Surat Perjanjian Hidup dan Mati
Di dalam warung sempit berantakan seperti toko besi, raut wajah Zhang Yuanqing telah gelap seperti air.
Dari perkataan Lian Sanyue, ada yang mengincar cadangan energi Tungku Tempa Baja, ingin mencuri dan merampas hasil jerih payahnya.
85% energi dalam tungku itu berasal dari delapan artefak dan material bernilai puluhan juta yang dia masukkan - hampir separuh hartanya.
Sekarang ada yang ingin mencuri hasil di tengah jalan?
Zhang Yuanqing menatap wajah cantik sang bos wanita, memicingkan mata, "Bu Pemilik, dulu saya terus menginvestasikan artefak dan material berharga karena menganggap Anda berprinsip kejujuran. Juga karena kejujuranmu saya membayar untuk menyegel tungku. Sekarang Anda bilang tungku tidak bisa dipakai?"
Apa kau ingin mati?!
Menghadapi tatapan penuh amarah dan ekspresi tidak ramah Zhang Yuanqing, Lian Sanyue tetap tenang. Bahkan ia mengambil cerutu lagi, menyesap perlahan, lalu berkata dengan suara malas:
"Katakan saja tujuh hari penyegelan, berarti tujuh hari. Dalam tujuh hari itu, selainmu, tak ada yang boleh pakai Tungku Tempa Baja."
Dia berhenti sejenak, terkekeh, "Tapi saya pedagang. Ada yang mau beli batu api, mau bayar dua kali lipat. Tak ada alasan saya tolak."
"Tapi waktu itu Anda tidak mengingatkan saya." Zhang Yuanqing menatapnya tajam.
Lian Sanyue tetap duduk malas, sorot mata penuh tawa, "Kamu juga tidak tanya. Lagipua, ngapain saya ingatkan?"
Sangat sesuai dengan gaya netral kacau-mu... Zhang Yuanqing menarik napas dalam, "Siapa yang membeli batu api itu?"
“Cucu bungsu kepala keluarga Zhao, Zhao Feichen.” Lian Sanyue menghembuskan asap putih perlahan.
“Keluarga Zhao?” Zhang Yuanqing mengernyitkan alis, seketika menatap Lian Sanyue, lalu setelah beberapa saat menyeringai dingin:
“Rupanya bos wanita mengincar energi dalam tungku peleburan, tapi takut reputasinya ternoda, jadi memakai anak borjuis untuk manuver. Decakan, perhitungan yang cerdik.”
Hong Jige pernah mengatakan, hubungan Lian Sanyue dengan keluarga Zhao sangat istimewa. Sandaran utama toko serba ada Wanbao adalah keluarga Zhao dari tiga klan sarjana.
Menghadapi cemoohan Zhang Yuanqing, Lian Sanyue tak terpengaruh, berkata perlahan:
“Ini bukan urusanku. Zhao Feichen berkunjung beberapa hari lalu, tertarik dengan energi dalam tungku. Tahu aku menyegel tungku selama tujuh hari, dia membeli habis semua batu api, memutus jalanmu.”
“Apa yang dia inginkan?” Zhang Yuanqing bertanya langsung.
Ini kelalaiannya. Dengan informasi asimetris, sulit memperkirakan detail ini. Sekarang menggerutu tak berguna, prioritas utama adalah mendapatkan batu api dan menyempurnakan artefak.
Tindakan Zhao Feichen membeli semua batu api jelas ingin memanfaatkan situasi kebakaran untuk merampok. Jika syaratnya masuk akal, kerugian ini akan dia tanggung.
“Ini urusan antar pembeli, aku tak mau ikut campur dan malas mencampuri.” Nada bicara Lian Sanyue tetap malas, membersihkan abu cerutu sambil berkata:
“Hampir lupa, cerutu yang kuhisap ini pemberianmu. Rasanya kaya dan manis, sangat kusukai. Demi cerutu ini, akan kuberi tahu informasi.”
“Zhao Feichen adalah cucu laki-laki termuda Kepala Keluarga Zhao. Sejak kecil dimanja, ia bertindak sewenang-wenang di Kota Bunga. Bahkan pejalan resmi dari tingkat bawah pun tak berani melawannya. Beberapa tahun lalu, seorang anak buahnya tertarik pada wanita milik pengusaha kaya setempat. Karena persaingan asmara, terjadi cekcok. Anak buah itu akhirnya memotong ginjal sang pengusaha hingga membuatnya impoten seumur hidup. Pejalan resmi cabang Kota Bunga menahan Spirit Realm Walker itu, namun kantor mereka dihancurkan Zhao Feichen bersama anak buahnya pada hari yang sama.”
"Apakah semua anak keluarga Lingjing ini begitu arogan? Tunggu sampai aku naik level ke Sovereign, pasti akan kuberi pelajaran!" Zhang Yuanqing menggerutu, "Tapi di antara keturunan keluarga besar, masih ada yang baik. Guan Ya, si gadis licik, Fu Qingyang, Ling Jun, Xiahou Aotian..."
“Fakta bahwa dia masih hidup sampai sekarang membuktikan betapa Kepala Keluarga Zhao menyayangi cucunya ini. Aku penasaran, jika suatu hari nanti dia dibunuh orang, apakah sang kakek akan menjadi gila?”
Lian Sanyue menatapnya dan tersenyum: “Aku sangat menantikan hari itu.”
“Masih banyak contoh kesewenang-wenangan Zhao Feichen. Tak perlu kusebutkan satu per satu. Yang perlu kau ingat, keluarga Zhao sangat protektif. Mengganggu Zhao Feichen berarti bermusuhan dengan seluruh keluarga Zhao. Meski toko antikku ini terlihat berwibawa, sebenarnya kami bisa beroperasi karena perlindungan keluarga Zhao. Pertimbangkan baik-baik risikonya.”
Setelah berkata demikian, Lian Sanyue mengulurkan tangan:
“Serahkan papan tanganmu!”
Zhang Yuanqing mengabaikannya. Ia langsung berjalan ke rak barang, memandang sekeliling lama-lama, lalu mengambil cermin kecil berdebu. Membuka Mata Bintang, ia bercermon sambil bergumam:
"Bagian 'Hoki' dan 'Krisis' diselimuti bayangan gelap, penuh pertanda buruk. Ini menandakan hartanya akan mengalami kerugian besar, serta risiko cedera parah."
Sedangkan bagian 'Jodoh' cerah tanpa bayangan, menunjukkan kerjasama yang baru dijalin dan kontrak yang ditandatangani tidak bermasalah, tidak ada pengkhianatan dari rekan bisnis.
Jika Lian Sanyue sengaja melanggar kontrak dengan menjual batu api palsu, bagian 'Jodoh' pasti akan berawan... Melalui aura wajah, Zhang Yuanqing sementara mempercayai bahwa ini bukan perintah Lian Sanyue.
Untuk berjaga-jaga, dia mengeluarkan ponsel dan mengirim SMS ke Fu Qingyang.
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan padanya atau dia menghilang, itu pasti ulahan Wanbao House dan Keluarga Zhao.
Setelah mengirim pesan, dia kembali ke meja kasir. Dari inventory-nya, dia mengambil papan tangan dan menyodorkannya dengan wajah datar sambil bertanya:
"Level Zhao Feichen berapa?"
"Level 3 Transcendent." Lian Sanyue menerima papan tangan sambil berkata:
"Dia baru menjadi Spirit Realm Walker sekitar dua tahun. Mencapai level ini sudah sangat berbakat. Tentu tidak semua orang sepertimu."
Zhang Yuanqing mengangguk, lalu menatap ke pintu toko.
Mayat Merah yang sedang standby di luar masuk.
Krek!
Dia menghancurkan papan tangan. Mantra yang terukir di permukaannya menyala dan menyebar cepat. Pemandangan sekitar berubah drastis.
Seketika itu juga, Zhang Yuanqing kembali melihat "pasar" yang familiar, dengan para tamu bertopeng atau berjubah.
Lian Sanyue menjepit rokok di jari, menopang payudara dengan satu tangan sambil menyentilkan dagu ke arah jauh:
"Zhao Feichen menyewa tempat di sini khusus untuk membeli batu api. Heh, sedang menantimu."
Zhang Yuanqing mengikuti arah pandangannya, menembus kerumunan pejalan kaki yang berlalu-lalang, terlihat di belakang stan tersebut seorang pemuda berpenampilan rapi sedang berbaring malas di kursi goyang.
Seluruh pakaiannya bermerek mahal, sepatunya adalah sepatu basket bertandatangan bintang NBA, rambut pendeknya ditata rapi, wajahnya tampan dengan kulit putih seperti boneka krim.
Di samping tuan muda ini, berdiri seorang pria paruh baya berbaju hitam yang memeluk pedang kuno.
Dua gadis muda berbaju pendek dan kaos yang berpakaian seksi, satu jongkok di depan dan satu berdiri di belakang, memijat kaki dan bahunya.
Tuan muda itu memejamkan mata untuk istirahat sejenak dengan santai.
Pejalan kaki dan pedagang sekitar sering melirik sambil berdecak-decak takjub.
Hanya Zhao Feichen, playboy nomor satu keluarga Zhao yang bisa bersikap "semena-mena" seperti ini di Wanbao Wu.
Bahkan Saint pun tidak berani pamer seperti dia.
Tiba-tiba, gadis yang sedang memijat bahunya menangkap gerakan bos wanita yang melenggak-lenggokkan pinggangnya sambil membawa seorang pemuda biasa mendekat, segera berbisik di telinga tuan muda itu.
Zhao Feichen langsung membuka mata, pandangannya menancap pada pria di samping Lian Sanyue selama beberapa detik.
"Levelnya bagaimana?" tanyanya sambil menatap ke depan.
"Saint, aura energinya jauh di bawahku," jawab pria paruh baya penggendong pedang itu dengan suara berat.
Zhao Feichen menyunggingkan senyum di sudut mulutnya, mengusir kedua gadis itu dengan gerakan tangan, lalu bangkit menyambut sambil tersenyum manis ke arah Lian Sanyue. Dengan sengaja di hadapan Zhang Yuanqing, ia berseru keras:
"Bibi."
"Bibi?!!" Zhang Yuanqing tak bisa menahan diri menoleh, memandang sang bos wanita yang memesona, terlihat sedikit kaget.
Apa dia bibi Zhao Feichen?
Kalau begitu dia putri Kepala keluarga Zhao masa kini?
Lian Sanyue terkikik "kotekok", matanya bermain-main memandangi Zhang Yuanqing dan Zhao Feichen. Ia menunjuk Zhang Yuanqing dengan cerutunya:
"Dia yang menyegel tungku. Kalian bisa berunding sendiri."
Usai bicara, pinggangnya melenggok genit sambil berjalan ke kursi goyang dan berbaring, menggoyang-goyangkan kursinya sambil menonton keributan.
Zhao Feichen mengamati pemuda di hadapannya, terkecil sombong:
"Orang terang tidak bicara gelap. Di seluruh dunia, hanya di tempat bibiku bisa membeli bara api. Sekarang semuanya ada di tanganku. Aku tertarik dengan artefak yang kau tempa itu.
"Begini saja, aku kembalikan biaya segelmu plus 10 juta tunai. Kau buka segelnya, serahkan padaku. 15% pengisian energi selanjutnya jadi tanggunganku.
"Gimana? Transaksi ini menguntungkan, bukan?"
Zhang Yuanqing memandangnya tenang. Sikap santai berlebihan itu membuat jijik, "20 juta mau beli artefak kelas atas yang tak ternilai harganya? Ini bukan membeli, tapi merampas!"
Untuk 85% pengisian energi, dia sudah mengorbankan 8 artefak, material senilai 10 juta, ditambah biaya segel... Cuma 20 juta mau ambil semuanya??
Rakus sekaligus sok arogan.
Zhao Feichen berdecak "tsk tsk", membuka kedua lengan dan memeluk dua gadis muda dalam dekapan dadanya, berkata santai:
“Tidak mau? Baiklah, aku Zhao Feichen tidak pernah memaksa orang. Begini, aku jual batu api padamu, satu batu 1 miliar, tidak dijual satuan. Kalau mau beli, harus ambil 10 batu sekaligus. Total 10 miliar. Keluar uang sekarang!”
10 miliar... Zhang Yuanqing mengejek, “Kenapa tidak merampok saja?”
Zhao Feichen tertawa terbahak-bahak dengan berlebihan, berkata:
“Ya, memang mau merampokmu, mau apa? Bukan sok jagoan, Tuan Muda ini main aturan. Kau sendiri yang ceroboh tinggalkan celah, jangan salahkan aku yang manfaatkan.
“Hari ini bukan cuma merampokmu, tapi juga bikinmu menyerah total.”
Sambil berbicara, dia berseru keras:
“Teman-teman, ini baru namanya (ambil kesempatan), belajar dari sini!”
Pejalan kaki sekitar berkerumun, berdecak-decak tak henti.
Ada yang cari gara-gara berteriak:
“Menurutku 20 juta juga kebanyakan, 20 ribu saja usir dia pergi!!”
“Keahlian Tuan Zhao ini benar-benar bikin iri.”
“Sial, Tuan Zhao duluan, kesempatan numpang untung pun hilang.”
“Sudahlah, takut baru keluar Wanbao Wu langsung dibunuh? Ini cuma bisa dilakukan Tuan Zhao.”
Dua gadis muda dalam pelukannya menutup mulut, terkikik-kikik manis, berbisik lembut: “Kalau kakak-kakak berbisnis, pasti jadi elite bisnis yang ditakuti.”
Zhao Feichen tersenyum lebar menatap Zhang Yuanqing.
Zhang Yuanqing menarik napas panjang, “Begini saja Tuan Zhao, dari bos wanita kudengar kau beli semua batu api dengan harga dua kali lipat. Aku tawar tiga kali lipat, jual padaku. Di perantauan, kerukunan bawa rejeki, mari kita berteman.”
"10 miliar, kurang satu poin pun tidak boleh." Zhao Feichen menegakkan dagu, wajahnya dipenuhi senyum kemenangan, menunjukkan wibawa seolah sudah menguasai Zhang Yuanqing.
Zhang Yuanqing menatapnya dalam-dalam, menyeringai dingin:
"Tuan Zhao, kau ingin hancur bersama ya."
"Aku tidak peduli!" Tuan Zhao mengangkat tangan yang semula berada di bahu wanita pendampingnya, menunjukkan sikap penuh kemenangan, menyipitkan mata sambil berkata:
"Lagipula aku tidak rugi. Kalau kau tidak mau batu api, setelah hari ini pasti ada yang mau. Tapi anak buah, kerugianmu akan sangat besar. Aku sudah tanya Bibi, kau setidaknya sudah menanam satu target kecil di tungku itu."
"Kusarankan kau segera hentikan kerugian, ambil sedikit uang dan pergi, biar bisa menyelamatkan sebagian kerugianmu."
Kemarin dulu dia meminta beberapa artefak Transcendent yang tidak berharga dari kakek, karena kecanduan judi kambuh, langsung lari ke Rumah Harta Wanbao untuk mengorbankan diri di Tungku Peleburan Seratus Tempa, tapi malah diberitahu bahwa tungku sudah disegel.
Setelah sedikit mencari tahu, baru tahu ada seorang yang sulit dikatakan celaka atau beruntung, telah mengorbankan diri dengan 8 artefak dan material senilai puluhan juta, baru berhasil mengumpulkan energi 85％.
Zhao Feichen langsung dilanda iri hati dan kecemburuan, menurut aturan Tungku Peleburan Seratus Tempa, ini pasti akan menghasilkan artefak kelas atas.
Setelah menyelidik lebih lanjut, dia menemukan si bodoh itu ternyata tidak membeli semua batu api.
Benar-benar hoki jatuh dari langit.
Langsung saja dia membeli semua batu api di tangan Bibi, hari ini sengaja menunggu di Rumah Harta Wanbao untuk menyambut kedatangan orang yang mudah ditipu.
Zhao Feichen berkata dengan santai:
“Jangan merasa rugi. Meski Huoshi hanya bernilai 500 ribu, namun premium suatu barang seringkali tak terkait nilai intrinsiknya, melainkan permintaan pembeli.
“Dengan menguasai Huoshi, aku pegang titik vitalmu. Pilihannya: pulang tangan hampa atau serahkan tungku itu, ambil 20 juta lalu pergi. Kau tak punya pilihan.”
Zhang Yuanqing menghela napas: “Ucapan hancur bersama-ku tadi bukan maksud itu.”
Zhao Feichen mengangkat bahu, senyum nakalnya tetap: “Maksudmu?”
“Aku juga beri dua pilihan: Pertama, jual Huoshi padaku dengan harga 3x lipat. Kedua, biaya tunggu tungku itu kuhapus. Sekarang juga kuhadang di luar. Berani keluar, kutebas kau!” Zhang Yuanqing melepas kendali atas aura kekerasan dalam hatinya.
Raut wajah Zhao Feichen berubah muram. Ia mendorong dua gadis di sampingnya, mendekatkan wajah ke Yuan Shi Tian Zun:
“Cuma Saint, berani lancang begini!
“Spirit Realm Walker sepertimu banyak di keluarga Zhao. Dengan ucapan itu, hari ini kau takkan bisa meninggalkan Huadu!”
Zhang Yuanqing berbalik langsung pergi.
“Tunggu!”
Suara Zhao Feichen tiba-tiba membahana: “Kakak paling suka orang berkarakter. Baiklah, kuberi kesempatan.”
Yuan Shi Tian Zun berhenti melangkah, menoleh ke belakang.
Zhao Feichen kembali ke wibawa playboynya, tersenyum:
“Lawan pengawalku di ring tinju. Menang, Huoshi kuserahkan gratis. Kalah, bilang ke Bibi untuk menyerahkan tungku itu padaku.
“Aturan ring tinju kamu tahu kan, hanya satu yang bisa hidup. Jika setuju, tandatangani kontrak hidup-mati sekarang.”
Zhang Yuanqing menatapnya beberapa detik, lalu menggeleng: "Tidak adil!"
“Takut?”
“Kalau aku menang, bukan hanya batu api, tapi juga kedua kakimu.”
Zhao Feichen tertawa terbahak-bahak: "Berani sekali!"
Ia menoleh ke pria paruh baya yang memeluk pedang, wajahnya muram dengan sorot mata membunuh:
“Setelah kontrak ditandatangani, meski dia petugas resmi, aku akan bunuh dia! Setelah berhasil, artefak apa saja di gudang harta Zhao boleh kau pilih, plus hadiah 10 juta tunai.”
Benda di Tungku Pemurnian itu harus dia dapatkan.
Artefak kelas atas Tingkat Sage, bahkan di organisasi besar pun termasuk barang langka.
Meski kakek menyayanginya, mustahil memberikan artefak sebaik itu, jangan harap.
Pria paruh baya itu mengangguk ringan:
“Tidak masalah!”
Zhao Feichen berlari gontai ke kursi goyang, wajahnya penuh sanjungan:
“Bibi, keponakan sudah bertindak, apakah Bibi puas?”
Lian Sanyue tergoyang-goyang di kursi, matanya yang indah setengah terpejam, tersenyum manis:
“Urusan keluarga Zhao bukan urusanku. Masalahmu lebih tak layak menggangguku. Tapi selama kontrak hidup-mati sudah ditandatangani, meski dia petugas resmi, kau bunuh dia pun Aliansi Lima Unsur tak bisa protes, begitu sebaliknya.”
“Pertanyaan terakhir, sudah yakin?”
