Strategi
Wajah dingin Fu Qingyang menunjukkan ekspresi terkejut, seolah tak percaya, "Apa katamu?"
"Aku bertemu Yuan Shi Tian Zun." Huang Taiji mengulangi dengan singkat.
Barulah Fu Qingyang yakin ia tak salah dengar. Sesaat dirinya sulit mempercayainya.
Matchmaking melebihi level sebenarnya bukan hal yang terlalu mengejutkan. Sang Maha Kuasa Qian sendiri pernah mengalaminya, sedangkan kakak sampah bahkan lebih sering.
"Tapi Star Official level empat, bisa bertarung melawan Huang Taiji yang sudah mencapai level enam terhebat, selisih dua level penuh. Ini benar-benar mengerikan."
"Seberapa tinggi skor tersembunyi Yuan Shi Tian Zun?"
Huang Taiji berbicara dengan nada suara serius: "Ada masalah!"
Ada masalah... Pupil mata Fu Qingyang menyempit.
"Huang Taiji sudah level enam terhebat, berarti kubu jahat pasti juga punya petarung level enam terhebat."
"Level enam membunuh level empat semudah menyembelih anjing. Huang Taiji pasti punya alasan penting meneleponnya."
Pangeran Uang merasa dadanya sesak tiba-tiba, suaranya menjadi panik:
"Yuan Shi dia..."
"Dia baik-baik saja, sudah keluar dari dungeon." Dari nada suara Fu Qingyang, Huang Taiji langsung paham Yuan Shi Tian Zun sengaja tidak menghubungi atasan langsungnya setelah keluar dungeon.
"Mungkin sedang menyembuhkan mayat yin."
Mendengar itu, raut wajah Fu Qingyang sedikit rileks. Hatinya baru tenang ketika Huang Taiji melanjutkan:
"Dia tidak hanya selamat, tapi juga naik ke level enam."
Fu Qingyang kembali meragukan pendengarannya sendiri, bertanya dengan nada skeptis:
"Apa Anda yakin baru saja bilang dia naik ke level enam?"
"Dia naik ke level enam." Huang Taiji juga bukan tipe yang suka bertele-tele.
... Pangeran Uang yang biasanya takkan berubah ekspresi meski Gunung Tai runtuh di depannya, tertegun di samping meja.
Pada bulan Juni menaklukkan dungeon pembunuhan, baru naik ke level Saint. Baru dua bulan sudah mencapai level 6, ini jauh lebih cepat dibanding sampah Fu Qingyang... Dia akhir tahun ini bisa ikut dungeon pembunuhan dan naik ke Sovereign... Apa aku harus latihan di dungeon faksi Pasukan Harimau Putih... Fu Qingyang tak tahan mengusap titik antara alisnya.
Mulai merasakan tekanan.
"Apa yang dia lakukan dalam dungeon?" Suara Fu Qingyang berat.
Meski ikut dungeon level 6, seharusnya tidak membuatnya naik dua level sekaligus.
"Dia menelan jiwa boss, mencuri kekuatan boss, lalu membunuh Jendral Dewa Rakus, Snake Woman, Yi Chuanmei, dan Mist Lord bernama Pembantai 100 Orang," kata Huang Taiji.
Setelah itu, dia mendengar suara tarikan napas dalam dari telepon.
Selama belasan detik, terdengar nada dingin yang jelas dari Pangeran Uang:
"Aku paham. Sejujurnya, kalau bukan kamu yang bilang, aku tak akan percaya satu katapun tadi."
"Terima kasih infonya. Aku masih ada rapat..."
Dia butuh tenang sejenak.
Huang Taiji menyela: "Aku menelepon bukan untuk memberi kabar baik."
Fu Qingyang tertegun: "Ada hal lain?"
Baik naik ke level 6 maupun membunuh Jendral Dewa Rakus dkk, semuanya kejadian besar tapi bukan inti masalah?
"Semua itu bukan masalah besar. Yang sebenarnya adalah," suara Huang Taiji semakin berat: "Cai Longshen juga ada di dungeon, dibunuh Yuan Shi Tian Zun."
"......" Raut wajah dingin Fu Qingyang berubah drastis. Refleks melihat ke layar laptop, memastikan tanda mute masih aktif, barulah dia lega.
“Laporanmu seperti roller coaster, penuh kejutan dan menegangkan.” Tubuhnya condong ke depan sedikit, pandangannya dalam, “Yuan Shi tidak akan membunuh tanpa alasan. Ceritakan semua detail kejadiannya padaku.”
Huang Taiji menceritakan secara singkat proses dungeon yang dialami.
Fu Qingyang tidak memberikan komentar atau penilaian apapun, “Aku paham. Akan kuhubungi kembali nanti.”
Ia meletakkan gagang telepon kembali ke tempatnya, menyalakan mikrofon, memotong pembicaraan panjang Elder Anjing, “Rapat ditunda sebentar, ada hal yang perlu kusampaikan.”
“Apa itu?” tanya Elder Anjing.
“Yuan Shi Tian Zun mendapat dungeon level enam. Di dalamnya, dia naik dua level sekaligus, sekarang sudah level enam. Dia membunuh Jendral Dewa Rakus, Snake Woman, dan Yi Chuanmei di dungeon,” Fu Qingyang langsung to the point.
Ruang rapat virtual mendadak senyap.
……
Hotel Wúhén.
Di kamar yang sederhana, siluet tubuh Xiao Yuan yang memiliki sungut di dahi dan mata majemuk hitam seperti permata muncul kembali ke dunia nyata.
Lampu terang benderang, gorden tertutup rapat.
Setelah melihat sekeliling, Xiao Yuan berjalan ke lemari pakaian, membukanya, dan mengambil seragam resepsionis bersih.
Saat menutup pintu lemari, tubuh racun serangganya sudah hilang.
Cermin panjang di dinding memantulkan tubuh putihnya yang tinggi semampai dengan proporsi sempurna: pinggang ramping dan lekuk pinggul bulat yang menggambarkan pesat wanita.
Kakinya berisi namun kencang dan putih mulus, payudara montok tegak, fitur wajahnya menawan dan anggun.
Ia menatap bayangannya di cermin, meraba pinggangnya sendiri, lalu mencibir pelan.
"20 menit kemudian, Xiao Yuan selesai mandi, mengeringkan rambut, mengenakan seragam resepsionis dan keluar dari kamar menuju lobi lantai satu."
"Di lobi hotel yang terang dan rapi, Kou Beiyue duduk di belakang meja marmer sambil memegang mouse bermain game."
"Si Gendut dengan rajin ngepel lantai."
"Xiao Yuan, kamu sudah kembali?"
"Melihatnya turun tangga, Kou Beiyue melepas mouse dan berdiri dengan wajah berseri-seri."
"Si Gendut meluruskan pinggangnya dan menatap ke arah mereka."
"Xiao Yuan mengangguk dingin, 'Hmm'."
"Sudah naik ke level enam?" tanya Kou Beiyue buru-buru.
"Xiao Yuan menggeleng halus, 'Aku bertemu Yuan Shi Tian Zun di dungeon'."
"Apa?!" Kou Beiyue belum sempat bereaksi, Si Gendut sudah teriak kaget, matanya terbelalak menatap Xiao Yuan, mencoba bertanya:
"Kamu... membunuhnya?"
"Mengingat kemampuan Xiao Yuan dan Yuan Shi Tian Zun, terutama yang terakhir, kemungkinan besar ini bukan dungeon tipe non-kematian."
"Kou Beiyue baru menyadari implikasinya, matanya langsung terbelalak kelebaran, ekspresinya kacau: 'Xiao Yuan, kamu...'"
"Wajahnya memancarkan kemarahan, kepanikan, dan kecemasan yang campur aduk."
"Xiao Yuan berkata datar: 'Aku pakai jimat teleportasi pemberiannya untuk kabur dari dungeon. Levelku turun. Sekarang EXP-ku hanya 70% lebih banyak dari kamu'."
"Kou Beiyue tak paham apa itu jimat teleportasi, tapi langsung lega mendengar Xiao Yuan dan Yuan Shi Tian Zun tidak saling bunuh."
"Tapi kemudian marah lagi:"
"Kenapa dia tidak teleportasi sendiri? Toh level up-nya cepat banget, sedikit melambat gak masalah kan? Dasar! Gimana mau nyamain... Xiao Yuan, dia bahkan gak rela turun level untukmu. Yuan Shi Tian Zun gak tulus sama kamu!"
“Xiao Yuan mengerutkan kening, "Jangan bicara kalau tidak bisa bicara dengan baik."
Dengan wajah datar ia berjalan masuk ke belakang podium marmer, setelah berpikir sejenak menjelaskan:
"Dia memberiku kompensasi tiga artefak kualitas Saint, semuanya kelas atas."
"Tiga artefak kualitas Saint?" Si Gendut memandang dengan iri, segera tersadar dan spontan bertanya: "Tunggu, kenapa kamu bertemu Yuan Shi Tian Zun saat promosi level 5 ke 6?"
"Iya, kenapa kamu bisa bertemu Yuan Shi Tian Zun!" Kou Beiyue mengulangi seperti rekaman.
Yuan Shi Tian Zun naik level Saint bersama mereka, sedangkan Xiao Yuan sedang promosi dari level 5 ke 6 yang seharusnya match dengan Spirit Realm Walker level 6.
"Skor tersembunyinya terlalu tinggi, inventory-nya penuh harta berharga," kata Xiao Yuan.
Si Gendut berpikir sejenak, menerima alasan ini dengan setengah hati lalu penasaran:
"Siapa anggota timmu? Siapa musuhmu?"
Spirit Realm Walker level 6 tidak banyak, Saint senior dari tiga organisasi bebas mungkin mendominasi.
Xiao Yuan menggunakan artefak teleportasi Yuan Shi Tian Zun untuk keluar dungeon, artinya Kubu Bebas kalah.
Spirit Realm Walker level 6 di kubu itu mungkin sudah kembali ke Lingjing.
"Jendral Dewa Rakus, Snake Woman," Xiao Yuan meliriknya, "dan Yi Chuanmei dari Nanpai-mu, semuanya mati dibunuh Yuan Shi Tian Zun."
"!!!" Si Gendut terpaku di tempat dengan mulut menganga.
Kou Beiyue membuka mulut lebar-lebar.
"Aku... aku harus melaporkan ini ke Grand Elder..." Si Gendut berlari kencang masuk ke dalam hotel.
……
“Putri Yinyao sambil memegangi payudaranya yang putih montok, tangan satunya mencengkeram selimut yang melilit pinggangnya, berjalan ke lemari pakaian dan mengambil baju lengan panjang kuning telur serta rok tipas, ditambah satu set pakaian dalam renda hitam.”
“Dia kembali ke ranjang dengan langkah kecil, melirik Yuan Shi Tian Zun yang sama sekali tak bermaksud menghindar. Wajahnya tegang, 'Kalau mau lihat perempuan berpakaian, lihat saja Guan Ya.'”
“Zhang Yuanqing tersenyum: 'Aku cuma mau lihat kondisi Spiritual Script-mu. Gerakannya lancar, sepertinya sudah pulih.'”
“Pembenaran picik,” sorot mata merah mistis Putri Yinyao tajam, “Nafsu sesaat yang kadang kau tunjukkan takkan lolos dariku. Normal saja pria punya nafsu, tapi aku ini mayat yin. Aneh kalau ada yang bernafsu ke mayat yin.”
“Tidak, di matamu aku ini cuma action figure tingkat legendaris...” Zhang Yuanqing membela diri: “Mengapresiasi kecantikan itu beda dengan bernafsu. Sudahlah, aku akan menginap di kamar Guan Ya.”
“Dia mengambil ponsel di meja, berubah jadi cahaya bintang yang menghilang, mendarap di kamar tidur Guan Ya yang dipenuhi boneka zodiak dan figure koleksi.”
“Guan Ya tak ada di kamar, bahkan tak ada di villa.”
“Li Chunfeng, Ratu, dan Xie Lingxi juga tak ada. Mungkin sedang menjalankan misi.”
“Zhang Yuanqing membuka laptop Guan Ya, hendak login ke forum ketika ponselnya berdering.”
“Nama kontak: Fu Qingyang.”
“'Lao Da, aku sudah kembali.' Zhang Yuanqing mengangkat telepon.”
“'Huang Taiji sudah menghubungiku,' nada Fu Qingyang serius. 'Datang ke sini sekarang.'”
“'Baik.'”
“Zhang Yuanqing mematikan telepon, prak! menjentikkan jari dan kembali berubah jadi cahaya bintang yang meninggalkan kamar.”
Di ruang studi yang luas, Fu Qingyang melihat cahaya bintang terbit, dan bayangan bawahan yang dipercaya muncul dalam kilauan cahaya seperti mimpi.
Sebelum sempat membuka mulut, Zhang Yuanqing sudah lebih dulu berkata:
"Lao Da, saya sudah mencapai level enam."
……Fu Qingyang memandangnya dengan dingin, "Tak perlu menuliskan kata 'pamer' di wajahmu."
Agak menyilaukan! tambahnya dalam hati.
"Situasi di dungeon, Huang Taiji sudah memberitahuku. Masalah pembunuhan Cai Longshen olehmu, hanya dia dan kamu yang tahu. Laporan dungeon mudah diatur. Tapi Jiang Ju adalah kelemahan," kata Fu Qingyang:
"Markas besar bisa menyimpulkan dari laporan dungeon-nya bahwa Cai Longshen menghindari pertempuran. Dan Elder Cai tahu cucu laki-lakinya memiliki artefak teleportasi. Maka kematian Cai Longshen sulit dianggap sebagai gugur di medan perang."
Jika memang menghindari pertempuran, mustahil terjadi pertempuran.
Bagaimana mungkin Cai Longshen yang memegang artefak teleportasi bisa mati?
Pasti Elder Cai akan menyelidiki alasan kematian cucunya. Sebagai salah satu dari Sepuluh Elder, dengan wewenang yang besar, mengajukan Tiger Token tidak akan sulit.
"Ini mudah, cukup bujuk Jiang Ju untuk memberikan kesaksian palsu," kata Zhang Yuanqing.
Fu Qingyang menggelengkan kepala, "Jiang Ju tidak bisa berbohong. Bahkan jika kau hanya kenal Jingwei, atau adik kandungnya sekalipun, dia takkan berbohong untukmu."
Karakternya sekeras itu? Zhang Yuanqing mengerutkan alis, mengandalkan naluri pada Lao Da, "Lalu bagaimana solusinya?"
Biarkan ahlinya yang menangani. Dengan Pangeran Uang yang ahli strategi politik di sini, tak perlu repot berpikir.
Fu Qingyang jelas sudah menyiapkan rencana, langsung mengatakan dengan tegas:
“Apa cara kamu menelan jiwa boss?”
“Ini artefak perlindungan jiwa yang ditinggalkan Nyonya Gunung Tiga Jalan untukku, hmm, barang sekali pakai.”
“Alasan ini sepertinya pernah kudengar sebelumnya……” Fu Qingyang melontarkan candaan, berkata:
“Tapi memang efektif. Menurut Huang Taiji, Cai Longshen menginginkan set upacara persembahanmu, sementara Jiang Ju menyaksikan hal ini. Jadi kebenarannya kira-kira begini.”
Dia mulai berpidato panjang lebar:
“Boss dungeon menguasai tubuhmu tapi terjadi tarik-ulur dengammu dan gagal. Huang Taiji dan Lebah Betina memanfaatkan kesempatan untuk melawan mati-matian. Situasi mentok, Cai Longshen mencoba mengambil keuntungan dengan merebut setmu lalu kabur dari dungeon. Tapi ternyata kamu kalah melawan boss yang sempat menguasai tubuhmu sejenak, menghabisi Cai Longshen dan hampir membunuh Huang Taiji. Akhirnya kamu berhasil menekan boss dan mengakhiri pertarungan.”
Zhang Yuanqing matanya berbinar: “Benar! Dan alasan aku bisa menekan boss adalah karena di saat genting, levelku naik!”
Ini fakta.
Mengambil sedikit risiko demi merebut set lengkap sangat masuk akal. Karakter Cai Longshen pasti sudah diketahui Elder Cai.
Penjelasan ini hampir tidak memiliki kelemahan.
Fu Qingyang menatapnya, “Tapi dusta tetaplah dusta. Sekalipun disusun rapi, jika Elder Cai menggali lebih dalam dan menggunakan Tiger Token, kebohongan akan terbongkar. Jadi kita perlu siapkan rencana cadangan.”
“Lao Da jenius tak tertandingi, aku ikuti semua perintahmu.” Zhang Yuanqing mengambil sikap mendengarkan.
“Saya sudah memberitahu para Elder Divisi Songhai tentang kenaikan level enammu, termasuk prestasimu menaklukkan tiga level enam sekaligus. Kami berencana menciptakan arus untukmu di forum, menjadikanmu role model.” Fu Qingyang berkata:
“Pihak resmi selalu suka membuat panutan, membentuk citra dan mencontohkan figur. Setiap kali citra itu runtuh, itu akan mempertanyakan kredibilitas resmi. Bahkan jika skandal terungkap, markas besar harus mempertimbangkan penurunan kredibilitas ini. Inilah payung perlindunganmu.
“Nanti, ketika Elder Cai ingin menindakmu, hambatannya justru para Elder lain di markas besar. Selain itu, Cai Longshen yang lebih dulu merampas artefak, sementara saat itu kamu memang terkena kontaminasi spiritual. Membunuhnya bisa dimaklumi, masih bisa diperdebatkan.
“Ini berbeda kasus dengan pembunuhan Wei Yuanzhou yang dulu.”
Zhang Yuanqing langsung menundukkan kepala dan bersujud: “Di dunia persilatan, mengikuti bos yang tepat adalah yang terpenting.”
Fu Qingyang mengangguk puas.
……
“Kakak Guan Ya, aku sudah kembali.”
Zhang Yuanqing berjalan menuju villa sambil menelepon.
Guan Ya tersenyum manis: “Kali ini agak lama ya, seminggu penuh. Dungeon level empat butuh waktu segitu?”
Hatinya tiba-tiba menjadi cerah.
Yuan Shi pernah menyebutkan pertanda ramalan dari tempurung kura-kura, jadi selama seminggu terakhir Guan Ya terus memikirkan prianya.
“Iya, sudah seminggu,” Zhang Yuanqing terkekeh: “Bodhisattva perempuan, kapan pulang untuk memberi petunjuk jalan buntu?”
Guan Ya "cess" meludah kecil, “Scorpio yang kelaparan tujuh hari, membayangkannya saja sudah menyeramkan. Kamu naik level belum?”
Zhang Yuanqing mengangguk "hmm".
“Begitu cepat mencapai level lima, Nilai Pengalamanku baru 46%. Minimal butuh dua dungeon level A untuk naik level.” Guan Ya menghela napas.
“Tidak, ini level enam.”
“???” Guan Ya tertegun beberapa detik, lalu membentak, “Jangan bercanda, aku sedang membantu rekan Divisi Hangzhou menyelidiki buronan. Nanti saja kita bicara.”
Usai menutup panggilan, Zhang Yuanqing membuka pintu kamar. Terlihat Putri Yinyao duduk tegak di meja tulis, memegang pulpen dengan gaya memegang kuas lukis, menulis sesuatu di kertas kosong.
Mendekat untuk melihat, ternyata yang ditulisnya adalah material yang dibutuhkan untuk promosi ke level 6.
Sang Putri sangat serius dengan urusan naik level... Zhang Yuanqing mengambil laptopnya, duduk di ranjang, membuka dokumen dan mulai mengetik dengan suara prak-prak di keyboard untuk menulis laporan.
Setelah 30 menit, ia menyelesaikan panduan dungeon. Setelah memeriksa beberapa kali, mengirimkannya ke Fu Qingyang.
Jika laporan tidak bermasalah, akan segera meminta material pembuatan mayat yin ke Lao Da. Lalu gunakan prediksi astronomi untuk memutuskan apakah akan menyelamatkan Mata Iblis atau tidak...
Saat Guan Ya kembali, suruh si gadis licik dan Ratu membuka dungeon faksi tahap Transenden agar EXP mereka naik, mempersiapkan diri untuk dungeon pembunuhan akhir tahun...
Ngomong-ngomong, barang antik yang diurus Xiahou Aotian seharusnya sudah dilelang.
Zhang Yuanqing membuka aplikasi chat, mengklik grup "Tim Protagonis Semangat", lalu mengetik:
“Aku baru keluar dari dungeon. Ada peringatan untuk kalian: jangan pernah bawa artefak level Master saat masuk dungeon.”
Sun Miaomiao: Kamu masuk dungeon kesulitan tinggi?
Yuan Shi Tian Zun: Aku bertemu Spirit Realm Walker level enam.
Zhao Chenghuang: Benarkah?
Tianxia Guihuo: ……
Xiahou Aotian: Aku tidak percaya. Kalau kau match ke level enam, pasti sudah kembali ke Lingjing.
Satu kalimat ini membuat semua orang langsung bereaksi.
……
