Gudang Harta
Di balik pintu perunggu terdapat sebuah gudang harta, setiap detail di dalamnya memancarkan aura peninggalan zaman yang berlapis-lapis. Rak-rak buku kuno bergaya klasik, lemari penyimpan artefak, dan karpet bermotif burung Xuanwu yang disulam halus.
Patung-patung perunggu dayang berdiri membungkuk hormat, tangan mereka menopang lentera kristal liuli.
Cahaya lilin yang redup memancarkan lingkaran cahaya lembut namun terang.
Di ujung karpet, tepat berseberangan dengan pintu utama, berdiri sebuah altar yang menggantung lukisan kuno bergambar dewi anggun menggendong bayi, dengan tungku perunggu berkaki tiga di sisinya.
Di atas meja altar terpasang dua lentera kristal liuli dan sebuah kotak kayu hitam.
Di kedua sisi altar terdapat relung-relung dinding berisi peti-peti berlapis tepi emas.
Sepanjang sisi karpet berjejer rak-rak artefak dan buku antik yang dipenuhi harta tak ternilai. Di area terdekat dengan kerumunan orang, tepatnya di dekat pintu, tersusun rapi peti-peti kayu setinggi pinggang orang dewasa.
Suara gerakan menelan air liur di depan pintu baru berhenti setelah beberapa lama.
Suara Xiahou Aotian bergetar:
“Se-semua jangan bergerak, bi-biarkan aku menilai dulu... Jangan dirampas, jangan sampai rebutan. Kita harus tertib, jangan sampai konflik internal...”
“Kamu sendiri yang ingin merampas diam-diam,” gumam Zhang Yuanqing.
“Aku juga...” gumam Zhao Chenghuang.
“Uh-huh!” Mata Sun Miaomiao terpaku kosong.
"Tangan Tianxia Guihuo tak henti-hentinya bergetar."
Zhang Yuanqing menarik napas dalam-dalam, memandang rekan satu timnya dan menemukan mata mereka diliputi kerakusan.
"Ekspresiku sekarang mungkin sama buruknya dengan mereka. Sangat menyesal mengundang mereka. Kunci mobil dariku, tugas tersembunyi juga kutemukan, kenapa harus memberikan poin kepada mereka..."
Tenang, tenang, jangan sampai harta karun memabukkan hati... Zhang Yuanqing kembali menarik napas, mengeluarkan Cermin Hantu dan menggenggamnya di telapak tangan.
Seketika, pikiran jahat dan keserakahan di hatinya surut seperti air pasang, pikiran jernih, kesadaran kembali bening.
"Teman-teman, untuk mencegah perselisihan internal, peganglah ini." Zhang Yuanqing menyodorkan Cermin Hantu ke Sun Miaomiao di sebelahnya.
Sun Miaomiao menerima Cermin Hantu, kegembiraan dan kerakusan di matanya cepat menghilang.
"Huu~" Dia menghela lega.
Kemudian, Xiahou Aotian, Tianxia Guihuo, dan Zhao Chenghuang secara bergiliran memegang Cermin Hantu, memasuki masa pertapaan, akal merebut posisi dominan.
Semua orang membuka peti kayu besar di pintu, berisi harta biasa: kain sutra, koin pisau, pernak-pernik giok, kue emas, batangan perak... total tiga puluh peti.
"Kita kaya! Jika dijual, utang 1,2 miliar bukan masalah, bahkan 120 miliar pun masalah sepele," kata Xiahou Aotian.
Terus menerus menyebut-nyebut hutangnya, rupanya dia sangat mencintai uang... pikir Sun Miaomiao dan yang lain.
Meski menyukai barang-barang ini, mereka tidak sampai kehilangan kendali, langsung menuju rak antik.
Xiahou Aotian dengan santai membuka sebuah kotak giok, mengeluarkan teriakan melengking:
“Ya Tuhan, apa yang kulihat ini? Pasir Kristal Api Merah? Material level Master, Pasir Kristal Api Merah!!”
Zhang Yuanqing kaget, dalam hati berpikir hampir saja mengira Komandan Regu Void datang tiba-tiba.
Melongok ke dalam, kotak giok itu berisi pasir merah yang memancarkan suhu tinggi, membuat udara di sekitarnya terdistorsi.
Tianxia Guihuo menggerakkan alisnya, wajahnya penuh antusias:
“Pasir Kristal Api Merah adalah material level Master untuk profesi Fire Master. Bisa digunakan sebagai bahan bakar, membuat peralatan, membuat pil. Paling tidak, jika dilempar ke musuh, bisa membakar Saint sampai jadi abu tulang.”
Melihat semangatnya, Zhang Yuanqing diam-diam mengulurkan Cermin Hantu padanya.
Tianxia Guihuo: “……”
“Ini barang mudah terbakar dan meledak.” Xiahou Aotian dengan hati-hati menutup kembali kotak giok dan mengembalikannya ke tempat semula.
Tiba-tiba, Sun Miaomiao berteriak:
“Giok merah delima yang mengandung kekuatan Taiyang!!”
Semua orang menoleh dan melihat Sun Miaomiao sedang mengangkat tinggi-tinggi giok merah berukir naga dan phoenix.
Giok itu sekilas terlihat biasa, tapi jika dilihat terlalu lama, mata akan terasa perih seperti terbakar matahari.
Tianxia Guihuo diam-diam mengulurkan Cermin Hantu ke Sun Miaomiao.
Sun Miaomiao: “……”
Selanjutnya, di bawah pimpinan Xiahou Aotian, semua orang mengapresiasi satu per satu benda di rak antik.
——Mengidentifikasi material adalah kompetensi wajib seorang Fangshi.
Mereka menemukan total sembilan material level Master, termasuk Xirang sebesar kepalan tangan. Tentu ada juga material non-Lingjing seperti barang antik dan kaligrafi yang relatif murni.
Tapi semuanya bernilai sangat tinggi.
Menurut penilaian Xiahou Aotian, satu barang saja jika dilelang bisa terjual ratusan juta.
Dalam hal nilai uang, barang antik material non-Lingjing itu bahkan lebih berharga daripada material Lingjing.
Perbedaan keduanya terletak pada nilai sejarah, bukan energi spiritual.
Setelah melihat koleksi di rak antik, kali ini tanpa perlu usulan Zhang Yuanqing, semua orang secara bergilian memegang Cermin Hantu dan masuk ke masa pertapaan.
Kemudian mereka menuju rak buku di sisi lain.
Kitab-kitab kuno di rak buku semuanya adalah buku panduan kultivasi.
Bukan teknik pernapasan yang dianggap sebagai fondasi oleh praktisi kuno, melainkan mantra-magis semacam "Chunyang Xishen Lu".
Mencakup delapan Profesi Tertib dan tiga Profesi Jahat.
Ada "Pisau Api Nirvana" yang membuat Tianxia Guihuo tak bisa menjaga akal sehat, "Bab Pembuatan Senjata" dan "Resep Pil Lautan Awan" yang membuat Xiahou Aotian gemetar antusias.
Serta "Delapan Teknik Bintang" yang membuat tiga Star Official ngiler.
"Mantra-magis ini adalah teknik yang dikembangkan praktisi kuno, sekaligus senjata mereka untuk mengungguli Spirit Realm Walker," kata Zhang Yuanqing.
Di bawah pengaruh Cermin Hantu, mereka tidak terbuai mantra. Dengan semangat membara, mereka mendekati altar dan relung di kedua sisinya.
Jelas, benda dalam kotak dan wadah yang dipajang di sana pasti bukan barang biasa.
Zhang Yuanqing berjalan cepat menuju altar, meraih kotak kayu di atas meja hio, lalu membukanya di hadapan semua orang.
Di dalam kotak yang dilapisi sutra kuning, terbaring tenang sepotong giok bundar sebesar telapak tangan.
Giok ini diukir dengan dua naga yang hidup-hidup, kedua kepala naga sedang memperebutkan permata merah di bagian tengah.
Zhang Yuanqing mengeluarkan giok bundar itu, menggenggamnya di telapak tangan. Beberapa detik kemudian, informasi barang muncul:
Nama: Giok Naga Ganda
Jenis: Pernak-pernik Giok
Fungsi: ???
Deskripsi: Giok yang dibuat oleh Kaisar Pertama dari giok Gunung Shou, dikatakan bahwa darah dewa dalam giok ini berasal dari darah hati Dewi Nuwa di zaman kuno.
Catatan: Sejak zaman dahulu hingga kini, tak ada yang memahami rahasianya. Kaisar Pertama adalah yang paling dekat dengan kebenaran.
"Darah hati Dewi Nuwa... Benar Nuwa, benar ada di sini..." Jantung Zhang Yuanqing dipenuhi kegembiraan yang tak terucapkan.
Dugaan Fu Qingyang dan dirinya akhirnya terbukti.
Dulu Kaisar Pertama memahami rahasianya melalui darah dewa, mengetahui bahwa Takamaghara menyimpan harta peninggalan Nuwa, lalu mengirim Xu Fu berlayar dengan dalih mencari obat keabadian.
Xu Fu berhasil menemukan Takamagahara seperti harapan kaisar, tapi ingin menelan sendiri harta di dalamnya. Ia kembali ke wilayah tengah mencoba menipu darah dewa dari Kaisar Pertama.
Prosesnya tidak diketahui dan sudah tidak bisa dilacak, hasilnya pasti gagal.
Akhirnya Kaisar Pertama membangun kompleks bawah tanah ini, menggunakan piringan giok Takamagahara sebagai kunci, menciptakan larangan.
"Hmm, dari hasil ini, Xu Fu mungkin tidak gagal. Kemungkinan besar dia berhasil membodohi Kaisar Pertama. Tapi perkembangan selanjutnya adalah Dinasti Qin runtuh pada generasi kedua, diikuti persaingan Chu-Han."
"Xu Fu meninggal dengan penyesalan di Takamagahara."
"Mungkin Xu Fu juga tidak menyangka Kekaisaran Qin akan runtuh secepat ini."
"Barang ini aku yang ambil." Zhang Yuanqing bahkan tidak memberi kesempatan pada rekan satu tim untuk melihat atribut item, langsung memasukkannya ke inventory. Matanya menyapu semua orang:
"Aku punya tiga hak pilihan prioritas."
Tianxia Guihuo membuka mulut, tapi akhirnya diam.
Sun Miaomiao dan Zhao Chenghuang tetap membisu.
Xiahou Aotian yang paling tidak paham situasi: "Setidaknya tunjukkan atributnya dong."
Terhadapnya, Zhang Yuanqing menolak tanpa beban: "Tidak."
Pandangannya segera beralih ke lukisan yang tergantung di dinding. Setelah mengamati dengan seksama, pupil matanya menyempit. Hatinya dilanda guncangan hebat.
Dewi dalam lukisan itu tidak dikenalnya. Diduga itu mungkin Ratu Nuwa yang disebut-sebut.
Tapi yang benar-benar membuatnya bergetar adalah bayi dan tungku perunggu berkaki tiga.
Bayi ini sangat mirip dengan Bayi Suci Keluarga Xie, bagai pinang dibelah dua. Sedangkan tungku perunggu berkaki tiga pernah dilihatnya.
——Tungku Peleburan Seratus Tempa milik Lian Sanyue.
Aku ingat deskripsi atribut Tungku Peleburan Seratus Tempa menyebutkan bahwa tungku ini adalah warisan zaman kuno, tungku alchemy para dewa. Banyak artefak legendaris dibuat darinya... Zhang Yuanqing menggabungkan penjelasan atribut tungku ini, hatinya mulai menyusun teka-teki.
"Tungku Peleburan Seratus Tempa dan Bayi Suci adalah artefak milik Ratu Wa dari zaman purba."
Dia menarik kembali pandangannya, menatap Xiahou Aotian, dan sengaja bertanya:
"Siapa yang ada dalam lukisan ini?"
Xiahou Aotian mulai menganalisis secara naluriah:
"Pada Dinasti Qin, yang disembah adalah Dewa Langit dan leluhur. Mereka menggunakan otoritas ilahi untuk mengukuhkan kekuasaan, dan leluhur sebagai simbol garis keturunan. Perempuan dalam lukisan ini seharusnya adalah dewi."
"Apakah 'Tuhan' sudah ada sejak zaman itu?" tanya Sun Miaomiao.
Xiahou Aotian menyeringai sinis:
"Kau memang tidak berpendidikan. 'Tuhan' yang kumaksud adalah Haotian, yaitu Dewa Langit. Istilah 'Tuhan' dalam agama impor itu hasil terjemahan, berbeda dengan konsep orang zaman dulu kita. Bisa dibilang ini pencurian nama."
Setelah jeda sebentar, dia melanjutkan:
"Tapi aku tidak ingat ada dewi yang disembah di Dinasti Qin. Kalau dipaksakan, mungkin... Nüwa?"
Tianxia Guihuo berkata:
"Mungkin memang Nüwa. Lihat dia sedang menggendong bayi. Menurut legenda, manusia diciptakan Nüwa dari boneka tanah liat. Ingat pelajaran sejarah Lingjing? Direktur pernah bilang, dalam mitologi hanya ada satu figur yang dikonfirmasi pernah benar-benar ada: Ratu Wa."
"Maksudmu Ratu Wa adalah Nüwa?" Sun Miaomiao mengerutkan kening.
Sebelum Tianxia Guihuo sempat menjawab, Xiahou Aotian mengangguk:
"Ya. Jika tidak ada kesalahan, Ratu Wa memang Nüwa. Tungku perunggu itu adalah buktinya. Selain itu..."
Dia menatap Tianxia Guihuo: "Kok berpikiran cepat sekali? Tidak seperti Master Api. Benar kata Hong Jige, kau memang aib bagi Master Api."
"Kau tutup mulutmu!" Zhang Yuanqing segera memotong potensi konflik internal, bertanya:
"Apa maksudmu?"
Xiahou Aotian tak pernah kalah dalam memamerkan pengetahuan, berdiri dengan tangan terkepal di belakang:
"Dalam konsep Spirit Realm Walker, tungku eliksir dan tungku pembuatan artefak adalah simbol Sarjana. Dalam mitologi, Nuwa memiliki identitas lain - perajin artefak ulung."
"Contoh paling terkenal adalah saat dia mematri langit dengan batu yang ditempa."
"Nuwa, Jun Wa, Spirit Realm Walker. Dengan menggabungkan gambar tungku eliksir dan bayi, kita bisa menyimpulkan bahwa Jun Wa mengkultivasi jalur Pemusik dan Sarjana."
"Logis dan berdasar!" Zhang Yuanqing memuji, lalu berkata: "Mari periksa benda di altar."
Semua orang meninggalkan altar, mendekati relung dinding, masing-masing memilih kotak untuk dibuka.
Kotak itu terkunci dengan gembok kepala binatang perunggu. Zhang Yuanqing menggenggam tubuh gembok, mengerahkan kekuatan telapak tangan, dan dengan mudah memutarnya hingga lepas.
Dia membuka kotak, di dalamnya terdapat jubah teratai hitam polos, yaitu jubah dengan sulaman awan emas yang indah.
Teksturnya halus dan berkualitas tinggi, cocok untuk dipakai saat ingin terlihat keren.
Zhang Yuanqing membentangkan jubah itu, informasi item muncul:
Nama: Jubah Pendekar Pedang Istana
Tipe: Perisai
Fungsi: Peningkatan
Introduksi: Jubah yang dibuat Kaisar Pertama untuk pendekar pedang terhebat Qin, dibuat selama tiga tahun. Sayangnya saat jubah selesai, sang pendekar telah membelot. Kaisar sangat menyesal dan menyegel "itu" di gudang harta. Selain itu, fokus adalah modal dasar seorang pendekar pedang.
Catatan: Semua skill Pengintai, Pendekar Pedang, dan Yanshi meningkat 40％.
“Eksklusif Pengintai, artefak kelas atas level Master……” Zhang Yuanqing tertegun memandang.
Peningkatan 40% pada semua skill, konsep apa ini? Ini konsep bertarung melawan level lebih tinggi dan tak terkalahkan di level yang sama.
Kemampuan dasar ditambah 40%, Pengintai yang memiliki jubah ini langsung setara dengan profesi terhebat.
Dan peningkatan ini tetap efektif di tahap Dominasi.
Legendaris di antara yang legendaris.
Sayangnya eksklusif untuk Pengintai, menurut catatan, "itu" tidak bernilai bagi profesi lain.
"Pas untuk diberikan ke Fu Qingyang." Zhang Yuanqing berpikir dalam hati.
Sekalipun Pangeran Uang, mustahil memiliki artefak kelas atas level Master, apalagi dia baru saja naik ke level Master.
Pun jika ada, jubah ini tetap akan menjadi godaan yang sulit ditolaknya.
Karena ini artefak eksklusif Pengintai.
Tiba-tiba, Zhao Chenghuang berkata: "Tali Pinggang Kaisar Hijau, set upacara persembahan? Yuan Shi, ini bagian dari Sepatu Houtu."
……
