Berparty di Dungeon
Guru Mo Pan berpikir sejenak, berkata:
"Boleh!"
Dia pertama-tama memberi tahu para siswa "Kalian lanjutkan dulu", lalu membawa Yuan Shi Tian Zun keluar dari bengkel pembuatan peralatan yang luas, menaiki tangga menuju lantai dua.
Zhang Yuanqing memperlambat langkahnya, berkonsentrasi penuh pada pemikiran.
Dia perlu mencari rekan tim. Di Akademi Qin Feng, yang bisa dianggap sebagai rekan tim bisa dihitung jari. Zhang Yuanqing memilih empat orang: Xiahou Aotian, Zhao Chenghuang, Sun Miaomiao, Tianxia Guihuo.
Tentu saja, Hong Jige, Putri Peony, Niulanshan Xiaoxiannü, Yuan Ting juga bisa dipercaya.
Tapi dibandingkan keempat orang di atas, mereka entah kemampuannya biasa-biasa saja, fondasinya kurang, atau memiliki cacat karakter serius.
Zhao Chenghuang, Sun Miaomiao dan Tianxia Guihuo adalah bibit tahap Transenden. Setelah promosi ke Saint, mereka termasuk kategori karyawan berjas rapi.
Dua yang pertama adalah profesi terhebat sekaligus berasal dari latar belakang terhormat (pasti punya artefak perlindungan jiwa), bisa memberikan kontribusi berarti.
Yang terakhir memiliki kecerdasan dan kemampuan adaptasi tinggi, termasuk partner tepercaya yang bisa diajak merencanakan sesuatu.
——Tim membutuhkan profesi yang ahli pertarungan jarak dekat.
Adapun Xiahou Aotian, dia Sarjana level 5 dengan banyak artefak dan pengetahuan luas... Yang terpenting, Zhang Yuanqing mengincar "Meriam Italia"-nya.
"Dan meskipun Xiahou Aotian memiliki cacat karakter yang parah, dari sudut pandang tertentu dia murni, tidak banyak berpolitik atau berbelit-belit."
"Pertama verifikasi keandalan keempat orang melalui Magic Mirror, apakah misi bisa berjalan lancar. Setelah keluar dari dungeon, cari kesempatan untuk membuat kontrak kerahasiaan dengan mereka..." Zhang Yuanqing berpikir dalam hati.
"Soal kerahasiaan sebenarnya tidak terlalu dia khawatirkan, karena di antara keempat orang itu tidak ada anggota Baihua Hui."
"Melihat kondisi dalam Istana Changsheng, artefaknya cukup banyak. Harta berharga dibagi bersama-sama. Setelah bagi hasil, kita akan satu hati. Tidak ada yang akan bocorkan."
"Ini juga alasan Zhang Yuanqing mengecualikan Yuan Ting."
"Yuan Ting si mulut besar ini bisa menahan diri sementara, tapi tidak selamanya. Aksi rahasia sama sekali tidak boleh melibatkannya."
"Omong-omong, Sensei Mopan, sepertinya Anda belum menyebutkan efek samping cermin itu?" Zhang Yuanqing teringat hal ini.
"Sebelum operasi rahasia dimulai, dia harus membersihkan semua potensi ancaman."
Mopan berkata:
"Efek samping menggunakan cermin adalah dalam 12 jam takdir akan terganggu, muncul beberapa kejadian tak terduga yang seharusnya tidak terjadi. Semakin banyak pertanyaan, gangguan semakin parah."
"Jadi saya hanya mengizinkan murid bertanya sekali. Gangguan dari satu pertanyaan kira-kira seperti tersandung saat naik tangga atau hampir tersedak minum air."
"Meski berbahaya, tidak sampai menimbulkan krisis hidup-mati."
"Jadi semacam buff sial..." Zhang Yuanqing bertanya, "Kalau bertanya dua kali?"
Mopan menjawab: "Akan ada bahaya nyawa. Mati atau tidak tergantung keberuntungan."
"Maksimal satu pertanyaan dalam 12 jam. Kalau dua kali, untuk orang biasa akan jadi krisis hidup-mati. Tapi aku punya Kalung Keberuntungan, dua kali seharusnya aman..." Zhang Yuanqing mengangguk:
"Mengerti."
“langkah cepat……”
Dalam langkah kaki yang tenang, Zhang Yuanqing mengikuti Mo Pan menuju pintu ruang pamer. Yang terakhir mengeluarkan kartu identitas kerja. Setelah pemindaian wajah oleh boneka Ksatria, mereka memasuki ruang pamer dengan lancar.
Dua manusia dan satu boneka memasuki ruang pamer. Zhang Yuanqing langsung berjalan menuju Cermin Takdir Iblis, berdiri di depan cermin sambil menoleh:
“Sensei, pertanyaanku cukup pribadi. Bisa tolong keluar sebentar?”
Mo Pan mengerutkan kening.
“Tenang, ada boneka yang mengawasi. Aku tidak akan menyentuh artefak.” Zhang Yuanqing berjanji.
Apa aku terlihat sebodoh itu?! Batinnya.
Barulah Mo Pan mengangguk dan pergi.
Setelah pria itu keluar dari ruang pamer, Zhang Yuanqing menarik napas dalam-dalam, menatap bayangannya sendiri di cermin:
“Aku Yuan Shi Tian Zun. Cermin Iblis, jawablah: Apakah misi Istana Abadi bersama Sun Miaomiao, Zhao Chenghuang, Tianxia Guihuo, dan Xiahou Aotian akan berjalan lancar?”
Pertanyaan ini sekaligus menanyakan tingkat keberhasilan dan memverifikasi keandalan mereka secara tidak langsung.
Jika tidak bisa diandalkan, misi pasti gagal.
Permukaan cermin beriak seperti air. Sejenak, lima karakter besar muncul:
“kaya raya dalam bahaya!”
Kaya raya dalam bahaya... Maksud Cermin Iblis adalah misi ini sangat berisiko, mungkin ada korban luka bahkan jiwa, namun akhirnya akan berhasil. Karena jika tidak mungkin berhasil, jawabannya pasti berupa kalimat negatif.
Sebagai Star Official, Zhang Yuanqing bisa menginterpretasikannya sendiri.
Dia menghela napas lega, lalu beralih ke pertanyaan kedua.
Cermin Iblis hanya bisa menjawab pertanyaan terkait takdirnya sendiri dan terbatas pada tingkatan Sovereign. Jadi terkait peristiwa atau figur semi-dewa, pasti tidak bisa dijawab.
"Apakah Mo Jun masih hidup, atau apakah Zhang Zizhen masih hidup? Pertanyaan seperti ini tidak bisa diajukan karena tidak berkaitan dengan takdir diri sendiri."
"Di masa depan, akankah Mo Jun membalas dendam padaku?"
Pertanyaan ini sebenarnya bisa diajukan, bisa langsung to the point memverifikasi apakah Mo Jun masih hidup, serta konsekuensi menerima karma Mo Jun... Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu mengurungkannya.
Karena dia teringat pelajaran privat di Pulau Jixin, perkataan Star Official - "Orang yang mempelajari Kekuatan Taiyin bisa mengatasi prediksi astronomi."
Sedangkan fungsi Mo Jing justru merupakan kombinasi prediksi astronomi dan ramalan.
Melihat bulan hitam di kartu karakter, kemungkinan besar Mo Jun mempelajari Taiyin.
"Ayah tidak diketahui fokus mempelajari apa. Sebelum dipastikan, jawaban dari Mo Jing tidak bisa dipercaya, malah akan menyesatkanku. Lebih baik tidak usah bertanya. Informasi tentang Mo Jun dan Ayah mungkin bukan sesuatu yang bisa diintip oleh cermin biasa. Jika tidak, Aliansi Lima Unsur sudah punya ribuan cara melacakku sebagai penerus Warisan Mo Jun."
Zhang Yuanqing mulai berpikir keras.
Tak lama, dia menemukan pertanyaan yang sangat menguntungkan.
"Aku adalah Yuan Shi Tian Zun, Mo Jing. Tolong jawab, berapa lama aku bisa hidup?" tanya Zhang Yuanqing.
Kejeniusan pertanyaan ini terletak pada: berapapun karma yang melekat padanya, masalah apapun yang dimilikinya, selama masa hidupnya diketahui, banyak informasi bisa disimpulkan.
Tentu saja, Zhang Yuanqing juga sudah mempersiapkan mental jika Mo Jing tidak bisa menjawab.
Permukaan cermin berombak seperti air, gelombangnya tak kunjung berhenti, mirip komputer yang mencapai batas kemampuan komputasi. Setelah waktu yang sangat lama, gelombang di cermin berhenti.
Tiga kata berlumuran darah muncul:
"Tiga bulan!"
“Tiga karakter ini terus meneteskan darah, mengalir di sepanjang permukaan cermin yang licin.”
“Tiga bulan?! Zhang Yuanqing refleks mundur selangkah, seolah terkejut, hatinya dipenuhi rasa ngeri yang tak terduga.”
“Aku hanya punya tiga bulan lagi untuk hidup? Dengan karma yang kubawa sekarang, baik masalah kartu karakter maupun warisan Ayah, semuanya tidak mungkin meledak dua bulan lagi. Saat itu paling-paling aku level 6, bahkan mungkin level 5...”
“Jadi, apakah aku akan mati di dungeon, atau dibunuh oleh Da Lao dari organisasi jahat?!”
Hatinya tak lagi tenang, digerogoti dingin yang merayap.
Sekaligus merasa takdir ini begitu absurd, seperti pergi ke rumah sakit karena flu tapi malah didiagnosis kanker stadium akhir!
“Lupakan dulu ini. Setelah keluar dari Sekolah Qin Feng, aku akan berdiskusi dengan Fu Qingyang. Tak ada gunanya mengkhawatirkan sendiri.”
Zhang Yuanqing adalah pribadi yang tumbuh dalam kesulitan. Bahkan jika Cermin Iblis memberitahu ajalnya besok, dia tetap bisa dengan tenang menemui Sun Miaomiao dan berkata:
“Mau punya anak ya? Sebelum mati, Sang Maha Kuasa akan memberkatimu dengan kehamilan!”
“Hmm, Niulanshan Xiaoxiannü dan Putri Peony juga boleh.”
“Atau kalau tidak, Sensei Song Man juga bisa.”
Ia berbalik meninggalkan ruang pamer, bertemu kembali dengan Sensei Mo Pan di luar, lalu bersama-sama kembali ke ruang pembuatan peralatan.
Baru masuk ke ruang pembuatan peralatan, suara riuh langsung menyambut. Melihat sekeliling, para murid berlarian sementara banyak yang terbaring di lantai, situasinya seperti sup mendidih.
“Siapa yang masih punya artefak pengobatan? Cepat keluarkan!”
“Hong Jige sudah sekarat, cepat selamatkan!”
“Di mana Beast King? Hanya ada tiga Beast King di antara murid-murid?”
Zhang Yuanqing menangkap seorang siswa dan bertanya:
“Apa yang terjadi?”
Ekspresi siswa itu seperti melihat hantu, dengan suara berat dia berkata:
“Saya juga tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba semua orang mulai sial. Hong Jige yang tidak punya otak ini menyalakan tungku sembarangan hingga meledakkan tungku semua orang. Banyak siswa terluka...”
Mo Pan dengan ekspresi seperti sudah memprediksi, berkata:
“Tangani siswa yang terluka, lalu kelas bisa ditutup.”
Gangguan takdir dari Cermin Iblis muncul?! Sensei Mo Pan, kamu jelas sudah biasa melakukan ini ya? Jadi kita tidak perlu lanjut kelas? Cào, Kalung Keberuntunganku ada di Putri... Zhang Yuanqing buru-buru berkata:
“Sensei Mo Pan, saya sudah mengajukan dua pertanyaan. Saya tidak bisa tinggal di sini lagi, harus kembali ke asrama.”
Kebetulan saat itu, Zhao Feiwen yang berbadan kekar datang berlari dengan mata merah, berteriak marah:
“Aku tidak mau menahan diri lagi! Yuan Shi Tian Zun, kamu melukai parah ayahku dan adikku. Kau harus bayar konsekuensinya!”
Mengeluarkan pistol kecil dan menembaknya Prak! Prak! Prak!
Kelas pembuatan peralatan berakhir lebih awal dalam kekacauan. Zhang Yuanqing secara tak terduga ditembak Zhao Feiwen, "diserang" Yuan Ting yang menyimpan dendam, dan dimarahi Sun Miaomiao:
Brengsek, jangan harap aku mau melahirkan anakmu!
Setelah 30 menit keributan, siswa yang terluka selesai diobati. Gangguan takdir pada bagian ini berakhir.
Termasuk Zhao Feiwen yang setelah gagal menembak, dipukuli habis-habisan oleh Zhang Yuanqing hingga dua tulang rusuk patah, kaki kiri patah, dan membayar efek samping Cermin Iblis.
Siswa yang tidak membayar efek samping pergi dengan ketakutan.
……
Siang hari, kantin.
Zhang Yuanqing memakai Kalung Keberuntungan masuk ke kantin, secara naluri menggosok-gosok dadanya seolah masih merasakan sakit perih yang membara.
Setelah kelas membuat peralatan usai, ia langsung kembali ke asrama untuk meminta Kalung Keberuntungan dari Putri Yinyao yang telah kembali, namun malah dipukul dada dengan tinju kecil oleh sang putri yang sedang kesal.
Tulang dadanya langsung remuk seketika.
Usai memukul, Putri Yinyao melakukan introspeksi dengan serius dan meminta maaf tulus:
"Melihat ada dua luka tembus di dadamu, aku tiba-tiba marah tak terkendali sampai ingin mencabik-cabikmu. Tapi setelah memukulmu, baru kusadar emosiku terlalu meluap, sungguh maafkan aku."
Dalam hati Zhang Yuanqing bergumam, kalau begitu layani tempat tidurku malam ini sebagai permintaan maaf.
Candaan ini tak berani diucapkannya, khawatir Takdir kembali terganggu.
Ia mengambil makanan di jendela kantin, membawa nampan menuju meja trio Taiyi Men sambil berkata:
"Yuan Ting, ambilkan aku semangkuk sup."
Yuan Ting meliriknya: "Sibuk."
"Ah, dengan sikap seperti ini, bagaimana aku bisa tenang membocorkan rahasia padamu?" Zhang Yuanqing menghela napas.
"Mau kuah tujuh bahan tiga atau bahan tujuh kuah tiga?" Sikap Yuan Ting berubah 180 derajat, raut wajahnya penuh keramahan.
"50-50," jawab Zhang Yuanqing.
Yuan Ting segera gontai menuju jendela. Zhang Yuanqing langsung berbisik:
"Malam jam delapan, kalian berdua datang ke kamarku. Ada urusan penting. Miaomiao, kamu datang via Night Roaming, jangan sampai ketahuan."
Asrama putri dan putra terpisah jauh di timur dan barat.
Zhao Chenghuang dan Sun Miaomiao bertatapan, keduanya serentak mengerutkan kening tapi tidak banyak bertanya, hanya mengangguk.
Zhang Yuanqing membawa nampan makanan sambil berjalan pergi, dengan target jelas menuju meja Tianxia Guihuo sambil tersenyum:
"Malam ini agak membosankan. Aku sudah mengajak Zhao Chenghuang dan Sun Miaomiao main kartu, tiga orang kurang satu. Mau ikut?"
Tianxia Guihuo awalnya mengerutkan kening, lalu melihat ekspresi Yuan Shi Tian Zun yang tersenyum tanpa bicara. Hatinya berdesir, lalu berkata:
"Baik."
Zhang Yuanqing kembali membawa nampan makanan pergi, mendekati Xiahou Aotian yang duduk menyendiri di sudut.
"Pergi!! Kesepian adalah takdir protagonis. Yang kuat menemani bintang dan kesunyian, hanya orang lemah yang bergerombol." Xiahou Aotian berkata seperti sedang mendeklamasikan puisi.
"80 juta sudah dikembalikan?" tanya Zhang Yuanqing.
Xiahou Aotian meledak marah: "Yuan Shi Tian Zun, kau berulang kali menyebut ini, sengaja memprovokasi? Baik, kau berhasil."
Aku hanya ingin bertanya, maukah kau berhutang 80 juta lagi... Zhang Yuanqing menurunkan suaranya:
"Malam ini ada operasi rahasia, hanya yang kuat dan protagonis ber-takdir luar biasa yang bisa ikut. Tertarik?"
Kalimat ini langsung menyentuh titik minat Xiahou Aotian, "Operasi rahasia apa?"
"Sekarang belum bisa kuberitahu. Datang ke kamarku jam 8 malam." Zhang Yuanqing menunduk makan, tidak berbicara lagi.
……
Pukul delapan malam.
Kamar 404, Sun Miaomiao mengenakan kaus kaki pendek duduk bersila di ranjang; Zhao Chenghuang menyilangkan tangan di dada bersandar dinding; Tianxia Guihuo duduk di ujung tempat tidur.
Xiahou Aotian berdiri di tepi jendela, memandang sekeliling orang-orang di dalam ruangan, lalu berkata dengan tidak senang:
"Yuan Shi Tian Zun, apakah jumlah 'yang kuat' dan 'protagonis' yang kau sebutkan terlalu banyak?"
Tianxia Guihuo berkata dengan datar:
"Kau mengundang orang ini, aku mulai curiga mungkin malam ini kita benar-benar akan main kartu."
Sun Miaomiao sedang mengajak main "orang lucu dan konyol" di dadanya, tidak memberikan komentar.
Zhao Chenghuang berkata dingin: "Langsung saja, ada urusan apa."
"Dinding punya telinga. Xiahou Aotian, apa masih ada headphone yang dipakai di dungeon Yashan?" tanya Zhang Yuanqing.
Xiahou Aotian "Hmm" mengangguk, mengeluarkan lima pasang headphone dan membagikannya ke semua orang.
Zhang Yuanqing memakai headphone, lalu berbicara melalui hati: "Dungeon Sekolah Qin Feng masih ada satu tugas tersembunyi yang belum ditaklukkan."
Sun Miaomiao langsung menoleh ke atas, Zhao Chenghuang tertegun, sementara Tianxia Guihuo menyipitkan matanya.
Zhang Yuanqing langsung menceritakan rahasia tugas tersembunyi Sekolah Qin Feng yang terletak di dasar danau Pulau Seribu Binatang, tapi menyembunyikan hubungannya dengan Takamagahara.
"Elder Fu Qingyang berhasil mendapatkan kunci untuk membuka portal tugas tersembunyi ini dan menyerahkannya padaku. Siang tadi aku sudah mengendalikan mayat yin untuk masuk. Di dalamnya penuh artefak kelas atas, tapi kekuatanku belum cukup untuk menaklukkannya. Aku butuh bantuan kalian."
Lao Da, kau yang tanggung jawab ini... Dia menceritakan semua yang dilihatnya di balik pintu batu.
Setelah mendengar, napas keempat orang di ruangan itu mulai tersengal-sengal. Sekolah Qin Feng adalah dungeon level Master dengan level ekstrim tinggi, sementara tugas tersembunyinya terkait Kaisar Pertama yang menyatukan dunia.
Berapa banyak harta karun di dalamnya?
Seberapa tinggi kualitasnya?
“Jika bisa mendapatkan harta karun di dalamnya, semua orang yang hadir di sini akan mencapai puncak kehidupan.”
“Terutama Tianxia Guihuo, dia berasal dari latar belakang rumput biasa sepenuhnya.”
Xiahou Aotian girang, menyampaikan pikiran gembira yang berubah menjadi suara bergema di telinga semua orang:
“Memang ini kesempatan langka yang hanya layak dinikmati protagonis. Bagus, Yuan Shi Tian Zun, meski mulutmu keras dan sikapmu arogan, tapi kau benar-benar menganggapku sebagai Lao Da. Aku sangat puas.”
“Bodoh sekali...” Pikiran Tianxia Guihuo terdengar.
“Orang ini otaknya bermasalah. Yuan Shi jelas-jelas memanfaatkannya sebagai alat.” Gumam Sun Miaomiao dalam hati.
“Lho, Zhao Chenghuang ternyata tidak ada monolog batin? Kukira dia bertipe dingin di luar tapi bergairah di dalam. Sayang sekali.” Ini adalah pikiran Zhang Yuanqing.
“Tianxia Guihuo dan Sun Miaomiao ini jangan harap bisa masuk ke tim protagonisku.” Long Aotian menyingkirkan mereka.
Kemudian, headphone menjadi sunyi. Semua orang diam-diam menahan pikiran mereka.
Setelah jeda beberapa detik, Zhang Yuanqing berkata:
“Syaratnya, jika kita berhasil menaklukkan istana bawah tanah, aku punya hak pilih prioritas tiga kali. Kalian setuju?”
Keempat orang bertukar pandang kompak, lalu mengangguk berurutan.
Tianxia Guihuo menambahkan: “Tapi ini harus berdasarkan syarat jumlah artefak di istana cukup, minimal satu per orang.”
“Jika setelah Yuan Shi Tian Zun memilih, sisa artefak tidak cukup dibagi, tentu tidak boleh.”
“Lagipula kita semua mempertaruhkan nyawa.”
“Tidak masalah.” Target utama Zhang Yuanqing adalah benda terkait pohon suci Perunggu. Sebenarnya satu benda prioritas saja cukup.
Setelah syarat disepakati, Tianxia Guihuo mulai menganalisis situasi, pikirannya tersampaikan:
“Pertama, masalah ini harus dirahasiakan, tidak boleh bocor sama sekali. Kedua, tugas tersembunyi level Master akan sangat berbahaya, kita harus memikirkannya matang-matang.”
Zhang Yuanqing menyela di waktu yang tepat:
“Bahayanya memang tinggi, tapi pagi tadi saya bertanya pada Cermin Iblis, jawabannya adalah perjalanan ini bisa berhasil tapi sangat berisiko. Ini menunjukkan tingkat kesulitan tugas tersembunyi belum mencapai level Master."
“Pemahaman pribadi saya adalah Sekolah Qin Feng termasuk dungeon yang sudah ditaklukkan, bahaya terbesar sudah diatasi oleh Baihua Hui. Kesulitan tugas tersembunyi terletak pada kunci mobil, bukan krisis.”
Yuan Shi Tian Zun memang bisa diandalkan... semua orang mengangguk setuju.
Tianxia Guihuo merasa sedikit lega:
“Kedua, kita harus menyelinap melewati pengawasan guru sekolah dan suku Jiaoren untuk masuk ke istana bawah tanah. Setelah keluar, tidak boleh ketahuan. Lima belas menit jelas tidak cukup, kita harus cari cara memperpanjang waktu."
“Saya usul untuk mengambil tindakan keras mengontrol dua Jiaoren. Setelah kita keluar, paling-paling akan ada pemeriksaan besar lagi. Guru sekolah hanya akan mengira ada yang menyelam sembunyi-sembunyi ke dasar danau, tidak akan menyangka tugas tersembunyi sudah ditaklukkan.”
“Saya setuju,” Zhang Yuanqing membenarkan, lalu menambahkan: “Ada hal yang perlu saya klarifikasi, yang menyelinap ke Danau Jiaoren kemarin bukan saya, ada orang lain.”
Perkataan Sang Maha Kuasa membuat semua orang terkejut.
Sun Miaomiao terbelalak: “Apa? Bukan kamu?”
Saat mendengar Sang Maha Kuasa bicara tentang istana bawah tanah danau, nalurinya langsung mengira penyusup dua malam lalu adalah dia.
Tianxia Guihuo mengerutkan kening: “Ini potensi ancaman, tapi tidak terlalu serius.”
Selanjutnya, semua orang mulai merundingkan rencana aksi.
Zhao Chenghuang berkata, "Aku dan Miaomiao punya artefak dengan fungsi 'Night Roaming' yang bisa kami pinjamkan ke kalian berdua, tapi kalian harus cari sendiri artefak Water Ghost."
"Aku sudah punya sendiri," kata Tianxia Guihuo.
Xiahou Aotian mengangkat dagunya dengan sikap arogan.
Zhang Yuanqing segera menyahut, "Bagaimana cara mengatasi hampir seribu patung tentara? Menurut pengalamanku, meski kita bisa menghindar, patung-patung itu akan memburu kita. Jika tidak dimusnahkan, mereka akan bersatu dengan patung di anak tangga dan bahaya di Istana Changsheng. Saat itu terjadi, bahkan dewa pun sulit lolos."
Semua orang terdiam.
Zhang Yuanqing terus mengirimkan pandangan ke arah Xiahou Aotian.
Xiahou Aotian pura-pura tidak melihat.
"Xiahou Aotian, jangan ragu saat giliranmu bertindak. Kau kan protagonis," kata Zhang Yuanqing dengan pujian.
Wajah Xiahou Aotian berkerut, "Se... serahkan padaku..."
"Ekspresinya terlihat sangat menderita!" gumam Sun Miaomiao yang terdengar oleh semua.
Zhao Chenghuang berkata, "Patung di anak tangga bisa kuhadapi, tapi butuh bantuan kalian..."
……
Pukul 10 malam, lima orang dan satu mayat yin yang bergandengan tangan mengayunkan cakar dengan lincah, menyelam di dasar danau.
Putri Yinyao meniru manuver siang hari, membuat dua Jiaoren terlelap lalu menggambar Jimat Segel di dahi mereka.
Ini memastikan meski Jiaoren terbangun, kesadaran mereka akan terjebak di laut kesadaran, tak bisa mengendalikan jasad sehingga lumpuh.
Setelah menangani Jiaoren, Zhang Yuanqing membawa rekan satu tim berenang menuju pintu batu, mengeluarkan piringan giok dan memasangnya di lubang.
Cahaya murni berpendar, pintu batu terbuka dengan suara "kreek" yang bergema.
Sekelompok orang masuk berurutan, menyusuri anak tangga batu dengan cepat menyelam ke bawah. Hanya dalam sepuluh detik, mereka mencapai ujung tangga dan melihat koridor.
"Aura pedang menyerang setiap sepuluh detik. Aku yang memimpin. Setelah serangan pertama, kalian langsung ikut!"
Zhang Yuanqing memanggil Perisai Ungu-Emas, mengangkatnya tinggi-tinggi, lalu melangkah masuk ke koridor.
"Ding!"
Kilatan pedang menyambar dalam gelap dasar air, menghantam keras Perisai Ungu-Emas.
"Lari!"
Suara Zhang Yuanqing bergema di headphone.
Begitu ucapan itu selesai, Sun Miaomiao dan Zhao Chenghuang berubah menjadi cahaya bintang yang menghilang, langsung muncul di ujung koridor.
Tianxia Guihuo dan Xiahou Aotian mengendalikan aliran air, melesat masuk ke koridor seperti ikan, diikuti Putri Yinyao.
Sepuluh detik kemudian, serangan pedang kedua datang.
Zhang Yuanqing yang mengawal keduanya sudah mengangkat perisainya lebih dulu.
Kembali terdengar suara "ding".
Sebelum serangan ketiga datang, Tianxia Guihuo dan Xiahou Aotian berhasil keluar dari koridor.
Kelima orang itu, bersama Putri Yinyao yang pura-pura menjadi mayat yin tak berotak, muncul ke permukaan air dan tiba di gua.
"Ya ampun..."
Sun Miaomiao mendongak memandang langit galaksi yang gemerlap, wajahnya penuh kekaguman.
Yang lain terpana memandang bangunan megah yang berdiri di podium tinggi marmer putih.
"Kalau semua permata di sini dikeruk, pasti cukup untuk melunasi utangku." Xiahou Aotian tak sadar berandai-andai.
"Jangan langsung naik. Nanti diserang pasukan terakota." Zhang Yuanqing menoleh dan berkata:
"Protagonis, kamu yang rakit meriam dulu."
Xiahou Aotian menarik pandangannya dari formasi patung prajurit yang berbaris rapi, lalu mengeluarkan komponen-komponen dengan sistematis.
Ada laras meriam sepanjang 2 meter dengan kaliber 10cm, podium setinggi pinggang orang dewasa, paket energi bertuliskan mantra, teropong bidik, engsel, dan lain-lain.
Ia mengayunkan palu, menemukan paku keling dan bagian logam lainnya, mulai memalu dengan denting-denting metalik.
Lima menit kemudian, meriam besi hitam mini telah terakit. Memiliki podium setinggi 1 meter, badan meriam 2 meter, kaliber 100mm yang memberi rasa aman tak terhingga.
Di ujungnya terdapat stik game untuk mengontrol arah. Pada badan meriam tertanam paket energi bermantra, dihubungkan oleh kabel sebesar dua jari.
Separuh podiumnya terendam air, karena kemiringan anak tangga, mulut meriam mengarah miring ke langit.
"Dorong itu ke atas!"
Zhang Yuanqing dan Zhao Chenghuang masing-masing memegang sudutnya, tanpa kesulitan menyeret meriam seberat 1 ton naik ke anak tangga.
Dung!
Saat podium meriam menyentuh lantai batu, seluruh patung prajurit dalam formasi secara serentak menoleh. Wajah kaku dengan tatapan kosong mengawasi musuh yang menginvasi istana bawah tanah.
Mereka mengangkat tombak dan pedang perunggu, mulai menyerbu dalam keheningan.
Boom! Boom! Boom!... Derap kaki berat dan intens namun teratur bergema.
Tianxia Guihuo, Sun Miaomiao, dan Zhao Chenghuang telah diperingatkan Yuan Shi Tian Zun tentang kekuatan patung prajurit. Hujan anak panah yang intens bahkan tak bisa ditahan Mountain Deity.
Tusukan tombak mampu menembus mayat yin level 4.
Tiga orang waspada seperti menghadapi musuh berat, bersiap untuk bertempur.
Xiahou Aotian dengan tenang mengoperasikan stik game, menyesuaikan arah, memutar laras meriam, mengarahkannya ke pasukan terakota yang sedang menyerbu, lalu menginjak pelatuk.
Mantra pada paket energi segera berpendar, energi dahsyat mengalir deras ke dalam meriam.
Boom!
Bola api keemasan mirip matahari mini melesat dari laras meriam dan mendarat di tengah kerumunan terakota.
"Boom!"
Kilatan ledakan menelan para terakota, gelombang kejut menghancurkan dan merobohkan mereka bagai ranting kering.
Seketika membuka lapangan kosong di tengah pasukan terakota.
Xiahou Aotian terus-menerus menginjak pelatuk, meluncurkan tembakan cahaya emas ke tengah pasukan.
Menyaksikan terakota yang terus-menerus hancur menjadi debu, Sun Miaomiao membuka mulut kecilnya:
"Ini terlalu hebat, kamu bahkan menguasai peralatan pembunuh level ini..."
Tianxia Guihuo dan Zhao Chenghuang tertegun.
Melihat reaksi mereka, Xiahou Aotian tersenyum puas lalu tertawa terbahak.
Zhang Yuanqing di sampingnya berkata: "Tentu hebat. Paket energi meriam ini level Master, biaya produksinya 80 juta, bisa menembak 10 kali. Xiahou Aotian baru saja menginjak 6 kali - 48 juta sudah menghantam dompetnya."
Xiahou Aotian tiba-tiba berhenti tertawa. Air matanya meleleh deras.
……
