Kemunculan Pemimpin Pure Yang
Melihat dua Night Wanderer yang mati secara misterius, bulu kuduk Zhang Yuanqing berdiri.
Kondisi Pemimpin Pure Yang ibarat danau yang mengering. Dirinya tidak memiliki batasan level karena ini adalah seorang Sovereign yang lemah.
Berikan dia cukup Kekuatan Taiyin dan kekuatan bintang, dia bisa cepat pulih ke puncak kekuatannya.
Kematian dua Night Wanderer membuat alarm bahaya berbunyi keras di hati Zhang Yuanqing.
Dengan menelan Kekuatan Taiyin dari dua Night Wanderer, kini Pemimpin Pure Yang pasti menjadi yang terhebat di level Transcendent.
Semakin kuat musuh, semakin besar bahaya bagi pihak kita.
"Apa kamu melihatnya bergerak?" Zhang Yuanqing menatap mata Yin Ji.
Yin Ji menggeleng halus, wajah penuh penyesalan: "Aku tidak memperhatikan..."
Barusan situasi kacau-balau, sibuk menyelamatkan diri. Awalnya masih sempat memperhatikan dua rekan seperguruan, tapi setelah dihempaskan Yuan Shi Tian Zun, pandangannya terhalang.
Zhang Yuanqing juga menghela napas dalam: "Aku juga tidak menyadarinya."
Rasa krisis yang kuat menyergap hatinya. Di benaknya, dia mengkalkulasi semua kemampuan dan artefak, lalu teringat pada Topi Merah.
Topi Merah memiliki dimensi mandiri. Jika semua orang dimasukkan ke dalamnya, mungkin bisa menyelamatkan nyawa mereka.
Masalahnya, dengan begitu dia harus menghadapi artefak level Master sendirian.
Jika dia mati, orang-orang di dalam Topi Merah juga tidak akan selamat.
Sementara jika sendirian, probabilitas kematian oleh artefak level Master hampir 100%.
Justru dengan banyak orang, kekuatan lebih besar. Selain mencari Pemimpin Pure Yang, saat menghadapi bahaya artefak, risiko bisa dibagi seperti hujan panah tadi.
Dalam kilasan kecerdikan, sebuah pertanyaan yang sejak awal tak terjawab kembali muncul di benaknya:
Jika Pemimpin Pure Yang benar-benar ada di restoran, di mana dia bersembunyi? Tubuh spiritual tidak mungkin bisa lolos dari pengamatan dia dan Yin Ji. Kecuali sejak awal pemikiran kita salah, dia sama sekali tidak merasuki siapa pun...
Begitu pikiran ini muncul, Liu Zhiyi tiba-tiba berteriak: "Hujan anak panah gelombang kedua akan datang!!"
Teriakan serupa juga keluar dari Xie Lingyun, Kakak Manyan, dan tamu wanita lainnya.
Di atas meja bundar yang samar, anak panah energi mulai bermunculan kembali.
Bahkan para Saint pun berubah raut wajahnya. Alasan mereka bisa selamat dari hujan panah pertama adalah karena perlindungan artefak dan keberuntungan yang memungkinkan mereka bertahan hidup dengan susah payah di sela-sela hujan panah.
Tapi artefak sudah rusak, dan keberuntungan tidak mungkin bertahan selamanya.
"Saatnya bertarung!" Ling Jun mengeratkan rahang, menyimpan rompi rotan di tubuhnya, lalu mengeluarkan sebuah prasasti tanah dari inventory dan menancapkannya ke lantai.
Cahaya kuning redup terpancar, membentuk dinding tebal.
Pada saat yang sama, tubuhnya tiba-tiba melunak. Kaki menyatu dan menempel, lengan menyusut ke dalam tubuh. Sisik-sisik hitam menembus kulitnya saat tubuhnya membengkak menjadi ular raksasa sebesar tong air.
Tubuh yang membesar itu menyapu kursi dan meja, menghancurkan kembali pecahan gelas, cawan anggur, dan keramik.
Seketika, separuh ruang restoran dipenuhi tubuh ular raksasa.
Ular bersisik hitam itu membuka mulut penuh darah dan berbicara:
"Cepat, berkumpul di belakang tubuhku!"
Miao Tenger pertama kali bergerak, dengan lincah bersembunyi di balik tubuh Kakak sepupu yang sebesar ember.
Ling Jun dengan cepat melilitkan tubuhnya, mengurungnya di tengah, menggunakan badan besar untuk melindunginya.
Saat itu, anak panah demi anak panah mulai terkumpul cepat, gelombang kedua hujan panah akan segera datang.
"Cepat masuk ke sini!" teriak Ling Jun.
"Percuma, kamu tidak bisa menahan ini, lari cepat, sembunyi di kamar sebelah!" Liu Zhiyi mengalami mental breakdown, berlari tak terkendali menuju ruang istirahat di belakang restoran.
Tindakannya memicu efek domino, banyak orang kehilangan kendali, berbalik badan dan langsung kabur.
Ling Jun berteriak: "Jangan panik, jangan lari, melarikan diri tidak ada gunanya..."
Ini adalah artefak level Master, anak panah menargetkan semua orang. Jika dinding beton bertulang bisa menahan anak panah, itu berarti meremehkan kekuatan Sovereign.
Tapi percuma, ketakutan meledak di hati semua orang, tamu-tamu berlarian ke toilet dan ruang istirahat, sama sekali tidak seperti Spirit Realm Walker yang berpengalaman.
Pemimpin Pure Yang mulai lagi menyebarkan ketakutan, dia dengan tepat menangkap rasa takut dalam hati tamu-tamam dan memperbesarnya.
Jika terus begini, semua orang akan mati... Zhang Yuanqing berbisik ke Yin Ji: "Sembunyi di belakang Ling Jun."
Langsung berubah menjadi cahaya bintang menghilang, muncul di depan orang-orang yang kabur, mengangkat tangan dan mengusap wajahnya.
Dahi menyala dengan lapisan emas, mengalir seperti air melewati pipi. Area mata dan mulut dilukis dengan pigmen hitam-merah, membentuk topeng yang berwibawa dan penuh kewibawaan.
“Pergi kembali!!”
Zhang Yuanqing membentak dengan marah.
Yang kehilangan kendali mental hanyalah orang biasa dan pejalan Transcendent. Pemimpin Pure Yang bisa mempengaruhi mereka, maka Topeng Emas mampu mengintimidasi mereka.
Junhun Lianpu adalah artefak berkualitas Saint, bahkan Saint sekalipun akan terpengaruh.
Semua orang yang panik berhenti serentak. Hati mereka dipenuhi rasa takut yang kuat, secara tak sadar menuruti perintahnya.
Melihat semua orang berlindung di belakang Ling Jun, Yin Ji menghela napas lega. Ia menatap Yuan Shi Tian Zun dengan pandangan dalam, berkata:
“Kemarilah...”
Setelah berkata demikian, ia juga melompati tubuh ular dan masuk ke kerumunan.
Ling Jun dengan cepat melilitkan tubuhnya, menyelimuti semua orang dalam lingkaran raksasa. Tubuh ular tebalnya membentuk tembok hitam yang menjulang.
Zhang Yuanqing melirik prasasti tanah di depan ular raksasa, lalu melihat hujan anak panah yang siap meluncur. Hatinya terasa sangat berat.
Prasasti tanah adalah artefak berkualitas Saint yang hanya bisa bertahan sejenak. Meski Ling Jun berubah menjadi ular raksasa dengan pertahanan kuat, tapi bagaimana mungkin tubuh daging darah menahan hujan panah mengerikan?
Bahkan jika bisa menahan satu gelombang, bagaimana dengan gelombang ketiga?
Tampaknya mereka terjebak dalam situasi buntu.
Saat itu, pandangannya jatuh pada Perisai Ungu-Thunder yang rusak parah di tangannya. Di permukaan perisai yang dipenuhi retakan, cahaya ungu muda telah "menggenang" sepertiga bagian.
"Zhang Yuanqing tiba-tiba mendapat ide di hati. Jika bisa menyerap serangan anak panah dalam skala besar hingga perisai terisi penuh energinya, maka energi tersebut bisa diaktifkan untuk menahan hujan panah gelombang ketiga."
"Mengaktifkan energi memungkinkan pertahanan terhadap satu kali serangan dari level apapun."
"Ini adalah aturan."
"Coba!"
Dengan cepat dia mengeluarkan Huluxinjing Sang Pantang Menyerah, melompat ke tubuh ular, lalu mendarat di samping kepala ular sambil berkata:
"Ling Jun, telan ini."
Dia menyodorkan huluxinjing ke mulut ular.
Tanpa bicara, Ling Jun membuka mulut berdarahnya yang lebar dan menelan artefak tersebut.
Kemudian, Zhang Yuanqing mengubah Perisai Petir Ungu menjadi Palu Petir Ungu, lalu mengubahnya kembali menjadi perisai - perisai bundar itu seketika pulih seperti baru.
Anak-anak panah di atas meja ilusipun terkumpul sempurna.
"Syuut syuut syuut..."
Hujan panah gelombang kedua datang menerjang.
Zhang Yuanqing langsung merebahkan diri, mengangkat perisai untuk melindungi kepala ular.
"Braak, braak, braak..."
Rintangan tembok kuning itu dihujani anak panah yang meledak dengan intens, memancarkan cahaya redup yang mempesona.
Hanya bertahan dua detik, setelah menahan sepertiga anak panah, dinding tanah itu runtuh menjadi puing-puing.
Anak panah sisanya langsung menyelimuti Ling Jun.
Pertahanan kuning Huluxinjing Sang Pantang Menyerah hanya bertahan satu detik sebelum terkoyak.
"Braak, braak..."
Setiap anak panah energi yang meledak di tubuh ular Ling Jun menyemburkan sisik dan daging darah. Tubuh ular raksasa itu gemetar hebat, secara refleks mengkerut kesakitan.
“Dia menahan kesakitan yang hebat.”
Dang dang dang... Perisai yang diacungkan tinggi oleh Zhang Yuanqing pecah setelah menahan serangan tiga anak panah.
Dia terpaksa menarik kembali perisainya, mengubah bentuk, lalu mengacungkannya kembali.
Saat ini, hukou-nya sudah terkoyak, darah mengalir sepanjang lengannya ke ketiak, gelombang ledakan energi menggores tubuhnya dengan rasa sakit yang luar biasa.
“Aaa...”
Terdengar jeritan menyakitkan dari dalam tubuh ular.
Anak panah itu telah menembus tubuh Ling Jun, merobek pertahanan daging darah, tamu di posisi itu langsung tewas oleh anak panah berikutnya.
Bersamaan itu, Zhang Yuanqing menyadari Ling Jun sudah tidak bergerak lagi. Dengan panik dia menunduk, melihat kepala ular yang dilindunginya di bawah tubuhnya - pupil vertikalnya sudah mengembang, dipenuhi kematian yang sunyi.
Ling Jun mati...
Akhirnya, setelah Perisai Ungu Petir rusak tiga kali, gelombang kedua hujan panah berakhir.
Zhang Yuanqing yang penuh luka bersandar pada tubuh ular, perlahan melorot jatuh.
Dia kembali mengubah bentuk senjatanya, memulihkan perisai bundar itu seperti semula. Permukaan perisai sepenuhnya tertutup cahaya ungu, menandakan energi sudah terisi penuh.
Berhasil... Zhang Yuanqing membawa perisai sambil mundur, mengeluarkan Tongkat Kekuasaan Mountain Deity, diam-diam menyembuhkan lukanya.
Di sisi lain, tamu yang selamat mulai merangkak keluar dari tubuh ular yang berlubang-lubang. Raut wajah mereka dipenuhi kelegaan setelah lolos dari maut, namun saat melihat meja bundar ilusi yang sedang memadatkan anak panah satu per satu, wajah mereka kembali dipenuhi ketakutan.
Yin Ji merangkak keluar dari tubuh ular, memandang sekeliling, langsung mencari Yuan Shi Tian Zun. Melihatnya sedang menatap topeng emas sambil berdiri tenang di kejauhan untuk memulihkan luka, barulah dia lega.
"Masih ada gelombang ketiga anak panah. Coba pikirkan cara lagi, bertahan sekali lagi ini akan berakhir." Ling Jun generasi ketiga Liu Zhiyi memandang semua orang dengan tatapan hampir memohon.
Semua orang menghindari tatapannya.
"Ling Jun saja sudah mati, siapa lagi yang bisa membantu? Di sini levelnya paling tinggi. Ada Dewa Gunung di sini? Sekalipun ada, tidak bisa melindungi kita sebanyak ini." Kata seseorang.
"Siapa yang masih punya artefak pertahanan? Jangan pelit sekarang, cepat keluarkan!" Liu Zhiyi mulai emosional.
"Artefak pertahanan sudah hancur di gelombang pertama. Lagipua artefak pertahanan buat apa? Kamu bisa keluarkan artefak level Master?" Duan Qiao Can Xue membalas dengan kesal.
Seorang tamu wanita menangis:
"Apa...apa kita semua akan mati? Andai saja aku tidak datang ke pesta malam ini, aku...aku tidak mau mati..."
Xie Lingyun yang mentalnya rapuh langsung merah matanya.
Para petugas lebih tabah, tapi menghadapi maut tak ada yang bisa tetap tenang. Semua terlihat lesu dengan ketakutan tersembunyi.
Tiba-tiba pupil mata ular raksasa bersisik hitam yang mati itu kembali bersinar. Tubuh besarnya menyusut cepat menjadi wujud manusia.
"Hukh-hukh..."
Ling Jun hidup kembali. Raut wajahnya pucat, batuk-batuk hebat dalam kondisi lemah.
Miao Tenger telah mencopot pakaian hitam seorang satpam, menyerahkannya dengan penuh perhatian pada kakak sepupunya.
Melihat Ling Jun siuman, Liu Zhiyi tak sabar bertanya:
"Ling Jun, kau masih punya trik? Segera gunakan! Kau putra Pemimpin Taiyi, pasti punya artefak level Master. Lanjutkan perlawanan!"
Semua orang memandang Ling Jun dengan harap.
Ling Jun terengah-engah, bahkan tak ada tenaga untuk bicara.
Liu Zhiyi mendesak: "Cepat! Hujan panah gelombang ketiga segera datang."
Miao Tenger membelalak: "Bukankah kau juga cucu Elder? Kenapa tak punya artefak level Master?"
"Aku..." Liu Zhiyi tak bisa membantah, geram: "Kenapa marah padaku? Aku melakukan ini untuk kita semua!"
Ia menoleh ke Yin Ji: "Yin Ji, bukankah kau mantan kekasih Mo Jun? Tak ada harta berharga yang ditinggalkannya? Apa kau tidur dengannya gratis?"
Yin Ji tertegun, mata berkilat kemarahan.
"Perkataanmu keterlaluan!" tegur seorang petugas.
"Urusi dirimu sendiri! Laozi mau mati, tak boleh bicara?" Liu Zhiyi melotot, tak peduli status lawan.
Dalam keadaan terjepit, ia mulai menyerah.
"Dan kau!" Liu Zhiyi menuding Miao Tenger, "Bukankah kau juga tidur dengan Mo Jun? Jangan pura-pura tak tahu skandalmu. Mo Jun pasti meninggalkan artefak perlindungan. Kalau bukan karena pestamu, kami takkan begini! Kau Beast King, berubah wujud dan jaga kami!"
Miao Tenger menggigil karena marah.
Kakek berambut putih melangkah maju, menghalangi di antara kedua orang itu, menatap Liu Zhiyi dengan wajah tidak ramah: "Nona ini hanya level 4, bahkan setelah transformasi tetap tidak bisa menahan anak panah. Jika kau terus menghinanya, jangan salahkan aku yang berubah sikap."
"Mengejek kematian orang, berani-beraninya kau mengancamku. Kalau berani, bunuh saja aku! Lagipula kita semua pasti mati." Liu Zhiyi meludah keras: "Cis!"
"Dibilang Saint, tapi tidak ada gunanya. Hanya bisa menggertak di hadapanku."
Baru saja selesai bicara, tiba-tiba ia menjerit "Aduh!", memeluk kepala sambil merintih dan berlutut di lantai.
Semua orang kaget mendengar jeritan tiba-tiba itu, seperti burung ketakutan, serentak menoleh ke meja bundar ilusi. Baru sadar anak panah masih dalam proses pembentukan.
Seorang Saint menatap ke arah Yuan Shi Tian Zun yang tidak jauh.
Para tamu baru tersadar, terkejut memandang Yuan Shi Tian Zun. Liu Zhiyi toh adalah keturunan langsung Elder, garis darah murni. Beraninya dia langsung bertindak?
Zhang Yuanqing dengan Topeng Emas mendekat, pertama-tama menatap Yin Ji, lalu Miao Tenger, berkata:
"Kalian berdua kan Saint, kenapa tidak pukul dia? Melewati dungeon hidup-matian, dapat kekuatan melebihi manusia biasa, untuk apa?"
Ia melangkah maju dan menendang keras perut Liu Zhiyi.
Bum!
Tubuh Liu Zhiyi melengkung seperti udang, tangannya memegangi perut sambil memuntahkan makanan dan asam lambung dalam jumlah besar.
“Supaya saat anjing menggonggong, kita punya kemampuan untuk menyembelihnya.” Zhang Yuanqing menginjak wajahnya ke dalam kotoran, menggilas dengan keras sambil menatap Miao Tenger:
“Apa kamu takut dengan Elder di belakangnya? Atau karena dia menyebut Mo Jun membuatmu kehilangan kepercayaan diri? Mo Jun adalah Mo Jun, apa hubungannya denganmu.”
Miao Tenger tertegun memandanginya.
Ling Jun yang duduk bersila di lantai terkekik, “Teng'er, andai dulu kamu bertemu dengannya, pasti lebih menyenangkan.”
Eh, Mentor bukannya melarangku menggoda adikmu... Zhang Yuanqing menoleh ke Yin Ji, “Orang baik hati mudah diperlakukan semena-mena, sifat terlalu lembut membuat orang lain berani naik ke lehermu.”
Yin Ji tersenyum getir.
“Yuan Shi Tian Zun, berani-beraninya kau sentuh aku, kakekku tidak akan...” Liu Zhiyi menggigit giginya geram.
Tapi sebelum selesai bicara, Zhang Yuanqing sudah menendang wajahnya hingga mulut berdarah-darah, dua gigi depan terlempar keluar.
Ruang makan sunyi senyap. Semua orang tahu Yuan Shi Tian Zun keras kepala, bahkan berani membunuh pejalan Lingjing resmi. Tapi menyaksikan langsung aksinya berbeda dengan kabar angin.
Ini bukan orang yang bisa diremehkan.
Namun, sikap keras kepala ini justru menambah poin di mata beberapa tamu perempuan.
Gao Shan Liu Shui melirik meja bundar, memecah keheningan dengan suara rendah:
“Hujan panah akan datang, semuanya, bersiaplah...”
Ketakutan kembali menyergap semua orang.
Zhang Yuanqing tidak banyak bicara lagi. Melempar kalimat “Semua sembunyi di belakangku”, ia langsung berjalan menuju meja bundar ilusi.
"Dia mau melakukan apa?"
Tamu-tamu secara refleks berkumpul, pandangan mereka mengikuti punggung Yuan Shi Tian Zun yang menjauh.
Tepat saat itu, gelombang ketiga hujan panah terkumpul sempurna, menghujani semua orang bagai air bah.
Xie Lingyun dan tamu perempuan lainnya menjerit, berbalik kabur secara naluriah, namun melihat Yuan Shi Tian Zun mengangkat perisai bundar di tangannya.
Cahaya ungu pekat membumbung tinggi, membentuk perisai raksasa yang menyentuh langit-langit, menghalau semua anak panah.
"Braak, braak, braak..."
Dentuman energi yang mengguncang bagai petasan memekakkan telinga, bergema di ruang makan yang luas.
Sesuatu yang tak terduga terjadi - anak panah yang sebelumnya tak tertahankan bahkan oleh artefak Saint, ternyata gagal menghancurkan perisai energi.
Kilau ledakan panah yang menyilaukan mata mendistorsi siluet Yuan Shi Tian Zun, tapi di mata semua orang, sosok itu tegak bagai Gunung Tai yang tak tergoyahkan.
Sesaat kemudian, cahaya redup yang berkilauan mulai memudar, diiringi redanya suara ledakan.
Gelombang ketiga hujan panah berakhir.
Yuan Shi Tian Zun dengan perisainya tetap utuh, sementara perisai ungu pekat yang memberi rasa aman itu perlahan menghilang.
"Kita berhasil bertahan! Kita lolos dari hujan panah!"
Beberapa detik kemudian, sorak-sorai tamu memecah keheningan, beberapa tamu perempuan bahkan menangis karena bahagia.
Para Saint yang biasanya tenang bagai aliran sungai gunung pun tak bisa menyembunyikan sukacita di wajah mereka.
“Ada artefak legendaris seperti ini kenapa tidak dikeluarkan lebih awal, membuatku mati sia-sia sekali.” Ling Jun bergumam lemah sambil bersandar pada sepupu perempuannya.
Wajah cantik Miao Tenger memancarkan sukacita setelah selamat dari bencana.
Kemudian dia melirik Yuan Shi Tian Zun.
Tiba-tiba dia menyadari Yin Ji telah menyambutnya sambil berbisik pelan:
“Tidak apa-apa?”
Yuan Shi Tian Zun menggeleng: “Sayangnya hanya bisa digunakan sekali.”
Diam-diam dia menarik kembali pandangannya, tidak melanjutkan pengamatan.
Duan Qiao Can Xue menatap perisai bundar dengan iri hati, menekan perasaan iri dalam hatinya, dia berseru keras:
“Berdasarkan pengamatanku, permainan ini semakin berbahaya seiring waktu. Jika kita masih tidak bisa menemukan Pemimpin Pure Yang, kemungkinan besar kita akan team wipe di permainan berikutnya.”
Kalimat ini bagai siraman air dingin di hati semua orang.
Zhang Yuanqing menarik kembali perisainya, berkata: “Dia tidak bisa bersembunyi lagi.”
“Kau punya cara apa?” Duan Qiao Can Xue mendesak.
Zhang Yuanqing tidak menghiraukan, menghembuskan aura yin yang berubah menjadi arwah bayi montok menggemaskan dengan rambut halus jarang.
Lalu dia mengeluarkan jubah pencari harta karun dan menyelimutkannya pada si orang lucu dan konyol.
“Cari harta karun!” Zhang Yuanqing mengelus kepala putranya, memberi perintah.
Ini adalah cara yang terpikir olehnya selama hujan panah gelombang kedua. Mengingat praktisi kuno ini begitu sakti, jika tidak bisa ditemukan, ubah strategi.
Berhenti mencari, beralih ke pencarian harta karun.
Mencari tubuh asli "Green's Great Adventure".
Selama artefak tidak dimasukkan ke inventory, pasti ada tubuh fisiknya. Meja bundar ilusi hanyalah proyeksi fungsi artefak, bukan artefak itu sendiri.
"Temukan artefak, masukkan ke inventory, masih takut dengan Pemimpin Pure Yang?"
Orang lucu dan konyol merayap ke segala arah di restoran, terkadang mengangkat kepala melihat ke kiri-kanan, terkadang menggerakkan cakar untuk merangkak.
Ia pertama kali merangkak ke artefak yang pecah, lalu memandang majikan dengan ekspresi memohon pujian.
Zhang Yuanqing menggeleng: "Bukan, lanjutkan!"
Orang lucu dan konyol kemudian merangkak ke fragmen artefak kedua.
"Bukan, lanjutkan!"
Zhang Yuanqing terlihat sabar di luar, namun hatinya gelisah.
Waktunya terbatas, tapi fungsi pencari harta karun si orang lucu akan memprioritaskan harta terdekat. Sekuat apapun cemas, harus diperiksa satu-satu.
Dua menit, empat menit, enam menit, delapan menit... Waktu berlalu, akhirnya semua fragmen artefak di restoran berhasil ditemukan.
Tapi semuanya ditolak satu per satu oleh Zhang Yuanqing.
Arwah bayi mengangkat kepala dengan rambut halus yang jarang, memandang ke sekeliling.
Tiba-tiba pandangannya tertuju pada anjing golden retriever, kepala menunduk, cakarnya bergerak cepat mendekat.
Anjing?! Pupil mata Zhang Yuanqing menyempit.
Artefak tersembunyi di tubuh anjing?
Pemimpin Pure Yang... Jiwa anjing sudah kucambuk keluar. Tidak mungkin ia merasuki golden retriever. Tapi jika dia bersembunyi di tubuhnya, berarti hanya satu kemungkinan... Zhang Yuanqing mulai menebak metode persembunyiannya, segera memerintahkan penghentian dan menarik kembali orang lucu itu.
Ini untuk mencegah orang lucu mendekati golden retriever dan dibunuh balik oleh Pemimpin Pure Yang.
Tiba-tiba Yin Ji berteriak panik:
"Yuan Shi, dadu sudah berputar!"
Waktu aman sepuluh menit telah berakhir. Di atas meja bundar imajiner, dadu berputar kencang.
"Tanpa ragu sedikit pun, Zhang Yuanqing mengambil Perisai Petir Ungu dari inventory dan beralih ke mode Thunder Cannon."
"Cairan keemasan-ungu dengan cepat berubah menjadi pistol genggam sepanjang 30cm, laras panjang yang kokoh menegaskan kesan kekuatannya."
"Zhang Yuanqing mengarahkan ke anjing emas itu dan menarik pelatuk."
"Mulut senjata segera berpendar cahaya ungu, bola kilat berwarna ungu terang sebesar kepalan tangan melesat keluar disertai percikan listrik ungu di udara."
"Boom!"
"Bola kilat meluncur deras, menghantam anjing emas sekaligus menghancurkan dinding dan lantai, melubangi lantai satu."
"Tubuh anjing emas itu hancur menjadi potongan daging terkarbonisasi, di antara darah dan puing betingkas, Zhang Yuanqing melihat dua benda terlempar dari perut anjing besar itu."
"Yang pertama adalah cakram berdiameter telapak tangan bernoda darah, dengan gambar hutan, sungai, rawa, dan penyihir yang persis seperti pola di meja permainan ilusi tadi."
"Yang kedua adalah mutiara sebesar telur, memancarkan kilau magis seolah menyimpan ribuan gambaran di dalamnya."
"Tepat di saat itu, suara Yin Ji terdengar dari belakang: 'Enam titik.'"
"Boneka kecil itu melangkah riang ke posisi dua puluh satu, tempat sebuah pondok kayu dengan penyihir berhidung runcing berdiri di pintunya."
"Informasi yang tergantung di ruang makan segera berubah:"
"'Kau memasuki rumah penyihir, tak sengaja meminum ramuan sihir penyihir. Semua anggota tim memasuki kondisi lemah.'"
Detik berikutnya, para tamu di restoran berjatuhan terduduk di lantai, raut wajah mereka langsung lesu.
Zhang Yuanqing merasakan seluruh energinya terkuras seketika, tubuh spiritual dan jasadnya sama-sama melemah. Kedua kakinya gemetar lalu ia terjatuh duduk seperti tamu-tamu di belakangnya.
Bukan hanya dirinya, pengantin hantu dan orang lucu dan konyol di dalam tubuhnya juga masuk ke dalam kondisi lemah.
Di saat yang sama, ia melihat helai-helai asap hitam terlepas dari potongan daging anjing emas itu, melayang naik dan menyatu di udara membentuk seorang pemuda berambut putih dengan wajah tampan.
Sorot matanya dipenuhi kegilaan, menatap Zhang Yuanqing dengan tajam.
……
