Menyabot
Fu Qingyang duduk di depan meja tulis, masuk ke akunnya, dan memasuki ruang rapat virtual.
Dalam rapat kali ini, tiga divisi besar dihadiri enam Elder. Dari Songhai ada Elder Anjing dan Fu Qingyang, sementara empat Elder lainnya tidak suka ikut campur urusan.
Elder Anjing yang berkarakter lembut selama beberapa tahun terakhir diam-diam menangani sebagian besar tugas, sampai akhirnya Pangeran Uang yang ambisius naik jabatan, barulah Elder Anjing mulai punya waktu luang.
Saat ini masih tersisa 5 menit sebelum rapat dimulai, para Elder dari tiga divisi besar mulai berturut-turut online.
Setelah semua hadir, Elder "Pedang Vermilion" dari Divisi Hangzhou membersihkan tenggorokannya dan berkata:
"Peristiwa pertarungan tiga Semi-dewa sudah berlalu sepuluh hari. Dalam sepuluh hari ini, insiden terkait artefak sudah mencapai ratusan kasus: perampokan, pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, berbagai kecelakaan yang sering terjadi. Korban perempuan telah tembus angka seribu - padahal Ketua sudah menarik kembali 15 artefak peringkat tertinggi yang mengerikan di awal insiden.
"Saudara-saudara, tanggung jawab di pundak kita sangat berat."
Setelah jeda sebentar, dia mengalihkan topik sambil tersenyum:
"Markas besar kemarin merangkum data dan menemukan kemajuan signifikan dalam proses pengembalian artefak akhir-akhir ini. Grand Elder sangat terkesan.
“Kemarin Sekretaris Li menelepon saya, markas besar berharap kita mengadakan rapat untuk menyusun rencana kerja, berusaha memulihkan semua artefak sebelum akhir bulan. Ini tabel yang baru diperbarui, silakan dilihat.”
Setelah berkata demikian, dia mengunggah tabel di kotak obrolan ruang rapat.
Para Elder membuka tabel tersebut dan terkejut menemukan bahwa 6 hari lalu masih ada 54 artefak yang tersebar di luar.
Sekarang tinggal 30 artefak.
Dengan usaha ratusan pejalan Lingjing yang tak kenal lelah, tiga divisi besar rata-rata bisa menyelesaikan 1-2 kasus per hari. Untuk 6 hari, maksimal 10 kasus.
Tapi dalam 6 hari terakhir, "kinerja" justru meningkat dua kali lipat.
Elder Pedang Vermilion menghela napas:
"Memalukan, perkembangan kerja Divisi Hangzhou kami kurang memuaskan. Apakah Divisi Songhai atau Divisi Xieshi yang meningkatkan kinerja akhir-akhir ini? Kalian punya metode khusus? Bagikanlah."
Ini juga menjadi salah satu tujuan rapat kali ini.
Seorang Elder dari Xieshi langsung menyahut:
"Sepertinya Divisi Songhai. Elder Anjing, Elder Fu, bagaimana cara kalian? Jika ada metode bagus, bagikanlah."
Mengumpulkan artefak memerlukan pengumpulan informasi terlebih dahulu, lalu pemeriksaan satu per satu, penangkapan, dan serangkaian tindakan lainnya. Meskipun pihak resmi menguasai saluran kuat, prosesnya tetap rumit dan lambat.
Artefak dengan bahaya kecil sulit terdeteksi, sementara orang biasa yang mendapat artefak tidak jarang cerdik. Mereka sengaja menyembunyikannya, membuat pihak resmi hampir tak punya cara.
Inilah alasan lambatnya pemulihan artefak.
Kinerja Divisi Songhai yang tiba-tiba melonjak jelas menunjukkan mereka mengembangkan metode khusus untuk artefak, dengan sumber daya manusia yang tetap.
Di dalam ruang rapat, para Elder terdiam dengan penuh antisipasi, menunggu jawaban Elder dari Divisi Songhai.
Tapi yang mereka tunggu adalah sebuah dokumen tabel.
Fu Qingyang mengunggah sebuah tabel di kotak dialog.
Empat Elder dari Divisi Xieshi dan Divisi Hangzhou membuka tabel itu dengan perasaan penasaran dan harap.
"Peristiwa 1: Topi Merah! Seorang gadis bertopi merah muncul di Terowongan Dalam Songhai, membawa 42 orang di dalam terowongan ke ruang khusus yang masih berada di lokasi terowongan. Malam itu, Yuan Shi Tian Zun memasuki terowongan..."
"Peristiwa 2: Artefak Bibit Pohon Reproduksi! Artefak ini jatuh di Taman Universitas Songfu. Ia terus-menerus memancarkan aura reproduksi. Sekitar 30 siswa terpengaruh, melakukan hubungan intim di hutan dan menjadi kecanduan. Setiap malam mereka secara tidak sadar kembali ke taman. Beruntungnya, selain reproduksi, artefak ini tidak memiliki bahaya lain..."
"Peristiwa 3..."
"Peristiwa 4: Ponsel Hipnosis! Artefak ini ditemukan oleh seorang siswa kelas 12. Fungsinya adalah menghipnosis target hingga sepenuhnya menuruti pemegang artefak. Setelah menemukan keajaiban ponsel ini, siswa tersebut menghipnosis tetangga wanita, menyebut diri sebagai majikan dan memberikan berbagai permintaan yang merendahkan. Nafsu semakin membesar hingga ia menghipnosis guru perempuan dan teman sekelas. Saat ini, siswa tersebut telah ditahan oleh Yuan Shi Tian Zun. Mengingat usianya sudah 18 tahun, hukuman terberat hukum sedang menantinya."
“Peristiwa 5: Jubah Pencari Harta! Artefak ini memungkinkan pemakainya menembus dinding, melayang singkat, dan secara drastis mengurangi kesadaran target terhadap keberadaan pemilik. Pemilik artefak telah menyusup ke brankas bank Desa Ganyao beberapa hari lalu dan mencuri uang tunai sebesar 1.5 juta yuan...”
“Peristiwa 6: Mantel Mutasi! Artefak ini berasal dari Profesi Jahat luar negeri yang memungkinkan mutasi fisik pemakainya. Seorang pengantar makanan memperolehnya dan mendapatkan kemampuan memuntahkan jaring serta merayap di dinding. Ia menyebut diri sebagai Spider-Man Tiongkok, percaya bahwa 'dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar'. Namun karena sistem keamanan terlalu baik, ia gagal menemukan penjahat hingga akhirnya menjadi penjahat sendiri. Saat dikejar Yuan Shi Tian Zun, ia tak sengaja menabrak dinding gedung perkantoran hingga tewas...”
“Peristiwa 7...”
“Peristiwa 8...”
Setelah membaca isi tabel, ruang rapat terhening. Para Elder terdiam cukup lama.
Sekitar belasan detik kemudian, Elder Pedang Vermilion menarik napas dalam:
"Semua ini dikumpulkan Yuan Shi Tian Zun?"
Prestasi satu orang setara dengan tiga cabang besar?
Efisiensi seperti apa ini.
Fu Qingyang berkata dengan tenang: "Sayangnya metode ini tidak bisa ditiru kalian."
......Elder Pedang Vermilion menghela napas:
"Memang jenius sejati tak pernah mengecewakan. Orang berbakat seperti ini selalu unggul jauh dari pejalan biasa. Baru saja dihukum berat, sudah langsung meraih dua jasa besar."
Yang dimaksud adalah pemulihan artefak di "Laut Tebing Yam" dan kasus kali ini.
Para Elder lain merasa iri, bukan pada artefak yang direklamasi, melainkan pada Divisi Songhai.
Dulu ada Fu Qingyang, sekarang tambah Yuan Shi Tian Zun. Posisi Divisi Songhai dalam Aliansi Lima Unsur semakin kokoh bagai Gunung Tai.
“Memusatkan semua talenta di Songhai juga bukan solusi, kapan markas besar akan membubarkan Divisi Songhai?” Elder dari Kota Kepiting berkomentar dengan nada sentimental, lalu melanjutkan:
“Mengingat Yuan Shi Tian Zun ahli dalam mengumpulkan artefak, apakah dia bisa ditugaskan untuk urusan itu?”
Fu Qingyang mengerutkan alis sambil menggelengkan kepala:
“Sang Ketua sendiri belum bisa menemukannya, apalagi Yuan Shi Tian Zun.”
Dia tahu yang dimaksud adalah dua artefak terakhir dari 15 artefak prioritas yang belum ditemukan, yaitu nomor sembilan dan tiga.
Elder Anjing berkata:
“Dalam hal pencarian harta karun, tak ada yang melebihi Sang Ketua. Sepuluh hari terakhir fokusnya hanya pada 15 artefak prioritas. Jika bahkan dia tidak bisa menemukan nomor sembilan dan tiga, kemungkinannya hanya satu.”
Elder Pedang Vermilion berujar perlahan:
“Kedua artefak itu mungkin sudah dimiliki pejalan Lingjing dan disimpan di inventory. Mengingat karakteristiknya, lebih baik jika jatuh ke Profesi Tertib. Jika sampai ke Profesi Jahat...” Dia menghela nafas, “Markas besar mengabari bahwa Sang Ketua sudah menyerah mencari dan membuka atribut artefak tersebut, berharap markas besar bisa mengumumkan sayembara. Dia menawarkan dua tiket penukaran dari Wan Jie Shang Xing sebagai hadiah.”
Sambil berkata demikian, dia mengunggah sebuah tabel di kotak dialog.
Para elder membuka tabel tersebut. Setelah membaca atribut kedua artefak, mereka kembali terdiam.
Elder Anjing tersenyum getir:
“Pantas disebut yang terkuat di Profesi Void. Dia benar-benar memiliki banyak artefak aneh tapi luar biasa kuat. Jika ini jatuh ke Profesi Jahat, pasti akan terjadi malapetaka lagi.”
Malapetaka bagi Profesi Tertib.
Fu Qingyang mengernyitkan dahinya, “Wan Jie Shang Xing?”
Elder Pedang Vermilion merespons:
"Itu adalah artefak bertipe aturan level Semi-dewa, bahkan mungkin lebih tinggi. Atributnya tidak diketahui, kemampuannya tidak tercatat. Catatan resmi pertama kalinya adalah saat Kompas Cahaya muncul di dunia nyata, memicu pertempuran kaos antara tiga Semi-dewa. Ketua saat itu, dengan satu tiket penebusan dari 'Perusahaan Dagang Multiverse', bertarung sendirian melawan tiga Semi-dewa."
Bertarung sendirian melawan tiga Semi-dewa... Fu Qingyang menarik napas dalam-dalam, "Aku mengerti."
Menggunakan artefak itu pasti memerlukan efek samping yang sangat berat. Jika tidak, sang Ketua pasti sudah menggunakannya untuk melawan Klub Dionysus sejak lama.
……
Di sebuah ruang rahasia yang suram, Grand Protector Mawar Malam berdiri di tepi jendela, mendengarkan telepon.
"Grand Protector, saya mendapatkan sesuatu." Laporan bawahan dengan nada bicara rendah terdengar dari telepon:
"Nomor seri 9……
"Informasinya sudah saya tulis dalam sandi dan kirim ke kotak surat Yang Mulia."
Grand Protector Mawar Malam segera berbalik, kembali ke meja kerjanya, membuka laptop, dan login ke kotak surat.
Membuka email dari bawahan, isinya adalah kode acak + 12 bahasa.
Grand Protector hanya perlu melirik sekilas, lalu langsung memecahkan konten yang benar dari tulisan panjang yang berantakan itu.
Ia terdiam lebih dari sepuluh detik, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dengan suara parau dan penuh kepuasan.
Bawahan di ujung telepon tidak berani bersuara. Grand Protector seperti ini belum pernah ia lihat sebelumnya. Marah itu biasa, tapi tertawa lepas adalah hal yang sangat langka.
"Kau melakukan dengan baik, sangat baik!" Grand Protector tertawa dengan suara seperti ada dahak di tenggorokannya:
“Bersiap-siaplah, cari kesempatan untuk masuk ke Sekolah Qin Feng. Keinginan tertinggi pemimpin selama bertahun-tahun, mungkin akan kau yang wujudkan. Betapa besarnya jasa ini, kau pasti paham.”
Dari pengeras suara, terdengar napas tergesa-gesa bawahan.
……
Perbatasan antara Provinsi Jiangnan dan Provinsi Jianghuai, Kabupaten Xin'an.
Di sebuah kamar sewaan kumuh, kamar tidur dengan pakaian berantakan, gorden tertutup rapat menyisakan celah kecil. Siluet seseorang duduk di meja, menatap benda di depannya sambil terkekeh aneh:
"Harta pusaka sekte, siapa yang bisa menghilangkan harta pusaka sekte ini? Ternyata jatuh ke tanganku. Ini pertolongan langit, hahaha..."
Tertawa gila-gilaan tiba-tiba terhenti. Kepalanya miring sambil berbisik:
"Tidak, sekarang era baru... pakai istilah baru... artefak level Master!"
Sinar matahari menyelinap lewat celah gorden. Separuh wajahnya tersembunyi dalam kegelapan, separuh lainnya disinari cahaya. Ekspresinya kosong sekaligus gila, satu mata hampa dan satu mata penuh kegilaan.
Belakangan ini, dia terus-menerus tak bisa menahan nafsu membunuh, keinginan memperbaiki diri, dan telah menelan beberapa tubuh spiritual Spirit Realm Walker.
Serta jiwa belasan orang biasa.
Tanpa kekuatan pemurnian, ini semakin memperparah kontaminasi spiritualnya hingga mengalami skizofrenia.
"Murid baik... murid baik... guru sangat merindukanmu, hehehe..." Tertawa aneh bergema di kamar sewaan.
……
Hotel Wúhén.
AC menghembuskan angin dingin dengan kuat. Di lobi hotel yang dipenuhi ubin marmer, di belakang resepsionis, Zhang Yuanqing berbaring malas di kursi istirahat milik Xiao Yuan, dengan kaki disilangkan.
"Kamu bilang seorang siswa SMA kok pikirannya bisa sejahat ini, sampai berani melakukan hal-hal gila pada tetangga perempuan, guru perempuan, dan teman sekelas perempuan. Waktu aku SMA dulu, pegang tangan gadis saja tidak berani, bicara dengan cewek langsung wajah memerah. Suci banget, Xiao Yuan, kamu harus percaya padaku."
Dia menyilangkan kaki sambil bercerita panjang lebar tentang pengalamannya mengumpulkan artefak selama ini.
Xiao Yuan mengenakan setelan jas kecil merah anggur dan kemeja putih wanita, bersandar di resepsionis sambil mendengarkan ceritanya. Wajah elegannya yang mempesona tanpa ekspresi, namun sorot mata lembut tersembunyi.
Kou Beiyue dan si Gendut setengah bersandar di resepsionis, mendengarkan dengan penuh minat.
Cara orang biasa menangani artefak setelah mendapatkannya sangat menarik. Kebanyakan menggunakan kemampuan artefak untuk memuaskan nafsu pribadi, tapi ada juga yang menganggap diri sebagai penyelamat atau merasa diri sebagai tokoh utama takdir.
"Tapi kasus siswa SMA ini tingkat keburukannya masih biasa. Selain insiden terowongan dalam kota, dalam enam hari ini, kasus terburuk yang kulihat adalah pembunuhan massal dengan kutukan di kompleks perumahan. Lebih dari 20 orang mati. Kalian pasti tidak akan menyangka alasan pelaku membunuh." Kata Zhang Yuanqing.
"Alasan apa?"
Kou Beiyue dan si Gendut bertanya serempak.
“Yang mati semuanya yang cat rambut pirang. Istri pelakunya selingkuh, dia bilang……” Zhang Yuanqing memusatkan energi di ujung lidah, seolah sedang membaca mantra:
“Si pirang harus mati!”
Kou Beiyue dan si Gendut bingung: "Apa maksudnya?"
"Yang ngerti ya ngerti, yang nggak ngerti jangan nanya." Zhang Yuanqing melambaikan tangan: "Sudah jam berapa? Buruan pergi ngantar makanan."
"Waduh..." Kou Beiyue baru tersadar, mengambil helm di meja lalu pergi.
Si Gendut segera menyusul.
"Tunggu dulu." Zhang Yuanqing menahannya, tersenyum:
"Aku nggak peduli kau ikut Kou Beiyue tulus atau palsu, selama masih bergaul dengannya, jangan macam-macam. Kalau berani sakiti dia, ke ujung dunia pun kubunuh kau."
"Waduh-waduh..." Kou Beiyue dalam hati tersentuh, tapi di luar pura jijik: "Kau kan bukan Ayahku, ngapain ikut campur. Hamba, kita pergi."
Si Gendut mengangguk tipis, pergi tanpa sepatah kata.
Setelah mereka pergi, Zhang Yuanqing meregangkan badan di kursi: "Lampu latar udah pada pergi, akhirnya bisa nikmati dunia berdua kita!"
Xiao Yuan meliriknya, mengejek:
"Sampai sekarang masih suka sama ibu-ibu?"
Dulu Zhang Yuanqing pernah bicara soal selera pasangan hidup dengannya, waktu masih jomblo, bicara semaunya tanpa sungkan.
Tapi sekarang nggak berani lagi.
"Udah nggak." Zhang Yuanqing geleng-geleng kepala.
Xiao Yuan "Oh" pendek, membalikkan badan menghadap pintu hotel.
Zhang Yuanqing mengalihkan topik, bergurau: "Tapi kalau tante kayak Xiao Yuan, aku masih suka."
Dia tak membalik badan, seolah tak mendengar, tapi sudut mulutnya sedikit melengkung.
……
Hari ketujuh, pukul sembilan pagi.
Setelah menginap semalam di Hotel Wúhén, Zhang Yuanqing yang segar bugar menuju kembali ke Flower City. Naik taksi, ia tiba di kawasan tua ini dan dengan lancar sampai di depan toko kecil "Rumah Harta Wanbao".
Di dalam toko kecil itu, artefak level Transcendent dan material-material berserakan tak beraturan.
Sang bos wanita berparas cantik duduk di sebelah meja kasir, jarinya menjepit cerutu yang diisapnya dengan nikmat.
Penampilannya masih sama seperti pertemuan pertama: korset hitam ketat, dilapisi jaket kulit hitam yang memperlihatkan perut rata nan kencang.
Nuansa kemalasan yang pekat di sudut matanya masih belum hilang sampai sekarang.
"Bu pemilik toko, Hu Han San ini sudah kembali lagi."
Zhang Yuanqing mendekat dengan senyum lebar, hatinya sudah tak sabar membayangkan artefak kelas atas yang akan ia ciptakan.
Lian Sanyue meliriknya, tetap duduk sambil mengangkat sudut mulut:
"Ada kabar buruk untukmu."
Jantung Zhang Yuanqing langsung berdebar: "Kabar buruk apa?"
Lian Sanyue meletakkan cerutunya, bersandar malas di kursi lipat:
"Batu api sudah habis. Itu bahan wajib untuk menyalakan Tungku Tempa Ratusan Lapis. Produksinya cuma 30 biji per bulan. Tinggal 10 biji tersisa di tanganku, tapi kemarin sudah dibeli orang."
Raut wajah Zhang Yuanqing langsung muram:
"Kau main-main denganku?"
Mana mungkin kebetulan seperti ini terjadi.
Senyum Lian Sanyue tak berubah, postur malasnya tetap sama:
"Memang ada yang main-main, tapi bukan aku. Aku paling menjunjung tinggi reputasi. Sebuah artefak berkualitas Saint, sekalipun bertipe aturan, takkan membuatku mengorbankan reputasiku."
“Tapi memang ada yang ingin mempermainkanmu.”
……
