Masa Lalu
Lima kata "Lie Yang dan An Ying" bagai mantra pembuka, membuat mata setengah terpejam patung emas itu terbuka lebar - sepasang bola mata yang terkumpulnya kekotoran dan kekacauan dunia.
Perwujudan nyata segala "kejahatan", bagaikan hantu jahat ribuan tahun dari neraka yang mengintai dunia fana.
Secara naluriah, semua orang di dalam aula mengangkat pandangan untuk menatap patung itu.
Boom!
Pikiran semua orang meledak, ingatan kacau, emosi tak terkendali... Darah mengucur dari mata, telinga, mulut, dan hidung.
Para anggota di atas putuan terjatuh berantakan, memeluk kepala sambil menjerit kesakitan.
"Amitabha Buddha..."
Di saat genting, Master Wuchen menenangkan emosi. Suara mantra Buddha-nya menggema di aula, membuat mata patung emas itu perlahan tertutup kembali.
Mantra itu mengandung kemampuan penenangan yang meredakan kekacauan dan luka batin. Sakit kepala yang nyaris membelah pun mereda.
Jeritan kesakitan berubah menjadi terengah-engah.
Master Wuchen menggerakkan tangannya dengan lembut, semua anggota seketika menghilang seperti lukisan yang dihapus penghapus, perlahan-lahan lenyap, hanya menyisakan Zhang Yuanqing seorang diri.
……
Di suite besar lantai dua hotel, sosok-sosok semua orang muncul bersamaan, kembali ke kursi masing-masing.
Semua orang limbung duduk di bangku panjang, terengah-engah hebat, wajah pucat bak pelancong yang baru lolos dari mulut harimau.
"Ada apa ini?" Pelatih kepala Lin Chong terhuyung-huyung berdiri, dengan ekspresi kiamat berteriak: "Patung Buddha membuka mata? Patung Buddha membuka mata! Apakah Master kebablasan!?"
Ekspresi orang-orang lain sama panik, mereka memandang ke "Auntie Guo" yang muram - bukan, Tante Fang, dia Dreamweaver level enam satu profesi dengan Master Wuchen. Jika Master kebablasan, dia pasti bisa merasakan.
Tante Fang merengut, berkata dingin:
"Panik apa? Kalau Master kebablasan, mana mungkin kita bisa keluar?"
Mendengar itu, raut wajah semua orang sedikit membaik. Xiao Yuan berbisik: "Tapi Patung Buddha Master memang membuka mata, pertama kali dalam belasan tahun."
"Ini berarti Master tadi nyaris kebablasan." Suara Paman Yang terdengar lebih serius dari biasanya.
Mengapa Master nyaris kebablasan?
"Karena Yuan Shi Tian Zun." Pria paruh baya yang culun itu menyungging senyum aneh: "Apa yang dia bicarakan dengan Master bukan pengakuan dosa, maksudku kalimat terakhirnya."
Semua orang di ruangan saling pandang, menemukan kebingungan yang sama di mata satu sama lain.
“Tidak, tidak dengar.” Kou Beiyue menggaruk kepala, “Aku hanya dengar dia bilang kasih Master kesempatan bertobat, Hss, kasih Master kesempatan bertobat, Yuan Shi Tian Zun ini gila ya.”
Semua orang mengabaikan omong kosong anak remaja nakal.
Bibi Fang berkata dengan suara berat:
“Kalimat terakhir Yuan Shi Tian Zun dibungkus ilusi, orang yang menggunakan ilusi levelnya lebih tinggi dari aku, wajar kalian tidak dengar. Tapi tidak bisa dipungkiri, kalimat itu benar-benar membuat Master hampir kebablasan.”
“Jadi, sebenarnya dia bilang apa?” Kakak Chong mata terbelalak.
Tak ada yang bisa menjawab, karena ini juga yang membuat semua penasaran.
“Apa Master Wuchen tidak dalam bahaya? Apa pihak resmi mau menyerang kita?” Zhao Xintong yang masih muda sangat jago mencurigai niat buruk orang.
“Tidak!” Paman Yang menggelengkan kepala, “Pihak resmi tidak akan mengorbankan nyawa Yuan Shi Tian Zun.”
Semua orang terdiam, masing-masing berusaha mengingat keadaan sebelum Master "kebablasan", mencoba membaca gerakan bibir Yuan Shi Tian Zun. Tapi tempat duduknya terlalu depan, mereka hanya bisa melihat punggungnya, tidak bisa melihat wajahnya.
Setelah lama, teller bank genit itu berdecak:
“Hari ini seru banget, Yuan Shi Tian Zun ternyata elemen berbahaya yang lebih gila dari kita, dan dia datang dengan persiapan, bawa senjata rahasia untuk Master.
“Xiao Yuan, kamu paling lama kenal dia, paling ngerti. Kamu tahu tidak soal keadaannya ini?”
Semua orang menatap Xiao Yuan.
Sejak keluar dari aula Buddha, alis Xiao Yuan terus berkerut. Setelah berpikir, dia berkata:
“Kondisi jiwanya memang bermasalah, sangat ekstrem, tapi seharusnya tidak sampai berlebihan seperti ini, mungkin juga……”
Setelah jeda sejenak, dia menghela napas: “Aku belum pernah menceritakan secara detail kejadian di dungeon. Di dalam dungeon, dia dirasuki bos dan harus membayar harga mahal untuk membalikkan situasi……”
Xiao Yuan menceritakan peristiwa di dungeon secara rinci.
Semua orang mendengarkan dalam diam. Kou Beiyue yang sudah mengetahui hal ini tidak tertarik mendengar lagi. Matanya menjelajah ruangan hingga melihat Si Gendut yang meringkuk jongkok di sudut, memeluk lutut dengan wibawa seperti orang yang ingin menghilang dari perhatian dunia.
“Ada apa denganmu?” Kou Beiyue mendekat dan bertanya.
Si Gendut mengangkat kepala dengan pandangan kosong penuh keputusasaan, “Lao Da, aku ingin kembali ke Nanpai……”
“Kenapa?”
“Anggap saja aku sudah mati. Kematian sosial juga termasuk kematian. Saat kamu mengalami kematian sosial di suatu tempat, cara terbaik adalah pindah ke lokasi baru,” kata Si Gendut dengan sedih.
“Oh, kalau begitu pergilah.”
“Hah? Lao Da tidak mencoba menahanku?”
“Tidak perlu. Nanti aku akan membocorkan masa lalumu ke pasar gelap. Setelah kamu mengalami kematian sosial di Nanpai juga, kamu pasti akan kembali.”
“……Lao Da selama ini berpura-pura jadi fire master ya? Sebenarnya kau adalah Demon Tempter yang licik.”
“Dasar bodoh. Aku memang aslinya Demon Tempter.”
……
Aula Buddha kuno yang sunyi dan penuh kesan mistis.
Zhang Yuanqing terengah-engah, butiran keringat sebesar kacang mengalir di pipinya. Setelah lama bernapas berat, detak jantungnya yang kacau mulai tenang dan rasa terkoyak di jiwanya pun mereda.
Akhirnya punya tenaga untuk berbicara, Zhang Yuanqing menarik napas dalam:
"Master Wuchen, apakah Anda masih ingat organisasi Xiao Yao?"
"Amitabha, masa lalu bagai asap, tak perlu diungkit lagi." Suara Master Wuchen terdengar berat dengan kepedihan, "Bagaimana Tuan mengetahui masa lalu hamba?"
"Roh artefak Kebun Binatang yang memberitahuku." Jawab Zhang Yuanqing.
Kali ini, Master Wuchen terdiam beberapa detik sebelum merespon:
"Mengapa artefak itu memberitahumu?"
Zhang Yuanqing memandangi nyala lilin yang sunyi senyap, menghirup aroma hio yang mengepul. Di saat genting ini, ia justru ragu.
Sebelum datang, ia telah membaca aura wajah, mengamati konstelasi bintang, menggunakan artefak ramalan Xiahou Aotian untuk meramal nasibnya sendiri, dan akhirnya melaporkan agenda hari ini kepada kakak-beradik Fu Qingyang dan Fu Qingxuan.
Setelah menimbang dalam hati beberapa detik, ia berkata:
"Master, apakah Anda tahu nama asalku?"
Master Wuchen tetap duduk hening tanpa respon.
Zhang Yuanqing menatap punggungnya dengan serius: "Marga saya Zhang. Zhang dari Zhang Tianshi."
Seketika itu, mata setengah terpejam patung Buddha seakan bergetar, menunjukkan tanda-tanda ingin terbuka kembali.
Seluruh aula Buddha berguncang hebat namun segera tenang kembali.
Aula ini merupakan manifestasi hati Master Wuchen. Guncangan di aula merepresentasikan gejolak emosi sang master.
"Setelah mengucapkan kalimat ini, Zhang Yuanqing malah merasa lega dan tak lagi khawatir, 'Ayah saya adalah Zhang Tianshi. Beliau meninggal saat saya baru masuk SD. Saya hampir tidak punya kesan tentangnya, hingga menjadi Night Wanderer dan bergabung dengan pihak resmi. Dalam suatu kesempatan tak terduga, saya memasuki Kebun Binatang di mana roh artefak salah mengira saya sebagai Zhang Tianshi berdasarkan garis keturunan darah.'"
"Saya telah memeriksa basis data resmi dan mengetahui eksistensi organisasi Xiao Yao. Baru-baru ini serangkaian peristiwa terjadi di Songhai. Marsekal telah menghukum pancung Sang Pelindung Agung Mawar Malam yang ternyata adalah Elder mantan Taiyi Men, Shanhe Yongcun (Gunung dan Sungai Abadi). Pihak resmi telah mengetahui bahwa Ling Tuo adalah pemimpin Mawar Malam."
“Akhirnya saya menemukan Kebun Binatang, mengaku identitas pada roh artefak. "Itu" tidak tahu apa yang terjadi tahun itu, tapi memberitahu identitas Anda. Anda adalah Bayangan Gelap yang paling misterius.”
Setelah melontarkan semua itu sekaligus, Zhang Yuanqing menegakkan punggung dan condong ke depan, "Sang Master, tujuan kedatanganku adalah menanyakan peristiwa masa lalu. Tahun 1999, apa sebenarnya yang dilakukan Keempat orang itu?"
Dalam aula tercipta sunyi senyap.
Setelah waktu yang sangat lama, Master Wuchen menyatukan telapak tangan dan berbisik melantunkan mantra Buddha:
“Amitabha! Rupanya anak kenalan lama.”
Zhang Yuanqing menyatukan telapak tangan lalu membungkuk dengan kepala tertunduk, “Mohon Sang Master memberi pencerahan.”
“Shi Zhu Zhang, masa lalu telah menjadi asap dan awan, mengapa terus terobsesi?” Master Wuchen menghela napas, “Mengetahui terlalu banyak, apa manfaatnya bagimu?”
Zhang Yuanqing tersenyum getir:
“Master, seseorang memberitahu saya bahwa ayah meninggalkan sesuatu untuk saya dulu. Saya menduga itu adalah fragmen inti dari Kompas Cahaya. Saya sudah terjebak dalam situasi ini. Jika tidak memahami diri sendiri dan musuh, di masa depan saya mungkin tidak tahu bagaimana saya akan mati.”
“Master, demi hubungan saya dengan ayah, demi hubungan kita, tolong beritahu saya.”
Dia juga memiliki ikatan emosional dengan Master Wuchen.
Master Wuchen terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata perlahan:
"Bayanganmu di cermin tadi adalah dirimu yang paling sejati. Tidak ada fragmen inti Kompas Cahaya di tubuhmu."
“Master, saat saya masih SMA, fragmen kompas itu tiba-tiba merobek jiwa saya entah karena masalah apa...”
Belum sempat dia menyelesaikan kalimat, Master Wuchen memotong dengan nada serius dan bingung: “Apa yang kau katakan?”
“Saya bilang, fragmen kompas itu merobek jiwa saya.”
“Fragmen kompas tidak memiliki kemampuan seperti itu.”
Zhang Yuanqing tertegun.
“Kamu... kamu...” Ekspresinya tiba-tiba berubah emosional, suaranya berubah menjadi penuh tuntutan:
“Fragmen kompas tidak merobek jiwaku? Bagaimana mungkin? Tadi kamu sendiri melihat bekas jahitan di jiwaku. Informasi ini diberitahu orang terdekatku. Dia tidak mungkin berbohong. Kami adalah hubungan yang bisa mempercayakan nyawa satu sama lain.”
Karena emosi yang meluap, dia berubah dari posisi duduk bersila menjadi berlutut, tubuh condong ke depan, matanya menatap tajam punggung sang master.
Master Wuchen tetap dengan nada datar: “Itu tidak akan merobek jiwa siapapun. Yuan Shi, fragmen inti Kompas Cahaya tidak ada padamu. Masalah jiwamu berasal dari hal lain.”
Zhang Yuanqing pantatnya ambruk ke bawah, duduk lesu: "Lalu, apa alasannya……"
"Biksu ini tidak tahu."
Setelah hening beberapa detik, Master Wuchen mulai bercerita dengan suara tenang:
"Dulu, kami berempat menggunakan fragmen Kompas Cahaya untuk membuka portal misterius yang mengarah ke kedalaman Lingjing. Di sana, kami menyaksikan kebenaran Lingjing - sebuah realitas yang memicu keputusasaan."
"Kami tidak berani berlama-lama. Dengan bantuan fragmen kompas, kami kembali ke dunia nyata. Eksplorasi itu memicu perbedaan pendapat. Ling Tuo ingin mengungkapkan hal ini ke publik, sedangkan Zhang Tianshi khawatir akan memicu kepanikan dan meruntuhkan struktur sosial."
"Sebelum kami mencapai kesepakatan, masalah lebih rumit muncul. Kami terkena kutukan. Sejenis kutukan mengerikan yang tak bisa dimurnikan oleh kekuatan Dewa Matahari. Tak ditemukan sumbernya, baik di tubuh spiritual maupun jasad. Tapi kondisi fisik kami terus memburuk, mendekati kematian."
Zhang Yuanqing yang sempat terdiam mulai menyusun dugaan: "Kutukan dari Lingjing?"
"Bukan dari Lingjing, tapi bisa juga dikatakan demikian," jawab Master Wuchen:
"Awalnya kami tak memahami kutukan ini. Chu Shang dan Ling Tuo kembali ke klan dan sekte mereka, namun tak menemukan cara untuk menetralisirnya. Yang mengungkap wajah asli kutukan ini adalah eksperimen yang dilakukan Ling Tuo."
"Eksperimen apa?" desak Zhang Yuanqing.
"Ling Tuo membocorkan rahasia kedalaman Lingjing ke seorang biasa. Hasilnya, orang itu langsung terkena kutukan dan mati secara tidak wajar," Master Wuchen menghela napas:
“Kutukan ini kami bawa dari kedalaman Lingjing. Saat kami mengetahui kebenaran tentang Lingjing, saat itu juga kami terkena kutukan. Semua yang mengetahui kebenaran akan dikutuk.”
Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu mencoba bertanya: "Pernahkah mencoba memberitahu Semi-dewa?"
“Ling Tuo pernah mencoba. Dia memberitahu Pemimpin Taiyi.”
Jadi, tidak efektif terhadap Semi-dewa? Zhang Yuanqing menghela napas: "Berarti aku belum layak mengetahui rahasia kedalaman Lingjing, ya?"
Master Wuchen diam membisu.
Setidaknya masih ada informasi... Zhang Yuanqing memijat titik antara alisnya, setelah lama berpikir bertanya: "Anda bertapa di sini selama belasan tahun hanya untuk melawan kutukan?"
Master Wuchen mengangguk pelan:
“Kutukan ini memiliki karakteristik Profesi Jahat. Seiring mengakarnya kutukan, aku semakin tak bisa mengendalikan naluri. Setiap hari disiksa keinginan haus darah, sangat menyakitkan.”
Mendengar ini, Zhang Yuanqing menyatukan telapak tangan dan berdoa khidmat: "Amitabha."
Bukan untuk Buddha, tapi untuk sang master ini.
Melawan naluri selama belasan tahun, menahan penderitaan belasan tahun - ketekunan dan disiplinnya jauh melampaui dirinya.
Zhang Yuanqing melanjutkan: "Lalu, tahukah Anda bagaimana Ling Tuo mati? Mengapa Chu Shang tidak menggunakan Rahim Ibu Dewi untuk menghidupkannya kembali?"
Master Wuchen terdiam sejenak, suara beratnya bergema dalam aula: "Karena Ling Tuo... kami bertigalah yang membunuhnya."
……
