Satu Batu Membunuh Dua Burung
Pasangan tersebut terlihat sangat serasi. Pria itu tegap dan tampan dengan aura misterius, disertai pesona gelap yang sedikit arogan.
Perempuan pendampingnya adalah kecantikan langka: alis tertata rapi, garis mata yang tegas, bulu mata terkembang - membuat wajah cantiknya semakin memesona.
Pipi bulatnya manis dan polos, ditambah riasan natural, menciptakan kesan sensual dan menggoda ala gadis campuran.
Pandangan Tianwang Ketakutan melesat cepat pada wajah perempuan muda itu, lalu fokus pada sang pria.
Yuan Shi Tian Zun?!
Ekspresi dinginnya merekah senyum tipis, sudut mulutnya naik perlahan seperti kucing yang menemukan tikus.
Banyak anggota Profesi Jahat yang pernah melihat wajah asli Yuan Shi Tian Zun, apalagi dari kalangan Profesi Tertib.
"Sebagai salah satu dari segelintir orang yang berada di puncak tertinggi di antara Spirit Realm Walker, Tianwang Ketakutan sama sekali tidak kesulitan untuk mengetahui rupa Yuan Shi Tian Zun."
"Untungnya baik!"
Ia menatap remaja yang tiba-tiba berhenti di cermin itu, bergumam dengan nada puas.
“！！！”
Zhang Yuanqing dipenuhi tanda seru di pikiran!
Seiring meningkatnya hak aksesnya, ia bukan lagi pemula seperti dulu. Hampir semua data dan potret pimpinan (Sovereign) organisasi jahat besar telah ia pelajari.
Kecuali Sekte Kekosongan yang wajahnya bisa berubah-ubah, tiga cabang Perkumpulan Spiritual serta Tianwang dan Jendral Dewa dari Pasukan Militer telah ia hafal di luar kepala.
Karena itu, Zhang Yuanqing langsung mengenali Tianwang Ketakutan.
Pemimpin tertinggi para Tianwang ini memiliki penampilan yang persis sama dengan foto-foto: tampan, dingin, elegan, plus dua anting perak khasnya.
Tianwang Ketakutan? Kenapa dia di sini? Hanya jalan-jalan biasa, kok bisa ketemu si Ketakutan?!
Raut wajah Zhang Yuanqing memucat perlahan. Adrenalinnya melonjak, butiran keringat sebesar kacang mengucur di dahinya.
Jantungnya berdegup kencang seperti ingin meledak karena kelebihan beban.
Zhang Yuanqing merasakan keputusasaan "langit ingin menghancurkanku" dan rasa krisis yang belum pernah ia alami sebelumnya. Bahkan bahaya dungeon tingkat S atau krisis perebutan tubuh oleh Pemimpin Pure Yang tak ada apa-apanya dibanding ini.
Ini adalah Profesi Jahat level Semi-dewa!
Meski Tianwang Ketakutan sama sekali tidak melakukan apa-apa.
"Hhh... hhhh..."
Napasnya semakin berat, emosi di kepalanya seperti meledak-ledak.
“Berhenti di sini ngapain?” Bibi menarik keponakan laki-lakinya dengan bingung ke dalam toko, “Ayo masuk!”
Tapi seberapa keras pun ia menarik, Zhang Yuanqing tetap tak bergerak, matanya menatap tajam ke cermin panjang di depan kiri.
Insting bertahan hidup membuat Zhang Yuanqing menarik Bibi sambil mundur perlahan. Pergi dari sini, segera...
Tiba-tiba punggungnya seakan menabrak dinding yang memutus jalan mundur.
“Lho, kenapa begini?” Jiang Yu'er juga mengalami hal serupa. Ia bingung memandang "dinding" yang tak ada, sama sekali tak paham situasi.
Zhang Yuanqing menarik napas dalam, "Prak!" menjentikkan jarinya.
Jiang Yu'er dan pramuniaga langsung terdiam, tatapan mata kosong.
Mereka telah dibius pesona.
Kemudian Zhang Yuanqing menegangkan otot, menunduk, lalu membungkuk ke arah pemuda di depan cermin:
"Hormat untuk Tianwang Ketakutan."
Tianwang Ketakutan mendengus singkat "Hm", kini perhatiannya telah kembali ke diri sendiri. Ia memeriksa kancing baju, merapikan kerah, mengusap debu imajiner, persis seperti pelanggan biasa.
Suara berat Zhang Yuanqing bergema:
"Tianwang Ketakutan, kau tak seharusnya memasang segel, membatasi kebebasan kami. Tapi tentu, itu juga hakmu."
Mendengar ini, Tianwang Ketakutan yang semula santai mengevaluasi baju baru, mengangkat sorot matanya ke bayangan Yuan Shi Tian Zun di cermin. Ekspresi dinginnya berubah menjadi senyum:
"Menarik."
Usai bicara, ia mengangkat tangan dan menjentikkan jari.
"Dang!" Segel di luar toko pakaian langsung menghilang.
Tianwang Ketakutan tersenyum tipis:
“Pergi adalah kebebasanmu, tidak ada yang berhak membatasi kebebasan orang lain dengan cara apapun. Aku menghargai ucapanmu tadi. Tapi, pergi adalah kebebasanmu, membunuhmu adalah kebebasanku.
“Mari berkenalan kembali, Pasukan Militer, Tianwang Ketakutan. Kalau kamu?”
“Yuan Shi Tian Zun.” Zhang Yuanqing tidak menyembunyikan identitas karena tak ada gunanya, ia berbisik pelan:
“Tolong biarkan mereka pergi, mereka hanya orang biasa.”
“Itu juga hakmu.” Tianwang Ketakutan mengangguk ringan.
Zhang Yuanqing segera menatap Bibi, berbisik: “Bibi, pulanglah ke rumah.”
Bibi yang pandangannya kosong menggenggam tas, berbalik keluar.
Pramuniaga juga meninggalkan toko lebih awal di bawah pengaruh ilusi Zhang Yuanqing.
Disusul kasir dan tiga pramuniaga lainnya yang satu per satu keluar dari toko.
Huh, bagus, setidaknya bisa menunda waktu... Zhang Yuanqing berpikir. Sambil menunggu, ia membagi separuh kesadarannya ke dalam tubuh Mayat Merah untuk memberi tahu Guan Ya tentang situasinya.
Guan Ya pasti akan menginformasikan ke Fu Qingyang.
“Sekarang harus bagaimana? Langsung sujud dan memohon ampun, atau menyanyikan lagu 'maafkan hidupku yang bebas tak terkekang' untuk mengambil hati Tianwang Ketakutan?”
“Menurut data, Tianwang Ketakutan berkarakter aneh dan moody, tidak seekstrem Mata Iblis. Berhadapan dengan Mata Iblis, selama tidak berbuat jahat kita aman, tapi metode itu jelas tak berlaku untuk Tianwang Ketakutan...”
Berbagai strategi berputar cepat di kepala Zhang Yuanqing.
Dengan pilu ia menyadari, saat ini satu-satunya harapan adalah menunggu pertolongan.
"Hampir tidak ada cara untuk menyelamatkan diri. Beberapa artefak kelas atas ada di Putri, bahkan jika berada di inventory, tetap tidak mungkin menahan Tianwang Ketakutan."
"Selain itu, Tianwang Ketakutan memang datang khusus untuknya, tujuan sangat jelas. Metode ala Mo Jun mungkin bisa digunakan saat tidak ada konflik kepentingan, tapi di situasi sekarang sulit dipastikan."
Saat dia sedang berpikir keras, Tianwang Ketakutan meninggalkan cermin panjang, jemarinya mengelus pakaian di rak sambil berkata santai:
"Mau beli baju?"
"Ha?" Zhang Yuanqing tertegun, "Ya, ya..."
"Setelan ini bagus, cocok dengan aura-mu." Raja Mata Iblis mengambil setelan jas kasual dan melemparkannya, "Di mana kunci mobil Gao Tianyuan?"
Zhang Yuanqing takut menyambut tapi juga takut menolak: "Ada di mayat yin saya."
Tianwang Ketakutan memandangnya, "Itu benar. Kau sudah masuk ke Gao Tianyuan?"
Zhang Yuanqing mengangguk gugup.
"Apa isinya?" tanya Tianwang Ketakutan.
Tadi saya bilang kunci tidak ada di sini, dia bilang itu benar. Tianwang punya kemampuan tes kebohongan? Menanyakan situasi Gao Tianyuan agar tidak perlu datang sendiri? Perhitungannya bagus, tapi bagi saya ini kesempatan mengulur waktu... Otak Zhang Yuanqing bekerja maksimal sambil tetap menjaga sikap hormat, menjelaskan detail situasi di Gao Tianyuan.
"Pohon Suci Perunggu?" Tianwang Ketakutan mengerutkan alis.
"Sepertinya terkait dengan pemusik dan Sarjana," Zhang Yuanqing memberanikan diri.
"Jika bukan karena Tianwang Ketakutan memiliki kemampuan tes kebohongan (artefak), dia akan berpura-pura berkata: Bahkan Xu Fu pun belum memahami misterinya, sepertinya ini benda tak berharga."
Tianwang Ketakutan mengabaikannya.
Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu bertanya: "Tianwang, apakah Anda mengenal Jun Huang Nuwa? Catatan Xu Fu menyebutkan bahwa harta karun di Takamagahara adalah peninggalan Jun Huang Nuwa."
Di satu sisi didorong rasa ingin tahu, di sisi lain untuk mengulur waktu.
Sejauh ini, Tianwang Ketakutan berniat mengorek informasi tentang Takamagahara darinya, jadi belum langsung membunuh.
Tianwang Ketakutan tetap mengabaikannya, seolah meremehkan untuk banyak bicara dengan Yuan Shi Tian Zun.
Zhang Yuanqing merenung sejenak, lalu berkata:
"Tentu, memilih untuk menjawab atau tidak adalah hak Tianwang."
Barulah Tianwang Ketakutan menatapnya langsung sambil tersenyum:
"Yuan Shi Tian Zun, kau cukup memahami diriku. Aku menyukai cara bicaramu yang seperti ini."
Setelah jeda sebentar, dia melanjutkan:
"Jun Huang Nuwa dalam mitologi adalah Nuwa, sebutan praktisi kuno untuk seorang petarung tingkat tinggi di zaman prasejarah. Levelnya masih belum jelas hingga kini."
Nuwa adalah praktisi kuno? Cào, berarti Pan Gu juga? Zhang Yuanqing tahu mitologi adalah versi lain sejarah praktisi kuno, tapi karakter mitos terlalu kacau dan fiktif, sulit membedakan mana yang nyata mana yang karangan.
Sekarang terkonfirmasi satu karakter nyata: Jun Huang Nuwa!
Zhang Yuanqing mengajukan: "Tianwang, apakah Anda membutuhkan kunci Takamagahara? Saya rela menyerahkannya. Saya sama dengan Tianwang, mendambakan kebebasan."
"Tidak, kau tidak!" Tianwang Ketakutan menatap tajam sambil mengejek:
“Kau pada dasarnya sudah bebas, mengapa bicara tentang kerinduan? Di matamu, aku tak melihat sedikitpun kerinduan akan kebebasan. Mayoritas orang di dunia ini tidak bebas, tapi kebanyakan mengira diri mereka bebas. Karena itu mereka tidak merindukan kebebasan. Kau juga sama.
“Orang yang benar-benar merindukan kebebasan, hanya perlu tatapan mata untuk tahu mereka adalah soulmate. Terakhir kali yang memberiku perasaan ini adalah Mo Jun.
“Sayangnya, demi mengejar kebebasan, dia sudah kembali ke Lingjing. Meski mati dengan terhormat, tapi aku kehilangan seorang soulmate.”
Hati Zhang Yuanqing terasa berat. Ini berarti upayanya menuruti kesukaan Tianwang Ketakutan paling hanya akan mendapat sedikit apresiasi dan simpati, tapi tak mungkin membuatnya mengabaikan batas.
Jadi dulu Mo Jun bukan menggertak Tianwang Ketakutan dengan omongan kosong, tapi dengan aura?
Memang, jika hanya satu kalimat bisa mendapat simpati Tianwang Ketakutan sampai membuatnya jadi "kekaguman buta", itu terlalu meremehkan Semi-dewa ini...
Pikiran Zhang Yuanqing bergejolak. Tanpa sadar dia bertanya, "Lalu mengapa Yang Mulia tidak membantunya membunuh Hakim Mata Iblis? Dengan kekuatanmu, itu mudah kan?"
Tianwang Ketakutan memungut sehelai baju, menempelkannya di dada, lalu bercermin sambil berkata datar:
"Yang mengontrol Mo Jun adalah Piala Suci yang Jatuh. Hidup matinya Hakim Mata Iblis takkan mengubah realita. Piala Suci yang Jatuh adalah artefak bertipe aturan yang sangat spesial. Bahkan aku pun tak berdaya.
"Justru karena menyadari ini, aku akhirnya mengurungkan niat membunuh Hakim Mata Iblis."
“Fu Qingyang kok belum datang ya, tidak, para Ketua Aliansi kok belum datang ya, cepat datang selamatkan nyawa...” Zhang Yuanqing merasa dirinya hampir tidak sanggup bertahan, dia kehabisan topik pembicaraan.
Tepat saat dia mengerahkan seluruh otak mencari topik, Tianwang Ketakutan mengeluarkan bendera kecil hitam bergambar rune berwarna darah.
Habis... Wajah Zhang Yuanqing memucat, adrenalin melonjak.
"Waktu tidak banyak." Tianwang Ketakutan berkata dingin:
"Yuan Shi Tian Zun, aku akan mengutukmu. Dalam satu bulan, jika kamu tidak bisa menyelamatkan Raja Mata Iblis, aku mengutukmu mati mengenaskan."
Bendera hitam kecil itu terkembang tiba-tiba, seberkas cahaya hitam masuk ke tubuh Zhang Yuanqing.
Kemudian, Tianwang Ketakutan mengeluarkan pedang ksatria dan melemparkannya: "Tangkap!"
Zhang Yuanqing terpaksa menangkap pedang itu.
Tianwang Ketakutan berkata:
"Berdiri dengan pedang, bersumpah, tidak akan menyampaikan rencana menyelamatkan Mata Iblis maupun terkena kutukan ini melalui cara apapun kepada siapapun. Tidak akan menghilangkan kutukan.
"Aku hanya memberi 10 detik. Jika tidak selesai dalam 10 detik, kau mati."
Bulu kuduk Zhang Yuanqing langsung meremang. Berdiri dengan pedang, dia berkata dengan suara berat: "Aku, Yuan Shi Tian Zun bersumpah, tidak akan menyampaikan ide menyelamatkan Mata Iblis maupun perihal terkena kutukan ini melalui cara apapun kepada siapapun. Tidak akan menghilangkan kutukan."
Tianwang Ketakutan mengangguk puas:
"Ingat, selama kau membocorkan ke siapapun, selama kau mencoba menghilangkan kutukan, kekuatan sumpah akan membunuhmu sebelum kau sempat menghilangkannya."
Setelah berkata demikian, dia mengeluarkan ponsel: "Ayo, tambahkan kontak. Kalau ada masalah saat menyelamatkan Mata Iblis, tanya saja padaku. Kerja sama yang menyenangkan."
"Pergi sana kerja sama yang menyenangkan, dasar anak pelacur!!" Wajah Zhang Yuanqing berkerut, tapi dengan patuh mengeluarkan ponsel dan menambahkan kontak Tianwang Ketakutan.
Tianwang Ketakutan mengubah nama kontak menjadi "Yuan Shi Tian Zun", memasukkan ponsel kembali ke saku, lalu berkata:
"Kunci Takamagahara biarlah tetap padamu. Aku belum mau ke luar negeri, Jepang terlalu jauh. Informasi tentang Pohon Suci Perunggu masih perlu kuselidiki."
Maksud tersiratnya, di Takamagahara saat ini tak ada yang dia inginkan, jadi malas repot-repot pergi.
Tianwang Ketakutan melirik pintu toko pakaian: "Sampai jumpa lagi."
Setelah itu, dia melewati Zhang Yuanqing dan berjalan langsung menuju pintu toko.
"Oh ya," dia berhenti di ambang pintu.
Otot Zhang Yuanqing menegang: "Ada perintah lagi dari Raja Surga?"
Tianwang Ketakutan menunjuk meja kasir: "Jangan lupa bayarin tagihanku."
Zhang Yuanqing: "...?"
Langkahnya lebar menghilang dari pandangan Zhang Yuanqing.
Hi...hidup...! Zhang Yuanqing bersandar lemas di dinding, dadanya naik turun dengan nafas berat.
Padahal tak ada pertarungan sama sekali, tapi dia merasa seperti kehabisan energi.
Rasa syukur selamat dari maut dan ketakutan pascatrauma membanjiri hatinya.
Kenapa Tianwang Ketakutan tidak membunuhku? Ingin memanfaatkanku untuk menyelamatkan Mata Iblis? Meskipun Kebun Binatang adalah artefak bertipe aturan, dengan kekuatannya seharusnya mudah menaklukkannya...
Ha...di mata semi-dewa ini, Yuan Shi Tian Zun yang disebut jenius legendaris ini cuma anak kecil, sama sekali bukan ancaman. Kalau tidak, pasti sudah dibunuh sejak dalam buaian...
Jurang perbedaan terlalu lebar.
“Aduh, sekarang terpaksa harus menyelamatkan Mata Iblis. Waktu satu bulan... Aku harus berpikir matang cara menyelamatkannya. Hiii, kalau sampai ketahuan, pihak resmi pasti tidak akan menerimaku lagi. Benar-benar strategi satu batu bunuh dua burung ala Tianwang Ketakutan.”
“Ternyata, yang bisa memimpin Pasukan Militer, meski aneh-aneh, tetap bukan orang bodoh.”
Saat pikirannya masih berkelebat, dia melihat Fu Qingyang berbaju putih masuk ke toko dari luar.
Di saat itu, Zhang Yuanqing hampir saja terjatuh ke pelukan Pangeran Uang sambil meninju dadanya dengan kepalan kecil: “Si brengsek, kenapa baru datang sekarang!”
Fu Qingyang menghela napas, lalu mengerutkan alis:
“Apakah Tianwang Ketakutan melakukan sesuatu padamu?”
Yuan Shi masih berdiri utuh di sini, memang kabar baik, tapi tidak masuk akal.
Zhang Yuanqing menggelengkan kepala:
“Aku bilang padanya kunci Gaotianyuan tidak ada padaku. Dia sepertinya punya artefak pendeteksi kebohongan, jadi percaya. Aku janji menyerahkan kunci Gaotianyuan, lalu dia melepasku.”
“Dia juga bilang, setelah menyelamatkan Mata Iblis, aku harus bekerja baik-baik di bawahnya.”
Raut wajah Fu Qingyang berubah suram: “Kurasa dia ingin mati.”
Menatap Zhang Yuanqing dalam-dalam, tidak bertanya lagi, lalu berkata:
“Luar mall diselimuti kabut tebal. Ketua Istana perlu waktu untuk menghalau kabut itu, sekarang sedang memburu Tianwang Ketakutan.”
Pantas saja Tianwang Ketakutan bilang waktunya tidak banyak. Zhang Yuanqing tersadar.
“Bukannya marsekal sudah datang? Kenapa tidak bertindak?” Zhang Yuanqing agak kesal.
Dia kan anggota Pasukan Harimau Putih. Sebagai marsekal, masa tidak peduli sama sekali dengan nyawanya.
“Marsekal telah menyergap di Kebun Binatang, untuk mengantisipasi Tianwang Ketakutan mengalihkan perhatian.” Fu Qingyang berkata, “Pemberitahuanmu masih cukup tepat waktu. Saat aku menerima telepon Guan Ya, Elder Anjing sudah melaporkan situasimu ke Ketua Istana. Kalau tidak, harus menunggu lebih lama lagi.”
Zhang Yuanqing tertegun: “Aku tidak memberitahu Elder Anjing.”
