campur dalam politik internal ibu-anak ini, tapi terkadang tidak bisa menghindar seperti sekarang.
“Lingxi, Ayah sedang sibuk belakangan ini dan tidak bisa pergi. Kau tinggallah lebih lama di Songhai. Setelah urusan selesai, Ayah akan menjemputmu...” Xie Su kembali melihat istrinya menunjuk diri sendiri.
“Mungkin kau bisa telepon ibumu?” Xie Su memahami maksud istrinya.
Telepon terdiam beberapa detik, suara Xie Lingxi tiba-tiba kembali tenang: “Apakah Ibu ada di sebelahmu?”
Ibu Xie cepat-cepat menggelengkan tangan.
“Tidak.” Xie Su menggeleng.
“Aneh, melalui ponsel saja aku mencium aroma teh...” Suara Xie Lingxi berubah dingin:
“Ayah, kalau memang sibuk, aku tidak akan mengganggumu. Aku akan cari paman lainnya. Ibu pasti tidak bisa, mengingat kembalinya tengkorak Santo Bayi adalah urusan penting. Mana mungkin ibu yang cuma wanita biasa mewakili keluarga.”
Xie Su seperti disambar petir, terdiam membeku.
Di benaknya terus bergema kata-kata “Santo Bayi kembali ke dunia nyata”.
Sesaat kemudian, darah mengalir deras ke hatinya. Xie Su tiba-tiba berdiri dan berseru:
“Lingxi, ini bukan main-main! Informasi apa yang kau dapat? Bukankah kepala Santo Bayi hilang di Laut Yashan? Cepat, ceritakan semuanya pada Ayah!”
Semua keluarga Lingjing pasti menguasai setidaknya satu artefak bertipe aturan level tinggi. Artefak bertipe aturan adalah pondasi dan dasar keluarga Lingjing.
Kehilangan kepala Santo Bayi sesungguhnya telah menggoyang fondasi Keluarga Xie.
"Kalau bisa mendapatkan kembali tengkorak Suci Bayi, ini prestasi besar. Posisinya sebagai Kepala keluarga akan benar-benar kokoh seperti Gunung Tai."
Xie Lingxi sengaja tidak menjawabnya, merajuk:
"Ayah, sudah lama aku tidak menelepon Ayah. Ayah tidak perhatian padaku. Ayah tidak tahu betapa aku suka dua artefak yang Ayah berikan ke Ibu tahun lalu."
Xie Su bersuara keras: "Aku akan suruh dia memberikannya padamu!"
"Dasar dayang itu! Itu hadiah pernikahan dari ayahmu!" teriak Ibu Xie.
"Terima kasih Ayah~" Xie Lingxi tersenyum lebar: "Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini aku merantau dan kekurangan uang. Dividen tahunan keluarga selalu diurus Ibu, katanya aku masih di bawah umur..."
"Aku kembalikan!" kata Xie Su.
"Harus ditambah bunga." kata Xie Lingxi: "Tapi aku tidak paham ini. Aku dengar dari Kakak Yuan Shi, suku bunga bank sekarang 20% per tahun lho."
Payudara Ibu Xie sudah naik-turun karena marah.
"Baik, Ayah akan minta kembali untukmu. Lingxi, jangan berbelit-belit, cepat katakan!!" desak Xie Su.
"Kakak Yuan Shi baru kembali dari Laut Yashan, membawa kepala Suci Bayi. Ayah, cepat datang ke sini! Kalau tidak, dia akan jual ke Aliansi Lima Unsur. Susah payah aku dapatkan hak beli prioritas untuk Ayah." Xie Lingxi mencari pujian.
"Putri baik! Ayah segera ke Songhai."
Setelah berkata demikian, Xie Su buru-buru mematikan telepon.
"Aku ikut!" Ibu Xie mendorong meja berdiri, dengan wibawa seperti ingin menghukum keluarga demi keadilan dan merobek putrinya sendiri.
“Kamu mau ikut buat apa? Jangan ganggu aku.” Xie Su melotot padanya dan berkata:
“Keluarkan kartu bank dan dua artefak itu. Aku harus segera menemui putri kesayanganku. Cepat, jangan tunda-tunda aku mengambil kembali kepala Bayi Suci.”
“……”
……
Kawasan Fu Family, villa tipe kecil.
Di ruang tamu, Xie Lingxi mematikan telepon dengan puas lalu meletakkan ponselnya. Ia mengangkat semangka setengah di atas meja, menyendok bagian esensi di tengah, lalu menikmatinya dengan girang.
Zhang Yuanqing yang duduk di samping meja mengamatinya dengan kesal:
“Aku rasa keuntunganmu sebagai perantara ini keterlaluan.”
“Satu orang sukses, semua ikut naik daun~” Xie Lingxi menggeliat manja sambil menelan semangka. “Kakak Yuan Shi, saat Ayahku datang, ingat minta harga tinggi ya.”
Ia memiringkan kepala dan mengajukan harga selangit:
“Dua puluh miliar tunai, seratus botol Elixir Kehidupan.”
Ratu membelalakkan mata: “Apa Keluarga Xie punya uang sebanyak itu? Kalaupun ada, mana mungkin punya seratus Elixir Kehidupan?”
Zhang Yuanqing menyemburkan semangka: “Sudah-sudah! Jangan bikin ribut. Aku serius mau berbisnis dengan keluargamu.”
Sebagai keluarga Lingjing yang telah beroperasi selama ratusan tahun, aset Keluarga Xie memang tak terhitung, tapi mustahil bisa mencairkan 20 miliar tunai sekaligus.
Apalagi seratus botol Elixir Kehidupan.
Mata Xie Lingxi berkerut seperti Bulan Sabit sambil tersenyum lebar:
“Harga bisa dinego, tengkorak Suci Bayi adalah milik sepupu klan saya yang hilang. Kakeknya adalah putra paling disayangi leluhur. Ayahnya dulu pernah bersaing dengan ayah saya memperebutkan posisi Kepala keluarga.
“Bakatnya sangat bagus, semua bilang dia akan jadi Kepala Keluarga Xie berikutnya. Sepupu saya ini, diam-diam sering mengejek ayah saya, katanya jadi Kepala keluarga pun percuma, anak laki-laki saja tidak punya, kejayaan cuma bertahan satu generasi.
“Setelah dia tewas di Laut Yashan, leluhur memang menghukum garis keturunannya, tapi tidak sampai memberlakukan hukuman berat.”
Zhang Yuanqing paham: “Jadi semakin tinggi harga yang saya tawarkan semakin baik, pokoknya tengkorak Suci Bayi tidak boleh kembali ke Keluarga Xie dengan mudah.”
Xie Lingxi mengangguk sambil tersenyum lebar:
“Kalau bisa direbut kembali terlalu gampang, bagaimana bisa menunjukkan peran penting ayahku?”
Guan Ya pura-pura tersadar: “Meski Lingxi masih muda, kecerdikannya jauh melebihi kita.”
Raut wajah Xie Lingxi berubah, mengambil sikap lemah tak berdosa:
“Kakak Guan Ya salah paham, ini semua perintah ayahku, aku cuma tak sengaja dengar. Wong aku baru 17 tahun, mana ngerti hal-hal kayak gini.”
Ratu terkagum-kagum: “Kalian yang lahir dari keluarga besar memang pintar, tidak seperti aku yang bodoh karena miskin.”
Zhang Yuanqing merasa tidak tahan lagi, langsung berdiri dan pergi:
“Aku baru keluar dari dungeon, mau tidur dulu.”
Li Chunfeng melirik dengan tatapan schadenfreude, lalu berkata:
“Lewat koneksi, aku sudah cari beberapa senjata bagus untukmu. Aku kirim atributnya ke emailmu, pilih yang kamu suka. Kalau tidak cocok, bilang saja.”
“Terima kasih!”
Zhang Yuanqing kembali ke kamar, setelah membersihkan diri dengan sederhana, meraba ponsel dan membuka email. Seperti dugaan, dia melihat email dari Li Chunfeng.
Total ada tiga senjata output.
Satu berupa belati, satu senapan, dan satu pedang panjang.
Fungsi belati adalah Penembus Armor, pendarahan, dan halusinasi—sangat cocok untuk Night Wanderer yang berprofesi sebagai pembunuh.
Senapan memiliki fungsi tunggal yaitu ledakan, dengan karakteristik daya hancur luar biasa. Kelemahannya adalah kecepatan tembakan lambat, akurasi buruk, dan tidak bisa tembak beruntun. Ketemu ahli jarak dekat, biasanya cuma sempat tembak sekali.
Pedang panjang juga punya fungsi tunggal: racun. Korban yang terpotong akan keracunan parah, mati atau lumpuh—sangat kejam, ini artefak profesi Gu Sorcerer.
"Ketiga artefak ini bagus, tapi cuma sekadar bagus. Di tahap Sage, ini termasuk kelas menengah..."
Zhang Yuanqing tidak terlalu menganggap istimewa ketiga artefak ini. Dia menginginkan artefak kelas atas bahkan kelas premium di level Sage.
Untuk artefak level Sage kelas menengah, dia sudah punya banyak di inventory dan gudang faksi. Membeli lagi dengan 10-20 juta rasio biaya-manfaatnya terlalu rendah.
Meski sering bergumam bahwa uang cuma kertas sampah yang inflasinya gila-gilaan, tapi mengeluarkan puluhan juta sekaligus tetap sulit bagi Sage biasa.
Sesuai pepatah lama: aset dan tunai adalah dua hal berbeda.
"Aku ingin artefak kelas atas bahkan premium, harga bisa nego," balasnya via email.
Setelah menjual Yin-Yang Dial dan Holy Infant, dia seharusnya bisa mengumpulkan cukup dana untuk artefak premium.
……
Pukul 19.30 malam, Zhang Yuanqing terbangun oleh dering ponsel. Sambil bergumam kasar dia mengangkat telepon—ternyata dari Fu Qingyang.
Sambungkan telepon, suara khas Fu Qingyang yang dingin terdengar:
“Perwakilan cabang Huaihai dan markas besar sudah tiba, Kepala keluarga Xie juga ada di sini.”
“Aku segera ke sana.” Zhang Yuanqing langsung bersemangat.
Setelah mematikan telepon, ia menarik napas dalam dan mengulang materi diskusi siang hari dalam pikirannya.
Kedatangan perwakilan markas besar berarti tuntutan Fu Qingyang tidak diterima cabang Huaihai karena dianggap terlalu mahal, sehingga dilaporkan ke pusat.
Mereka sengaja meminta tekanan dari markas besar ke Songhai untuk merebut kembali Yin-Yang Compass melalui sistem reward misi.
Permainan politik seperti ini lumrah dalam organisasi besar - jika tidak diperjuangkan, hakmu takkan diberikan.
Apalagi belas kasihan.
Persaingan dalam koridor aturan justru merupakan keahlian utama Fu Qingyang, alasan ia mendukung Zhang Yuanqing.
Sebagai newbie seperti Yuan Shi Tian Zun tanpa basis kuat, jaringan luas, atau track record di pihak resmi, wajar jika cabang Huaihai tak mau menuruti semua permintaannya.
Maka diperlukan tarik ulur kepentingan.
Sebenarnya situasi win-win: anggota resmi haus jasa, sementara bagi cabang Huaihai, jasa hanyalah simbol prestasi tanpa menguras sumber daya mereka.
“Terkadang keuntungan jangka panjang kalah oleh kepentingan sesaat. Kali ini markas besar harus tahu aturan birokrasi tak bisa membelengguku.” Gumam Zhang Yuanqing sambil memakai sepatu:
“Aku pemuda keras kepala, tak percaya hantu maupun manusia...”
Seberkas cahaya bintang berkilau lalu menghilang, meninggalkan gemanya yang masih bergema di dalam ruangan.
Detik berikutnya, dia langsung melihat ruang studi bergaya mewah, serta Fu Qingyang yang duduk di belakang meja kerja besar.
Dan tiga tamu yang duduk di sofa tamu mewah.
Salah satunya berusia sekitar tiga puluhan, dengan fitur wajah kontur tajam, tatapan dalam, dan kerutan mata berbentuk ekor ikan yang halus di sudut matanya. Masih terlihat bekas ketampanan luar biasa di masa muda, kini telah berubah menjadi aura paman ganteng yang sarat pengalaman hidup.
Memakai setelan putih gaya retro dan celana hitam longgar yang menambah kesan anggun.
Ayah Xie Lingxi? Ada kemiripan di fitur wajah, tapi tidak terlalu mencolok... Zhang Yuanqing kemudian memandang ke dua tamu lainnya.
Keduanya mengenakan setelan formal. Satu orang dengan raman beruban di pelipis, sudut mulut sedikit tertarik ke bawah, raut wajah kaku yang terlihat sangat tegas dan serius.
Satunya lagi berkacamata hitam, tersenyum ramah dengan aura yang lembut.
Ketiga tamu yang sedang mengobrol itu serentak menoleh ke arah Yuan Shi Tian Zun yang tiba-tiba muncul di ruang tamu.
Fu Qingyang yang masih duduk di belakang meja berkata:
"Yuan Shi Tian Zun, ini adalah Kepala Keluarga Xie."
Kemudian dia memperkenalkan secara bergiliran pria beruban sekitar 50 tahun dan pria paruh baya berkacamata hitam.
"Elder investigator dari cabang Huaihai, dan Sekretaris Li dari sekretariat Grand Elder markas besar."
Wah, para petinggi semuanya hadir... Zhang Yuanqing nyaris tak bisa menahan diri. Sesuai skenario, dia tetap menjaga wibawa dinginnya sambil mengangguk pada ketiga tamu.
"Aku sering dengar cerita Lingxi tentangmu. Benar-benar tampan rupawan. Aliansi Lima Unsur sungguh beruntung memiliki jenius sepertimu, membuat kami iri hati," ujar Xie Su sambil tersenyum ramah:
“Mari, duduk di sebelahku.”
Zhang Yuanqing mundur ke meja kerja Fu Qingyang: “Berbisnis harus ada formalitasnya. Kepala keluarga Xie, berapa harga yang bersedia Keluarga Xie bayar untuk menebus Holy Infant?”
Dia sengaja mengabaikan Elder dari cabang Huaihai dan sekretaris Grand Elder markas besar, memprioritaskan negosiasi dengan Keluarga Xie.
Keduanya saling bertatapan intens selama beberapa detik. Setelah berpikir sejenak, Xie Su berkata:
“Saya ingin melihat artefaknya terlebih dahulu.”
Zhang Yuanqing segera mengeluarkan Piringan Yin-Yang dan kepala Holy Infant, menaruhnya di atas meja.
Xie Su dan Elder Detektif sama-sama berdiri. Mantan mengamati dengan saksama, wajahnya merekah senyum penuh sukacita.
“Laut Yashan adalah dungeon tingkat S. Sangat sulit untuk mencocokkannya. Kami pikir Holy Infant sudah hilang selamanya...” Xie Su tersenyum lebar, “Jenius strategi dungeon, reputasimu memang tak main-main.”
Wajah serius Elder Detektif mencair dengan senyuman: “Yuan Shi Tian Zun, kau memang luar biasa.”
Piringan Yin-Yang adalah artefak penting cabang Huaihai. Fungsi spesialnya membuat nilainya bahkan melebihi artefak level Master biasa.
Saat itu, Fu Qingyang menyela:
“Kini artefak sudah kembali, sudah sepantasnya dikembalikan ke pemiliknya. Kepala keluarga Xie, silakan sebutkan harga.”
Xie Su langsung merespons: “Harga Keluarga Xie sudah ditetapkan: 10 Elixir Kehidupan dan 50 juta tunai.”
Zhang Yuanqing menggeleng:
“Di dunia ini, kelangkaan menentukan harga. Elixir Kehidupan memang berharga, produksi Keluarga Xie juga terbatas. Tapi selama masih bisa diproduksi, berarti bisa diganti. Sedangkan uang 50 juta? Itu yang paling tak bernilai.”
“Menggunakan barang-barang ini untuk membeli komponen artefak bertipe aturan... Kepala keluarga Xie, jangan anggap saya muda lalu ditipu.”
Xie Su tidak membantah, secara proaktif bertanya:
"Kalau begitu sebutkan harganya."
Zhang Yuanqing sudah menunggu kalimat ini:
"20 miliar tunai, 100 botol Elixir Kehidupan, satu artefak kelas atas Tingkat Sage."
Elder Kepolisian dan Sekretaris Li menutup mata mereka dengan nikmat.
Xie Su mengerutkan kening, tidak senang: "Yuan Shi Tian Zun, kenapa tidak langsung minta semua aset Keluarga Xie saja?"
"Kepala keluarga Xie terlalu serius. Ini syarat saya. Jika setuju, semua bisa dibicarakan. Jika tidak, kepala Xie Lingxi akan jadi milikku." Suara Zhang Yuanqing keras.
"Brengsek!" Xie Su meledak marah, "Kurang ajar! Kau menghina Keluarga Xie! Apa kau tidak memikirkan konsekuensinya?"
Yuan Shi Tian Zun tertawa: "Perhatikan ucapanmu, Tuan Xie. Di hadapan Elder Fu, Elder Kepolisian, dan Sekretaris Li, apa kau mau mengancamku?"
Xie Su menarik napas dalam: "Syaratmu sudah kudengar. Aku akan laporkan ke leluhur."
Setelah berkata, dia berdiri dengan wajah masam: "Xie pamit dulu."
Sang Kepala Keluarga Xie sangat kooperatif... Zhang Yuanqing berkata: "Tak usah diantar!"
Dalam strategi yang dia dan Fu Qingyang susun, menghadapi markas besar tidak boleh terlalu keras tapi juga tak boleh lemah. Maka Keluarga Xie dijadikan contoh.
Dengan menciptakan atmosfer "keras" terlebih dahulu, proses tawar-menawar akan lebih mudah.
Berdasarkan ucapan Xie Lingxi siang tadi, Zhang Yuanqing yakin Sang Kepala Keluarga pasti akan bermain bersama dalam tuntutan gila ini - karena ini juga yang diinginkan Xie Su.
Ternyata benar, Xie Su bekerja sama dengan mulus.
Memandang Xie Su pergi dengan geram, Zhang Yuanqing menoleh ke dua orang di sofa mewah.
Sekretaris Li tersenyum ramah:
“Yuan Shi, terkadang hubungan personal lebih penting daripada keuntungan. Permintaanmu terlalu banyak.”
Kalimat ini seolah mengandung makna tersirat.
“Sekretaris Li, Elder Detektif, berapa harga yang kalian tawarkan?” Zhang Yuanqing pura-pura tidak mengerti.
Elder Detektif berkata dengan suara berat:
“Yuan Shi Tian Zun, cabang Huaihai sudah mengeluarkan hadiah buruan: Penghargaan B dan 8 juta tunai. Ini sudah disahkan markas besar. Kami tidak akan tawar-menawar. Yuan Shi Tian Zun, pahami posisimu. Kau boleh tawar-menawar dengan Keluarga Xie, tapi markas besar tidak menerima cara ini.”
Zhang Yuanqing berkata:
“Isi hadiah buruan, markas besar yang setuju, aku tidak setuju!”
……
