Menegangkan Melewati Level dan Keributan di Kantin
Sorot mata para murid di belakang langsung beralih dari Zhao Chenghuang ke Yuan Shi Tian Zun yang sedang diinterogasi direktur.
“Ini adalah tatapan naluri, sebenarnya para murid yang hadir tidak menaruh hal ini di hati, bahkan merasa guru Sekolah Qin Feng berlebihan. Menyusup ke Danau Putri Duyung saja, apa yang perlu dibuat heboh?”
“Di Sekolah Qin Feng tidak ada perangkat elektronik, kurang aktivitas dan fasilitas hiburan, masak tidak boleh mencari bahaya juga?”
“Mungkin dalam beberapa hari bosan nanti, mereka juga akan menyusup ke Danau Putri Duyung, bermain-main dengan para putri duyung cantik luar biasa itu.”
“Hanya Zhang Yuanqing yang paling paham di hati. Jika aksi menyusup ke Danau Putri Duyung terbongkar, pertama-tama guru sekolah akan mempertanyakan bagaimana dia tahu tentang misi tersembunyi.”
“Kedua, pesaing itu akan mengetahuinya, dan karena dia yang jadi kambing hitam, si Baju Zirah justru lolos dari hukuman.”
“Terakhir, dalam beberapa hari ke depan dia pasti akan jadi fokus perhatian, sulit masuk ke Pintu Batu lagi.”
“Sebab meski dia masuk Pintu Batu dan dapat harta karun, markas besar sudah tahu pasti siapa pelakunya.”
“Memandangi sorot mata tajam Direktur Li Yanxi, Zhang Yuanqing menggeleng sambil menunjukkan senyum ambigu:”
“Sensei Song Mang pernah bilang, putri duyung punya taring kecil. Aku bukan Earth Fiend, pertahanan diri sendiri aku sangat paham.”
“Murid pria tertawa terkekeh dengan penuh makna.”
“Beberapa murid wanita yang paham memerah wajahnya, ada yang meludah kecil atau menahan tawa, ikut tertawa.”
“Direktur mengangguk serius, menatap Sun Miaomiao:”
“Kau yang menyusup ke Danau Putri Duyung?”
“Sun Miaomiao menggeleng:”
“Bukan aku. Setelah kembali ke asrama, aku terus di kamar mengobrol dengan Putri Peony dan Niulanshan Xiaoxiannü.”
Direktur menatapnya beberapa detik, "Hmm," lanjut ke orang berikutnya.
Huh, berhasil melewati level. Seperti yang kuduga, efek samping "Orang Bijak" dari Cermin Hantu bisa meredam semua gejolak emosi. Bahkan keterampilan kewaspadaan Pengintai pun tidak bisa mendeteksinya. Dengan begini, sebagian besar artefak pendeteksi kebohongan bisa dihindari. Kecuali artefak yang memaksa untuk tidak berbohong... Zhang Yuanqing menarik napas lega dalam hati.
Bagian paling rumit dari keterampilan kewaspadaan adalah, "itu" tidak memberikan buff negatif apapun, hanya mengobservasi.
Jika ada buff negatif yang menempel, Zhang Yuanqing bisa memindahkannya ke orang lucu dan konyol atau pengantin hantu.
Tanpa menggunakan artefak, bagaimana mungkin kebohongan Star Official bisa lolos dari kewaspadaan Pendekar Pedang?
Untung saat review tadi, Zhang Yuanqing sudah mempertimbangkan para sensei sekolah akan menyelidiki hal ini, jadi menyiapkan cadangan.
Dia menyerahkan Cermin Hantu kepada Putri Yinyao, lalu memisahkan separuh tubuh spiritualnya untuk masuk ke dalam tubuh sang Putri, lalu memicu efek samping dengan memegang cermin tersebut.
--Tubuh spiritual di kedua sisi menyatu.
Sama saja menggunakan Putri Yinyao sebagai perantara agar efek samping Cermin Hantu mempengaruhi tubuh aslinya.
Langkah besar direktur kali ini membuktikan tebakannya: suku merfolk, Raja Harimau, dan para sensei sekolah memikul tanggung jawab menjaga misi tersembunyi.
Fu Qingyang tidak menyebutkan hal ini, mungkin bukan karena lupa. Dulu yang menyusup ke Danau Merfolk adalah Ling Jun, cucu Grand Elder Baihua Hui.
Kalau orang lain yang melakukannya, mungkin juga akan dilakukan interogasi massal seperti ini.
"Dari situasi saat ini, misi tersembunyi Pulau Baihu ibarat tabu Sekolah Qin Feng. Ini membuktikan betapa pentingnya Baihua Hui terhadap misi tersembunyi."
"Dari sini bisa dispekulasikan, pimpinan Baihua Hui sebenarnya tahu apa yang ada di balik pintu batu, setidaknya punya gambaran umum. Tidak mungkin seseorang begitu serius memperhatikan sesuatu yang tidak dipahaminya."
"Hiss... Kalau aku ingin merebut harta karun di balik pintu batu dan menikmati artefak legendaris Takamagahara sendirian, tantangannya cukup besar. Pasti tidak boleh sampai markas besar tahu."
Pesaing bertambah lagi.
Zhang Yuanqing sambil berpikir tak karuan, memiringkan kepala mengikuti pergerakan direktur. Ia menyaksikan sang direktur 'menginterogasi' satu per satu hingga orang terakhir, tapi tetap tidak berhasil menemukan penyusup.
Ternyata tidak berhasil mengungkap orang berbaju zirah? Ini jadi agak rumit... Hatinya mulai merasa berat.
Karena ini berarti, dia juga akan kesulitan menemukan orang berbaju zirah. Pasti lawannya bukan sembarangan.
"Katanya ada murid menyusup ke Danau Jiaoren, mana orangnya?" Hong Jige ribut, "Kita dikumpulkan malah cuma salah paham? Jangan ganggu aku lagi dengan urusan begini!"
Harus diakui, firemaster memang jago menarik perhatian dan mengalihkan fokus, seperti perusuh di permainan werewolf! Zhang Yuanqing memberi apresiasi untuk Hong Jige.
Melihat Tianxia Guihuo yang diam dan berpikir tenang, dalam hati ia memaki: Aib para firemaster!
"Harap tenang, tetap di tempat dan tunggu," kata direktur tua berambut putih dengan suara berat.
Para murid masih menghargai permintaan untuk tetap tinggal, tapi mengabaikan instruksi "tenang" dan mulai mengobrol dengan riuh.
“Setelah beberapa saat, guru klinik Song Man yang berkaki panjang, pinggang ramping, pinggul bulat, dan berpenampilan seksi kembali. Dia berhenti di samping direktur dan berbisik pelan.”
“Setelah mendengar, direktur sedikit mengerutkan kening, lalu tersenyum:”
“Maaf, ini semua kesalahpahaman!”
“Zhao Chenghuang, Sun Miaomiao, Xie Lingzhou, Zhao Feiwen, Liu Yushu, Zhu Mingxu, Xiahou Aotian, kalian ikut saya. Yang lain kembalilah ke asrama. Besok pagi ada kelas sejarah jam sembilan, jangan terlambat.””
“Para peserta segera bubar.”
……
“Kamar 404.”
“Zhang Yuanqing membuka pintu, mengambil Cermin Hantu dari Putri Yinyao, lalu menyampaikan getaran jiwa dengan cara komunikasi khusus Night Wanderer:”
“Hari ini direktur menginterogasi semua peserta, tapi tidak berhasil mengungkap identitas orang berbaju zirah.””
“Dia menceritakan kejadian di lobi perpustakaan kepada Putri Yinyao.”
“Zhang Yuanqing adalah orang yang mudah menerima masukan, senang mendengarkan saran dan nasihat rekan.”
“Putri Yinyao duduk dengan anggun sambil berkata:”
“Kamu adalah Star Official yang memiliki skill Night Roaming, jadi vegetasi di luar asrama tidak bisa mendeteksimu. Lalu mengapa orang berbaju zirah juga bisa lolos dari pengawasan vegetasi dan hewan?”
“Dua kemungkinan: Pertama, orang itu juga Night Wanderer atau memiliki artefak Night Roaming. Kedua, dia bukan peserta tapi guru di akademi. Mengingat kewaspadaan Pendekar Pedang gagal, aku lebih condong ke kemungkinan kedua.””
“Zhang Yuanqing menggeleng kepala: "Jika dia guru akademi, satu-satunya tujuan pasti cuma malas-malasan dan ingin 'menyudutkan' peserta. Tapi perilaku orang berbaju zirah itu tidak sesuai dengan itu."”
Putri Yinyao memiringkan kepala, mata merahnya menatap, menunggu penjelasannya.
"Jika orang berbaju zirah itu guru akademi, pasti sudah lama direncanakan. Mereka sangat memahami lingkungan, penjaga suku merfolk, dan pintu batu. Begitu murid datang, langsung bertindak. Tapi tindakan orang zirah tadi malam lebih seperti survei lokasi."
Zhang Yuanqing mengingat gerak-gerik orang zirah saat mencari pintu batu, sama sekali tidak terlihat seperti persiapan matang.
Putri Yinyao mengangguk setuju, berkata:
"Situasi jadi rumit, tiga pihak turun tangan. Apa rencanamu?"
Zhang Yuanqing menggeleng:
"Pasti ada metode penyamaran khusus. Aku Night Wanderer, tidak ahli di bidang ini. Satu-satunya artefak pendeteksi kebohongan hanya Sepatu Houtu, tapi tidak mungkin semua murid kusuruh pakai."
"Belum ada ide. Ada saran, Putri?"
Putri Yinyao berkata datar: "Cuci-cuci lalu tidur."
"...Aku sudah mandi."
"Kalau begitu tidur lebih awal."
“……”
Keesokan hari, Zhang Yuanqing bangun pukul tujuh setengah, mengenakan seragam aliran Qin, berjalan di kampus nan indah menuju kantin.
Arsitektur kampus mempertahankan gaya Dinasti Qin dengan sentuhan unsur modern, terlihat bernuansa klasik namun tidak sesederhana rumah kuno.
Antar bangunan dihubungkan jalan setapak berbatu hijau dan jalan kerikil berkelok, diselingi paviliun serta meja-kursi batu.
"Di pinggir jalan ditanam banyak tanaman hijau. Memasuki awal musim gugur, masa mekar belum berlalu. Di antara hamparan hijau bersemi, tersebar bunga-bunga indah berwarna-warni yang tak bisa ditemui di dunia nyata."
Sambil berjalan, Zhang Yuanqing melihat Sun Miaomiao. Cewek ini mengikat rambut hitamnya, di kepala sudah penuh tertancap bunga merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan masih terus memetik serta menancapkan bunga satu per satu.
Melihat Zhang Yuanqing yang mendekat, Sun Miaomiao yang manis seperti gadis tetangga itu berpose imut sambil berkata:
"Cantik nggak?"
"Cantik-cantik! Bunga cocok dengan kecantikanmu, memang pepatah yang tepat. Tapi menurutku, kecantikan Miaomiao melebihi bunga-bunga ini." Zhang Yuanqing bertepuk tangan antusias.
Sun Miaomiao tersenyum bahagia, "Aku tanya Yuan Ting dan Zhao Chenghuang, mereka bilang aku sinting, kemasukan bunga."
"Mereka jelas tidak bisa menghargai kecantikanmu," kritik Zhang Yuanqing.
"Hmph, kamu memang cocok jadi brengsek!" Sun Miaomiao tertawa semakin riang, "Si orang lucu dan konyol mana? Pinjam dong mainin."
"Nggak, kecuali kamu merayu aku."
"Kumohon..."
"...Lalu kebanggaanmu sebagai generasi ketiga Lingjing Taiyi Men itu kemana?" Zhang Yuanqing dengan pasrah mengeluarkan energi Taiyin yang berubah menjadi bayi montok menggemaskan.
"Ha, harta berharga~" Sun Miaomiao berseri-seri, berlari mendekat dan menggendong si orang lucu dan konyol supun menciumi wajahnya penuh kasih sayang.
Si orang lucu dan konyol juga bahagia, sambil menyedot lebih banyak energi Taiyin untuk meringankan beban pemeliharaan majikannya.
“Biarkan aku mainkan dia beberapa hari, akan kukembalikan sebelum meninggalkan Sekolah Qin Feng.” Sun Miaomiao merengek.
Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu berkata: “Boleh kau mainkan di siang hari, kembalikan sebelum hari gelap. Selain itu, semua pengeluaran ku di Sekolah Qin Feng jadi tanggunganmu.”
“Semua pengeluaran...” Sun Miaomiao mengerutkan hidungnya, “Dasar penjahat tega jual anak demi hoki! Baiklah.”
Mereka berdua masuk ke kantin bersama. Begitu masuk, terdengar keributan.
Mengikuti sumber suara, terlihat Hong Jige sedang menunjuk hidung koki sambil memaki:
“Aku ulangi, aku mau bubur! Bubur ikan bulan segar. Roti panggang, mentega, telur ceplok, sosis, bacon... Jangan kasih makanan Barat melulu!
“Tak ada sarapan ala Tiongkok? Dasar kau tidak becus lihat warna kulit sendiri di kencingmu! Kalau masih ngoceh, kubabak belur kau!”
Koki itu tidak percaya, mengangkat dagu: “Mau apalagi kau? Memukul staf sekolah bisa kena potong gaji dan hukuman disiplin...”
Belum selesai bicara, tubuh 100 kgnya sudah terlempar.
Hong Jige menerjang dan memukulinya habis-habisan.
Staf kantin dan murid Aliansi Lima Unsur bergegas melerai.
“Cepat panggil sensei! Jangan dipukuli lagi, mau kau bunuh dia?”
“Koki ini juga bodoh, ngapain berdebat sama fire master...”
“Ketua kelas, hentikan dia!”
“Hong Jige, berhenti! Kasih aku Xiahou Aotian sedikit harga diri... Aduh! Berani-beraninya pukul aku? Tunggu saja kau!”
"Hah, Ketua Kelas mau ngapain sih... Waduh, kamu merakit meriam? Tenang dong!!"
Situasi langsung kacau balau.
Zhang Yuanqing dan Sun Miaomiao mengabaikan konflik antar murid, melirik sekeliling lalu duduk di tempat duduk dekat jendela di mana Yuan Ting dan Zhao Chenghuang sedang menikmati sarapan dengan santai.
Yang pertama matanya tak berkedip mengamati kerumunan yang berusaha melerai, sementara yang kedua asyik menyantap makanannya tanpa peduli sekitar.
"Tadi malam Direktur nahan kalian buat apa?" Zhang Yuanqing merampok sepotong bacon Zhao Chenghuang sambil mengunyah.
"Nanya apakah kami tahu tentang dungeon tersembunyi di Sekolah Qin Feng, terus pakai artefak pendeteksi kebohongan." Zhao Chenghuang menjawab dingin.
Yuan Ting menarik kembali pandangannya, baik hati membagi sepotong roti panggang ke Yuan Shi Tian Zun, berkata:
"Anehnya kamu tidak ikut ditahan juga."
Zhang Yuanqing hendak bicara ketika suara tenang dan datar terdengar:
"Karena Yuan Shi Tian Zun itu orang biasa."
Tianxia Guihuo membawa nampan makanan, menarik kursi dan menyelak di antara Sun Miaomiao dan Zhang Yuanqing, "Minggir dikit..."
Setelah mereka memberi tempat, dia duduk dan menjelaskan:
"Direktur mungkin akan heboh untuk 100 ribu yuan, tapi tidak sampai segitunya buat nahan kalian dan terus mengejar. Satu-satunya kemungkinan..."
"Dasar Danau Jiaoren menyimpan rahasia yang tidak boleh tersebar. Dan yang tahu rahasia ini punya posisi penting di pihak resmi maupun keluarga Lingjing."
"Yuan Shi Tian Zun memang terkenal, tapi dia orang biasa tanpa keluarga atau senior berpengaruh. Makanya Direktur mengabaikannya."
Dia meneguk kopinya, "Ini cuma spekulasi saya saja."
“Walau aku orang biasa, tapi adik ipar memperlakukanku seperti anak sendiri...” Zhang Yuanqing bergurau pada dirinya sendiri.
Fu Qingyang memang sangat baik padanya.
Zhao Chenghuang dan Sun Miaomiao tampak termenung.
Mata Yuan Tian tiba-tiba berbinar: “Kalau begitu, Direktur sampai berbuat segalanya bukan karena ada yang melanggar peraturan sekolah... Peraturan larangan menyusup ke danau ini, secara permukaan untuk keselamatan murid, tapi sebenarnya ada rahasia lain. Tianxia Guihuo, rahasia apa yang ada di dasar danau?”
Tianxia Guihuo mendesah: “Kalau itu rahasia, mana mungkin aku tahu. Kalian berdua?”
Tujuan keras kepala ikut campurnya ya untuk ini.
Zhao Chenghuang dan Sun Miaomiao menggelengkan kepala.
Tianxia Guihuo menatap Yuan Shi Tian Zun: “Pendapatmu?”
Mengingat kedekatannya denganku, kalau aku menghindar pasti dicurigai... Zhang Yuanqing mengambil sosis Tianxia Guihuo sambil berkata:
“Ada yang mengincar rahasia itu di antara murid. Atau mungkin bukan murid, bisa juga sensei.”
Zhang Yuanqing yakin bukan sensei karena menyaksikan langsung aksi orang berbaju zirah. Tapi dari sudut pandang orang luar, kalau murid bersih, pasti sensei juga patut dicurigai.
Tianxia Guihuo mengangguk: “Aku juga berpikir begitu. Kalau ada kesempatan, kita menyelam ke danau?”
Zhao Chenghuang langsung menolak: “Tidak tertarik.”
Sun Miaomiao dan Yuan Tian justru tampak antusias.
Zhang Yuanqing pura-pura tampak bersemangat tapi raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran, “Nanti saja kalau ada kesempatan. Sepertinya belum bisa dalam waktu dekat, masih diawasi sensei dan murid.”
Setelah sarapan sederhana, para murid pergi ke perpustakaan sebelah dan memasuki "gereja" tersebut.
Jadwal pelajaran telah dibagikan ke murid. Mata kuliah Akademi meliputi "Kelas Sejarah Lingjing", "Studi Profesi Utama (termasuk luar negeri)", "Kelas Membuat Pil", "Kelas Membuat Peralatan", "Kelas Ramalan Bintang", "Klasifikasi Artefak", "Kelas Bela Diri", dan "Farmakologi".
Hari ini fokus pada teori: pagi "Kelas Sejarah Lingjing", siang "Kuliah Profesi Utama" dan "Klasifikasi Artefak".
Zhang Yuanqing sangat menantikan kurikulum akademi.
Dalam strategi dungeon dan pertarungan, para sensei mungkin tak lebih ahli darinya, bahkan tak jauh lebih unggul dari murid. Tapi kedalaman pengetahuan mereka jauh melampaui Saint baru seperti mereka.
Banyak ilmu yang tidak akan diberitahukan pihak resmi sebelum level tertentu.
Contohnya, dalam klasifikasi artefak, Zhang Yuanqing saat ini hanya tahu dua kategori utama.
Atau profesi luar negeri, astrologi, farmakologi, dll.
Untuk sejarah Lingjing, aku cukup banyak tahu. Eh, ajak juga Putri Yinyao, mungkin aku bisa mengajari direktur balik... pikir Zhang Yuanqing dengan iseng.
