Buku Panduan Karyawan
“Situasi buruk, jalur manapun yang dipilih akan berujung malapetaka darah.”
Zhang Yuanqing menatap ketua istana dengan ekspresi serius.
Dalam ramalan ilmu perbintangan, malapetaka darah merepresentasikan bahaya nyawa, tingkat krisis tertinggi.
Jika yang terlihat bayangan gelap, berarti risiko cedera tanpa ancaman jiwa.
“Ini artefak bertipe aturan level Master, wajar ada bahaya nyawa.” Nada bicara ketua istana lembut, enak didengar, tetap tenang tanpa kesan tegang.
Ia menunjuk jalan menuju “Dilarang Melanjutkan”, “Jejak kaki mengarah kesini, kita harus lewat sini.”
“Aku tahu aku tahu...” Zhang Yuanqing terus menerus mengangguk, mengangkat kepala memandang langit malam yang kelam, berkata:
“Biarkan saya amati ramalan bintang, langit maha besar akan memberi petunjuk.”
Di antara berbagai profesi, skill meramal masa depan memiliki tiga jenis: ramalan klasik, prediksi, dan teknik prediksi astronomi.
Di antara teknik prediksi, ramalan hanya bisa memprediksi keberuntungan atau malapetaka tanpa detail apapun.
Sementara nubuat memberikan hasil spesifik langsung, namun tanpa penjelasan sebab-akibat.
Prediksi astronomi adalah yang terkuat - selain meramal nasib, juga mampu mengintip takdir (cuplikan masa depan) dan evolusi segala hal.
Tingkat Zhang Yuanqing saat ini belum mampu mencapai tahap memprediksi evolusi segala hal.
Cahaya bintang misterius berkilauan di matanya. Ia melihat taburan bintang di langit malam sehitam beludru, namun semua bintang kini diselimuti bayangan kabur.
Seperti orang rabun 500 derajat yang memandang langit - hanya melihat cahaya bintang tanpa bentuk jelas.
"Kebun Binatang membatasi prediksi astronomiku," gerutunya. "Artefak bertipe aturan memang merepotkan..." Daluo Xingpan muncul di telapak tangannya.
Seketika, galaksi buram itu menjadi sedikit lebih jelas.
Tapi hanya sedikit - masih jauh dari standar prediksi yang sebenarnya.
"Prediksi astronomiku terkendala," Zhang Yuanqing menggeleng kecewa. "Tidak bisa melihat gambaran masa depan, cheat-ku kena segel."
"Gunakan otakmu, jangan hanya mengandalkan cheat!" suara Ketua Zhi Sha Gong merdu. "Masih ingat prinsip dasar melawan artefak bertipe aturan?"
"Setiap aturan pasti punya celah," jawab Zhang Yuanqing reflek, lalu terhenti. "Tapi tunggu, Bayi Suci Keluarga Xie sepertinya benar-benar tanpa celah."
Meski perut akan mengempis jika menjauh dari tangisan Bayi Suci, tapi kabur tidak bisa dianggap sebagai celah sistem.
"Siapa bilang tidak ada? Cara memecahkan tangisan Sheng Ying sangat sederhana." Ketua Zhi Sha Gong tersenyum manis: "Beri dot saja. Kalau tidak ada dot, jari juga bisa. Intinya sumpal mulut Sheng Ying, maka tangisannya bisa dihentikan."
"Ini... ini... lebih sederhana dari yang diperkirakan." Zhang Yuanqing merasa tidak percaya, tapi sekaligus tersadar.
"Apa susahnya menenangkan anak kecil?" Ketua Zhi Sha Gong berkata datar, lalu mengembalikan topik pembicaraan, "Untuk menemukan celah aturan, kita harus pahami dulu aturannya. Dua cara: pertama, gunakan nyawa sebagai tumbal. Bukannya kau bawa mayat yin? Panggil saja. Kedua, aktif cari aturannya. Saranku pergi ke ruang istirahat karyawan."
Sambil mengeluarkan Topi Merah, Zhang Yuanqing bertanya dengan rendah hati:
"Kenapa harus ke ruang istirahat karyawan?"
Ketua Zhi Sha Gong adalah Spirit Realm Walker berpengalaman sekaligus level Master, jauh lebih familiar dengannya dalam menghadapi artefak bertipe aturan tingkat tinggi seperti ini.
"Berdasarkan fenomena yang teramati di area periferal, informasi yang kita dapat hanya sebatas papan penunjuk jalan. Tapi ini jelas tidak cukup untuk memahami aturan taman. Jadi harus pakai nyawa mayat yin untuk trial and error. Jika ini memang artefak ayahmu, dulu pasti dia juga pakai mayat yin dan pelayan arwah untuk uji coba, perlahan-lahan memecahkan aturan di dalam taman." Ketua Zhi Sha Gong mengibaskan lengannya seperti aktris opera di podium, berkata santai:
"Tapi fondasimu jauh di bawah level ayahmu. Susah payah kau kumpulkan dua mayat yin level enam, pasti tak ingin mereka rusak di sini."
Zhang Yuanqing mengangguk.
Ketua Zhi Sha Gong mengangkat tangan, menunjuk ke arah "ruang istirahat karyawan" dengan jari kelingking yang melengkung anggun:
"Secara teori, manusia adalah makhluk yang paling suka meninggalkan jejak... Karyawan yang bekerja di taman pasti meninggalkan catatan kerja, tanggal, dan sebagainya. Itulah informasi yang kita butuhkan."
Mata Zhang Yuanqing berbinar, lalu cepat-cepat menjilat: "Kakak benar-benar pintar. Siapa pun yang bisa menikahi kakak di masa depan pasti punya keberuntungan delapan keturunan."
Ketua Zhi Sha Gong memeluk lehernya dengan luwes sambil tersenyum mempesona:
"Kalau begitu, kau saja yang menikahiku."
Sorot mata di balik topeng perak itu berkilauan bak mutiara yang bersinar di kegelapan malam.
"Ketua, kita sedang dalam bahaya sekarang. Ini bukan saatnya untuk urusan asmara," Zhang Yuanqing menekan bahunya perlahan, lalu mengibaskan Topi Merah di tangannya.
Empat sosok terjatuh dari void, tak lain adalah tiga 'diamond' dari Kebangkitan Para Arwah.
Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu memasukkan kembali Jendral Keserakahan ke dalam inventory.
Dengan dia dan Ketua Zhi Sha Gong di sini, kekuatan tempur sudah cukup. Fungsi mayat yin lebih sebagai tumbal untuk menginjak ranjau.
Kalau begitu, tentu Jendral Keserakahan tidak boleh dikorbankan. Mayat Merah lebih cocok - sejak memakai Topi Merah, dia sudah jadi bidak yang bisa dikorbankan.
Hanya sayang saja, karena mayat yin ini sangat cantik rupanya.
Sedangkan Putri Yinyao adalah rekan, bukan mayat yin.
"Pergi!!"
Zhang Yuanqing bergegas menuju "ruang istirahat karyawan", tapi Ketua Zhi Sha Gong menghalanginya sambil tertawa:
“Saint kecil, jangan rebut sorotan dari Paduka, sembunyi di belakangku.”
Setelah berkata demikian, ia melangkah anggun seperti teratai menyusuri jalan setapak.
Di kedua sisi jalan kecil tumbuh semak-semak lebat, di belakangnya hamparan tanaman luas. Lampu jalan hanya terpasang setiap lima belas meter, cahaya redupnya hanya mampu menerangi lingkaran kecil di tanah.
Sekeliling sunyi senyap, langkah kaki empat orang bergema dalam kegelapan malam, semakin terasa sepi dan menyeramkan.
Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, tampak sebuah bangunan dua lantai bergaya apartemen dengan genteng merah dan tembok abu-abu. Setiap lantai memiliki tujuh kamar.
Bangunan itu berdiam dalam kegelapan, jendela-jendelanya gelap gulita. Anehnya, tak ada satu pun lampu jalan di sekitar rumah hunian ini.
Akibatnya, bangunan beserta sekelilingnya benar-benar tenggelam dalam kegelapan total.
Ditambah dengan vegetasi lebat di sekitarnya, kesan yang muncul seolah-olah menemukan rumah tua angker di tengah hutan belantara.
"Ini kan artefak bertipe aturan untuk profesi elemen kayu, tapi rasanya lebih menakutkan daripada dungeon supranatural Night Wanderer?"
Zhang Yuanqing bergumam pelan.
"Bukannya ini menarik?" Ketua Zhi Sha Gong tersenyum berbinar. "Anggap saja ini kencan romantis. Kita datang ke bioskop, beli tiket nonton film horor. Nanti pasti ada adegan menegangkan dimana aku bisa berteriak lalu meringkuk di dadamu, atau sebaliknya kamu yang curi kesempatan intim denganku?"
“Apakah penyakit mentalmu benar-benar sembuh? Kok aku masih merasa kamu gila-gilaan...” Zhang Yuanqing menggerutu dalam hati, meski begitu, ketegangan dan keseriusan suasana memang berkurang.
Putri Yinyao melirik Ketua Istana, lalu menatap Zhang Yuanqing, diam-diam mengangkat speaker kecilnya dan berbisik:
“Yuan Shi Tian Zun, sebenarnya berapa banyak wanita cantik yang kamu miliki?”
Meski suara dari speaker itu seperti bisikan, semua orang bisa mendengarnya.
Ketua Zhi Sha Gong menatap mayat yin yang cantik itu, mengerutkan hidungnya, “Kenapa mayat yin harus menyimpan kecerdasan? Pramuria, biar aku bersihkan untukmu.”
Ini orang yang tidak peduli aturan istana belakang... Putri Yinyao diam-diam menurunkan speaker kecilnya, tak lagi bicara, pura-pura menjadi mayat yin tak berotak.
“Ayo masuk dan lihat, jangan buang waktu. Kalau ditunda lagi, Elder Anjing mungkin sudah kembali.”
Zhang Yuanqing mengulurkan tangan, menggenggam tangan kecil Ketua Zhi Sha Gong, menuntunnya menuju bangunan kecil.
Sang Ketua Gila langsung melupakan Putri Yinyao, dengan riang gembira mengikuti Zhang Yuanqing masuk ke bangunan kecil.
“Kreeek~”
Zhang Yuanqing tiba di depan kamar pertama sebelah kiri, mengulurkan telapak tangan. Pintu tidak terkunci, terbuka dengan dorongan lembut.
Kamar itu gelap gulita.
Matanya menyapu ruangan perlahan: Kamar tidak besar, terdapat dua ranjang besi bertingkat dengan empat tempat tidur.
Di tengah ada meja panjang dengan vas, gelas, pakaian dan barang sehari-hari lain yang berdebu tebal, termasuk permukaan mejanya.
Di dekat jendela terdapat dua lemari penyimpanan berdiri.
“Tempat ini jelas bukan untuk karyawan normal.” Zhang Yuanqing membersihkan debu di permukaan meja.
Yang dia maksud adalah petugas Kebun Binatang yang sebenarnya di siang hari.
“Mereka adalah karyawan dengan seragam biru dan hitam sesuai aturan.” Ketua Zhi Sha Gong berkata, mata indahnya menyapu ruangan perlahan, “Yang menarik, mereka tampaknya tidak pernah kembali untuk tinggal?”
Kalau tidak, tidak akan menumpuk debu sebanyak ini.
“Malam hari mereka beraktivitas di area taman, tapi siang hari juga tidak kembali? Lalu apa makna keberadaan asrama ini?” Zhang Yuanqing bingung.
Ketua Zhi Sha Gong menggelengkan kepala, langsung berjalan menuju lemari tinggi.
Dua manusia dan dua mayat yin segera mulai mengobrak-abrik. Zhang Yuanqing dan ketua istana membuka lemari untuk mencari barang berharga, sementara Putri Yinyao dan Mayat Merah jongkok menarik kotak dari bawah ranjang.
Zhang Yuanqing membuka pintu lemari. Di dalam lemari penyimpanan terdapat selimut kapas, pakaian, handuk, sikat gigi, dan barang kebutuhan sehari-hari lain, serta sebuah kartu identitas.
Marga pada kartu identitas telah dicoret, nama tertulis: Qiao Jun.
“Ada buku panduan karyawan.”
Ketua Zhi Sha Gong mengeluarkan buku tipis dari lemari penyimpanan.
Buku panduan karyawan? Di hati Zhang Yuanqing berseri-seri. Buku panduan pasti berhubungan erat dengan Kebun Binatang, merupakan petunjuk yang sangat berharga.
Langsung dia mendekat.
Ketua Zhi Sha Gong dengan luwes bersandar di dada pramuria-nya, membuka buku dan membacanya bersama.
Putri Yinyao juga ingin mendekat, tapi setelah ditatap dingin oleh ketua istana, dia mundur diam-diam.
“Karyawan tercinta:
“Halo, pertama-tama saya ingin meminta maaf padamu. Kamu tidak berhasil keluar dari Kebun Binatang, kamu mati di sini. Tapi dibandingkan yang lain, kamu beruntung karena terpilih. Kebun Binatang memberimu nyawa kedua.”
“Kamu akan bekerja selamanya untuk Kebun Binatang hingga akhir zaman, atau sampai bosan. Hargailah nyawa kedua yang sulit didapat ini, berusahalah menjadi Tukang Kebun yang baik.”
“Dalam bekerja di Kebun Binatang, harap patuhi aturan berikut ini...”
Cào, karyawan dengan seragam biru dan hitam yang terlihat malam hari adalah arwah orang yang mati di Kebun Binatang? Tapi kenapa saya sama sekali tidak merasakan aura tubuh spiritual?
Jika saya mati di Kebun Binatang, apakah saya juga akan berubah menjadi petugas?
Hanya kata pengantar dari buku pegangan karyawan saja sudah membuat Zhang Yuanqing terkejut.
……
