Manuver Ganda Si Brengsek
“Ini namanya apa sih, semuanya salah Jiang Jingwei dan Xie Lingxi. Satu gagal di saat genting, satu bicara tanpa pikir... Zhang Yuanqing memegang ponsel sambil meninggalkan toilet, geram dalam hati.
Dia menendang sepatu ritualnya, duduk bersila di ranjang sambil menatap ponsel dengan wajah bimbang.
Baik menemui Guan Ya maupun Xiao Yuan, keduanya pasti tidak bisa diselesaikan dengan cepat.
Jika menemui Xiao Yuan dulu, Guan Ya pasti cemburu dan mentalnya hancur lebur. Berburu musuh dalam kondisi emosi seperti itu sangat berbahaya.
Jika mengabaikan Xiao Yuan dan menemui Guan Ya dulu, Xiao Yuan akan menganggap ini sebagai penolakan diam-diam Yuan Shi. Dia akan memutus ikatan ambigu ini, dan hubungan selanjutnya hanya akan sebatas teman.
Kalau dipikir, ini bisa jadi kesempatan untuk memutus bayang-bayang itu dan fokus pada Kakak Guan Ya, menyambut kehidupan baru yang indah.
Tidak bisa! Mentor pernah bilang, Xiao Yuan itu sensitif. Jika mentalnya terganggu, pertempuran malam ini akan berisiko. Benar, aku harus berpikir untuk kepentingan umum... Zhang Yuanqing tiba-tiba terinspirasi, mengirim pesan simultan ke Xiao Yuan dan Guan Ya:
“Ke toilet, tunggu sebentar.”
Dengan cepat dia membuka profil Ling Jun, mengirim sinyal SOS:
“Mentor, ada? Ada masalah rumit yang perlu konsultasi.”
Masalah percintaan seperti ini di luar kemampuanku yang masih hijau. Masalah spesialis harus ditangani ahlinya.
Ling Jun segera membalas: “Aku sedang sibuk. Cepat katakan pokok masalahnya, singkat saja.”
Zhang Yuanqing segera mengetik penjelasan lengkap tentang situasinya, lalu mengirimkannya.
Balasan Ling Jun:
"Oh, gebetanmu ketemu pacar resminya, sekaligus kirim SMS mau ketemu? Bangsawan berparas sempurna yang bodoh, kok bisa terjebak dalam situasi merugikan begini. Aku sudah ajari apa? Orang bijak tak berdiri di bawah tembok retak, jangan biarkan para gebetan bertemu - itu skill wajib bagi gentlemen."
Yuan Shi Tian Zun: "Mentor jangan banyak omong, lo buru-buru, gue juga buru-buru."
Ling Jun: "Kalau orang lain, langsung kubilang 'tobat siapkan nisan'. Tapi kamu beda, kamu Night Wanderer. Dengarkan baik-baik, tapi sebelumnya kukonfirmasi: Apakah gebetanmu itu tipe sensitif, lebih dewasa usia?"
Yuan Shi Tian Zun: "Iya betul."
Ling Jun: "Kalau gitu gampang. Kamu cuma perlu menenangkan mereka. Pertama, itu cuma gebetan kan? Selama tidak benar-benar selingkuh, level Guan Ya mudah dilewati. Ambil Cermin Hantumu, lalu lakukan ini..."
Ling Jun: "Untuk gebetanmu, dulu kamu pernah ngejar tapi dia diam saja kan? Sekarang lempar kesalahan padanya, sekalian ajak PDKT lagi. Mungkin hubungan malah makin mesra. Begini caranya..."
Tiga menit kemudian, Zhang Yuanqing dengan Cermin Hantu tertancap di pinggang belakang, memutar gagang pintu. Ia keluar kamar dan belok kiri.
Mayat Merah membuka pintu kamarnya, berjalan ke arah kanan koridor.
"Dung-dung!"
Zhang Yuanqing mengetuk pintu Guan Ya, sementara di ujung koridor, Mayat Merah mengetuk pintu Xiao Yuan.
Dua "Zhang Yuanqing" saling memandang sejenak, lalu mengangguk dari kejauhan untuk saling menyemangati.
"Tidak mau membuka pintu, masuk sendiri." kata Guan Ya dengan dingin.
Zhang Yuanqing berubah menjadi cahaya bintang dan masuk ke dalam kamar. Bersamaan itu, Xiao Yuan membuka pintu dan melihat Mayat Merah di depan pintu. Ia tertegun, lalu raut wajahnya berubah dingin dan hendak menutup pintu.
"Mayat Merah" buru-buru menahan pintu, suaranya parau dan serak, "Jangan ditutup, bicara di dalam, bicara di dalam..."
Ia memaksakan diri masuk lalu menutup pintu.
Xiao Yuan berjalan ke meja tanpa sepatah kata, menarik kursi dan duduk dengan kaki bersilangan, lalu berkata datar:
"Aku mau naik harga!"
Naik harga? Zhang Yuanqing terkejut. Ia mengira Xiao Yuan akan menyindir, misalnya: Bukannya kau kekurangan kasih ibu? Bukannya suka wanita dewasa? Kok cari yang belum 30 tahun...
Setelah sekian lama bersama, Zhang Yuanqing tahu di balik penampilan elegan dan mempesona Xiao Yuan yang pendiam, sebenarnya tersembunyi sifat sarkastik.
Xiao Yuan menatapnya, nada bicaranya dingin dan menjaga jarak:
"Dua level 5, ditambah kemungkinan adanya musuh. Risiko yang harus kutanggung sudah melebihi 2,5 juta. 4 juta, tidak bisa ditawar. Jika setuju, aku tetap di sini.
"Tidak setuju, aku Pergi!!"
Empat juta, harganya agak tinggi. Tunggu, empat juta justru harga wajar. Ini harga rasional tanpa mempertimbangkan hubungan dan perasaan. Dua setengah juta itu harga teman. Apakah Xiao Yuan ingin membuat batasan denganku? Zhang Yuanqing menggigit gigi dalam hati, tetap poker face sambil mengangguk:
"Baik, empat juta ya empat juta."
Xiao Yuan tidak terlihat senang. Matanya menunduk sebentar seolah ada kesedihan, lalu cepat mengangkat pandangan dan tersenyum tipis:
“Pacarmu sangat cantik！”
Zhang Yuanqing berjalan mondar-mandir ke sisi meja，tiba-tiba mendekatkan wajahnya，sangat dekat sampai bisa saling merasakan hembusan nafas.
"Tapi di hatiku，Bibi Xiao Yuan lah yang tercantik." Katanya dengan tulus.
……
Guan Ya menyilangkan kaki sambil bersandar di kursi，wajah cantiknya membeku seperti dilapisi es，menatap Star Official yang muncul berubah menjadi pacar.
"Aku tidak tahu kau punya kemampuan luar biasa sampai memelihara Profesi Jahat di luar. Mana mungkin kau pemula yang belum pacaran，kau ini jelas playboy." Guan Ya tersenyum manis:
"Ling Jun bahkan tidak pantas membersihkan kotoran pantatmu. Setidaknya aku belum dengar dia merayu Profesi Jahat. Tuan Yuan Shi Tian Zun kita memang punya pesona."
Meski diucapkan sambil tersenyum，tapi wajahnya tanpa sedikitpun senyuman.
Zhang Yuanqing mendekat.
Guan Ya langsung menyeringai sinis: "Jangan cari alasan. Kau tahu aku Pengintai，yang kulihat lebih banyak dari yang kau bayangkan."
Zhang Yuanqing membuka kedua kakinya lalu duduk di paha Guan Ya，berkata sambil tersenyum:
"Kamu cemburu? Aku dan dia benar-benar hanya teman."
……
Xiao Yuan mengerutkan alisnya，mengamatinya sejenak lalu menyeringai dingin:
"Kau ingin main permainan mengayuh dua perahu denganku？Yuan Shi Tian Zun，percaya tidak aku bisa membuatmu babak belur."
"Yang kukatakan tulus. Guan Ya adalah rekan kerjaku，dia cantik dan postur tubuhnya bagus，tapi bagiku Bibi Xiao Yuan lah yang paling memikat." Zhang Yuanqing menghela nafas:
“Aku pernah bilang, aku suka wanita yang lebih dewasa. Sebenarnya itu pengakuan cintaku padamu, tapi kamu tidak merespon. Aku jadi bingung, kamu tahu kan, aku tidak punya pengalaman pacaran.
“Dulu kupikir, asal aku berusaha mendekatimu, aku bisa memelukmu. Tapi kemudian aku sadar, bagiku kamu hanyalah ilusi yang tak terjangkau, seperti gunung indah nan jauh di seberang.
“Memang sih, wanita dewasa berwawasan seperti kamu mana mungkin tertarik pada anak laki-laki 20-an yang belum lulus kuliah seperti aku. Kebetulan saat itu, Guan Ya mengungkapkan perasaannya padaku...”
Saat sampai di sini, dia berhenti sejenak, menatap wajah Xiao Yuan yang ekspresinya rumit, lalu berbisik pelan:
“Aku tiba-tiba sadar, mungkin orang yang benar-benar cocok denganku ada di sekitarku. Sedangkan Bibi Xiao Yuan, kamu adalah fantasi indahku... Seperti kata pepatah, yang menemani sampai akhir belum tentu orang paling kamu sukai.”
Ekspresi Zhang Yuanqing penuh perasaan, matanya memancarkan kesedihan dan kepasrahan, seolah sedang mengenang cinta indah yang telah berlalu.
Agak memalukan sih, maaf ya, semua ini diajarkan Ling Jun padaku. Ling Jun itu benar-benar Brengsek! Anak lugu sepertiku mana mungkin bisa ngomong kata-kata norak seperti ini... Zhang Yuanqing menatap tajam Xiao Yuan, mengamati reaksinya.
Menurut arahan mentor, dia harus menunjukkan ekspresi "Aku punya pacar sekarang karena kamu menolakku, terpaksa aku memilih opsi kedua" yang penuh kekecewaan.
Ditambah dengan sikap "Meski sudah punya pacar lain, kamu tetap cahaya bulan putihku". Cukup dua sikap itu saja.
Xiao Yuan terdiam lama, menundukkan pandangan, bulu matanya bergetar dengan frekuensi tinggi.
Ekspresi matanya tak lagi dingin seperti sebelumnya.
……
"Hubungan teman?" Guan Ya mendengus, mendorongnya, "Minggir-minggir... Kalau cuma teman kenapa kamu grogi? Cara dia memandangmu jelas bukan sekadar teman."
Zhang Yuanqing terjatuh ke lantai, lalu duduk di tepi ranjang sambil tersenyum getir:
"Baiklah, dulu aku memang pernah menaruh hati padanya. Tapi itu sudah lama sekali, waktu aku baru jadi Spirit Realm Walker. Dia banyak membantuku, dan meski dia Profesi Jahat, tapi punya hati yang baik..."
Guan Ya menyipitkan mata, mengamati ekspresi dan gerak-gerik wajah pacarnya.
Saat membicarakan wanita itu, matanya tenang, raut wajahnya polos tanpa kegelisahan, penuh keterusterangan.
"Lanjutkan, kenapa berhenti?" katanya.
Zhang Yuanqing menggaruk kepala: "Kebetulan dia tipe yang kusukai. Aku tak tahan, jadi kucoba dekati."
"Kurasa dia juga menyukaimu. Kenapa tak lanjutkan?" Guan Ya tersenyum sinis.
Zhang Yuanqing tersenyum lebar:
"Kan ada kamu. Kamu cantik, tubuhmu indah, bicaramu manis. Semakin akrab, semakin kusukai. Perlahan-lahan aku melupakannya."
Guan Ya cih: "Jangan ngaco!"
“Zhang Yuanqing bersumpah demi langit: "Setiap kata yang kuucapkan adalah jujur dari hati. Jika tidak, biarlah petir menghujamku. Setelah kita menjalin hubungan, aku jarang menghubunginya lagi. Aku takut karena aku sangat menyukaimu, khawatir kau berpikir terlalu jauh. Kalau memang ada hubungan gelap antara aku dan dia, masak aku masih berani minta tolong padanya? Apa aku sebodoh itu, Kakak Guan Ya? Kau harus percaya pada perasaanku padamu."
Ah, cara bicaraku sekarang benar-benar seperti brengsek. Untung Guan Ya cuma Level 4 Pendekar Pedang. Kalau Fu Qingyang, mungkin Cermin Hantu pun tak bisa menyembunyikan... Zhang Yuanqing berdiri, mendekati meja, menatap mata Guan Ya:
"Kau ini Pengintai. Kau pasti tahu apakah ucapanku benar atau tidak."
Menurut logika Ling Jun, yang dibutuhkan Guan Ya adalah "sikap" dan "janji" - sikap tidak peduli pacar pada perempuan lain dan janji untuk tidak selingkuh.
Lagi pula saat ini cuma ketahuan pacarnya bersikap ambigu dengan perempuan lain, belum benar-benar selingkuh. Jadi masalahnya tidak terlalu besar.
Sikap, Zhang Yuanqing sudah menunjukkan.
Jika mentor tidak salah tebak, Kakak Guan Ya pasti akan memintaku berjanji... Begitu pikir Zhang Yuanqing, Guan Ya langsung mendengus:
"Meski ucapanmu benar, tapi kalau sekarang belum selingkuh, jangan-jangan nanti bisa saja terjadi?"
Zhang Yuanqing langsung menjawab lancar: "Itu tergantung performamu."
"Performaku?"
"Setiap malam kau harus membantuku melakukan ini..." Zhang Yuanqing menggenggam tangan kecil sang supir tua, membuat gerakan naik-turun.
Wajah Guan Ya memerah, "Cis!"
Melihat itu, Zhang Yuanqing segera mendekat dan menggigit Bibirnya: "Kalau begitu aku yang membantumu juga boleh."
“Sakit, lepaskan mulut...” Bibir bawah Guan Ya tertarik karena digigit, dengan kesakitan dia memukulnya beberapa kali, berkata tidak jelas: “Bukannya kamu mau urusan penting? Cepat pergi, cepat pergi...”
“Kamu tidak lanjut interogasi?”
“Tidak perlu.”
“Percaya?”
“Percaya percaya, cepat pergi!!”
Zhang Yuanqing segera melepaskan gigitannya, berkata dengan penyesalan: “Kalau gitu aku pergi.”
Dia memutar gagang pintu dan keluar kamar, kebetulan melihat "Mayat Merah" muncul dari ujung koridor.
Dua Zhang Yuanqing saling tersenyum.
……
Kembali ke kamar, Zhang Yuanqing mengeluarkan darah Samurai Edo dari tas, lalu memanggil Red Dance Shoes.
Memasukkan darah ke dalam Red Dance Shoes, Zhang Yuanqing memberi perintah:
“Bawa aku menemukannya.”
Tak-tak-tak... Red Dance Shoes menembus jendela lantai ke langit hotel, meluncur turun sepanjang dinding kaca, cepat menghilang dari pandangan.
Tubuh Zhang Yuanqing berubah menjadi cahaya bintang ilusi, muncul di atap bangunan seberang hotel. Kemudian dia mengenakan Sarung Tangan Angin Puyuh, menggunakan skill, mengendarai angin untuk mengejar Red Dance Shoes.
Menggunakan Star Escape Technique dan Sarung Tangan Angin Puyuh secara bergantian, setelah setengah jam dia telah jauh dari perkotaan, tiba di pinggiran kota yang sepi.
Red Dance Shoes berhenti di depan sebuah manor kecil.
Zhang Yuanqing menghentikan pelacakan Red Dance Shoes tepat waktu, lalu menebus efek samping di balkom villa terdekat.
Mengambil kembali darah, menyimpan Red Dance Shoes, dia mengenakan Sarung Tangan Angin Puyuh dan melesat ke udara, memandang kompleks villa dari atas.
"Kompleks villa ini memiliki area yang luas, setidaknya ada 30-40 unit villa. Perencanaannya cukup rapi, halaman villa berbaris seperti potongan tahu, di sepanjang jalan berbentuk karakter '' ditanami vegetasi yang jarang."
"Dibandingkan dengan lingkungan hijau subur di Selatan, tempat ini memiliki aura energi kasar khas Utara."
"Target 'Manor Besar' yang ditetapkan Red Dance Shoes adalah villa terbesar dan termewah di kompleks ini."
"'Jago Pedang Edo ada di dalam. Villa ini kemungkinan salah satu markas Bloodthirsty Mad Blade, jadi pasti tidak hanya mereka berdua, tapi juga ada anak buahnya...'"
"Dalam kondisi siluman, Zhang Yuanqing mengamati manor dari atas sambil berpikir cepat."
"'Kota Chun tidak dekat dengan markas besar Pasukan Militer di Barat Laut, tapi ini tetap wilayah Utara. Bisa jadi ada Jendral Dewa atau bahkan Raja Surga di sini. Jika tidak diselesaikan dengan cepat, situasi akan memburuk. Kita harus persiapkan semuanya sebelum bertarung...'"
"'Cara paling aman adalah menghujani manor ini dengan tembakan artileri, menggunakan jumlah peluru untuk menjalankan titah langit. Tapi markas besar pasti tidak setuju, bahkan istana juga akan menolak...'"
"Zhang Yuanqing tidak berlama-lama, langsung berpaling pergi."
……
"Pukul tujuh malam, hotel."
"Semua orang berkumpul di kamar Zhang Yuanqing untuk merencanakan aksi."
"Zhang Yuanqing menjelaskan lingkungan kompleks tempat Jago Pedang Edo berada, lalu berkata:"
"'Selain Jago Pedang Edo, di villa juga ada Bloodthirsty Mad Blade dan anak buahnya. Belum lagi kemungkinan adanya Jendral Dewa atau Raja Surga. Dengan karakteristik Mist Lord, pertarungan berkepanjangan akan merugikan kita."
“Jadi kita harus mengunci posisi Edo Kengo, langsung eksekusi pemenggalan. Li Chunfeng, kamu bertugas meretas sistem pengawasan manor dan membutakan mata mereka. Xie Lingxi, kamu bertugas penyadapan untuk menemukan lokasi pasti Edo Kengo."
"Xiao Yuan, sebelum pertempuran mulai, berikan doa keberkatan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan. Oh ya, aku ada darah Edo Kengo di sini, bisa kau kutuk dia sampai mati?"
Xiao Yuan tetap elegan dan mempesona, menggeleng halus:
"Darah ini sudah kehilangan aktivitas. Kutukan maksimal hanya mempengaruhinya, menyebabkan luka ringan. Tidak bisa melukai parah, apalagi membunuh."
"Cukup!" Zhang Yuanqing berkata: "Setelah lokasi Edo Kengo terkunci, aku, Guan Ya, dan Xiao Yuan yang bertanggung jawab eksekusi pemenggalan. Junjungan Putri, kau hadapi Bloodthirsty Mad Blade. Asano Ryo, kamu dan Ratu urus anak buah Bloodthirsty Mad Blade."
Sedangkan Li Chunfeng dan Xie Lingxi, satu teknisi, satu support, tidak perlu turun lapangan.
Guan Ya menyilangkan tangan di dada, bersandar di jendela, suaranya berat:
"Jika aku jadi Bloodthirsty Mad Blade, akan kutebarkan mata-mata di sekitar manor bahkan villa. Begada ada orang atau kendaraan mencurigakan mendekat, langsung kuwaspadakan."
Xiao Yuan tetap fokus ke depan, berkata datar: "Mengumpulkan banyak Profesi Jahat di satu tempat itu tindakan bodoh."
Guan Ya mendengus: "Aku bicara soal mata-mata, bukan Profesi Jahat. Dengan kemampuan Mist Lord, mudah saja Temptation orang biasa jadi mata-mata. Ini tidak mengurangi nilai moral."
Zhang Yuanqing buru-buru berkata: "Ini mudah, kita gunakan Jubah Night Roaming dan Sarung Tangan Angin Puyuh untuk menyusup satu per satu, langsung mengontrol penghuni villa sebelah manor. Dengan begini, sekalipun mereka penjaga, takkan bisa memberi tahu."
……
Empat puluh menit kemudian, semua orang mengandalkan Jubah Night Roaming dan Sarung Tangan Angin Puyuh milik Zhang Yuanqing untuk menyusup ke kompleks perumahan, menguasai penghuni villa yang berseberangan dengan manor.
Menggunakan ilusi untuk menipu orang biasa di rumah, memukul sampai pingsan pasangan paruh baya, anak kecil, dan orang tua lalu mengantar mereka ke kamar.
Xie Lingxi mengenakan headphone, berjalan ke dekat jendela, mengintip manor besar di kejauhan dengan hati-hati sambil menyimak.
Di sisi lain, Li Chunfeng membuka laptop, jemarinya menari-nari di atas keyboard. Beberapa menit kemudian, layar komputer terbagi menjadi lebih dari 20 kotak, masing-masing mewakili kamera pengawas.
"Di ruang makan!" kata Li Chunfeng.
Semua orang berkerumun di depan komputer, memandangi kotak kiri bawah yang menampilkan dua pria paruh baya sedang minum arak berhadapan, dengan pelayan wanita berpostur indah berdiri patuh di samping sambil melayani.
Gambarnya agak buram, fitur wajah tak jelas, tetapi siluet wajahnya cukup bagi Zhang Yuanqing dan Asano Ryo untuk mengenali mereka.
"Itu dia, Pedang Master Edo!" bisik Asano Ryo sambil menggigit gigi penuh amarah.
Dalam gambar, Pedang Master Edo dan Golok Darah sedang minum arak sambil berbincang.
"Bisa tangkap suaranya?" tanya Zhang Yuanqing.
Li Chunfeng menekan enter, dari pengeras suara komputer terdengar suara samar disertai derit gangguan listrik.
"Baiklah, hanya bisa mengandalkan Xie Lingxi!" Zhang Yuanqing berbalik melihat ke jendela, "Adik, dengar apa?"
Xie Lingxi menoleh kembali, wajah cantiknya pucat pasi, suaranya gemetar:
"Swordsman Edo bertanya: Kapan... Tianwang Ketakutan akan datang..."
……
