Mencari Bantuan Xiao Yuan
"Sekolah Qin Feng? Apa hubungannya dengan Sekolah Qin Feng?" Zhang Yuanqing tertegun, lalu menoleh ke supir tua di sampingnya.
Guan Ya menatap totem beberapa saat, lalu mengangkat pandangan ke gadis pulau itu dan berkata santai:
"Ini totem Dinasti Qin!"
Asano Ryo yang sedang mencerna makna "Sekolah Qin Feng", tersadar dan berkata dengan canggung:
"Ya, ini salah satu bukti yang kami temukan dari buku sejarah Tiongkok. Takamagahara memang terkait dengan era Qin."
Sepertinya hubungan antara Takamagahara dengan Dinasti Qin membuatnya agak tidak nyaman.
"Dari era Qin, jadi Kakak Guan Ya pernah melihatnya di kampus..." Zhang Yuanqing mengangguk paham: "Xu Fu, ya?"
Meski tidak terlalu tertarik dengan mitos, pengetahuan sejarahnya cukup mendalam.
Dulu di Kuil Gunung si tua bangka, dia bisa memahami catatan tahun di kuil berkat penguasaan literatur kuno dan pengetahuan sejarahnya.
Takamagahara, praktisi kuno, totem Dinasti Qin - pikirannya langsung melayang ke legenda ahli alkemi terkenal yang berlayar mencari obat keabadian.
Asano Ryo mengangguk kecil sambil mengeluarkan suara "hm" lemah.
Tiba-tiba dia berdiri, menunjukkan semangat 'pekerja tulus' dengan membungkuk dalam-dalam sambil berseru:
"Takamagahara sangat penting bagi Kelompok Seribu Bangau. Tolong bantu kami, Yuan Shi-sama!"
Zhang Yuanqing tidak langsung menjawab. Setelah merenung sebentar, ia mengetuk meja bundar:
"Kamu keluar dulu. Aku perlu bicara dengan Guan Ya."
"Hai!" Asano Ryo mengundurkan diri dari ruang proyeksi sambil menutup pintu.
Sambil mengangkat gelas air, Guan Ya bertanya: "Dayang Xie Lingxi bisa menyadap gerakan di villa ini. Percakapan kita pasti bisa dia dengar."
Zhang Yuanqing menggelengkan kepala: “Aku sudah menyuruh Mayat Merah mengawasi.”
Bukan karena Xie Lingxi tidak boleh tahu, toh si gadis licik itu termasuk keluarga sejati. Tapi karena dia sudah berjanji pada Asano Ryo untuk merahasiakan, tentu harus menepati janji.
Melibatkan Guan Ya saja sudah batas maksimal.
“Kakak Guan Ya, apakah perkataannya tadi ada yang mencurigakan?”
“Tidak ada kebohongan,” kata Guan Ya.
Zhang Yuanqing bersandar malas di kursi, jemarinya mengetuk-ngetuk meja bundar. Setelah lama berpikir, suaranya berat:
“Masalah ini rumit. Aku sedang mempertimbangkan apakah harus ikut campur.”
Berhenti sejenak, lalu melanjutkan:
“Kamu besar di luar negeri, pengetahuan sejarah Tiongkok terbatas. Tapi pasti pernah dengar tentang Xu Fu dan legenda terkaitnya.”
Guan Ya mengangguk:
“Agak samar. Sepertinya dia dikirim Kaisar Pertama untuk mencari obat panjang umur di lautan.”
Zhang Yuanqing menatap tajam, bicara hati-hati:
“Jika investigasi Kelompok Seribu Bangau akurat, praktisi kuno di Takdir Langit kemungkinan adalah Xu Fu beserta anak-anak suci dan praktisi zaman Qin yang dibawanya. Totem Dinasti Qin pada piring giok itu buktinya.
“Tapi ada bug logika di sini. Xu Fu adalah Fangshi yang seharusnya berkorelasi dengan profesi Sarjana, ahli membuat pil, peralatan, fengshui dll.
“Kalau Kaisar ingin hidup abadi, kenapa tidak suruh Xu Fu membuat pil saja? Kenapa harus cari obat ke laut? Di zaman Qin, energi spiritual melimpah, para ahli bertebaran. Sementara pulau kecil itu mungkin hanya punya sedikit praktisi.
“Masuk akalkah tuan tanah kaya raya malah meminta Hoki pada petani miskin?”
Guan Ya mengangkat alis, tak bisa menahan diri untuk berpikir dalam-dalam, "Maksudmu..."
Zhang Yuanqing mengangguk:
"Kecuali, di Jepang kuno terdapat sesuatu yang membuat Kaisar Pertama juga tergiur, sehingga dia mengutus Xu Fu untuk berlayar mencarinya."
Guan Ya merasa masuk akal: "Kalau begitu, kita harus menelusuri sejarah sebelum Dinasti Qin, hingga ke zaman mitos. Tapi meski mitos merefleksikan sejarah praktisi kuno sampai batas tertentu, banyak informasi palsu yang dibuat-buat, mungkin tidak memberi nilai berguna."
"Ini tidak penting, yang utama kita tahu Jepang punya harta berharga. Kita sedang mencari motivasi yang masuk akal untuk ekspedisi Xu Fu." Zhang Yuanqing tidak memperpanjang topik ini, melanjutkan:
"Xu Fu berlayar dengan anak laki-laki dan perempuan suci, berhasil mencapai Jepang, dan menemukan harta yang didambakan Kaisar Pertama - mungkin obat keabadian, mungkin benda lain.
"Tapi Xu Fu tidak membawanya kembali ke wilayah tengah. Dia menjadi serakah, ingin monopoli harta itu, lalu menetap di Jepang, mendirikan Takamagahara, menjadi kaisar lokal, menguasai Jepang bersama Spirit Realm Walker yang ikut."
"Kedengarannya masuk akal." Guan Ya menyilangkan lengan sambil menopang dagu, penasaran:
"Menurutmu harta berharga apa itu? Benarkah obat keabadian dari legenda?"
“Tidak jelas, mungkin obat keabadian, atau mungkin ekspedisi pencarian obat hanyalah kedok untuk menutupi tujuan sebenarnya. Tapi pasti itu harta yang bernilai sangat tinggi. Kaisar Pertama saat itu sudah menyatukan seluruh negeri, di bawah asuhannya ada banyak ahli-ahli gaib. Harta apa yang tidak dia miliki? Kalau sampai dia mengerahkan pasukan besar dan mengutus Xu Fu untuk mencari ke seberang lautan, nilai benda itu mungkin jauh lebih tinggi dari yang kita bayangkan.” Zhang Yuanqing berkata:
“Kakak Guan Ya, aku berniat menerima misi ini tapi akan menaikkan imbalan dan meminta izin masuk ke Takamagahara.”
Masuk Takamagahara... Guan Ya langsung mengerutkan alisnya:
“Yuan Shi, kamu bisa memikirkan semua ini hanya dari sebuah simbol dalam waktu singkat. Kelompok Seribu Bangau sudah menyelidiki Takamagahara hampir satu abad, menurutmu mereka tidak menyadarinya?
“Tiga artefak legendaris mungkin hanya bonus, yang benar-benar mereka incar adalah benda yang membuat Xu Fu mengkhianati Kaisar Pertama. Ini juga alasan mengapa Kelompok Seribu Bangau tidak ingin diketahui oleh Hukuman Langit.
“Dengan alasan yang sama, mereka pasti tidak akan mengizinkan Fu Qingyang masuk Takamagahara. Tapi kalau kamu pergi sendirian, itu terlalu berisiko.”
Subteks dalam perkataannya adalah: Jika Yuan Shi nekat pergi ke Takamagahara, Kelompok Seribu Bangau kemungkinan besar akan menghabisi saksi.
Zhang Yuanqing setuju dengan analisisnya dan bertanya:
“Menurutmu lebih baik kita mundur?”
“Kalau sampai melewatkan kesempatan seperti ini, benar-benar sayang. Biarkan aku berpikir...” Guan Ya bergumam, “Ini butuh turun tangan. Kalau Fu Qingyang ada di sini, pasti dia bisa memberikan solusi. Si brengsek itu paling jago dalam intrik politik kotor.”
Dia mengerutkan alis indahnya, termenung lama sebelum akhirnya matanya berbinar dan tersenyum:
“Ada ide, hmm, kalau kita nekat pergi, pasti tidak boleh mengirim ahli. Kalau tidak, Kelompok Seribu Bangau akan mati konyol dan bocorkan rahasia Takamagahara ke Hukuman Langit. Jika Hukuman Langit ikut campur, kita bahkan tidak kebagian kuahnya."
“Tapi pergi sendirian terlalu berbahaya, aku pasti tidak setuju kamu pergi. Jangan lupa, kau ini Night Wanderer. Kau bisa mengendalikan mayat yin atau pelayan arwah untuk pergi, biarkan 'hewan peliharaan' yang mencari mati sambil kau mengawasi. Ini kan cara main yang benar untuk Night Wanderer."
“Lagipula, kekuatan mayat yin dan pelayan arwah terbatas, tetap tidak sebanding dengan majikan. Kelompok Seribu Bangau juga akan lebih lengah, kemungkinan besar mau kompromi.”
Semakin dia bicara, pikirannya semakin jernih:
“Selain itu, mereka juga tidak berani membunuh mayat yin atau pelayan arwahmu untuk menghabisi saksi, karena itu tidak ada gunanya. Kau bisa buat perjanjian dengan mereka, bahas pembagian harta karun di dalam, beri sedikit kelonggaran. Menurutku Kelompok Seribu Bangau akan setuju.”
“Ide brilian!” Zhang Yuanqing menggenggam wajah segitiga Guan Ya, menciumnya keras-keras.
Meski dijuluki sampah oleh Pangeran Uang, tapi toh dia berasal dari keluarga Lingjing. Jauh lebih bisa diandalkan dibanding bibiku yang polos dan bodoh di rumah.
Dia berbalik menuju pintu ruang pemutaran, membuka pintu kedap suara yang berat, mengintip keluar.
Di ruang tamu terlihat Asano Ryo berdiri tegak dengan kedua tangan tergenggam di depan memegang tas kulit, pose seperti gadis manis.
Xie Lingxi yang memakai rok pendek sedang mondar-mandir mengelilinginya, matanya menyala-nyala mengamati seperti anak anjing pemburu mengincar mangsa, atau musuh.
“Asano Ryo, masuk!”
Zhang Yuanqing berteriak, lalu mundur ke ruang pemutaran.
Asano Ryo menghela napas lega, segera melepaskan diri dari gadis sebaya yang menakutkan itu, dan berlari kecil masuk ke ruang pemutaran.
"Yuan Shi-kun, bagaimana pertimbangan Anda?" Asano Ryo menatapnya dengan harap dan cemas, "Silakan ajukan syarat apa pun."
Adik perempuan, negosiasi kerja sama tidak dilakukan seperti ini... Terlalu polos, Zhang Yuanqing mengevaluasi dalam hati, namun secara formal berkata:
"Ada pertanyaan yang harus kau jawab. Katamu kunci Takamagahara ditemukan 10 tahun setelah Perang Dunia II, mengapa baru sekarang diungkit?"
"Karena kami belum menemukan Takamagahara." Suara Asano Ryo lembut dan merdu, "Dalam mitos, Takamagahara digambarkan sebagai pulau yang mengambang di laut dan awan, dunia surgawi. Lokasi pastinya tidak diketahui siapa pun."
"Tapi belum lama ini, Kelompok Seribu Bangau akhirnya menemukan lokasi Takamagahara. Ketua kelompok berencana memimpin para pejabat untuk eksplorasi, tapi pengkhianat Edo Kengo mencuri kuncinya!" JK berkata dengan wajah penuh amarah:
"Dia sudah lama tidak puas dengan ketua, ambisius ingin merebut posisinya. Pencurian kunci dan penyusupan ke Tiongkok kali ini kemungkinan besar berhubungan dengan organisasi jahat."
"Di mana Takamagahara?" Zhang Yuanqing mencoba menguji.
"Saya tidak tahu." Asano Ryo menggeleng.
Tentu saja, kalau kau tahu, ketuamu tidak akan mengirimmu ke sini. Karena jika Yuan Shi Tian Zun memang kejam dan licik, mayatmu sudah terbaring di sini...
Zhang Yuanqing berkata:
“Saya bisa membantu, tapi imbalan harus dinaikkan menjadi 500 juta yen Fuso. Selain itu, setelah urusan selesai, saya harus masuk ke Takamagahara. Tapi tenang, saya akan mengirim mayat yin masuk. Harta di dalamnya, kalian yang pilih dulu.”
Arti kalimat ini adalah: Aku mau bagi hasil!
Asano Ryo seketika menunjukkan ekspresi kesulitan.
Dia sebenarnya sangat ingin berbagi hasil dengan Yuan Shi, karena pria ini adalah penyelamat nyawanya, partner yang telah melewati hidup dan mati bersama. Statusnya sebagai Saint dan posisi hari ini semua bergantung pada Yuan Shi.
Tapi Kelompok Seribu Bangau bukanlah miliknya.
Dengan tekad ketua dan para pejabat yang berambisi merebut Takamagahara, serta hasrat untuk kebangkitan Spirit Realm Walker di Jepang, mereka pasti tidak akan rela berbagi dengan orang luar.
Zhang Yuanqing langsung tahu kekhawatirannya begitu melihat emoji jk, lalu tertawa:
“Katakan pada pimpinan Kelompok Seribu Bangau: Jika Edo Kengo benar-benar berhubungan dengan organisasi gelap, semakin lama ditunda, semakin kecil harapan mereka dan terpaksa kompromi dengan Hukuman Langit."
“Sedangkan aku bisa merebut kembali piringan giok dalam dua hari. Ngomong-ngomong, kamu bawa DNA Edo Kengo?”
“Bawa.” Asano Ryo mengangguk: “Edo Kengo terluka dalam serangan para pejabat Kelompok Seribu Bangau. Aku membawa darahnya.”
“Kalau begitu tidak masalah!” Zhang Yuanqing mengangguk puas:
“Hubungi organisasimu. Aku dan Guan Ya akan minggir. Kami pasti tidak akan menguping.”
Setelah berkata demikian, dia membawa sang supir tua pergi.
Saat pintu kedap suara yang berat itu tertutup, Asano Ryo menghubungi ketua kelompoknya, Kobe Ichiro.
"Ryo-chan, bagaimana hasil negosiasinya?" Suara berat dan dalam terdengar dari telepon: "Ini menyangkut misi besar Kelompok Seribu Bangau. Jika gagal, kita semua harus melakukan seppuku untuk menebus kesalahan."
Asano Ryo tanpa sadar membungkuk, lalu berbisik menyampaikan syarat Yuan Shi Tian Zun kepada Kobe Ichiro.
"Baka!" Terdengar umpatan tak terbendung dari telepon: "Takami Hara hanya milik Kelompok Seribu Bangau! Siapa pun tak boleh mengganggunya. Ryo-chan, beginikah caramu bernegosiasi?"
Asano Ryo secara naluriah terus-menerus meminta maaf, kemudian teringat alasan Yuan Shi Tian Zun, lalu berbisik:
"Tapi ketua, Yuan Shi-kun bilang dia bisa merebut kembali kunci mobil dalam dua hari."
Dua hari... Sisi seberang telepon langsung hening.
Beberapa saat kemudian, suara ketua menjadi jauh lebih lembut:
"Jika Yuan Shi Tian Zun bisa melakukannya, aku setuju. Tapi dia harus menepati janji, hanya mengizinkan yin body atau pelayan arwah yang masuk ke Takami Hara."
Asano Ryo menghela lega, pipi kecilnya merekah senyum:
"Yuan Shi-kun adalah samurai berbudi luhur, pasti akan menepati janjinya."
Seandainya dia tahu julukan "Sang Maha Kuasa Bajingan", mungkin pikirannya akan berubah.
Setelah mematikan telepon, Asano Ryo dengan perasaan lega mendorong pintu kedap suara berat, melihat Yuan Shi Tian Zun, Guan Ya, dan teman sebaya yang cantik itu duduk diam di ruang tamu.
Di kepala Yuan Shi Tian Zun terpasang headphone berteknologi tinggi yang indah.
"Melihat ekspresimu, apakah Kelompok Seribu Bangau setuju?" Zhang Yuanqing bertanya sambil tersenyum.
“Hai, ketua kelompok bilang, selama Yuan Shi Jun bisa mengambil kembali kunci mobil dan menepati janji, dia akan mengizinkan Anda...” Asano Ryo melirik Xie Lingxi, buru-buru menutup mulut, lalu mengalihkan topik dengan kikuk:
“Yuan Shi Jun, headphone Anda sangat cantik.”
Xie Lingxi terkekeh pendek.
Setelah mendapatkan foto, data, dan darah Edo Kengo dari Asano Ryo, Zhang Yuanqing kembali ke kamar, mengeluarkan Daluo Xingpan, dan mulai merencanakan operasi perburuan Edo Kengo.
Saat kekuatan bintang meresap ke dalam, bintang-bintang perak di permukaan piringan hitam menyala satu per satu, memproyeksikan galaksi bercahaya di dalam kamar.
Galaksi itu berputar cepat membentuk pusaran, lalu tiba-tiba membanjiri titik antara alis Zhang Yuanqing.
Dalam pikirannya, terekam gambaran seorang pria kurus paruh baya dengan katana, melompat dengan wajah mengerikan siap menebas.
Bilah pedang berkilauan itu dipenuhi aura pedang yang luar biasa tajam.
Beberapa detik kemudian, gambaran berganti: kali ini seorang pria kekar berotot dengan postur atletis, memancarkan kekuatan dahsyat.
Matanya penuh keganasan, sorot wajahnya haus akan pertumpahan darah, dengan rune berwarna merah darah yang terdistorsi di wajahnya.
Dari sisi tubuhnya tumbuh dua pasang lengan ilusif.
Gambaran berakhir, proses perencanaan selesai.
Zhang Yuanqing membuka mata sambil mengerutkan kening: “Pasukan Militer...”
Jelas terlihat, Edo Kengo memang telah berkolaborasi dengan organisasi jahat lokal, bahkan dengan yang paling ditakuti di antara tiga organisasi jahat besar - Pasukan Militer.
"Yang tadi kemungkinan adalah Mist Lord. Jika dia seorang Sovereign, Temptation Rune seharusnya menyebar ke seluruh tubuh, bukan hanya wajah. Kemampuan memproyeksikan dua pasang lengan ilusi menunjukkan level 5. Kalau level 6, akan ada tiga pasang lengan."
Skill Tiga Kepala Delapan Lengan meskipun termasuk level Master, pada tahap Sage, Mist Lord dapat memproyeksikan bayangan lengan. Saat mencapai Dominator, lengan tersebut akan mengeras menjadi daging darah nyata dan menumbuhkan dua tengkorak tambahan.
Zhang Yuanqing membuka laptop, login ke akun Yuan Shi Tian Zun, lalu mencari "Pasukan Militer level 5 Mist Lord".
Pencarian menunjukkan 19 target yang masuk daftar buronan resmi dalam database pihak berwenang.
Satu per satu ID Spirit Realm dibuka untuk melihat profil individu.
Zhang Yuanqing segera menemukan Mist Lord yang terlihat dalam gambaran tadi.
ID Spirit Realm: Bloodthirsty Blade, Mist Lord level 5, aktif di area Spring City Provinsi Jilin, terkenal buas dan haus darah, pernah...
Di bawah tercatat kasus-kasus kejahatan Bloodthirsty Blade.
Zhang Yuanqing menyapu pandangannya: pemerkosaan, penjarahan, tak ada kejahatan yang tak dilakukannya. Lebih dari 40 perempuan pejalan resmi dan warga biasa menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Menjadi payung pelindung banyak kekuatan hitam lokal, tapi karena terikat nilai moral, bukan sebagai pemimpin.
Mengontrol banyak Pedagang untuk membersihkan hambatan dan mengeruk keuntungan besar.
Cabang Spring City beberapa kali mengepung bandit ini. Yang terakhir dua tahun lalu hampir berhasil membunuhnya. Bloodthirsty Blade kabur dan menghilang tanpa jejak.
“Barat laut adalah wilayah Pasukan Militer, Sekte Kekosongan dari utara juga sangat aktif. Tanpa bantuan cabang Chuncheng, aku harus menyelesaikan ini dengan cepat, tidak bisa berlarut-larut.”
“Pendekar Pedang level 5 ditambah Mist Lord level 5 agak sulit. Hanya aku dan Guan Ya tidak cukup, perlu tambahan satu orang bantuan.”
Zhang Yuanqing mulai merasa dilema.
Bantuan tidak kurang, anggota pihak resmi paling banyak punya koneksi. Tapi siapa yang harus dipilih?
Baik Fu Qingyang maupun Ling Jun, begitu mereka menancapkan tangan dalam urusan ini, rahasia Takamagahara akan sulit disembunyikan.
Harus mencari partner yang bisa dipercaya dan tidak tertarik dengan urusan ini.
Dua nama muncul di pikiran Zhang Yuanqing: Jiang Jingwei dan Xiao Yuan.
Menurut Guan Ya, Jiang Jingwei baru saja menyelesaikan dungeon beberapa hari lalu. Nilai Pengalamannya naik signifikan, ditambah karakteristik Huomo, bahkan melawan Saint level 5 pun bisa dihadapi.
Lagipula Jingwei berpikir sederhana, tidak akan memaksa cari tahu rahasia. Bahkan jika rahasia itu diumbar di depannya, dia hanya akan tertawa lepas. Partner yang benar-benar bisa diandalkan.
“Tapi dari segi keamanan, Xiao Yuan lebih optimal. Dia level 5 sekaligus Profesi Jahat dengan kemampuan tempur tinggi, lebih kuat dari Jingwei. Hanya saja, hubunganku dengannya agak ambigu. Apa tidak masalah mengajaknya bertemu Guan Ya?”
“Apalagi Guan Ya adalah Pengintai, pasti bisa melihat keanehan antara aku dan Xiao Yuan. Mungkin lebih baik pilih Jingwei saja.”
Dia bisa menghadapi hubungan dengan Ratu dan Xie Lingxi secara terbuka, tidak takut Guan Ya cemburu. Tapi di hadapan Xiao Yuan, hatinya tidak bisa tenang.
"Sebelum berhasil mengejar Guan Ya, Zhang Yuanqing memang selalu mendambakan ibu-ibu profesional ini, dan hingga kini masih demikian."
Maka, dia memilih menelepon ponsel Jiang Jingwei.
Bel berdering cukup lama, akhirnya tersambung. Dari telepon terdengar suara perempuan lembut dan matang:
"Yuan Shi Tian Zun? Saya ibu Jingwei."
"Halo ibu, apa Jingwei ada? Tim patroli punya misi," kata Zhang Yuanqing.
"Maaf, Jingwei masuk ke Lingjing," jawab Ibu Jiang penuh penyesalan.
"Bukannya dia baru menyelesaikan dungeon beberapa hari lalu?" Zhang Yuanqing tertegun.
"Itu dungeon faksi Chihuo Bang. Jingwei sedang menjalani pelatihan khusus dari kakaknya di Lingjing. Maaf, kali ini dia tidak bisa ikut misi."
Pelatihan khusus apa... cuma bertarung terus saja... Zhang Yuanqing menggerutu dalam hati, lalu menutup telepon dengan kecewa.
Ah, terpaksa harus menghubungi Xiao Yuan. Memang hidup tidak selalu sesuai harapan.
……
