Membuka Portal Takamagahara
Dua pria berpakaian hitam saling pandang, salah satunya masuk ke bagian dalam rumah pemandian air panas.
Yang lain membungkuk dan berkata: "Mohon Tunggu sebentar, Ketua Asano dan Yuan Shi!"
Sambil berkata demikian, dia mengamati dengan hati-hati sosok "Yuan Shi" yang disebut-sebut. Sulit dipercaya, jenius legendaris dari Aliansi Lima Unsur ternyata adalah seorang wanita jangkung yang gagah?
Meski mengenakan kacamata hitam, dari garis wajah, lekuk dagu, hingga bibir pucat yang seksi, jelas terlihat ini adalah seorang kecantikan.
Saat pria berpakaian hitam itu berdecak kagum dalam hati, rekan yang mengirim kabar buru-buru kembali sambil membungkuk:
"Ketua dan beberapa Wakil Ketua telah lama menanti di dalam."
Sambil berkata demikian, dia membuat gerakan "silakan" dengan tangan.
Asano Ryo segera membawa Zhang Yuanqing masuk, melewati halaman yang dipenuhi bunga, memasuki bangunan utama, menyusuri koridor bergaya retro Jepang. Tak lama, mereka berhenti di depan ruangan bertatami.
Dari balik pintu, terdengar tawa riang pria-wanita yang sedang minum arak, diiringi suara biwa dan drum kecil.
"Dengan sengaja membuat pesta pora di saat seperti ini, apakah maksud mereka menunjukkan Kalompok Seribu Bangau punya keyakinan penuh dan menguasai situasi?" Zhang Yuanqing beranalisis dalam hati.
"Ketua, Yuan Shi telah tiba." Asano Ryo membungkuk di depan pintu.
"Tawa riang dan suara alat musik di dalam ruangan berhenti, kemudian pintu perlahan terbuka. Seorang wanita muda berambut indah yang disanggul tinggi, mengenakan kimono, membukakan pintu untuk mereka berdua."
"Cahaya lampu dari kamar menerangi koridor yang agak remang-remang. Zhang Yuanqing bisa melihat pemandangan di dalam dengan jelas."
"Tatami memenuhi seluruh lantai kamar. Enam kasus rendah tersusun rapi, di atasnya penuh dengan hidangan Jepang. Para pria berkimono duduk bersila dengan wibawa malas atau bersandar di depan kasus, ditemani wanita-wanita kimono muda nan cantik yang duduk patuh sambil memegang teko arak."
"Di tempat utama duduk Kobe Ichiro, sekitar 50 tahun, berwajah persegi dengan alis tebal, hidung mancung dan tatapan tajam - wajah seorang pemimpin visioner yang penuh kewibawaan."
"Istana takdirnya bersinar terang, menunjukkan takdir yang luar biasa. Istana jodohnya suram dan kacau, mengindikasikan masalah serius dalam pernikahan dan hubungan sosial. Tapi istana persahabatannya terang, membuktikan dia memiliki banyak orang kepercayaan. Seorang pemimpin yang membuat bawahan merasa puas... Masalahnya pasti di pernikahan..."
"Istana keturunannya gelap, menandakan keturunan yang tak mampu atau tidak memiliki penerus. Ditambah kondisi istana jodohnya, Kobe Ichiro jelas tipe yang tidak mempedulikan wanita dan keluarga, fokus pada karir..."
"Dengan kacamata hitam yang menutupi matanya, Zhang Yuanqing leluasa menggunakan ilmu perbintangan. Melalui aura wajah, dia memahami pemimpin Kelompok Seribu Bangau, Kobe Ichiro, secara mendalam."
"Kobe Ichiro juga mengamati Yuan Shi Tian Zun yang datang dari jauh. Melihat yang datang adalah mayat yin, dia mengangguk puas:"
"Yuan Shi-kun, kau adalah samurai yang berbudi luhur. Silakan duduk!"
“Faktanya, Putri Yinyao jauh lebih hebat dariku...” Zhang Yuanqing duduk dengan santai sambil berkata, “Senang bertemu, Ketua Kobe!”
Suaranya serak dan buruk, pita suaranya sepertinya pernah mengalami cedera parah atau sudah rusak.
Asano Ryo berlutut di sampingnya, dengan sigap menuangkan arak. Ia sudah sering mengalami situasi seperti ini; setiap kali ayahnya menjamu Ryusaki Kazu di rumah, ia selalu duduk di sebelah sensei-nya untuk menuangkan minuman.
Dalam acara jamuan tingkat tinggi Kelompok Seribu Bangau pun, peran menuangkan arak tetap menjadi tanggung jawabnya.
Tentu saja, ini akan berubah setelah ia resmi menjadi Wakil Ketua. Nantinya, ia pun akan memiliki seorang kakak cantik berkimono yang akan menuangkan arak untuknya.
Zhang Yuanqing duduk tegak berlutut di depan meja, mendengarkan Ketua Kobe Ichiro memperkenalkan keempat wakil ketua sambil ditemani terjemahan dari Asano Ryo.
“Ryusaki Kazu, Pendekar Pedang, guru Ryo-chan, memimpin Departemen Pengawas Kelompok Seribu Bangau.”
Ryusaki Kazu adalah pria paruh baya yang kaku dan serius. Sudut mulutnya melengkung ke bawah tanpa sedikitpun senyuman, hanya mengangguk sedikit sebagai salam.
“Watanabe Yoshita, satu-satunya Mountain Deity di Kelompok Seribu Bangau, sekaligus direktur perusahaan properti Watanabe Group di bawah naungan kami.”
Watanabe Yoshita bertubuh pendek sekitar 165 cm, namun memiliki postur terbesar di antara semua yang hadir. Bahunya lebar dan tubuhnya kekar. Selain itu, ia memiliki aura khas Earth Fiend - kikuk.
“Onodera Yosuke, Fangshi, pemimpin tim penasihat strategis Kelompok Seribu Bangau.”
“Seorang pria sopan berbaju kimono berkacamata, dengan mata berkaca-kaca karena mabuk, meraba-raba wanita di sampingnya, memberikan kesan seperti sampah masyarakat.”
“Furugori Magatsu, Huomo, Kepala Departemen Eksekusi.”
“Pria paruh baya berpenampilan kasar dengan janggut di sekitar mulut, bekas luka panjang di pipi kiri, gigi kuning, terlihat seperti preman kakak besar.”
Furugori Magatsu tertawa terbahak: “Yuan Shi Tian Zun (Sang Maha Kuasa Primordial), apa kau kehabisan mayat yin sampai mengirim cewek? Tidak jantan seperti tuan!”
Watanabe Kichita dan Onodera Yosuke tertawa terpingkal-pingkal.
Kobe Ichiro memandang Yuan Shi Tian Zun dengan tenang, tidak menghentikan tindakan tak sopan para pejabat.
Zhang Yuanqing menoleh ke Asano Ryo di sampingnya: “Dia bilang apa?”
Asano Ryo dengan wajah kesulitan menerjemahkan ke bahasa Mandarin, lalu berbisik:
“Karakter Wakil Ketua Furugori memang seperti ini... Bukan maksudnya mengejekmu... Sebenarnya memang mengejek, tapi tanpa niat buruk... Sebenarnya ada niat buruk, tapi... tapi...”
Tapi dia fire master, sifat fire master memang bikin pengen dibabakin... Tapi kayaknya ada maksud merendahkanku... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, melambaikan tangan menyuruh Asano Ryo berhenti menjelaskan.
Negosiasi jadul... Zhang Yuanqing diam-diam mengeluarkan speaker kecil dan berteriak: “Baka yarou! (Bodoh!)”
Membuat semua orang di ruangan kaget.
Zhang Yuanqing berseru:
“Kita selanjutnya akan menjalankan misi yang menyangkut masa depan Kelompok Seribu Bangau, tapi kalian malah di sini minum arak dan bersenang-senang. Lihatlah sikap kalian yang tidak terkendali ini! Sebagai pejabat tinggi Kelompok Seribu Bangau, tidakkah kalian merasa malu?!”
“Saya sangat serius dengan operasi ini. Selama tiga hari penuh, saya bahkan tidak minum setetes arak, setiap hari hanya minum cola.”
“Sebagai samurai yang bermoral tinggi, saya sangat memandang rendah perilaku kalian.”
Setelah memarahi, dia berbalik ke Asano Ryo dan berkata: “Terjemahkan untuk mereka.”
Asano Ryo awalnya agak ketakutan, khawatir Yuan Shi akan berkonflik dengan pejabat Kelompok Seribu Bangau. Tapi semakin mendengar, dia merasa Yuan Shi memang pantas disebut samurai bermoral tinggi, lalu menerjemahkannya dengan lantang ke bahasa Jepang.
Para pejabat Kelompok Seribu Bangau terdiam tertegun, mulut terbuka ingin membantah tapi tak bisa mengeluarkan kata-kata.
Ucapan ini penuh semangat heroik, berdiri di puncak moral yang sulit dibantah, seperti protagonis dalam anime shounen.
Ruangan yang luas tiba-tiba diselimuti keheningan.
Asano Ryo berbisik pelan:
“Yuan Shi-kun, kamu benar-benar hebat.”
Hebat? Ini hasil belajar dari anime... Zhang Yuanqing bergumam dalam hati.
“Hukh-hukh!” Kobe Ichirou membersihkan tenggorokannya, lalu melambaikan tangan:
“Kalian keluar dulu!”
Pemusik yang berada di sudut ruangan dan wanita pendamping di meja segera berdiri, membungkuk hormat lalu pergi.
Para pejabat juga menyimpan sikap tidak terkendali mereka, duduk bersila dengan formal.
Setelah semua pergi, Kobe Ichirou berkata dengan suara berat:
“Yuan Shi-kun, bisakah kami melihat kunci mobil itu.”
“Tentu saja!” Zhang Yuanqing mengangkat tas ransel di dekat kakinya ke meja, membuka gesper, dan mengeluarkan piringan giok sebesar mangkuk.
Para pejabat Kelompok Seribu Bangau seolah matanya tertancap seperti sekrup pada magnet, tak bisa berpaling.
Kobe Ichiro menghela napas lega, mengangguk puas, lalu bertanya:
“Yuan Shi-kun, apakah kau tahu legenda Takamagahara?”
Beberapa wakil ketua menegakkan pinggang mereka dalam posisi duduk seiza, memandang mayat yin perempuan berkacamata hitam dengan tatapan tajam dan tenang.
Ini dia. Dia sedang menguji apakah aku tahu cerita tersembunyi di balik ekspedisi Xu Fu yang dikirim Kaisar Pertama... Jika aku tidak tahu, mereka mungkin akan mengubah strategi dan menghalangiku masuk Takamagahara... Setelah mendengar terjemahan Asano Ryo, Zhang Yuanqing berkata datar:
“Sebagai lulusan Universitas Ibukota, kemampuan sejarah dan sastra kuno saya cukup baik. Saya masih mengenali totem Dinasti Qin. Dulu Kaisar Pertama mengirim Xu Fu ke Jepang karena di sini ada harta berharga, bukan? Xu Fu menolak kembali ke wilayah tengah dan memilih tinggal di Jepang sebagai Amaterasu juga karena alasan itu.”
Kobe Ichiro dan para wakil ketua saling pandang, memasukkan kembali niat beruntung-untungan mereka, lalu bergumam:
“Buku sejarah mengatakan Kaisar Pertama mengirim Xu Fu ke pulau abadi di timur untuk mencari obat keabadian. Ini mungkin salah, karena baik Xu Fu maupun Kaisar Pertama telah menjadi debu sejarah.”
Setelah Asano Ryo menerjemahkan, Zhang Yuanqing berkara dengan suara parau: “Ketua Kobe, yang dicari Xu Fu atas perintah Kaisar Pertama mungkin memang obat keabadian itu.”
"Jika obat keabadian itu nyata, mengapa Xu Fu masih mati? Kamu mahasiswa berprestasi Universitas Ibukota ini, benarkah sudah belajar dengan baik?" Asano Ryo baru saja menerjemahkan, Kogori Magatsu langsung mengejek dengan suara keras.
Fangshi Onodera Yosuke menyentuh kacamatanya, berkata:
"Tuan Kogori, jangan terburu-buru menyimpulkan, dengarkan dulu pandangan mendalam Yuan Shi Jun."
Melihat semua orang menatapnya, Zhang Yuanqing berbicara dengan suara serak dan parau:
"Para hadirin semuanya adalah Saint, seharusnya sudah memahami melalui dungeon tentang keberadaan praktisi kuno. Sejak zaman dahulu, jumlah Semi-dewa tidak sedikit, tapi adakah yang melihat Semi-dewa hidup sampai era sekarang?
"Lalu mengapa praktisi kuno tidak bisa hidup abadi dan akhirnya jatuh satu per satu?"
Onodera Yosuke perlahan menjawab:
"Umur Semi-dewa terbatas, bisa panjang tapi tidak abadi. Ditambah dengan penipisan energi spiritual di zaman kuno yang semakin tidak seimbang, Semi-dewa pun tidak bisa mempertahankan tingkatan mereka sehingga akhirnya semua jatuh."
Zhang Yuanqing membalas: "Bagaimana jika Kaisar Pertama mengutus Xu Fu mencari harta berharga untuk melewati masa penipisan energi spiritual? Bagi beliau, inilah obat keabadian."
Setelah Asano Ryo menerjemahkan, para pejabat terlihat termenung.
Kobe Ichiro mengangguk pelan, memuji:
"Pendapat Yuan Shi Jun masuk akal, pengetahuanmu yang mendalam tentang Lingjing sungguh mengagumkan."
Onodera Yosuke terus mengangguk: "Ide bagus, akan saya tulis dalam thesis."
Kobe Ichiro meluruskan punggungnya, berkata dengan suara berat:
“Sejak kelahiran Lingjing, seiring dengan meningkatnya level Spirit Realm Walker dan semakin banyak rahasia yang terungkap, pejalan dari dua region besar menemukan bahwa Lingjing dapat ditelusuri hingga ke era mitos. Mitos dan legenda merefleksikan sejarah orang berkemampuan supernatural kuno dalam batas tertentu.
“Karena itu, satu abad lalu, Kelompok Seribu Bangau mulai meneliti mitos lokal. Dengan menggabungkan berbagai petunjuk, diyakini bahwa Amaterasu Omikami yang agung sebenarnya adalah orang berkemampuan supernatural kuno, dan Takamagahara benar-benar ada.
“Tapi Takamagahara terlalu misterius. Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan lokasinya. Dalam mitos, ia digambarkan sebagai pulau yang mengambang di laut atau di antara awan. Setelah bertahun-tahun penelitian tanpa hasil, suara penentang mulai muncul di dalam Kelompok Seribu Bangau. Mereka berpendapat Takamagahara telah musnah dalam sejarah atau menjadi bagian dari Lingjing, sehingga upaya mencariinya dianggap tindakan bodoh yang menghabiskan sumber daya.”
Dia meneguk arak lalu melanjutkan:
“Karena terlalu banyak penentang dan situasi yang tidak stabil, investigasi tentang Takamagahara terpaksa dihentikan. Baru pada tahun 1955 ketika kunci Takamagahara ditemukan, kami benar-benar memastikan bahwa Takamagahara memang ada dan belum kembali ke Lingjing.
“Tapi saat itu, seluruh Kelompok Seribu Bangau telah dikuasai hukuman langit dan menjadi boneka. Para petinggi saat itu memilih untuk menahan diri dan tidak melanjutkan rencana pencarian Takamagahara.
“Setelah puluhan tahun bersabar, Kelompok Seribu Bangau secara bertahap merebut kembali kendali. Pengaruh hukuman langit terhadap kelompok kami melemah. Ketua sebelumnya secara diam-diam memulai kembali rencana pencarian Takamagahara.
“Akhirnya, usaha tidak mengkhianati hasil. Setelah spekulasi dan verifikasi tak terhitung, kami menemukan Takamagahara.”
Saat mengatakan ini, ia melambaikan tangan.
Pintu kayu di belakangnya otomatis terbuka, menampilkan pekarangan besar dengan kolam pemandian air panas. Meski musim panas, uap panas masih terlihat mengepul.
Pandangan Zhang Yuanqing menyapu pekarangan, menatap jauh ke arah Gunung Fuji yang megah yang terlihat jelas.
Kobe Ichiro tidak menoleh, matanya tetap menatap Yuan Shi Tian Zun sambil berkata perlahan:
“Pulau yang mengambang di atas lautan awan, yang dimaksud adalah Gunung Fuji. Salju putih yang membentang di puncak gunung, bagaikan awan di langit.”
Ternyata benar di sana… Zhang Yuanqing bertanya:
“Sebelumnya kalian tidak pernah berpikir Takamagahara berada di Gunung Fuji?”
“Sejak senior generasi sebelumnya, kami terus melakukan investigasi di Gunung Fuji. Tapi gunung ini terlalu luas dan memiliki makna khusus bagi negara kami. Investigasi harus dilakukan dengan hati-hati, sekaligus mewaspadai mata-mata hukuman langit, sehingga perkembangannya sangat lambat.” Kobe Ichiro menjelaskan perlahan:
“Seminggu lalu, Watanabe-san menggali Gunung Fuji dan akhirnya menemukan Takamagahara yang legendaris.”
Dewa Gunung Watanabe Yoshita menyambung:
"Aku menemukan patung batu raksasa di rongga perut gunung, tingginya sekitar lima belas meter, berbentuk burung dengan tiga cakar dan satu mata. Mata itu penyok tanpa bola mata, ukuran dan motifnya persis sama. Itu adalah mata burung tersebut."
Pandangannya tertuju pada piringan giok di depan Yuan Shi Tian Zun.
Kobe Ichiro menambahkan:
"Kami mencurigai patung batu itu adalah pintu masuk Takamagahara. Cukup kembalikan mata ke tempatnya, kita bisa membuka portal ke Takamagahara."
Zhang Yuanqing menyapu pandangan ke hidangan dan arak di atas meja, berkata:
“Kurasa, Takamagahara yang legendaris seharusnya lebih menarik daripada hidangan lezat ini.”
Dia mengingatkan para pejabat Kelompok Seribu Bangau bahwa saatnya bertindak.
Namun, Kobe Ichiro tetap duduk tenang dengan ekspresi serius:
“Yuan Shi-kun, sebelum memasuki Takamagahara, kita perlu menyepakati metode distribusi.
“Kami sudah membayar imbalan untuk merebut kembali kunci, jadi barang-barang di Takamagahara harus dikuasai mayoritas oleh Kelompok Seribu Bangau. Aku sudah memutuskan, benda yang diidamkan Kaisar Pertama harus menjadi milik kami.
“Jika berupa sumber daya, bisa kami bagi sebagian. Jika itu artefak, harus di bawah kendali Kelompok Seribu Bangau. Kami akan memberi kompensasi, misalnya salah satu dari Tiga Artefak Suci.”
“Apa kalian yakin tiga artefak itu ada di Takamagahara?” Zhang Yuanqing membalas bertanya.
“Tiga Artefak Suci yang ada di dunia hanyalah benda biasa. Jika kekuatannya benar seperti mitos, pastilah itu artefak. Jadi yang asli harusnya tersembunyi di Takamagahara,” jelas Asano Ryo.
Zhang Yuanqing mengangguk, berkata:
“Setuju!”
Dia tidak takut Kelompok Seribu Bangau ingkar janji, karena jika mereka berani, dia akan langsung melapor ke markas besar.
Dari perspektif Kelompok Seribu Bangau, selama bisa menguasai harta karun, mengalahkan sebagian keuntungan untuk menenangkan Yuan Shi Tian Zun adalah langkah tepat. Merekalah yang paling takut jika segalanya jadi kacau.
Selain membagi harta, Zhang Yuanqing juga punya misi lain: meneliti kaitan antara Takamagahara dengan tugas tersembunyi Sekolah Qin Feng.
Dia juga tidak ingin mengacaukan segalanya.
Segera, Kobe Ichiro mengeluarkan buku kuningan - artefak profesi Ksatria yang dibeli Kelompok Seribu Bangau dengan mahal dari organisasi Heavenly Punishment.
Kedua pihak menandatangani kontrak di bawah pengawasan buku kuningan tersebut.
“Setelah itu, Kobe Ichiro dan yang lain berganti pakaian di dalam rumah, berpura-pura menjadi pendaki gunung, lalu meninggalkan pemandian air panas bersama-sama dan naik mobil menuju Gunung Fuji.”
“Meski musim panas, suhu di Stasiun Kelima tetap rendah sekitar 5 derajat Celsius.”
“Sepanjang perjalanan, Zhang Yuanqing melihat banyak objek wisata, bangunan, serta turis yang tak henti-hentinya datang dengan mobil pribadi dan bus.”
“Kalau ada waktu bisa ajak Bibi atau Guan Ya jalan-jalan ke sini...” gumamnya dalam hati.
“Tentu saja dia tidak terlalu antusias dengan wisata, hanya sekilas terpikir lalu langsung dilupakan setelah menoleh.”
“Seiring pendakian Gunung Fuji, bangunan dan turis semakin berkurang, pemandangan semakin sepi.”
“Setelah menjauh dari kerumunan, mereka tidak lagi membatasi kecepatan. Berlari kencang di gunung, semakin tinggi semakin jarang vegetasi. Setelah 10 menit lebih, berhenti di area ‘Kepala Putih’.”
“Di sini sudah tidak ada tanaman. Seluas mata memandang hanya tanah hitam kecoklatan dan bebatuan.”
“Tujuan akhir telah tercapai.”
“Watanabe Yoshihiro sang Mountain Deity berjongkok dan berseru:”
“Aku akan membuka portal! Perkiraan jatuhnya sekitar 200-300 meter. Kedalaman seperti ini bahkan untuk Saint pun merupakan tantangan serius. Lindungi diri kalian baik-baik!”
“Begitu kata-katanya habis, tanah di bawah kaki mereka ambles membentuk lubang tak berdasar.”
“Setelah ketujuh orang terjatuh ke dalam, lubang itu menutup sendiri bagai monster yang mengatupkan mulutnya.”
“Dalam kegelapan pekat saat terjun bebas, Furugori Makizu melepaskan bola-bola api ke bawah untuk menerangi lubang gelap itu.”
"Dalam sekejap, dasar portal sudah terlihat di depan mata."
Ryusaki Kazu mengingatkan:
"Bersiaplah……"
Pendekar Pedang Ryusaki Kazu mencabut katana, bersiap menggunakan senjatanya sebagai kapak untuk memperlambat kejatuhan.
Fangshi Onodera Yosuke dengan panik mengeluarkan tas ransel jetpack.
Saat semua orang sibuk mempersiapkan pendaratan, tiba-tiba terdengar suara "Wuuu" dari dasar perangkap, angin puyuh mengerikan berhembus menghilangkan gaya gravitasi sehingga mereka terjatuh perlahan seperti daun kering.
"Huff!"
Huomo Kogurekazu mengangkat telapak tangannya, menyalakan bola api untuk mengusir kegelapan.
Semua orang memandang ke arah tangan Yuan Shi Tian Zun, tak diragukan lagi ini adalah artefak mage angin.
Kualitasnya pasti tinggi bisa menghasilkan angin sekuat ini.
Saat orang-orang mengamati Sarung Tangan Angin Puyuh, Zhang Yuanqing menembus kegelapan dengan pandangannya, mengamati pemandangan dasar perangkap.
Terbentang gua batu raksasa dengan lapisan batuan keras dan tanah yang saling bertautan. Di depan berdiri patung batu kolosal dengan sayap terkembang, tiga kaki di perut, dan bulu-bulu yang diukir menyerupai obor api.
Makhluk ini hanya memiliki satu mata tanpa pupil, melainkan lubang bundar penyok dengan pola identik seperti piringan.
Melihat patung ini, bayangan makhluk mitos Burung Matahari Emas berkaki tiga (Jin Wu) muncul di benak Zhang Yuanqing.
"Yuan Shi-kun!" Ryusaki Kazu mendekat dan berdiri sejajar dengannya: "Bukalah Gerbang Langit (Takamagahara)."
Zhang Yuanqing "Hm" mengangguk, mengeluarkan piringan dari tas ranselnya, berubah menjadi cahaya bintang ilusif yang menghilang.
Cahaya bintang muncul kembali dari puncak kepala patung batu.
Star Escape Technique? Dia... dia kan mayat yin... Melihat ini, raut wajah beberapa ketua kelompok berubah.
Zhang Yuanqing mengeluarkan piringan, melompat ke dalam kelopak mata patung batu, lalu memasang piringan tersebut di sana.
……
